Anda di halaman 1dari 2

Review Buku: Gender and self in Islam

Saidah Difla Iklila (22200012104)


Konsentrasi Islam Nusantara
Mata Kuliah: Gender and Feminism

Buku yang berjudul Gender and Self in Islam ini telah diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia dengan judul Jati Diri Perempuan dalam Islam. Diterbitkan oleh penerbit
Routledge di Amerika Serikat. Buku ini adalah hasil penelitian beliau ketika berada di New
York, Amerika. Buku ini berangkat dari pernyataan Etin Anwar bahwa kedudukan
perempuan dan laki-laki dalam Islam adalah sama. Bahwa yang membedakan posisi laki-laki
dan perempuan dalam Islam hanyalah anatomi tubuh bahwa perempuan memiliki selaput
dara, rahim, dan semua yang melekat pada perempuan secara biologis. Tapi sayangnya,
pembedaan itu terjadi di semua lapisan masyarakat, perempuan dan laki-laki dibedakan
menurut kontruksi sosial.
Perempuan dalam konstruksi Islam dipandang sebagai aib. Suaranya aurat, tubuhnya
tabu, dia hanya boleh berada dalam sector privat. Beliau berargumen bahwa proses
penciptaan manusia sejak awal sudah bersifat misoginis, bahwa Hawa diciptakan dari tulang
rusuk Adam, bahwa perempuan adalah sempilan dari tubuh laki-laki. Peran perempuan dalam
pembuahan, beliau menyebutnya jati diri generatif yang sering ditafsikan secara marginal. Ini
berangkat dari asusmsi bahwa sel telur lebih penting daripada sperma. Lalu jati diri Wanita
yang dibentuk melalui proses budaya dan kontruksi sosial yang banyak ditafsiri dengan
sembarangan. Perempuan wajib memakain jilbab agar tidak menimbulkan fitnah, jika bicara
dengan perempuan harus ditutup tirai pemisah, belum lagi keperawanan. Semua ini
dikonstruksi secara sosial untuk melegitimasi apakah perempuan itu baik atau tidak. Semua
keputusan baik dan buruknya seorang perempuan ditentukan oleh konstruksi sosial, budaya
patriarki.
Buku ini terdiri dari lima bab, Gender thinking and the system it produces, The
creation theories as bases for ontological self and inclusive humanity, The transmission of
generative self and women’s contribution to conception, The embodimenr of masculinity and
feminity: the making of material self, The perfomace of the self: endendering dependency and
pleasures.
Ini adalah buku ambisius yang berusaha mengkaji pertanyaan tentang gender dan diri
dalam Islam dari perspektif filosofis, sebuah pendekatan yang menurut penulisnya tidak biasa
dalam keilmuan Islam. Dia menggunakan pendekatan ini dengan menunjuk pada kebangkitan
kembali ide-ide Yunani oleh filsuf Muslim yang berkaitan dengan status perempuan; Ia juga
menganggap pendekatan filosofis efektif dalam mengurai unsur-unsur patriarki yang
mempengaruhi cara perempuan Muslim menjalani kehidupannya. Etin Anwar merupakan
seorang akademisi, yang bekerja di Amerika, ia menulis sebagai seorang Muslim Indonesia
yang taat, seorang santri, yang berusaha mewujudkan Islam dalam kehidupan sehari-harinya.
Tujuannya adalah untuk mengungkap akar dari sistem gender hierarkis patriarkal yang lazim
dalam masyarakat Muslim dan mengajukan model alternatif, berdasarkan Al-Qur'an dan
tradisi Nabi, tentang egalitarianisme gender. Beliau menyatakan bahwa untuk mewujudkan
adanya relasi yang setara, hal ini harus berkaca pada inti ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan
hadits yang membawa prinsip-prinsip egalitarian, yang mendukung terhadap perempuan.
Meskipun dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa laki-laki dan perempuan derajatnya sama di
hadapan Allah, yang membedakan adalah ketakwaannya, namun pada praktiknya banyak
ketidakadilan yang bersifat otoritatif, androsentris, hierarkis, patriarkis, dan maskulin.

Anda mungkin juga menyukai