Anda di halaman 1dari 5

UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMBANGKITKAN KEMBALI

KOPERASI SEBAGAI SOKOGURU PEREKONOMIAN NASIONAL

Oleh

Aeida Rustinah

Abstract

Cooperatives are a general concept, however, Indonesian cooperatives have different


characteristics from cooperatives in other countries. Indonesian cooperatives are not only
business entities such as enterprises and limited liability companies, but Indonesian cooperatives
are also development agents in poverty reduction, improving community welfare and playing a
popular role. Cooperative spirit and spirit developed in the private sector. and public markets.
businesses. To rebuild the image of cooperatives, the Government must socialize the essence and
noble values of cooperatives to all people, especially the younger generation, promoting their soul
and entrepreneurial spirit. Cooperative; Building a cooperative network with other economic
entities, as well as their needs, strong political will from the government to develop cooperatives,
as well as courage to suppress unhealthy cooperatives strengthen or dissolve organizations under
the guise of cooperatives.

Keywords: cooperatives, building cooperatives

PENDAHULUAN Koperasi mempunyai peranan penting dalam


pemberdayaan perekonomian masyarakat,
Koperasi di Indonesia merupakan bentuk
tidak hanya fokus pada keuntungan tetapi
organisasi yang berdasarkan asas
juga pada kolaborasi, partisipasi dan
kekeluargaan.
pemberdayaan anggota.
Koperasi adalah suatu badan hukum yang
Koperasi di Indonesia cukup beragam,
didirikan oleh orang perseorangan atau badan
dibedakan berdasarkan fungsinya, seperti:
hukum, dengan pemisahan harta kekayaan
anggota sebagai modal untuk menjalankan 1. Koperasi Konsumen yaitu berfokus pada
kegiatan usaha. penjualan barang dan jasa kepada anggota
2. Koperasi Produsen yaitu berfokus pada Pemerintah juga harus membantu koperasi
pengolahan dan pengembangan barang dan dalam hal pengawasan, pengawasan hukum,
jasa pemasaran dan pelayanan

3. Koperasi Jasa yaitu berfokus pada


Sayangnya dalam usia mencapai 71 tahun
penyediaan layanan tertentu, seperti
pada 12 Juli 2018 yang lalu, pengembangan
transportasi dan fotokopi
wadah bisnis bernama koperasi
4. Koperasi Simpan Pinjam yaitu berfokus dipertanyakan. Penyebab utamanya yakni
pada jasa simpanan dan pinjaman karena banyaknya kasus penyimpangan dan

Koperasi di Indonesia juga dapat dibedakan penyalahgunaan dana koperasi. Pada tahun
berdasarkan tingkatannya, yaitu koperasi 2017, misalnya, ditemukan kasus

tingkat pertama dan koperasi tingkat kedua. penyimpangan dan penyalahgunaan dana
koperasi yang dilakukan oleh Koperasi
Koperasi primer adalah koperasi yang
Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri
didirikan oleh perorangan atau kelompok
Grup (PMG). Bahkan Satuan Tugas (Satgas)
kecil, seringkali dengan wilayah usaha yang
Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan
terbatas, seperti satu lingkungan kerja, satu
(OJK) menyatakan pelanggaran yang
kecamatan, atau satu desa.
dilakukan KSP Pandawa, tidak hanya
Koperasi tingkat 2 merupakan jenis koperasi terbatas dalam pengumpulan dana, tetapi
yang mencakup gabungan dari koperasi juga dalam pengelolaan maupun bagi hasil.
tingkat 1 dan mempunyai cakupan yang lebih Akibatnya, kontribusi koperasi sebagai
luas. lembaga terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) Nasional Triwulan III/2017 hanya
Koperasi di Indonesia sangatlah penting,
mencapai 4,48 persen. Maka dari itu, dari
bahkan para pendiri negara Indonesia
penjelasan sebelumnya, penelitian ini
menyebut koperasi sebagai sokoguru (tiang
nantinya akan membahas tentang bagaimana
tengah) perekonomian nasional. Pemerintah
upaya yang harus dilakukan dalam
harus memberikan edukasi kepada
membangkitkan kembali koperasi sebagai
masyarakat tentang nilai koperasi yang
sokoguru perekonomian nasional.
sebenarnya dan sesuai dengan prinsip
koperasi, secara berkelanjutan dan METODE PENELITIAN
berkeadilan.

1
Penelitian ini merupakan tinjauan literasi pemerintah, dukungan kemitraan, akses
yang mengumpulkan informasi dari pemasaran yang lebih luas dan peraturan
penelitian sebelumnya mengenai koperasi di pendukung bagi kelangsungan koperasi di
Indonesia serta penelitian mengenai koperasi Indonesia. Pentingnya dukungan kebijakan
lainnya. dalam pengembangan koperasi melalui
perbaikan internal maupun eksternal
ditujukan agar koperasi dapat bersaing
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan bentuk usaha lainnya yang bersifat
perorangan atau perusahaan. Pemerintah
Koperasi diharapkan menjadi sokoguru
harus semakin menunjukkan eksistensi dan
perekonomian Indonesia. Namun, faktanya
dukungannya dengan memastikan
perhatian dan kerja keras untuk menjadikan
tersedianya dukungan dan jaminan
hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan,
permodalan bagi koperasi sehingga platform
padahal usia koperasi sudah mencapai 76
ini dapat meningkatkan kontribusinya
tahun. Hal ini terindikasi dari besarnya
terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal lain
kontribusi koperasi terhadap PDB yang
yang tak kalah penting adalah penguatan
masih rendah dan jauh dibandingkan dengan
sumber daya manusia dan penerapan
negara-negara di dunia. Kenya saja sebagai
teknologi.
negara di Afrika yang relatif miskin,
kontribusi koperasi terhadap PDB mencapai Hal ini antara lain dapat dilakukan baik
43 persen. Bahkan di Denmark, kontribusi melalui terobosan baru dalam pendidikan
koperasi sangat luar biasa mencapai angka koperasi seperti melalui pengembangan
sebesar 68 persen dari PDB. Sebaliknya, di kewirausahaan perkoperasian dan
Indonesia, pada tahun 2017, kontribusi peningkatan kualitas teknologi informasi.
koperasi hanya mampu mencapai angka 4,9
Dengan demikian, koperasi Indonesia dapat
persen dari PDB.
lebih maju dan dapat bersaing tidak hanya
pada tingkat nasional dan tingkat
Perbaikan yang harus dilakukan tidak saja
internasional.
pada perbaikan internal khususnya terkait
kualitas sumber daya manusia, manajemen Pemerintah perlu sesegera mungkin

usaha, dan permodalan, tetapi juga perbaikan membenahi aturan hukum yang diperlukan.

eksternal yang menyangkut kebijakan Hal ini agar koperasi memiliki landasan

2
hukum yang kuat dan dapat diperluas hal kebijakan pemerintah, dukungan
menjadi bentuk koperasi syariah yang kini kemitraan, akses pemasaran yang lebih luas
makin banyak diminati masyarakat. dan sebagainya peraturan yang mendukung.

Selain itu pentingnya fungsi pengawas untuk Keberadaan koperasi dalam sistem
melakukan pengawasan terhadap perekonomian nasional selalu dikaitkan
pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelola dengan jumlah koperasi yang banyak, namun
koperasi dan membuat laporan tertulis juga jika tidak dibarengi dengan kualitas kapasitas
dapat menjadikan Koperasi sebagai yang memadai maka sulit diharapkan untuk
Sokoguru Perekonomian Nasional. Dengan memiliki peran yang lebih besar bagi
adanya pengawas, maka segala hal yang koperasi sebagai tulang punggung
ditujukan untuk mengoptimalkan koperasi perekonomian Indonesia.
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara proses restrukturisasi dan
Bahkan keberadaan fungsi pengawas ini
revitalisasi perekonomian negara harus
harus juga dijalankan untuk koperasi dalam
menjadikan koperasi sebagai inti untuk
bentuk syariah yang kini berkembang pesat.
pemerataan pendapatan, meningkatkan
Untuk itu revisi undang-undang
jaminan sosial dan hidup dalam konteks
perkoperasian perlu memperhatikan
pembangunan negara.
pekembangan koperasi syariah saat ini
dengan segala aspek terkaitnya. Dengan DAFTAR PUSTAKA

demikian, revisi undang-undang Sukidjo. 2008. Membangun Citra Koperasi


perkoperasian tersebut nantinya akan lebih Indonesia. Medianeliti.com. 25 Juli 2018.
memadai dan mampu memenuhi kebutuhan
Kadir, Hainim. Yusbar Yusuf.
masyarakat secara lebih luas.
2012.Optimalisasi Pengaruh dan Eksistensi
PENUTUP kaoperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian

Dalam upaya pengembangan koperasi ke Daerah. Vol.2. Hal.2. Fakultas Ekonomi

depan, kita tidak hanya akan melakukan Universitas Riau.

perbaikan secara internal seperti pada Ropke, J.2000.Ekonomi Koperasi.Jakarta:


kualitas sumber daya manusia, pengelolaan Salemba Empat.
usaha dan permodalan, namun juga
melakukan perbaikan secara eksternal dalam

3
Mauleny, Ariesy: Alhusain¸ Achmad: Waras,
Nidya: Lisnawati. 2018. Koperasi Dalam
Sistem Perekonomian Indonesia. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Julianto, Pramdia Arhando. 2017. Bappenas


Dorong Kontribusi Koperasi Terhadap
Perekonomian. Kompas.com. pada tanggal
23 Juli 2018.

Anda mungkin juga menyukai