Anda di halaman 1dari 2

Nama : Athirah Salsabila

NIM : 210703110031

Kebijakan Pemerintah Dalam Pengolahan Limbah Farmasi


A. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang
Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah

Permerintah Indonesia telah mengatur masalah limbah farmasi salah satunya pada
permenkes Nomor 18 Tahun 2020 Tentang pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan
kesehatan berbasis wilayah, dari peraturan tersebut dapat kita lihat bahwasanya pemerintah
telah mengatur persoalan limbah farmasi, pembuangan limbah farmasi tersebut diatur secara
perwilayah dengan skema mekanisme pengelolaan yang sangat jelas dan terstruktur. Namun
dalam pengimplementasiannya masih kurang baik karena dibeberapa fasilitas pelayanan
kesehatan tidak semua memiliki fasilitas yang memenuhi standar persyaratan yang sesuai
dalam melakukan pengelolaan limbah seperti yang tertera pada skema diatas sehingga
peraturan ini kurang efektif untuk diterapkan. Atau perlunya komitmen lebih untuk
meningkatkan pengelolaan limbah medis tersebut.

B. Perubahan Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang pengelolaan dan perlindungan


lingkungan hidup pasal 59 dan pasal 102 menjadi UU No. 11 tentang Cipta Kerja.
Dalam pasal 88 UU PPLH berisi, “Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau
kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang
menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas
kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan” Kemudian dalam UU Cipta
Kerja isinya diubah menjadi “setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannnya
menggunakan B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup
bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi dari usaha dan/atau kegiatannya”.
Dalam pengelolaan limbah B3 juga , tanggung jawab mutlak dari pelaku usaha yang
melakukan pencemaran dengan limbah B3 dilemahkan. kalimat “kerugian yang terjadi tanpa
perlu pembuktian unsur kesalahan” yang terdapat di Pasal 88 UU PPLH diubah menjadi
“kerugian dari usaha atau kegiatannya”. Dengan perubahan itu, pertanggungjawaban pelaku
usaha atas pencemaran lingkungan akibat B3 baru dapat dituntut setelah terlebih dahulu
dilakukan pembuktian untuk melihat ada atau tidaknya unsur kesalahan.
Pada UU Cipta Kerja Perizinan Pengelolaan Limbah juga diubah menjadi persetujuan
teknis dan sanksi pidana dihapuskan yang mana pelanggar hanya dikenakan sanksi
administrasi. adanya penghapusan perizinan kegiatan usaha lingkungan dalam UU Cipta Kerja
sangat berdampak pada lingkungan hidup, hal ini dikarena ada kewenangan pemerintah yang
hilang Penghapusan izin usaha ini juga dapat melemahkan fungsi pemerintah dalam
melaksanakan jaminan akan perlindungan lingkungan. Penghapusan sanksi pidana juga kurang
tepat, penghapusan sanksi pidana membuat para pengusaha industri semakin mudah melanggar
peraturan yang ada karena sanksi pidana dinilai paling efektif dalam mencegah pelanggaran.
Pemberlakuan UU Cipta Kerja menurut saya sangat buruk karena mempermudah perizinan
dalam penggunaan ataupun pengelolaan limbah B3 yang semestinya perizinan berusaha
tersebut harus lebih difokuskan lagi, karena seperti yang kita ketahui bahwa kandungan limbah
B3 itu mengandung zat yang sangat berbahaya yang tentunya akan mencemari dan merusak
lingkungan, serta berbahaya bagi masyarakat jika penggunannya tidak dibatasi secara
maksimal. Sementara persyaratan dan tata cara pembuangan limbah B3 ke media lingkungan
hidup (sungai, tanah, laut, dan udara) tidak diatur secara rinci dalam UU Cipta kerja justru
malah semakin dilemahkan.
Terlepas dari kebijakan kebijakan pemerintah diatas, Peran pemerintah atau lembaga
regulasi seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sangat penting dalam
menurunkan masalah lingkungan terkait limbah farmasi atau B3. Mereka harus mengedukasi,
membuat pedoman untuk membatasi limbah farmasi, dan berkolaborasi dengan pihak yang
memiliki kepentingan lainnya, seperti industri farmasi, distributor, fasilitas pelayanan
kesehatan, dan tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai