Anda di halaman 1dari 13

KUMPULAN PUISI

By: Widya Sugandi


1. Judul: Berhak Bahagia

Seringkali saya berkata baik-baik saja.

Apakah benar atau hanya berpura-pura?

Seringkali saya tak berkata apa-apa.

Apakah sedang sedih atau bahagia?

Semua nampak sama saja.

Terkadang kita enggan mengungkapkan yang sebenarnya.

Di hati kecil meronta-ronta.

Sementara di wajah terlihat bahagia.

Tak peduli banyak orang berkata-kata.

Kamu ialah kamu, yang hidup atas kehendak-Nya.

Tak apa jika raga mu banyak terisi lelah.

Asalkan kamu tak pernah sekali pun menyerah.

Kita paham bahwa semua, membuat hati ini gundah.

Tapi apakah kita akan terus membiarkan raga terluka?

Dalam lingkup semesta, kamu berhak bahagia.

Meskipun kamu hanya manusia biasa.


2. Judul: Pemuda Bangsa

Senja kembali hilang pada waktunya

Deretan cahayanya terlihat sangat nyata

Menyisahkan aku yang terduduk tanpa kata

Sambil berfikir mengapa harus bangsa kita?

Tak kaget pejabat elit sedang berpoya poya

Sementara rakyatnya menderita dimana-mana

Tak kaget jika koruptor merajarela

Sementara rakyatnya di acuhkan begitu saja

Kami para pemuda bangsa

Tak kuasa melihat negeri ini semakin buta

Yang tak menentu tujuannya akan kemana

Bagaimana mungkin kami hanya diam melihat negeri ini meronta-ronta?

Kami para pemuda bangsa

Yang siap mengubah negeri ini menjadi sesuatu yang nyata

Mengembang harapan yang hampir saja sirna

Tanpa sedikit pun putus asa

Kami para pemuda bangsa


Berjanji akan mengabdi pada negeri tercinta

Demi tercapainya sebuah cita-cita

Dan menghilangkat pejabat elit yang gila harta

3. Judul: Tentang Rindu

Di penghujung malam yang gelap

Pikiranku selalu tentang kamu

Tentang indahnya senyumu

Yang membuat ku berdiam membisu

Sedang apakah dirimu?

Bintang tak bercahaya, langit pun kelabu

Bulan seakan redup mewakili perasaan ku

Akankah kau berfikir bahwa patik disini rindu?

Jangan memporak-porandakan perasaan

Sejujurnya hati ku gundah tanpa dirimu

Semoga kau sadar

aku disini selalu rindu tentang mu.


4. Judul: Rupanya Diriku

Rupanya diriku masih belum sadar

Aku terus termenung dalam jurang tanpa dasar

Aku sakit jika harus bangkit

Aku letih jika harus terus bergerak

Rupanya aku terjebak

Terjebak dalam perasaan yang sulit untuk di rubah

Aku diam dalam zona dimana aku tak bisa kemana-mana

Aku bingung harus bagaimana

Rupanya aku butuh sesuatu

Aku ini wanita

Manusia lemah yang kadang bodoh perihal rasa

Yang terkadang memakai hati dari pada logika sendiri

Rupanya masih ada yang ingin membantu

Kamu hadir setelah seorang menjatuhkanku

Kamu tarik aku dari jurang itu

Hingga aku sadar, bahwa luka yang hadir tak selamanya tetap begitu
5. Judul: Rindu

Sebuah asa mendekati jiwa

Memikirkan sira seolah memaksa

Membuat raga tak lagi kuasa

Aku tak tahu mengapa

Entah karena bertatap muka

Atau karena saling menyapa

Tapi ini perihal rasa

Aku tidak bisa memaksa

Pun harus menerima

Izinkan aku menyimpan angan tentangmu

Tentang rasa yang kini kian mengebu

Dalam sebuah rindu yang tersimpan dalam kalbu.


6. Judul: Mencinta

Perihal mencintai adalah saling menyayangi

Untuk mu, aku disini selalu menemani

Bencengkrama tanpa terbebani

Bertukar cerita tanpa merasa sendiri

Perihal mencintai adalah saling mempercayai

Untuk mu, aku disini tanpa ingin pergi

Menjalin ikatan yang ku percaya akan abadi

Meskipun aku tidak akan bisa memprediksi

Untuk mu

Terimakasih sudah hadir dalam diri

Memberikan senyuman,

yang membuatku bersemangat menjalani hari.


7. Judul: Sang Tuan

Hai tuan ..

Apakah kamu masih mengingatku

Aku yang selalu kau puja sepanjang waktu

Aku juga yang selalu menjadi alasan senyumu

Hai tuan ..

Bisakah kubicara dengan mu

Aku rindu akan sikap mu di waktu dulu

Yang sekarang hanyalah masalalu

Hai tuan ..

Tidak rindu kah kau padaku ?

Aku yang selalu teringat candamu itu

Senyumu, bahkan bau parfum mu.


Hai tuan ..

Jika ada kesempatan waktu

Aku ingin kembali kepelukan mu

Jujur saja, aku masih mencintaimu.

8. Judul: Ibu

Aku, diam tak berkata

Membisu diantara riuhnya semesta

Sesekali dalam hati aku berdo'a

Sembari memadukan setiap untaian kata

Aku, diam tak berkata

Merenung, dan menutup segala asa

Yang memang aku yakin kita akan berjumpa

Meski entah kapan kita bertatap muka

Aku kecewa jika harus mengingat

Aku sedih jika ini tak sesuai harap

Tapi aku tak mau jika harus menyalahkan-Nya

Aku ikhlas, bahwa takdir tak bisa di ganggu gugat


Aku selalu berdo'a dalam hati

Bahwa "baik-baik saja" yang akan di dengar nanti

Aku selalu mengingat mu dalam diri

Bahwa "ibu" adalah seorang yang berarti.

9. Judul: Jika Bisa Memilih

Jika aku bisa memilih

Aku tak ingin berada pada posisi ini

Dimana aku yang kini selalu merasa sendiri

Bahkan seorang pun enggan untuk menemani

Aku membuka buku diary usang itu

Menulis kata demi kata yang nampak pilu

Aku mengisi lembaran kosong disitu

Terkadang, berani sekali menuliskan namamu

Harapan yang hilang, kini mulai kembali

Aku tak peduli jika tak tahu diri

Aku tak malu jika padamu aku masih mencintai


Karna sehatinya, mencintai tak harus memiliki

10. Judul:

Dalam desauan angin yang menyejukan

Seseorang sedang di timpa harapan

Daun pun berjatuhan tak karuan

Seolah tahu apa yang sedang di rasakan


11. Judul:

Aku berjalan melewati banyak nya rintangan

"Aku lelah" ucapnya sambil berhenti berjalan

Aku menyimpan ransel besar di samping

Membantu, sambil beristirahat sejenak

Angin riuh bersiul bak musik klasik

bersamaan dengan bergoyangnya pepohonan

Kami lepaskan semua beban bersamaan

Terik mentari pun tak menjadi penghalang untung bertualang


Ini bukan soal kecepatan

Pun bukan soal ketangguhan

Tapi ini tentang persahabat

Tentang kekeluargaan

Kami siap untuk untuk mengabdi

Kami siap untuk berbakti

Demi hisspa yang tetap abadi

Di dalam tempat yang bernama hati

#bywdyasgnd

Anda mungkin juga menyukai