Anda di halaman 1dari 18

1.

CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR BUSANA

A. Rasional
Dasar-Dasar Keahlian Busana adalah pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian busana
(fesyen). Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana merupakan
mata pelajaran kejuruan yang terdiri dari berbagai ilmu dasar sebagai
penentu dalam mempelajari mata pelajaran yang lain dalam program
keahlian Busana mencakup pemahaman akan gaya hidup, perubahan
selera (trend) hingga proses desain, produksi, dan marketing. Selain
itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII

Pembelajaran dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan,


strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari, sehingga dapat menciptakan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain project-based learning, teaching factory,
discovery-based learning, problem-based learning, inquiry-based
learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana tidak hanya meliputi


proses pembuatan busana mulai dari gambar, membuat pola, dan
menjahit, namun peserta didik diajak untuk memahami secara
menyeluruh ekosistem industri fashion yaitu kreasi, produksi dan
marketing. Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana juga meliputi
proses pengamatan, eksplorasi serta eksperimen untuk
menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis, menemukan
bentuk visual yang inovatif dan imajinatif disesuaikan dengan
pemahaman konsep dan trend. Peserta didik juga diajak untuk
mengamati fenomena alam dan kehidupan melalui pendekatan
sustainable fashion yang menjadi dasar industri fashion global.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana bertujuan membekali
peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hard skills dan soft skills) meliputi:

1. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan


pekerjaan/profesi di bidang busana (fesyen);
2. memahami dunia industri dan perkembangan mode (DIPM);
3. memahami dasar branding dan marketing (DBM);
4. memahami dan menerapkan gambar mode;
5. memahami dan menerapkan dasar fashion desain (DFD);
6. memahami proses produksi busana;
7. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja
serta isu-isu global pada bidang busana (fesyen);
8. memahami dan menerapkan dasar pola (DP); dan
9. memahami dan menerapkan teknik dasar menjahit (TDM).

C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana fokus
pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh tenaga
keahlian busana (fesyen) yang bukan hanya mencakup keterampilan
teknis pembuatan busana namun meliputi sisi kreasi, produksi, dan
marketing.

Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses Mata


pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang
usaha dan pekerjaan/profesi. Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian
Busana meliputi:

Elemen Deskripsi
Profil technopreneur, Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman profil
peluang usaha dan technopreneur, pekerjaan atau profesi dalam bidang
pekerjaan/profesi di busana (fesyen), kepribadian dan sikap dalam bekerja
bidang busana di bidang busana (fesyen), kemampuan membaca
(fesyen) peluang pasar dan usaha di bidang seni dan ekonomi
kreatif, untuk membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan.
Dunia Industri dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Perkembangan Mode keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
(DIPM) memahami ekosistem mode dan overview fashion
industry, model bisnis di lingkup industri fashion,
gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion
dan trend, memahami karya desainer dan produk
Elemen Deskripsi
fashion, memahami konsep sustainable fashion,
memahami potensi lokal dan kearifan lokal dalam
produk fashion.

Dasar Branding dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,


Marketing (DBM) keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
memahami branding dan marketing, menjelaskan
segmentasi pasar, DNA brand, memahami pesaing dari
produk busana, definisi dan konsep marketing dan
digital marketing.
Menggambar Mode Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
(MM) keterampilan dan sikap kerja dalam menggambar
mode, memahami anatomi tubuh dan dasar ilustrasi,
mencampur warna, implementasi desain dan detail ke
anatomi tubuh, serta gambar teknis secara digital.
Dasar Fashion Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Desain (DFD) keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menciptakan desain, mulai dari pemahaman dasar-
dasar desain, pemahaman terhadap six basic style dan
look, proses mencari bentuk; cara menemukan
inspirasi, pembuatan desain melalui proses
pembuatan kolase hingga pembuatan desain koleksi.
Proses Produksi Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
Busana didik tentang K3 di bidang busana (fesyen), proses
produksi busana di Industri, pengetahuan tentang
aspek perawatan peralatan, dan pengelolaan SDM di
Industri.
Perkembangan Meliputi pemahaman peserta didik tentang
teknologi di industri perkembangan proses produksi pada industri busana
dan dunia kerja (fesyen) mulai dari yang masih konvensional sampai
serta isu-isu global dengan penggunaan alat/mesin dengan teknologi
pada bidang busana modern, penggunaan aplikasi gambar penunjang
(fesyen) desain busana, penerapan teknologi digital dalam
dunia industri, isu pemanasan global, perubahan
iklim, aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan,
Product Life Cycle (Pengertian, Tahapan,
Karakteristik dan
Strategi) sampai dengan reuse, recycling, dan reduce.
Dasar Pola (DP) Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
membuat dasar pola, mulai dari memahami cara
mengukur, membuat pola dasar tehnik konstruksi,
hingga prosedur menggunting bahan.
Tehnik Dasar Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Menjahit (TDM) keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
membuat busana, mulai dari pemahaman prosedur
pengoperasian dan pemeliharaan mesin jahit dan
mesin penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan
jenis-jenis bahan, standar kualitas, finishing, hingga
menjahit busana sederhana.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK/MAK), peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Elemen Capaian Pembelajaran
Profil Technopreneur, Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
peluang usaha dan profil Technopreneur, mendeskripsikan pekerjaan atau
pekerjaan/profesi di profesi kewirausahaan di bidang busana (fesyen),
bidang busana menjelaskan kepribadian dan sikap dalam bekerja di
(fesyen) bidang busana (fesyen), mampu membaca peluang
pasar dan usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif,
untuk membangun visi dan passion, serta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan.
Dunia Industri dan Pada akhir fase E peserta didik mampu
Perkembangan Mode mendeskripsikan ekosistem industri mode dan
(DIPM) overview fashion industry, memahami model bisnis di
lingkup industri fashion, memahami perubahan gaya
dan selera sesuai dengan perkembangan mode dan
trend, mengenal dan memahami karya desainer dan
produk fashion, memahami konsep sustainable
fashion, memahami potensi lokal dan kearifan lokal
dalam produk fashion.
Dasar Branding dan Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
Marketing (DBM) branding dan marketing, menjelaskan segmentasi
pasar, memahami DNA brand, memahami pesaing dari
produk busana, menjelaskan definisi dan konsep
marketing dan digital marketing.
Menggambar Mode Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan
(MM) dan membuat gambar anatomi tubuh dan dasar
ilustrasi, mencampur warna, implementasi desain dan
detail ke anatomi tubuh, dan membuat desain teknis
secara digital.
Dasar Fashion Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
Design (DFD) proses penciptaan desain dengan menerapkan dasar-
dasar desain, memahami dan membedakan style dan
look, menemukan inspirasi, membuat kolase,
menerapkan cara mencari bentuk dan
mengembangkan desain berdasarkan style dan look.
Proses Produksi Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
Busana tentang K3 di bidang busana (fesyen), proses produksi
busana di Industri, pengetahuan tentang aspek
perawatan peralatan, dan pengelolaan SDM di
Industri.
Perkembangan Pada akhir fase E peserta didik memahami
teknologi di industri perkembangan proses produksi pada industri busana
dan dunia kerja (fesyen) mulai dari konvensional hingga penggunaan
serta isu-isu global alat/mesin dengan teknologi modern, penggunaan
pada bidang busana aplikasi gambar penunjang desain busana, penerapan
(fesyen) teknologi digital dalam dunia industri, isu pemanasan
global, perubahan iklim, aspek-aspek (singkat)
ketenagakerjaan, Product Life Cycle (reuse, recycling,
dan reduce).
Dasar pola (DP) Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
dan melakukan pengukuran tubuh, serta menerapkan
pembuatan pola dasar teknik konstruksi.
Teknik Dasar Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan
Menjahit (TDM) sikap kerja dalam menjahit, mengoperasikan dan
memperbaiki mesin jahit dan mesin penyelesaian,
memahami teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis
bahan, memahami standar kualitas dan finishing
hasil jahitan dan menjahit busana sederhana.
134. CAPAIAN PEMBELAJARAN DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA

A. Rasional
Ekonomi kreatif mengandalkan sumber daya insani sebagai modal
utama, terutama proses penciptaan, kreatifitas, keahlian dan talenta
individual. Salah satu subsektoral dari industri kreatif adalah bidang
fesyen yaitu usaha kreatif yang berhubungan dengan desain dan
produksi busana. Bidang Keahlian Busana (Fesyen) sangat
dibutuhkan saat ini karena menjadi salah satu elemen penting dari
gaya hidup yang diperlukan manusia modern di era global ini.

Desain dan Produksi Busana merupakan mata pelajaran yang berisi


kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dalam penguasaan
keahlian busana (fesyen) yang mencakup pemahaman selera dan gaya
hidup yang kemudian diterjemahkan dalam desain dan produksi
busana.

Mata pelajaran ini berisi pilihan elemen-elemen yang terkait dalam


penguasaan keahlian pengembangan desain dan produksi busana.
Desain dan Produksi Busana ini lebih menitik beratkan pada
pembentukan karakter kerja, pengetahuan dan keahlian desain dan
produksi busana yang mencakup proses pembuatan busana mulai
dari membuat desain, membuat pola, dan menjahit hingga quality
control yang disesuaikan dengan selera dan gaya hidup. Mata
pelajaran Desain dan Produksi Busana meliputi proses pengamatan,
eksplorasi serta eksperimen untuk menumbuhkan kreativitas,
mengasah kepekaan estetis, menemukan bentuk visual yang
inovatif dan imajinatif disesuaikan dengan pemahaman konsep dan
trend yang dikerjakan baik secara individual maupun dalam
kelompok kerja.

Peserta didik juga diajak untuk mengamati fenomena alam dan


kehidupan melalui pendekatan sustainable fashion yang menjadi dasar
industri fashion global.

Masing-masing materi memuat soft skill antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; dan hard skill, yaitu
penguasaan kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia
kerja dan integritas yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat,
akhlak mulia, bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk
hidup mandiri, dengan model belajar Project-based Learning, peserta
didik didorong untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep,
melakukan eksplorasi secara prosedural, serta membangun nilai-nilai
baru secara mandiri yang bertujuan untuk membangun konsep
berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong royong sebagai
bagian dari profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa

B. Tujuan
Rangkaian mata pelajaran Desain dan Produksi Busana bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hardskill dan softskill) meliputi:

1. memahami gambar mode;


2. memahami gambar teknis (technical drawing)
3. memahami gaya dan pengembangan desain;
4. memahami eksperimen tekstil dan desain hiasan;
5. memahami persiapan pembuatan busana;
6. memahami menjahit produk busana; dan
7. memahami penyusunan koleksi busana.

Adapun beban pembelajaran dari 7 rangkaian tersebut disesuaikan


dengan output keahlian yang diinginkan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan masing-masing

C. Karakteristik
Mata pelajaran Desain dan Produksi Busana berfokus pada
kompetensi lanjutan dari capaian pembelajaran dasar-dasar keahlian
busana yang merupakan seluk beluk keahlian busana (fesyen),
mencakup keterampilan sisi kreasi dan produksi busana. Mata
pelajaran Desain dan Produksi Busana merupakan fundamen untuk
bisa mewujudkan produk dari desain yang dirancang sesuai output
yang diinginkan oleh mitra dunia kerja.

Elemen dan deskripsi elemen pada mata pelajaran Desain dan


Produksi Busana terdiri atas 7 elemen yaitu sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Gambar Mode Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam menggambar
mode, membuat figure sesuai jenis kelamin dan
umur, mengembangkan figure dengan gaya dan
Elemen Deskripsi
gerakan tubuh (gesture) serta penerapan
figure berpakaian
Gambar Teknis Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
(Technical keterampilan dan sikap dalam menggambar datar
Drawing) (flat drawing) secara manual dan digital sesuai
dengan proporsi dan detail rancangan tampak
depan dan belakang untuk kebutuhan produksi
(technical drawing)
Gaya dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Pengembangan Desain keterampilan dan sikap kerja dalam
mengungkapkan karya dan mengembangkan
desain dalam satu konsep gaya (style), penerapan
trend, penerapan sustainable fashion, pembuatan
tema desain busana sesuai yang disepakati, baik
berupa desain busana berbasis kreasi/berbasis
industri/custom made.
Eksperimen Tekstil dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Desain Hiasan keterampilan dan sikap kerja dalam
pengembangan desain dan olah tekstil yang
disesuaikan dengan kebutuhan industri dan
kebudayaan daerah (printing/batik/tenun/
mengolah bahan) dan membuat desain hiasan
(renda/sulaman/kancing hias/bordir)
Persiapan Pembuatan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Busana keterampilan dan sikap kerja dalam persiapan
pembuatan busana yang meliputi pembuatan
lembar kerja sesuai dengan spesifikasi desain,
pembuatan langkah kerja produksi, mengambil
ukuran, membuat pola, memotong bahan,
menghitung biaya dan menentukan harga produk
Menjahit produk Lingkup pembelajaran pengetahuan, keterampilan
Busana dan sikap kerja dalam menjahit sesuai dengan
prosedur, trimming, pressing, mengawasi mutu
produk busana, serta melaksanakan penyelesaian
akhir busana
Penyusunan Koleksi Lingkup pembelajaran pengetahuan, keterampilan
Busana dan sikap kerja dalam merencanakan projek
pembuatan koleksi busana dan presentasi koleksi
secara kelompok
Keterangan:
1. Beban pembelajaran pada setiap elemen dapat disesuaikan
porsinya dengan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia Kerja
pada setiap satuan pendidikan.
2. Persiapan Pembuatan Busana yang meliputi pembuatan lembar
kerja sesuai dengan spesifikasi desain, membuat langkah kerja
produksi, mengambil ukuran, membuat pola, memotong bahan,
serta menghitung biaya dan menentukan harga produk
disesuaikan dengan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia
Kerja pada setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia
Kerja pada setiap satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik dapat mengimplementasikan
penciptaan desain dan produk busana sehingga mampu
menumbuhkan kreativitas di bidang busana yang sesuai dengan
kebutuhan industri.

Elemen Capaian Pembelajaran


Gambar Mode Pada akhir fase F, peserta didik mampu
membuat figure sesuai jenis kelamin dan umur,
mengembangkan figure dengan gaya dan gerakan
tubuh (gesture) serta penerapan figure berpakaian.
Gambar Teknis Pada akhir fase F, peserta didik mampu
(Technical menggambar datar (flat drawing) secara digital dan
Drawing) manual sesuai dengan proporsi dan detail rancangan
tampak depan dan belakang untuk kebutuhan
produksi (technical drawing).
Gaya dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Pengembangan Desain mengungkapkan karya dan mengembangkan desain
dalam satu konsep gaya (style), menerapkan trend,
menerapkan sustainable fashion, membuat tema
desain busana sesuai yang disepakati, baik berupa
desain busana berbasis kreasi/berbasis
industri/custom made.
Eksperimen Tekstil Pada akhir fase F, peserta didik mampu
dan Desain Hiasan mengembangkan desain dan olah tekstil yang
disesuaikan dengan kebutuhan industri dan
kebudayaan daerah (batik/tenun/motif
printing/mengolah bahan), membuat desain hiasan
(renda/sulaman/kancing hias/bordir).
Persiapan Pembuatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyiapkan
Busana pembuatan busana yang meliputi pembuatan lembar
kerja sesuai dengan spesifikasi desain, membuat
langkah kerja produksi, mengambil ukuran,
membuat pola, memotong bahan, menghitung biaya
dan menentukan harga produk.
Menjahit produk Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjahit
Busana sesuai dengan prosedur, trimming, pressing, dan
mengawasi mutu produk busana, serta
melaksanakan penyelesaian akhir busana.
Penyusunan Koleksi Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Busana merencanakan projek pembuatan koleksi busana
secara kelompok dan melakukan presentasi koleksi
secara kelompok.
135. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

A. Rasional
Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan wahana
pembelajaran bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran
berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan
kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan
produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis.
Mata pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta
didik untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur)
dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan
eksternal SMK.

Mata pelajaran ini secara umum memperkuat 2 (dua) kelompok


elemen: (1) kelompok elemen yang diperlukan untuk
mengembangkan kemampuan dalam membuat perencanaan usaha
dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan untuk
mengembangkan produk (barang/jasa). Kedua kelompok elemen
tersebut melingkupi:
1. kegiatan produksi (produk dan layanan jasa), yang dimulai
dengan perencanaan produk, pembuatan produk, pengemasan
produk, distribusi dan layanan purna jual; dan
2. kewirausahaan, meliputi peluang usaha, menyusun rencana
usaha (business plan), pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.

Strategi utama pembelajaran yang digunakan untuk dapat


menghasilkan lulusan yang mampu berwirausaha secara produktif
dan kreatif adalah:
1. menetapkan target kompetensi minimal sesuai dengan elemen
mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran;
2. pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning
untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui proses
pemecahan masalah dalam kegiatan berwirausaha dan atau
melaksanakan proses produksi untuk menghasilkan
produk/layanan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan; dan
3. mengaktualisasikan kompetensi dan mengekspresikan
ketertarikan yang kuat (passion) dan visi dalam kegiatan projek
dan/atau berwirausaha.
Strategi pembelajarannya dirancang agar dapat menguatkan karakter
dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam berbagai aspek di antaranya
sebagai berikut:
1. Ketuhanan
Berketuhanan peserta didik dapat dibentuk dan dikembangkan
antara lain melalui: (1) mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa
melalui kegiatan berwirausaha, dengan memanfaatkan anugerah
Nya berupa potensi diri, potensi yang ada di lingkungan internal
dan eksternal SMK; (2) memenuhi standar spesifikasi produk
sesuai dengan yang ditetapkan/disepakati konsumen; (3)
menepati waktu penyerahan produk kepada konsumen sesuai
yang disepakati bersama konsumen; (4) melaksanakan kegiatan
produksi/layanan jasa dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan, agar kemakmuran ini tetap bisa dinikmati oleh
generasi mendatang.
2. Mandiri
Kemandirian peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara
lain melalui kegiatan: (1) mempelajari Prosedur Operasional
Standar (POS) proses produksi; (2) penyusunan Instruksi Kerja
(IK) pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3) membuat
desain produk; (4) penyusunan proposal dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) proses produksi; (5) melaksanakan kegiatan produksi
sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan konsumen; (6)
melakukan penilaian kesesuaian dengan spesifikasi produk; (7)
mengevaluasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
rancangan, dan (8) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam
kegiatan produksi.
3. Bernalar kritis
Bernalar kritis dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan
antara lain: (1) mempelajari POS kegiatan produksi; (2)
penyusunan IK pekerjaan terkait dengan proses produksi; (3)
penyusunan desain produk, dan (4) penyusunan proposal dan
RAB produksi.
4. Kreatif
Kreativitas dikembangkan melalui kegiatan antara lain: (1)
membuat desain produk; (2) penyusunan proposal dan RAB
produksi; (3) pelaksanaan kegiatan produksi, terutama dalam
memecahkan masalah yang terjadi dalam kegiatan produksi, dan
(4) melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan
produksi.
5. Gotong royong
Perilaku bergotong royong dikembangkan melalui kegiatan antara
lain: (1) membuat desain produk; (2) melaksanakan kegiatan
menghasilkan produk/layanan jasa; (3) penyusunan proposal dan
RAB produksi; (4) pelaksanaan kegiatan produksi, dan (5)
melakukan peningkatan berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
6. Berkebhinekaan Global
Perilaku berkebhinekaan global dibentuk melalui kegiatan antara
lain: (1) kegiatan menyusun desain dan rancangan produk
(barang/jasa), memanfaatkan potensi lokal, menggunakan standar
proses dan produk internasional, dan (2) melaksanakan tindak
lanjut untuk meningkatkan mutu berkelanjutan.

B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membentuk dan menumbuhkembangkan
kemampuan peserta didik dalam menggunakan kompetensi softskills
dan hardskills melalui pengalaman nyata, yaitu:
1. menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai
dengan program/konsentrasi keahlian;
2. membentuk pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi
dan peluang pasar baik secara individu maupun kelompok; dan
3. membentuk profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/
didukung kemampuan softskills dan hardskills yang kuat dan
seimbang.

C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki karakteristik antara lain:
1. dikembangkan berdasarkan order/kegiatan produksi barang/jasa
yang sifatnya cepat tanggap (responsive), melakukan
pembaharuan/modifikasi (innovative), dan mencipta atau
merancang sesuatu yang baru (inventive) sesuai potensi internal
SMK (peserta didik, sumber daya SMK), dan masyarakat;
2. dikembangkan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan internal dan eksternal SMK, untuk melakukan
kegiatan wirausaha berbasis daring maupun luring. Model daring
diutamakan karena relatif murah dan mudah bagi pemula. Target
yang ditetapkan adalah omzet per semester per peserta didik atau
per kelompok peserta didik;
3. menggunakan pendekatan projek melalui integrasi berbagai
kompetensi dan kolaborasi peserta didik pada satu program
keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk (barang/jasa)
yang akan dihasilkan;
4. diorganisasikan dalam sistem blok berdasarkan karakteristik
projek; dan
5. penilaian hasil belajar didasarkan pada kinerja, kesesuaian
spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan waktu, dan omzet
yang ditetapkan.

Strategi pembelajaran mata pelajaran PKK antara lain melalui


strategi metode apprenticeship secara bertahap sebagai berikut.

1. Tahap 1: peserta didik mengerjakan bagian-bagian sederhana


dari sebuah projek dan/atau berbisnis didampingi oleh pendidik
dan/atau instruktur dari dunia kerja secara penuh.
2. Tahap 2: peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan
yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis,
menggunakan berbagai peralatan dan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan intensitas
pendampingan dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja
yang mulai berkurang.
3. Tahap 3: peserta didik mengerjakan bagian-bagian pekerjaan
yang lebih kompleks dari sebuah projek dan/atau berbisnis yang
memerlukan kreativitas, mengkolaborasikan berbagai
kompetensi yang dipelajari pada mata pelajaran lain, dengan
sedikit supervisi dari pendidik dan/atau instruktur dunia kerja.
4. Tahap 4: peserta didik melaksanakan projek dan/atau berbisnis
secara mandiri.

Elemen-elemen dalam mata pelajaran ini dapat dideskripsikan


sebagai berikut.

Elemen Deskripsi
Kegiatan Produksi Meliputi produksi dalam bentuk barang dan/atau
layanan jasa meliputi perencanaan produk, pembuatan
produk, pengemasan produk, serta distribusi dan
layanan purna jual.
Kewirausahaan Meliputi prediksi peluang usaha, rencana usaha
(business plan), pemasaran produk, Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengaktualisasikan
kompetensi-kompetensi konsentrasi keahlian yang dipelajarinya
dengan menghasilkan produk (barang dan/atau layanan jasa) yang
sesuai, inovatif, memiliki nilai ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Di sisi lain, peserta didik juga akan mampu membangun
usaha (berwirausaha) yang berkelanjutan dengan memanfaatkan
peluang yang tersedia, baik usaha yang terkait dengan keahlian
kejuruannya maupun usaha-usaha lainnya yang lebih sesuai dengan
perkembangan pasar.

Elemen Capaian Pembelajaran


Kegiatan Produksi Pada akhir fase F peserta didik mampu menyusun
rencana produksi meliputi menetapkan jenis dan
jumlah produk, menetapkan desain/rancangan
produk, menyusun proses kerja pembuatan prototipe/
contoh produk, dan menghitung biaya produksi.
Peserta didik mampu membuat produk mulai dari
menyusun rencana dan jadwal kerja, menetapkan
strategi produksi, menetapkan kriteria
standar/spesifikasi produk, melaksanakan kegiatan
produksi, pengendalian mutu produk (quality
assurance).
Peserta didik mampu membuat desain kemasan,
melaksanakan pengemasan produk, membuat
labelling.
Peserta didik mampu menentukan strategi distribusi
dan memberikan layanan terhadap keluhan pelanggan.
Kewirausahaan Pada akhir fase F peserta didik mampu membaca
peluang usaha dengan mengidentifikasi potensi yang
ada di lingkungan internal dan eksternal SMK, serta
menetapkan jenis usaha.
Peserta didik mampu menyusun proposal usaha
(business plan) yang meliputi perencanaan usaha,
biaya produksi, break even point (BEP), dan return on
investment (ROI).
Peserta didik mampu memasarkan produk dengan
menentukan segmen pasar, menentukan harga
produk, dan menentukan media yang digunakan
untuk memasarkan produk.
Peserta didik mampu menerapkan prinsip Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI), menjelaskan konsep
HAKI, dan mematuhi peraturan tentang HAKI.
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyusun
laporan keuangan berupa laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
136. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Rasional
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan
wahana pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). PKL
memberikan kesempatan kepada peserta didik menginternalisasi dan
menerapkan soft skills (karakter dan budaya kerja) serta menerapkan,
meningkatkan, dan mengembangkan penguasaan hard skills
(kompetensi teknis) sesuai dengan konsentrasi keahliannya dan
kebutuhan dunia kerja, serta kemandirian berwirausaha. Melalui
mata pelajaran ini terdapat manfaat bagi peserta didik, dunia kerja,
dan satuan pendidikan. Bagi peserta didik mendapat pengalaman
langsung bekerja pada pekerjaan yang sesungguhnya sekaligus
menerapkan pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajari. Bagi
dunia kerja mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil
dan kompeten serta dapat berkontribusi dalam pengembangan SDM
Indonesia. Bagi satuan pendidikan mendapat transfer pengetahuan
dan teknologi dari dunia kerja serta membangun kerja sama yang
lebih erat dan saling memberikan manfaat.

Mata pelajaran PKL dirancang dalam struktur kurikulum SMK untuk


dilaksanakan pada kelas XII (Program 3 Tahun) dan kelas XIII
(Program 4 Tahun) dengan pertimbangan peserta didik telah
memiliki dasar-dasar kemampuan kerja yang cukup. PKL
dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan sumber daya
dan kebutuhan penguasaan kompetensi.

Praktik Kerja Lapangan merupakan penyelarasan akhir atau


kulminasi dari seluruh mata pelajaran. Pembelajarannya
diselenggarakan berbasis proses bisnis dan mengikuti Prosedur
Operasional Standar (POS) yang berlaku di dunia kerja melalui
tahapan mengamati, memahami, meniru tindakan, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan, bekerja mandiri, serta aktualisasi dan
eksplorasi. Pembelajaran diarahkan untuk terjadinya penguasaan
kompetensi secara utuh oleh peserta didik sesuai pembagian
pekerjaan di dunia kerja. Pelaksanaannya antara lain dapat
menggunakan Sistem Pelatihan Berotasi atau Training Rotation
System (TRS) atau sistem pelatihan lain yang sesuai. Rotasi dapat
dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di berbagai dunia
kerja yang
disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.

Mata pelajaran PKL berkontribusi pada penguatan nilai-nilai dan


karakter profil pelajar Pancasila. Nilai dan karakter tersebut
disesuaikan dengan konteks pembelajaran PKL dan karakteristik
dunia kerja.

B. Tujuan
Mata pelajaran PKL bertujuan untuk:
1. menginternalisasi soft skills di dunia kerja;

2. menerapkan hard skill yang dikuasainya pada pekerjaan yang


sesungguhnya sesuai POS yang berlaku;

3. meningkatkan dan mengembangkan hard skill dalam bidangnya


sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja; dan

4. menyiapkan kemandirian peserta didik untuk berwirausaha.

C. Karakteristik
Kegiatan pada mata pelajaran PKL direncanakan, dilaksanakan,
dinilai, dipantau, dan dievaluasi bersama oleh sekolah dan dunia
kerja. PKL menyesuaikan situasi, perkembangan teknologi, dan proses
bisnis di dunia kerja.

Mata pelajaran PKL diampu oleh tenaga pendidik yang ditugaskan


oleh sekolah dan pembimbing teknis yang ditugaskan oleh pimpinan
dunia kerja.

Mata Pelajaran PKL terdiri atas elemen-elemen berikut ini.

Elemen Deskripsi
Internalisasi dan Meliputi internalisasi dan penerapan etika
penerapan soft berkomunikasi secara lisan dan tulisan, integritas
skills (antara lain jujur, disiplin, komitmen, dan tanggung
jawab), etos kerja, bekerja secara mandiri dan/atau
bekerja di dalam tim, kepedulian sosial dan lingkungan,
serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS yang
berlaku di dunia kerja.
Penerapan hard Meliputi pelaksanaan pekerjaan sesuai POS yang
skills berlaku di dunia kerja.
Peningkatan dan Meliputi penguasaan kompetensi teknis baru dan/atau
Pengembangan kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari sesuai
hard skills konsentrasi keahlian
Penyiapan Meliputi penyiapan kemandirian peserta didik, untuk
Kemandirian penguatan dan pemahaman analisis usaha.
Berwirausaha
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginternalisasikan
soft skills, menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan
hard skills di dunia kerja serta mempunyai kesiapan
kemandirian dalam berwirausaha.

Elemen Capaian Pembelajaran


Internalisasi danPada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
penerapan soft etika berkomunikasi secara lisan dan tulisan, integritas
skills (antara lain jujur, disiplin, komitmen, dan tanggung
jawab), etos kerja, bekerja secara mandiri dan/atau
bekerja di dalam tim, kepedulian sosial dan lingkungan,
serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS yang
berlaku di dunia kerja.
Penerapan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
hard skills kompetensi teknis pada pekerjaan sesuai POS yang
berlaku di dunia kerja.
Peningkatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan
Pengembangan kompetensi teknis baru dan/atau kompetensi teknis
hard skills yang belum tuntas dipelajari sesuai konsentrasi
keahlian.
Penyiapan Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
Kemandirian analisis usaha secara mandiri.
Berwirausaha

137. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PILIHAN

Capaian pembelajaran Mata Pelajaran Pilihan pada SMK/MAK


mengacu kepada mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing
peserta didik sesuai dengan pilihannya dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.

Mata Pelajaran Pilihan meliputi:


1. pendalaman mata pelajaran konsentrasi keahlian
Pendalaman mata pelajaran konsentrasi keahlian mengacu
kepada Capaian Pembelajaran mata pelajaran konsentrasi
keahlian yang dijalani peserta didik dengan menambah
elemen dan/atau tujuan pembelajaran.
2. pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian.
Mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian mengacu kepada
Capaian Pembelajaran mata pelajaran konsentrasi keahlian
pada program keahlian lain atau bidang keahlian lain dengan
menggunakan elemen dan/atau tujuan pembelajaran yang
ditawarkan.
3. pendalaman mata pelajaran akademik.

Anda mungkin juga menyukai