Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN ICOFR

ICOFER adalah singkatan dari Internal Control over Financial Reporting. Dalam bahasa
Indonesia, ICOFR disebut sebagai Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan
(PIPK). PIPK adalah suatu proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai atas keandalan pelaporan keuangan dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

TUJUAN ICOFR
Tujuan utama PIPK adalah:

 Meningkatkan keandalan pelaporan keuangan: PIPK membantu memastikan bahwa


laporan keuangan akurat, lengkap, dan disajikan dengan wajar.
 Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan: PIPK membantu
memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk peraturan perpajakan, akuntansi, dan keuangan.
 Mencegah dan mendeteksi kecurangan: PIPK membantu mencegah dan mendeteksi
kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi: PIPK dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dengan mengidentifikasi dan
mengendalikan risiko.

17 Prinsip tersebut merupakan panduan untuk membangun Pengendalian Internal atas


Pelaporan Keuangan (PIPK) yang efektif, yang dikembangkan oleh COSO (Committee
of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) dalam kerangka kerja
mereka tahun 2013. Prinsip-prinsip ini dibagi menjadi lima komponen PIPK:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

 Prinsip 1: Menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika


(Demonstrates commitment to integrity and ethical values). Ini berarti manajemen
puncak harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perilaku etis dan kepatuhan.
 Prinsip 2: Melaksanakan tanggung jawab pengawasan (Exercises oversight
responsibility). Dewan komisaris harus melakukan pengawasan terhadap proses
pelaporan keuangan dan pengendalian internal.
 Prinsip 3: Menetapkan struktur, wewenang, dan tanggung jawab (Establishes
structure, authority, and responsibility). Perusahaan harus memiliki struktur
organisasi yang jelas dengan penetapan wewenang dan tanggung jawab yang terkait
dengan pengendalian internal.
 Prinsip 4: Menunjukkan komitmen terhadap kompetensi (Demonstrates
commitment to competence). Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan yang
terlibat dalam proses pelaporan keuangan memiliki kompetensi yang diperlukan.
 Prinsip 5: Menegakkan akuntabilitas (Enforces accountability). Perusahaan harus
memiliki mekanisme untuk memastikan bahwa karyawan yang melanggar pengendalian
internal dimintai pertanggungjawaban.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

 Prinsip 6: Menentukan tujuan yang sesuai (Specifies suitable


objectives). Perusahaan harus menetapkan tujuan pelaporan keuangan yang jelas dan
sesuai.
 Prinsip 7: Mengidentifikasi dan menganalisis risiko (Identifies and analyzes
risk). Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang dapat
memengaruhi keandalan pelaporan keuangan.
 Prinsip 8: Menilai risiko kecurangan (Assesses fraud risk). Perusahaan harus
menilai risiko kecurangan yang dapat terjadi.
 Prinsip 9: Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan signifikan (Identifies and
analyzes significant change). Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis
perubahan signifikan dalam operasi atau lingkungan yang dapat memengaruhi
pengendalian internal.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

 Prinsip 10: Memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian (Selects and


develops control activities). Perusahaan harus memilih dan mengembangkan
aktivitas pengendalian yang tepat untuk memitigasi risiko yang telah diidentifikasi.
 Prinsip 11: Memilih dan mengembangkan pengendalian umum atas teknologi
(Selects and develops general controls over technology). Perusahaan harus
memiliki pengendalian umum yang memadai atas teknologi yang digunakan dalam
proses pelaporan keuangan.
 Prinsip 12: Menerapkan melalui kebijakan dan prosedur (Deploys through
policies and procedures). Aktivitas pengendalian harus diterapkan melalui kebijakan
dan prosedur yang jelas dan terdokumentasi.

4. Informasi dan Komunikasi (Information & Communication)

 Prinsip 13: Menggunakan informasi yang relevan (Uses relevant


information). Karyawan harus memiliki akses ke informasi yang relevan untuk
melaksanakan tugas mereka secara efektif.
 Prinsip 14: Berkomunikasi secara internal (Communicates internally). Perusahaan
harus memiliki mekanisme komunikasi internal yang efektif untuk menyampaikan
informasi yang terkait dengan pengendalian internal.
 Prinsip 15: Berkomunikasi secara eksternal (Communicates externally). Dalam
kasus tertentu, perusahaan mungkin perlu mengkomunikasikan informasi yang terkait
dengan pengendalian internal kepada pihak eksternal.
5. Pemantauan (Monitoring)

 Prinsip 16: Melakukan evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah (Conducts


ongoing and/or separate evaluations). Perusahaan harus melakukan evaluasi
berkelanjutan atau evaluasi terpisah secara berkala untuk memastikan efektivitas
pengendalian internal.
 Prinsip 17: Mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan (Evaluates and
communicates deficiencies). Perusahaan harus mengevaluasi kekurangan yang
teridentifikasi dalam pengendalian internal dan mengkomunikasikannya kepada pihak
yang berwenang.

Dengan menerapkan 17 prinsip ini, perusahaan dapat membangun PIPK yang efektif
yang membantu memastikan keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai