Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR PEMBERIAN

IMUNISASI
No. Dokumen : /SOP/ I/2018
SOP No. Revisi : -
Tgl terbit : 03 - 01- 2018
Halaman : 1/7
UPTD
PUSKESMAS ISRAN LASAHARI, SKM, MM
KONAWE NIP.19790902005021005

1. Pengertian Imunisasi adalah upaya kesehatan masyarakat yang paling efektif untuk
menekan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Untuk menekan / menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 1688/ SK/ PKM-KNW /XII/2017 tentang
Jenis Pelayanan Kesehatan yang Dilaksanakan pada UPTD Puskesmas
Konawe.
4. Referensi Kementrian Kesehatan RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal BidangKesehatan.
Jakarta :Kemenkes RI.
5. Prosedur a Alat :
1) Tremos / Vaksin carrier
2) Cool pak/ kotakdingincair
3) Kotakpengaman
4) Buku register
5) Alattulis
6) Kartuimunisasi (KMS / TT )
7) Tempatsampah
8) Antiseptic / sabun
b Bahan
1) Vaksin
2) Pelarutvaksin
3) Penetes (dropper)
4) Alatsuntik / Spuit
5) Kikir / pemotong
6) Kapas
c Pelaksanaan
1) Sehari sebelum pelayanan, pastikan kepada kader bahwa semua sasaran
sudah mendapatkan informasi dan kesiapan pelaksanaan posyandu.
2) 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua vaksindanlogistik
(termasuk anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa,
jumlah sesuai sasaran serta siap untuk dibawa.
3) Jangan lupa membawa surat tugas dan buku pencatatan hasil imunisasi
(bukukuning).
4) Pastikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan ke posyandu.
5) Kemas semua peralatan dengan baik di kendaraan.
6) Setiba di posyandu, letakkan semua logistik ditempat yang aman
7) Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar sinar
matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air hangat,
format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan plastic
sampah dibawah meja.
8) Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
9) Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi
sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan
kesehatan saat ini.
10) Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat
imunisasi yang akan diberikan saat ini.
11) Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B, tidak
beku dan tidak kadaluarsa.
12) Untuk imunisasioral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastic kemasan,
buang kemasan kedalam plastic sampah.
13) Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari plastic
kemasan, buang kemasan kedalam plastic sampah.
14) Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik kedalam plastic
sampah.
15) Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutkan vaksin sesuai
dengan SOP persiapan vaksin
16) Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin pastikan ujung jarum selalu
berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan,
17) Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis, buang
gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari
botol vaksin.
18) Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,
19) Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu hingga
kering.
20) Berikan vaksin sesuai dengan SOP cara pemberian vaksin.
21) Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa menutupnya (non
recapping) ke dalam safety box
22) Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan berikutnya,
dan kemungkinan efek simpang yang akan dialami oleh anak sesudah
imunisasi serta cara penanggulangannya.
23) Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di posyandu untuk
memantau kemungkinan terjadinya efeksimpang.
24) Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada buku
kohort bayi/ibu/buku kuning
25) Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong plastik.
26) Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi.
27) Setelah selesai semua pelayanan, lakukan evaluasi kegiatan bersama
kader dengan tahapan:
a. Hitung jumlah sasaran yang datang untuk tiap jenis vaksin yang
diberikan
b. bandingkan dengan data target sasaran pada bulan ini, diskusikan
dengan kader kemungkinan penyebab ketidakhadiran sasaran.
c. Susun rencana tindak lanjut termasuk bagaimana memotivasi sasaran
yang tidak hadir.
28) Bawa pulang sisa logistik yang belum digunakan dan limbah ke
Puskesmas.
29) Setiba di Puskesmas, simpan kembali vaksin di dalam lemari es pada
tempat yang terpisah atau diberi tanda.
30) Catatan hasil imunisasi dan pemakaian logistic diserahkan kepada
koordinator imunisasi.
A. Imunisasi BCG
1) Menyambut pasien datang
2) Mencuci tangan
3) Timbang BB bayi
4) Catat pada buku dan kartu KMS bayi
5) Pastikan umur anak dan anak belum pernah di BCG dengan
menanyakan kepada orang tua anak tersebut
6) Ambilvaksin BCG danspuit yang akan di gunakan .
7) Memastikan tanggal kadaluarsa vaksin
8) Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 (satu) ampul (4 cc)
9) Ambil 0,05 cc vaksin yang telah di larutkan kedalam spuit
10) Persiapakan tempat yang akan di lakukan penyuntikan
11) Bersikan lengan dengan kapas yang telah di basahi air bersih.
12) Jangan menggunakan kapas alcohol/disinfektan sebab akan merusak
vaksin
13) Suntikan vaksin kesepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada
insertion musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / di bawah kulit
14) Setelah vaksin di suntikan cukup di usap dengan kapas saja.
15) Buang jarum bekas suntik kedalam kotak
16) Rapikan alat-alat dan mencuci tangan
17) Mendokumentasikan hasil kegiatan & KMS, berikan KMS dan
pastikan untuk tanggal jadwal imunisasi berikutya seta tidak lupa
membawa kartu KMS.
B. Imunisasi DPT-HB - HIB
1) Menyambut pasien datang
2) Mencuci tangan
3) Timbang BB anak
4) Catat pada buku dan kartu KMS anak
5) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, anak yang diberikan imunisasi umur
2-11 bulan
6) Jumlah suntikan 3 (tiga) kali untuk imunisasi DPT-HB
7) Ambil vaksin DPT-HB
8) Memastikan tanggal kadaluarsa vaksin
9) Ambil spuit disposable 0.5 cc
10) Masukan vaksin kedalam spuit sebanyak 0.5 ml
11) Persiapakan tempat yang akan di lakukan penyuntikan
12) Bersihkan 1/3 pahabagian luar dengan kapas steril ( air panas)
13) Jangan menggunakan kapas alcohol/disinfektan sebabakan merusak
vaksin
14) Suntikan vaksin ke 1/3 bagian luarsecaa intra muskuler (im).
18) Setelah vaksin di suntikan cukup di usap dengan kapas saja.
19) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT-HB –
HIB.
20) Berikan obat penurun panas /antipiretik kepada ibu anak tersebut.
21) Anjurkan kompres dengan air hangat pada tempat lokasi penyuntikan
22) Buang jarum bekas suntik kedalam kotak
23) Rapikan alat-alat dan mencuci tangan
24) Mendokumentasikan hasil kegiatan
25) Mengisi KMS, berikan KM dan pastikan untuk tanggal jadwal
imunisasi berikutya serta tidak lupa membawa kartu KMS

C. Imunisasi POLIO
1) Menyambut pasien datang
2) Mencucitangan
3) Timbang BB anak
4) Catatpadabukudankartu KMS anak
5) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, imunisasi polio di berikan pada bayi
mulai umur 0-11 bulan dalam ruang lingkup posyandu dan 0-59 bulan
untuk kegiatan imunisasi nasional (PIN).
6) Jumlah Imunisasi polio di berikan samapai 4 (empat) kali dengan selang
waktu 1 (satu) bulan.
7) Ambil vaksin polio
8) Pastikan tanggal kadaluarsa vaksin, vvm dan perhatikan nomor vaksin
9) Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / atau gunting kecil
10) Pasang pipet di atas botol vaksin
11) Letakan anak pada posisi yang senyaman mungkin
12) Buka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 (dua) tetes.
13) Pastikan vaksin yang telah diberikan di telan oleh anak yang di
imunisasi
14) Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi penetesan.
15) Pada saat penetesan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksian tetap dalam
kondisi steril
16) Rapikan alat-alat dan mencuci tangan
17) Mendokumentasikan hasil kegiatan
18) Mengisi KMS, berikan KMS dan pastikan untuk tanggal jadwal
imunisasi berikutnya serta tidak lupa membawa kartu KMS.
D. Imunisasi Campak
1) Menyambut pasien datang
2) Mencuci tangan
3) Timbang BB anak
4) Catat pada buku dan kartu KMS anak
5) Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
6) Jumlah suntikan 1 (satu) kali untuk imunisasi Campak, dan vaksin
ulang ke-2 (dua) pada usia 6 tahun melalui program bias.
7) Ambil vaksin campak dan pastikan tanggal kadaluarsa vaksin
8) Buka tutup vaksin dengan mengunakan pinset
9) Kemudian larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5cc)
10) Ambi lspuit disposable 0.5 cc
11) Masukan vaksin kedalam spuit 0.5 cc
12) Persiapakan tempat yang akan di lakukan penyuntikan
13) Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air panas)
14) Jangan menggunakan kapas alcohol/disinfektan sebab akan merusak
vaksin
15) Suntikan vaksinke 1/3 bagian luar secaa intra muskuler (im).
16) Setelah vaksin di suntikan cukup di usap dengan kapas saja.
17) Buang jarum bekas suntik kedalam kotak
18) Rapikan alat-alat dan mencuci tangan
19) Mendokumentasikan hasil kegiatan
E. Imunisasi IPV
1) Menyambut pasien datang
2) Mencuci tangan
3) Timbang BB anak
4) Catat pada buku dan kartu KMS anak
5) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, anak yang diberikan imunisasi umur
2-11 bulan
6) Jumlah suntikn 3 (tiga) kali untuk imunisasi IPV
7) Ambil vaksinIPV
8) Memastikan tanggal kadaluarsa vaksin
9) Ambil spuit disposable 0.5 cc
10) Masukan vaksin kedalam spuit sebanyak 0.5 ml
11) Persiapakan tempat yang akan di lakukan penyuntikan
12) Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril ( air panas)
13) Jangan menggunakan kapas alcohol/disinfektan sebab akan merusak
vaksin.
14) Suntikan vaksinke 1/3 bagian luar secaa intra muskuler (im).
15) Setelah vaksin di suntikan cukup di usap dengan kapas saja.
16) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat IPV
17) Berikan obat penurun panas /antipiretik kepada ibu anak tersebut.
18) Anjurkan kompres dengan air hangat pada tempat lokasi penyuntikan.
19) Buang jarum bekas suntik kedalam kotak.
20) Rapikan alat-alat dan mencuci tangan.
21) Mendokumentasikan hasil kegiatan.
22) Mengisi KMS, berikan KMS dan pastikan untuk tanggal jadwal
imunisasi berikutnya serta tidak lupa membawa kartu KMS.
Hal-hal yang harusdiperhatikan :
Kondisi pasien dalam keadaan sehat, Vaksin dalam keadaan baik
6. Diagram Alir -

7. Unit terkait Poli KIA/KB dan Posyandu Desa Se-Kecamatan Konawe


Dokumen :
a. Rekam Medik
b. Kartu KMS
c. Kartu TT
d. Catatan tindakan

Anda mungkin juga menyukai