Planning The Instructional StrategyBased Theory
Planning The Instructional StrategyBased Theory
PLANNING THE
INSTRUCTIONAL STRATEGY:
BASED THEORY
Dosen Pengampu
Menganalisa
Pembelajar
dan Konteks
Merancang dan
Melakukan
Evaluasi Sumatif
Strategi pembelajaran menggambarkan komponen-komponen
umum dari sekumpulan bahan ajar dan prosedur yang digunakan
dengan bahan-bahan tersebut untuk memungkinkan penguasaan
siswa terhadap hasil belajar.
1 dari STRATEGI
PEMBELAJARAN
DAN DAFTAR
Lucky Clinton PERTIMBANGAN UTAMA
DI DALAMNYA
Konsep strategi pembelajaran berawal dari peristiwa-peristiwa pengajaran yang
dijelaskan dalam buku Conditions of Learning (1985) karya psikolog kognitif RM Gagne,
yang di dalamnya ia mendefinisikan sembilan peristiwa yang mewakili aktivitas
pembelajaran eksternal yang mendukung proses pembelajaran mental internal:
1. Mendapatkan perhatian
2. Menginformasikan pelajar tentang tujuannya
3. Merangsang ingatan akan pembelajaran prasyarat
4. Menyajikan materi stimulus
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Memunculkan kinerja
7. Memberikan umpan balik tentang kebenaran kinerja
8. Menilai kinerja
9. Meningkatkan retensi dan transfer
A Kegiatan Pra
Instruksi
B Presentasi Konten
5 Komponen
C Partisipasi Pelajar
Pembelajaran
D Penilaian
E Melaksanakan
A. Kegiatan Pra-Instruksi
Kegiatan Pra-Instruksi
Jika diterapkan secara terpisah, salah satu dari empat aspek model Keller
mungkin tidak cukup untuk menjaga pembelajar tetap mengerjakan tugas
dalam situasi belajar. Namun, ketika Anda menggabungkan keempat aspek
model ARCS ke dalam strategi Anda, kemungkinan mempertahankan minat
peserta didik akan sangat meningkat.
B. Presentasi Konten
Presentasi Konten & Bimbingan Belajar
2 PEMBELAJARAN
DARI STARTEGI
Lucky Clinton
PEMBELAJARAN
Pra-Instruksi
Motivasi Peserta Didik
Hubungkan dengan Minat/Cita-cita Peserta didik
Temukan minat atau hobi siswa dan hubungkan dengan matematika. Misalnya,
jika seorang siswa suka olahraga, diskusikan bagaimana matematika digunakan
dalam statistik atau perhitungan skor dalam olahraga.
Pra-Instruksi
Motivasi Peserta Didik
Gunakan Teknologi
Manfaatkan perangkat lunak atau aplikasi matematika interaktif yang
menarik untuk membantu siswa belajar.
Pra-Instruksi
Motivasi Peserta Didik
Langkah-Langkah
1. Lakukan wawancara terhadap 20 orang teman (boleh dari kelas lain). Buatlah
kuisioner yang menanyakan tentang tinggi badan, berat badan, banyaknya
saudara, nomor sepatu, dan jarak rumah ke sekolah.
2. Catatlah hasilnya dalam bentuk tabel.
3. Dengan Menggunakan konsep yang sudah dipelajari, tentukanlah rata-rata,
median, modus, dan kuartil masing-masing data.
4. Buatlah beberapa penafsiran mengenai data tersebut, misalnya, berapa
tinggi badan yang tertinggi, nomor sepatu yang paling banyak dipakai, dan
lain-lain.
5. Tuliskan dalam bentuk laporan tertulis secara lengkap.
Partisipasi Peserta Didik
Penilaian
Penilaian Diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri
sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
sikapnya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan
sebagai data konfirmasi perkembangan sikap peserta didik. Selain itu, penilaian
diri peserta didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.
Teknik Penilaian Sikap
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang
peserta didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan
sikap/perilaku peserta didik yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian
antar teman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian
antar teman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti
kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada
peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk
yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Bentuk tes tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian.
Teknik Penilaian Pengetahuan
Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan secara langsung antara
pendidik dan peserta didik. Menurut Thoha (2011) tes lisan terkategori tes
verbal, tes dimana soal dan jawabannya diberikan secara lisan. Tes lisan
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pendidik secara lisan dan
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Tes lisan terdiri dari tes lisan bebas dan tes lisan
berpedoman. Tes lisan bebas dilakukan pendidik dalam memberikan soal kepada
peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis.
Tes lisan berpedoman, pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa
yang akan ditanyakan kepada peserta didik.
Teknik Penilaian Pengetahuan
Penugasan
Penilaian praktik
Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang- barang terbuat dari kayu, keramik, plastik,
dan logam (Ramlan Arie, 2011).
Penilaian produk merupakan penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses
maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk
yang dihasilkan.
Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya sastra,
membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan,
mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.
Teknik Penilaian keterampilan
Penilaian proyek
Penilaian portofolio
Transfer Pembelajaran
Terjadi ketika apa yang dipelajari dalam satu konteks membantu individu dalam
memahami atau memecahkan masalah dalam konteks lain. Contohnya, jika
seseorang belajar cara menghitung persentase di matematika dan kemudian
menggunakan keterampilan ini untuk menghitung diskon saat berbelanja.
KOMPONEN
PEMBELAJARAN
3 yang sesuai
dengan
TINGKAT KEMATANGAN
Lintang DAN KEMAMPUAN SISWA
Darmastuti
LEARNING COMPONENTS FOR LEARNERS OF DIFFERENT
MATURITY AND ABILITY LEVELS
KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG SESUSUAI DENGAN TINGKAT KEMATANGAN DAN KEMAMPUAN SISWA
Pentingnya
mempertimbangkan
Umumnya, siswa yang lebih muda dan
menekankan karakteristik individu
kurang mampu mungkin perlu lebih banyak
pembelajar dan tingkat
bantuan dalam pembelajaran, sementara
kematangan serta kemampuan
siswa yang lebih tua dan lebih mampu bisa
mereka dalam merancang
melakukan banyak hal sendiri. strategi pembelajaran yang
efektif
Pentingnya memikirkan kebutuhan siswa yang
belajar dari jarak jauh.
Teori yang dikemukakan oleh Moore dan Kearsley
(2012) menyebutkan bahwa siswa yang lebih mandiri
bisa mengatasi tantangan pembelajaran dari jarak
jauh dengan lebih baik, sementara siswa yang
kurang mandiri membutuhkan lebih banyak bantuan
dan struktur dalam pembelajaran.
Jadi, kita perlu merancang kursus jarak jauh dengan
memperhatikan tingkat kemandirian siswa. Struktur
dalam pembelajaran membuat materi lebih mudah
dimengerti dan dikelola, sementara dialog
membantu siswa merasa lebih terlibat dan
berpartisipasi dalam pembelajaran.
KOMPONEN
PEMBELAJARAN
4 untuk
BERBAGAI HASIL
Lintang
Darmastuti
PEMBELAJARAN
LEARNING COMPONENTS FOR VARIOUS LEARNING OUTCOMES
KOMPONEN PEMBELAJARAN UNTUK BERBAGAI HASIL PEMBELAJARAN
penjelasan detail
FOKUS
PENGAJARAN :
KETERAMPILAN
INTELEKTUAL
FOKUS
PENGAJARAN :
INFORMASI
VERBAL
FOKUS
PENGAJARAN :
KETERAMPILAN
MOTORIK
FOKUS
PENGAJARAN :
SIKAP
FOKUS
PENGAJARAN :
SIKAP
Contoh