Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4

BIMBINGAN dan PENYULUHAN PLS

NAMA : FESTY AZKIA FAIS

NIM : 22005060

A. Prinsip bimbingan penyuluhan PLS


Bimbingan dan penyuluhan (BP) dalam Pendidikan Luar Sekolah (PLS) memiliki
beberapa prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip
ini penting untuk memastikan bahwa BP PLS berjalan secara efektif dan mencapai
tujuannya. Berikut prinsip-prinsip BP PLS :
1) Prinsip-prinsip Umum
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah hal-hal yang dapat menjadi pegangan di
dalam proses bimbingan.
a) Bimbingan selalu berpusat pada diri individu yang di bimbing
b) Bimbingan merupakan suatu proses bantuan dimana tujuan akhirnya
adalah agar individu yang dibimbing dapat membantu dan menolong
dirinya sendiri dalam memecahkan masalah yang di hadapinya.
c) Bimbingan selalu berhubungan dengan perubahan serta pembentukan
sikap maupun tingkah laku individu yang di bimbing
d) Perlu di pahami bahwa setiap individu berbeda antara satu dengan
yang lainnya
e) Bimbingan selalu fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan
kebutuhan atau keadaan masyarakat
f) Bimbingan harus di mulai dengan identifikasi kebutuhan yang di
rasakan individu yang di bimbingikan
2) Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang di bimbing
Prinsip-prinsip khusus adalah prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan
dengan permasalahan individu dan prinsip yang berkenaandengan pelaksanaan
pelayanan atau bimbingan.
a) Pelayanan bimbingan diberikan kepada warga belajar yang
memerlukan
b) Program bimbingan harus berpusat pada warga belajar
c) Harus ada kriteria untuk memberikan prioritas pelayanan bimbingan
kepada warga belajar
d) Pelayanan bimbingan harus diberikan atau dilakukan secara kontinu
e) Pelayanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas
B. Azas bimbingan penyuluhan PLS
Adalah Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan penyuluhan sangat
ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut :
1) Azas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menuntut
dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran
pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara
dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar
terjamin.
2) Azas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan
yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3) Azas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak
berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna
bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan konseli.
4) Azas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing
perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan
dan konseling yang diperuntukan baginya.
5) Azas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menunjuk pada
tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli sebagai sasaran pelayanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri
dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
6) Azas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki agar
objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli
dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau
kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi
yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7) Azas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki
agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8) Azas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki
agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan penyuluhan baik yang
dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis,
dan terpadu.
9) Azas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki
agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan penyuluhan didasarkan pada
dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan
norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan
kebiasaan yang berlaku.
10) Azas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan penyuluhan yang menghendaki agar
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan penyuluhan diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan
bimbingan dan penyuluhan hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan penyuluhan.

C. Jenis-jenis BP PLS
Jenis-Jenis Bimbingan dan Penyuluhan (BP) dalam Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) Bimbingan dan penyuluhan (BP) dalam PLS merupakan layanan yang
diberikan kepada peserta PLS untuk membantu mereka mengembangkan potensi diri,
mengatasi masalah, dan membuat keputusan yang tepat. BP PLS dapat dilakukan
secara individual, kelompok, atau klasikal.Berikut adalah beberapa jenis BP PLS:
1) BP Pribadi:
• BP Pribadi membantu peserta dalam mengatasi masalah pribadi, seperti
masalah belajar, pergaulan, dan keluarga.
• BP Pribadi dilakukan secara individual dan bersifat rahasia.
2) BP Kelompok:
• BP Kelompok membantu peserta dalam mengembangkan keterampilan hidup,
seperti keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.
• BP Kelompok dilakukan dalam kelompok kecil dengan jumlah peserta yang
idealnya 10-15 orang.
3) BP Klasikal:
• BP Klasikal membantu peserta dalam memahami informasi dan edukasi
tentang berbagai topik yang relevan dengan kehidupan mereka, seperti
kesehatan, reproduksi, dan narkoba.
• BP Klasikal dilakukan di kelas dengan jumlah peserta yang lebih banyak.
4) BP Karier:
• BP Karier membantu peserta dalam memilih dan mengembangkan karir yang
sesuai dengan minat dan bakat mereka.
• BP Karier dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti tes bakat minat,
seminar, dan pelatihan.
5) BP Keluarga:
• BP Keluarga membantu keluarga dalam memahami dan mendampingi anak-
anak mereka dalam proses tumbuh kembangnya.
• BP Keluarga dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti seminar,
workshop, dan home visit.

D. Implikasi bimbingan penyuluhan Terhadap PLS


BP memiliki implikasi yang luas dan signifikan terhadap PLS. Berikut adalah
beberapa implikasi BP terhadap PLS:

1) Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Peserta PLS:


• BP membantu peserta PLS untuk memahami tujuan dan manfaat PLS,
sehingga meningkatkan motivasi mereka untuk mengikuti program PLS.
• BP juga membantu peserta PLS untuk mengatasi hambatan belajar dan
meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan PLS.
2) Mengembangkan Potensi Diri Peserta PLS:
• BP membantu peserta PLS untuk mengidentifikasi bakat dan minat mereka,
sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri mereka secara optimal.
• BP juga membantu peserta PLS untuk mengembangkan keterampilan hidup
yang mereka butuhkan untuk hidup mandiri dan sukses.
3) Meningkatkan Kualitas Program PLS:
• BP membantu penyelenggara PLS untuk memahami kebutuhan dan
karakteristik peserta PLS, sehingga mereka dapat merancang program PLS
yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta.
• BP juga membantu penyelenggara PLS untuk mengevaluasi program PLS dan
meningkatkan kualitasnya secara berkelanjutan.

REFERENSI
Prayitno. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Dr. Uman Suherman, M.Pd. pada acara seminar sehari Bimbingan dan Konseling
yang diselenggarakan oleh Universitas Kuningan bekerja sama dengan ABKIN
Cabang Kabupaten Kuningan pada tanggal 11 Maret 2008 bertempat di Aula
Student Center UNIKU

Anda mungkin juga menyukai