Anda di halaman 1dari 4

ANALISA KONFLIK SOSIAL DI INDONESIA

NAMA : Azalia Taimia 412020518


Liyan Tri Oktaviani 412020518049
Wahyuningtyas 4120205180
MATA KULIAH : Resolusi Konflik
STUDI KASUS : Konflik 2 Desember ( Aksi Bela Islam 212)

PENDAHULUAN
Aksi 212 adalah serangkaian aksi yang dilakukan untuk pembelaan agama.
Aksi ini muncul ketika calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau
yang lebih sering dikenal dengan Ahok menyinggung mengenai isi surat Al-Ma’idah
Ayat 51 ketika sedang melakukan kampanye di Kepulauan Seribu.
Aksi ini dikenal dengan sebutan Aksi bela Islam. Aksi ini dilakukan selama
beberapa kali, yaitu pada 14 Oktober 2016, 4 November 2016 ( Aksi damai 411), 2
Desember 2016 ( 212), 11 Februari 2017 ( 112), 21 Februari 2017 ( 212), dan 31
Maret 2017 ( 313). Aksi ini diikuti oleh puluhan bahkan ribuan umat muslin di
Indonesia. Aksi yang dilakukan merupakan Kulminasi dari gerekan turun ke jalan
yang bertujuan untuk menuntut pemerintan untuk menindak lanjuti proses hukum
terhadap Ahok. Gerakan aksi ini berpusat di halaman Monumen Nasional ( Monas)
Indonesia.
Aksi ini pastinya memberikan beberapa dampak bagi masyarakat Indonesia.
Ada dampak positif dan dampak negatif terkait gerakan aksi bela islam 212 ini.
Namun banyak beberapa masyarakat juga berpendapat bahwa aksi ini tidak jauh dari
kepentingan politik, bahkan isu yang tersebar aksi ini di baluti tujuan politik yang di
bungkus sedemikian rapi sehingga menggiring opini publik dan membuat situasi
semakin memanas. Sehingga sempat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh
sekelompok massa yang dihasut oleh oknum-oknum tertentu.
Aksi ini terjadi berawal dari situs video yang menunjukkan pidato Ahok dalam
sebuah kampanye nya di kepulauan seribu, dimana ahok menyinggung permasalahan
ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 51, video tersebut diunggah melalui akun media
facebook Buni Yani yang mana video tersebut di unggah setelah dilakukannya proses
pengeditan. Hal ini berhasil menyulut emosi sebagian masyarakat umat islam di
Indonesia yang menganggap bahwa kitab suci mereka telah di hina. Hal ini lah yang
kemudian menggerakkan ormas-ormas islam di Indonesia untuk turun tangan
mengirimkan pengaduan dan tuntutan kepada pihak kepolisian agar sikap dari Ahok
ditindak lanjuti dan menjalankan proses hukum yang berlaku. Namun kabar
pemberitaan yang beredar bahwa tidak adanya tindakan penyelidikkan terhadap Ahok,
banyak spekulasi yang bermunculan yang mengatakan bahwa pemerintah melindungi
Ahok. Sehingga terjadilah Aksi bela Islam yang dilakukan oleh umat islam di
Indonesia sebagai bentuk tindak lanjut dari permohonan proses hukum calon
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dampak Konflik: Munculnya aksi bela islam yang dilakukan di monas oleh seluruh
masyarakat islam di Indonesia dan terjadinya Banyak Eskalasi konflik: Penurunan
Kepolisian Di tempat Aksi.

PEMBAHASAN
Pada pembahasan diatas aksi pembelaan islam yang menyebabkan kericuhan
dan aksi-aksi lainnya, tak hanya itu aksi bela islam 212 yang mampu mengumpulakn
jutaan peserta hingga memadati monas dan jalan-jalan utama dijakarta pusat.
Kehadiran sejumlah tokoh nasional dan elit politik pasrtai menjadikan aksi demokrasi
ini manarik untuk diliput dan debatkan.dengan perkembangan teknologi yang maju
juga menjadikan permasalahan ini meluas keseluruh pelosok negeri.basuki tjahja
purnama (ahok) yang merupakan cikal bakal kasus ini dengan dimulai semasa
menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja kepulau pramuka
dikabupaten seribu.kunjungan kerja dalam rangka meninjau progam pemberdayaan
ini malah menjadikan malapetaka bagi dirinya sendiri karna telah menyinggung
penggunaan surat Al-Maidah dalam suatu pidato kepada warga dipulau seribu.
Video tesebut diunggah dengan judul”penistaan agama?” oleh buni yani.dalam
kurung waktu yang tidak lama sudah banyak pengguna media social lainnya yang
menonton unggahan video buni yani tersebut.hal tersebutlah yang menyulut emosi
sebagaian masyarakat umat islam yang merasa tidak terima kitab sucinya dihina.
Banyak ormas-ormas dari berbagai penjuru dunia yang mengirimkan pengaduan dan
tuntutan kepada kepolisian untuk segera menindak lanjuti pernyataan basuki tjahaja
purnama dalam video yang viral tesebut.
Aksi bela islam terjadi pada tanggal 14 oktober 2016.hari itu bertetapan
dengan hari jumat.melalui aksi tesebut para pendemo menuntut agar penyelidikan atas
kasus penistaan agama yang dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahaja
Purnama segera dilakukan dan ditindak lanjuti. Opini public banyak yang
bermunculan tentang pemberitaan aksi tesebut. Banyak yang mendukung perjuangan
mereka melalui aksi bela islam tersebut, namun tak sendiri pula masyarakat yang
kontra atau kurang setuju mengenai aksi ini.
Merasa proses penyelidikan yang berjalan sanga lamban maka munculah aksi
bela islam II. Ormas islam menghimpun masa dalam jumlah yang sangat besar dari
sebelumnya, aksi ini dilakukan ada November 201 dan diberi nama “AKSI DAMAI
411”. Awal November 2016, masa pengunjuk rasa dari luar kota mulai dating
berduyung-duyung memadati DKI Jakarta untuk menghadiri aksi bela islam II. Sesuai
peraturan yang berlaku apparat meminta agar para pendemo dapat membubarkan diri
pada pukul 18.00 WIB. Namun hal tersebut tak dihiraukan sehingga menyebabkan
suasana makin memanas, hingga puncaknya sesaui kumandang shola isya mulai tejadi
penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok masa yang dihasut diam-diam oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pada tengah malah pukul 00.00 WIB pada 5 november 2016, presiden joko
Widodo mengadakan konferensi pers diistana negara. Beliau menyatakan sikapnya
tekait dengan kasus penistaan agama yang menyeret nama basuki tjahaja
purnama.beliau juga menambahkan bahwa ada actor yang bermain dibalik aksi bela
islam ini sehingga timbul kericuhan. Pada tanggal 16 november ahok divonis
diputuskan sebagai tersangka atas kasus penistaan agama yang menyeret
Namanya.namun hal ini tidak membuat umat islam lega karna, ahok tidak
mendapatkan hukuman atau penjaga sehingga masyarakat islam membuat GNP MUI
dimana ialah selaku penyelenggara dari aksi bela islam II menyatakan akan
mengadakan kembali aksi bela islma pada 2 desember 2016. Hingga akhirnya pada
mei 2017 ahok divonis 22 tahun penjara oleh majelis hakim pengadilan negeri Jakarta
utara. Hal ini membuat beliau mundur dan kalah sebagai ajang pilgub Jakarta 2017.
Dan benar isu-isu agama sangat ampu dalam memecah belah Indonesia,
terbukti dengan adanya kasus ini warga disuguhkan dengan pemberitaan yang
semakin menyudutkan salah satu pihak.dan aksi bela islam ini juga menyebabkan
berbagai macam masalah yang muali timbul yaitu perdagangan Syariah yang mulai
menurun karna menunjukan perbedaan antara sesudah dan sebelum aksi bela islam
212.sedangkan variable return tidak terbukti mengalami perbedaan.hasil ini
menggambarkan bagaimana respon investor saham Syariah tehadap aksi bela islam
2122 dijakarta.
Investor saham Syariah tidak banyak melakukan investasi sebelum aksi ini
dilakukan leh massa. Ini ditunujuukan dengan volume transaksi yang berbeda
sebelum dan sesudah aksi. Transaksi perdagangan sesuadah aksi bela islam 212
meiliki nominal yang jauh lebh besar, meskipun kenaikan nominal ini, berdasarkan
tanggal 18 desember 2017 atau hamper sekitar 2 minggu pasca aksi.jangka waktu
yang cukup lama ini digunakan investor untuk memastikan stabilitas pasca aksi bela
islam 2212.
Ahok tetaplah Ahok. Beliau tidak mengambil langkah mundur dalam
menghadapi kasus yang ditujukan kepadanya itu. Sebagai warga Negara Indonesia
yang taat hukum Ahok tetap mengikuti segala proses hukum yang harus dijalani. Dan
benar isu tentang agama sangat ampuh dalam memecah belah Indonesia. Terbukti
dengan adanya kasus ini warga Indonesia disuguhkan dengan pembritaan yang
semakin menyudutkan salah satu pihak. Memang dalam dunia politik tidak ada istilah
mana kawan dan mana lawan. Semua bisa berbalik menyerang apabila tidak sesuai
dengan keinginan mereka. Dan kebanyakan para politisi negeri ini mengatasnamakan
hak rakyat. Tapi pada kenyataannya mereka tidak selalu membela rakyat dengan
sepenuh hati. Yang jadi tujuan utama mereka bukanlah untuk kesejahteraan rakyat
melainkan untuk kesejahteraan mereka sendiri. Kebanyakan dari para politisi tidak
berpegang teguh pada agama ketika sudah berhadapan dengan urusan duniawi

Anda mungkin juga menyukai