Anda di halaman 1dari 3

Integrasi Nasional

Indonesia sudah hampir 79 tahun merdeka dan menjadi bangsa yang sangat besar,
di dalam bangsa yang besar tentunya berisi berjuta-juta masyarakat dan juga dari
banyaknya masyarakat di Indonesia tentunya memiliki banyak perbedaan-
perbedaan yang melekat pada setiap individu-Nya. Contoh perbedaan tersebut
meliputi warna kulit, suku, ras, serta agama dan budaya. Hal ini disebabkan
karena Indonesia memiliki banyak sekali wilayah yang memiliki ciri khas budaya-
Nya masing-masing. Pada era globalisasi seperti saat ini menimbulkan perbedaan
sosial yang sangat besar serta berdampak terhadap nilai-nilai masyarakat. Mau
tidak mau semua masyarakat Indonesia akan merasakan perubahan tersebut
(Soyomukti dalam Noorzeha dan Suryosumunar, 2020)

integrasi nasional berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Dan jika kita lihat dari
bahasa Latin, Artinya keseluruhan atau lengkap. Menurut arti etimologisnya
Integrasi dapat dipahami sebagai pencampuran menjadi satu kesatuan yang utuh.
Menurut Suroyo (dalam Noorzeha dan suryosumunar, 2020) integrasi nasional
menggambarkan proses persatuan kelompok atau orang dari wilayah-wilayah
yang berbeda, atau mempunyai berbagai macam perbedaan baik etnis, sosial
budaya dan latar belakang ekonomi. Perbedaan tersebut dikumpulkan menjadi
satu bangsa

Integrasi nasional juga dihasilkan dari terbentuknya kelompok-kelompok yang


disatukan oleh suatu masalah yang sama, baik ideologis, ekonomi atau sosial.
Integrasi nasional pada dasarnya berarti menyatukan visi dan misi suatu bangsa
dalam menghadapi perbedaan kepentingan setiap anggota masyarakat. Integrasi
nasional sangat penting diterapkan pada negara Indonesia yang dimana kita
ketahui bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, saat ini. Banyak konflik yang
terjadi di Indonesia seperti konflik antar suku, konflik antar daerah, konflik
agama, konflik antar partai politik, konflik antar pelajar, serta beberapa konflik
kepentingan lainnya. Jika hal ini terus menerus dibiarkan terjadi tanpa adanya
tindakan pencegahan dan penanggulangan, kedaulatan Indonesia akan terancam.
Perlu adanya kesadaran oleh masyarakat itu sendiri untuk mempertahankan
kedaulatan mulai dari tindakan-tindakan kecil dahulu (Irianto, 2013)

Untuk menggapai negara yang harmonis serta selaras dan kedamaian, Integrasi
nasional ini adalah jalan yang sangat efektif dikarenakan misi dari integrasi
nasional ini adalah menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia (Andi, Aco,
Agus dalam Arifianto, 2022) ini karena rata-rata konflik yang terjadi di Indonesia
ini menyangkut berbagai faktor seperti perbedaan agama, ras, suku dan budaya.
Dengan cara saling menghargai dan turut bangga dengan perbedaan yang ada di
Indonesia akan menimbulkan persatuan bangsa yang sangat kuat dan sangat damai
serta menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang besar. Hal ini melibatkan seluruh
rakyat Indonesia bukan hanya melibatkan pemerintah saja. Jadi untuk menggapai
impian bangsa salah satu cara adalah dari diri kita terlebih dahulu mempelajari
serta menyadarkan diri terhadap tujuan Integrasi nasional serta menanamkan
Bhineka Tunggal Ika di hati kita. Tentu ini adalah tanggung jawab setiap individu
yang berada di Indonesia. Pentingnya pengetahuan tentang Integrasi Nasional
mungkin bisa diterapkan sejak anak anak dengan cara membangun perilaku saling
menghargai dan bangga akan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia
(Arifianto, 2022).

Adapun beberapa tantangan dalam membangun urgensi nasional. Berikut adalah


beberapa tantangan dalam penerapan urgensi di Indonesia maupun di Negara lain

1. Multikultural
Konsep multikultural membahas tentang berbagai konflik yang berkaitan
dengan ideologi, politik, keadilan, demokrasi, penegakan hukum dan juga
hak asasi manusia dan lain-lain yang menyangkut satu sama lain di bidang
kemanusiaan seperti hak budaya dan sebagainya (Sanaky dalam Noorzeha
dan Suryosumunar, 2020). Multikulturalisme membahas tentang ideologi
yang menekankan sikap saling menghargai perbedaan kebudayaan.
Sebagai contoh saling menghargai perbedaan kebudayaan banyak kita lihat
di sekitar kita dimana masyarakat dari suku Jawa, Cina dan yang lain
mempunyai interaksi yang baik di lingkungan Salatiga karena mereka
menerapkan rasa saling menghargai perbedaan dan saling bangga akan
beragamnya perbedaan yang ada di Indonesia. (Quway, 2018).

2. Pluralisme Agama
Melihat dari latar belakang Indonesia dimana di Negara ini terdapat 6
agama yang sah dan diakui. Namun terdapat banyak juga konflik-konflik
yang timbul akibat kurangnya rasa saling menghargai antar perbedaan
yang ada. Tentu ini menjadi salah satu tantangan dalam penerapan Urgensi
nasional dimana urgensi nasional memiliki makna menyatukan perbedaan-
perbedaan yang ada di Indonesia. Pluralisme agama sering kali diartikan
sebagai sikap toleransi antar agama dan dapat dicapai dengan menerapkan
sikap inklusif (terbuka) pada setiap individu yang beragama. Kerukunan
antar agama tidak akan tercapai jika pemeluknya tidak memiliki sikap
terbuka kepada penganut atau pemeluk agama lain. Yang artinya setiap
individu beragama harus bisa menerapkan sikap menghargai terhadap
perbedaan yang ada (Rahardjo dalam Noorzeha dan Suryosumunar, 2020)

DAFTAR PUSTAKA

Quway, N. (2018). Intergrasi Multikultural Dalam Masyarakat Multietnis


(Jawa, Cina Dan Arab Keturunan) Di Kota Semarang. IJTIMAIYA:
Journal of Social Science Teaching, 2(1).
Irianto, A. M. (2013). Integrasi nasional sebagai penangkal etnosentrisme
di indonesia. Humanika, 18(2).
Simatupang, R. L., & Arifianto, Y. A. (2022). Pendidikan Multikultural
Dalam Membangun Integrasi Nasional. Matheteuo: Religious Studies,
2(1), 1-10.
Noorzeha, F., & Suryosumunar, J. A. Z. (2020). Pendidikan
Kewarganegaraan. Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai