ABSTRACT
Video on Demand is a term for presenting videos that can be accessed online by streaming or offline by
downloading. Video on demand gives control to its users where they have the freedom to choose what they
want to watch without being bound by a certain time and place and can repeat the show as long as they
are still connected to the internet. One digital media company that produces a lot of video on demand
programs is Narasi TV. This journal will discuss the concept of editing pop culture program video on
demand Politichoose Narasi TV. The Pop Culture editing concept in general is an editing technique with a
modern style, following trends, dynamic, and widely followed by other people so that it can attract a wider
audience, especially the younger generation, who are the main target of the politicoose program. There are
three episodes, including an episode discussing one of the majors, an episode discussing sexual violence in
educational institutions and an episode discussing medical waste.
Keywords: Video on Demand Program, Politichoose Program, Pop Culture Editing Concept.
PENDAHULUAN
Media telah berkembang dengan adanya topik bahasannya lebih luas yaitu tentang
internet, perusahaan media berita mulai isu publik. Selama ini anak muda bisa jadi
berpindah dari media cetak ke media digital apatis dengan isu publik karena itu dianggap
dengan memanfaatkan sosial media sebagai membosankan. Hal tersebut dikarenakan
platform-nya. Salah satu caranya adalah dengan pembawaan tayangan acara atau orang yang
membuat program video on demand. Video menyampaikan terkesan serius dan monoton.
on Demand adalah sebuah istilah penyajian Apalagi jika topik yang dibahas tidak relate
video yang bisa diakses secara online dengan atau tidak berdampak langsung pada kehidupan
streaming maupun offline dengan di-download. anak muda. Dikutip dari tulisan Auliani dalam
Video on demand memberikan kontrol terhadap Kompas.com (2020, 28 Oktober), CSIS merilis
penggunanya dimana memiliki kebebasan survey bahwa hanya 2,3% generasi milenial
memilih apa yang ingin ditonton tanpa yang tertarik dengan isu sosial dan politik per
terikat waktu dan tempat tertentu serta dapat November 2017. Hal tersebut didukung pula
mengulang kembali tayangan selama masih oleh pernyataan Hassanudin Ali, Founder dan
terkoneksi dengan internet. CEO Alvara Research Center, bahwa generasi
Program politichoose adalah program muda berusia 21-35 tahun lebih menyukai
video on demand bertema jurnalistik dengan berita-berita seputar lifestyle, musik, teknologi,
target audiens generasi muda (17-35 tahun) dan film. Bahkan, anak-anak muda menilai
yang membahas tentang masalah politik tetapi bahwa politik itu kaku, membosankan, tidak
fun, dan tidak asyik (Fauzi, 2018). Walaupun
demikian, anak-anak muda masih banyak yang bahasan tentang organisasi stasiun televisi,
mengakses berita politik. Hal ini dibuktikan teknik reportase dan wawancara, pengambilan
dari tulisan katadata.co.id terkait survey gambar, editing televisi, kode etik jurnalistik
LIPI tahun 2018 yang menjelaskan bahwa televisi, sekuen, kontinuitas, dan rundown
setidaknya ada 60,6% generasi muda (tercatat berita. Meskipun politichoose merupakan
sebagai pemilih pemula) yang mengakses program video on demand tetapi buku ini
berita politik di internet. Jumlah tersebut membantu dalam proses pembuatan sebuah
masih dapat diklasifikasikan kembali menjadi karya jurnalistik.
36% mengakses berita politik lewat internet
(jarang), 22,3% sering mengakses berita d. Popular Culture Pengantar menuju teori
politik lewat media sosial, dan 2,3% sangat budaya populer
sering mengakses. Maka, dapat disimpulkan Dalam buku karya Dominic Strinati ini
bahwa media sosial dianggap masif untuk menjelaskan tentang apa itu pop culture dari
menyampaikan pemberitaan tentang politik, mulai dari pengertian, sejarah, ciri, proses,
dalam hal ini dikemas secara luas menjadi macam dan contoh pop culture. dimana pop
public issues. Secara keseluruhan program culture secara garis besar adalah budaya yang
politichoose menerapkan konsep editing pop banyak diikuti orang, penyebaranya masif,
culture di berbagai aspek, namun yang akan dan terus berkembang seiring zaman. Konsep
dibahas secara mendalam adalah konsep editing inilah yang diimplementasikan dalam editing
dengan gaya pop culture. program politichoose sehingga diharapkan
dapat menjangkau penonton yang lebih luas
khususnya generasi muda.
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENCIPTAAN
a. Grammar of The Edit Second Edition
Dalam sebuah penciptaan program video
Dalam E-book Grammar of The Edit Second on demand akan melalui beberapa tahapan.
Edition karya Roy Thompson dan Christopher Mengacu pada buku Producing and Directing
J. Bowen ini Sebagian besar menjelaskan men- the Short Film and Video yang ditulis oleh Peter
jelaskan mengenai dasar-dasar teknik editing W. Rea dan David K. Irving, ada lima tahapan
dalam proses paska produksi. Buku ini juga yang yang harus dilakukan untuk memproduksi
menjelaskan tahapan dalam proses pasca pro- film dan video yaitu tahap script development,
duksi. Preproduction, Production, Postproduction, dan
Distribution/exhibition Namun secara ringkas
b. Siaran Televisi Nondrama
dalam proses penciptaan program politichoose
Dalam E-book berjudul Siaran Televisi dilakukan tiga tahapan utama yaitu proses pra
Nondrama karya Rusman Latief dan Yusatie produksi, proses produksi, dan proses pasca
Utud yang diterbitkan tahun 2015 ini membahas produksi, berikut merupakan proses penciptaan
mengenai definisi video editor dan apa saja dari program video on demand politichoose
tugas seorang video editor. Buku ini juga
memaparkan landasan keilmuan apa saja yang 1. Pra Produksi
harus dimengerti sebagai seorang video editor. Proses pra produksi dalam program video
on demand politichoose dimulai dari pencarian
c. Jurnalistik Televisi Mutakhir
ide, dimana setiap anggota tim mengusulkan
Dalam E-book berjudul Jurnalistik Televisi ide apa yang akan dibuat. Setelah semua
Mutakhir karya Morissan ini berfokus pada ide terkumpul, kemudian akan dibahas satu
persatu dengan tim dan mentor kiranya ide apa membosankan karena olahan visual yang
yang akan menarik untuk diproduksi. Setelah ditampilkan bervariasi dengan adanya footage,
melalui proses diskusi akhirnya diputuskan stock video, foto dan grafis yang menarik.
topik apa saja yang ingin diangkat dalam Proses produksi memakan waktu kurang lebih
program politichoose. Hasil diskusi tersebut seminggu untuk ketiga episode ini termasuk
terpilihlah 3 topik untuk diproduksi yaitu isu pengambilan footage host dan perekaman suara
fenomena salah jurusan, isu rekruitmen guru dubbing. Dari ketiga episode tersebut terdapat
pasca meningkatnya kasus kekerasan seksual dua episode yang menggunakan video host
dan isu limbah medis. dan ada satu program yang menggunakaan
Kemudian setiap anggota tim pun bersiap dubbing yaitu episode isu rekruitmen guru
untuk memproduksi program sesuai dengan pasca meningkatnya kasus kekerasan seksual di
jobdesk-nya masing – masing. Dimulai institusi pendidikan.
dari periset dan reporter yang menggali dan
3. Pasca Prosuksi
menganalisa lebih dalam setiap isu yang akan
dibahas demi menemukan data yang akurat dan Proses pasca produksi adalah proses
valid. Kemudian devisi kreatif bertugas untuk editing dimana semua footage yang sudah
merancang program dari sisi pengemasan diambil lalu diedit oleh video editor sehingga
dan treatment di setiap episode agar terlihat menjadi satu kesatuan program yang utuh.
menarik. Terakhir video editor bersama Pengkarya sebagai video editor bertugas
desainer grafis bekerja sama untuk membuat mengedit program politichoose yang berjumlah
aset - aset branding program seperti logo, tiga episode. Dalam melakukan pekerjaanya
bumper opening dan closing, template motion editor mengacu pada naskah program yang
graphic serta menentukan color pallete untuk sudah dibuat, langkah pertama yang dilakukan
program politichoose. Branding ini berfungsi adalah mengumpulkan dan mengelompokkan
agar program politichoose memiliki ciri khas file seperti video, foto, dan asset lainya untuk
dan karakter tersendiri. Proses pra produksi memudahkan pekerjaan editor. Setelah itu
menghasilkan output berupa naskah dari ketiga editor harus menyusun ulang video-video
episode yang selanjutnya akan dieksekusi dalam tersebut sehingga menjadi runtut dan sesuai
proses produksi. Proses pra produksi program dengan naskah (roughcut). Setelah video sudah
politichoose ini memakan waktu sekitar dua urut dan sudah sesuai naskah, diberikan efek
minggu. transisi, motion graphic, character generic
(CG), dan suppers yang berguna untuk
2. Produksi penambahan informasi misalnya tentang lokasi,
Setelah segala persiapan selesai dilakukan waktu, dan berita yang sedang disampaikan.
pada tahapan pra-produksi, kemudian proses Kemudian tugas editor selanjutnya adalah
produksi siap dilaksanakan. Karena proses memberikan efek suara. Olahan suara terbagi
pembuatan video on demand politichoose atas suara dubbing yang memberikan narasi
dilakukan secara online, menjadikan proses tentang suatu peristiwa yang terjadi di dalam
produksi mempunyai keterbatasan dalam berita tersebut. Backsound yaitu suara yang
hal teknis, dimana program politichoose melatari dari berita yang sedang ditayangkan.
menggunakan alat seadanya yaitu kamera Dengan diberikan backsound ini, tujuannya
handphone untuk merekam video pembawa agar berita yang sedang ditayangkan tidak
acara. Meskipun demikian karena program merasa hampa. Proses terakhir adalah finishing,
politichose menggunakan teknik editing pop setelah semua proses selesai terlaksanakan.
culture menjadikan program terkesan tidak Maka tugas terakhir dari seorang editor adalah
melakukan preview video. Melakukan preview
gunanya agar mengkoreksi kembali, apakah keterangan nama seperti host dan narasumber.
ada yang masih salah atau video memang Warna merah, warna putih, warna kuning,
sudah benar dan sesuai untuk ditayangkan. Jika dan warna hitam dipilih untuk menampilkan
video sudah cocok barulah video di-preview character generic dalam program politichoose
oleh produser, dalam hal ini yaitu di-preview agar serasi dan sesuai dengan palet warna
ke semua anggota team serta mentor, ketika program.
kiranya masih ada yang salah atau kurang maka
Highlight Text
akan dilakukan revisi. Editor harus selalu siap
untuk revisi sesuai dengan arahan mentor dan Highlight text adalah sebuah efek animasi
team. Proses editing keseluruhan tiga episode yang digunakan untuk menandai teks. Efek ini
program politichoose membutuhkan waktu menyerupai goresan textliner saat menandai teks
kurang lebih satu minggu. yang ada di tulisan. Highlight text digunakan
untuk menandai teks yang penting dan sesuai
PEMBAHASAN konteks dalam menampilkan sebuah data
berbentuk tulisan, baik itu dari buku, jurnal, atau
1. ELEMEN EDITING POP CULTURE artikel. Ini berguna untuk menunjukan bagian
PADA PROGRAM VIDEO ON DEMAND dari teks yang perlu dilihat dan dibaca oleh
POLITICHOOSE audiens, sehingga audiens diharapkan lebih
paham tentang informasi yang disampaikan.
1. Elemen Visual
Transisi Video
Terdapat berbagai elemen visual dalam
program video on demand politichoose yang Transisi video merupakan suatu efek yang
menjadi konsep editing. Selain mempunyai terjadi ketika dua buah video bertemu secara
fungsi masing-masing, elemen tersebut juga tumpang tindih atau bersinggungan. Dalam
membentuk ciri khas dari program politichoose program politichoose, biasanya transisi video
itu sendiri. Sehingga audiens yang menonton digunakan saat suatu bahasan sudah selesai
program ini diharapkan dapat mudah mengenal dan lanjut di pembahasan berikutnya, juga
program politichoose. Elemen-elemen visual digunakan saat bunper in dan bumper out.
yang ada dalam program politichoose juga Palet warna (Color Palette)
sering digunakan pada program video on demand
lain seperti referensi yang sudah dicantumkan Color palette adalah kumpulan dari
juga menjadi inspirasi bagi pengkarya dalam beberapa warna pilihan yang di mix and match
melakukan editing program politichoose sehingga menghasilkan kombinasi warna yang
sehingga hal tersebut tidak asing bagi penonton unik dan menarik. Dalam hal ini program
dan sesuai dari kaidah pop culture sendiri politichoose manggunakan color pallete
dimana mengikuti hal yang sedang popular sebagai identitas dan ciri khas program, color
dan sedang trend. Berikut merupakan elemen pallete juga membuat program terlihat serasi
visual yang ada dalam program politichoose. dan berkesinambungan. Pemilihan palet warna
dipilih berdasarkan karakter program yang
Character Generic
bisa merepresentasikan program dengan tepat.
Character generic adalah teks yang berisi Program politichoose menggunakan warna
informasi tentang seseorang yang ada dalam merah dan putih sebagai warna utama atau
sebuah program video on demand. Dalam primer mengikuti logo program, kemudian
program politichoose biasanya character warna kuning, orange, dan hitam digunakan
generic digunakan untuk menampilkan sebagai aksen atau sekunder.
sudah selesai. Transisi yang digunakan pun ada yang hanya menggunakan dubbing atau
banyak seperti zoom in zoom out, glitch, dan voive over, dimana tidak ada video pembawa
light leak, dalam menggunakan transisi tersebut acara karena kendala lapangan. Meski
juga harus memikirkan artistik dan keindahan begitu episode tetap bisa dieksekusi yang
dalam sebuah video agar tidak salah tempat dan menunjukan teknik editing pop culture bersifat
keluar dari gaya yang sudah terapkan. fleksibel. Dalam episode ini juga narasumber
Kemudan dari segi audio juga tak kalah diwawancarai secara langsung di lapangan,
penting, disini pengkarya menggunakan Sehingga menjadikan episode ini tidak menjadi
beberapa efek untuk menjernihkan suara membosankan.
vocal agar terdengar jelas, pengkarya Episode ini berdurasi empat setengah
biasanya menggunakan efek denoiser untuk menit, dibuka dengan voice over narasumber
menghilangkan noise dari audio, selanjutnya dengan grafis audio weavorm yang
ditambahkan efek parametric equalizer yang memvisualkan audio dari narasumber,
berguna untuk memperjelas frekuensi vocal dan ditambahkan juga suppers agar penonton lebih
membuang frekwensi yang tidak diperlukan. mengerti apa yang disampaikan narasumber.
Pemberian backsound atau musik latar yang Karena episode in tidak menggunakan host
tepat juga penting. Pada episode ini diberikan jadi episode lebih menekankan pada grafis
backsound bernada happy dan mengarah ke yang dibuat semenarik mungkin serta video
komedi untuk membawa suasana agar lebih pendukung yang menggambarkan ilustrasi
serasi dengan topik bahasan yang relative dari narasi yang sesuai konteks. Data yang
ringan dan santai. Ditambahkan juga berbagai ditampilkan diolah sedemikian rupa sehingga
sound effect di beberapa bagian seperti saat tersajikan menjadi indah, enak dilihat, dan
grafis muncul, dan saat transisi video. Ini mudah dimengerti. Transisi yang dipakai dalam
berfungsi sebagai pemanis dan memberikan episode ini kebanyakan zoom in dan zoom out
video terkesan hidup. Terakhir ditambahkan transision, digunakan saat perpindahan gambar
color grading yang simple pada video, sehingga dari pembahasan poin satu ke poin selanjutnya.
gambar menjadi lebih menarik. Ditambahkan juga subtitle pada bagian
narasumber yang audionya tidak terlalu jelas,
sehingga penonton dapat mengerti apa yang
dibicarakan.
Secara garis besar struktur video hampir
sama dari episode sebelumnya. Mulai dari
bagian pembuka yang menerangkan isu atau
topik yang akan dibahas secara singkat.
Kemudian masuk ke bumper in, lalu dilanjutkan
Gambar 1 Bumper in, bumper out, dan credit title
topik pembahasan secara mendalam yang
(Sumber : Screen Capture Program politichoose episode menampilkan narasumber dari berbagai
Salah Jurusan oleh Sigit Rizal Hidayat) sudut pandang. Setelah itu kata penutup yang
menjelaskan konklusi dari episode tersebut,
2. Program Politichoose Episode Kekerasan dilanjutkan dengan bumper out dan yang
Seksual di Institusi Pendidikan terakhir adalah credit title.
Dari segi audio, pada episode ini
Pada episode kedua program politichoose
digunakan musik yang dramatis mengikuti topik
yang membahas Kekerasan Seksual di Institusi
yang serius, dan dalam episode ini juga ada
Pendidikan merupakan satu-satunya episode
beberapa musik yang digunakan, pada bagian
lipi-60-anak-muda-akses-berita-politik-le-
wat-media-sosial. Diakses pada 30 Oktober
2021.