Anda di halaman 1dari 149

Catatan Bersama Waktu

catatan bersama waktu

Intan Maulisa 1
catatan bersama waktu
@intanmaulisa19

Editor : Abdurrahman Hilabi M.pd


Lay Outer : Cindikiwati
Ilustrator : Cindikiwati
Desain Cover : Cindikiwati

2 Catatan Bersama Waktu


Catatan Bersama Waktu

catatan bersama waktu


Intan Maulisa

Intan Maulisa 3

Kata pertama yang patut ku ucapkan adalah syukurku kepada


Allah yang telah memudahkan segala urusanku. Karena agamaNya diri ini
termotivasi untuk menulis, menebarkan beberapa kalimat, agar bisa dijadi-
kan pelajaran. Mungkin kata di mulut tak sampai dengan lantang, namun
semoga tulisan yang mewakili adalah sarana dakwah di perjuangan.

Selanjutnya terimakasih serta cinta untuk kedua orang tua yang


telah berjuang untukku, juga untuk kedua adikku Ummi Latifah dan Nurul
Falah. Kepada bapak Abdurrahman Hilabi yang telah memotivasiku untuk
terus menulis, serta yang telah berusaha menerbitkan buku ini pula.
Untuk Cindikiawati yang sudah menjadi ilustrator sekaligus mendesign
buku ini, Dinda Selvia yang telah setia dan bersabar di sampingku saat ku
terjatuh maupun marah-marah dan selalu menjadi penyemangat untuk-
ku terus berkarya dalam dunia tulis-menulis, Nailah, Aulia, Falah, Eka,
Alvira, Hilma, Rifa, dan semua teman-teman perjuangan angkatan 5 STIBA
ARRAYAH yang tak mungkin kusebutkan semua yang sudah menjadi kawan
pengingat dalam kebaikan juga kesetiaan dalam ukhuwah. Aku bersyukur
memiliki teman-teman seperti kalian.

Tak semua orang bisa mengungkap apa yang ingin dikatakan. Lidah
kelu, kadang lisan tak merasa mampu. Tapi terkadang kita bisa merasa
puas diwakili sebuah tulisan. Awalnya aku tak pernah berpikir tulisan-tu-
lisan ini untuk dijadikan buku, tapi beberapa teman terus mendesakku
untuk mengumpulkan semua kata yang pernah ku tulis. Akhirnya aku
menjalani penyeleksian buku diary lama untuk mengumpulkan semua tu-
lisan yang ada, meskipun tak semua, tapi ini sudah cukup mewakili. Hehe,
aku mencintai dunia menulis seperti kalian mencintai si dia. Nah Alhamdu-
lillah, semuanya karena izin Allah, inilah bukunya yang telah ada di tangan
kalian, trimakasih untuk semuanya.

4 Catatan Bersama Waktu


Aku menamakannya Catatan Bersama Waktu, itu tak lepas karena
semuatulisan-tulisan ini adalah ibarat kumpulan dari potongan kejadian atau
pengalamanku dalam memandang sesuatu, yang kemudian aku tafsirkan
dalam sebuah bentuk permainan kalimat. Lalu setiap kalian berhak menafsir-
kannya lagi sesuai dengan imajinasi masing-masing.

Begitulah, dalam buku ini ada beberapa sajak dan motivasi kehidupan
yang aku tulis selama tiga tahun, sejak tahun 2017-2019. Berharap kalian
dapat mengambil manfaatnya. Lalu selebihnya aku mengucapkan terimakasih
kepada para pembaca sekalian yang telah meluangkan waktu untuk membaca
tulisan sederhana ini. Semoga bermanfaat.

Selamat membaca . . .

Intan Maulisa

Lhokseumawe, 2 Juni
2019

Sukabumi, 29 Juli 2019

Intan Maulisa 5
Tentang pejalanan . . .

perjuangan . . .

cinta . . .

cerita-cerita indah yang kuabadikan

6 Catatan Bersama Waktu


Perubahan
Berharap suatu keadaan kan berpijak
Entah kemana arah jalan aku tetap harus beranjak
Melupakan kelam menanti kedamaian
Untuk sebuah perubahan
Ternyata kata itu tak semudah perkiraan
Seperti kemarau yang menanti hujan
Tak menunggu untuk sebuah harapan
Karena kuncinya adalah bertahan
Berjalanlah sayang
Yang lalu pasti kan hilang
Tenggelam bersama malam
Agar esok melihatmu riang
Jangan tangisi lagi untuk apa yangg telah terjadi
Karena kamu masih bisa kembali
Mengikuti hati yang berlari
Mengejar cinta ilahi

Juli 2017

Intan Maulisa 7
Menanti pujaan
Malam ini hujan memberiku kerinduan
Menemani hati yang kian kesepian
Menanti hadirnya yang menjadi impian
Dan ternyata semua harus terpendam
Jika bumi bersabar dengan tangisan hujan
yang menyakitkan,
Namun akhirnya menumbuhkan tumbuhan
Maka bersabar dengan ikhlas dan bisa merelakan
Adalah senjata untuk mengukir senyuman,
membawa kebahagiaan
Seperti bulan dalam gelap malam
Tanpa matahari takkan mungkin terang benderang
Seperti itulah, karena takdir telah menentukan pilihan
Dia yang harus kurelakan duluan
Tak apa, hati ini akan tetap bahagia
Menunggunya bersama cintaNya
Karena jika berjodoh ia tak hilang
Tak perlu khawatirkan
Karena hadirnya adalah kepastian

Juli 2017

8 Catatan Bersama Waktu


Aturan hidup
Tak ada kesuksesan tanpa perjuangan

Tak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan

Seperti itu, karena hidup satu kesatuan

Yang selalu berdampingan dengan pasangan

Jika ada tangis, maka tawa adalah pasangannya

Jika ada baik, maka buruk adalah pasangannya

Jika ada cinta, maka benci adalah pasangannya

Jika ada baik, maka buruk adalah pasangannya

Karena hidup suatu aturan

Maka ia akan berjala dalam aturan

Jangan sesalil keadaan

Bangkitlah, karena ia kan tergantikan

Agustus 2017

Intan Maulisa 9
Hakikat cinta
Cinta apa yang sempurna melainkan cintaNya

Cinta suci, nan jauh dari syahwat semata

Cinta yang memberi keteduhan bagi hati terluka

Dan memberi kebahagiaan

Meskipun keadaan dipenghujung asa

Agustus 2017

10 Catatan Bersama Waktu


Merindu 1
Tanyakan pada angin

Pohon, bahkan dedaunan yang berjatuhan

Ia seperti cahaya yang terseludup dibali celah

Memberi penerangan

walau tak cukup untuk sebuah ruang

Seperti itulah,

Ia memberiku rasa yang terus menjalar

Menyisakan hati kesepian, namun seakan bertahan

Cahaya apa yang mengisi ruang itu?

Kasihku, aku merindu

Ingin bertemu, walau tak saling mengungkap rindu

Melihatmu, lenyap sudah rinduku

Hanya mampu berandai

Agar kau disisiku

Desember 2017

Intan Maulisa 11
Merindu 2
Sering terucap begitu saja
Tanpa ada rasa yang menyesak
Indah, seperti itu kata orang
Bersembunyi dibalik kalbu
Menyisakan hati yang ingin bertemu
Sesaat, walau hanya sedetik saja
Bisu tak apa, asal bisa melihat
Sesederhana itukah untuk hati yang merindu?
Keheningan mengerti suara hatiku
Rinduku tak semudah membuka tangan yang digenggam
Karena ia tentang memiliki
Tentang ia yang tak disisi
Tentang ia yang tak mengetahui
Tentangku yang hanya sendiri
Ya, rindu itu hanya singgah sementara
Namun cukup membuat hati tersiksa
Menunggu
Karenaku merindu

Januari 2018

12 Catatan Bersama Waktu


Merindu 3
Duhai

Hati merindu tak pernah katakan menunggu

Tersiksa begitu saja

Membwa rasa, menguras air mata

Harus seberapa lama diri memendam?

Sedang hati tak sabar tuk meluapkan

Cinta itu memang jauh diujung mata dan raga

Namun dihati ia selalu tersisa

Setia menunggu

Meski sela waktu tak menentu

Akankah akhir nanti bisa bersamamu?

Atau hanya akan menjadi impian yang hilang

Desember 2018

Intan Maulisa 13
Diam
Aku tahu,

Perasaan ini hanya angan belaka

Nyatanya belum tentu bersama

Sia-sia kupikir percuma

Tapi aku percaya kepada Sang pemilik cinta

Diam dan tak mengungkap rasa akan bisa bahagia

Karena lambat laun akan sirna

Jika tak ditakdirkan brsama

November 2017

14 Catatan Bersama Waktu


Rindu 1
Hujan soe ini bukan tentang rindu

Tapi sepi yang tak menentu

Ada getaran yang tak menentu

berlalu...

November 2017

Intan Maulisa 15
Rindu 2
Jeruji jendela di balik hujan

Memang selalu mengembalikan ingatan

Dan serpaan angin bersama hujan

Memang selalu mengembalikan kerinduan

Kau boleh tak setuju dengan kataku

Tapi kebenaran juga bukan hakmu

Aku hanya ingin menikmati perasaan ini

Meski tak tahu kepada siapa ia berlari

November 2017

16 Catatan Bersama Waktu


Rindu 3
Aku rindu tak merindu
Kau tahu apa bedanya?
Aku rindu,
Meski kau tak tahu tak apa
Kadang tak mengerti kepada hati siapa ia berlabuh
Jika merindu
Apalah daya hati yang ingin terus bertemu
Karena kau nyata
Ketika rasa itu menyusup, membuat hati menahan rasa
Menikmati berada didalamnya, walau menyesak dada
Karenanya, aku rindu
Tak merindu, karena kau
Bagiku seperti daun muda yang melekat di ranting
Ketika daun itu mencapai masa tuanya
Ia gugur, malah terkadang angin bisa saja
Menjatuhkannya tanpa menunggu waktu tua
Seperti itulah, perlahan
Kau yang akan menghilang
Tanpa kuingin tahu tentang keberadaan
November 2017

Intan Maulisa 17
Memiliki
Saat itu kata apa yang harus kuucapkan
Jika hujan saja diam memandang tangisku
Aku bukan putri dari kerajaan
Bukan pula putri yang tersesat di tengah hutan

Aku diam, berjalan


Berharap suatu saat kau melihat kearahkku
Dan katakan biarlah takdir kita, jangan dipaksa

Ketika kuingin memiliki


Kenyataan berbalik merebut,
Ternyata ia hanya angan yang hancur bersama mimpi

Memiliki
Kata apa yang pantas kuucap lagi?
Hanya untuk memiliki cinta
Hati rela menahan derita
Hanya untuk memiliki cinta
Kadang jiwa diambang asa

18 Catatan Bersama Waktu


Memiliki
Seharusnya aku paham
Tentang pemilik sejati
Dia yang memiliki
Bukan aku, bukan kita
Tapi Dia yang memiliki kita

Januari 2018

Intan Maulisa 19
Diambang
Cintaku masih diatas angin

Yang dibawa, entak kemana akan singgah

Aku tak bisa memastikan

Karena perasaan itu belum menetap

Desember 2017

20 Catatan Bersama Waktu


Semu
Rabbi benar

Siapa tahu tentang cinta

Yang telah lama dipupuk tapi berakhir asa

Merajut hati tuk bersatu

Tapi tersakiti karena deritanya

Rabbi benar

Pupuk cinta yag ada hanya syahwat semata

Karena ingin memiliki dia

Memaksa takdir tuk bersama

Rabbi benar

Aku salah kerena terlanjur didalamnya

Menikmati cinta yang membuatku bahagia

Sejatinya hanya kebahagiaan semu tak bermakna

Desember 2017

Intan Maulisa 21
Pergi
Ketika kau mengajarkanku kata “pergi”

Saat itu pula aku mengerti maksudmu dengan

indahnya “kembali”

Kau benar…

Sejauh apapun kaki ini dibawa pergi

Suatu saat ia pasti kembali

Maka kau pun memberitahuku, bahkan mengajakku

denagn kata “pergi”

Pergilah…

Karena yang pergi pasti akan mencari

Pergilah…

Karena dengan pergi kau akan banyak mengerti

Juli 2018

22 Catatan Bersama Waktu


Tidak Mengapa
Tik…tik…tik…

Aku tahu suara hujan yang datang mengguyur bumi

Aku pun tahu angin yang pergi lalu kembali

Sejuknya kurasa sesaat,

Lalu hilang, seperti hujan lagi

Saat itu bibirku tak ingin berucap

Suara hati mungkin ingin mengungkap

Namun diri ingin tertutup rapat

Oh tuhan…

aku terjerat

Dan ternyata aku berharap

Tak apa… oh tidak mengapa…

Cintaku sirna tanpa dosa

Agustus 2018

Intan Maulisa 23
Kamu
Hey…

Kau tahu hatiku ingin menyapa?

Tersenyum, tertawa bersama

Dan ku tahu,

Saat itu aku bahagia

Oh rasa yang semestinya tak ada

Aku harus berpaling sirna

Menjaga cinta agar tak berbaur dosa

Membiarkan hati ntuk tetap terus terjaga

Agustus 2018

24 Catatan Bersama Waktu


Kita
Kau pernah dengar kisah mereka?
Bumi yang ikut menyaksikannya
Tentang cinta yang mereka ukir bersama
Bahagia, serasa dunia milik mereka
Lalu kita?
Memang cerita seperti apa milik kita?
Akankah menjadi sirna tak bermakna
Atau dosa dalam balutan bahagia
Atau bisa saja menjadi pahala dalam mahabbahNya
Pilihan milik kita
Kita tahu batasan cinta
Kita tahu sejauh apa raga yang tak bisa meraba
Kita tahu pandangan yang harus dijaga
Kita tahu kaki yang tak boleh melangkah bersama
Dan kita juga tahu kala hati telah mencinta
Ingin bersama,
Tapi waktu itu belum tiba
Lalu kita?
Cerita, atau cinta seperti apa?
Pilihan milik kita
Bukankah kita percaya takdirNya?
Agustus 2018

Intan Maulisa 25
Kabar Langit
Kau tahu kabar langit?
Tolong katakan pada mendung agar tak turunkan hujan
Mungkinkah?
Kau takkan pernah bisa melihat bagaimana air laut
mengisi awan
Naiknya semu…
Yang kita tahu awan yang telah menjadi hitam
Lau perlahan menjadi gelap
Mendung…
Lihat, dia adalah mendung
Ku yakin, kau tak tahu kabar langit sepertiku
Aku disini, bayangan dibawah awan
Yang melihat awan semakin gelap, mendung…
Sebentar lagi akn hujan
Mungkinkah kucegah?
Aku terpaku dibawah sini, menyaksikan…
Ingin kukatakan “jangan hujan dulu,
Sekarang bukan waktu yang tepat”
Dan lagi, aku terdiam…
Jika kau menginginkan hujan, aku terdiam lagi
Dan lagi…
Bersedih…
Agustus 2018

26 Catatan Bersama Waktu


Hening
Malam ini bersama angin
Membawa deru suara kesunyian
Aku memimpikanmu
Bukan alam khayalan yang kuimpikan
Tapi nyatamu bersamaku

Oktober 2018

Intan Maulisa 27
Mengerti
Tahukah kau
Bahwa aku juga mengerti
Batasan mana yang harus kulewati
Dan rasa apa yang harus kubuang pergi

Jika hati tak pernah sembunyikan rasa


Maka rasaku pun tak pernah berdusta
Itu karena ku paham cinnta
Dan itu karena ku tahu dosa

Tahukah kau
Bahwa diamku juga bukan berarti ku membenci
Diamku bukan berarti ku tak peduli
Diamku bukan berarti ku tak mencari
Namun aku sengaja menjadikannya misteri

Kita tahu, takdir yang sedang berjalan


Masih menjadi rahasia ilahi
Dan kini diri ini tak menerka lagi
Memilih pergi

28 Catatan Bersama Waktu


Meninggalkan kekecewaan,yang masih diambang hati
Biarlah, sampai nanti seperti ini
Kita juga tak tahu, sejauh apa kaki yang dibawa pergi
Jika akhirnya adalah pilihan ilahi
Akan kembali,
Berdamai pada pemilik hati

Oktober 2018

Intan Maulisa 29
Menunggu 1
Bagaimana bisa kau katakann ingin memiliki

Sedang cinta itu sendiri tak berani kau selami

Kekasih hati membungkam

Membiarkan rasa yang berlarut-larut menyakitkan

Ingin ditolak pergi

Tapi kau kata,”tidak, tunggu disini”

Harus seberapa lama diri menunggu

Seminggu, sebulan, setahun, tak jua ada kepastian

Hingga akhirnya kau pergi

Namun cintaku tetap disini

30 Catatan Bersama Waktu


Menunggu 2
Dan ketika hati telah menunggu

Bukan waktuku untuk terus membiarkan

Meski tanpa paksaan, tetap saja ia menyakitkan

Duhai

Adakah kesetiaan dalam penantian?

Dan saat itu cinta telah kau hianati

Hingga hanya aku yang tetap disini

Menanti, tapi sudah harus ku akhiri

Bukan cinta ini yang kan kubawa pergi

Bukan juga kau yang istimewa nanti

Tapi dia

Takdirku yang masih belum kuketahui

Desember 2018

Intan Maulisa 31
Menunggu 3
Kamu…

Tak ada kata lain tentangmu selain itu adalah “menunggu”

Berharap pada kenyataan yang memihakku, dan

Memilihku untuk menjadi takdirmu

Mencintaimu saat ini adalah semu

Akhir arah yang tak ku tahu

Dan kamu…

Adalah seseorang yang tak tahu rasaku

September 2018

32 Catatan Bersama Waktu


Merelakan
Mengapa kau terlau baik
Sedang kau tidak tahu bagaimana hatiku setela itu
Tak menyalahkanmu
Namun diriku
Tak juga membencimu
Hanya agar diri membatasi
Mengagumi
Bukan berarti ingin memiliki
Kita memang punya hak rasa
Namun juga tak berarti cinta
Kita ingin menjaga apa yang seharusnya belum ada
Bukankah kita juga akan lebih memilih pergi
Jika takdir tak menyatukan dua hati
Baiklah
Sudah waktunya mengakhiri
Mari kita saling memaafkan, mengikhlaskan
Dan melupakan

Desember 2018

Intan Maulisa 33
Sendu
Gelisahku berujung sendu

Hatiku pilu

Dan aku sungguh tak ingin tahu

Gelisahku berujung sendu

Mungkin aku lalai mengabaikan Rabbku

Aku tak tahu cintaku

Gelisahku berujung sendu

Hatiku merindu, tapi tak menentu

Aku tersesat, tak tahu arah jalan apa yang harus kutuju

sendu...

karenaku jauh dari Rabbku

Oktober 2018

34 Catatan Bersama Waktu


Bayang hitam
Biar ku jadi bayang hitam
Menyaksikan perginya siang
Dan memastikan malam kan datang
Saatku hilang
aku percaya kenyataan
belajar meredam dan melihat kejadian-kejadian
berpikir memetik pelajaran
agar tak kembali terulang
kita tak tahu misteri ilahi
yang kita tahu jalan yang telah terjalani
berpaling kembali?
Bukan waktu tuk meratapi
Waktu pun beri titah
Agar kita tak salah langkah
Melihat masa depan cerah
Tak takut kalah
Percaya akan janji Allah

Februari 2019

Intan Maulisa 35
Tersisa
Ingatanku mungkin saja tersisa

Tapi harapan lalu tak bersisa

Kita pergi, mengayomi hari, merajut cita

Meninggalkan cinta yang kala itu sementara

Bagiku, kata lalu luput bersama masa

Meski seperti janji, tapi itu sirna

Kita hanya mengikat kata setia

Sedang saat itu tak tahu takdir yang memiliki cinta

Sekalipun pergi tak berarti lupa

Hanya biar Allah yang menjalankan skenarionya

Februari 2019

36 Catatan Bersama Waktu


Tak Seperti Hujan
Hujan telah usai

Membawa kebahagiaan bagi bumi

Sesaat ia pergi

Namun berjanji

Bahwa ia pasti kan kembali

Meski tak tahu kapan

Hadirnya adalah kenyataan

Hanya saja butuh penantian

Cintaku tak seperti hujan

Saat pergi, ia tak berjanji kembali

Hanya aku yang berdiri sendiri

Namun harus ku akhiri

Aku pergi

Maret 2019

Intan Maulisa 37
Menyerah
Kulihat diriku
Meski kutahu ini menyakitimu
Nyatanya diri ini tak jauh berbeda denganmu
Lumrahku adalah semua baik-baik saja
Tersenyum dan menghilangkan luka
Meski mungkin
Rasaku jauh
Namun ku yang bertahan
Menghitung hari dan menanti
Dari jauh menjaga hati
Agar tak mencintaimu seperti dulu
Ya...
seperti itu caraku
Menjagamu dengan berjauh dariku
Berharap kau mengerti
Rasa yang harus kita henti
Dan nyatanya
Aku sendiri lagi

Maret 2019

38 Catatan Bersama Waktu


Lalai
Malam tetap kelam

Tak jua siang, tak ada rindu

Entah

Adakah hati yang menderu?

Waktu akan habis bersama masa

Layaknya jiwa kan luput bersama waktu

Rajutan hari demi minggu demi bulan berlalu

Melukis bahagia dan luka

Bersyukur?

Atau lupa nikmat?

Tak ada yang tahu kenyataan esok

Maret 2018

Intan Maulisa 39
Hilang
Mereka benar
Ketika cintanya beristirahat sejenak
Aku pemberi wadah
Penampung sisa hati yang hampir asa
Pelipur sementara
Aku tahu
Setiap orang punya cinta berbeda
Cinta yang kau ukir dengannya
Meski ada ruang tersisa
Tapi dialah yang nyata
Pergilah
Aku tak peduli
Tentangmu yang hilang
cintaku pun kembali

Mei 2019

40 Catatan Bersama Waktu


Fana
Berada dalam perasaan tertentu

Terkadang kita betah didalamnya

Diam saja seperti itu

Dalam sensasi tersendiri

Kebahagiaan yang fana

Mei 2019

Intan Maulisa 41
Sang pembawa
Cintaku tak tersirat pada seorang tertentu

Dia menjatuhkan rasa

Namun dirilah sang pembawa

Berulang dalam lubang yang sama

Adalah sebuah derita

Cinta itu yang kau noda

Wahai diri

Tak bisakah kau berdiam setia menanti takdirNya

Mei 2019

42 Catatan Bersama Waktu


Kataku
Aku tak melihat kataku berguna

Sekalipun rindu dan cinta itu membara

Bagaimana mungkin kau menikmati rasa

Sedang aku menangis dan terluka

Mungkin kau lihat biasa

Dan dirimu terus saja bertanya

Cinta sepeti apa yang kupunya

Takkah semuanya berakhir saja?

Hujan memanggilku

Tuk hilangkan duka bersama

Melenyapkanmu

Dalam tiap tetes air yang tersisa

Mei 2019

Intan Maulisa 43
Berhenti
Aku kah yang hanya mencintaimu?
Cinta yang kutumbuhkan lagi
Membusuk dalam tanah
Tak ada air yang menyiraminya lagi
Cinta kandas

Sedang kisah kemarin masih seperti


Hitungan jam yang berputar dalam otakku
Mungkin tak peduli adalah jalan utama
Membiarkan lalu menuju jalan melupakan

Tabir diriku masih kuat


Sekalipun terkadang keinginanku denganmu menjelma
Benteng kuat yang sulit dirobohkan
Namun itu semua tak menutup penglihatanku
Tuk melihat bumiNya yang amat luas

Mei 2019

44 Catatan Bersama Waktu


Pengakhiran
Kemarin aku masih menunggu

Tapi hari ini

Tak ada alasan untuk itu

Lalu

Air mataku jatuh lagi

Untuk kesekian

Tapi hari ini pula

Adalah akhir
Semua tangisan

Mei 2019

Intan Maulisa 45
" Biarkan dia mengalir melukis keindahanya
kita akan bahagia meski dalam diam saja
cinta ..."

46 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 47
48 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 49
50 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 51
52 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 53
pikiranku melalaikanmu saat ini
tak ada bekas bahkan sisa hati disana
aku melumpuhkan sisa menit kita kemarin
hal sama terulang padaku
ketika ku ikuti arus cinta yang tak berarah
cinta menutup nuraniku
saat cintamu tak sampai genggam tanganku
Dia menyadarkanku
cintaku nafsu

54 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 55
56 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 57
58 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 59
60 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 61
62 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 63
64 Catatan Bersama Waktu
i

Intan Maulisa 65
66 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 67
68 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 69
70 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 71
72 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 73
74 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 75
76 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 77
78 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 79
80 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 81
82 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 83
84 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 85
86 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 87
88 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 89
90 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 91
92 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 93
94 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 95
96 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 97
Meninggalkan sesuatu yang telah menjadi
bagian dari hidup kita memang sulit
Sulit, tapi tak sesulit yang kamu kira
Itu mungkin karena kita hanya membayangkan
Dan belum mau menjalani
Hadapi
Toh, apa yang perlu ditakutkan?
Ingat, kita tak sendiri menghadapi masa-masa sulit
Kita punya Allah
Kita juga punya orang-orang disekeliling
Anggap mereka,
dan jangan batasi kebahagiaan untuk orang tertentu
Kita tak pernah tahu kebahagiaan mana yang Allah kirimkan
Terkadang kitalah yang tak mau menyadari akan hal itu
Karrena terlalu memfokuskan kebahagiaan
seperti yang kita ingin
Tidak, bukan seperti itu
Kita mesti paham, dan menyadari akan hal-hal kecil
yang sejatinya terkadang ia menjadi kebahagiaan
yang Allah kirimkan untuk menghapus kesedihan
Membantu kita tuk meninggalkan sesuatu itu,
Menuju perubahan

Januari 2018
98 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 99
Jika kamu mendapat seseorang yang selalu mengingatkanmu
Percayalah, itu karena dia peduli terhadapmu
Kamu juga perlu sadari
Seseorang yang selalu mengingatkanmu itu adalah sebuah nikmat yang perlu
kamu syukuri
Allah begitu menyayangimu
Sehingga Dia mengirim seseorang itu
Dengarkan, dan jadikan pelajaran
Jangan egois terhadap diri sendiri
Pikirkan, jika dia tak peduli
Mengapa dia harus sibuk mengingatkanmu
Dalam penerimaan
Sebuah ingatan atau yang sering kita sebut nasehat seperti makanan
Ada yang menganggapnya lezat, dengan senang hati ia akan melahapnya
Ada juga yang tak suka, lalu ditinggalkan
Seperti itu juga,
Ada yang mengambil pelajaran dan menjadikan semangat untuk kembali
bangkit
Ada juga yang hanya sebatas kata lewat, tak berbekas
Jangan egois, karena egois adalah kehancuran

100 Catatan Bersama Waktu


Buka hati, buka pikiran dan dengarkan
Karena satu kalimat terkadang dapat memotivasi untuk bertahan
Lihat apa yang dikatakan
Jika itu kebaikan, itu karena dia peduli dan sayang
Tak perlu melihat siapa
Siapa saja seseorang itu adalah kiriman Allah untukmu

Januari 2018

Intan Maulisa 101


. . .

102 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 103
Saat mengenal cinta,
terkadang kamu tak perlu mengartikannya
Bukankah ia hanya sekeping perasaan
yang ikut singgah dihati
yang terkadang kamu sendiri tak mengerti tentangnya,
bahkan tak menyadari akan sebuah kehadirannya
Cukup diam dan rasakan
Biarkan ia mengalir melukis keindahannya
Kamu akan bahagia meski dalam diam saja
Selagi ia belum bersemayam di relung hati
kamu bisa merelakan tanpa harus ingin memiliki

Januari 2018

104 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 105
106 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 107
108 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 109
110 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 111
112 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 113
114 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 115
116 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 117
118 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 119
120 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 121
122 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 123
124 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 125
126 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 127
128 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 129
130 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa 131
Ternyata kita tak memandang cinta dalam artian yang sama
Cinta yang kupunya dan kugenggam slama ini
Tidak seperti apa yang telah ada dalam genggamanmu

Mei 2019

132 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 133
karena hidup ini masih berjalan
terkadang kita masih akan terus terjerumus dalam kesala-
han
hanya jangan mengulang
dan bertaubat adalah pilihan
jadikan pelajaran
agar tak berakhir kekecewaan

mei 2019

134 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 135
jangan pernah merasa bahwa kamu lebih baik dari yang lain
mungkin saat ini kamu bisa saja sedang terus berada
dalam suatu amal kebaikan tapi kamu
tak pernah tau sampai
kapan allah akan menetapkan hatimu dalam amalan tersebut
mei 2019

136 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 137
...
138 Catatan Bersama Waktu
Harapku...
Dan saatku mulai berpikir

Intan Maulisa 139


Dia yang tak pernah meninggalkanku sendiri
Dimana saat ku melakukan sesuatu diri ini selalu bertanya
Akankah dia marah padaku jika aku melakukan hal ini?
Orang tak suka mendengar keluhan
Tapi dia senantiasa mendengar semua keluh kesahku
Berharap pada yang lain aku lebih sering kecewa
Tapi ketika aku berharap padanya
dia tak pernah mengecewakanku
Segala sesuatu jika dia yang memilih pasti akan menjadi baik
Sekalipun aku tak menyukai hal itu
Dia...
Satu-satunya jika ku sebut namanya aku berdamai dengan diriku
Allah...

Juli 2019

140 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 141
Sejenak
Wahai teman, bersamakulah sejenak

Di lembaran – lembaran istimewa yang kupersiapkan ini

Menulusuri perjalanan hati ini yang tak menentu

Maksud ingin berbagi

Bersama kita merenungi

142 Catatan Bersama Waktu


“Gimana? Yok kita keluar sekarang, ustazah gak ada” tawar Riska.
Hilma berpikir sejenak, ada rasa tak enak jika ia menolak ajakan temannya
yang satu ini. Dengan
senyum sedikit terpaksa “Oke, ayolah” ia mengiyakan. Jauh dalam
hati terdalam ia menyesal, ada rintihan kecil. “Ya Allah, tapi engkau tahu.”
Kadang kita sering sekali meremehkan hal-hal kecil tanpa merasa
ada yang melihat atau mengetahui.”Ah lagian gak ada yang tahu, gak ada
yang lihat.” Sesederhana dan segampang itu hati kita berbisik lalu kita
dengan mudah melakukannya begitu saja.
Pernah tak kita berpikir mengapa harus dengan dua kalimat itu
saja kita berjaga-jaga dari pandangan manusia? TAHU dan LIHAT . jika tak
ada yang tahu berarti oke. Jika tak ada yang lihat berarti aman. Mungkin
kita jarang berpikir, dimana dua kalimat itu sebenarnya mengandung makna
lain, yaitu SEMBUNYI. Jadi pengertiannya bisa kita simpulkan kita seakan
tersembunyi dari pengetahuan dan penglihatan orang. Ketika melakukan
perbuatan-perbuatan buruk apa yang kita jaga? Bukankah itu kata TAHU
dan LIHAT dari pandangan manusia?. Dan pada akhirnya kita semua tahu
bahwa semua hal keburukan atau kemaksiatan yang kita lakukan pasti den-
gan SEMBUNYI. Karena kita takut orang tahu dan kita takut orang lihat.
Sebenarnya apa yang kita jaga? Harga diri di hadapan manusia. Dan apa yang
kita lupa? Tanpa perlu dijawab, kita semua tahu pasti apa jawabannya.
Allah...
Karena takut orang tahu kita lupa Allah tahu
Karena takut orang lihat kita lupa Allah lihat
Dan semua itu tanpa kita sadari hanya demi manusia.
Makhluk fana yang tak luput dosa.

Intan Maulisa 143


Iman yang dititipkan Allah pada kita bertambah dan berkurang.
Bertambah dengan ketaatan padaNya dan berkurang ketika kita bermaksiat
padaNya. Jika kita sendiri tak menghadirkan Allah bahwa Allah selalu men-
gawasi kita atau bahkan kita sama sekali tak menyadari bahwa Allah melihat
kita ketika kita sedang melakukan apapun, ya Allah, bagaimana sebenarnya
keadaan iman kita?.
Udah, pake pulpen ini aja” aku menyodorkan pulpen yag ada diseki-
tarku untuk temanku.
“Punya siapa? Tanyanya.
“Hehe, gak tahu. Nemu di lantai” jawabku santai.
“Syubhat...” jawabnya singkat.
Jlekk... ketika dia mengucapkan satu kalimat pendek itu seakan
air ludah menyangkut di kerongkonganku. Ya Allah, temanku menyadari hal
sepele itu yang aku sendiri membayangkannya siapa sih pemilik pulpen itu,
aku yakin, bahkan pemiliknya sendiri tak peduli terhadap pulpennya yang
terletak sembaranngan di lantai itu.
Tamparan keras, tapi menyadarkan ku bahwa hanya orang-orang
tertentu yang menyadari hal seperti itu. Orang-orang yang menghadirkan
Allah disetiap perbuatan mereka. Dan jelas, orang-orang yang imannya leb-
ih dariku. Saat itu aku juga sadar, bahwa tidak semua orang merasa seperti
apa yang temanku rasakan. Ketika dia merasa pulpen itu syubhat, aku malah
tidak mau tahu. Aku terdiam ketika berpikir hal ini, siapa yang menghadirkan
rasa itu?.
Setipis inikah imanku?.
Dulu ketika aku di pesantren aku juga kerap meremehkan teman –
teman yang berbondong merebut saf pertama. Ih, apaan sih, maksa banget
pengen saf di depan, uda panas, desakan pula. Kata – kata itu selalu muncul
144 Catatan Bersama Waktu
dihatiku ketika aku memperhatikan mereka. Aku jelas tahu apa yang mere-
ka perebutkan, yaitu keutamaan pada saf pertama. Karena jamaah kami
jamaah perempuan, maka keutamaannya juga sama seperti jamaah laki-laki.
Tapi, waktu itu tak sedikitpun hatiku melirik melakukan seperti apa yang
mereka perebutkan. Sampai pada suatu hari ketika seorang teman ber-
cerita di hadapanku kalau dia sangat senang mendapat kesempatan salat di
saf pertama, meskipun saf itu adalah saf karena dia mengisi lobang orang
yang salatnya batal pada saf pertama. Dia bilang padaku bahwa awalnya dia
sangat sedih karena berada di saf kedua, padahal niatnya sengaja pergi ke
mesjid cepetan karena pengen saf pertama. Eh, ternyata saf pertama
penuh, dan dia akhirnya salat di saf kedua. Aku selalu berpikir jika sedang
merenungi hal-hal seperti ini. Ya allah jelas benar, hanya orang-orang ter-
tentu yang merasa seperti apa yan temenku rasa. Bagiku, mereka adalah
orang-orang pilihan, sedangku saat itu berada dalam alam kelalaian yang
kuciptakan entah bagaimana, aku pun tak mengerti keadaan hatiku dulu.
Berkali-kali kita memandang sebelah mata terhadap ha-hal kecil.
Jangankan berusaha untuk berpikir atau merenung terhadap kejadian kecil
yang terjadi pada sekitar kita. Sekedar melirik saja kadang tak terlintas di
benak kita.
Bukan salah siapa-siapa. Tapi salah kita yang sombong mengintro-
peksi diri, bahkan tak mau peka dan peduli. Padahal kita semua tahu kalau
Rasulullah SAW memberitahu kita agar tidak pernah meremehkan kebai-
kan sekecil apapun itu, dan tidak pernah meremehkan kemaksiatan sekecil
apapun itu juga.
Ya Allah, betapa sering kita melakukan ini itu tanpa berpikir perkaranya
Betapa sering kita melakukan ini itu tanpa peduli apa-apa
Betapa sering kita melakukan ini itu hanya demi pandangan manusia

Intan Maulisa 145


Percayalah kawan...
Hanya ketika berharap padaNya itu nyata
Saat hatimu benar-benar bersandar
Dan tak ada yang lain sandaranmu kecuali denganNya
Sebuah keajaiban kan kau rasakan
Dan Dia takkan membiarkanmu begitu saja
Percayalah...
Karena tuhanmu Allah

Agustus 2019

146 Catatan Bersama Waktu


Intan Maulisa 147
148 Catatan Bersama Waktu
Intan Maulisa, lahir 19 Agustus 1997 di Sigli, Aceh. Sudah mencintai
dunia tulis-menulis semenjak duduk di bangku SMP. Saat ini ia masih
melanjutkan kuliah semester akhir di STIBA ARRAYAH, Sukabumi.
Jurusan pendidikan Bahasa Arab.
Penulis menunggu kritikan dan saran pembaca melalui alamat dibawah
ini.
Email : intanmaulisa20@gmail.com
Instagram : @intanmaulisa19

Intan Maulisa 149

Anda mungkin juga menyukai