Anda di halaman 1dari 2

Keikhlasan mencium kaki ibu

Hari itu aku sedih bukan kepalang, air mataku mengalir tak terbendung. Sesekali
aku harus berhenti di dalam perjalananku pulang menuju rumah peristirahatan
kami, dengan hati gundah dan pikiran hanya terfokus pada ibunda kami yang
secara tiba-tiba sakit dan beliau di rujuk ke UGD.
emang ibunda kami mengidap sakit jantung yang lama diderintanya, beliaulah
sosok !uhan, alaikat dan pahla"an kami yang mempertaruhkan ji"a raganya
untuk suami dengan anak-anaknya. #ku melihat ibu dengan tubuh lunglai, lemas
dan tidak berdaya bahkan membuka mata beliau sudah tidak berdaya. Dari tim
kesehatan$dokter diruangan beberapa kali memeriksa kondisi tubuh ibu makin lama
makin melemah. #irmataku sudah tidak bis terbendung bahkan terjatuh dengan
sendirinya.
%&a #llah' (ngkau maha segala)ya ' serta tubuh terjatuh aku tulus ikhlas %ya
#llah* menghadap padau berdoa untuk ibuku %kuatkanlah ibu menghadapi
sakitnya dan aku tahan melihat ibu seperti ini*.
Selang beberapa menit lagi aku berusaha untuk mencium kaki ibuku, secara tidak
langsung hatiku berkata % maafkanlah kekhilafanku +u*. Kemudian ada tim lagi
memerikasa kondisi ibu lagi tiba-tiba telingaku terdenggar ibu mengambil napas
panjang yang tersenggal-senggal, aku tatap muka ibuku dengan kuat dan tangan ku
tidak terlepas memegang telapak kakinya, beliau hanya bias membuka sedikit dan
tim dokter mengatakan kepada ku %yang sabar dan tenang ya ini masih diperiksa*
kali kedua telinggaku terdengar ibuku menarik napas lagi seperti amat sangat
susah.
&a #llah ' arti ini apa itu tanda, aku tidak lepas menyebut nama (ngkau ya #llah
tolonglah ibuku. Kemudian tarikan napas kali ketiga ,bu di ambil #lloh, tubuh lemas
tak berdaya apapun, #ku berusaha menatap orang-orang sekitar orang itu hanya
menatapku dengan rasa duka dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Dilorong jalan perumahan kami, aku mentap orang sekitar dengan rasa sedih juga
ada yang menangis menunggu kabarku, sesampai diteras rumah aku mencari ayah
dengar berusa setegar mungkin menatap ayah tapi air mata sudah jatuh dengan
sendiri, aku tidak bisa bilang apa-apa pada #yah, aku tahu ayahku jaga sakit yang
lama juga. !iba-tiba mulut berkata pada #yah *#yah yang Sabar ya ,bu habis ini
pulang* #yah bisa memahami perkataanku, +eliau hanya menunudukkan kepala
saja dan tangan kiri beliau mengusap airmataku dan aku berusaha memeluk ayah
dengan tangisan tak tertahankan lagi. #yahku menunggu ibu dengan sabar. Selang
beberapa menit mobil ambulance datang dengan memba"a ,bu sudah terbujur
dengan mata tertutup. #ku merasa bersalah sama ayah tidak bisa bicara
sebenarnya, jadi ayah menganggap ibu pulang dengan sehat kembali.
Sesampai dirumah mayat ibu, aku sambut dengan belaian kasih sayang. #ku ingat,
ku perlakukan seolah-olah ibu menyambut aku setelah berpergian disambutnya
dengan mesra. &a #llah apa yang terjadi- #ku tidak sadar diri mengatakan hal itu.
Dan tiba-tibalah aku memegang kaki ibu dan mencuimnya lagi dan hati berkata %ibu
aku mohon ridhlou dalam setiap langkahku*
Subnahanalloh '
Seakan-akan #llah memberi pelajaran baru padaku, aku berusaha ikhlas seiklhas
mungkin ditinggal ibuku yang tercinta dengan begitu mudahnya beliau
meninggalkan ku. %&a #llah' semoga kematian ibu khusnul khotimah* doa itu
muncul terus terucap pada bibirku. Setelah ibu dimakamkan aku merasa sendiri,
hening, sepi, sunyi tanpa ibu dan ternyata ibu itu segala-galanya bagiku.
Selang hari satu minggu makin terasa kesunyian hatiku tanpa keberadaan ibu
seakan-akan aku naik perahu kecil$berlayar ditenggah samudra yang luas, kena
ombak yang tak tararah, dengan keilkhlasanku berdoa untuk ibu aku semakin kuat
iman mengahadapi pelajaran baru$cobaan hidup didunia ini. .asa kangen muncul
hanya doa yang mampu terucap pada hati sanubariku dan makam yang terdapat
batu nisan yang bisa kupandangi untuk melepas rasa kangen pada ibu.
//Kejadian ini telah berlalu, #lhamdulillah sampai detik ini ridho ,bu selalu
menyertaiku dalam berbagai langkahku.
Karena ridhlo ibu juga ridho #llah semata untuk mentramkan hati kita pada saat
kita menjalankan ibadah dalam bentuk apapun. #ku selalu tegar mengahadapi
masalah demi masalah atau kejadian demi kejadian karena satu kunci kesuksesan
yakni ridhlo dari #llah dan juga ridhlo dari ibu.
/// cerita ini bermaksud untuk memberikan sebuah hikmah dari keilkhlasan seorang
putra kepada ibunya hanya mencari ridhlo #llah semata, selagi kita masih mampu
menyayangi ibu mendekatlah kapada beliau karena surga ada ditelapak kakinya.
#ku tidak bermaksud mencurahkan hati$curhat, tapi mudah-mudahan kita bisa
memetik hikmahnya ..amin.

Anda mungkin juga menyukai