Anda di halaman 1dari 1

Layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah “konseling individual”

dalam suasana kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok. 1 Layanan


konseling kelompok melibatkan sejumlah peserta yang dipandu oleh seorang
konselor terlatih, yang memungkinkan dinamika kelompok untuk menggali isu-
isu pribadi dan membantu individu menyelesaikan masalah mereka. Dalam
konseling kelompok, anggota kelompok berbicara tentang masalah pribadi
mereka, dan keberhasilan proses konseling kelompok bergantung pada efektivitas
dinamika kelompok tersebut. Tujuan dari konseling kelompok adalah membantu
individu dalam menyelesaikan masalah pribadi mereka sambil meningkatkan
kemampuan sosialisasi dan komunikasi. Perbedaan antara bimbingan kelompok
dan konseling kelompok terletak pada tujuan, jumlah anggota, karakteristik
kelompok, dan teknik yang digunakan. 2Dalam konseling kelompok, berbagai
teknik termasuk komunikasi efektif, inisiatif dalam diskusi, dorongan minimal,
penjelasan, dan pelatihan untuk perubahan perilaku dapat diterapkan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
Pada masa modern ini permasalahan kerap muncul akibat desakan
kehidupan yang semakin menanjak, sebagian besar disebabkan akibat himpitan
ekonomi, pergaulan bebas, keluarga yang kurang harmonis dan lainnya. Adapun
dalam konteks pendidikan permasalahan yang sering terjadi karena adanya
kesenjangan antara siswa satu dan siswa lainnya, sehingga hal-hal tersebut dapat
memicu sebuah pertikaian antara satu sama lain. Oleh karena itu peran tenaga
pendidik sangat diikut sertakan dalam memecahkan masalah dan memberi solusi
terutama guru BK disekolah tersebut. Pendekatan-pendekatan yang harus
diterapkan guru BK tersebut harus sesuai dengan teori-teori yang ada. Seperti
Pendekatan psikoanalitik, psikologi individual, client centered, behavioral,
rasional emotif, analisis transaksional, realitas dan lain sebagainya.

1
Dina Hajja Ristianti & Irwan, Penilaian Konseling Kelompok, (Yogyakarta:
Deepublish,2020)., hal, 16.
2
Romiatu, Buku Ajar Teori REBT, Behavior dan Realita. (Yogyakarta: Deepublish, 2024).,
hal, 24.

Anda mungkin juga menyukai