tak ada yang mengganggu. Saat sepi menggigit hati aku baru tahu aku butuh seseorang yang mampu mengasihiku: tulus.
Berhujan jalan kutempuh
hanya agar aku bahagia, tapi yang kudapat hanya kekenyangan. aku tak mengerti lagi resah tetap ada, kenapa?
Dalam gelap, aku meneteskan air mata
dan merasa sendiri. ternyata aku kesepian meskipun aku terbiasa berteman dengan sepi aku tetap menangis manakala gelap terlalui sendiri karena aku manusia biasa yang butuh keluarga disaat hari puasa.
Yang terjadi saat ini:
aku tak bersama siapa-siapa kala fajar ramadhan menyapa. Hati terkecilku menjerit: aku rindu: sahur, buka dan menonton televisi bersama keluarga.
Lagi-lagi aku tak bisa apa-apa selain berkata:
semoga keluargaku bahagia karena aku tak bisa bersama. Tulus hatiku berucap: aku rindu kalian.