Anda di halaman 1dari 15

20 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No.

MEMBANGUN DUNIA YANG BERANI: MENEGAKKAN


KEBERAGAMAN DAN KEMAJEMUKAN DI INDONESIA
Saortua Marbun
Universitas Triatma Mulya, Indonesia
Email: saortuam@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.30742/juispol.v3i1.2897

Abstract
This article discusses the importance of building a courageous world in upholding diversity
and pluralism in Indonesia. Through a literature review method, this research examines vari-
ous studies and theories relevant to understanding and explaining the importance of diversity
and pluralism in social, economic, and political development in Indonesia. The research findings
show that diversity and pluralism are wealth that must be appreciated, nurtured, and fought
for as part of the nation’s identity. By bravely facing diversity and pluralism, we can create a
more inclusive, tolerant, and peaceful society. This article also offers effective policy recom-
mendations and strategies for promoting diversity and pluralism in Indonesia, as well as iden-
tifying research limitations and directions for further research.
Keywords: Pluralism, inclusion, tolerance, peace.

Abstrak
Artikel ini membahas pentingnya membangun dunia yang berani dalam menegakkan
keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. Melalui metode kajian pustaka, penelitian
ini mengkaji berbagai studi dan teori yang relevan untuk memahami dan menjelaskan
pentingnya keberagaman dan kemajemukan dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan
politik di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman dan
kemajemukan merupakan kekayaan yang harus dihargai, dirawat, dan diperjuangkan
sebagai bagian dari identitas bangsa. Dengan menghadapi keberagaman dan
kemajemukan secara berani, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif,
toleran, dan damai. Artikel ini juga menawarkan rekomendasi kebijakan dan strategi
yang efektif untuk mempromosikan keberagaman dan kemajemukan di Indonesia, serta
mengidentifikasi keterbatasan penelitian dan arah untuk penelitian lebih lanjut.
Kata Kunci: kemajemukan, inklusi, toleransi, perdamaian

A. Pendahuluan
Indonesia, sebagai negara kepulauan karena munculnya paham-paham yang
terbesar di dunia, memiliki keberagaman dan mengancam nilai-nilai tersebut. Salah satu
kemajemukan yang luar biasa, baik dari segi contoh tantangan yang dihadapi adalah
budaya, etnis, agama, bahasa, maupun adat intoleransi agama, yang ditandai dengan
istiadat. Keberagaman ini adalah salah satu peningkatan kasus-kasus seperti penutupan
kekayaan dan keunikan yang dimiliki oleh tempat ibadah dari kelompok agama minoritas,
bangsa Indonesia. Namun, dalam beberapa penolakan terhadap pembangunan tempat
tahun terakhir, Indonesia menghadapi berbagai ibadah baru, dan diskriminasi terhadap
tantangan yang semakin meningkat dalam kelompok agama tertentu. Hal ini menciptakan
menjaga keberagaman dan kemajemukan ketegangan antar kelompok agama dan
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 21

mengancam kerukunan sosial di Indonesia. Peristiwa-peristiwa kekerasan yang


Selain itu, radikalisme dan terorisme juga didasari oleh perbedaan agama, etnis, dan
menjadi ancaman bagi keberagaman dan budaya di berbagai daerah di Indonesia
menjadi bukti betapa rentannya keberagaman
kemajemukan di Indonesia. Beberapa
yang ada. Oleh karena itu, penting bagi kita
kelompok radikal dan teroris, berusaha untuk menggali dan memahami nilai-nilai
menyebarkan ideologi ekstrem mereka di In- keberagaman dan kemajemukan sebagai
donesia. Serangan teroris seperti yang terjadi fondasi bagi pembangunan Indonesia yang
di Surabaya pada 2018 dan di Makassar pada inklusif dan toleran.
2021 menunjukkan bahwa ancaman terorisme
Tujuan penelitian yang disajikan dalam
masih ada dan mengancam keberagaman dan artikel ini mencakup tiga aspek utama yang
kemajemukan di Indonesia. Penguatan saling terkait. Pertama, artikel ini akan
identitas politik juga menjadi tantangan di membahas tantangan yang dihadapi Indonesia
masa pemilihan umum, di mana beberapa dalam menjaga keberagaman dan kemajemukan,
pihak menggunakan identitas politik berbasis termasuk munculnya paham-paham yang
agama atau etnis untuk menggalang dukungan. mengancam nilai-nilai tersebut. Kedua, artikel
ini akan menjelaskan pentingnya keberagaman
Hal ini sering kali mengakibatkan polarisasi
dan kemajemukan sebagai fondasi bagi
masyarakat dan meningkatkan ketegangan
pembangunan Indonesia yang inklusif dan
antar kelompok. Konflik antar suku yang dipicu toleran, dengan menyoroti bagaimana
oleh perebutan sumber daya dan kekuasaan juga keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam
menjadi tantangan bagi keberagaman dan menciptakan masyarakat yang harmonis dan
kemajemukan di Indonesia. Sukuisme dan damai. Ketiga, artikel ini akan mengidentifikasi
etnosentrisme dapat mengakibatkan diskriminasi strategi yang dapat diterapkan untuk
dan eksklusi terhadap suku-suku tertentu, yang membangun dunia yang berani dalam
menegakkan keberagaman dan kemajemukan
mengancam keberagaman dan kemajemukan
di Indonesia. Dalam hal ini, artikel akan
di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk
membahas pendekatan, kebijakan, dan
membahas bagaimana kita bisa membangun langkah-langkah yang dapat diambil oleh
dunia yang berani dalam menegakkan pemerintah, masyarakat, dan pemangku
keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. kepentingan lainnya untuk mengatasi
Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi dan mempromosikan
kemajuan teknologi, masyarakat Indonesia nilai-nilai toleransi, inklusi, dan keberagaman.
semakin terhubungnya dengan dunia luar, Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat
dampak positif dan negatif pada keberagaman menjadi sumber informasi dan panduan bagi
dan kemajemukan di Indonesia terus pembaca yang tertarik untuk lebih memahami
meningkat. Di satu sisi, akses informasi yang dan berkontribusi dalam upaya menjaga
lebih baik memungkinkan peningkatan keberagaman dan kemajemukan di Indonesia.
pemahaman dan toleransi, sementara kerjasama
Artikel ini diharapkan dapat memberikan
internasional dan peluang ekonomi memperkaya
keberagaman dan mengurangi ketimpangan.
kontribusi dalam memahami pentingnya
Namun di sisi lain, penyebaran ideologi radikal keberagaman dan kemajemukan bagi bangsa
dan ekstremisme mengancam keberagaman, Indonesia. Selain itu, artikel ini juga diharapkan
sementara globalisasi dapat menyebabkan dapat memberikan rekomendasi strategi yang
hilangnya budaya lokal dan meningkatkan efektif untuk menghadapi tantangan yang
persaingan dan ketegangan sosial. Penting bagi dihadapi dalam menjaga keberagaman dan
pemerintah dan masyarakat untuk kemajemukan. Dengan demikian, pembaca
mengedepankan nilai-nilai toleransi dan inklusi
akan lebih termotivasi untuk bersama-sama
agar dampak negatif dapat diminimalisir.
membangun dunia yang berani dalam
22 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

menegakkan keberagaman dan kemajemu- penting dalam memastikan keberlanjutan dan


kan di Indonesia, demi masa depan yang lebih efektivitas upaya mempromosikan keberagaman
inklusif dan toleran. dan kemajemukan. Keempat, keberagaman
sebagai pendorong inovasi dan kreativitas.
B. Kajian Pustaka
Keberagaman budaya, agama, dan etnis di In-
Dalam kajian pustaka ini, beberapa studi donesia dapat menjadi sumber inovasi dan
dan teori yang relevan dengan topik kreativitas, yang pada akhirnya memperkaya
keberagaman dan kemajemukan di Indone- sektor ekonomi, politik, dan sosial. Dalam hal
sia akan dibahas. Beberapa studi yang telah ini, keberagaman dianggap sebagai faktor yang
dilakukan menunjukkan pentingnya kebera- mendorong pertumbuhan dan perkembangan
gaman dan kemajemukan bagi pembangu- di berbagai bidang kehidupan. Kelima, perlunya
nan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. pendidikan dan kesadaran. Studi-studi ini
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh menekankan pentingnya pendidikan dan
Hefner (2000) mengenai pentingnya keberaga- peningkatan kesadaran tentang keberagaman
man dan kemajemukan bagi pembangunan dan kemajemukan sebagai langkah penting
sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia, dapat untuk mencegah konflik, mengurangi
disimpulkan beberapa poin penting sebagai diskriminasi, dan mempromosikan pemahaman
berikut: yang lebih baik antar kelompok masyarakat.
Pertama, keberagaman dan kemajemukan Pendidikan yang inklusif dan berbasis
sebagai kekuatan. Ketiga studi tersebut keberagaman diharapkan dapat menghasil-
menunjukkan bahwa keberagaman dan kan generasi yang toleran, terbuka, dan peka
kemajemukan di Indonesia bukanlah terhadap perbedaan.
hambatan, melainkan kekuatan yang dapat Dengan memahami poin-poin ini, kita dapat
memperkaya masyarakat dan menciptakan lebih memahami pentingnya keberagaman dan
lingkungan yang kondusif bagi pembangunan kemajemukan dalam pembangunan sosial,
yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam ekonomi, dan politik di Indonesia dan
konteks ini, keberagaman dianggap sebagai mengambil langkah-langkah yang diperlukan
modal sosial yang esensial untuk mencapai untuk menjaga dan mempromosikan nilai-nilai
kemajuan nasional. Kedua, toleransi dan inklusi ini di seluruh negeri. Selain itu, beberapa teori
sebagai nilai utama. Studi-studi ini yang dapat digunakan untuk menjelaskan
menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi dan mengkonseptualisasikan keberagaman
dan inklusi dalam menciptakan masyarakat dan kemajemukan dalam konteks Indonesia
yang harmonis, menghargai perbedaan, dan juga akan dijelaskan.
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Nilai-nilai ini diharapkan menjadi pondasi bagi 1. Konsep
bangsa Indonesia untuk membangun Dalam penelitian ini, digunakan dua
hubungan yang saling menghormati dan konsep utama yang saling berkaitan, yaitu
bekerja sama dalam mencapai kesejahteraan keberagaman (diversity) dan kemajemukan
bersama. Ketiga, keterlibatan semua pihak. (pluralism). a. Keberagaman (Diversity):
Hefner (2000), menggarisbawahi bahwa merujuk pada variasi karakteristik yang ada
pemerintah, masyarakat, dan pemangku di antara individu dan kelompok dalam suatu
kepentingan lainnya perlu bekerja sama dalam masyarakat, meliputi perbedaan budaya,
menjaga keberagaman dan kemajemukan etnis, agama, bahasa, dan adat istiadat.
serta mengatasi tantangan yang dihadapi. Pengakuan terhadap keberagaman ini
Sinergi antara berbagai pihak ini dianggap membantu menciptakan masyarakat yang
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 23

kaya dan dinamis, di mana setiap individu dan yang menghargai dan mengakui keberagaman
kelompok dapat berkontribusi dan saling serta menciptakan ruang bagi setiap anggota
belajar satu sama lain; b. Kemajemukan (Plu- masyarakat untuk berkembang dan
ralism): adalah suatu kondisi di mana berkontribusi pada pembangunan yang
keberagaman diakui, dihargai, dan dijamin oleh inklusif dan toleran.
negara dan masyarakat. Konsep ini menekankan
b. Teori multikulturalisme
pentingnya keterlibatan semua elemen
masyarakat dalam proses pembangunan yang Teori ini, yang dikembangkan oleh
inklusif dan toleran. Kemajemukan bukan Kymlicka (1995), menyatakan bahwa
hanya mengakui keberagaman, tetapi juga keberagaman budaya merupakan suatu
mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif kekayaan yang perlu dihargai dan dipelihara
semua kelompok dalam memastikan bahwa dalam masyarakat. Teori multikulturalisme
setiap anggota masyarakat merasa dihargai menekankan pentingnya kebijakan-kebijakan
dan diakui. yang mendukung hak-hak kelompok minoritas
Dengan memahami konsep keberagaman dan mengakui perbedaan-perbedaan budaya
dan kemajemukan, kita dapat menghargai dalam proses pembangunan. Argumen utama
perbedaan yang ada dalam masyarakat dan teori multikulturalisme Kymlicka adalah bahwa
bekerja sama untuk menciptakan lingkungan hak-hak kolektif untuk budaya minoritas
yang inklusif, toleran, dan harmonis. sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi lib-
Pendekatan semacam ini akan memungkinkan eral (Young, 1997; König, 2001). Kymlicka
kita untuk memanfaatkan potensi keberagaman berpendapat bahwa otonomi individu
dan kemajemukan dalam mewujudkan memerlukan keanggotaan dan pemeliharaan
pembangunan yang lebih adil, berkelanjutan, budaya sendiri, karena pilihan-pilihan yang
dan sejahtera untuk semua anggota masyarakat. melibatkan otonomi membutuhkan konteks
yang bermakna yang hanya dapat disediakan
2. Landasan Teori oleh budaya. Ia percaya bahwa teori keadilan
a. Teori konstruktivisme yang komprehensif dalam multikulturalisme
harus mencakup hak asasi manusia universal
Teori ini, yang pertama kali dikemukakan serta beberapa “hak yang didiferensiasi
oleh Wendt (1995), menjelaskan bahwa berdasarkan kelompok” bagi minoritas, yang
identitas dan kepentingan individu serta didasarkan pada argumen kesetaraan, argumen
kelompok dalam masyarakat terbentuk melalui berbasis sejarah, dan argumen keberagaman
interaksi sosial dan proses pembelajaran. Dalam budaya (Young, 1997; König, 2001). Dengan
konteks keberagaman dan kemajemukan, menerapkan teori multikulturalisme, kita dapat
teori konstruktivisme memiliki peran penting lebih memahami bagaimana kebijakan dan
dalam membantu memahami bagaimana praktik yang inklusif dan toleran dapat
identitas dan kepentingan yang beragam diintegrasikan dalam proses pembangunan
dapat dikelola dan diakomodasi dalam suatu untuk menghormati dan merayakan
masyarakat yang inklusif dan toleran. Dengan keberagaman budaya dalam masyarakat.
menerapkan teori konstruktivisme, kita dapat
menggali lebih dalam tentang cara individu c. Teori demokrasi deliberatif
dan kelompok dengan latar belakang yang Dikembangkan oleh Gutmann dan
berbeda saling memengaruhi dan beradaptasi Thompson (2004). Teori ini mengemukakan
satu sama lain. Teori ini menekankan bahwa proses pengambilan keputusan dalam
pentingnya komunikasi dan interaksi antar masyarakat seharusnya melibatkan dialog
kelompok untuk menciptakan lingkungan dan diskusi yang rasional, inklusif, dan toleran
24 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

antara individu dan kelompok yang berbeda. Dunia yang Berani: Menegakkan Keberagaman
Dalam konteks keberagaman dan ke- dan Kemajemukan di Indonesia.” Kajian
majemukan, teori demokrasi deliberatif dapat pustaka merupakan suatu metode penelitian
membantu menjelaskan bagaimana proses yang dilakukan dengan mengkaji berbagai
pengambilan keputusan yang demokratis dan sumber literatur yang relevan untuk
inklusif dapat mempromosikan keberagaman mendapatkan pemahaman yang lebih
dan kemajemukan di Indonesia. Gutmann dan mendalam mengenai topik yang diteliti.
Thompson (2004) berpendapat bahwa warga
1. Pengumpulan Data
negara atau perwakilan mereka saling
berhutang alasan yang dapat diterima secara Pada tahap pengumpulan data, peneliti
bersama untuk hukum yang mereka tetapkan. akan mengumpulkan berbagai sumber
Mereka menerapkan teori demokrasi deliberatif literatur yang relevan dengan topik
untuk menjelaskan bagaimana kebijakan keberagaman dan kemajemukan di Indone-
publik dalam demokrasi kontemporer dapat sia. Sumber literatur ini meliputi:
dibenarkan dan mengaplikasikannya pada a. Artikel ilmiah: Peneliti akan mencari
masalah praktis baru, seperti bioetika, kesehatan, artikel ilmiah yang terkait dengan
komisi kebenaran, kebijakan pendidikan, dan keberagaman dan kemajemukan di Indo-
keputusan untuk mengumumkan perang. nesia dari berbagai jurnal ilmiah, baik
Pendekatan yang seimbang dan adil ini nasional maupun internasional.
berkontribusi pada pemahaman kita tentang b. Buku: Peneliti akan mengkaji buku-buku
bagaimana warga negara demokratis dan yang membahas topik keberagaman dan
perwakilan mereka dapat membuat keputusan kemajemukan, baik yang berfokus pada
yang dapat dibenarkan bagi masyarakat konteks Indonesia maupun konteks yang
mereka di tengah perbedaan mendasar yang lebih luas.
tak terhindarkan dalam masyarakat yang
c. Laporan pemerintah dan dokumen
beragam (Gutmann & Thompson, 2004).
kebijakan: Peneliti akan mengumpulkan
Dengan mengkaji berbagai studi dan teori laporan pemerintah dan dokumen kebijakan
yang relevan, artikel ini akan memberikan yang relevan dengan keberagaman dan
kerangka konseptual yang kuat untuk kemajemukan di Indonesia untuk
memahami dan menjelaskan pentingnya mendapatkan pemahaman yang lebih
keberagaman dan kemajemukan dalam komprehensif mengenai kebijakan dan
pembangunan sosial, ekonomi, politik, dan strategi yang diterapkan dalam mengelola
budaya di Indonesia. Selanjutnya, artikel ini akan keberagaman dan kemajemukan.
mengidentifikasi tantangan dan hambatan
d. Media massa: Peneliti akan mencari artikel
dalam mengelola keberagaman dan
dan berita dari media massa yang relevan
kemajemukan, serta memberikan rekomendasi
dengan topik keberagaman dan kemajemukan
kebijakan dan strategi yang efektif untuk
di Indonesia untuk mengetahui bagaimana isu-
membangun dunia yang berani yang
isu keberagaman dan kemajemukan
menerima, merawat, dan menjaga keberagaman
dipersepsikan dan dibahas oleh masyarakat.
dan kemajemukan di Indonesia.
2. Analisis Data
C. Metodologi
Setelah mengumpulkan data dari berbagai
Dalam penelitian ini, metode kajian
sumber literatur, peneliti akan melakukan
pustaka digunakan sebagai pendekatan
analisis data dengan menggunakan teknik
kualitatif untuk mengkaji topik “Membangun
analisis naratif dan analisis tematik. Analisis
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 25

naratif digunakan untuk mengidentifikasi alur luas, termasuk menghubungkan temuan


dan struktur dari berbagai sumber literatur, dengan teori dan konsep yang relevan serta
sedangkan analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi implikasi dari temuan tersebut
mengidentifikasi tema-tema utama yang bagi pembangunan sosial, ekonomi, politik,
muncul dari kajian pustaka. dan budaya di Indonesia; c. Evaluasi Kritis:
a. Analisis Naratif: Peneliti membaca dan Peneliti melakukan evaluasi kritis terhadap
mencatat alur serta struktur dari berbagai temuan-temuan dari kajian pustaka, termasuk
sumber literatur yang dikumpulkan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari berbagai
mendapatkan pemahaman yang lebih baik sumber literatur, serta mengidentifikasi
mengenai bagaimana topik keberagaman kesenjangan penelitian dan area-area yang
dan kemajemukan di Indonesia dikaji memerlukan penelitian lebih lanjut.
dalam literatur. 4. Penyusunan Artikel
b. Analisis Tematik: Peneliti akan
Berdasarkan sintesis dan interpretasi dari
mengidentifikasi tema-tema utama yang
temuan-temuan kajian pustaka, peneliti
muncul dari kajian pustaka, seperti
menyusun artikel yang berjudul “Membangun
pentingnya keberagaman dan kemajemukan,
Dunia yang Berani: Menegakkan Keberagaman
tantangan dan hambatan dalam mengelola
dan Kemajemukan di Indonesia.” Artikel ini
keberagaman dan kemajemukan, serta
mencakup; a. Pendahuluan: Penjelasan singkat
rekomendasi kebijakan dan strategi yang
mengenai topik keberagaman dan
efektif untuk membangun dunia yang
kemajemukan di Indonesia, serta pentingnya
berani yang menerima, merawat, dan
topik ini dalam konteks pembangunan sosial,
menjaga keberagaman dan kemajemukan
ekonomi, politik, dan budaya; b. Kajian
di Indonesia.
Pustaka: Ulasan mengenai studi dan teori yang
3. Sintesis dan Interpretasi relevan dengan topik keberagaman dan
Setelah melakukan analisis data, peneliti kemajemukan di Indonesia; c. Metodologi
melakukan sintesis dan interpretasi dari Penelitian Kualitatif: Penjelasan mengenai
temuan-temuan yang didapat dari kajian metode kajian pustaka yang digunakan dalam
pustaka. Peneliti menggabungkan dan penelitian ini, termasuk pengumpulan data,
menginterpretasikan temuan-temuan tersebut analisis data, serta sintesis dan interpretasi; d.
untuk menciptakan pemahaman yang lebih Hasil dan Pembahasan: Penyajian dan
komprehensif dan mendalam mengenai topik pembahasan temuan-temuan dari kajian
keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. pustaka, termasuk pentingnya keberagaman
Proses sintesis dan interpretasi melibatkan; a. dan kemajemukan, tantangan dan hambatan
Integrasi Temuan: Peneliti akan meng- dalam mengelola keberagaman dan
integrasikan temuan-temuan dari berbagai kemajemukan, serta rekomendasi kebijakan
sumber literatur untuk menciptakan dan strategi yang efektif; e. Kesimpulan:
pemahaman yang holistik mengenai Ringkasan dari temuan-temuan kajian pustaka
keberagaman dan kemajemukan di Indone- dan implikasi dari temuan tersebut bagi
sia, termasuk pentingnya keberagaman dan pembangunan sosial, ekonomi, politik, dan
kemajemukan, tantangan dan hambatan budaya di Indonesia, serta rekomendasi untuk
yang dihadapi, serta rekomendasi kebijakan penelitian lebih lanjut.
dan strategi yang efektif; b. Penjelasan Dengan menggunakan metode kajian
Temuan: Peneliti menjelaskan temuan-temuan pustaka sebagai pendekatan kualitatif,
dari kajian pustaka dalam konteks yang lebih penelitian ini diharapkan dapat memberikan
26 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

pemahaman yang lebih mendalam mengenai Negara ini memiliki beragam suku, budaya,
topik keberagaman dan kemajemukan di Indo- agama, dan tradisi yang saling berinteraksi dan
nesia, serta membantu dalam pengembangan berkontribusi terhadap pembentukan identitas
kebijakan dan strategi yang efektif untuk nasional yang kaya dan dinamis (Tetep, 2018;
membangun dunia yang berani yang Novianti, 2022; Atmaja et al., 2020; Amrizal &
menegakkan keberagaman dan kemajemukan Hamdani, 2022). Konsep “Bhinneka Tunggal
di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga akan Ika” atau “Unity in Diversity” menjadi ciri khas
menjadi referensi yang berguna bagi para masyarakat dan budaya Indonesia (Atmaja et
peneliti, pembuat kebijakan, praktisi, dan al., 2020). Menjaga persatuan dan keberagaman
pihak-pihak yang tertarik dalam isu-isu sangat penting untuk melestarikan identitas
keberagaman dan kemajemukan. nasional dan memastikan budaya lokal tetap
Dengan memahami kompleksitas dan menjadi fondasi nasional (Tetep, 2018; Atmaja
dinamika keberagaman dan kemajemukan di et al., 2020). Pemerintah Indonesia telah
Indonesia, penelitian ini akan berkontribusi dalam berupaya untuk mempromosikan nilai-nilai
membantu pemerintah, masyarakat, dan individu nasional dan pendidikan karakter melalui
untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang pengumpulan dan penyebaran narasi rakyat
dihadapi dalam mengelola keberagaman dan Indonesia dari seluruh nusantara (Novianti,
kemajemukan. Hal ini mencakup upaya untuk 2022).
mengurangidiskriminasi, intoleransi, konflik sosial, Untuk menguatkan identitas nasional,
dan politisasi identitas yang dapat menghambat penting untuk mengajarkan nilai-nilai
proses pembangunan yang inklusif dan harmonis. Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan,
Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan mengintegrasikan budaya lokal, dan
dapat menginspirasi dialog antarbudaya, menggunakan teknologi untuk mengajarkan
pendidikan multikultural, inklusi politik, dan siswa tentang literasi media (Tetep, 2018).
pemberdayaan ekonomi sebagai strategi Dengan merangkul keberagaman dan
penting untuk membangun dunia yang berani mempromosikan persatuan, masyarakat In-
yang menerima, merawat, dan menjaga donesia dapat terus membangun identitas
keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. nasional yang kuat dan dinamis (Annisa,
Melalui pemahaman yang lebih mendalam 2023). Semboyan nasional “Bhinneka Tunggal
tentang keberagaman dan kemajemukan, kita Ika” mencerminkan narasi bangsa yang
dapat merayakan perbedaan kita sebagai majemuk secara budaya namun tetap bersatu
kekayaan dan sumber daya untuk (Annisa, 2023). Keberagaman masyarakat In-
menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, donesia dan interaksi mereka berkontribusi
toleran, dan damai. pada pembentukan identitas nasional yang
kaya dan dinamis (Annisa, 2023; Tetep, 2018).
D. Hasil Penelitian
Keberagaman dan kemajemukan di Indo-
Berdasarkan kajian pustaka yang telah nesia seringkali menjadi sumber konflik dan
dilakukan, penelitian ini menemukan beberapa ketegangan sosial, terutama ketika mereka
temuan penting mengenai keberagaman dan dipolitisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kemajemukan di Indonesia. Berikut ini adalah memperoleh kekuasaan atau mengendalikan
temuan-temuan utama dari penelitian ini: sumber daya (Cahyo Pamungkas et al., 2020).
Keberagaman dan kemajemukan Contoh konflik yang terjadi akibat
merupakan karakteristik penting dan tak keberagaman masyarakat Indonesia meliputi
terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Konflik Sampit, Konflik Poso, Konflik Etnis
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 27

Tionghoa dan Jawa, Konflik antaragama di membantu mereka menghargai dan


Ambon pada 1999, dan konflik antarsuku menghormati keberagaman serta
(Kompas, 2022; Tempo, 2015; Kumparan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis
2023; Tirto, 2021). Permasalahan yang dan empati terhadap orang lain (Gay, 2002).
muncul dalam keberagaman masyarakat In- Selain itu, dialog antarbudaya dapat
donesia dapat menyebabkan perpecahan dan memfasilitasi komunikasi yang konstruktif
mengancam persatuan Indonesia. dan pemahaman antara kelompok yang
Oleh sebab itu, kita harus belajar dari berbeda, yang dapat mengurangi prasangka
contoh permasalahan yang muncul dalam dan diskriminasi (Bennett, 1998). Dengan
keberagaman dan penyebabnya, agar dapat mempromosikan pendidikan multikultural
menghindari penyebab munculnya konflik. dan dialog antarbudaya, Indonesia dapat
Namun, keberagaman masyarakat Indonesia memanfaatkan kekuatan keberagaman dan
juga memberi banyak dampak positif, seperti menjadikannya sebagai sumber kekuatan. Hal
identitas di mata internasional, ikon pariwisata, ini juga dapat membantu mencegah konflik
dan sarana pemersatu bangsa (Kompas, 2022). dan meningkatkan kekompakan sosial. Oleh
Dalam kesimpulan, keberagaman dan karena itu, penting bagi pemerintah dan
kemajemukan di Indonesia bisa menjadi sumber masyarakat untuk mengutamakan inisiatif-
konflik dan ketegangan sosial. Namun, hasil inisiatif ini dalam sistem pendidikan dan
penelusuran menunjukkan bahwa masalah ini masyarakat secara keseluruhan (Banks, 2019).
kompleks dan multifaset, serta ada berbagai Mempromosikan pendidikan multikultural
perspektif dan faktor yang berkontribusi dan dialog antarbudaya sangat penting untuk
terhadap konflik tersebut. Untuk itu, penting meningkatkan pemahaman dan toleransi
bagi masyarakat dan pemerintah untuk terhadap keberagaman di Indonesia. Dengan
mengatasi permasalahan ini dengan cara yang merangkul keberagaman dan menjadikannya
inklusif, toleran, dan mengedepankan dialog sebagai sumber kekuatan, Indonesia dapat
antar kelompok yang beragam. membangun masyarakat yang lebih damai
Meskipun terdapat tantangan yang dan harmonis.
dihadapi dalam mengelola keberagaman dan Berdasarkan hasil pencarian, dapat
kemajemukan di Indonesia, juga terdapat disimpulkan bahwa pendidikan multikultural
peluang besar untuk membangun dunia yang merupakan topik yang menarik perhatian di
berani yang menegakkan keberagaman dan Indonesia. Beberapa penelitian telah dilakukan
kemajemukan sebagai sumber kekuatan dan mengenai integrasi pendidikan Islam dan
kekayaan nasional. pendidikan multikultural (Muiz, 2020), nilai-
nilai Pancasila sebagai afirmasi pendidikan
E. Pembahasan multikultural (Hanpalam et al., 2021),
Berdasarkan hasil penelitian yang telah spiritualitas guru-guru Katolik dalam
diuraikan, pembahasan akan difokuskan mewujudkan pendidikan multikultural (Adon,
pada beberapa poin penting berikut: 2021), pendidikan Islam multikultural (Ulfa et
Pendidikan multikultural dan dialog al., 2022), dan mengintegrasikan pendidikan
antarbudaya memiliki peran penting dalam yang responsif secara budaya dalam pendidikan
mempromosikan pemahaman dan toleransi tinggi (Nurbatra & Masyhud, 2022). Penelitian
terhadap keberagaman dan kemajemukan di ini menunjukkan bahwa telah ada upaya
Indonesia (Banks, 2019). Melalui pendidikan untuk meningkatkan pendidikan multikultural
yang inklusif, siswa dapat mempelajari di Indonesia, serta perlunya mengembangkan
berbagai budaya dan tradisi, yang dapat sikap dan keterampilan multikultural di
28 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

kalangan guru dan siswa. Namun, dari hasil keberagaman dan inklusi di berbagai sektor.
pencarian, belum jelas bagaimana kondisi Misalnya, pemerintah daerah dapat
pendidikan multikultural saat ini di Indone- menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk
sia, karena tidak ada informasi spesifik mempromosikan kesetaraan, keberagaman,
mengenai implementasi dan efektivitas pro- dan inklusi dalam angkatan kerja dengan
gram pendidikan multikultural di negara ini. merekrut, melatih, dan menyediakan
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian kesempatan kerja bagi pekerja dari populasi
lebih lanjut untuk memahami keadaan yang kurang beruntung (Tsai, 2015). Di
pendidikan multikultural di Indonesia serta Amerika Serikat, lembaga pendidikan telah
mengevaluasi efektivitas program-program merespon kebijakan pemerintah yang
yang ada dalam meningkatkan pemahaman menganjurkan sistem pendidikan yang lebih
dan toleransi antarbudaya (Muiz, 2020; inklusif dengan fokus pada penetapan
Hanpalam et al., 2021; Adon, 2021; Ulfa et al., kebijakan yang mendukung keberagaman
2022; Nurbatra & Masyhud, 2022). dalam jalur pipa, rekrutmen fakultas, dan
Peran pemerintah dalam mengelola retensi (Swann et al., 2022). Di Nepal, kebijakan
keberagaman dan kemajemukan di Indone- reservasi telah diadopsi untuk mempromosikan
sia sangat penting, terutama dalam pekerjaan perempuan dalam layanan publik,
mengembangkan kebijakan dan strategi yang dan agensi pembangunan serta INGO di negara
efektif untuk melindungi hak-hak minoritas, tersebut juga telah mengembangkan kebijakan
mempromosikan inklusi politik dan ekonomi, keberagaman angkatan kerja untuk
serta mengatasi diskriminasi dan intoleransi memfasilitasi perekrutan staf dari kelompok
yang dapat menghambat pembangunan yang yang termarginalisasi, termasuk perempuan
harmonis dan inklusif (Moon & Christensen, (Khadka & Sunam, 2018). Demikian pula, di
2021; Kamp & Mansouri, 2010). Pemerintah Australia, pemerintah yang sukses telah
dapat mengembangkan kebijakan yang merespon keberagaman budaya yang semakin
mendukung manajemen keberagaman di meningkat di populasi dengan berbagai inisiatif
sektor publik, seperti dengan menerapkan kebijakan, seperti model multidimensi untuk
kepemimpinan etis yang mendorong mengelola keberagaman budaya di sekolah
komitmen afektif dan mengurangi diskriminasi (Kamp & Mansouri, 2010). Contoh-contoh ini
berbasis ras (Moon & Christensen, 2021). Selain menunjukkan pentingnya kebijakan
itu, pemerintah juga harus memprioritaskan pemerintah dalam memajukan keberagaman
manajemen keberagaman dalam sektor dan inklusi di berbagai sektor dan negara.
pendidikan dengan pendekatan multidimen- Tanggung jawab masyarakat sipil,
sional yang melibatkan praktik transformasional termasuk organisasi non-pemerintah,
untuk menciptakan perubahan positif bagi semua kelompok agama, dan individu, sangat penting
siswa (Kamp & Mansouri, 2010). Penerapan dalam mempromosikan nilai-nilai pluralisme,
kebijakan dan strategi yang efektif dalam toleransi, dan keadilan sosial dalam masyarakat
mengelola keberagaman dan kemajemukan (Hermoso & Sugawara, 2021). Melalui
dapat membantu menciptakan masyarakat pembentukan dan penguatan organisasi
yang lebih toleran, inklusif, dan harmonis, serta masyarakat, komunitas, dan kolektivitas
memastikan bahwa hak-hak minoritas lainnya, masyarakat sipil menjadi landasan
dihormati dan kepentingan semua kelompok bagi keberagaman dan kemajemukan
diakomodasi secara adil. (Hermoso & Sugawara, 2021). Selain itu,
Ada beberapa kebijakan pemerintah di masyarakat sipil dapat bekerja menuju
seluruh dunia yang mempromosikan keadilan sosial dengan mengadvokasi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 29

kebijakan yang mendukung kesetaraan dan Pendidikan multikultural menjadi


keadilan sosial, mempromosikan dialog perspektif penting yang mengakui
antaragama, dan melibatkan diri dalam keberagaman sosial, politik, ekonomi, dan
aktivitas membangun komunitas yang budaya serta mencerminkan etnisitas, agama,
menciptakan kesempatan bagi individu dari dan status, dengan tujuan menciptakan
latar belakang yang berbeda untuk bersatu (Ho kesempatan yang sama bagi semua
& Barton, 2020). masyarakat demokratis-pluralistik (Suneki &
Masyarakat sipil juga memiliki peran Haryono, 2021). Selain itu, pengakuan
penting dalam mempersiapkan siswa untuk signifikansi dan relevansi hubungan antara Is-
terlibat secara kritis dalam kegiatan yang lam dan pluralisme sangat penting, mengingat
mendukung keadilan sosial. Hal ini dapat bahwa Islam mengakui pluralisme dan konsep
dilakukan dengan memperkenalkan mereka ini menjadi dasar dalam implementasi
pada pengetahuan yang diperlukan untuk inklusivisme di Indonesia (Rohayana, 2016).
mengevaluasi kinerja organisasi-organisasi Dengan demikian, menciptakan
tersebut dan memberikan pengalaman dalam masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan
berbagai jenis diskusi kolaboratif yang terjadi damai di Indonesia memerlukan upaya kolektif
dalam lingkup tersebut (Ho & Barton, 2020). Inisiatif untuk mengakui dan menghargai keberagaman
Kota Hak Asasi Manusia juga merupakan contoh dan kemajemukan, menerapkan pendidikan
lain bagaimana kelompok-kelompok masyarakat multikultural, dan mengakui pentingnya
berorganisasi untuk mendorong kebijakan dan kebebasan beragama. Semua pihak harus
mendukung nilai-nilai serta praktik yang bekerja sama dalam menghormati dan
menumbuhkan hak asasi manusia dan merayakan keberagaman serta memastikan
perdamaian (SMITH, 2019). Dengan demikian, bahwa semua individu memiliki kesempatan
melalui kerja sama dan keterlibatan aktif dalam yang sama untuk berkembang dan sukses
proses pembangunan, masyarakat sipil dapat dalam masyarakat yang inklusif dan toleran.
membantu menciptakan lingkungan yang Membangun dunia yang berani yang
kondusif bagi keberagaman dan kemajemukan menegakkan keberagaman dan kemajemukan
untuk berkembang dan ditegakkan. memiliki sejumlah manfaat dan implikasi
Membangun dunia yang berani yang positif bagi masyarakat yang lebih inklusif,
menegakkan keberagaman dan kemajemukan toleran, dan damai. Berikut adalah beberapa
sangat penting untuk menciptakan masyarakat aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
yang lebih inklusif, toleran, dan damai di Indone- upaya menciptakan dunia yang lebih berani
sia, sebuah negara yang kaya dengan berbagai dalam menghadapi keberagaman dan
etnis, agama, budaya, dan adat istiadat (Prasetya kemajemukan:
& Marisi, 2022). Salah satu langkah penting
1. Pendidikan yang inklusif
adalah membangun rasa persatuan dan
kebersamaan berdasarkan prinsip ketiga Pendidikan yang inklusif dan berbasis
Pancasila, “Persatuan Indonesia” (Prasetya & keberagaman merupakan kunci dalam
Marisi, 2022). Selain itu, menempatkan agama mempersiapkan generasi muda untuk
dalam ruang pribadi menjadi penting untuk menghargai dan merayakan perbedaan.
menghargai hak asasi manusia dalam Kurikulum pendidikan harus mencakup
menjalankan agama mereka (Prasetya & Marisi, materi yang menggambarkan keberagaman
2022). Kebebasan beragama dan imple- budaya, agama, dan etnis, serta mengajarkan
mentasinya di Indonesia juga harus diakui keterampilan komunikasi antarbudaya dan
(Ubaidillah, 2018). empati untuk membangun hubungan yang
30 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

lebih baik di antara individu dari berbagai latar Dengan menghadapi keberagaman dan
belakang. kemajemukan secara berani, kita dapat
2. Komunikasi dan dialog antarbudaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif,
Dialog antarbudaya dan pertukaran toleran, dan damai, yang mampu mengatasi
budaya merupakan cara yang efektif tantangan global dan meraih peluang yang
untuk mengurangi kesalahpahaman dan ditawarkan oleh dunia yang semakin
stereotip yang mendasari ketakutan dan terhubung dan saling tergantung.
pengecutan dalam menghadapi per- F. Kesimpulan dan Rekomendasi
bedaan. Melalui komunikasi yang terbuka
1. Kesimpulan
dan dialog yang konstruktif, kita dapat
membangun jembatan pengertian dan Artikel ini telah membahas pentingnya
kerjasama antara berbagai kelompok membangun dunia yang berani yang
masyarakat. menegakkan keberagaman dan kemaje-
3. Pemberdayaan masyarakat mukan di Indonesia. Keberagaman dan
kemajemukan merupakan aspek kunci yang
Masyarakat yang berani dalam meng-
mencerminkan realitas Indonesia sebagai
hadapi keberagaman dan kemajemukan
negara yang kaya akan budaya, etnis, dan
harus didukung oleh individu dan
agama. Dalam menghadapi perbedaan ini,
kelompok yang berdaya. Pemberdayaan
masyarakat perlu mengembangkan sikap
masyarakat, termasuk perempuan, anak-
yang berani, inklusif, dan toleran untuk
anak, dan kelompok marjinal, merupakan
menciptakan lingkungan yang damai,
langkah penting untuk menciptakan
harmonis, dan sejahtera bagi semua warganya.
lingkungan yang inklusif dan toleran yang
merangkul perbedaan. Melalui kajian pustaka, artikel ini telah
mengidentifikasi beberapa strategi dan
4. Kebijakan dan praktik inklusif
pendekatan yang dapat diterapkan untuk
Pemerintah dan pemangku kepentingan mendukung keberagaman dan kemajemukan
lainnya perlu mengembangkan dan di Indonesia, seperti pendidikan yang inklusif,
menerapkan kebijakan dan praktik yang dialog antarbudaya, pemberdayaan masya-
inklusif untuk mendukung keberagaman rakat, kebijakan dan praktik inklusif, serta
dan kemajemukan. Hal ini mencakup promosi nilai-nilai pluralisme dan toleransi.
perlindungan hak-hak minoritas, promosi
inklusi politik dan ekonomi, serta penang- 2. Rekomendasi
gulangan diskriminasi dan intoleransi. Berdasarkan temuan dan pembahasan
5. Promosi nilai-nilai pluralisme dan toleransi dalam artikel ini, penulis menawarkan
Masyarakat yang berani dalam meng- beberapa rekomendasi untuk membangun
hadapi keberagaman dan kemajemukan dunia yang berani yang menegakkan
harus didasarkan pada nilai-nilai keberagaman dan kemajemukan di Indonesia:
pluralisme, toleransi, dan keadilan sosial. a. Mengintegrasikan pendidikan keberaga-
Melalui promosi nilai-nilai ini, kita dapat man dan kemajemukan ke dalam
menciptakan lingkungan yang meng- kurikulum pendidikan nasional, dengan
hormati perbedaan dan menghargai tujuan untuk membentuk generasi muda
kontribusi yang unik dari setiap individu yang menghargai dan menghormati
dan kelompok. perbedaan serta memiliki keterampilan
komunikasi antarbudaya yang efektif.
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 31

b. Mendorong dialog antarbudaya dan metode yang valid dan efektif, keterbatasan
pertukaran budaya sebagai cara untuk akses terhadap berbagai sumber pustaka
mengurangi kesalahpahaman, stereotip, dapat mempengaruhi kekayaan dan
dan ketakutan terhadap perbedaan. kelengkapan data yang dianalisis dalam
c. Memberdayakan masyarakat, terutama penelitian ini.
perempuan, anak-anak, dan kelompok 2. Kurangnya perspektif empiris
marjinal, untuk menciptakan lingkungan Artikel ini tidak mencakup studi kasus atau
yang inklusif dan toleran yang merangkul analisis empiris yang mendalam mengenai
perbedaan. keberagaman dan kemajemukan di In-
d. Mengembangkan dan menerapkan donesia. Oleh karena itu, temuan dan
kebijakan dan praktik inklusif yang rekomendasi yang diajukan dalam artikel ini
mendukung keberagaman dan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan
kemajemukan, termasuk perlindungan situasi yang ada di lapangan atau mencakup
hak-hak minoritas, promosi inklusi politik semua permasalahan yang dihadapi oleh
dan ekonomi, serta penanggulangan masyarakat yang beragam di Indonesia.
diskriminasi dan intoleransi. 3. Fokus pada konteks Indonesia
e. Melakukan kampanye dan edukasi publik Artikel ini berfokus pada keberagaman
mengenai nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan kemajemukan di Indonesia dan
dan keadilan sosial sebagai landasan mungkin tidak sepenuhnya relevan atau
dalam membangun masyarakat yang dapat diterapkan pada konteks negara lain
berani, inklusif, dan damai. yang memiliki karakteristik keberagaman
Dengan menerapkan rekomendasi ini, yang berbeda.
Indonesia dapat membangun dunia yang 4. Kurangnya analisis multidisiplin
berani yang menegakkan keberagaman dan Artikel ini terutama berfokus pada aspek
kemajemukan, menciptakan masyarakat sosial, politik, dan budaya keberagaman
yang lebih inklusif, toleran, dan damai untuk dan kemajemukan. Namun, keberagaman
kepentingan semua warganya. dan kemajemukan juga memiliki implikasi
G. Keterbatasan Penelitian ekonomi, psikologis, dan lingkungan yang
mungkin belum sepenuhnya dieksplorasi
Walaupun artikel ini telah berusaha dalam penelitian ini.
menyajikan tinjauan mendalam mengenai
keberagaman dan kemajemukan di Indone- Mengingat keterbatasan-keterbatasan ini,
sia dan pentingnya membangun dunia yang peneliti menyarankan agar penelitian lebih
berani dalam menghadapinya, penelitian ini lanjut dilakukan untuk menggali lebih dalam
memiliki beberapa keterbatasan yang perlu mengenai keberagaman dan kemajemukan di
diakui dan dijelaskan: Indonesia dengan melibatkan metode dan
perspektif yang lebih beragam, termasuk studi
1. Terbatasnya cakupan kajian pustaka
empiris, analisis multidisiplin, dan per-
Penelitian ini mengandalkan kajian bandingan antarnegara. Diharapkan dengan
pustaka sebagai metode utama dalam penelitian lebih lanjut, pemahaman mengenai
mengumpulkan data dan informasi. keberagaman dan kemajemukan di Indonesia
Walaupun kajian pustaka merupakan akan semakin berkembang dan mendalam.
32 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

Daftar Pustaka Ejobowah, J. B., & Kymlicka, W. (1997).


Adon, M. J. (2021). Spirituality of Catholic Multicultural Citizenship: A Liberal Theory
Teachers in Realizing Multicultural Educa- of Minority Rights. Canadian Journal of
tion in Indonesia. Millah, 21(1), 275–310. African Studies / Revue Canadienne Des
https://doi.org/10.20885/millah.vol21. Études Africaines, 31(1), 182. https://
iss1.art10 doi.org/10.2307/485334

Amrizal, A., & Hamdani, Z. (2022). A Brief Gay, G. (2002). Preparing for Culturally Re-
Introduction of Indonesian Culture and Its sponsive Teaching. Journal of Teacher Edu-
National Identity to College Students in the cation, 53(2), 106–116. https://doi.org/
University of Nueva Caceres. Mattawang: 10.1177/0022487102053002003
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 178– Gutmann, A., & Thompson, D. (2004). Why
182. https://doi.org/10.35877/454ri. Deliberative Democracy? Princeton Univer-
mattawang944 sity Press. https://doi.org/10.1515/
Annisa, S. B. (2023). Unity and diversity: Na- 9781400826339
tional identity and multiculturalism in In- Hanpalam, T., Sutimin, L. A., & Rejekiningsih,
donesia [Dissertation]. In Otago.ac.nz. T. (2021). Pancasila As Affirmations of
https://ourarchive.otago.ac.nz/handle/ Multicultural education In Indonesia. Inter-
10523/10106 national Journal of Educational Research and
Atmaja, G. M. W., Arniati, I. A. K., &Pradana, Social Sciences (IJERSC), 2(4), 788–795.
G. Y. K. (2020). Bhineka Tunggal Ika as https://doi.org/10.51601/ijersc.v2i4.125
Source Politics and Identity of Indonesian Hefner, R. W. (2000). Civil Islam : Muslims and
Culture in The Formation of Law. Cultura, democratization in Indonesia. Princeton
17(1), 57–72. https://doi.org/10.3726/ University Press. https://www.amazon.
cul012020.0004 com/Civil-Islam-Democratization-Indone-
Banks, J. A. (2019). Multicultural Education : sia-Princeton/dp/0691050473
issues and perspectives. (C. A. M. Banks, Hermoso, J. C. R., & Sugawara, C. L. (2021).
Ed.). John Wiley. https://www.wiley.com/ Civil Society in Macro Social Work. Ency-
e n -u s / M ul t ic ul t u r a l + E du c a t io n % clopedia of Social Work. https://doi.org/
3A+Issues+and+Perspectives%2C+10th+Edition- 10.1093/acrefore/9780199975839.013.1513
p-9781119511564 Ho, L.-C., & Barton, K. C. (2020). Preparation
Bennett, M. J. (1998). Basic concepts of inter- for civil society: A necessary element of cur-
cultural communication : selected readings. riculum for social justice. Theory & Research
Intercultural Press. https://www.amazon. in Social Education, 48(4), 471–491. https:/
com/Basic-Concepts-Intercultural-Com- /doi.org/10.1080/00933104.2020.1763880
munication-Selected/dp/1877864625 Kamp, A., & Mansouri, F. (2010). Construct-
Cahyo Pamungkas, Yogi Setya Permana, ing inclusive education in a neo liberal con-
Septi Satriani, Saiful Hakam, Anggi text: promoting inclusion of Arab Austra-
Afriansyah, Amin Mundzakkir, Sri lian students in an Australian context. Brit-
Yanuarti, Usman, U., Rohman, S., & Ibnu ish Educational Research Journal, 36(5),
Nadzir. (2020). Intoleransi dan Politik 733–744. https://doi.org/10.1080/0141192
Identitas Kontemporer di Indonesia. In LIPI 0903142958
PRESS. LIPI. https://doi.org/10.14203/ Khadka, M., & Sunam, R. (2018, January 29).
press.308 Workforce diversity and reservation policy
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 33

in Nepal: A strategic approach to strength- Nurbatra, L. H., & Masyhud, M. (2022). In-
ening women’s voice and visibility in for- fusing Culturally Responsive Teaching in
mal employment sector. Www.ilo.org. Higher Education: Insights for Multicultural
https://www.ilo.org/asia/publications/ Education in Indonesia. Journal of Innova-
WCMS_616209/lang—en/index.htm tion in Educational and Cultural Research,
Kompas. (2022, March 16). Akibat 3(4), 722–730. https://doi.org/10.46843/
Keberagaman Masyarakat Indonesia. jiecr.v3i4.321
KOMPAS.com. https://www.kompas.com/ Prasetya, D. S. B., & Marisi, C. G. (2022).
stori/read/2022/03/16/080000779/akibat- Reposisi Hakikat Beragama di tengah
keberagaman-masyarakat-indonesia? Kemajemukan Indonesia. JURNAL
page=all TEOLOGI GRACIA DEO, 4(2). https://
König, T. (2001). The Hegemony of doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.95
Multiculturalism. A Comment on Will Rohayana, A. D. (2016). Islam Dan
Kymlicka’s Theory of Nationalism. Sociol- Keberagaman (Kemajemukan). Jurnal
ogy, XXXVIII(5), 48–61. https://hrcak. Hukum Islam, 9(1). https://doi.org/
srce.hr/file/38335 10.28918/jhi.v9i1.589
Kumparan. (2023, January 22). Ulasan tentang SMITH, J. (2019). Human Rights City Initia-
Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia. tives as a People’s Peace Process. People’s
Kumparan. https://kumparan.com/berita- Peace, 181–201. https://doi.org/10.2307/
terkini/ulasan-tentang-akibat- j.ctv1ffpcq1.13
keberagaman-masyarakat-indonesia- Suneki, S., & Haryono. (2021). Pendidikan
1zgF5Ut4ZmC Multikultural Dalam Mengantisipasi
Kymlicka, W. (1995). Multicultural Citizen- Problematika Sosial Di Indonesia. CIVIS:
ship. Oxford University Press. https:// Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan
global.oup.com/academic/product/ Kewarganegaraan, 10(1). https://doi.org/
multicultural-citizenship-9780198 10.26877/civis.v10i1.8191
290919?cc=id&lang=en& Swann, B. J., Feimster, T. D., Young, D. D., &
Moon, K.-K., & Christensen, R. K. (2021). Mod- Chamut, S. (2022). Perspectives on Justice,
erating diversity, collective commitment, Equity, Diversity, and Inclusion (JEDI): A
and discrimination: The role of ethical lead- call for oral health care policy. Journal of
ers in the public sector. Journal of Public Dental Education, 86(9), 1055–1062. https:/
Administration Research and Theory, 32(2). /doi.org/10.1002/jdd.13061
https://doi.org/10.1093/jopart/muab035 Tempo. (2015, May 21). Konflik yang Dipicu
Muiz, A. (2020). Landasan Dan Fungsi Al- Keberagaman Budaya Indonesia. Tempo.
Qawa’id Al-Fiqhiyyah Dalam https://nasional.tempo.co/read/668047/
Problematika Hukum Islam. Al-Afkar, konflik-yang-dipicu-keberagaman-
Journal for Islamic Studies, 3(1), 103–114. budaya-indonesia
https://doi.org/10.31943/afkar_journal.v3i1 Tetep, T. (2018). Reorientation of Values of The
Novianti, N. (2022). Indonesian Folk Narra- Indonesian Diversity (ke-Bhineka-an Indo-
tives: On the Interstices of National Iden- nesia) to Reaffirming the National Identity.
tity, National Values, and Character Edu- Proceedings of the Annual Civic Education
cation. Journal of Ethnology and Conference (ACEC 2018). https://doi.org/
Folkloristics, 16(1), 99–116. https://doi.org/ 10.2991/acec-18.2018.119
10.2478/jef-2022-0006
34 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1

Tirto. (2021, July 27). Penyebab dan Akibat mataraman/index.php/tahdzib/article/


Konflik dalam Keberagaman Masyarakat view/3501
Indonesia. Tirto.id. https://tirto.id/ Ulfa, U., C.H., M., Susilawati, S., & Barizi, A.
penyebab-dan-akibat-konflik-dalam- (2022). Multicultural Islamic Education in
keberagaman-masyarakat-indonesia-gh6x Indonesia: The Urgency Value of Model
Tsai, S. (2015). Local Government Models of and Method. ADDIN, 16(1), 131. https://
Diversity, Equity, and Inclusion in Employ- doi.org/10.21043/addin.v16i1.15787
ment. Escholarship.org. https:// Wendt, A. (1995). Constructing International
escholarship.org/uc/item/04x4z6xq Politics. International Security, 20(1), 71–81.
Ubaidillah, M. B. (2018). Interpretasi Lâ Ikrâha https://doi.org/10.2307/2539217
Fî Al-Dîn Dalam Konteks Kemajemukan Young, I. M. (1997). A Multicultural Con-
Dan Kebhinekaan Indonesia. At-Tahdzib: tinuum: A Critique of Will Kymlicka’s Eth-
Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 6(2), nic-Nation Dichotomy. Constellations, 4(1),
26–39. http://ejournal.kopertais4.or.id/ 48–53. https://doi.org/10.1111/1467-
8675.00035

Anda mungkin juga menyukai