Anda di halaman 1dari 32

Kelompok IV

MODEL, STRATEGI, DAN METODE PEMBELAJARAN FIQIH DI MTs

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Pembelajaran Fiqih MTs/ MA
Dosen Pengampu : Dr. H. Mazrur M.Pd

Disusun Oleh :

Muhammad Galih Riskiawan


NIM. 2211110125

Mahrini
NIM. 2211110013

Raudah
NIM. 2211110062

Futihatu Sa’idah
NIM. 2211110077

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2024 M/ 1445 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Model, Strategi, dan Metode pembelajaran fiqih MTs/MA ” ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Fiqih MTs/MA yaitu, Bapak Dr.
H. Mazrur M.Pd. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Mazrur M.Pd.
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pembelajaran Fiqih MTs/MA yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan serta wawasan
penulis. Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pengerjaan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palangkaraya, 6 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Analisis Materi Yang Terdapat Dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pada Kurikulum PMA tahun 2013 ............................................................ 2
B. Model, Strategi Dan Metode Yang Sesuai Dengan Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum PMA Tahun 2013 .................................... 13
BAB III ................................................................................................................. 28
PENUTUP ............................................................................................................ 28
A. Kesimpulan .................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran fikih di MTs mengandung aspek nilai, kesadaran
beribadah, pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,
penanaman nilai ajaran Islam, penyesuaian mental peserta didik terhadap
lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan muamalah, perbaikan kesalahan-
kesalahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari, pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya
asing, dan pembekalan peserta didik untuk mendalami fikih/hukum Islam. Untuk
mencapai hal-hal diatas diperlukan model, strategi dan metode yang tepat dalam
pembelajaran Fikih MTs.
Model pembelajaran adalah Model pembelajaran adalah rumpun
pendidikan yang mencakup cara dan langkah-langkah yang digunakan untuk
mengajar dan membelajar. Sedangkan strategi pembelajaran Strategi
pembelajaran adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang dirancang
dan dikreasikan guru agar dapat menghidupkan kelas serta menggali potensi
kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis materi yang terdapat dalam Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada kurikulum PMA tahun 2013?
2. Bagaimana model, strategi dan metode yang sesuai dengan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar pada kurikulum PMA tahun 2013?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui materi yang terdapat dalam Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada kurikulum PMA tahun 2013.
2. Untuk mengetahui model, strategi dan metode yang sesuai dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada kurikulum PMA tahun 2013.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Materi Yang Terdapat Dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi


Dasar Pada Kurikulum PMA tahun 2013

1. Kelas VII
a. Semester I (Ganjil)
KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
INTI 1 (Sikap Sosial) (Pengetahuan) (Keterampilan)
(Sikap
Spritual)
Menghargai Menghargai dan Memahami Mencoba, mengolah,
dan menghayati pengetahuan dan menyaji dalam
menghayati perilaku jujur, (faktual, ranah konkret
ajaran disiplin, konseptual, dan (menggunakan,
Agama yang tanggungjawab, prosedural) mengurai, merangkai,
dianutnya peduli (toleransi, berdasarkan rasa memodifikasi, dan
gotong royong), ingin tahunya membuat) dan ranah
santun, percaya tentang ilmu abstrak (menulis,
diri, dalam pengetahuan, membaca, menghitung,
berinteraksi secara teknologi, seni, menggambar, dan
efektif dengan budaya terkait mengarang) sesuai
lingkungan sosial fenomena dan dengan yang dipelajari
dan alam dalam kejadian tampak di sekolah dan sumber
jangkauan mata lain yang sama dalam
pergaulan dan sudut pandang/teori.
keberadaannya.
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR DASAR

1.1 Meyakini 2.1 Menghayati 3.1 Memahami 4.1 Mendemonstrasikan


ketentuan kaifiah bersuci najis dan tata tatacara bersuci

2
bersuci dari dari hadas, cara 4.2 Mempraktikkan
hadas, najis. mensucikan azan dan iqamah
najis. 2.2 Menghayati 3.2 Menganalisis 4.3 Mempraktikkan
1.2 Menghayati hikmah shalat hadas dan shalat lima waktu
ketentuan lima waktu kaifiah 4.4 Memperagakan
shalat lima 2.3 Menghayati mensucikan sujud sahwi
waktu. nilai-nilai 3.3 Memahami 4.5 Mendemonstrasikan
1.3 Meyakini positif dalam waktu-waktu tata cara shalat
ketentuan shalat shalat lima berjama’ah
shalat berjamaah waktu 4.6 Mendemonstrasikan
berjamaah. 2.4 Menghayati 3.4 Memahami zikir setelah shalat
1.4 Menghayati makna adzan ketentuan 4.7 Menghafalkan do’a
makna dan iqomah sujud sahwi setelah shalat
adzan dan 2.5 Menghayati 3.5 Memahami
iqomah. hikmah ketentuan azan
1.5 Meyakini berdzikir dan dan iqamah
manfaaat doa setelah 3.6 Menganalisis
dzikir dan shalat ketentuan
doa. shalat
berjamaah
3.7 Memahami
tatacara
berdzikir dan
berdo’a setelah
shalat
Berdasarkan tabel KI dan KD diatas pemateri mengelompokan tujuan
pembelajaran Fikih MTs berdasarkan materi yang diajarkan agar lebih mudah
menganalisis model, strategi dan metode yang dapat digunakan pada mata
Pelajaran Fikih Kelas VII semester I.
Tharah Sholat 5 Waktu Sholat Adzan dan Dzikir dan
(bersuci) dan sujud sahwi Berjama’ah Iqomah Do’a

3
b. Semester II (Genap)
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 4
INTI 1 INTI 2 INTI 3 (Keterampilan)
(Sikap Spritual) (Sikap Sosial) (Pengetahuan)
Menghargai dan Menghargai dan Memahami Mencoba, mengolah,
menghayati menghayati pengetahuan dan menyaji dalam ranah
ajaran perilaku jujur, (faktual, konkret (menggunakan,
agama yang disiplin, konseptual, dan mengurai, merangkai,
dianutnya. tanggungjawab, prosedural) memodifikasi, dan
peduli (toleransi, berdasarkan rasa membuat) dan ranah
gotong royong), ingin tahunya abstrak (menulis,
santun, percaya tentang ilmu membaca, menghitung,
diri, dalam pengetahuan, menggambar, dan
berinteraksi secara teknologi, seni, mengarang) sesuai
efektif dengan budaya terkait dengan yang dipelajari
lingkungan sosial fenomena dan di sekolah dan sumber
dan alam dalam kejadian tampak lain yang sama dalam
jangkauan mata. sudut pandang/teori
pergaulan dan
keberadaannya.
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.1 Meyakini 1.6 Menghayati 1.1 Memahami a.1 Mempraktikkan
kewajiban nilai-nilai ketentuan shalat Jum’at
melaksanakan positif dalam shalat jumat a.2 Mendemonstrasikan
shalat Jum’at shalat Jum’at 1.2 Menganalisis khutbah jumah
1.2 Menerima 1.7 Menghayati ketentuan a.3 Mempraktekan
ketentuan nilai-nilai khutbah sholat jama’ dan
positif dalam Jum’at qoshor

4
sholat sholat jama’ 1.3 Memahami a.4 Memperagakan
jama’/qoshor dan qoshor ketentuan shalat dalam keadaan
1.3 Meyakini 1.8 Menghayati sholat jama’ sakit
kewajiban nilai-nilai dan qoshor a.5 Mempraktikkan
shalat dalam positif dalam 1.4 Memahami shalat diatas
berbagai melaksanakan kaifiat shalat kendaraan
keadaan. shalat wajib ketika sakit a.6 Mempraktikkan
1.4 Menghayati dalam berbagai 1.5 Menganalisis shalat sunah
hikmah dari keadaan kaifiat shalat muakkad
shalat sunnah 1.9 Menghayati diatas a.7 Mempraktikkan
nilai-nilai kendaraan shalat sunah ghoiru
positif dalam 1.6 Memahami muakkad
melakukan ketentuan
shalat sunnah shalat sunah
muakkad
1.7 Menganalisis
shalat sunah
ghoiru
muakkad

Berdasarkan tabel KI dan KD diatas pemateri mengelompokan tujuan


pembelajaran Fikih MTs berdasarkan materi yang diajarkan agar lebih mudah
menganalisis model, strategi dan metode yang dapat digunakan pada mata
Pelajaran Fikih Kelas VII semester II.

Salat Jum’at Jamak/Qashar Salat dalam Salat Sunnah


Berbagai Keadaan

2. Kelas VIII
a. Semester I (Ganjil)

5
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI
INTI 1 INTI 2 INTI 3 4
(Sikap (Sikap Sosial) (Pengetahuan) (Keterampilan)
Spritual)
Menghargai dan Menghargai dan Memahami dan Mengolah, menyaji dan
menghayati menghayati menerapkan menalar dalam ranah
ajaran perilaku jujur, pengetahuan konkret (menggunakan,
agama yang disiplin, (faktual, mengurai, merangkai,
dianutnya tanggungjawab, konseptual, memodifikasi, dan
peduli (toleransi, dan prosedural) membuat) dan ranah
gotong royong), berdasarkan rasa abstrak (menulis,
santun, percaya ingin tahunya membaca, menghitung,
diri, dalam tentang ilmu menggambar, dan
berinteraksi secara pengetahuan, mengarang)
efektif dengan teknologi, seni, sesuai dengan yang
lingkungan sosial budaya terkait dipelajari di sekolah dan
dan alam dalam fenomena dan sumber lain yang sama
jangkauan kejadian tampak dalam sudut
pergaulan dan mata pandang/teori
keberadaannya
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.1 Menghayati 2.1 Membiasakan 3.1 Memahami 4.1 Memperagakan tata
hikmah sujud sujud tilaawah ketentuan cara sujud syukur
tilaawah dalam sujud syukur 4.2 Memperagakan tata
1.2 Menghayati kehidupan 3.2 Memahami cara sujud tilaawah
hikmah sehari-hari ketentuan 4.3 Menyajikan
syukur 2.2 Membiasakan sujud tilaawah ketentuan ibadah
sikap puasa
bersyukur

6
1.3 Menghayati kepada Allah 3.3 Menganalisis 4.4 Menyajikan
hikmah SWT. ketentuan ketentuan
ibadah puasa 2.3 Memiliki sikap ibadah puasa pelaksanaan zakat
1.4 Menghayati empati dan 3.4 Menganalisis
hikmah zakat simpati ketentuan
sebagai pelaksanaan
implementasi zakat
hikmah dari
puasa
2.4 Membiasakan
sikap
dermawan
sebagai
inplementasi
hikmah dari
zakat.

Berdasarkan tabel KI dan KD diatas pemateri mengelompokan tujuan


pembelajaran Fikih MTs berdasarkan materi yang diajarkan agar lebih mudah
menganalisis model, strategi dan metode yang dapat digunakan pada mata
Pelajaran Fikih kelas VIII semester I.

Sujud tilaawah Sujud syukur Ibadah puasa Pelaksanaan zakat

b. Semester II (Genap)

KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 4


INTI 1 INTI 2 INTI 3 (Keterampilan)
(Sikap Sosial) (Pengetahuan)

7
(Sikap
Spritual)
Menghargai dan Menghargai dan Memahami dan Mengolah, menyaji dan
menghayati menghayati menerapkan menalar dalam ranah
ajaran perilaku jujur, pengetahuan konkret (menggunakan,
agama yang disiplin, (faktual, mengurai, merangkai,
dianutnya tanggungjawab, konseptual, memodifikasi, dan
peduli (toleransi, dan prosedural) membuat) dan ranah
gotong royong), berdasarkan rasa abstrak (menulis,
santun, percaya ingin tahunya membaca, menghitung,
diri, dalam tentang ilmu menggambar, dan
berinteraksi pengetahuan, mengarang)
secara teknologi, seni, sesuai dengan yang
efektif dengan budaya terkait dipelajari di sekolah dan
lingkungan sosial fenomena dan sumber lain yang sama
dan alam dalam kejadian tampak dalam sudut pandang/teori
jangkauan mata
pergaulan dan
keberadaannya
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR DASAR
1.1 Menghargai 2.1 Menghargai 3.1 Memahami 4.1Mensimulasikan tata
perintah nilai-nilai ketentuan cara sedekah, hibah dan
bersedekah, positif ibadah sedekah, hadiah
hibah dan haji dan umrah hibah dan 4.2 Mesimulasikan tata cara
memberikan 2.2 Membiasakan hadiah haji dan umrah
hadiah. bersedekah, 3.2Mengidentifik 4.3 Mempraktikkan tata
1.2 Menghayati hibah dan asi tata cara cara mengkonsumsi
nilai-nilai memberi melaksanaka makanan dan minuman
hadiah n haji yang halal dan baik

8
ibadah haji 2.3 Membiasakan 3.3Mengidentifik
dan umrah diri asi tata cara
1.3Mengamalkan mengkonsumsi melaksanaka
ketentuan makanan dan n umrah
mengkonsum minuman yang 3.4 Menganalisis
si makanan halal dan baik ketentuan
yang halalan makanan
thoyiban halal-haram
3.5 Menganalisis
ketentuan
minuman
halal-haram
3.6 Mengetahui
tatacara
mengkonsum
si makanan
dan
minuman
yang halal
dan baik

Berdasarkan tabel KI dan KD diatas pemateri mengelompokan tujuan


pembelajaran Fikih MTs berdasarkan materi yang diajarkan agar lebih mudah
menganalisis model, strategi dan metode yang dapat digunakan pada mata
Pelajaran Fikih kelas VIII semester II.

Sedekah, hibah Haji dan Umroh Makanan dan minuman halal dan haram
dan sedekah

3. Kelas IX
a. Semester I (Ganjil)

9
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 4
INTI 1 INTI 2 INTI 3 (Keterampilan)
(Sikap (Sikap Sosial) (Pengetahuan)
Spritual)
Menghargai dan Menghargai dan Memahami dan Mengolah, menyaji dan
menghayati menghayati menerapkan menalar dalam ranah
ajaran perilaku jujur, pengetahuan konkret (menggunakan,
agama yang disiplin, (faktual, mengurai, merangkai,
dianutnya tanggungjawab, konseptual, memodifikasi, dan
peduli (toleransi, dan prosedural) membuat) dan ranah
gotong royong), berdasarkan rasa abstrak (menulis,
santun, percaya ingin tahunya membaca, menghitung,
diri, dalam tentang ilmu menggambar, dan
berinteraksi pengetahuan, mengarang)
secara teknologi, seni, sesuai dengan yang
efektif dengan budaya terkait dipelajari di sekolah dan
lingkungan sosial fenomena dan sumber lain yang sama
dan alam dalam kejadian tampak dalam sudut pandang/teori
jangkauan mata
pergaulan dan
keberadaannya
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
DASAR DASAR DASAR
1.1 Menerima 2.1 Menghargai 3.1 Memahami 4.1Memberi contoh
perintah nilai-nilai kaidah menyembelih kurban
berkurban kurban dan menyembelih 4.2Memberi contoh tata
dan akikah akikah binatang cara pelaksanaan akikah
1.2 Menghayati 2.2 Mengamalkan 3.2 Memahami 4.3 Mempraktikkan
ketentuan ketentuan jual ketentuan pelaksanaan jual beli,
beli dan qiradh kurban

10
jual beli dan 2.3 Membiasakan 3.3 Memahami 4.4Mensimulasikan
qiradl menghindari ketentuan pelaksanaan qirodl
1.3 Menghargai praktik riba akikah 4.5Mensimulasikan tatacara
larangan riba 3.4 Memahami menghidari riba
dalam jual ketentuan
beli jual beli
3.5 Memahami
ketentuan
qiradh
3.6 Menganalisis
larangan riba

Berdasarkan tabel KI dan KD diatas pemateri mengelompokan tujuan


pembelajaran Fikih MTs berdasarkan materi yang diajarkan agar lebih mudah
menganalisis model, strategi dan metode yang dapat digunakan pada mata
Pelajaran Fikih kelas IX semester I.

Berkurban dan Jual beli dan Larangan riba


akikah Qirodl

b. Semester II (Genap)

KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI 4


INTI 1 INTI 2 INTI 3 (Keterampilan)
(Sikap (Sikap Sosial) (Pengetahuan)
Spritual)
Menghargai dan Menghargai dan Memahami dan Mengolah, menyaji dan
menghayati menghayati menerapkan menalar dalam ranah
ajaran perilaku jujur, pengetahuan konkret (menggunakan,
agama yang disiplin,
dianutnya

11
tanggungjawab, (faktual, mengurai, merangkai,
peduli (toleransi, konseptual, memodifikasi, dan
gotong royong), dan prosedural) membuat) dan ranah
santun, percaya berdasarkan rasa abstrak (menulis,
diri, dalam ingin tahunya membaca, menghitung,
berinteraksi tentang ilmu menggambar, dan
secara pengetahuan, mengarang) sesuai
efektif dengan teknologi, seni, dengan yang dipelajari di
lingkungan sosial budaya terkait sekolah dan sumber lain
dan alam dalam fenomena dan yang sama dalam sudut
jangkauan kejadian tampak pandang/teori
pergaulan dan mata
keberadaannya
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.1 Menghayati 2.1 Mengamalkan 3.1 Memahami 4.1 Mempraktikkan tata
ketentuan ketentuan ketentuan cara pelaksanaan
pinjam pinjam pinjam utang piutang
meminjam meminjam, meminjam 4.2 Mensimulasikan
1.2 Menghayati utang piutang 3.2 Memahami tatacara gadai
nilai-nilai dan gadai ketentuan 4.3 Mensimulasikan tata
utang piutang 2.2 Membiasakan utang cara pelaksanaan
1.3 Menghayati diri piutang pemberian upah
ketentuan memberikan 3.3 Menganalisis 4.4Mendemonstrasikan
gadai upah sesuai ketentuan tata cara memandikan
1.4 Meyakini ketentuan gadai dan mengkafani
setiap orang 2.3 Menghayat 3.4 Menjelaskan jenazah
akan mati pelajaran ketentuan 4.5Mendemonstrasikan
1.5 Menghargai penting upah kaifiah shalat jenazah
nilai keadilan bertakziah 3.5 Memahami
dalam waris ketentuan

12
2.4 Membiasakan pengurusan
menegakan jenazah,
ketentuan (memandika
waris n,mengkafan
i, menshalati,
menguburka
n) ta’ziyah
dan ziarah
kubur
3.6 Memahami
ketentuan
waris

Berdasarkan tabel KI dan KD diatas pemateri mengelompokan tujuan


pembelajaran Fikih MTs berdasarkan materi yang diajarkan agar lebih mudah
menganalisis model, strategi dan metode yang dapat digunakan pada mata
Pelajaran Fikih kelas IX semester II.

Pinjam Utang piutang, Bertakziah waris


Meminjam gadai dan
pemeberian upah

B. Model, Strategi Dan Metode Yang Sesuai Dengan Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum PMA Tahun 2013
1. Model yang tepat dengan Materi Fikih MTs
a. Model Interaksi Sosial

13
Model Interaksi Sosial Implementasi model interaksi sosial
dalam perkuliahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Guru menampilkan bahan ajar berupa permasalahan yang terjadi
sesuai dengan kajian keilmuan yang diajarkan, penyajian
permasalahan dapat dibantu dengan media pendukung lain seperti
gambar, video, film dokumenter, berita yang sedang hangat
diperbincangkan dan media lain yang sesuai dengan keilmuan
yang diajarkan.
b. Peserta didik menyimak dan mengamati permasalahan yang
ditampilkan. Peserta didik menyimak penjelasan guru seperti
biasa dalam proses pembelajaran.
c. Guru menginstruksikan untuk membentuk beberapa kelompok.
Pembentukan kelompok dibebaskan kepada peserta didik, bisa
menggunakan sistem undian, absen, atau dengan menggunakan
urutan absensi yang ada.
d. Guru menginstruksikan peserta didik untuk berdiskusi satu sama
lain sehingga tiap-tiap kelompok memiliki kesimpulan
berdasarkan pandangan masing-masing.
b. Model Pemrosesan Informasi
Model Pembelajaran Informasi Langkah dari penerapan
pembelajaran informasi dalam pembelajaran di sekolah dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Mata pelajaran yang diajarkan memerlukan observasi di luar
kelas. Dalam perkuliahan terdapat beberapa mata pelajaran yang
harus melakukan observasi, sebagai contoh mata pelajaran yang
berkaitan dengan kesehatan/kedokteran melakukan observasi ke
rumah sakit dan instalasi kesehatan, mata kuliah pendidikan dapat
melakukan observasi ke sekolah-sekolah yang sesuai dengan
tujuan kajian dilakukannya observasi, dan sebagainya.

14
b. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk melakukan
observasi di luar kelas/kampus untuk mendukung pemahaman
tentang mata pelajaran yang diajarkan.
c. Peserta didik melakukan proses izin kepada institusi kampus dan
lokasi yang akan dijadikan tempat observasi. Pengurusan izin
diperlukan untuk legalitas observasi dan hasil dari observasi yang
valid.
d. Peserta didik dan guru melakukan kunjungan untuk proses
pembelajaran ke lokasi yang telah ditentukan yang sesuai dengan
materi ajar yang diajarkan.
e. Peserta didik membuat laporan dari hasil kunjungan/observasi
yang nantinya akan dipresentasikan dan dinilai oleh guru. (Deni
Darmawan, 2018)
c. Model Personal
Model pembelajaran personal adalah salah satu yang bertitik
tolak dari teori humanistik, yaitu berorientasi pada pengembangan
individu dimana guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar
peserta didik merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirinya baik
emosional maupun intelektual. Tujuan model pembelajaran personal
adalah memberikan penekanan terhadap aktualisasi diri, kesadaran diri
dan mengarahkan pencapaian usaha serta eksplorasi dan refleksi tentang
tujuan masa depan. Model ini sangat tepat diaplikasikan pada Pendidikan
vokasi terlebih mata pelajaran pilihan yang mengedepankan minat
peserta didik. (Heldisari, 2019)
personal menekankan pada pengembangan konsep diri setiap
individu. Hal ini meliputi pengembangan proses individu dan
membangun serta mengorganisasikan dirinya sendiri. Model personal ini
bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu berorientasi terhadap
pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa
untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan linkungannya.

15
Model ini menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan
yang harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif.
Model pembelajaran personal adalah salah satu model
pembelajaran yang di dalamnya siswa belajar secara kelompok namun
siswa belajar secara individu, dengan arti lain siswa itu sendiri belajar
sesuai apa yang di ketahuinya dan kemampuannya dalam memecahkan
suatu permasalahan dalam pembelajaran, sehingga siswa diberikan
kebebasan untuk berekspresi.
Penggunaan model pembelajaran personal tersebut memberikan
pengaruh terhadap potensi-potensi yang ada pada diri siswa itu sendiri,
salah satunya yaitu konsep diri yang didalamnya terkandung
kepercayaan diri.(Mila Amelia, 2007)
d. Model Modifikasi Tingkah Laku
Model pembelajaran modifikasi tingkah laku (Behavioral) adalah
salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi alternatif, karena
model ini menerapkan teori behavioristik. Teori behavioristik sendiri
bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan
tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara
memanipulasi penguatan. Salah satu ahli yang mengembangkan teori
behavioristik ini adalah B. F. Skinner, menurut beliau belajar adalah
hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi
dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan
tingkah laku.
Model ini juga mengarah pada pengembangan sistem yang
efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk prilaku
dengan cara memanipulasi penguatan, memiliki tujuan-tujuan yang
bersifat pribadi seperti kontrol diri, mengalihkan kesantaian kedalam
situasi sosial, serta mengurangi ketegangan dan kecemasan. Karakteristik
model ini adalah dalam hal penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari
peserta didik lebih efisien dan berurutan.

16
Modifikasi perilaku memiliki prinsip khusus dengan
menonjolkan pendekatan secara behavioristik. Untuk memahami lebih
dalam ada beberapa ciri utama dalam modifikasi perilaku sebagai
berikut:
a. Kebanyakan tingkah laku manusia adalah hasil belajarnya, karena
itu dapat diubah dengan belajar.
b. Target tingkah laku yang mudah diubah adalah tingkah laku yang
dapat diamati dan dapat diukur. Tingkah laku itu perlu dirinci
dengan jelas indikatornya.
c. Tingkah laku dapat diubah dengan memanipulasi kondisi belajar.
d. Meskipun ada keterbatasan tertentu (pengaruh temperamen atau
emosional).
e. Masalah tingkah laku maupun belajar dapat dimodifikasi dengan
menggunakan prosedur modifikasi perilaku. Berdasar beberapa
penelitian, prosedur ini terbukti memiliki lingkup aplikasi yang
luas dan dijadikan sebagai treatment terhadap berbagai masalah
tingkah laku maupun belajar anak yang disebabkan oleh faktor
fisik atau biologis.
f. Masalah tingkah laku maupun belajar yang ditunjukkan oleh
seorang anak pada situasi tertentu hanya mengindikasikan
bagaimana ia biasanya bertingkah laku pada situasi tersebut.
Masalah tingkah laku maupun belajar ini muncul pada suatu
kondisi spesifik dan tidak tergeneralisasikan pada situasi yang
lain.
g. Penekanan dilakukan terhadap perubahan masalah tingkah laku
maupun belajar anak di sini dan saat ini (here and now).
h. Tujuan dari modifikasi perilaku adalah untuk memodifikasi
masalah tingkah laku maupun belajar yang spesifik. Bukan hanya
“menjadikan anak lebih baik” melainkan tingkah laku yang ingin
diubah harus jelas.

17
i. Masalah tingkah laku maupun belajar disebabkan oleh
lingkungan. Prosedur intervensi menekankan pada identifikasi
faktor-faktor di lingkungan sekitar anak yang dapat
meningkatkan atau menurunkan frekuensi munculnya tingkah
laku tertentu.
j. Insight tidak diperlukan untuk mengubah tingkah laku anak.
k. Tidak terjadi substitusi simptom atau gejala.(Haryati & Syahidin,
2023)
e. Model pembelajaran langsung
Inti dari model pembelajaran langsung adalah guru
mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan tertentu, selanjutnya
melatihkan keterampilan tersebut selangkah demi selangkah kepada
siswa.
Tujuan yang dapat dicapai melalui model pembelajaran ini
terutama adalah penguasaan pengetahuan prosedural (pengetahuan
bagaimana melakukan sesuatu misalnya mengukur panjang dengan
jangka sorong, mengerjakan soal-soal yang terkait dengan hukum
kekekalan energi, dan menimbang benda dengan neraca Ohauss), dan
atau pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu misal nama-
nama bagian jangka sorong, pembagian skala nonius pada micrometer
sekrup, dan fungsi bagian-bagian neraca Ohauss), serta keterampilan
belajar siswa (misal menggaris bawahi kata kunci, menyusun jembatan
keledai, membuat peta konsep, dan membuat rangkuman).
Pembelajaran langsung dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
yang berpusat pada guru, tetapi harus melibatkan siswa. Tahapan
pelaksanaan model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah
sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Tujuan
langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa,
serta memotivasi mereka untuk berperan serta dalam
pembelajaran. Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan

18
guru melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara
menuliskannya di papan tulis, atau menempelkan informasi
tertulis pada papan bulletin yang berisi tahapan-tahapan dan
isinya, serta alokasi waktu yang disedikan untuk setiap tahap.
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,
memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan
mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya,
yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
b. Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan Guru
mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau
menyampaikan informasi tahap demi tahap.
c. Membimbing pelatihan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan
mengoreksi kesalahan konsep. Pada fase ini guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau
keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh
guru untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan
tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan
memberikan bimbingan jika diperlukan. Agar dapat
mendemonstrasikan sesuatu dengan benar, diperlukan latihan
yang intensif dan memerhatikan aspek-aspek penting dari
keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Guru
memeriksa atau mengecek kemampuan siswa seperti member
kuis terkini, dan memeberi umpan balik seperti membuka diskusi
untuk siswa. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang
telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respons
siswa yang benar, dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
e. Memberikan kesempatan untuk latiihan lanjutan dan penerapan
konsep Guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada

19
siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang
telah mereka pelajari. Guru juga mempersiapkan kesempatan
melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus terhadap
penerapan pada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-
hari.(Putrawangsa & Dkk, 2019)

2. Strategi yang tepat dengan materi Fikih MTs


a. Everyone is a teacher here (setiap orang adalah guru)
Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap
siswa/mashasiswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.

Langkah-langkah:

1. Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh


siswa/mahasiswa.
2. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan
kepada setiap siswa/ mahasiswa.
3. Minta siswa/mahasiswa secara sukarela untuk membacakan
pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
4. Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa/ mahasiswa lainnya
untuk menambahkan.
5. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
a) Kumpulkan kertas tersebut. Siapkan panelis yang akan
menjawab pertanyaan tersebut. Bacakan setiap kertas dan
diskusikan. Gantilah panelis secara bergantian.
b) Minta siswa/mahasiswa untuk menuliskan dalam kertas
tersebut pendapat dan hasil pengamatan mereka tentang
materi perkuliahan yang diberikan.
b. Peer lesseons (belajar dari teman)
Strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa/
mahasiswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Jika selama ini
ada pendapat yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik

20
adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan
sangat membantu siswa/mahasiswa di dalam mengajarkan materi kepada
teman-teman sekelas.
Langkah-langkah:
1. Bagi siswa/mahasiswa menjadi kelompok- kelompok kecil
sebanyak segmen materi yang akan anda sampaikan.
2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mepelajari
satu topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok
lain.
3. Minta setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk
menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas.
4. Buat-beberapa saran seperti;
a) Menggunakan alat bantu visual.
b) Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan.
Menggunakan contoh- contoh yang relevan. Melibatkan
kawan dalam proses pem. belajaran melalui diskusi,
permainan, quiz, studi kasus dll. Memberi kesempatan yang
lain untuk bertanya.
5. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam
maupun di luar kelas.
6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah
diberikan.
7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan
dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari
pemahaman siswa/mahasiswa.(Aktif Karya Hisyam Zaini,
Bermawy Munthe, 2004)
c. Strategi Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif dikenal juga dengan model
pembelajaran kooperatif. Muchlas Samani, dkk menjelakan,
pembelajaran kooperatif terkadang disebut kelompok pembelajaran
(group learning), adalah istilah generik bagi bermacam prosedur

21
instruksional yang melibatkan kelompok kecil yang interaktif. Siswa
bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas akademik dalam suatu
kelompok kecil yang saling membantu dan belajar bersama kelompok
mereka serta kelompok pasangan yang lain. Pada umumnya
implementasi metode pembelajaran kooperatif pada siswa saling berbagi
(sharing) tentang hal-hal sebagi berikut:
a. Siswa bekerja sama tentang suatu tugas bersama, atau kegiatan
pembelajaran yang akan ditangani dengan baik melalui karya
suatu kelompok.
b. Siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang terdiri dari
2-6 orang, tetapi yang paling disukai adalah dalam satu kelompok
siswa terdiri dari 4 orang.
c. Siswa bekerja sama, berperilaku pro-sosial untuk menyelesaikan
tugas bersama atau kegiatan pembelajaran.
d. Siswa saling bergantung secara positif, aktivitas pembelajaran
distrukturkan sedemikian rupa sehingga setiap siswa saling
membutuhkan satu sama lain untuk menyelesaikan tugas
bersama.(Mazrur, 2018)
d. Strategi Example non Example
Menurut Deni Darmawan dan Dinn Wahyudin Strategi Example
non Example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan media
gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan
mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh
gambar yang disajikan.
Examples non examples merupakan model pembelajaran dengan
mempersiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar,
dan kompetensi, sajian gambar ditempel atau memakai LCD/OHP,
dengan diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil
kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi.

22
Implementasi metode example dan non example pada
pembelajaran di sekolah memiliki beberapa tahapan dalam
penerapannya, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Guru menampilkan gambar yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan kepada peserta didik di dalam kelas.
2. Guru memberikan penjelasan sekilas tentang gambar-gambar
yang ditampilkan di hadapan kelas.
3. Peserta didik mendiskusikan materi yang ditampilkan oleh guru
dengan membentuk beberapa kelompok.
4. Setelah menyimak tampilan gambar tiap-tiap kelompok akan
melakukan diskusi dengan menyimpulkan pandangan-pandangan
dari masing-masing anggota-anggota kelompok dan
menyimpulkannya sebagai pandangan kelompok.
5. Perwakilan dari setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi
dari kelompoknya di depan kelas.
6. Kelompok yang lain akan menyanggah, memberikan pertanyaan
dan memberikan pernyataan terkait dengan pandangan kelompok
yang sedang melakukan presentasi.
7. Pendidik akan mendampingi proses diskusi hingga bersama-sama
menarik kesimpulan.(Deni Darmawan, 2018)

3. Metode yang tepat dengan materi Fikih MTs


a. Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Ini dapat
dilakukan oleh guru atau orang lain yang sengaja diminta dalam suatu
proses. Misalnya proses berwudhu.
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way
traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab.

23
Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara
langsung antara guru dan siswa.
Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam metode Tanya
Jawab ini. Tujuan yang akan di capai dari metode Tanya jawab antara
lain:
a. Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai
oleh siswa.
b. Untuk merangsang siswa berpikir.
c. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah
yang belum dipahami.(Sabri, 2005)
b. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam
menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan. Interaksi
guru dan siswa banyak menggunakan bahasa lisan. Dalam metode
ceramah ini yang mempunyai peran utama adalah guru. Ada dua hal yang
harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini, yakni.
a. Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan dengan
memperhatikan,
1) Tujuan yang telah ditetapkan
2) Bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumber yang
telah tersedia
3) Alat, fasilitas, waktu tersedia.
4) Jumlah murid beserta taraf kemampuannya.
5) Kemampuan guru dalam penguasaan materi dan
kemampuan.
6) Pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu.
7) Situasi pada waktu itu.
b. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah.
1) Tahap persiapan, artinya tahap guru untuk menciptakan
kondisi belajar yang baik sebelum mengajar di mulai.

24
2) Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan
ceramah.
3) Tahap asosiasi (komparasi), artnya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan
membandingkan bahan ceramah yang telah diterima.(Sabri,
2005)
c. Metode Latihan
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh
suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode ini:
a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan
latihan tertentu.
b. Latihan untuk pertama kali hendaknya bersifat di- agnosis, mula-
mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian
bisa lebih sempurna.
c. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.
d. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
e. Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial
dan berguna.(Sabri, 2005)
d. Metode proyek
Metode proyek merupakan pemberian tugas kepada semua siswa
untuk dikerjakan secara individual. Siswa dituntut untuk mengamati,
membaca, meneliti. Kemudian, diminta membuat laporan dari tugas yang
diberikan kepadanya dalam bentuk makalah. Metode ini bertujuan
membentuk analisis masing-masing siswa.(Hamdani, 2011)
e. Metode deduktif
Metode deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang prinsi
prinsip isi delajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapan atau
isi pelajaranakan situasi tertentu, Megode sifat menjelaskan tente bentuk
realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum pada halte yang
bersifat khusus. Metode ini tepat dipergunakan apabila:

25
a. siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari.
b. isi pelajaran meliputi terminologi, teknis, dan bidang yang kurang
membutuhkan proses berpikir kritis.
c. pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan
yang baik dan pembicaraan yang baik; d. waktu yang tersedia
sedikit.(Hamdani, 2011)
f. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan metode menggunakan situasi tiruan
agar peserta didik lebih memahami suatu konsep. Simulasi di laksanakan
untuk meniru situasi atau peristiwa yang tidak dapat dihadirkan secara
nyata dalam situasi sebenarnya, misalnya pergerakan bulan dan bumi,
keadaan perang, dan sebagainya. Simulasi dapat digunakan untuk peserta
didik dalam meresapi/merasakan suasana, misalnya: suasana perjuangan,
saling menghormati sesama, dan sebagainya. Tahapan pelaksanaan
metode simulasi adalah sebagai berikut.
a. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil
yang terdiri dari empat atau lima orang.
b. Guru menyediakan topik-topik pembicaraan yang akan dibahas
oleh setiap kelompok.
c. Setiap kelompok melakukan diskusi dan simulasi. Guru
mengupayakan agar semua anggota kelompok berani
mengemukakan pendapat serta berperan dalam simulasi.
d. Guru berkeliling mengawasi diskusi dan simulasi kelompok, serta
ikut berdiskusi jika diperlukan.
e. Guru mencatat kesalahan yang selalu muncul. Kesalahan yang
terjadi secara umum akan dibahas dalam tahap penyampaian hasil
diskusi kelompok atau evaluasi.
f. Beberapa kelompok diminta untuk menampilkan simulasi dan
kelompok lain mengamati sambil membuat catatan.

26
g. Guru membimbing diskusi terkait simulasi yang dilakukan,
menunjukkan kesalahan, dan peserta didik diminta untuk
memperbaiki kesalahan yang dilakukan.(Hamdani, 2011)
g. Metode karyawisata
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti
tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum.
Karyawisata disini berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar.
Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan
membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari.(Sabri, 2005)
h. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang
memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way
traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab.
Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara
langsung antara guru dan siswa.
Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam metode Tanya
Jawab ini. Tujuan yang akan di capai dari metode Tanya jawab antara
lain:
a. Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai
oleh siswa.
b. Untuk merangsang siswa berpikir.
c. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah
yang belum dipahami.(Sabri, 2005)

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam KI dan
KD MTs kelas VII, VIII dan IX memuat materi yang keseluruhannya berupa
praktik. Sehingga pemakalah menganalisis model, strategi dan metode yang
tepat adalah Model interaksi sosial, pemrosesan informasi, pembelajaran
langsung dan lain-lain. Sedangkan strategi yang tepat yaitu strategi
kooperatif, peer leason, dan lain-lain. Metode yang cocok dengan dua
komponen diatas yaitu metode demonstrasi, metode ceramah, metode
latihan, metode simulasi, metode deduktif dan lain-lain.

28
DAFTAR PUSTAKA

Aktif Karya Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan S. A. A. (2004). Strategi


Pembelajaran Aktif. CTSD.
Deni Darmawan, D. W. (2018). Model Pembelajaran Di Sekolah. PT REMAJA
ROSDAKARJA.
Hamdani. (2011). STRATEGI BELAJAR MENGAJAR. CV Pustaka Setia.
Haryati, T., & Syahidin, S. (2023). Model Pembelajaran Modifikasi Tingkah Laku
Dan Implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Civilization
Research: Journal of Islamic Studies, 2(2), 188–213.
https://doi.org/10.61630/crjis.v2i2.29
Heldisari, H. P. (2019). Pembelajaran Teknik Rekam Di Sekolah Menengah
Kejuruan ( Seni Musik ) Melalui Model Pembelajaran Personal. Faktor
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 6(3), 199–206.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor/article/view/4414
Mazrur. (2018). Inovasi Pembelajaran PAI Berbasis IT. K-Media 2023.
Mila Amelia, A. S. (2007). Pengaruh model pembelajaran personal terhadap
kepercayaan diri dan hasil belajar bermain futsal siswa. Urnal Pendidikan
Jasmani Dan Olahraga, 2(april), 1–9.
Putrawangsa, S., & Dkk, siti N. (2019). Buku Strategi Pembelajaran. In Cv. Reka
Karya Amerta (Issue April, pp. 1–107).
Sabri, A. (2005). Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. PT. CIPUTAT
PRESS.

29

Anda mungkin juga menyukai