Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH AKSI 212 TERHADAP POLITIK DAN MASYARAKAT

MULTIKULTURAL DI INDONESIA

Sultan Aprilianno Lautan Ardin1, Ahmad Irfan Dwi Kurniawan2


Universitas Muhammadiyah Surabaya, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur
Email1: sultanaprilinno1@gmail.com Email2: yealahirfan17@gmail.com

Received (January), Accepted, Published (January)

Abstract
The 212 rally that took place on December 2, 2016 was a major socio-political event that marked the
rise of identity politics in Indonesia. This action was triggered by the rejection of the blasphemy
committed by Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). It was attended by millions of people from all walks of
life, both Muslims and non-Muslims. The 212 rally has had a significant impact on politics and
multicultural society in Indonesia. Politically, it has strengthened the position of fundamentalist
Islamic groups in Indonesia. This can be seen from the victory of Joko Widodo (Jokowi) in the 2019
presidential election, which was supported by fundamentalist Islamic groups from a number of parties,
including the so-called ''Peaceful Action'' force. Socially, the 212 rally has sharpened polarization in
Indonesian society. It has given rise to anti-minority sentiments among the Muslim community. This is
evident from the rise of cases of intolerance and discrimination against minorities in Indonesia in the
largest Muslim-majority region. The impact of the 212 rally on politics and multicultural society in
Indonesia will be felt for a long time to come. It has become one of the turning points in the history
and future of Indonesian politics.
Keywords: 212 rally, multicultural society, Indonesia

Abstract
Aksi 212 yang terjadi pada tanggal 2 Desember 2016 merupakan sebuah peristiwa sosial politik
terbesar yang menandai kebangkitan politik identitas di Indonesia. Aksi ini dipicu oleh penolakan
terhadap penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Aksi ini diikuti oleh
jutaan orang dari berbagai kalangan, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim. Aksi 212
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap politik dan masyarakat multikultural di Indonesia. Secara
politik, aksi ini telah memperkuat posisi kelompok-kelompok Islam fundamentalis di Indonesia. Hal ini
terlihat dari kemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2019 yang didukung oleh
kelompok-kelompok Islam fundamentalis dari sejumlah banyak pihak, termasuk pada ruang lingkup
kekuatan yang disebut '' Aksi Damai''. Secara sosial, aksi 212 telah mempertajam polarisasi di
masyarakat Indonesia. Aksi ini telah memunculkan sentimen anti-minoritas di kalangan masyarakat
Muslim. Hal ini terlihat dari maraknya kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi terhadap minoritas di
Indonesia dalam wilayah mayoritas muslim terbesar. Pengaruh aksi 212 terhadap politik dan
masyarakat multikultural di Indonesia masih akan terasa dalam waktu yang lama. Peristiwa ini telah
menjadi salah satu titik balik dalam sejarah dan masa depan politik Indonesia.
Kata Kunci: aksi 212, masyarakat multikultural, Indonesia

PENDAHULUAN juga dapat menjadi sumber konflik karena


nilai dan norma yang berbeda, atau karena
Indonesia merupakan negara multikultural, perbedaan kepentingan atau persepsi.
dengan perbedaan suku, agama, ras, dan Salah satu bentuk konflik yang dapat
anntargolongan (SARA). Keberagaman ini terjadi di masyarakat multikultural adalah
merupakan bukti kekayaan bangsa konflik berbasis identitas. Konflik ini
keberagaman berbeda yang harus dijaga terjadi karena perbedaan identitas, seperti
dan dilestarikan. Namun, keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan.
Konflik berbasis identitas dapat
mengancam solidaritas dan persatuan Penelitian ini menggunakan metode studi
bangsa indonesia. Di Indonesia, agama literasi dengan pendekatan studi kasus.
selalu menjadi topik yang sering Data yang dikumpulkan melalui sumber
dibicarakan. Fenomena yang terkait informasi dari daftar pustaka,
dengan agama selalu mempunyai jurnal,artikel,dan literatur lainnya,
kelebihan dan kekurangan. Fenomena observasi terhadap kegiatan-kegiatan
keagamaan ini begitu kompleks sehingga pasca-Aksi 212, dan analisis dokumen-
serangkaian disiplin ilmu dengan dokumen terkait Aksi 212.
pendekatan yang beragam belum mampu
menyelesaikan persoalan agama secara HASIL DAN PEMBAHASAN
tuntas. Disisi lain, Indonesia kerap disebu-
sebut sebagai contoh bagaimana Aksi 212 telah memperkuat identitas dan
kerukunan berhasil diwujudkan di negara solidaritas umat Islam di Indonesia. Aksi
yang dicintai oleh salah satu agama ini telah memberikan rasa kebersamaan
terbesar dan dominan di Indonesia, yaitu dan persatuan kepada umat Islam di
Islam. Indonesia dan juga meningkatkan
kesadaran umat Islam akan pentingnya
Salah satu peristiwa yang dapat menjadi mempertahankan nilai-nilai Islam sesuai
contoh konflik berbasis identitas di hukum syariat di Indonesia. Aksi ini
Indonesia adalah Aksi 212. Aksi ini menjadi penggerak umat islam di
merupakan aksi massa yang dipicu oleh Indonesia menunjukkan identitas dan
penolakan menentang penodaan agama solidaritas mereka, telah menyatukan umat
yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Islam dari berbagai latar belakang dan
Purnama (AHOK). Aksi ini diikuti oleh daerah yang banyak keberagaman dan juga
jutaan orang dari berbagai kalangan, baik telah meningkatkan kesadaran umat Islam
dari kalangan mayoritas Muslim atau akan pentingnya mempertahankan nilai-
minoritas Non-Muslim. nilai islam di Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa umat islam di
Aksi yang melibatkan berbagai elemen Indonesia mempunyai kekuatan politik
masyarakat Islam dan dari berbagai daerah yang besar. Tindakan ini juga mendorong
di Indonesia ini secara konvensional umat islam untuk berpartisipasi lebih aktif
bertujuan menuntut Ahok segera diadili dalam politik indonesia.
dan dipenjara. Namun kenyataannya,
sentimen anti-Muslim dan anti-Tionghoa Selain itu, Aksi 212 juga memicu debat
yang diungkapkan Ahok-lah yang paling dan polarisasi di kalangan politisi.
penting dalam hal ini. Pertanyaan Beberapa mendukung tuntutan massa,
mengenai sentimen anti anti-Muslim dan sementara yang lain mungkin merasa perlu
anti-Tiongkok bahkan lebih sulit lagi untuk mempertahankan prinsip-prinsip
berbaur dengan agenda politik. kebebasan berbicara. Konflik politik ini
menciptakan ketegangan dan menjadi
Secara sosial, aksi 212 telah mempertajam bagian dari dinamika politik Indonesia
polarisasi di masyarakat Indonesia. Aksi pasca-Aksi 212. Dampak Aksi 212 tidak
ini telah memunculkan skandal anti- hanya terbatas pada dunia politik, tetapi
minoritas di kalangan masyarakat Muslim. juga menciptakan efek dalam masyarakat
Hal ini terlihat dari maraknya kasus-kasus multikultural Indonesia. Aksi ini
intoleransi dan diskriminasi terhadap memunculkan ketidaksetujuan dan
minoritas di Indonesia. ketegangan antar kelompok agama,
menciptakan divisi di antara masyarakat
METODE yang sebelumnya hidup berdampingan

2
secara damai, dampak ini dapat dilihat
sebagai salah satu tantangan bagi
keberagaman budaya dan agama di
Indonesia. Aksi 212 telah memicu
sentimen keagamaan yang kuat di
masyarakat Indonesia. Aksi ini telah
membuat umat Islam dan non-Muslim
semakin saling curiga karena perbedaan
dalam opini maupun pendapat dan saling
bermusuhan. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya kasus-kasus intoleransi dan
kekerasan di Indonesia.

Berikut adalah beberapa contoh media


Gambar 1: Presiden Joko Widodo berpidato di hadapan peserta
menyebarkan informasi terkait masalah
aksi, WIKEPEDIA
pada Aksi 212 yang diambil dari media
koran berita.

Tanggal Judul berita

February, Aksi 212: Rizieq Shihab datang


21th dan sebut 'Ahok Penjara'
2017 https://www.bbc.com/indonesia/
indonesia-39035135
December Temui kongres ke-212, mulai
, 2nd dari aksi melawan Ahok hingga
2020 kritik terhadap pemerintah.
https://megapolitan.kompas.com Gambar 2: Suasana Aksi 2 Desember di daerah Monas,
/read/2020/12/02/17531761/men WIKEPEDIA
genal-reuni-212-dari-aksi-
melawan-ahok-hingga-kriitik-
pemerintah?page=all
February, Investigasi LSI: Gerakan 212
22nd tingkatkan Intoleransi di
2022 Indonesia
https://www.voaindonesia.com/
a/survei-lsi-gerakan-212-picu-
naiknya-intoleransi-di-
indonesia/4585895.html
nd
July, 10 Aksi Mobilisasi Politik 212:
2023 Strategi dan dampaknya
terhadap Perubahan Sosial
Gambar 3: Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta,
https://www.kompasiana.com/y
uliaindahpermatasari9170/64ac0 Senin (2/12/2019). Reuni akbar 212 yang dihadiri sekitar ratusan

47a4addee1912533a72/mobilisa ribu orang itu digelar untuk mengirimkan pesan damai dan aman
si-politik-dalam-aksi-212- serta mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan
strategi-dan-pengaruhnya-pada- bangsa Indonesia, KOMPAS.COM
perubahan-sosial
Mayoritas warga bergama islam
(54%) tidak mempersalahkan non muslim
Pembahasan yang menyelenggarakan acara keagamaan
acara keagamaan di kawasan tersebut.
Analisa artikel pertama lebih Namun mayoritas umat islam (52%)
spesifik pada berita yang objektif dan menentang non muslim yang membangun
komprehensif. Berita ini memberikan tempat ibadah di dekat rumah mereka, 52%
informasi yang lengkap tentang peristiwa umat islam juga menentang non muslim
Aksi 212, termasuk latar belakang, menjadi walikota, bupati, atau gubernur.
jalannya aksi, dan dampak yang Hingga 55% umat islam juga menentang
ditimbulkan. Berita ini dimulai dengan non muslim menjadi wakil presiden.
memberikan konteksnya adalah peristiwa Penolakan semakin besar ketika jabatan
aksi 212, khususnya kasus penodaan yang dimaksud adalah presiden, dimana 59%
agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja umat islam menentang menjadi presiden
Purnama, Gubernur DKI Jakarta saat itu. non muslim. Mayoritas non muslim (84%)
Berita ini juga menjelaskan bahwa aksi ini tidak keberatan umat islam mengadakan
diorganisir oleh Front Pembela Islam dan acara keagamaan, 70% tidak keberatan
didukung oleh berbagai organisasi Islam umat islam membangun tempat ibadah, 78%
lainnya. tidak keberatan umat islam menjadi
walikota, bupati, atau gubernur, 86% non
Analisa artikel kedua ini muslim umat islam tidak keberatan umat
memberikan gambaran yang jelas tentang islam mengadakan acara keagamaan.
peran Front Pembela Islam (FPI) dalam Muslim umat islam tidak masalah jika
Reuni 212. FPI adalah organisasi Islam seorang muslim menjadi presiden atau
yang menjadi inisiator dan penyelenggara wakil presiden.
aksi ini. FPI juga berperan penting dalam
menyebarkan pesan dan tanda yang Hasil survei LSI menunjukkan
mendukung aksi ini. Dalam hal tersebut bahwa intoleransi di Indonesia masih
memberikan gambaran yang jelas tentang menjadi permasalahan yang serius. Hal ini
dampak positif dan negatif Reuni 212. Di terlihat dari meningkatnya jumlah
satu sisi, Reuni 212 telah memperkuat responden yang menyatakan tidak nyaman
identitas dan solidaritas umat Islam di jika ada orang dari agama yang berbeda
Indonesia. Di sisi lain, Reuni 212 juga menjadi pemimpin negara, tetangga, atau
telah memicu dampak polarisasi di berpasangan. Intoleransi politik dapat
masyarakat Indonesia. mengancam keberagaman demokrasi di
Indonesia. Hal ini karena intoleransi
Analisa survei dalam artikel politik dapat menyebabkan diskriminasi
ketiga ini dilakukan antara tanggal 1 dan 7 terhadap kelompok minoritas.
Agustus 2018 , terhadap 1.520 muslim dan Diskriminasi ini dapat menghambat
non-muslim. Menurut salah satu peneliti partisipasi politik kelompok minoritas dan
senior LSI, kebebasan sipil menjadi salah dapat mengancam hak-hak mereka serta
satu penyebab merosotnya demokrasi di minoritas tidak dapat melakukan hak-
Indonesia. Dampak yang paling signifikan haknya untuk kebebasan berpendapat.
menyangkut asal usul agama, sosial, dan
etnis. Setiap orang harus mempunyai Artikel keempat ini
kesempatan yang sama untuk menjadi menganalisis data mengenai strategi
pegawai negeri atau menggunakan haknya mobilisasi politik yang diterapkan
untuk beribadah, berkeyakinan, dan berdasarkan Aksi 212 dan dampaknya
berekspresi. terhadap perubahan sosial di Indonesia.
Mobilisasi politik yang dimaksud adalah

4
upaya mengajak orang atau kelompok (https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-
tertentu untuk berpartisipasi dalam artikel/140-fenomena-212-crowd-atau-
kegiatan politik dengan tujuan untuk community), diakses 16 Desember 2016.
meningkatkan partisipasi politik dalam
kegiatan politik lainnya. Mobilisasi politik Internet (artikel dalam jurnal online):
dapat dilakukan oleh partai politik,
kelompok kepentingan, lembaga swadaya Ali Thaufan Dwi Saputra, Dedi Sutiadi,
masyarakat atau individu. Mobilisasi (2020), Partisipasi Politik Umat Islam
politik dapat dilakukan dalam bentuk dalam Aksi Massa 212 dan Implikasinya
kampanye sosial, menginformasikan isu-
terhadap Wajah Islam Indonesia (Online),
isu politik atau mengajak masyarakat
untuk memilih dalam pemilihan umum. Halaman 127-149,
Penyebaran informasi dan propaganda. (https://journal.uinjkt.ac.id), diakses 2 Juli
Aksi tersebut didahului dengan sosialisasi 2020.
dan dakwah yang dilakukan oleh berbagai
organisasi Islam. Informasi dan Tulisan/berita dalam Koran (tanpa
propaganda ini berhasil menciptakan nama pengarang):
perasaan keagamaan yang kuat di
masyarakat Indonesia BBC.COM, 21 Februari, (2017). Aksi
212: Rizieq Shihab datang dan sebut 'Ahok
SIMPULAN Penjara'

Dampak negatif pada Aksi 212


masih terasa dan masih menjadi tantangan Tulisan/berita dalam Koran (tanpa
bagi Indonesia dalam menjaga nama pengarang):
multikulturalisme, kerukunan, dan
perdamaian dalam masyarakat Indonesia. Kompas.com, 2 Desember, (2020). Temui
Upaya banyak pihak termasuk pemerintah, kongres ke-212, mulai dari aksi melawan
masyarakat dan media diperlukan untuk Ahok hingga kritik terhadap pemerintah.
mencegah dampak negatif tersebut. .
Pemerintah harus memperkuat undang-
undang untuk mencegah penganiayaan Tulisan/berita dalam Koran (tanpa
politik, agama dan budaya. Masyarakat nama pengarang):
harus meningkatkan kesadaran dan
pemahaman akan arti toleransi. Media Voaindonesia.com, 22 Februari, (2022).
harus diberdayakan untuk menyebarkan Investigasi LSI: Gerakan 212 tingkatkan
pesan-pesan toleransi, dan dengan Intoleransi di Indonesia
memahami implikasi dari kasus ini, dapat
diambil langkah-langkah strategis untuk
memperkuat nilai-nilai multikulturalisme Tulisan/berita dalam Koran (tanpa
dan menjaga stabilitas politik dan sosial di nama pengarang):
Indonesia.
. Kompasiana.com, 10 Juli, (2023). Aksi
DAFTAR PUSTAKA Mobilisasi Politik 212: Strategi dan
dampaknya terhadap Perubahan Sosial

Internet (artikel dalam jurnal online):

Subhan El Hafiz, (2016), Fenomena 212:


Crowd atau Community?. (Online),
6

Anda mungkin juga menyukai