Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

RIQMA UBUDIYAH

KELAS B – 23 – 857510429

MAKHLUK HIDUP/CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Kp Ciri-Ciri Makhluk Hidup- Mandiri


A. Tujuan Pembelajaran
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal

B. Alat dan Bahan


Alat-alat tulis
Tabel pengamatan
Alam sekitar

C. Landasan
Makhluk hidupmerupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan
benda tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup diantranya:
1) Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil
udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Makhluk hidup
bernapas menggunakan alat alat pernapasan, setiap makhluk hidup memiliki alat
pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dan hewan vertebrata
bernapas dengan paru – paru, ikan dengan insang, cacing dengan kulit dan yang lainnya,
sedangkan tumbuhan bernapas dengan mulut daun (stomata) dan lentisel (lubang-lubang
yang ada pada batang tumbuhan).
2) Bergerak
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan
oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. gerak dibagi dua yaitu gerak aktif dan gerak
pasif, gerak aktif adalah gerak berpindah tempat yang dilakukan oleh manusia dan hewan,
kita dapat dengan mudah mengamati gerak manusia atau hewan.Sedangkan gerak pasif
adalah gerak yang ditunjukkan oleh tumbuhan.
3) Makanan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel yang rusak. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
4) Peka Terhadap Rangsang
Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk bereaksi (peka) terhadap segala
perubahan di sekitarnya. Untuk mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi di
sekitarnya, hewan dan manusia dilengkapi alat indra. Tumbuhan tidak mempunyai alat
indra. Akan tetapi, tumbuhan mempunyai kemampuan bereaksi terhadap rangsangan
lingkungannya. contohnya daun putri malu yang menguncup ketika disentuh.
5) tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, pertumbuhan bersifat
kuantitatif, artinya dapat dihitung atau dinyatakan dengan angka, dan irrevesibel yang
artinya tidak dapat berubah ke bentuk semula.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.

D. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal
3) Menemukan lebih kurang 10 makhluk hewan (hewan dan tumbuhan)
4) Mencatat dalam lembar pegamatan
5) Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang telah ditemukan
E. Hasil Pengamatan

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA DI SD

PDGK4107 MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

A. KEGIATAN PRKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1

Hasil Pengamatan Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup

Tempat : Halaman Rumah

Hari, tanggal : Kamis, 20 Oktober 2022

Waktu : 17.15 WIB

Nama Ciri-ciri Makhluk

No Makhluk Hidup*) Keterangan


Hidup 1 2 3 4 5

1. Tidak teramati

2. Tidak teramati

1 Pohon cabai      3. Tidak teramati

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

2 Pohon tomat      1. Tidak teramati

2. Tidak teramati

3. Tidak teramati

4. Tidak teramati
5. Tidak teramati

1. Tidak teramati

2. Tidak teramati
Tanaman
3      3. Tidak teramati
Seledri
4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

1. Tidak teramati

2. Tidak teramati

4 Kaktus      3. Tidak teramati

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

1. Tidak teramati

2. Tidak teramati
Tanaman
5      3. Tidak teramati
Bawang
4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

1. Bergerak

2. Tidak teramati

6 Lalat      3. Tidak teramati

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

7 Ikan      1. Muncul ke
permukaan air

2. Menggerakan
mulunya
3. Dikasih makan
dan dimakan

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

1. Menggerakkan
tubuhnya

2. Tidak teramati
8 Siput     
3. Tidak teramati

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

1. Berjalan

2. Tidak teramati

9 Semut      3. Tidak teramati

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

1. Berjalan

2. Tidak teramati

10 Laba-laba      3. Tidak teramati

4. Tidak teramati

5. Tidak teramati

*) Keterangan

1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;


2. bernafas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.
F. Pembahasan
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan
dengan benda tak hidup. Ciri-cirinya adalah bernafas, bergerak, makan, peka terhadap
rangsang, berkembang biak, tumbuh dan berkembang. Meski ciri-ciri tersebut ada pada
setiap makhluk hidup namun ada perbedaan antara manusia, hewan dan tumbuhan.
G. Jawaban Pertanyaan
1) Ya, tumbuan memiliki ciri-ciri gerak dan peka terhadap rangsang. Contohnya tanaman
putri malu. Tapi dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan tidak ada rangsangan
yang teramati.
2) Persamaan

Persamaan Perbedaan
Sama-sama memerlukan makanan Tumbuhan dapat membuat makanannya
sendiri, hewan tidak bias membuat
makanannya sendiri
Sama-sama bernafas Hewan bernafas menggunakan paru-paru,
insang. Tumbuhan bernafas
menggunakan stomata
Sama-sama peka terhadap rangsang Hewan dapat bergerak atau berpindah ke
tempat lain dan berjalan, tumbuhan
melalui gerak autonomy dan esionom
Sama-sama tumbuh dan berkembang Tumbuhan tumbuh dan berkembang
dipengaruhi oleh cahay matahari,
pertumbuhan hewan denga menjadi besar

H. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri khas yang membedakannya dengan benda mati. Ciri-
cirinya diantaranya ialah, bernafas, memrlukan makanan, tumbuh dan berkembang, peka
terhadap rangsang. Namun dari ciri-ciri tersebut setiap makhluk hidup memiliki cara yang
berbeda.

I. Kendala Pelaksanaan Praktikum


Sulitnya mengamati ciri-ciri makhluk hidup pada tumbuhan.
J. Daftar Pustaka

Rumanta, Maman dkk, 2021, Praktikum IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka. Banten

https://www.rijalhabibulloh.com/2015/03
/makalah-ciri-ciri-makhluk-hidup-makalah.html/m=1
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

RIQMA UBUDIYAH

KELAS B – 23 – 857510429

SIMBIOSIS

Simbiosis Komensalisme - Mandiri


A. Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi simbiosis kimonsalisme di lingkungan sekitar

B. Alat dan Bahan


Alat-alat tulis
Tabel pengamatan
Lingkungan sekitar

C. Landasan

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketrgantungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat
antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup yang lain yang hidup
bersama dalam suatu habitat tertentu dinamakan simbiosis.

Ada beberapa simbiosis di alam dan salahsatunya adalah simbiosis komensalisme. Yaitu
suatu hubungan simbiosis dimana satu spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak
yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

D. Prosedur Percobaan
6) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
7) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal atau ke hutan terdekat.
8) Mengidentifikasi sebuah simbiosis komensalisme antar tumbuhan dan tumbuhan
9) Menuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
10) Mengnalisis makhluk hidup yang mana yang diuntungkan dan yang tidak diuntungkan dan
dirugikan
E. Hasil Pengamatan

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA DI SD

PDGK4107 MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

B. KEGIATAN PRKTIKUM 2 : SIMBIOSIS


2. Simbiosis Komensalisme
b. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1

Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Tempat : Halaman Rumah

Hari, tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2022

Waktu : 17.30 WIB

Pihak yang diuntungkan


Jenis Jenis Makhluk Hidup
No Hubungan yang Tidak Untung dan
Jenis Makhluk Jenis Keuntungan
Simbiosis Tidak Rugi
Hidup

Tanaman paku yang


1 Komensalisme Tanaman paku menepel di pohon
Pohon mangga
mangga

F. Pembahasan

Simbiosis komensalisme yaitu suatu hubungan simbiosis dimana satu spesies makhluk
hidup diuntungkan, sedangkan pihak yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contohnya pada praktikum kali ini penulis mengidentifikasi tanaman paku sarang burung
yang menempel pada pohon mangga. Tumbuhan paku ini tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanannya sendiri. Sehingga tanan paku ini
memperoleh keuntungan dapat hidup meenempel dipohon mangga dan pohon mangga tidak
diuntungan dan tidak dirugikan.

G. Jawaban Pertanyaan
Ya, jika menempel/bergantung pada inangnya terlalu banyak. Contohnya tanaman
anggrek terlalu mengkolonisasi/terlalu banyak menempel pada suatu pohon yang ditempeli
sehingga sulitnya proses pertukaran udara.

H. Kesimpulan
Dalam simbiosis komensalisme melibatkan dua tanaman. Dimana kedua tanaman ini
yang satu diuntungkan yang satunya lagi tidak diuntungkan maupun dirugikan.
I. Lain-lain

J. Daftar Pustaka

Rumanta, Maman dkk, 2021, Praktikum IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka. Banten
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

RIQMA UBUDIYAH

KELAS B – 23 – 857510429

PERTUMBUHAN DAN PEKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

Pertumbuhan dan Pekembangan Tumbuhan- Mandiri


PERTUMBUHAN DAN PEKEMBANGAN TUMBUHAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN


a. Kacang merah 4 biji
b. Kapas secukupnya
c. Akua gelas 2
d. Gunting
e. Benang
f. Mistar

D. LANDASAN TEORI.

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan
bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula.
Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan
melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan
tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan
apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran
batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
E. PROSEDUR PERCOBAAN.

1. Rendam biji kacang merah dalam air semalam


2. Siapkanlah kapas sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher akua gelas. Bila
perlupotonglah kelebihannya.

3. Gulung kapas tersebut masukkan ke dalam akua gelas sehingga menempel pada
dinding akuabagian dalam.
4. Siapkan 4 biji kacang merah pada akua gelas. Tambahkan air secukupnya sehingga
kapastetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Simpanlah kacang merah dalam akua di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 1 minggu. Jika air tampak berkurang (kapas mengering) tambahkan air
secukupnya sehinggakapas tetap basah tetapi permukaan air tidak terendam bijinya.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Catatlah
kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang, dan daun
tumbuh.
F. HASIL PENGAMATAN

Hari Pertumbuhan Panjang Keterangan


ke Kecambah Kacang Akar Batang
Merah
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal Akar Terlihat
1 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal Akar Terlihat
2 Tumbuh Akar 2-3 mm 20 mm Jelas Terlihat
3 Terlihat Batang 5-10 mm 40 mm Biji kacang Terangkat
4 Terlihat Batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat Batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat Batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat Batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
A. PERTANYAAN – PERTANYAAN

1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjangbatang 20 mm.
1. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa begitu?
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalamakua.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan.
Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga hari ke 7 panjangnya
mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi1 lembar daun utuh.

C. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian tersebut bahwa pertumbuhan kecambah kacang merah dapat terjadi pada
hari kedua walaupun pertumbuhannya sedikit demi sedikit tetapi tetap ada pertumbuhan setiap harinya
selain itu kecambah kacang merah pun bertambah besar atau bertambah berat.

D. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

E. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKKAN


Kesulitan dalam praktik ini adalah menentukan kebasahan kapas, karena takut berpengaruhpada
tumbuh kembang kang merah.
F. FOTO PRAKTIKUM

Keterangan Poto Pertumbuhan Kacang Merah

Tahap awal kami menyediakan


peralatan kapas, botol dan beberapa biji
kacang merah.

Hari ke dua, ada Pertumbuhan akar


tunggal sekitar 2-3mm, dan
pertumbuhan batang sekitar 20 mm

Hari ke 3 pertumbuhan kacang merah


terlihat batang sekitar 40mm dan
pertumbuhan akar sekitar 5-10mm (biji
kacang terangkat)

Hari Ke 4 pertumbuhan kacang merah


terlihat akar sekitar 15 mm dan
pertumbuhan batang 60 mm, batang
terangkat ke atas.

Hari ke- 5 pertumbuhan kacang merah


terlihat akar sekitar 25 mm dan
petumbuhan batang 75 mm , batang
terangkat ke atas
Hari ke 6, pertumbuhan kacang merah
akarnya terlihat dengan ukuran 27 mm
dan pertumbuhan batang kacang merah
85 mm, batang kacang merah terangkat
ke atas.

Hari ke 7 pertumbuhan kacang merah


akarnya telihat dengan ukuran 33 mm
dan batang kacang merah 90 mm
(terangkat ke atas.

H. PEMBAHASAN

Setelah kacang di rendam semalam maka mulai dimasukkan ke dalam


botol yang sudah disiapkan, pada hari pertama akar mulai terlihat hari
berikutnya akar mulai memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa
hari batang mulai meninggi dan daun pun mulai tumbuh. Setelah beberapa hari
bang mulai meninggi dan daunpun mulai terlihat. Pada hari kelima daun
bertambah banyak dan semakin melebar. Setiap hari pertumbuhan dan
perkembangannya semakin terlihat. Hal ini dikarenakan sel terus membelah dan
merupakan akibat dari aktifitas meristem, lateral, ukuran akar semakin Panjang
dikarenakan pada ujung akar, sel- sel nya selalu membelah yang disebabkan oleh
meristem apical, pertumbuhan dan perkembangan juga terlihat pada daun, daun
yang semula satu helai kecil tumbuh beberapa helai yang kemudian membesar.
Begitu juga dengan Panjang batang kacambah yang terus bertambah.

I. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme


merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan kacang merah setiap harinya mengalami perubahan
pertumbuhan dan bisa dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun diameter
akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut di
pengaruhi oleh factor dari luar dan dalam. Factor dalam berupa hormon
sedangakan factor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu, udara, tanah,
kelembpann nuttrisi dan air.

J.
K. Pertanyaan- pertanyaan

1. pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh ?

Jawab : pada hari ke 2 dengan Panjang akar dengan Panjang akar sampai 2-3
mm dan Panjang batang 20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut adakah yang


arah pertumbuhannya ke atas ? mengapa demikian ?

Jawab : tidak, akar kecambah kacang merah tumbuh ke bawah bergerombol


pada dasar kapas atau tisu pada dalam botol selesai.
LAMPIRAN

KELOMPOK 2
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 2

RIQMA UBUDIYAH

KELAS B – 23 – 857510429

PENCEMARAN LINGKUNGAN/ PENGARUH DETERGEN TERHADAP IKAN

KP- Pengaruh Detergen Terhadap Ikan-Terbimbing


Percobaan Pengaruh Deterjen terhadap Daya Tahan
Hidup Ikan

I. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap daya tahan hidup ikan meliputi gerak tubuh,
perubahan fisik dan pernafasan.
II. Landasan Teori
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air,
seperti sungai, danau, dan laut akibat aktivitas manusia. Sungai, danau, dan laut
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan kita dengan berbagai macam fungsi yang
sangat membantu kehidupan manusia. Fungsi terbesar sungai, danau, dan laut adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan ar limbah, bahkan sebenarnya berpotensi untuk menjadi objek wisata (Halimah.
2005)
Salah satu penyebab pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Deterjen merupakan
pembersih sintetis yang terbuat dari bahan turunan minyak bumi, yang dapat
memberikan dampak negatif makhluk hidup yang berhabitat di air. Salah satunya adalah
ikan. Banyak kasus yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat
pencemaran air yang disebabkan oleh penggunaan deterjen oleh ulah manusia. Deterjen
bisa membuat ikan yang ada pada perairan terganggu kualitas kehidupannya bahkan
berujung pada kematian.
III. Alat dan Bahan
1. Toples 5 buah
2. Alat ukur volume cairan 1 buah
3. Sendok takar dengan akurasi ml
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Kertas label secukupnya
6. Ikan 5 ekor (ukuran lebar badan k.l 5 cm)
7. Deterjen cair
8. Air
IV. Cara Kerja

1. Sediakan 5 buah toples masing-masing berisi larutan deterjen cair dengan


konsentrasi 0,5%; 1%; 2%; 4%; dan kontrol (berupa air jernih). Masing-masing
toples diberi label sebagai berikut : Label kontrol : 0%
Label 1 : 0,25%
Label 2 : 0,5%
Label 3 : 1%
Label 4 : 2%
2. Cara menyediakan larutan deterjen dalam 5 buah toples :
a. Toples 1 : Masukkan air 1000 ml, beri label 0%
b. Toples 2 : Larutkan 5 ml deterjen cair dalam air hingga 1000 ml, beri label 0,25%
c. Toples 3 : Larutkan 10 ml deterjen cair dalam air hingga 1000 ml, beri label 0,5%
d. Toples 4 : Larutkan 20 ml deterjen cair dalam air hingga 1000 ml, beri label 1%
e. Toples 5 : Larutkan 40 ml deterjen cair dalam air hingga 1000 ml, beri label 5%
3. Ke dalam masing-masing larutan, masukkan 1 ekor ikan, kemudian amati
perubahan aktivitas dan kondisi fisik ikan
V. Hasil Pengamatan

Gera Bernafa
Kerusakan Fisik
Konsentra k s
si Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit
No
Deterjen ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke
5 10 15 20 5 10 15 20 5 10 15 20
0%
1 G3 G1 G1 G1 Kf1 Kf4 Kf1 Kf4 B1 B3 B1 B1
(Kontrol)
2 0,25% G3 G3 G2 G3 Kf2 Kf1 KF3 KF3 B3 B3 B3 B3
KF1,
3 0,5% G1 G3 G2 G2 KF2 KF3 KF5 B2 B4 B3 B4
KF2
4 1% G2 G2 G3 G4 KF3 KF3 KF5 B2 B3 B4 B4 B4
5 2% G2 G2 G4 G4 KF3 KF3 KF5 B3 B4 B4 B4 B4

Keterangan :
Gerak :
Isikan g1 = lincah/normal, g2 = lemah, g3 = panik, g4 = tidak dapat bergerak
Kerusakan fisik :
Isikan kf1 = lendir bertambah, kf2 = insang memerah, kf3 = insang berdarah, kf4 = keluar feses; kf5 = lainnya
Bernafas :
Isikan b1 = normal, b2 = lemah, b3 = sangat lemah, b4 = berhenti
VI. Pembahasan dan Kesimpulan

a. Pembahasan

Ikan yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami
gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya normal, tidak tercemar.
Sedangkan tiga ikan lainnya berenang di air yang telah tercemari detergen Rinso
Cair, mulai dari 2,5 mlsampai 20 ml , sehingga mereka mengalami gangguan pada
organnya, terutama insang. Insangnya sampai membengkak, berdarah dan
mengeluarkan lendir. Ikan-ikan itu pun akhirnya mengambang dan mati.

Penyebab ikan itu membengkak, bedarah lalu mengeluarkan lendir


adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel
detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus-
menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak. Lama
kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel
detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga
insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja
ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan
detergen lemas dan kemudian mati satu per satu. Cepat lambatnya insang ikan
tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada air.
Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.

Namun, tidak pada ikan 0% (tanpa cairan deterjen) yang pergerakan tutup
insangnya lebih kecil daripada ikan 0,25%, 0,5%, 1%, 2%. Ikan 0,25%, 0,5%, 1%,
2% (memakai deterjen) memiliki sitoplasma yang lebih rendah dari sitoplasma yang
dimiliki oleh ikan 0% ( fisik/ tidak sehat maupun stress ikan 0,25%, 0,5%, 1%, 2%
lebih lemah daripada ikan 0% sehingga ikan 0,25%, 0,5%, 1%, 2% nafasnya lebih
rendah dari pada ikan 0%.

b. Kesimpulan

Dari penelitian yang di lakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Deterjen adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak
bumi, Deterjen tersebut bisa membuat biota yang ada pada perairan menjadi
terganggu khususnya pada organ-organ ikan seperti hati menyebabkan zat toksik
yang masuk kedalam metabolisme memicu hati untuk bekerja lebih keras sehingga
menimbulkan peradangan dan pembengkakan, insang menyebabkan zat toksik dapat
merusak fungsi respirasi dari insang sehingga proses metabolisme dalam tubuh
terganggu, sistem reproduksi menyebabkan indeks fisiologi berupa GSI pada ikan
mengalami penurunan seiring dengan tingginya konsentrasi limbah detergen, bahkan
bisa menggangu kelangsungan hidup ikan karena ikan tidak mampu untuk
beradaptasi dengan kondisi yang semakin menipisnya ketersediaan oksigen terlarut
dalam air

Setelah air dicemari oleh deterjen ikan mati dalam berbagai fariasi antara lain
dengan mata merah, perut buncit, mengeluarkan feses, overkulum berdarah dll.
Yang menyebabkan semua itu adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

c. Saran
Dari penelitian diatas kami menyampaikan saran kepada pembaca:
Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan
yang banyak organisme yang hidup di dalamnya Untuk penelitian selanjutnya di
harapkan membuahkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena kami merasa
banyak kesalahan dari penyusunan laporan ini.

V. Foto / Dokumentasi
Tahap awal kamu menyiapkan bahan-
bahan/ alat alat yaitu 5 toples, air, sendok
teh, alat ukur volume cairan, deterjen cair,
label dan 5 ekor ikan yang akan di jadikan
bahan percobaan pengaruh deterjen
Tahap Awal terhadap ikan .
Dalam proses kegiatan ini memasukan
bahan-bahan yang sudah di sediakan serta
mengamati proses perubahan pada gerak ,
kerusakan fisik, dan bernafasnya ikan
dengan dimasukannya atau di tambahkanya
deterjen (rinso cair) kedalam air yang ada
di toples tersebut.

Proses Kegitan
Mengamati hasil akhir percobaan dan
menulisnya di lembar kerja mengamati
reaksi ikan terhadap air yang sudah
tercemar oleh deterjen (rinso cair) setelah 5,
10, 15, 20 menit di maukan kedalam toples
yang berisikan air yang sudah tercemar oleh
deterjen.

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai