Anda di halaman 1dari 10

Eva Hendrawati Fisika Dasar

PERTEMUAN 6
DINAMIKA PARTIKEL

Hukum I Newton
Untuk menggerakkan sebuah benda yang awalnya berada dalam keadaan
diam dibutuhkan pengaruh eksternal. Misalnya dengan mendorong atau menarik
benda sehingga bergerak. Bila pengaruh luar pada benda dihilangkan maka benda
akan tetap diam jika pada mulanya diam dan akan tetap bergerak jika pada
mulanya bergerak. Hal ini dinyatakan oleh Galileo Galilei yang dikenal sebagai
prinsip inersia atau kelembaman. Benda akan cenderung untuk mempertahankan
kondisinya selama tidak ada gaya luar yang bekerja.
Newton’s First Law: If no force acts on a body, the body’s velocity cannot
change, that is, the body cannot accelerate.
Issac Newton mengemukakan rumusan pandangannya tentang gerak. Hukum
1 Newton: “Setiap benda akan terus berada pada keadaan diam atau bergerak
dengan kelajuan tetap sepanjang garis lurus jika tidak dipaksa untuk merubah
keadaan geraknya itu oleh gaya-gaya yang bekerja padanya.”
Inersia adalah sifat intrinsik yang dimiliki oleh sebuah benda. Sifat inersia
berkaitan dengan seberapa sulit sebuah benda untuk diubah keadaan geraknya.
Besaran kuantitatif yang mengukur inersia sebuah benda adalah massa. Semakin
besar massa benda maka akan semakin sulit untuk diubah keadaan geraknya.
Hukum 1 Newton mendeskripsikan tentang keterkaitan antara gerak dan gaya.
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan.

F = 0
Resultan gaya menunjukkan benda dalam keadaan setimbang.
Hukum 1 Newton hanya berlaku untuk kerangka acuan inersia tetapi tidak berlaku
pada kerangka acuan tak inersia.
Eva Hendrawati Fisika Dasar

GAYA
Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan benda
diam menjadi bergerak, benda bergerak menjadi diam, membuat bentuk dan
ukuran benda berubah, serta mengubah arah gerak benda. Gaya dapat dibedakan
menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah gaya yang terjadi
karena persentuhan langsung secara fisik antar benda, contohnya: gaya pegas,
gaya otot, dan gaya gesekan. Gaya tak sentuh adalah gaya yang terjadi tanpa
persentuhan fisik secara langsung antar benda, misalnya: gaya gravitasi, gaya
listrik, dan gaya magnet. Gaya diukur menggunakan neraca pegas atau
dinamometer. Gaya termasuk besaran vektor, karena itulah gaya 5 N ke barat
berbeda dengan gaya 5 N ke timur.

5 N ke timur 5 N ke barat

Gambar 1: Resultan penjumlahan gaya

Gambar 2: Resultan pengurangan gaya


Eva Hendrawati Fisika Dasar

A. Gaya Berat
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu
benda. Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Massa
besarnya tetap dimanapun sedangkan berat besarnya berbeda-beda
tergantung percepatan gravitasi di tempat benda berada. Setiap benda
bermassa akan mengalami gaya berat (w) atau gaya tarik bumi yang berarah
ke pusat gravitasi bumi, sebesar:
w=m g
Karena gaya berat dipengaruhi percepatan gravitasi maka arah vektor
gaya berat selalu tegak lurus ke permukaan bumi menuju ke pusat bumi atau
pusat gravitasi.

Gambar 3: Arah vektor gaya berat

B. Gaya Normal
Gaya normal ada karena dua benda yang saling bersentuhan. Gaya
normal merupakan gaya yang bekerja pada bidang sentuh antar permukaan
yang bersentuhan, yang arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh. Gaya
normal (N) membentuk pasangan gaya aksi-reaksi

Gambar 4: Arah vektor gaya normal


Eva Hendrawati Fisika Dasar

C. Gaya Gesekan
Gaya gesekan terjadi ketika dua benda bersentuhan langsung. Gaya
gesekan akan memperlambat gerak suatu benda. Arah vektor gaya gesekan
berlawanan arah dengan arah gerak benda. Makin kasar permukaan yang
bersentuhan maka semakin besar gaya geseknya. Makin berat benda maka
semakin besar juga gaya gesek yang bekerja. Ketika suatu benda diberi gaya
luar dan benda tersebut tidak bergerak maka pada benda bekerja gaya
gesekan statis ( f s ). Tetapi jika benda diberi gaya luar dan benda tersebut

bergerak maka pada benda bekerja gaya gesekan kinetis ( f k ).

Gaya gesekan ( f ) pada benda yang bersentuhan besarnya sebanding


dengan gaya normal (N) dan permukaan sentuh keduanya. Koefisien gesekan
 memiliki nilai berbeda pada setiap benda.
f =N
Besar gaya gesekan statis antara permukaan yang bersentuhan adalah:
fs = s N
Dengan,  s = koefisien gesekan statis.

Besar gaya gesekan statis antara permukaan yang bersentuhan adalah:


fk = k N
Dengan,  k = koefisien gesekan kinetis.

Note: s  k
Eva Hendrawati Fisika Dasar

CONTOH SOAL
Balok kayu bermassa 4 kg diletakkan diatas meja kasar. Koefisien
gesekan statis dan koefisien gesekan kinetis antara permukaan meja dan
balok adalah 0,4 dan 0,2. Percepatan gravitasi 9,8 m/s2. Berapakah besar
gaya gesekan jika balok ditarik dengan gaya F sebesar:
a) 6 newton b) 15,68 newton c) 20 newton

Penyelesaian
Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok kayu.

Balok kayu F
f Meja

Menentukan besar gaya gesek statis maksimum, yaitu gaya gesek yang
membuat balok kayu tetap diam. Untuk mencari gaya gesek dibutuhkan nilai
gaya normal. Untuk menentukan besar gaya normal tinjau sumbu vertikal
pada gambar di atas, yaitu pada sumbu y.

F y =0

N−w=0 → N = w = m g = 4 (9,8) = 39,2 newton (N)


w adalah gaya berat.
Jadi gaya gesekan statis maksimum adalah:
f s ,maksimum =  s N = (0,4) (39,2) = 15,68 newton
Maka agar balok kayu bisa bergerak harus ditarik dengan gaya lebih besar
dari 15,68 newton.
a) Balok kayu ditarik oleh gaya F = 6 newton, berarti gaya F < f s ,maksimum

sehingga balok tidak bisa bergerak, oleh karena itu gaya gesek yang
bekerja adalah gaya gesekan statis. Jadi besar gaya gesekan adalah:
f s = F = 6 newton
Eva Hendrawati Fisika Dasar

b) Balok kayu ditarik oleh gaya F = 15,68 newton, berarti gaya F = f s ,maksimum

sehingga balok tepat akan bergerak (mau bergerak artinya belum


bergerak karena gaya yang menarik harus lebih besar dari f s ,maksimum ),

oleh karena itu gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesekan statis.
Jadi besar gaya gesekan adalah:
f s = F = 15,68 newton

c) Balok kayu ditarik oleh gaya F = 20 newton, berarti gaya F > f s ,maksimum

sehingga balok kayu bergerak oleh karena itu gaya gesek yang bekerja
adalah gaya gesekan kinetis. Jadi besar gaya gesekan adalah:

f k =  k N = (0,2)(39,2) = 7,84 newton

D. Gaya Tegangan Tali


Gaya tegangan tali merupakan gaya yang dialami tali karena tali tersebut
ditarik oleh suatu gaya luar yang menyebabkan tali menjadi tegang. Gaya
tegangan tali ditentukan melalui hukum Newton apabila gaya-gaya lain yang
bekerja pada suatu benda juga diketahui.

Gambar 5: Gaya tegangan tali


Eva Hendrawati Fisika Dasar

Hukum II Newton
Gaya luar mempengaruhi kondisi gerak suatu benda. Pengaruh eksternal
akan menyebabkan perubahan kecepatan dan percepatan benda. Pada benda
yang berbeda dibutuhkan besar gaya luar yang berbeda. Apabila diberikan gaya
luar yang sama maka perubahan kecepatan pada benda-benda akan berbeda. Jadi
ada kuantitas internal pada benda yang menentukan ukuran seberapa besar
pengaruh gaya luar dapat mengubah kondisi gerak benda. Kuantitas internal
tersebut adalah massa inersia. Hukum II Newton menjabarkan tentang seberapa
besar pengaruh beberapa gaya (Resultan gaya ≠ 0) yang bekerja pada benda.
Newton’s Second Law: The net force on a body is equal to the product of the
body’s mass and acceleration.
Hukum II Newton menyatakan bahwa resultan gaya (  F ) yang bekerja pada

suatu benda sama dengan laju perubahan momentum (p) benda itu. Terdapat
gejala mekanik yang melibatkan perubahan massa benda.
dp
 F = dt
d (mv ) dm dv dm
F = dt
=v
dt
+m =v
dt dt
+ ma

Untuk gejala mekanik dengan massa tidak berubah, hukum II Newton


diberikan oleh persamaan:

F = m a
a=
F
m
Eva Hendrawati Fisika Dasar

Hukum III Newton


Jika kamu mendorong dinding dengan tangan maka pada saat yang
bersamaan dinding mendorong tanganmu dengan gaya yang sama besar dan
berlawanan arah.
Newton’s Third Law: When two bodies interact, the forces on the bodies from
each other are always equal in magnitude and opposite in direction.
Hukum III Newton menyatakan: Jika benda pertama melakukan gaya pada
benda kedua (gaya aksi) maka benda kedua akan melakukan gaya yang sama
besar pada benda pertama (gaya reaksi) tetapi arahnya berlawanan.
→ →
F 21 = − F 12
Hukum III Newton disebut juga sebagai Hukum Aksi Reaksi. Sifat penting yang
dimiliki oleh gaya bahwa gaya selalu berpasangan.
Gaya aksi = – Gaya reaksi
Eva Hendrawati Fisika Dasar

Hukum Gravitasi Newton


Newton membandingkan antara besar gaya gravitasi bumi yang menarik bulan
dan menarik benda-benda pada permukaan bumi. Percepatan sentripetal bulan
diberikan oleh persamaan:

 2R 
2

 
v 2
 T  4 2 R
as = = =
R R T2
Newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi bumi pada suatu benda F
berkurang dengan kuadrat jaraknya r dari pusat bumi.
1
F
r2
Gaya gravitasi tidak hanya bergantung pada jarak tetapi juga pada massa benda.
Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika bumi mengerjakan gaya gravitasi
pada suatu benda maka benda itu akan mengerjakan gaya pada bumi yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Dari sifat simetri ini, Newton
menyatakan bahwa gaya gravitasi haruslah sebanding dengan kedua massa
benda.
mbumi mbenda lain
F
r2
Hukum Gravitasi Umum Newton: Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya
tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Persamaan gaya gravitasi dinyatakan sebagai:
m1 m2
F12 = F21 = F = G
r2
Dengan,
G = Tetapan umum gravitasi = 6,672 x 10-11 Nm2/kg2
Eva Hendrawati Fisika Dasar

CONTOH SOAL
Tentukan gaya gravitasi antara dua benda bermassa 3,0 kg dan 4,0 kg yang
terpisah sejauh 50 cm.
Penyelesaian
m1 = 3,0 kg
m2 = 4,0 kg
r = 50 cm = 0,5 m
G = 6,672 x 10-11 Nm2/kg2 = 6,7 x 10-11 Nm2/kg2
Maka besar gaya gravitasi adalah:

−11 (3,0 )(4,0 )


F =G
m1 m2
= 6(
, 7  10 ) = 321,6  10 −11 = 3,216  10 −9 = 3,2  10 −9 N
r 2
(0,5) 2

Anda mungkin juga menyukai