Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

1. Mencari materi tentang jenis-jenis menyimak


a. Menyimak berdasarkan tujuan
 Menyimak untuk belajar
Menyimak adalah proses komunikasi yang melibatkan mendengarkan,
mengenal, dan menginterpretasikan lambang-lambang lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, dan interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami
makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui
menyimak. Menyimak sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam belajar dan berkomunikasi.
Beberapa cara meningkatkan kemampuan menyimak meliputi:
- Belajar menyimak dalam kelompok belajar: Membentuk
kelompok belajar dan berlatih menyimak satu sama lain, di mana
teman-teman berurutan menyimak materi yang baru dan
mengungkap hasil menyimakan mereka

- Mengulang informasi yang telah dipahami: Setelah memperoleh


suatu kesimpulan atas makna yang dibicarakan, langsung dicatat
dengan cara ucapan tanpa suara, seperti membaca dalam batin

- Membuat peta konsep hasil penyimakan dalam perkuliahan:


Langsung membuat catatan saat menyimak materi perkuliahan yang
disampaikan oleh dosen atau sesama mahasiswa.

- Menangkap pesan: Proses pemberian makna pada kata, kalimat


yang didengar sesuai dengan makna yang dimaksud oleh pemberi
pesan
Dengan meningkatkan kemampuan menyimak, Anda dapat belajar
lebih efektif, memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh
orang lain, dan meningkatkan prestasi dalam berbicara, membaca,
dan menulis.
 Menyimak untuk hiburan
Menyimak untuk hiburan adalah kegiatan menyimak yang bertujuan
untuk memperoleh hiburan dan menghilangkan rasa jenuh atau
kebosanan dari rutinitas sehari-hari. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan menyimak hal-hal yang menyegarkan pikiran, menyenangkan
hati, dan menghibur diri seperti menikmati pertunjukkan drama, cerita,
puisi, dan lain sebagainya.
 Menyimak untuk menilai
Menyimak untuk menilai adalah proses mendengar dengan
pemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan yang
disampaikan dalam teks atau bahasa lainnya.
 Menyimak untuk mengapresiasi
Menyimak untuk mengapresiasi adalah kegiatan menyimak yang
digunakan untuk menikmati, memahami, dan menghayati suatu
penuturan lisan, seperti cerita, puisi, atau drama. Proses menyimak
apresiatif melibatkan beberapa tahap, seperti:

- Mendengar: Penyimak menangkap bunyi bahasa yang disampaikan


oleh penutur

- Mengidentifikasi: Penyimak memilah dan mengenali bunyi bahasa


yang disampaikan oleh penutur

- Menafsirkan makna: Penyimak memberikan makna terhadap bunyi


bahasa yang diterimanya

- Menilai: Penyimak mengkritisi pesan yang terkandung dalam bunyi


bahasa
Menyimak apresiatif dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu
tingkatan menyimak marginal, attentif, kritis, dan apresiatif.
Menyimak merupakan suatu proses mendengarkan, mengenal, dan
menginterpretasikan lambang-lambang lisan, seperti kata-kata, gaya
bahasa, ritme, dan latar cerita. Beberapa contoh menyimak apresiatif
meliputi:

- Mendengarkan musik, pembacaan puisi, atau drama dari radio atau


rekaman

- Menikmati cerita-cerita, teka-teki, gemerincing irama, dan lakon-


lakon yang dibacakan atau diceritakan
Tujuan menyimak apresiatif adalah untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa, menyediakan informasi, dan menghargai apa yang
disimaknya
 Menyimak untuk memecahkan masalah
Menyimak untuk memecahkan masalah adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan dengan penuh perhatian, pemahaman, dan interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ucapan atau
bahasa lisan. Ini melibatkan kemampuan seseorang untuk
menyimpulkan makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa
mengabaikan lambang-lambang bahasa lisan. Menyimak juga dapat
membantu seseorang memperoleh masukan berharga dalam
memecahkan masalah secara kreatif dan analitis. Dalam konteks
pembelajaran, strategi menyimak mampu membuat siswa aktif saat
menyimak dan menuntut siswa untuk selalu berkonsentrasi selama
menyimak. Misalnya, saat kegiatan menyimak, siswa dapat disuruh
menuliskan ide pokok cerita, membuat peta konsep bahan simakan,
membuat prediksi terhadap bahan simakan, dan sebagainya
b. Menyimak berdasarkan intensitas
Menyimak berdasarkan intensitas adalah pengelompokan jenis-jenis
menyimak berdasarkan tingkat intensitas atau tingkat perhatian yang diberikan
oleh penyimak. Terdapat dua jenis menyimak berdasarkan intensitas, yaitu
menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
 Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah keterampilan menyimak yang kegiatan atau
tindakannya mendapat arahan juga pengawasan. Menyimak intensif
adalah proses menyimak yang dilakukan secara serius dan sungguh-
sungguh dengan konsentrasi penuh, untuk menangkap, memahami,
serta mengingat informasi. Jenis-jenis menyimak intensif yaitu :
- Menyimak kritis adalah jenis kegiatan menyimak intensif untuk
mencari kesalahan dengan alasan kuat yang masuk akal dan
dapat diterima.
- Menyimak konsentratif/ menyimak telaah ditujukan untuk
mendapat atau memperoleh informasi tertentu, memahami
pengertian, dan menghayati ide pembicaraan sasaran, maupun
pengorganisasiannya.
- Menyimak kreatif adalah jenis menyimak yang
menghubungkan makna dengan jenis pengalaman yang
menarik, membangun imaji visual untuk menciptakan karya
baru, mencapai penyelesaian masalah, serta menguji hasil
pemecahan masalah.
- Menyimak eksploratif adalah jenis menyimak yang bersifat
eksploratif untuk menyelidiki suatu hal agar lebih terarah.
 Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang bebas
dilakukan tanpa adanya bimbingan. Tujuan menyimak ekstensif adalah
menyajikan kembali bahan lama dengan cara baru. Salah satu sumber
menyimak ekstensif adalah rekaman yang dibuat seorang guru. Ada 4
jenis menyimak ekstensif :
- Menyimak sosial adalah kegiatan menyimak percakapan
sekaligus memahami peranan pembicara dalam situasi sosial.
- Menyimak sekunder merupakan jenis menyimak ekstensif yang
dilakukan secara kebetulan.
- Menyimak estetik sering juga disebut menyimak apresiatif,
yakni fase terakhir dari menyimak secara kebetulan.
- Menyimak pasif adalah pemyerapan ujaran tanpa sadar seperti
saat belajar dengan tergesa-gesa atau menghafal di luar kepala.

Anda mungkin juga menyukai