e-ISSN 2303-1018
Sari dan Wirakusuma. Pengaruh Adverse.... 1
ABSTRAK
Eskalasi komitmen adalah pengambilan keputusan untuk meningkatkan atau memperluas komitmen terhadap
suatu proyek atau investasi tertentu meskipun proyek atau investasi tersebut mengindikasikan kegagalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh adverse selection dan negative framing
pada kecenderungan eskalasi komitmen. Desain eksperimen yang digunakan penelitian ini adalah desain faktorial
2 x 2 dengan instrumen dalam bentuk kasus. Partisipan adalah mahasiswa S2 Akuntansi dan Manajemen sebagai
proksi manajer yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 196 partisipan. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis two ways ANOVA. Hasil penelitian membuktikan bahwa adverse selection dan
negative framing memiliki pengaruh pada kecenderungan eskalasi komitmen.
Hasil penelitian Rutledge dan Karim (1999) dan negatif sebagai variabel bebas, dan pengalaman
menyatakan bahwa manajer yang mengalami kerja sebagai variabel moderasi, sampel yang
adverse selection akan melakukan eskalasi komitmen. digunakan adalah mahasiswa program S1 jurusan
Jensen dan Meckling (1976) mengungkapkan bahwa akuntansi dan alumni dari Kantor Akuntan Publik.
adverse selection merupakan suatu kondisi dimana Dewanti (2010) meneliti 4 variabel, yaitu eskalasi
terdapat asimetri informasi antara pihak principal komitmen sebagai variabel bebas, negative framing
(pemilik perusahaan) dengan pihak agen (manajer). dan job rotation sebagai variabel bebas, dan adverse
Keterbatasan informasi yang dimiliki oleh principal selection sebagai variabel moderasi, sampel yang
menyebabkan principal tidak memiliki kemampuan digunakan adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
untuk mengetahui apakah manajer telah mengambil Diponegoro.
keputusan sesuai dengan informasi yang sebenarnya Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
karena manajer lebih mengetahui informasi kondisi sebelumnya adalah pada variabel bebas, sampel yang
internal perusahaan dibanding prinsipal. digunakan, dan tahun penelitian. Variabel bebas yang
Teori kedua yang menjelaskan fenomena digunakan pada penelitian ini adalah adverse selection
eskalasi komitmen adalah teori prospek (prospect dan negative framing, dengan sampel adalah
theory). Pertimbangan lain terjadinya eskalasi mahasiswa S2 program Magister Akuntansi dan
komitmen adalah adanya framing (pembingkaian Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
informasi). Framing ialah titik referensi yang Udayana tahun 2015. Perbedaan dimensi waktu
menjadi patokan untuk melakukan perbandingan. mengakibatkan adanya perubahan pola pikir manusia
Titik referensi tersebut digunakan sebagai frame sehingga ada kemungkinan keputusan yang dihasilkan
seseorang untuk melakukan pertimbangan suatu juga berbeda. Metode penelitian dipaparkan pada
kondisi (Grasiaswaty, 2009). Keputusan yang diambil Gambar 1.
oleh seorang manajer didasari oleh bagaimana
informasi tersebut disajikan. Adverse
H1
Keputusan yang dilakukan oleh manajer Selection
dipengaruhi oleh pembingkaian informasi (framing)
Eskalasi
baik secara positif maupun negatif. Ketika informasi
Komitmen
disajikan secara positive framing (kondisi pasti Negative
untung), manajer cenderung risk averse (menghindari Framing H2
risiko), yaitu menghentikan proyek tersebut. Apabila
informasi disajikan secara negative framing (kondisi
pasti rugi), manajer cenderung risk taker (mencari Gambar 1. Model Penelitian
Sumber : Data diolah, 2015
risiko) dengan tetap bertahan pada proyek tersebut
(Bateman dan Zeithaml, 1989). Salter dan Sharp Adverse selection ialah asimetri informasi yang
(2004) melakukan eksperimen dengan subjek yang terjadi antara manajer dan pemilik perusahaan,
digunakan adalah manajer AS dan Kanada, sehingga menyulitkan pemilik perusahaan untuk
membuktikan bahwa negative framing dapat mengontrol tindakan yang dilakukan oleh manajer.
meningkatkan kemungkinan terjadinya eskalasi komitmen. Kanodia et. al., (1989) menguji adverse selection
Penelitian ini mengacu pada penelitian Koroy dalam penilaian proyek. Studi tersebut
(2008) dan Dewanti (2010) mengenai negative mengungkapkan bahwa manajer dalam memutuskan
framing, adverse selection, dan eskalasi komitmen. untuk melanjutkan atau menghentikan proyek
Peneliti termotivasi untuk menguji kembali tergantung pada informasi pribadi yang didapatkan.
(confirmatory research) pengaruh adverse selection Selain itu, ketika manajer menghentikan proyek yang
dan negative framing pada kecenderungan eskalasi terindikasi mengalami kegagalan nantinya akan
komitmen. mempengaruhi reputasi dan karirnya sebagai manajer.
Selain itu, pengambilan keputusan merupakan Harrison dan Harrel (1993) menggunakan
salah satu aspek penting dalam fungsi kepemimpinan mahasiswa MBA di AS sebagai pengganti manajer
manajemen. Manajer diharapkan dapat membuat perusahaan dalam studi eksperimennya. Hasil
keputusan yang strategis yang dijadikan faktor penelitian tersebut membuktikan bahwa subjek
penentu keberhasilan organisasi di masa depan, memiliki kecenderungan untuk tetap melanjutkan
sehingga menghasilkan keputusan yang optimal. proyek yang gagal ketika subjek dimanipulasi bahwa
Koroy (2008) meneliti 3 variabel, yaitu kecenderungan subjeklah yang mempunyai private information dan
eskalasi sebagai variabel terikat, pembingkaian positif apabila proyek dihentikan akan berpengaruh pada
Sari dan Wirakusuma. Pengaruh Adverse..... 3
Tabel 1.
Desain Eksperimen Faktorial
Adverse Selection
Ada Tidak Ada
Negative Framing Ada Perlakuan A Perlakuan C
Tidak Ada Perlakuan B Perlakuan D
Sumber: Data diolah, 2015
4 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1, Januari 2017
Hipotesis 1, kondisi ada adverse selection Manajemen Universitas Udayana yang diproyeksikan
dimanipulasi oleh perlakuan A dan B, sedangkan sebagai manajer proyek. Karakteristik demografi
kondisi tidak ada adverse selection dimanipulasi oleh partisipan meliputi umur, jenis kelamin, dan Indeks
perlakuan C dan D. Hipotesis 2, kondisi ada negative Prestasi Kumulatif (IPK). Jumlah partisipan dalam
framing dimanipulasi dalam perlakuan A dan C, penelitian ini sebanyak 196 partisipan yang dibagi ke
sedangkan kondisi tidak ada negative framing dalam empat kelompok perlakuan. Partisipan
dimanipulasi dalam perlakuan B dan D. Desain terbanyak berumur antara 26-30 tahun dengan
eksperimen faktorial 2x2 dipaparkan pada Tabel 1. frekuensi 97 partisipan atau sebesar 49,49%. Sebanyak
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji 112 partisipan atau sebesar 57,14% dengan jenis
normalitas, uji homogenitas, dan uji Two-Ways kelamin perempuan, sisanya 84 partisipan atau
Analisis of Variance (ANOVA). Jika nilai sebesar 42,86% dengan jenis kelamin laki-laki.
signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak, namun jika nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbanyak ialah
signifikansi < 0,05 maka Ha diterima (Ghozali, 2012). 3,00-3,50 sebanyak 110 partisipan atau sebesar 56,12%.
Data penelitian terdistribusi dengan normal
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan nilai Asymp. Sig di atas 0,05 (perlakuan A
sebesar 0,077; perlakuan B sebesar 0,058; perlakuan
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program C sebesar 0,098; perlakuan D sebesar 0,278). Hasil
Magister Akuntansi dan Program Magister uji normalitas dipaparkan pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2.
Uji Normalitas
Perlakuan
A B C D
N 49 49 49 49
Normal Parametersa,,b Mean 5,326 7,061 8,510 5,040
Std. Deviation 2,981 2,641 1,226 2,707
Most Extreme Differences Absolute 0,182 0,190 0,175 0,142
Positive 0,174 0,133 0,151 0,142
Negative -0,182 -0,190 -0,175 -0,133
Kolmogorov-Smirnov Z 1,277 1,329 1,228 0,993
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,077 0,058 0,098 0,278
Sumber: Data diolah, 2015
Keempat perlakuan (perlakuan A, B, C, dan D) kelompok subjek memiliki varian yang sama. Hasil
mempunyai varian yang sama. Nilai Levene statistic uji homogenitas dipaparkan pada Tabel 3 berikut ini.
sebesar 0,072 (di atas 0,05) yang berarti tiap
Tabel 3.
Uji Statistik Levene
F df1 df2 Sig.
9,473 3 192 0,072
Sumber: Data diolah, 2015
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Two- bahwa ketika dihadapkan pada kondisi adverse
Way Analysis of Variance. Hasil pengujian dapat selection, manajer cenderung melakukan eskalasi
diketahui dari p-value yang dihasilkan yang komitmen dapat dibuktikan dengan p-value sebesar
dipaparkan pada Tabel 4. 0,008. Sedangkan H2 yang mengungkapkan ketika
Hasil analisis pada Tabel 4 memperlihatkan informasi disajikan secara negative framing,
bahwa p-value dari adverse selection dan negative manajer cenderung melakukan eskalasi komitmen
framing < 0,05, sehingga H1 yang mengungkapkan dapat dibuktikan dengan p-value sebesar 0,027.
Sari dan Wirakusuma. Pengaruh Adverse..... 5
Tabel 4.
Uji Beda Antar Kelompok
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 98,827a 2 49,413 6,060 0,003
Intercept 7.606,332 1 7.606,332 932,763 0,000
Adverse_Selection 58,413 1 58,413 7,163 0,008
Negative_Framing 40,413 1 40,413 4,956 0,027
Error 1.573,842 193 8,155
Total 9.279,000 196
Corrected Total 1.672,668 195
Sumber: Data diolah, 2015
Hasil pengujian hipotesis pertama memberikan dilakukan secara negative framing, maka pengambil
bukti bahwa adverse selection berpengaruh pada keputusan mempunyai kecenderungan untuk
kecenderungan eskalasi komitmen dengan p-value mengambil risiko dengan tetap bertahan pada proyek
0,008 (<0,05). Hasil penelitian mampu menunjukkan tersebut. Hasil penelitian juga konsisten dengan teori
ketika dihadapkan pada kondisi adverse selection, prospek Kahneman dan Tversky (1979) yang
manajer cenderung melakukan eskalasi komitmen. mengungkapkan bahwa framing dapat memberikan
Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh terhadap keputusan yang diambil. Ketika
private information yang dimiliki oleh manajer manajer diberikan alternatif yang disajikan secara
ketika terjadi asimetri informasi dengan principal negative framing maka keputusan tersebut mempunyai
yang dipaparkan dalam teori agensi, hal tersebut kecenderungan untuk mengambil risiko (risk taker).
dapat memengaruhi tindakan manajer yang tidak Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian
sesuai dengan kepentingan perusahan dan tidak Salter dan Sharp (2004) melakukan eksperimen
memaksimalkan keuntungan perusahaan. dengan subjek yang digunakan adalah manajer AS
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian dan Kanada, membuktikan bahwa negative framing
Rutledge and Karim (1999) bahwa manajer yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya eskalasi
adverse selection akan melakukan eskalasi komitmen. Selain itu, Dewanti (2010) menyatakan
komitmen. Selain itu, penelitian ini juga konsisten bahwa negative framing mempunyai pengaruh
dengan Harrison dan Harrel (1993) bahwa manajer signifikan terhadap pengambilan keputusan dengan
merasa takut kredibilitasnya menurun jika proyek tetap mempertahankan proyek yang terindikasi oleh
tersebut dihentikan di tengah jalan. Menurut Kanodia adanya kegagalan dalam proyek tersebut. Bahrudin
et al., (1989), eskalasi komitmen merupakan dan Anissa (2011) juga menyatakan apabila informasi
kecenderungan manajer lebih mengutamakan disajikan secara negative framing, maka lebih besar
kepentingan pribadinya dibandingkan kepentingan kecenderungan seorang manajer melakukan eskalasi
perusahaan. Hasil penelitian juga konsisten dengan komitmen.
penelitian Irfan dkk., (2013) bahwa manajer
dihadapkan dengan tantangan adverse selection SIMPULAN
cenderung melanjutkan proyek yang tidak
Simpulan yang dihasilkan penelitian ini, yakni
menguntungkan, serta penelitian Nurhayati dan
Sukirno (2014) yang menyatakan adverse selection, adverse selection berpengaruh pada kecenderungan
eskalasi komitmen. Hasil ini bermakna bahwa ketika
terbukti berpengaruh terhadap eskalasi komitmen.
dihadapkan dalam kondisi adverse selection, maka
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan
keinginan pengambil keputusan untuk bereskalasi
bahwa negative framing berpengaruh pada
komitmen cenderung meningkat. Hasil penelitian juga
kecenderungan eskalasi komitmen dimana p-value
menunjukkan negative framing berpengaruh pada
yang dihasilkan adalah 0,027 (<0,05). Hasil penelitian
memberikan bukti penyajian informasi secara negative kecenderungan eskalasi komitmen. Pengambil
keputusan cenderung meningkatkan eskalasi
framing dapat memengaruhi pengambil keputusan
komitmennya ketika informasi disajikan dalam
(manajer) untuk melakukan eskalasi komitmen.
negative framing, dengan demikian H 2 dalam
Penelitian ini konsisten dengan Bateman dan
penelitian ini dapat dibuktikan.
Zeithaml (1989) yang dalam penelitian mereka
menemukan bahwa ketika penyajian informasi
6 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1, Januari 2017
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, Jensen, M. C., & W. H. Meckling. (1976). Theory
seperti penelitian ini tidak melakukan manipulation of the Firm, Managerial Behaviour, Agency
check sebagai kontrol atas jawaban yang diberikan Cost, and Ownership Structure. Journal of
oleh partisipan. Selain itu, pengambil keputusan Financial Economics, 3, 305-360.
(manajer) yang digunakan sebagai proksi dalam Kahneman, D., & A. Tversky. (1979). Prospect
penelitian ini adalah mahasiswa. Saran-saran yang theory: an analysis of decisions under risk.
dapat diajukan dari penelitian ini, yakni riset Econometrica, 47, 263-291.
berikutnya dapat menggunakan partisipan yang Kanodia, C. (1989). Escalation errors and the sunk
sebenarnya (manajer) sehingga subjek mencerminkan cost effect: an explanation based on reputation
partisipan yang sebenarnya, serta dapat and information asymmetries. Journal of
menggunakan variabel lain, seperti locus of control Accounting Research, 27, 59-77.
(Bahrudin dan Anissa, 2011), self efficacy (Eveline, Koroy, T. R. 2008. Pengujian Efek Pembingkaian
2010), dan self esteem (Irfan, 2012) yang Sebagai Determinan Eskalasi Komitmen Dalam
kemungkinan memiliki pengaruh pada eskalasi Keputusan Investasi: Dampak Dari Pengalaman
komitmen. Kerja, Simposium Nasional Akuntansi XI,
Pontianak.
REFERENSI Miller, D. (1987). Strategy making and structure:
analysis and implications for performance.
Bahrudin, S., & N. Anissa. (2011). Pengujian Efek Academy of Management Journal, 30(1), 7-
Pembingkaian dan Locus Of Control sebagai 32.
Determinan Eskalasi Komitmen dalam Nurhayati, F., & Sukirno. 2014. Pengaruh Adverse
Keputusan Investasi. STIE BPD Jateng, Selection dan Kompensasi terhadap Eskalasi
Prestasi, 7(1). Komitmen. Jurnal Profita: Kajian Ilmu
Bateman, T., & C. Zeithaml. (1989). The Akuntansi, 2(4)
psychological contest of strategic decisions: a Rutledge, R. W., & A. M. Harrell. (1994). The Impact
model and covergent experiment findings. of Responsibility and Framing of Budgetary
Strategic Management Journal, 10, 59-74. Information on Group Shifts. Behavioral
Dewanti, R. (2010). Pengaruh Negative Framing dan Research in Accounting, 6.
Job Rotation pada Kondisi Adverse Selection , & K. E. Karim. (1999). The
terhadap Pengambilan Keputusan Eskalasi Influence of Self-Interest and Ethical
Komitmen Skripsi. Semarang: Universitas
Considerations on Manager ’s Evaluation
Diponegoro.
Judgements. Accounting, Organisation and
Eveline, F. (2010). Pengaruh Adverse Selection,
Pembingkaian Negatif, dan Self Efficacy Society, 24, 173-184.
terhadap Eskalasi Komitmen Proyek Investasi Salter, S. B., & D.J. Sharp. (2004). The Determinants
yang tidak Menguntungkan. Jurnal Akuntansi of Escalation Commitment: National Culture and
& Managemen, 21(2), 181-198. Experience Effects. University of Cincinnati.
Ghozali, I 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Santoso, A. B. (2012). Peranan Locus of Control,
Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi Keenam, Self-Set dan Organizational-Set Hurdle Rates
Penerbit Universitas Diponegoro. terhadap Eskalasi Komitmen pada Level
Grasiaswaty, N. (2009). Fenomena Framing di balik Pengambilan Keputusan Penganggaran Modal.
Diskon Besar-besaran. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi.1(3).
Harrison, P., dan A. Harrell. 1993. Impact of adverse Soenhadji, I. M. (2010). Teori Pengambilan
selection on managers’ project evaluation Keputusan, Universitas Gunadarma.
decisions. Academy of Management Journal, Whyte, G. (1993). Escalating Commitment in
(36) : 635-643. Individual and Group Decision Making: a
Irfan, A. (2012). Pengaruh Justice terhadap Tingkat Prospect Theory Approach. Organizational
Eskalasi Komitmen dalam Penganggaran Modal Behavior and Human Decision Process, 54,
dengan Self Esteem sebagai Variabel 430-455.
Intervening.
., S. Mu’at, D. Miftah, F. Rahmi, L., &
Nofianti. (2013). Pengaruh Adverse Selection
Terhadap Hubungan Rigid Thinking dan Tingkat
Eskalasi Komitmen dalam Pengambilan
Keputusan. Jurnal dan Prosiding SNA Vol.6.