Abstract
This article discusses the importance of building a courageous world in upholding diversity
and pluralism in Indonesia. Through a literature review method, this research examines vari-
ous studies and theories relevant to understanding and explaining the importance of diversity
and pluralism in social, economic, and political development in Indonesia. The research findings
show that diversity and pluralism are wealth that must be appreciated, nurtured, and fought
for as part of the nation’s identity. By bravely facing diversity and pluralism, we can create a
more inclusive, tolerant, and peaceful society. This article also offers effective policy recom-
mendations and strategies for promoting diversity and pluralism in Indonesia, as well as iden-
tifying research limitations and directions for further research.
Keywords: Pluralism, inclusion, tolerance, peace.
Abstrak
Artikel ini membahas pentingnya membangun dunia yang berani dalam menegakkan
keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. Melalui metode kajian pustaka, penelitian
ini mengkaji berbagai studi dan teori yang relevan untuk memahami dan menjelaskan
pentingnya keberagaman dan kemajemukan dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan
politik di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman dan
kemajemukan merupakan kekayaan yang harus dihargai, dirawat, dan diperjuangkan
sebagai bagian dari identitas bangsa. Dengan menghadapi keberagaman dan
kemajemukan secara berani, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif,
toleran, dan damai. Artikel ini juga menawarkan rekomendasi kebijakan dan strategi
yang efektif untuk mempromosikan keberagaman dan kemajemukan di Indonesia, serta
mengidentifikasi keterbatasan penelitian dan arah untuk penelitian lebih lanjut.
Kata Kunci: kemajemukan, inklusi, toleransi, perdamaian
A. Pendahuluan
Indonesia, sebagai negara kepulauan karena munculnya paham-paham yang
terbesar di dunia, memiliki keberagaman dan mengancam nilai-nilai tersebut. Salah satu
kemajemukan yang luar biasa, baik dari segi contoh tantangan yang dihadapi adalah
budaya, etnis, agama, bahasa, maupun adat intoleransi agama, yang ditandai dengan
istiadat. Keberagaman ini adalah salah satu peningkatan kasus-kasus seperti penutupan
kekayaan dan keunikan yang dimiliki oleh tempat ibadah dari kelompok agama minoritas,
bangsa Indonesia. Namun, dalam beberapa penolakan terhadap pembangunan tempat
tahun terakhir, Indonesia menghadapi berbagai ibadah baru, dan diskriminasi terhadap
tantangan yang semakin meningkat dalam kelompok agama tertentu. Hal ini menciptakan
menjaga keberagaman dan kemajemukan ketegangan antar kelompok agama dan
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 21
kaya dan dinamis, di mana setiap individu dan yang menghargai dan mengakui keberagaman
kelompok dapat berkontribusi dan saling serta menciptakan ruang bagi setiap anggota
belajar satu sama lain; b. Kemajemukan (Plu- masyarakat untuk berkembang dan
ralism): adalah suatu kondisi di mana berkontribusi pada pembangunan yang
keberagaman diakui, dihargai, dan dijamin oleh inklusif dan toleran.
negara dan masyarakat. Konsep ini menekankan
b. Teori multikulturalisme
pentingnya keterlibatan semua elemen
masyarakat dalam proses pembangunan yang Teori ini, yang dikembangkan oleh
inklusif dan toleran. Kemajemukan bukan Kymlicka (1995), menyatakan bahwa
hanya mengakui keberagaman, tetapi juga keberagaman budaya merupakan suatu
mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif kekayaan yang perlu dihargai dan dipelihara
semua kelompok dalam memastikan bahwa dalam masyarakat. Teori multikulturalisme
setiap anggota masyarakat merasa dihargai menekankan pentingnya kebijakan-kebijakan
dan diakui. yang mendukung hak-hak kelompok minoritas
Dengan memahami konsep keberagaman dan mengakui perbedaan-perbedaan budaya
dan kemajemukan, kita dapat menghargai dalam proses pembangunan. Argumen utama
perbedaan yang ada dalam masyarakat dan teori multikulturalisme Kymlicka adalah bahwa
bekerja sama untuk menciptakan lingkungan hak-hak kolektif untuk budaya minoritas
yang inklusif, toleran, dan harmonis. sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi lib-
Pendekatan semacam ini akan memungkinkan eral (Young, 1997; König, 2001). Kymlicka
kita untuk memanfaatkan potensi keberagaman berpendapat bahwa otonomi individu
dan kemajemukan dalam mewujudkan memerlukan keanggotaan dan pemeliharaan
pembangunan yang lebih adil, berkelanjutan, budaya sendiri, karena pilihan-pilihan yang
dan sejahtera untuk semua anggota masyarakat. melibatkan otonomi membutuhkan konteks
yang bermakna yang hanya dapat disediakan
2. Landasan Teori oleh budaya. Ia percaya bahwa teori keadilan
a. Teori konstruktivisme yang komprehensif dalam multikulturalisme
harus mencakup hak asasi manusia universal
Teori ini, yang pertama kali dikemukakan serta beberapa “hak yang didiferensiasi
oleh Wendt (1995), menjelaskan bahwa berdasarkan kelompok” bagi minoritas, yang
identitas dan kepentingan individu serta didasarkan pada argumen kesetaraan, argumen
kelompok dalam masyarakat terbentuk melalui berbasis sejarah, dan argumen keberagaman
interaksi sosial dan proses pembelajaran. Dalam budaya (Young, 1997; König, 2001). Dengan
konteks keberagaman dan kemajemukan, menerapkan teori multikulturalisme, kita dapat
teori konstruktivisme memiliki peran penting lebih memahami bagaimana kebijakan dan
dalam membantu memahami bagaimana praktik yang inklusif dan toleran dapat
identitas dan kepentingan yang beragam diintegrasikan dalam proses pembangunan
dapat dikelola dan diakomodasi dalam suatu untuk menghormati dan merayakan
masyarakat yang inklusif dan toleran. Dengan keberagaman budaya dalam masyarakat.
menerapkan teori konstruktivisme, kita dapat
menggali lebih dalam tentang cara individu c. Teori demokrasi deliberatif
dan kelompok dengan latar belakang yang Dikembangkan oleh Gutmann dan
berbeda saling memengaruhi dan beradaptasi Thompson (2004). Teori ini mengemukakan
satu sama lain. Teori ini menekankan bahwa proses pengambilan keputusan dalam
pentingnya komunikasi dan interaksi antar masyarakat seharusnya melibatkan dialog
kelompok untuk menciptakan lingkungan dan diskusi yang rasional, inklusif, dan toleran
24 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1
antara individu dan kelompok yang berbeda. Dunia yang Berani: Menegakkan Keberagaman
Dalam konteks keberagaman dan ke- dan Kemajemukan di Indonesia.” Kajian
majemukan, teori demokrasi deliberatif dapat pustaka merupakan suatu metode penelitian
membantu menjelaskan bagaimana proses yang dilakukan dengan mengkaji berbagai
pengambilan keputusan yang demokratis dan sumber literatur yang relevan untuk
inklusif dapat mempromosikan keberagaman mendapatkan pemahaman yang lebih
dan kemajemukan di Indonesia. Gutmann dan mendalam mengenai topik yang diteliti.
Thompson (2004) berpendapat bahwa warga
1. Pengumpulan Data
negara atau perwakilan mereka saling
berhutang alasan yang dapat diterima secara Pada tahap pengumpulan data, peneliti
bersama untuk hukum yang mereka tetapkan. akan mengumpulkan berbagai sumber
Mereka menerapkan teori demokrasi deliberatif literatur yang relevan dengan topik
untuk menjelaskan bagaimana kebijakan keberagaman dan kemajemukan di Indone-
publik dalam demokrasi kontemporer dapat sia. Sumber literatur ini meliputi:
dibenarkan dan mengaplikasikannya pada a. Artikel ilmiah: Peneliti akan mencari
masalah praktis baru, seperti bioetika, kesehatan, artikel ilmiah yang terkait dengan
komisi kebenaran, kebijakan pendidikan, dan keberagaman dan kemajemukan di Indo-
keputusan untuk mengumumkan perang. nesia dari berbagai jurnal ilmiah, baik
Pendekatan yang seimbang dan adil ini nasional maupun internasional.
berkontribusi pada pemahaman kita tentang b. Buku: Peneliti akan mengkaji buku-buku
bagaimana warga negara demokratis dan yang membahas topik keberagaman dan
perwakilan mereka dapat membuat keputusan kemajemukan, baik yang berfokus pada
yang dapat dibenarkan bagi masyarakat konteks Indonesia maupun konteks yang
mereka di tengah perbedaan mendasar yang lebih luas.
tak terhindarkan dalam masyarakat yang
c. Laporan pemerintah dan dokumen
beragam (Gutmann & Thompson, 2004).
kebijakan: Peneliti akan mengumpulkan
Dengan mengkaji berbagai studi dan teori laporan pemerintah dan dokumen kebijakan
yang relevan, artikel ini akan memberikan yang relevan dengan keberagaman dan
kerangka konseptual yang kuat untuk kemajemukan di Indonesia untuk
memahami dan menjelaskan pentingnya mendapatkan pemahaman yang lebih
keberagaman dan kemajemukan dalam komprehensif mengenai kebijakan dan
pembangunan sosial, ekonomi, politik, dan strategi yang diterapkan dalam mengelola
budaya di Indonesia. Selanjutnya, artikel ini akan keberagaman dan kemajemukan.
mengidentifikasi tantangan dan hambatan
d. Media massa: Peneliti akan mencari artikel
dalam mengelola keberagaman dan
dan berita dari media massa yang relevan
kemajemukan, serta memberikan rekomendasi
dengan topik keberagaman dan kemajemukan
kebijakan dan strategi yang efektif untuk
di Indonesia untuk mengetahui bagaimana isu-
membangun dunia yang berani yang
isu keberagaman dan kemajemukan
menerima, merawat, dan menjaga keberagaman
dipersepsikan dan dibahas oleh masyarakat.
dan kemajemukan di Indonesia.
2. Analisis Data
C. Metodologi
Setelah mengumpulkan data dari berbagai
Dalam penelitian ini, metode kajian
sumber literatur, peneliti akan melakukan
pustaka digunakan sebagai pendekatan
analisis data dengan menggunakan teknik
kualitatif untuk mengkaji topik “Membangun
analisis naratif dan analisis tematik. Analisis
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 25
pemahaman yang lebih mendalam mengenai Negara ini memiliki beragam suku, budaya,
topik keberagaman dan kemajemukan di Indo- agama, dan tradisi yang saling berinteraksi dan
nesia, serta membantu dalam pengembangan berkontribusi terhadap pembentukan identitas
kebijakan dan strategi yang efektif untuk nasional yang kaya dan dinamis (Tetep, 2018;
membangun dunia yang berani yang Novianti, 2022; Atmaja et al., 2020; Amrizal &
menegakkan keberagaman dan kemajemukan Hamdani, 2022). Konsep “Bhinneka Tunggal
di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga akan Ika” atau “Unity in Diversity” menjadi ciri khas
menjadi referensi yang berguna bagi para masyarakat dan budaya Indonesia (Atmaja et
peneliti, pembuat kebijakan, praktisi, dan al., 2020). Menjaga persatuan dan keberagaman
pihak-pihak yang tertarik dalam isu-isu sangat penting untuk melestarikan identitas
keberagaman dan kemajemukan. nasional dan memastikan budaya lokal tetap
Dengan memahami kompleksitas dan menjadi fondasi nasional (Tetep, 2018; Atmaja
dinamika keberagaman dan kemajemukan di et al., 2020). Pemerintah Indonesia telah
Indonesia, penelitian ini akan berkontribusi dalam berupaya untuk mempromosikan nilai-nilai
membantu pemerintah, masyarakat, dan individu nasional dan pendidikan karakter melalui
untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang pengumpulan dan penyebaran narasi rakyat
dihadapi dalam mengelola keberagaman dan Indonesia dari seluruh nusantara (Novianti,
kemajemukan. Hal ini mencakup upaya untuk 2022).
mengurangidiskriminasi, intoleransi, konflik sosial, Untuk menguatkan identitas nasional,
dan politisasi identitas yang dapat menghambat penting untuk mengajarkan nilai-nilai
proses pembangunan yang inklusif dan harmonis. Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan,
Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan mengintegrasikan budaya lokal, dan
dapat menginspirasi dialog antarbudaya, menggunakan teknologi untuk mengajarkan
pendidikan multikultural, inklusi politik, dan siswa tentang literasi media (Tetep, 2018).
pemberdayaan ekonomi sebagai strategi Dengan merangkul keberagaman dan
penting untuk membangun dunia yang berani mempromosikan persatuan, masyarakat In-
yang menerima, merawat, dan menjaga donesia dapat terus membangun identitas
keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. nasional yang kuat dan dinamis (Annisa,
Melalui pemahaman yang lebih mendalam 2023). Semboyan nasional “Bhinneka Tunggal
tentang keberagaman dan kemajemukan, kita Ika” mencerminkan narasi bangsa yang
dapat merayakan perbedaan kita sebagai majemuk secara budaya namun tetap bersatu
kekayaan dan sumber daya untuk (Annisa, 2023). Keberagaman masyarakat In-
menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, donesia dan interaksi mereka berkontribusi
toleran, dan damai. pada pembentukan identitas nasional yang
kaya dan dinamis (Annisa, 2023; Tetep, 2018).
D. Hasil Penelitian
Keberagaman dan kemajemukan di Indo-
Berdasarkan kajian pustaka yang telah nesia seringkali menjadi sumber konflik dan
dilakukan, penelitian ini menemukan beberapa ketegangan sosial, terutama ketika mereka
temuan penting mengenai keberagaman dan dipolitisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kemajemukan di Indonesia. Berikut ini adalah memperoleh kekuasaan atau mengendalikan
temuan-temuan utama dari penelitian ini: sumber daya (Cahyo Pamungkas et al., 2020).
Keberagaman dan kemajemukan Contoh konflik yang terjadi akibat
merupakan karakteristik penting dan tak keberagaman masyarakat Indonesia meliputi
terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Konflik Sampit, Konflik Poso, Konflik Etnis
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 27
kalangan guru dan siswa. Namun, dari hasil keberagaman dan inklusi di berbagai sektor.
pencarian, belum jelas bagaimana kondisi Misalnya, pemerintah daerah dapat
pendidikan multikultural saat ini di Indone- menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk
sia, karena tidak ada informasi spesifik mempromosikan kesetaraan, keberagaman,
mengenai implementasi dan efektivitas pro- dan inklusi dalam angkatan kerja dengan
gram pendidikan multikultural di negara ini. merekrut, melatih, dan menyediakan
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian kesempatan kerja bagi pekerja dari populasi
lebih lanjut untuk memahami keadaan yang kurang beruntung (Tsai, 2015). Di
pendidikan multikultural di Indonesia serta Amerika Serikat, lembaga pendidikan telah
mengevaluasi efektivitas program-program merespon kebijakan pemerintah yang
yang ada dalam meningkatkan pemahaman menganjurkan sistem pendidikan yang lebih
dan toleransi antarbudaya (Muiz, 2020; inklusif dengan fokus pada penetapan
Hanpalam et al., 2021; Adon, 2021; Ulfa et al., kebijakan yang mendukung keberagaman
2022; Nurbatra & Masyhud, 2022). dalam jalur pipa, rekrutmen fakultas, dan
Peran pemerintah dalam mengelola retensi (Swann et al., 2022). Di Nepal, kebijakan
keberagaman dan kemajemukan di Indone- reservasi telah diadopsi untuk mempromosikan
sia sangat penting, terutama dalam pekerjaan perempuan dalam layanan publik,
mengembangkan kebijakan dan strategi yang dan agensi pembangunan serta INGO di negara
efektif untuk melindungi hak-hak minoritas, tersebut juga telah mengembangkan kebijakan
mempromosikan inklusi politik dan ekonomi, keberagaman angkatan kerja untuk
serta mengatasi diskriminasi dan intoleransi memfasilitasi perekrutan staf dari kelompok
yang dapat menghambat pembangunan yang yang termarginalisasi, termasuk perempuan
harmonis dan inklusif (Moon & Christensen, (Khadka & Sunam, 2018). Demikian pula, di
2021; Kamp & Mansouri, 2010). Pemerintah Australia, pemerintah yang sukses telah
dapat mengembangkan kebijakan yang merespon keberagaman budaya yang semakin
mendukung manajemen keberagaman di meningkat di populasi dengan berbagai inisiatif
sektor publik, seperti dengan menerapkan kebijakan, seperti model multidimensi untuk
kepemimpinan etis yang mendorong mengelola keberagaman budaya di sekolah
komitmen afektif dan mengurangi diskriminasi (Kamp & Mansouri, 2010). Contoh-contoh ini
berbasis ras (Moon & Christensen, 2021). Selain menunjukkan pentingnya kebijakan
itu, pemerintah juga harus memprioritaskan pemerintah dalam memajukan keberagaman
manajemen keberagaman dalam sektor dan inklusi di berbagai sektor dan negara.
pendidikan dengan pendekatan multidimen- Tanggung jawab masyarakat sipil,
sional yang melibatkan praktik transformasional termasuk organisasi non-pemerintah,
untuk menciptakan perubahan positif bagi semua kelompok agama, dan individu, sangat penting
siswa (Kamp & Mansouri, 2010). Penerapan dalam mempromosikan nilai-nilai pluralisme,
kebijakan dan strategi yang efektif dalam toleransi, dan keadilan sosial dalam masyarakat
mengelola keberagaman dan kemajemukan (Hermoso & Sugawara, 2021). Melalui
dapat membantu menciptakan masyarakat pembentukan dan penguatan organisasi
yang lebih toleran, inklusif, dan harmonis, serta masyarakat, komunitas, dan kolektivitas
memastikan bahwa hak-hak minoritas lainnya, masyarakat sipil menjadi landasan
dihormati dan kepentingan semua kelompok bagi keberagaman dan kemajemukan
diakomodasi secara adil. (Hermoso & Sugawara, 2021). Selain itu,
Ada beberapa kebijakan pemerintah di masyarakat sipil dapat bekerja menuju
seluruh dunia yang mempromosikan keadilan sosial dengan mengadvokasi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 29
lebih baik di antara individu dari berbagai latar Dengan menghadapi keberagaman dan
belakang. kemajemukan secara berani, kita dapat
2. Komunikasi dan dialog antarbudaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif,
Dialog antarbudaya dan pertukaran toleran, dan damai, yang mampu mengatasi
budaya merupakan cara yang efektif tantangan global dan meraih peluang yang
untuk mengurangi kesalahpahaman dan ditawarkan oleh dunia yang semakin
stereotip yang mendasari ketakutan dan terhubung dan saling tergantung.
pengecutan dalam menghadapi per- F. Kesimpulan dan Rekomendasi
bedaan. Melalui komunikasi yang terbuka
1. Kesimpulan
dan dialog yang konstruktif, kita dapat
membangun jembatan pengertian dan Artikel ini telah membahas pentingnya
kerjasama antara berbagai kelompok membangun dunia yang berani yang
masyarakat. menegakkan keberagaman dan kemaje-
3. Pemberdayaan masyarakat mukan di Indonesia. Keberagaman dan
kemajemukan merupakan aspek kunci yang
Masyarakat yang berani dalam meng-
mencerminkan realitas Indonesia sebagai
hadapi keberagaman dan kemajemukan
negara yang kaya akan budaya, etnis, dan
harus didukung oleh individu dan
agama. Dalam menghadapi perbedaan ini,
kelompok yang berdaya. Pemberdayaan
masyarakat perlu mengembangkan sikap
masyarakat, termasuk perempuan, anak-
yang berani, inklusif, dan toleran untuk
anak, dan kelompok marjinal, merupakan
menciptakan lingkungan yang damai,
langkah penting untuk menciptakan
harmonis, dan sejahtera bagi semua warganya.
lingkungan yang inklusif dan toleran yang
merangkul perbedaan. Melalui kajian pustaka, artikel ini telah
mengidentifikasi beberapa strategi dan
4. Kebijakan dan praktik inklusif
pendekatan yang dapat diterapkan untuk
Pemerintah dan pemangku kepentingan mendukung keberagaman dan kemajemukan
lainnya perlu mengembangkan dan di Indonesia, seperti pendidikan yang inklusif,
menerapkan kebijakan dan praktik yang dialog antarbudaya, pemberdayaan masya-
inklusif untuk mendukung keberagaman rakat, kebijakan dan praktik inklusif, serta
dan kemajemukan. Hal ini mencakup promosi nilai-nilai pluralisme dan toleransi.
perlindungan hak-hak minoritas, promosi
inklusi politik dan ekonomi, serta penang- 2. Rekomendasi
gulangan diskriminasi dan intoleransi. Berdasarkan temuan dan pembahasan
5. Promosi nilai-nilai pluralisme dan toleransi dalam artikel ini, penulis menawarkan
Masyarakat yang berani dalam meng- beberapa rekomendasi untuk membangun
hadapi keberagaman dan kemajemukan dunia yang berani yang menegakkan
harus didasarkan pada nilai-nilai keberagaman dan kemajemukan di Indonesia:
pluralisme, toleransi, dan keadilan sosial. a. Mengintegrasikan pendidikan keberaga-
Melalui promosi nilai-nilai ini, kita dapat man dan kemajemukan ke dalam
menciptakan lingkungan yang meng- kurikulum pendidikan nasional, dengan
hormati perbedaan dan menghargai tujuan untuk membentuk generasi muda
kontribusi yang unik dari setiap individu yang menghargai dan menghormati
dan kelompok. perbedaan serta memiliki keterampilan
komunikasi antarbudaya yang efektif.
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 31
b. Mendorong dialog antarbudaya dan metode yang valid dan efektif, keterbatasan
pertukaran budaya sebagai cara untuk akses terhadap berbagai sumber pustaka
mengurangi kesalahpahaman, stereotip, dapat mempengaruhi kekayaan dan
dan ketakutan terhadap perbedaan. kelengkapan data yang dianalisis dalam
c. Memberdayakan masyarakat, terutama penelitian ini.
perempuan, anak-anak, dan kelompok 2. Kurangnya perspektif empiris
marjinal, untuk menciptakan lingkungan Artikel ini tidak mencakup studi kasus atau
yang inklusif dan toleran yang merangkul analisis empiris yang mendalam mengenai
perbedaan. keberagaman dan kemajemukan di In-
d. Mengembangkan dan menerapkan donesia. Oleh karena itu, temuan dan
kebijakan dan praktik inklusif yang rekomendasi yang diajukan dalam artikel ini
mendukung keberagaman dan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan
kemajemukan, termasuk perlindungan situasi yang ada di lapangan atau mencakup
hak-hak minoritas, promosi inklusi politik semua permasalahan yang dihadapi oleh
dan ekonomi, serta penanggulangan masyarakat yang beragam di Indonesia.
diskriminasi dan intoleransi. 3. Fokus pada konteks Indonesia
e. Melakukan kampanye dan edukasi publik Artikel ini berfokus pada keberagaman
mengenai nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan kemajemukan di Indonesia dan
dan keadilan sosial sebagai landasan mungkin tidak sepenuhnya relevan atau
dalam membangun masyarakat yang dapat diterapkan pada konteks negara lain
berani, inklusif, dan damai. yang memiliki karakteristik keberagaman
Dengan menerapkan rekomendasi ini, yang berbeda.
Indonesia dapat membangun dunia yang 4. Kurangnya analisis multidisiplin
berani yang menegakkan keberagaman dan Artikel ini terutama berfokus pada aspek
kemajemukan, menciptakan masyarakat sosial, politik, dan budaya keberagaman
yang lebih inklusif, toleran, dan damai untuk dan kemajemukan. Namun, keberagaman
kepentingan semua warganya. dan kemajemukan juga memiliki implikasi
G. Keterbatasan Penelitian ekonomi, psikologis, dan lingkungan yang
mungkin belum sepenuhnya dieksplorasi
Walaupun artikel ini telah berusaha dalam penelitian ini.
menyajikan tinjauan mendalam mengenai
keberagaman dan kemajemukan di Indone- Mengingat keterbatasan-keterbatasan ini,
sia dan pentingnya membangun dunia yang peneliti menyarankan agar penelitian lebih
berani dalam menghadapinya, penelitian ini lanjut dilakukan untuk menggali lebih dalam
memiliki beberapa keterbatasan yang perlu mengenai keberagaman dan kemajemukan di
diakui dan dijelaskan: Indonesia dengan melibatkan metode dan
perspektif yang lebih beragam, termasuk studi
1. Terbatasnya cakupan kajian pustaka
empiris, analisis multidisiplin, dan per-
Penelitian ini mengandalkan kajian bandingan antarnegara. Diharapkan dengan
pustaka sebagai metode utama dalam penelitian lebih lanjut, pemahaman mengenai
mengumpulkan data dan informasi. keberagaman dan kemajemukan di Indonesia
Walaupun kajian pustaka merupakan akan semakin berkembang dan mendalam.
32 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1
Amrizal, A., & Hamdani, Z. (2022). A Brief Gay, G. (2002). Preparing for Culturally Re-
Introduction of Indonesian Culture and Its sponsive Teaching. Journal of Teacher Edu-
National Identity to College Students in the cation, 53(2), 106–116. https://doi.org/
University of Nueva Caceres. Mattawang: 10.1177/0022487102053002003
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 178– Gutmann, A., & Thompson, D. (2004). Why
182. https://doi.org/10.35877/454ri. Deliberative Democracy? Princeton Univer-
mattawang944 sity Press. https://doi.org/10.1515/
Annisa, S. B. (2023). Unity and diversity: Na- 9781400826339
tional identity and multiculturalism in In- Hanpalam, T., Sutimin, L. A., & Rejekiningsih,
donesia [Dissertation]. In Otago.ac.nz. T. (2021). Pancasila As Affirmations of
https://ourarchive.otago.ac.nz/handle/ Multicultural education In Indonesia. Inter-
10523/10106 national Journal of Educational Research and
Atmaja, G. M. W., Arniati, I. A. K., &Pradana, Social Sciences (IJERSC), 2(4), 788–795.
G. Y. K. (2020). Bhineka Tunggal Ika as https://doi.org/10.51601/ijersc.v2i4.125
Source Politics and Identity of Indonesian Hefner, R. W. (2000). Civil Islam : Muslims and
Culture in The Formation of Law. Cultura, democratization in Indonesia. Princeton
17(1), 57–72. https://doi.org/10.3726/ University Press. https://www.amazon.
cul012020.0004 com/Civil-Islam-Democratization-Indone-
Banks, J. A. (2019). Multicultural Education : sia-Princeton/dp/0691050473
issues and perspectives. (C. A. M. Banks, Hermoso, J. C. R., & Sugawara, C. L. (2021).
Ed.). John Wiley. https://www.wiley.com/ Civil Society in Macro Social Work. Ency-
e n -u s / M ul t ic ul t u r a l + E du c a t io n % clopedia of Social Work. https://doi.org/
3A+Issues+and+Perspectives%2C+10th+Edition- 10.1093/acrefore/9780199975839.013.1513
p-9781119511564 Ho, L.-C., & Barton, K. C. (2020). Preparation
Bennett, M. J. (1998). Basic concepts of inter- for civil society: A necessary element of cur-
cultural communication : selected readings. riculum for social justice. Theory & Research
Intercultural Press. https://www.amazon. in Social Education, 48(4), 471–491. https:/
com/Basic-Concepts-Intercultural-Com- /doi.org/10.1080/00933104.2020.1763880
munication-Selected/dp/1877864625 Kamp, A., & Mansouri, F. (2010). Construct-
Cahyo Pamungkas, Yogi Setya Permana, ing inclusive education in a neo liberal con-
Septi Satriani, Saiful Hakam, Anggi text: promoting inclusion of Arab Austra-
Afriansyah, Amin Mundzakkir, Sri lian students in an Australian context. Brit-
Yanuarti, Usman, U., Rohman, S., & Ibnu ish Educational Research Journal, 36(5),
Nadzir. (2020). Intoleransi dan Politik 733–744. https://doi.org/10.1080/0141192
Identitas Kontemporer di Indonesia. In LIPI 0903142958
PRESS. LIPI. https://doi.org/10.14203/ Khadka, M., & Sunam, R. (2018, January 29).
press.308 Workforce diversity and reservation policy
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) 33
in Nepal: A strategic approach to strength- Nurbatra, L. H., & Masyhud, M. (2022). In-
ening women’s voice and visibility in for- fusing Culturally Responsive Teaching in
mal employment sector. Www.ilo.org. Higher Education: Insights for Multicultural
https://www.ilo.org/asia/publications/ Education in Indonesia. Journal of Innova-
WCMS_616209/lang—en/index.htm tion in Educational and Cultural Research,
Kompas. (2022, March 16). Akibat 3(4), 722–730. https://doi.org/10.46843/
Keberagaman Masyarakat Indonesia. jiecr.v3i4.321
KOMPAS.com. https://www.kompas.com/ Prasetya, D. S. B., & Marisi, C. G. (2022).
stori/read/2022/03/16/080000779/akibat- Reposisi Hakikat Beragama di tengah
keberagaman-masyarakat-indonesia? Kemajemukan Indonesia. JURNAL
page=all TEOLOGI GRACIA DEO, 4(2). https://
König, T. (2001). The Hegemony of doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.95
Multiculturalism. A Comment on Will Rohayana, A. D. (2016). Islam Dan
Kymlicka’s Theory of Nationalism. Sociol- Keberagaman (Kemajemukan). Jurnal
ogy, XXXVIII(5), 48–61. https://hrcak. Hukum Islam, 9(1). https://doi.org/
srce.hr/file/38335 10.28918/jhi.v9i1.589
Kumparan. (2023, January 22). Ulasan tentang SMITH, J. (2019). Human Rights City Initia-
Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia. tives as a People’s Peace Process. People’s
Kumparan. https://kumparan.com/berita- Peace, 181–201. https://doi.org/10.2307/
terkini/ulasan-tentang-akibat- j.ctv1ffpcq1.13
keberagaman-masyarakat-indonesia- Suneki, S., & Haryono. (2021). Pendidikan
1zgF5Ut4ZmC Multikultural Dalam Mengantisipasi
Kymlicka, W. (1995). Multicultural Citizen- Problematika Sosial Di Indonesia. CIVIS:
ship. Oxford University Press. https:// Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Pendidikan
global.oup.com/academic/product/ Kewarganegaraan, 10(1). https://doi.org/
multicultural-citizenship-9780198 10.26877/civis.v10i1.8191
290919?cc=id&lang=en& Swann, B. J., Feimster, T. D., Young, D. D., &
Moon, K.-K., & Christensen, R. K. (2021). Mod- Chamut, S. (2022). Perspectives on Justice,
erating diversity, collective commitment, Equity, Diversity, and Inclusion (JEDI): A
and discrimination: The role of ethical lead- call for oral health care policy. Journal of
ers in the public sector. Journal of Public Dental Education, 86(9), 1055–1062. https:/
Administration Research and Theory, 32(2). /doi.org/10.1002/jdd.13061
https://doi.org/10.1093/jopart/muab035 Tempo. (2015, May 21). Konflik yang Dipicu
Muiz, A. (2020). Landasan Dan Fungsi Al- Keberagaman Budaya Indonesia. Tempo.
Qawa’id Al-Fiqhiyyah Dalam https://nasional.tempo.co/read/668047/
Problematika Hukum Islam. Al-Afkar, konflik-yang-dipicu-keberagaman-
Journal for Islamic Studies, 3(1), 103–114. budaya-indonesia
https://doi.org/10.31943/afkar_journal.v3i1 Tetep, T. (2018). Reorientation of Values of The
Novianti, N. (2022). Indonesian Folk Narra- Indonesian Diversity (ke-Bhineka-an Indo-
tives: On the Interstices of National Iden- nesia) to Reaffirming the National Identity.
tity, National Values, and Character Edu- Proceedings of the Annual Civic Education
cation. Journal of Ethnology and Conference (ACEC 2018). https://doi.org/
Folkloristics, 16(1), 99–116. https://doi.org/ 10.2991/acec-18.2018.119
10.2478/jef-2022-0006
34 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Juispol) Vol. 3 No. 1