KEGIATAN
PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN
PENGGANTIAN JEMBATAN
PEKERJAAN
PERENCANAAN TEKNIS PENGGANTIAN
JEMBATAN
PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA
Pengantar
Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis
kontrak pengadaan jasa konsultan perencana antara CV. SANDIKA dengan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kudus, pada Pekerjaan
Perencanaan Teknis Penggantian Jembatan
Laporan Pendahuluan ini secara garis besar berisi tentang uraian umum lingkup
pekerjaan jasa konsultan perencana, uraian metodologi pelaksanaan Survey
lapangan, uraian metodologi desain dan analisa teknis perencanaan jembatan jalan
raya, uraian jadwal kegiatan, uraian jadwal mobilisasi personil serta data Survey
pendahuluan.
CV. SANDIKA
Djaroh, ST
Direktur
Daftar Isi
PENGANTAR ..............................................................................................................II
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Daya Dukung Pondasi Dangkal Menurut Bowles (1997) ..........................18
Tabel 2.2. Daya Dukung Pondasi Dangkal Menurut Mayerhoff .................................19
Tabel 2.3. Daya Dukung Pondasi Dangkal Menurut Bowles (1997) ..........................34
Tabel 2.4. Daya Dukung Pondasi Dangkal Menurut Mayerhoff .................................35
Tabel 2.5. Kombinasi Beban Ultimit...........................................................................44
Tabel 2.6. Kombinasi Momen ....................................................................................45
Tabel 2.3. Daya Dukung Pondasi Dangkal Menurut Bowles (1997) ..........................34
Tabel 2.4. Daya Dukung Pondasi Dangkal Menurut Mayerhoff .................................35
Tabel 2.5. Kombinasi Beban Ultimit...........................................................................44
Daftar Gambar
BAB 1
GAMBARAN UMUM
Penurunan tingkat pelayanan dari sistem jaringan jalan disebabkan oleh kurang
memadainya jaringan jalan yang ada serta kelengkapan jalan lainnya seperti
bangunan pengaman jalan berupa drainase/gorong-gorong, dapat
menghambat arus pertumbuhan perekonomian. Hal ini harus segera
diantisipasi terutama untuk kota-kota besar dimana memiliki tingkat
pertumbuhan yang pesat agar dapat mendukung dan mendorong pertumbuhan
perekonomian nasional dan upaya pemerataan.
Jasa pelayanan teknik yang akan diberikan oleh Tim Konsultan, dibagi menjadi
beberapa tahapan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan Konsultan
meliputi :
1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi.
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Survey Pendahuluan.
3. Tahap Survey Lapangan.
4. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknik.
5. Tahap Penggambaran.
Laporan Pendahuluan ini secara sistematis disusun dalam bab – bab sebagai
berikut :
Bab II : Metodologi
BAB 2
METODOLOGI
2.1. UMUM
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka
sebelumnya perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat dilaksanakan
secara sistematis dan praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu
dan waktu kerja.
Seperti telah dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan menggunakan standar – standar
perencanaan sebagai berikut :
Bagan alir strategi pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara jelas uraian dari masing-masing
tahapan kegiatan tersebut diuraikan pada sub-bab berikut :
Lingkup Pekerjaan
Pengukuran Situasi
Lingkup Pekerjaan
2.5.3.1 PENDAHULUAN
Lingkup Pekerjaan
b. Hasil Sondir
1180 kg/cm.
728 kg/cm.
dimana :
Qijin(net)
Titik depth (m) qc (kg/cm2)
kg/cm2
-1 11,00 0,37
S.1 -2 15,00 0,50
-3 10,00 0,33
-1 12,00 0,40
S.2 -2 12,00 0,40
-3 15,00 0,50
Dimana :
Qall = daya dukung tiang (ton/tiang)
Ab = Luas Penampang Tiang (cm2)
O = Keliling Tiang (cm)
qc = Tahanan konus dari CPT rata ujung tiang 4D ke atas –
1D ke bawah (kg/cm2)
JHP = tahanan friksi dari selimut tiang rata / sepanjang tiang
(kg/cm)
Fs = faktor keamanan diambil 3
Fb = faktor keamanan diambil 5
Kapasitas daya dukung tiang yang tersaji dalam tabel diatas adalah
kapasitas daya tiang tunggal. Dimana perilaku tiag yang berada dalam
susunan kelompok serta penurunannya belum diperhitungkan dalam
analisa ini.
Sketa Pondasi Tiang
Kesimpulan
Saran - saran
Dalam pembangunan jembatan yang perlu diperhatikan adalah
beban pada jembatan. Perencanaan pondasi harus berdasarkan
analisa tanah dan beban yang dipikul.
Jika perkiraan beban (jembatan) sedang – berat disarankan
menggunakan pondasi tiang (pondasi dalam). Untuk dimensi dan
kedalamannya disesuaikan dengan perhitungan beban yang ada.
Untuk meningkatkan kapasitas dukung pondasi tiang bisa dengan
cara memperbesar dimensi pondasi pondasi atau memperdalam
pondasi.
Jika menggunakan pondasi dangkal, misal pondasi plat setempat
atau menerus maka harus diperhatikan syaratnya adalah :
Kedalaman lapisan pendukung (tanah keras) max 4m dari
permukaan tanah.
Lapisan tanah pendukung terbebas dari pengaruh
penggerusan
Pondasi aman terhadap gaya geser, guling, dan penurunan
tanah.
DATA LAPANGAN
DATA LAPANGAN
2.5.4.1 PENDAHULUAN
Lingkup Pekerjaan
b. Hasil Sondir
256 kg/cm.
dimana :
Qijin(net)
Titik depth (m) qc (kg/cm2)
kg/cm2
-1 35,00 1,17
S.1 -2 37,00 1,23
-3 22,00 0,73
Kapasitas daya dukung tiang yang tersaji dalam tabel diatas adalah
kapasitas daya tiang tunggal. Dimana perilaku tiag yang berada dalam
susunan kelompok serta penurunannya belum diperhitungkan dalam
analisa ini
Kesimpulan
Saran - saran
Dalam pengujian soil test, sangat tidak dianjurkan titik uji hanya
satu. Oleh sebab itu disarankan menambah satu titik pengujian
lagi dan juga perlu proerties tanah di laboratorium Mektan untuk
mengetahui karakteristik tanahnya.
Beban Mati
Beban Sendiri Pelat Beton : d3 x Bj. Beton x ju ms : Kn/m
Beban Aspal : d4 x Bj. Aspal x ju ms : Kn/m
Bondex / Begisting : Berat/m1 x ju ms : Kn/m
qmu : Kn/m
Kemiringan Melintang
Y = 1,80 + ta + h/2 = m
Momen akibat gaya rem (MTB) = TTB x Y = KN/m
1.
Gaya geser akibat gaya rem = = KN/m
2
Selanjutnya untuk beban angin (EW), Pengaruh tenyakatan (ET)
Dan Beban Gempa (EQ) tidak diperhitungkan.
Faktor
NO Jenis Beban Komb. -1 Komb. -2 Komb. -3
Beban
Kombinasi Momen
Faktor M Mu Mu Mu
NO Jenis Beban
Beban KN/m KN/m KN/m KN/m
Berat Sendiri (MS)
1 1,25 x 1,25 x 1,25 x 1,25 x
Beban Mati Tambahkan (MA)
ʎ= = = 6,25
45 . 6
09 09
ʎp = = = 8,39
:;< √60
Nilai be Nilai be
0
be = G L balok be = 4 G tebal plat
B
0
= =2 = 4 G 0,20 = 0,80
B
Kuat Momen
V Y
Mn = As x Fy x U + W− Z
BC- 60B,B)
= As x Fy x U + 20 − Z
= 110 ton
Elevasi Daya Dukung
Daya dukung tanah yang ditempati pondasi sumuran sebesar
qc hitung = 804 ton
sedangkan beban yang terjadi P = 110 ton
qc hitung ˃ P, maka pondasi sumuran aman
Aspal
0 , Abc
= 0,10 x 6,00 x 10,00 x 2,2 ton = = 6,6 ton
6, ,0-, , 0
qc rata = = = 26 kg/cm2
B B
NAdYce * fQ C * -
satu Qtiang = = = 11,70 ton
6g
9m – 12m C= = 0,0034 kg/cm2
)g6
12m – 15m C= = 0,0134 kg/cm2
0 g)
15m – 18m C= = 0,0134 kg/cm2
h*2*i
Qtiang =
B
C *0 * * , 0 , , , 6 , , , 0 6 , , , 0 6
=
B
0 . 6,)
= = 2.604.960 kg
B
= 2.604,96 = 2.605 ton
untuk 15 tiang = 15 x 2.605 = 39.075 ton
jadi beban jembatan satu sisi P = 204 ton
P ˂ Qtiang total maka, pondasi aman
Dilengkapi dengan detail situasi yang ada, letak dan tanda patok beton,
letak dan ukuran jembatan/gorong-gorong, tanda-tanda lalu lintas, dan
lain-lain.
3. Potongan Melintang
Skala horizontal 1:100 dan Vertikal 1:100
Untuk kondisi lurus interval dibuat per 50 m dan kondisi tikungan interval
dibuat per 25 m
4. Struktur
Detail Pondasi
Detail Bangunan Bawah Jembatan
Detail Bangunan Atas Jembatan
5. Gambar Standar
Rambu – Rambu Lalu Lintas
Marka Jalan
Patok Kilometer, Patok Pengarah, Rel Pengaman.
Saluran Samping
Gorong – Gorong
Dinding Penahan Tanah
Diagram super elevasi
Jenis – jenis laporan pekerjaan yang akan diserahkan oleh pihak konsultan
perencana sebagaimana yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja adalah
sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Berisikan Latar Belakang, Lokasi Pekerjaan, Metodologi, rencana kerja dan
hasil dari survey pendahuluan
2. Laporan Bulanan
Adalah laporan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak
konsultan perencana pada setiap bulannya
4. Laporan Antara
Berisi tentang data – data primer hasil survey lapangan, analisa data, serta
draft konsep perencanaan
5. Laporan Akhir
Merupakan laporan rangkuman semua kegiatan yang dilaksanakan secara
garis besar namun lengkap dan dapat dimengerti.
6. Gambar Rencana.
Adalah Gambar Teknis Perencanaan yang disusun dalam format kertas A3
dengan skala yang telah ditetapkan dalam standar Bina Marga.
7. Dokumen Lelang.
Adalah dokumen lelang untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
meliputi Instruksi kepada peserta lelang, Bentuk Informasi dan Kualifikasi,
BAB 3
PROGRAM KERJA
Tugas dan tanggung jawab untuk setiap personil secara umum adalah sebagai
berikut :
1. Team Leader
Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini sehingga dapat dihasilkan pekerjaan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Bekerjasama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja atau yang diharapkan oleh
pemberi kerja.
Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-gambar
kepada pemberi kerja.
2. Ahli Jembatan
Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.
Membuat perhitungan dan desain dinding penahan tanah, bangunan
drainase, bangunan pelengkap jalan, dan analisa struktur untuk
jembatan,.
Merencanakan gambar-gambar desain bangunan pada point 2.
Bertanggungjawab atas semua hasil pehitungan dan perencanaan
kepada Team Leader dan pemberi kerja.
3. Ahli Geoteknik.
Bersama Team Leader menentukan lokasi titik pemboran.
Mengkoordinir semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan tanah baik di lapangan maupun di laboratorium serta
menyusun rencana kerjanya.
Mengadakan pengujian tanah baik di lapangan maupun di laboratorium
baik untuk jalan oprit maupun untuk jembatan.
4. Ahli Geodesi.
Mengendalikan dan mengatur semua personil yang terlibat dalam
pelaksanaan pengukuran dan pemetaan topografi di lapangan.
Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
Membuat perhitungan dan gambar-gambar hasil pengukuran topografi
situasi, potongan memanjang dan melintang.
Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar hasil pengukuran
topografi kepada pemberi kerja.
5. Ahli Hidrologi.
Mengendalikan dan mengatur semua personil yang mengadakan Survey
lapangan.
Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
Membuat perhitungan debit banjir sebagai dasar untuk perencanaan
bangunan drainase dan mengestimasi tinggi muka air di sungai sebagai
dasar untuk perencanaan tinggi jembatan.
Bertanggung jawab atas semua hasil analisa data lapangan dan hasil
perhitungan kepada Team Leader dan pemberi kerja.
6. Asisten Ahli
Membantu para tenaga ahli dalam melaksanakan tugas
perencanaannya sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Membantu menyusun laporan perencanaan yang dibuat oleh bidang
keahliannya.
Membantu tenaga ahli dalam mengkonsultasikan pekerjaan terhadap
pemberi tugas.
BAB 4
SURVEY PENDAHULUAN
Kondisi jalan menuju lokasi pekerjaan relatif sedang, sehingga masih dapat
dicapai dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan berat lainnya tanpa
mengalami hambatan yang berarti.
Iklim di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson Trade) dan
Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember - Maret )
cuaca didominasi oleh angin Barat (dari Sumatera, Samudra Hindia sebelah
selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina
Selatan. Cuaca didominasi oleh angin Timur. Temperatur di daerah ini dapat
mencapai antara 18º C –29º C.
Data kondisi jembatan eksisting secara ringkas telah diuraikan dalam gambar.
BAB 5
PRARENCANA DAN REKOMENDASI