“PELAYANAN PRIMA
PDAM TIRTAMANGUTAMA KAB.BADUNG”
DISUSUN OLEH:
VALENCIA LAMARANG
E011201017
A. Latar Belakang
Air menjadi sumber penting dalam kehidupan manusia bahkan menjadi
sumber pokok yang tidak tidak terpisahkan dari zaman dulu hingga saat ini. Bagi
manusia, air tidak hanya sekedar untuk kebutuhan badani, namun diperlukan juga
untuk kebutuhan yang mendukung aktivitas sehari-hari seperti memasak, mencuci,
dan sebagainya. Oleh sebab itu, pemerintah membuat Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) yaitu Badan Usaha Milik Deerah (BUMD) yang bergerak di bidang
pelayanan air minum. Sebagai badan usaha dibidang pelayanan jasa kepada
masyarakat maka peranan PDAM memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia yaitu menyediakan air minum yang bersih, sehat, dan
memenuhi persyaratan kesehatan bagi masyarakat disuatu daerah.
B. Landasan Teori
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelayanan dijelaskan sebagai
usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani merupakan membantu
menyiapkan atau mengurus keperluan seseorang. Menurut Batara (2003), pelayanan
merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan. Adapun definisi lain dari pelayanan yang berkaitan dengan
pemerintah yaitu pelayanan meruapkan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
instansi pemerintah di tingkat pusat, daerah, BUMN, dan BUMD baik itu berupa
barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku (KEMENPAN 81/93).
Pelayanan prima atau service excellent merupakan suatu pelayanan yang
terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan bahkan dikatakan
sebagai kemampuan maksimal seseorang atau sebuah perusahaan dalam
berhubungan dengan orang lain dalam hal pelayanan. Menurut Suwithi (1999),
pelayanan prima merupakan pelayanan terbaik yang diberikan kepada pelanggan,
baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standar dan prosedur
pelayanan yang telah ditetapkan.
Jadi, pelayanan prima atau service excellent merupakan bentuk pelayanan
yang memenuhi standar kualitas bahkan dapat dikatakan pelayanan yang diberikan
lebih dari yang diharapkan dengan berfokus pada waktu, ketepatan, keamanan,
kenyamanan, kualitas, biaya, proses, dan kepuasan dengan begitu dapaat
mewujudkan kepercayaan pelanggan agar selalu merasa puas sehingga mereka
memiliki loyalitas yang tinggi di perusahaan terkait. Terdapat beberapa tujuan dari
pelayanan prima menurut Rahmanty (2013), yakni:
1. Memberikan rasa puas dan kepercayaan pada konsumennya. Kualitas memberikan
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan.
2. Kemudian adanya pelayanan prima tetap menjaga dan merawat pelanggan merasa
diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhannya atau keinginannya.
3. Serta upaya mempertahankan pelanggan agar tetap loyal untuk menggunakan produk
barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.
Adapun konsep dari pelayanan prima menurut Barata (2003) yang
menyebutkan bahwa pelayanan prima berdasarkan A6, yaitu Sikap (Attitude),
Perhatian (Attention), Tindakan (Action), Kemampuan (Ability), Penampilan
(Appearance), dan Tanggung Jawab (Accountibility).
a) Sikap (Attitude)
Sikap (Attitude) adalah perilaku yang harus ditonjolkan ketika menghadapi
pelanggan, yang meliputi penampilan yang sopan dan serasi, berpikir posotif, sehat
dan logis, dan bersikap menghargai.
b) Perhatian (Attention)
Perhatian (Attention) adalah kepedulian penuh kepada pelanggan, baik yang
berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun
pemahaman atas saran dan kritiknya, yang meliputi mendengarkan dan memahami
secara sungguh-sungguh kebutuhan para pelanggan, mengamati dan menghargai
perilaku para pelanggan, dan mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan.
c) Tindakan (Action)
Tindakan (Action) adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam
memberikan layanan kepada pelanggan, yang meliputi mencatat setiap pesanan para
pelanggan, mencatat kebutuhan para pelanggan, menegaskan kembali kebutuhan
para pelanggan, mewujudkan kebutuhan para pelanggan, dan menyatakan terima
kasih dengan harapan pelanggan mau kembali.
d) Kemampuan (Ability)
Kemampuan (Ability) adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang
mutlak diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima, yang meliputi
kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang
efektif, mengembangkan motivasi, dan mengembangkan public relation sebagai
instrument dalam membina hubungan kedalam dan keluar organisasi atau
perusahaan.
e) Penampilan (Appearance)
Penampilan (Appearance) adalah penampilan seseorang baik yang bersifat fisik
saja maupun fisik atau non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan
kredibilitas dari pihak lain.
f) Tanggung Jawab (Accountability)
Tanggung Jawab (Accountability) adalah suatu sikap keberpihakan kepada
pelanggan sebagai suatu wujud keperdulian untuk menghindarkan atau
meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pelanggan.
Selain konsep, terdapt dimensii dari pelayanan prima menurut Vincent
Gespersx yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan meliputi:
1. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses
2. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kepetatan pelayanan
3. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku bisnis
4. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan keluhan
pelanggan
5. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang melayani serta
fasilitas pendukung lainnya
6. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, tempat
parkir, ketersediaan informasi, dan petunjuk/panduan lainnya.
7. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan, ruang
tunggu, fasilitas music, AC, alat komunikasi, dan lain-lain. (Maddy, 2009; 10).
Devi, dkk. ____. Analisis Pelayanan Prima pada Perusahaan Daerah AirMinum (PDAM)
Tirtamangutama Kabupaten Badung (Studi Kasus: Pelanggan Golongan Industri
Besar diWilayah Kuta Utara), 4-9.
Waringkusuma. 2017. Peran Humas dalam Penanganan Keluhan Pelanggan (Complaint
Handling) pada Perusahaan Daerah Airminum (PDAM) Kota Makassar, 1-2.