Anda di halaman 1dari 6

SURVEILANS DIFTERI

KELOMPOK 2
1. SUARDI, SKM 6. ASASTRI S LAYDI, S. Kep, Ns
2. LA ODE MUSTAFA, SKM 7. SALMA, A.Md.Kep
3. DASLAN, SKM, M.KM 8. DILA WIDIA ASTUTI, Amd.Gz
4. HAMZAH, AMK 9. ISNA DEMAIL,AMK
5. ABDUL GHOFUR SHIDIQ, A. Md. Kep 10. ARNITA,SKM
•Demam
•Terbentuknya
dan menggigil.
lapisan tipisserak.
berwarna abu-abu yang menutupi amandel dan tenggorokan.
•Nyeri
•Demam
tenggorokan
dan dan suara
menggigil.
•Nyeri
•Demam
tenggorokan
dan dan suara serak.
menggigil.
•Sulit
•Nyeri
bernapas atau
tenggorokan napas yang cepat.
dan suara serak.
•Sulit
•Nyeri
bernapas atau napas yang cepat.
•Sulit bernapas atau napas yangserak.
tenggorokan dan suara
cepat.
•Sulit bernapas atau napas yang cepat.

Penugasan IHB 2
 1. Gejala dan tanda
 a. Jelaskan definisi dari kasus difteri
Kasus difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphterae strain
toksigentik. Penularannya secara droplet (percikan ludah) dari batuk, bersin, muntah, melalui alat makan atau
kontak erat langsung dari lesi dikulit. Komplikasi yang biasa terjadi yaitu tersumbatnya saluran pernafasan,
peradangan dan kelumpuhan otot jantung serta kematian
 b. Bagaimana gejala dan tanda khas dari penyakit difteri
- Terbentuknya lapisan tipis warna abu – abu yang menutupi amandel
- demam dan mennggigil
- Nyeri tenggorokan dan suara serak
- sulit bernapas atau napas yang cepat
- batuk yang keras
- gangguan penglihatan
2. Penemuan kasus
a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus difteri
1. Adanya infeksi saluran pernafasan atas (faringitis, tonsilitis, laringitis, trakeitis atau kombinasinya
2. Demam atau tanpa demam
3. Adanya pseudomembran putih keabu-abuan yang sulit lepas, mudah berdarah apabila dilepas atau
dilakukan manipulasi
 b. Bagaimana klasifikasi kasus difteri dan bagaimana membedakannya
1. Kasus konfirmasi laboratorium adalah kasus suspek difteri dengan hasil kultur positi strain toksigenik
2. Kasus konfirmasi hubungan epidemiologi adalah kasus suspek difteri yang mempunyai hubungan
epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium
3. Kasus kompatibel klinis adalah kasus suspek difteri dengan hasil laboratorium negatif atau tidak diambil
spesimen atau tidak dilakukan tes toksigenesitas dan tidak mempunyai hubungan epidemiologi dengan
kasus konfirmasi laboratorium
4. Discarded adalah kasus suspek difteri yang setelah dikonfirmasi oleh ahli tidak memenuhi kriteria
suspek difteri
 c. Jelaskan proses penemuan kasus difteri dan lakukan wawancara memastikan hal tersebut
1. Kasus difteri dapat ditemukan dipelayanan statis (puskesmas dan RS) maupun kunjungan
lapangan diwilayah kerja puskesmas
2. Setiap kasus difteri yang ditemukan dilakukan pelacakan epidemiologi dengan format individual
(DIF-1)
3. Penderita dirujuk kerumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut dan dilakukan
pencarian kasus tambahan dan karier
4. Melakukan komunikasi resiko ke masyarakat
Thank You

Anda mungkin juga menyukai