Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UJIAN AKHIR INDIVIDU

Nama Mahasiswa : ARISTO JUNIO OSNI


Nomor Induk Mahasiswa :
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi
Dosen Pengampu : TEMMY HASTIAN, S.H.,M.H.

A. Latar Belakang

Sesuai dengan tujuan harafiah bernegara, maka semestinya sistem


yang terjadi dalam roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan
mengandungb unsur-unsur bebas dari perbuatan menyimpang seperti
terjadinya gratifikasi atau lebih cenderung disebut dengan korupsi.
Selama sebuah organisasi Pemerintahan berjalan, maka tingkat
efesiensi pelaksanaan Pemerintahan tentunya mempunyai potensi terjadinya
gratifikasi dan/atau korupsi yang dilakukan oleh Oknum tertentu, yang
disebabkan oleh konflik kepentingan seperti terjadinya suap atas pemberian
jabatan. Gejala-gejala tersebut dapat terjadi karena adanya kepentingan setiap
individu dengan alasan untuk mendapat sebuah jabatan dengan imbalan.
Potensi suap atas pemberian jabatan lebih mengarah kepada pengambil
kebijakan dan/atau oknum yang memanfaatkan jabatannya dalam
mengangkat seseorang untuk menduduki sebuah Job atau Jabatan tertentu.

B. Sub-Sub Masalah
Bahwa sesuai dengan pernyataan sebagaimana pada Latar Belakang
di atas, maka terjadinya penyimpangan sistem pelayanan dan sistem kerja
yang berpotensi mengarah kepada perbuatan korupsi, maka terlebih dahulu
kita harus memahami akar permasalahan yang terjadi serta melakukan
identifikasi terhadap sub-sub masalah dalam sebuah system Pemerintahan.

C. Akar Penyebab Masalah


Menurut teori atau pendapat Jack Bologne Gone, bahwa faktor
penyebab korufsi adalah sebagai berikut :
a. Adanya keserakahan;
b. Adanya kesempatan; serta
c. Adanya kebutuhan.
Ketiga faktor di atas secara dominan menjadi penyebab terjadinya
perbuatan korupsi, sehingga pertama jiwa keserakahan karena sebuah
upah atau keperluan untuk memenuhi kepuasan pribadi sehingga
menghalalkan segala cara dalam memperoleh sebuah kebutuhan.
Kedua adanya kesempatan artinya setiap oknum berpotensi untuk
menggunakan jabatannya dalam sebuah urusan, seperti menjanjikan
jabatan, menjadikan pengaruh bagi kelulusan pada penerimaan PNS, Polisi
dan TNI atau lain sebagainya.

D. Yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.


Tindakkan korupsi erat kaitannya dengan aspek suap dan biasanya
juga terjadi pada pengadaan barang dan jasa, sehingga rawan
penyalahgunaan dan atau anggaran yang lazim dilakukan oleh pihak tertentu
baik dari Pemerintah maupun Pihak Swasta.
Ada beberapa strategi yang sering kita dengar dalam melakukan
pemberantasan korupsi, antara lain :
1. Tindakkan Represif, adalah sebuah tindakkan dimana pihak yang
berwenang dapat menyeret pelaku korupsi di Meja Hijau atau diadili secara
regulasi yang berlaku dengan menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti
yang menguatkan.
2. Responsif terhadap adanya pengaduan masyarakat, bahwa tidak dapatr
dipungkiri adanya pengaduan masyarakat adalah sebagai sumber
informasi terpenting.
3. Melakukan Penyelidikan, dimana penyelidikan secara harafiah bertujuan
untuk mencari alat bukti yang cukup, termasuk bukti permulaan yang
setidak memuat 2 (dua) alat bukti.
4. Melakukan Penyidikan, bahwa dalam tahap penyidikan ditandai dengan
penetapan seseorang sebagai tersangka, jika ada dugaan kuat dan dengan
bukti permulaan minimal 2 alat bukti.
5. Melakukan Penuntutan, bahwa secara khusus penuntutan dilakukan oleh
Penuntut Umum setelah menerima berkas dalam waktu 1 (satu) hari kerja
setelah menerima berkas perkara, maka selanjutnya menyerahkan berkas
dimaksud ke Pengadilan Negeri.
E. Apa yang harus diperbaiki atas masalah korupsi.
Sistem Pemerintahan yang baik (Good Govermant) tentunya didasari
oleh tatanan yang kuat serta memiliki akuntabilitas, komitmen serta sikaf
keterbukaan atas sebuah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Bahwa untuk menghasilkan Pemerintahan yang baik dan bersih, maka perlu
diterapkan tata Kelola pemerintahan yang baik serta bersih dari korupsi.
Bahwa selayaknya sistem pemerintahan dan tata kerja serta pelayanan Publik
adalah bentuk tanggungjawab setiap aparat dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Kunci utama dalam memahami Good Govermant adalah pemahaman
terhadap prinsip-prinsip dasar dengan tolak ukur yang tentunya sudah menjadi
ketetapan pemerintah.
Menurut teori Mardiasmo, terdapat prinsip-prinsip Good Goverment, sebagai
berikut :
1) Akuntabilitas, bahwa setiap oknum atau aparat dapat melaksanakan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab, jujur dan bersikaf
profesionalisme.
2) Transparansi, adalah sebuah bentuk pelayanan yang sifatnya terbuka atas
informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik.
3) Resfonsibilitas, pelayan tidak berbelit- belit serta dalam waktu sesuai
dengan Standart Operasional Prosedur (SOP);
4) Demokrasi, dalam hal ini mengandung 3 (tiga) unsur pokok yakni :
Partisifasi, Pengakuan adanya perbedaan pendapat dan Perwujudan
Kepentingan Umum.
Demikian tugas ini saya buat, dan tentunya mempunyai banyak kelemahan
baik secara materi dan analisisnya, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai