A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual merupakan
mata pelajaran kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang
mendasari penguasaan keahlian pekerjaan desain komunikasi visual.
Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar sebagai bekal mempelajari
mata pelajaran lain. Keberadaannya berfungsi membekali peserta didik
dengan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan passion
(renjana) supaya memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari mata
pelajaran selanjutnya di kelas XI dan XII.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills, karakter) meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi
Visual berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki
oleh seniman, dan/atau pekerja seni dalam bidang desain komunikasi
visual sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Profil technopreneur, Lingkup pembelajaran meliputi technopreneur dalam
peluang usaha dan bidang Desain Komunikasi Visual, dan kewirausahaan
pekerjaan/profesi serta peluang usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif
- 210 -
Elemen Deskripsi
bidang Desain yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, untuk
Komunikasi Visual membangun visi dan passion, serta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek/PjBL kewirausahaan.
Proses bisnis berbagai Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
industri di bidang didik tentang K3 di bidang Desain Komunikasi Visual,
Desain Komunikasi proses produksi di industri, pengetahuan tentang
Visual kepribadian yang dibutuhkan agar dapat
mengembangkan pola pikir kreatif, proses kreasi untuk
menghasilkan solusi desain yang tepat sasaran, aspek
perawatan peralatan, potensi lokal dan kearifan lokal,
dan pengelolaan SDM di industri.
Perkembangan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
teknologi di industri didik tentang perkembangan proses produksi industri
dan dunia kerja serta Desain Komunikasi Visual mulai dari teknologi
isu-isu global pada konvensional sampai dengan teknologi modern, Industri
bidang Desain 4.0, Internet of Things, digital teknologi dalam dunia
Komunikasi Visual industri, isu pemanasan global, perubahan iklim, aspek-
aspek ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri
sampai dengan reuse, recycling.
Teknik dasar proses Lingkup pembelajaran meliputi Pengetahuan tentang
produksi pada kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat
industri Desain mengembangkan pola pikir kreatif melalui praktek
Komunikasi Visual secara mandiri dengan berpikir kritis tentang seluruh
proses produksi dan teknologi serta budaya kerja yang
diaplikasikan dalam industri DKV.
Sketsa dan Ilustrasi Lingkup pembelajaran meliputi fungsi sketsa dan
ilustrasi dalam dunia Desain Komunikasi Visual beserta
penguasaan teknik keterampilan membuat sketsa dan
ilustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain.
Komposisi typography Lingkup pembelajaran meliputi sejarah huruf,
pengertian huruf, jenis-jenis huruf, anatomi huruf,
karakter huruf, dan fungsi huruf.
Penguasaan keterampilan dalam menghadirkan
komposisi tipografi tentang hirarki, leading, tracking,
dan kerning. ilustrasi untuk kebutuhan dasar
rancangan desain.
Fotografi dasar Lingkup pembelajaran meliputi dasar-dasar fotografi,
prinsip, estetika fotografi, dan prosedur penggunaan
peralatan fotografi seperti kamera, peralatan studio
fotografi, dan dapat mengidentifikasi alat yang
digunakan dalam pemotretan. Menerapkan pengetahuan
dan keterampilan fotografi baik penggunaan peralatan di
dalam studio dan luar studio.
Komputer grafis Lingkup pembelajaran meliputi jenis-jenis perangkat
lunak komputer grafis berbasis bitmap dan vector yang
dibutuhkan dalam eksekusi desain komunikasi visual.
Menerapkan keterampilan dasar tentang penggunaan
tools, menu, dan klasifikasi warna dalam RGB dan
CMYK untuk proses produksi manual dan digital.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian Desain Komunikasi Visual yang
dipilihnya, sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft
- 211 -
skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai
tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar
K3 dan 5R dalam desain komunikasi visual, mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah dan mencari
solusi, konsisten menerapkan budaya kerja dalam berkesenian. Pada
aspek hard skill peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi
Visual.
A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain dan Produksi Kriya merupakan
mata pelajaran kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang
mendasari penguasaan keahlian pekerjaan desain dan produksi kriya.
Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar sebagai bekal mempelajari
mata pelajaran lain. Keberadaannya berfungsi membekali peserta didik
dengan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan passion
(renjana) supaya memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari mata
pelajaran selanjutnya di kelas XI dan XII.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain dan Produksi Kriya bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hardskill, softskill, dan karakter) meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Desain dan Produksi
Kriya berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh
seniman, dan/atau pekerja seni dalam bidang desain dan produksi
kriya sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
Teknik dasar proses Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
produksi pada kegiatan praktikal yang mencukupi untuk fase
industri desain dan pengenalan, terkait dengan seluruh proses produksi
produksi kriya dan teknologi yang diaplikasikan dalam industri;
meliputi praktek penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja dan lingkungan hidup, teknik
komunikasi antar bagian, eksplorasi desain yang
kreatif, inovatif dan imajinatif, pembuatan rancangan
desain produk kriya, pembuatan prototype/mockup,
penyiapan alat dan bahan, pembuatan pola, perakitan
komponen baik secara manual maupun masinal,
proses finishing, uji kelayakan dan presentasi produk
kepada public secara bersama-sama, tanggungjawab,
teliti.
- 217 -
Gambar desain dan Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
produksi kriya pengalamannya saat membuat gambar desain dasar
dua dan tiga dimensional, gambar proyeksi,
perspektif, gambar ornamen, gambar alam benda, dan
gambar kerja baik manual maupun digital secara
kreatif, mandiri dan bersama, tanggung jawab, teliti.
Portofolio desain dan Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami
produksi kriya pengarsipan/arsiparis terkait pembuatan desain dan
produksi kriya, serta teknik presentasi secara jujur,
teliti, sehingga mampu mempengaruhi minat dan
selera orang lain terhadap produk kriya.
- 218 -
48. CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR SENI PERTUNJUKAN
A. Rasional
Mata pelajaran Dasar-Dasar Seni Pertunjukan merupakan mata
pelajaran kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari
penguasaan keahlian pekerjaan seni pertunjukan. Di dalamnya berisi
berbagai ilmu dasar sebagai bekal mempelajari mata pelajaran lain.
Keberadaannya berfungsi membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan passion (renjana)
supaya memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran
selanjutnya di kelas XI dan XII.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Seni Pertunjukan bertujuan membekali
peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skill
dan hard skill, karakter), yaitu:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Seni Pertunjukan
berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh
seniman dalam bidang seni pertunjukan sesuai dengan situasi,
kondisi, dan perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Profil enterpreneur, Lingkup pembelajaran meliputi pekerjaan atau profesi
peluang usaha dan dalam bidang seni pertunjukan, peluang usaha di
pekerjaan/profesi di bidang seni dan ekonomi kreatif untuk membangun
bidang seni visi dan passion, yang diimplementasikan dalam
pertunjukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
PJBL/kewirausahaan.
Proses bisnis di Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
industri dan dunia didik tentang K3 dan 5R terkait aspek perawatan dan
kerja bidang seni dampak peralatan di bidang seni pertunjukan, proses
pertunjukan bisnis di industri atau dunia kerja, pengetahuan
tentang kepribadian yang dibutuhkan sebagai bagian
dari kemampuan berwirausaha dengan berorientasi
pada efektivitas, potensi lokal dan kearifan lokal, serta
pengelolaan SDM di Industri atau dunia kerja.
- 220 -
Elemen Deskripsi
Perkembangan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
teknologi di industri didik tentang perkembangan teknologi maupun isu
dan dunia kerja global dalam seni pertunjukan yang banyak dijumpai
serta isu-isu global di masyarakat sebagai bagian dari kemajuan jaman
pada bidang seni yang harus diikuti dan diaplikasikan dalam proses
pertunjukan berkesenian, penggunaan aplikasi dalam membuat
karya digital, penggunaan aplikasi Marketplace
berbasis Online, Industri 4.0, Internet of Things (IOT).
Konsep seni Lingkup pembelajaran meliputi pemberian
pertunjukan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman tentang
unsur-unsur dalam seni pertunjukan terdiri dari
sejarah, fungsi, jenis, cabang, ciri, estetika, dan
apresiasi yang dilakukan dengan kajian interdisiplin.
Dasar-dasar Lingkup pembelajaran adalah pengenalan dasar-dasar
produksi seni produksi seni pertunjukan meliputi kegiatan kreatif
pertunjukan pengembangan konten, produksi pertunjukan, dan
penyajian seni pertunjukan.
Sarana dan Lingkup pembelajaran adalah dasar-dasar teknik
perlengkapan pentas meliputi tata panggung, tata rias, tata busana,
pementasan seni tata cahaya, dan tata suara.
pertunjukan
Teknik dasar seni Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan,
pertunjukan dan keterampilan dasar sesuai dengan kompetensi
yang dipilih terdiri teknik, etude, dan repertoar.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian seni pertunjukan yang dipilihnya,
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft
skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai
tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar
K3 dan 5R dalam seni pertunjukan, mengembangkan kemampuan
berfikir kritis dan memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten
menerapkan budaya kerja dalam berkesenian. Pada aspek hard skill
peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada
mata pelajaran Dasar-Dasar Seni Pertunjukan.
A. Rasional
Dasar-Dasar Broadcasting dan Perfilman merupakan kumpulan mata
pelajaran pada Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman yang
penting untuk diberikan. Mata pelajaran ini berisi dasar-dasar mata
pelajaran untuk penguasaan kompetensi pada produksi dan siaran
program radio, produksi siaran dan program televisi, produksi film dan
program televisi dan produksi film.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Broadcasting dan Perfilman bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hard skill dan soft skill), serta terkait dengan
kompetensi kejuruan serta perkembangan teknologi komunikasi audio
visual meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Broadcasting dan
Perfilman merupakan mata pelajaran yang menjadi pondasi program
keahlian Broadcasting dan Perfilman sesuai dengan perkembangan
dunia kerja. Mata pelajaran ini mempunyai beberapa materi ajar yang
beragam yang dipelajari melalui pengetahuan dan praktik dengan porsi
dominan pada pemahaman, serta memiliki dinamika yang tinggi
karena selalu terkait dengan perkembangan teknologi.
- 224 -
Mata pelajaran Dasar-Dasar Broadcasting dan perfilman terdiri atas
elemen-elemen meliputi.
Elemen Deskripsi
Profesi dalam industri Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman potensi
broadcasting dan budaya serta kearifan lokal sebagai ide produksi
perfilman yang sedang industri radio, pertelevisian dan perfilman, bidang dan
berkembang dan level pekerjaan, Standard Operational Procedures (SOP)
proses bisnis dalam divisi kerja, dan perawatan peralatan audio visual.
broadcasting dan
perfilman
Elemen Deskripsi
serta prosedur pengolahan data digital dari material
audio video, dan sifat data digital dari material audio
video melalui simulasi.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK/MAK), siswa akan mendapatkan
gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga
mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar di bidang Broadcasting dan Perfilman.
A. Rasional
Dasar-Dasar Animasi merupakan kumpulan muatan/materi keahlian
seni dan ekonomi kreatif pada program keahlian animasi. Dasar-Dasar
Animasi memiliki ruang lingkup bahasan yang meliputi seni teknologi
animasi, seni produksi animasi, seni gerak, seni penceritaan, serta seni
visual dan komposisi.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Animasi bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft
skills dan hard skills) meliputi:
Elemen Deskripsi
Proses bisnis Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
industri kreatif di didik tentang kepribadian yang dibutuhkan agar dapat
bidang animasi mengembangkan pola pikir kreatif, memadukan
kearifan lokal dalam proses kreatif untuk
menghasilkan solusi bisnis yang tepat sasaran,
pengelolaan SDM di industri animasi dengan melihat
potensi lokal, aspek pengetahuan media/platform dan
teknologi untuk mendukung proses bisnis industri
kreatif di bidang animasi.
Perkembangan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman peserta
teknologi di industri didik tentang sejarah perkembangan teknologi dalam
dan dunia kerja proses produksi animasi, mulai dari teknik tradisional
serta isu-isu global sampai dengan teknologi modern, Industri 4.0, Internet
pada bidang of Things (IOT), teknologi digital dalam dunia industri,
animasi isu pemanasan global, perubahan iklim, aspek-aspek
ketenagakerjaan, Life Cycle produk industri sampai
dengan reuse dan recycling.
Profil technopreneur, Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang
job profile, peluang profesi-profesi dalam industri animasi, tugas dan
usaha dan tanggung jawab setiap profesi dalam industri animasi,
pekerjaan/profesi di mampu membaca peluang pasar dan usaha di bidang
bidang animasi animasi dan ekonomi kreatif, technopreneur/pelaku
wirausaha dalam bidang animasi untuk membangun
visi dan passion, serta melakukan pembelajaran
berbasis projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan.
Teknik dasar proses Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang
produksi pada proses produksi dan teknologi yang diaplikasikan
industri animasi dalam industri animasi secara tekun dan teliti,
memahami perangkat kerja, pemakaian aplikasi atau
tools untuk dioperasikan dalam ekosistem industri
animasi (perangkat kerja produksi animasi),
memahami sikap kerja dalam melakukan komunikasi
dan kerja sama tim, produksi animasi yang meliputi
istilah teknis atau bahasa, unit kerja, proses (pipeline),
workflow pekerjaan, fungsi kerja (job desk) serta SOP
pada produksi animasi.
- 230 -
Elemen Deskripsi
Aspek legal pada Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang
produksi animasi aspek legal dalam produksi animasi, Intelectual
Property (IP) atau hak kekayaan intelektual (HAKI),
serta kode etik yang berlaku di industri animasi baik
dalam lingkup nasional maupun internasional,
Quality control pada Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
produksi animasi pengawasan mutu hasil yang dibuat para pekerja
animasi, dengan standar capaian yang disepakati.
Pengetahuan berbagai jenis produk animasi dan
kegunaanya disesuaikan dengan tuntutan kualitas
dari masing-masing jenis animasi tersebut.
Aplikasi berbasis Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang
teknologi untuk pengoperasian perangkat kerja produksi baik yang
digunakan selaras digital maupun non-digital yang dibutuhkan di area
dengan kebutuhan kerja pada bidang kerja 2 dimensi maupun 3 dimensi,
industri fungsi dan kegunaan perangkat kerja, workflow
perangkat kerja, kapasitas perangkat kerja
(digital/non-digital), area tools kerja pada perangkat
kerja sesuai dengan kebutuhan pasar maupun partner
industri.
Unsur visual untuk Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang
diterapkan dan unsur-unsur visual dalam produksi animasi,
diaplikasikan ke penciptaan desain berdasarkan prinsip dan unsur
dalam karya desain desain (bidang, bentuk, warna dan komposisi), teknik
yang benar dalam bervisual, dikaitkan dengan
pencapaian nilai estetika
Dasar pergerakan Meliputi pemahaman tentang pengetahuan,
buatan untuk keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
diterapkan membuat gerak objek digital baik character maupun
berdasarkan non-character, dasar pergerakan buatan berdasarkan
instruksi kerja instruksi kerja pergerakan objek, meliputi unsur gerak
dalam kehidupan, suara, waktu, masa dan sifat objek
yang akan digerakan.
Cerita secara visual Meliputi pemahaman tentang pembacaan
shot/scene/sequence storyboard , pengambilan
gambar, adegan, dan urutan storyboard serta
menganalisis cerita, mampu memahami tentang alur
cerita serta unsur-unsur dalam sebuah cerita.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar.
A. Rasional
Dasar-Dasar Keahlian Busana adalah pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian busana
(fesyen). Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana merupakan
mata pelajaran kejuruan yang terdiri dari berbagai ilmu dasar sebagai
penentu dalam mempelajari mata pelajaran yang lain dalam program
keahlian Busana mencakup pemahaman akan gaya hidup, perubahan
selera (trend) hingga proses desain, produksi, dan marketing. Selain
itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana fokus
pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh tenaga
keahlian busana (fesyen) yang bukan hanya mencakup keterampilan
teknis pembuatan busana namun meliputi sisi kreasi, produksi, dan
marketing.
Elemen Deskripsi
Profil technopreneur,
Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman profil
peluang usaha dan technopreneur, pekerjaan atau profesi dalam bidang
pekerjaan/profesi di
busana (fesyen), kepribadian dan sikap dalam bekerja
bidang busana di bidang busana (fesyen), kemampuan membaca
(fesyen) peluang pasar dan usaha di bidang seni dan ekonomi
kreatif, untuk membangun visi dan passion, serta
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan.
Dunia Industri dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Perkembangan Mode keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
(DIPM) memahami ekosistem mode dan overview fashion
industry, model bisnis di lingkup industri fashion,
gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion
dan trend, memahami karya desainer dan produk
- 235 -
Elemen Deskripsi
fashion, memahami konsep sustainable fashion,
memahami potensi lokal dan kearifan lokal dalam
produk fashion.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK/MAK), peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
- 236 -
A. Rasional
Teknik Perawatan Gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau
mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan,
dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik
fungsi (currative maintenance), perawatan dilakukan setelah ada
kerusakan atau masalah, baik pada tingkat ringan, sedang, maupun
berat. Teknik perawatan gedung merupakan bidang yang memiliki
peran besar dalam sektor infrastruktur dunia, karena gedung
merupakan kebutuhan pokok suatu organisasi/kelompok dalam
bekerja sehingga perlu adanya perawatan dan perbaikan secara
rutin/berkala agar aktivitas dan kegiatan yang ada di dalamnya dapat
berjalan dengan lancar dalam membangun dan memajukan negara.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Perawatan Gedung berisi materi pembelajaran
tentang kemampuan berkelanjutan pekerjaan perawatan gedung yang
meliputi pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan perawatan gedung,
sistem utilitas bangunan gedung, teknik perawatan dan perbaikan
utilitas bangunan gedung, serta estimasi biaya pekerjaan perawatan
gedung dan utilitas bangunan gedung.
Elemen Deskripsi
Pelaksanaan dan Meliputi penerapan Ksehatan, Keselamatan, Kerja,
pengawasan dan Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja
pekerjaan industri, identifikasi penilaian tingkat kerusakan
perawatan gedung bangunan, membuat gambar rencana kerja, pekerjaan
pelaksanaan perawatan gedung, pengawasan
pekerjaan perawatan gedung, serta penyusunan
laporan progres harian, mingguan, dan bulanan
pekerjaan perawatan gedung.
Sistem utilitas Meliputi teknik dan prinsip pemasangan sistem
bangunan gedung instalasi pipa air bersih dan air panas, teknik dan
prinsip pemasangan sistem instalasi pipa air
kotor/buangan, prosedur pemasangan alat-alat
saniter dan pekerjaan elektrikal instalasi listrik pada
bangunan gedung.
Perawatan dan Meliputi prosedur perawatan dan perbaikan jaringan
perbaikan instalasi air bersih, air kotor, dan peralatan saniter,
pekerjaan utilitas serta prosedur perawatan dan perbaikan pekerjaan
bangunan gedung elektrikal instalasi listrik pada bangunan gedung.
Estimasi biaya Meliputi rencana anggaran biaya (RAB) terdiri atas
pekerjaan jenis-jenis bahan dan pekerjaan, volume pekerjaan,
perawatan gedung perhitungan kebutuhan bahan dan upah, harga
dan utilitas satuan bahan dan upah, penyusunan jadwal (time
bangunan gedung schedule), network planning, dan penyusunan kurva S,
serta pembuatan laporan harian dan mingguan.
- 239 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai konsentrasi keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menguatkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu, pada akhir Fase F ini
peserta didik mampu melaksanakan pekerjaan perawatan gedung
yang meliputi pekerjaan pelaksanaan gedung, teknik pekerjaan
pengawasan gedung, sistem utilitas bangunan gedung, teknik
pekerjaan perawatan dan perbaikan gedung dan utilitas, serta estimasi
biaya pekerjaan perawatan gedung dan utilitas.
A. Rasional
Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan merupakan bagian penting
dari pekerjaan konstruksi bangunan sipil pendukung infrastruktur.
Lingkup pekerjaan ini cukup luas, yaitu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan hingga evaluasi hasil
keseluruhan rangkaian aktivitas dari awal sampai terwujudnya
jaringan jalan raya beserta jembatan dan jaringan irigasi. Kemampuan
mengoptimalkan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis pada pekerjaan
konstruksi jalan, irigasi dan jembatan sangat dibutuhkan dalam
implementasi konstruksi untuk menghasilkan peningkatan
kenyamanan fasilitas umum bagi kebutuhan masyarakat.
B. Tujuan
Pembelajaran pada Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan secara
keseluruhan bertujuan membekali peserta didik dengan kompetensi
hard skills dan soft skills sebagai berikut:
1. melakukan pengukuran dan survei pemetaan pekerjaan jalan,
irigasi, dan jembatan;
2. menerapkan perhitungan mekanika teknik pada konstruksi jalan,
irigasi, dan jembatan;
3. menganalisis pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan
konstruksi jalan;
4. menganalisis pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan
konstruksi irigasi;
5. menganalisis pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan
konstruksi jembatan; dan
6. menganalisis estimasi biaya pekerjaan konstruksi jalan, irigasi dan
jembatan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan berisi materi
pembelajaran tentang kemampuan lanjut dalam mengaktualisasikan
prarencana sesuai batasan minimal Fase F pada pekerjaan konstruksi
proyek jalan penghubung (jalan kelas III), jaringan irigasi pada saluran
tersier dengan bangunan pelengkapnya dan konstruksi jembatan
sederhana bentang pendek sesuai ketentuan dan spesifikasi teknis,
- 242 -
serta menerapkan K3LH dan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK).
Elemen Deskripsi
Pengukuran dan Meliputi pekerjaan persiapan data dan dokumen
survei pemetaan lokasi, pelaksanaan pemetaan situasi, evaluasi hasil
(PSP) pengukuran, dan pembuatan laporan pengukuran
berupa portofolio.
Mekanika teknik Meliputi perencanaan pembebanan, dimensi
konstruksi jalan, konstruksi, evaluasi keandalan konstruksi dan
irigasi, dan pelaporan hasil perhitungan berupa portofolio dan
jembatan presentasi visual.
(MT KJIJ)
Pelaksanaan, Meliputi penerapan ketentuan pekerjaan jalan;
pengawasan dan perencanaan konstruksi jalan, pekerjaan drainase dan
pemeliharaan konstruksi bangunan pengaman; perencanaan
konstruksi jalan komponen perkerasan jalan dan jenis bangunan
(P3K Jalan) pengaman; penganalisisan pemeliharaan jalan; dan
pelaporan hasil pekerjaan jalan berupa portofolio dan
presentasi visual.
Pelaksanaan, Meliputi penerapan ketentuan pekerjaan irigasi dan
pengawasan dan bangunan pelengkap; penerapan persiapan dan
pemeliharaan peninjauan lapangan; perencanaan jaringan irigasi
konstruksi dan konstruksi bangunan pelengkap; perencanaan
irigasi (P3K Irigasi) skema kebutuhan pengairan irigasi dan konstruksi
bangunan pelengkap; penganalisisan pemeliharaan
irigasi; dan pelaporan hasil pekerjaan irigasi berupa
portofolio dan presentasi visual.
Pelaksanaan, Meliputi penerapan ketentuan pekerjaan konstruksi
pengawasan dan jembatan; pelaksanaan persiapan dan peninjauan
pemeliharaan lapangan; perencanaan bagian konstruksi jembatan
konstruksi dan konstruksi bangunan pengaman; penerapan
jembatan pengujian tanah dan bahan, penganalisisan keandalan
(P3K Jembatan) konstruksi jembatan dan konstruksi bangunan
pengaman; serta pemeliharaan konstruksi jembatan.
Pelaporan hasil pekerjaan konstruksi jembatan berupa
portofolio dan presentasi visual.
Estimasi biaya Meliputi persiapan data dan dokumen bangunan;
pekerjaan penyusunan volume dan harga satuan pekerjaan
konstruksi jalan, bangunan; penyusunan estimasi biaya; pembuatan
irigasi dan network planning, time schedule (bar chart ), dan kurva
jembatan S; dan pembuatan laporan hasil pekerjaan konstruksi
(EBP KJIJ) jalan, irigasi, dan jembatan berupa portofolio dan
presentasi visual.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai konsentrasi keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
memantapkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan kemampuan dalam pengukuran dan survei topografi,
menerapkan mekanika teknik, menganalisis pelaksanaan,
- 243 -
pengawasan dan pemeliharaan dan menghitung estimasi biaya
pekerjaan, serta menyusun presentasi dari pekerjaan konstruksi
jalan, irigasi, dan jembatan dengan menerapkan K3LH.
A. Rasional
Konstruksi jalan dan jembatan adalah serangkaian kegiatan
pekerjaan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan, serta evaluasi kegiatan konstruksi pada proyek
bangunan sipil, khususnya konstruksi jalan dan jembatan.
Kemampuan mengoptimalkan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis
pada pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan sangat dibutuhkan
dalam implementasi konstruksi agar dapat menghasilkan fasilitas
umum yang nyaman dan berguna bagi masyarakat.
B. Tujuan
Pembelajaran Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan secara
keseluruhan bertujuan membekali peserta didik dengan kompetensi
hard skills dan soft skills sebagai berikut:
1. mampu melaksanakan pengukuran dan survei topografi,
menghitung dan menggambar hasil pengukuran;
2. mampu menggambar bagian-bagian konstruksi jalan dan
jembatan dengan perangkat lunak gambar 2D yang relevan dengan
dunia kerja;
3. mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan konstruksi
jalan;
4. mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan konstruksi
jembatan sederhana, yaitu jembatan bentang pendek, yang
menggunakan pondasi batu kali;
5. mampu menghitung estimasi biaya konstruksi jalan dan
jembatan; dan
6. mampu membuat visualisasi desain 3D konstruksi jalan dan
jembatan sederhana dalam bentuk video animasi yang informatif,
dengan perangkat lunak yang relevan dengan dunia kerja.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan merupakan
materi pembelajaran lanjutan dari Dasar-dasar Konstruksi dan
- 247 -
Perawatan Bangunan Sipil, dengan pendalaman dan perluasan dalam
pemahaman setiap materinya yang dituangkan pada pengukuran dan
survei topografi jalan dan jembatan, gambar konstruksi jalan dan
jembatan, estimasi biaya konstruksi jalan dan jembatan, perencanaan
dan pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan, serta presentasi
desain konstruksi jalan dan jembatan.
Elemen Deskripsi
Pengukuran dan Meliputi pengoperasian peralatan pengukuran dan
survei jalan dan prosedur pelaksanaan pengukuran survei topografi
jembatan dengan alat ukur waterpass dan theodolite,
perhitungan dan penggambaran hasil pengukuran.
Gambar konstruksi Meliputi penggambaran denah, potongan dan detail
jalan dan jembatan konstruksi jalan dan jembatan sederhana dengan
menggunakan perangkat lunak gambar 2D, yang
relevan dengan dunia kerja.
Perencanaan dan Meliputi perkembangan sejarah jalan, jenis bahan dan
pelaksanaan alat berat, klasifikasi jalan, perencanaan geometrik
konstruksi jalan jalan, perhitungan horizontal allignment, vertical
alligment, konsep perencanaan perkerasan jalan,
perhitungan daya dukung tanah dasar, analisis beban
yang melewati jalan, perencanaan tebal perkerasan
lentur dan kaku, prosedur pelaksanaan pekerjaan
perkerasan lentur dan kaku, prosedur pemeliharaan
jalan.
Perencanaan dan Meliputi bagian-bagian konstruksi jembatan, jenis-
pelaksanaan jenis jembatan sesuai klasifikasinya, teknik pekerjaan
konstruksi tanah untuk jembatan, struktur jembatan,
jembatan perancangan jembatan, teknik stabilisasi dan
perbaikan tanah, metode pemeliharaan jembatan
sederhana bentang pendek dengan pondasi dari batu
kali.
Estimasi biaya Meliputi identifikasi jenis bahan dan tenaga, jenis
konstruksi jalan pekerjaan, perhitungan volume pekerjaan,
dan jembatan perhitungan HSP (Harga Satuan Pekerjaan), serta
penyusunan time schedule dan kurva-S pada
pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan.
presentasi desain Meliputi pembuatan visualisasi desain 3D konstruksi
konstruksi jalan jalan dan jembatan sederhana dalam bentuk video
dan jembatan animasi yang informatif, dengan perangkat lunak yang
relevan dengan dunia kerja.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memantapkan passion dan
vision untuk merencanakan dan melaksanakan pengukuran dan
survei topografi jalan dan jembatan, menggambar konstruksi jalan
dan jembatan, menghitung biaya pekerjaan, merencanakan dan
melaksanakan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan, serta
membuat presentasi desain konstruksi jalan dan jembatan sederhana.
- 248 -
Selain itu, pada akhir Fase F peserta didik mampu menguasai
kompetensi di bidang Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan sebagai
berikut.
A. Rasional
Konstruksi dan perumahan adalah kegiatan pembangunan
perumahan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kegiatan konstruksi. Aktivitas kegiatan tersebut berulang
dengan mengembangkan dan memperhatikan fasilitas sosial dan
lingkungan supaya berfungsi secara maksimal. Konstruksi dan
perumahan merupakan satu kesatuan dalam memenuhi kebutuhan
dan kenyamanan bagi penghuninya. Mata pelajaran Teknik
Konstruksi dan Perumahan merupakan pelajaran pendalaman dari
mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perumahan yang
telah dipelajari di kelas X pada Fase E.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Konstruksi dan Perumahan berisi materi
pembelajaran tentang kompetensi lanjut penerapan K3LH dan budaya
kerja industri dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan konstruksi dan perumahan yang meliputi pekerjaan batu,
pekerjaan beton, pekerjaan plumbing, pekerjaan rangka atap,
pekerjaan plafon, pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan daun
pintu dan daun jendela, pekerjaan finishing, dan estimasi biaya
konstruksi dan perumahan, serta memahami jenis-jenis kontrak
konstruksi dan sistem pembayaran pelaksanaan konstruksi. Mata
pelajaran Teknik Konstruksi dan Perumahan merupakan mata
pelajaran pendalaman dan perluasan dari Dasar-dasar Kejuruan
Teknik Konstruksi dan Perumahan yang terdiri atas elemen-elemen
sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Perencanaan Meliputi perencanaan lokasi, site plan, pengukuran
konstruksi dan pembagian kaveling, untuk bangunan dan kawasan,
perumahan gambar rencana, pengurusan legalitas dan perijinan
yang dipersyaratkan perumahan.
Pelaksanaan Meliputi penerapan prosedur K3LH dan budaya kerja
pekerjaan industri dalam melaksanakan pekerjaan dan
konstruksi mengevaluasi pekerja konstruksi dan perumahan, di
perumahan antaranya pekerjaan batu, pekerjaan beton, pekerjaan
plumbing, pekerjaan rangka atap, pekerjaan plafon,
pekerjaan kusen pintu dan jendela, pekerjaan daun
pintu dan daun jendela, pekerjaan finishing dengan
menerapkan praktik secara menyeluruh pada
penggunaan peralatan dan teknologi yang digunakan
di bidang konstruksi dan perumahan.
Pengawasan Meliputi penerapan tahapan-tahapan pengawasan dan
pekerjaan pelaksanakan pekerjaan pengawasan terhadap
- 251 -
Elemen Deskripsi
konstruksi pekerjaan konstruksi perumahan, penyusunan
perumahan laporan progress fisik harian, mingguan, dan bulanan.
Estimasi biaya Meliputi penyusunan dan evaluasi Rencana Anggaran
pekerjaan Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi yang terdiri atas
konstruksi dan perhitungan volume pekerjaan, harga satuan upah,
perumahan material dan alat, perhitungan analisis harga satuan,
penyusunan jadwal (time schedule), penyusunan kurva
S, memahami jenis-jenis kontrak konstruksi, serta
sistem pembayaran pelaksanaan konstruksi.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu, pada akhir Fase F pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi di bidang Teknik Konstruksi dan Perumahan yang
meliputi perencanaan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan pekerjaan
konstruksi perumahan, pengawasan pekerjaan konstruksi
perumahan, dan estimasi biaya pekerjaan konstruksi dan
perumahan.
A. Rasional
Konstruksi Gedung dan Sanitasi merupakan mata pelajaran yang
mempelajari tentang bagian-bagian bangunan dan cara mewujudkan
menjadi satu bangunan yang utuh dan kokoh beserta konsep
pembuangan limbah untuk menjaga kesehatan, baik penghuni
maupun lingkungannya.
B. Tujuan
Mata pelajaran Konstruksi Gedung dan Sanitasi bertujuan membekali
peserta didik dengan soft skills dan hard skills sebagai berikut:
1. melaksanakan pekerjaan di bidang konstruksi bangunan gedung;
2. melaksanakan pekerjaan utilitas bangunan gedung;
3. melakukan pekerjaan perawatan gedung; dan
4. melakukan estimasi biaya konstruksi gedung.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Konstruksi Gedung dan Sanitasi berisi materi
pelajaran seputar pekerjaan di bidang konstruksi bangunan gedung,
- 253 -
pekerjaan utilitas, perawatan gedung, serta perhitungan biaya
konstruksi, sanitasi dan perawatan gedung dengan menerapkan K3LH
dan budaya kerja industri peserta didik yang terdiri atas elemen-
elemen berikut ini.
Elemen Deskripsi
Konstruksi Meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
bangunan gedung pekerjaan (survei pemetaan, pondasi, struktur,
dinding, atap, dan finishing).
Sistem utilitas Meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
bangunan gedung pada pekerjaan sistem instalasi (air bersih, air kotor,
kebakaran, listrik), dan alat-alat saniter.
Perawatan gedung Meliputi pekerjaan perawatan dan perbaikan lantai,
dinding, atap dan plafon, instalasi air bersih, air kotor
dan saniter, instalasi listrik sederhana, dan instalasi
kebakaran.
Estimasi biaya Meliputi rencana anggaran biaya (RAB), yang terdiri
konstruksi gedung atas jenis-jenis bahan dan pekerjaan, volume
pekerjaan, perhitungan kebutuhan bahan dan upah,
harga satuan bahan dan upah, penyusunan jadwal
(time schedule) dan kurva S, serta pembuatan laporan
pekerjaan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memantapkan passion dan
vision pada aktivitas belajarnya guna memiliki kompetensi yang utuh.
Selain itu, pada akhir Fase F ini peserta didik mampu merencanakan,
melaksanakan, dan pengawasan pada konstruksi gedung, sistem
utilitas bangunan, perawatan gedung, dan estimasi biaya konstruksi
dengan menerapkan K3LH dan budaya kerja industri.
A. Rasional
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah konsentrasi
keahlian yang mempelajari tentang gambar struktur, gambar
arsitektur, gambar interior dan eksterior gedung, gambar konstruksi
jalan dan jembatan yang relevan dengan dunia kerja, teknik
konstruksi utilitas bangunan gedung dan sistem plumbing; estimasi
biaya konstruksi bangunan hasil perhitungan rencana anggaran biaya
(RAB), rencana kerja dan syarat (RKS) pelaksanaan kerja, serta
rencana jadwal pekerjaan dan simulasi desain model bangunan.
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan mempunyai peran dalam
kontribusi pada penataan bangunan dan infrastruktur
kota/kabupaten, karena informasi dari desain rencana
bangunan/infrastruktur yang dihasilkan oleh sistem digital
konstruksi tersebut mendukung efektivitas pekerjaan perubahan
desain, analisa benturan/masalah objek konstruksi, dan memberikan
simulasi proses pembangunan (metode kerja) yang menampilkan
informasi kebutuhan sumber daya dan waktu suatu konstruksi
sehingga dapat membantu koordinasi dan integrasi dengan desain
tata kota/kabupaten yang sudah ada maupun yang akan
dikembangkan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan bertujuan
untuk membekali peserta didik dengan dasar-dasar soft skills dan
hard skills sebagai berikut:
1. mampu menggambar 3D dan 2D struktur, arsitektur, interior dan
eksterior gedung dengan teknologi perangkat lunak desain
pemodelan dan informasi bangunan;
2. mampu menggambar 2D denah, potongan, detail konstruksi jalan
dan jembatan, serta menggambar 3D model jalan dengan teknologi
perangkat lunak desain pemodelan dan informasi bangunan;
3. mampu menggambar 2D dan 3D utilitas gedung dan sistem
plumbing yang diintegrasikan dengan gambar struktur maupun
arsitektur bangunan dengan teknologi perangkat lunak desain
pemodelan dan informasi bangunan;
4. mampu menyusun rencana estimasi biaya konstruksi bangunan
dari hasil perhitungan volume material dan menyusun jadwal
pekerjaan konstruksi dengan perangkat lunak desain pemodelan
informasi bangunan; dan
5. mampu membuat visualisasi desain konstruksi dalam bentuk
video animasi yang informatif dengan perangkat lunak desain
pemodelan informasi bangunan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan berisi
materi pembelajaran tentang kemampuan berkelanjutan memahami
karakteristik objek sebenarnya dengan mengaktualisasi rancangan
konstruksi pada gambar dengan menggunakan aplikasi perangkat
- 257 -
lunak menjadi alat komunikasi antara perencana dengan pelaksana
dalam merealisasikan rancangan konstruksi.
Elemen Deskripsi
Desain pemodelan Meliputi menggambar 3D & 2D struktur, arsitektur,
bangunan interior dan eksterior gedung. Membuat visualisasi
animasi desain yang informatif dengan menggunakan
teknologi Building Information Modelling (BIM) di bidang
desain pemodelan dan informasi bangunan dan
menerapkan K3LH.
Desain pemodelan Meliputi menggambar 2D & 3D denah, potongan, dan
jalan dan jembatan detail-detail konstruksi jalan dan jembatan. Membuat
visualisasi animasi desain yang informatif dengan
menggunakan perangkat lunak BIM di bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan.
Gambar konstruksi Meliputi menggambar instalasi air bersih, air kotor,
utilitas gedung dan saniter, instalasi listrik, dan instalasi sistem kebakaran
sistem plumbing dengan menggunakan teknologi Building Information
Modelling (BIM) di bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan.
Rencana biaya dan Meliputi rencana anggaran biaya (RAB) terdiri atas
penjadwalan jenis-jenis bahan dan pekerjaan, volume pekerjaan,
konstruksi perhitungan kebutuhan bahan dan upah, harga
bangunan satuan bahan dan upah, penyusunan jadwal (time
schedule) dan penyusunan kurva S dengan
menggunakan teknologi Building Information Modelling
(BIM) serta rencana kerja dan syarat-syarat di bidang
desain pemodelan dan informasi bangunan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu
memantapkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu, pada akhir Fase ini peserta
didik mampu menggambar 3D & 2D struktur, arsitektur, interior dan
eksterior gedung, teknik konstruksi utilitas dan sistem plumbing
gedung serta menggambar konstruksi jalan dan jembatan
menggunakan perangkat lunak desain pemodelan dan informasi
bangunan yang relevan dengan dunia kerja, serta dapat melakukan
perhitungan estimasi biaya konstruksi bangunan dengan menerapkan
K3LH.
A. Rasional
Desain Interior dan Teknik Furnitur adalah kegiatan yang dilakukan
mulai dari proses membuat desain interior sebuah ruang beserta isi
di dalamnya, proses pembuatan furnitur mulai dari perencanaan,
proses pembuatan dan finishing. Pembuatan furnitur dilakukan
secara massal mekanis dengan cepat dan murah, yang menggunakan
kayu masif, kayu olahan serta bahan/material baru lainnya, dan
bagaimana menyajikan furnitur yang tepat dalam sebuah ruangan,
untuk menjawab isu kemajuan teknologi dalam memenuhi
kesejahteraan umat manusia dan lingkungan tempat tinggalnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain Interior dan Teknik Furnitur bertujuan
membekali peserta didik dengan soft skills dan hard skills meliputi:
1. merancang interior ruangan;
2. membuat gambar kerja furnitur;
3. membuat furnitur;
4. melaksanakan finishing furnitur; dan
5. menganalisis estimasi biaya.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Desain Interior dan Teknik Furnitur berisi materi
pembelajaran tentang kemampuan lanjut pekerjaan yang harus
dimiliki oleh tenaga kerja dalam bidang desain interior dan furnitur.
Elemen Deskripsi
Desain interior Meliputi gambar denah, potongan, detail, interior
hunian pribadi dan interior ruang publik/fasilitas
publik, berdasarkan pembagian area, tata letak, aspek
budaya, aspek arsitektural, elemen desain interior, dan
ergonomi dengan memperhatikan kearifan lokal dan
budaya setempat secara manual dan dengan bantuan
perangkat lunak (2D dan 3D).
gambar kerja Meliputi gambar tampak, potongan, detail furnitur
furnitur secara manual dan dengan bantuan perangkat lunak
(2D dan 3D), yang bisa diaplikasikan di mesin CNC.
Teknik pembuatan Meliputi proses pembahanan kayu masif, kayu olahan,
furnitur serta bahan dan material baru lainnya dengan
menggunakan mesin statis, proses pembuatan
komponen furnitur dengan perkakas tangan (hand
tools), peralatan tangan listrik (portable), mesin listrik
(mesin statis), mesin CNC, perakitan, pengejokan,
asesoris, dengan menerapkan K3LH dan budaya kerja
industri di lingkungan kerjanya.
Teknik finishing Meliputi finishing dengan bahan pelapis, finishing
furnitur teknik oles, dan teknik semprot dengan tahap-tahap
penyiapan permukaan komponen, penyesuaian warna
dan pengerjaan finishing, dengan menerapkan K3LH
dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya.
Estimasi biaya Meliputi daftar komponen pekerjaan furnitur,
menghitung biaya pekerjaan yang terdiri atas biaya
langsung (upah, alat, bahan) dan tak langsung (biaya
umum, keuntungan) untuk pekerjaan interior hunian
pribadi dan interior ruang publik/fasilitas publik,
beserta furnitur di dalamnya secara mandiri.
- 261 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan kompetensi di
bidang Desain Interior dan Teknik Furnitur, dalam rangka
menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan
kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Desain
Interior dan Teknik Furnitur sebagai berikut.
A. Rasional
Desain dan Teknik Furnitur adalah kegiatan proses pembuatan
furnitur mulai dari perencanaan, proses pembuatan dan finishing.
Pembuatan furnitur dilakukan secara massal mekanis dengan cepat
dan murah, yang menggunakan kayu masif, kayu olahan serta
bahan/material baru lainnya, dan bagaimana menyajikan furnitur
yang tepat dalam sebuah ruangan, untuk menjawab isu kemajuan
teknologi dalam memenuhi kesejahteraan umat manusia dan
lingkungan tempat tinggalnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain dan Teknik Furnitur bertujuan membekali
peserta didik dengan hard skills dan soft skills sebagai berikut:
1. membuat gambar furnitur;
2. menganalisis estimasi biaya furnitur;
3. melaksanakan pembuatan furnitur; dan
4. melaksanakan finishing furnitur.
- 263 -
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Desain dan Teknik Furnitur berisi materi
pembelajaran tentang kemampuan lanjutan pekerjaan furnitur guna
mengaktualisasi pra-rencana furnitur yang dituangkan pada teknik
furnitur, meliputi: gambar furnitur, estimasi biaya furnitur, teknik
pembuatan furnitur, dan teknik finishing.
Elemen Deskripsi
Gambar furnitur Meliputi desain furnitur, gambar kerja yang terdiri
atas gambar tampak, potongan, dan detail furnitur,
baik 2D maupun 3D dengan teknik manual dan
dengan bantuan perangkat lunak.
Estimasi biaya Meliputi daftar komponen pekerjaan furnitur,
furnitur menghitung biaya pekerjaan furnitur yang terdiri atas
biaya langsung (upah, alat, dan bahan) dan tidak
langsung (biaya umum dan keuntungan).
Teknik pembuatan Meliputi proses pembahanan kayu masif, kayu olahan,
furnitur serta bahan dan material baru lainnya dengan
menggunakan mesin statis, pembuatan komponen
dengan menggunakan peralatan manual, mesin
portable, dan mesin CNC serta merakit komponen
furnitur.
Teknik finishing Meliputi finishing dengan bahan pelapis, finishing
furnitur teknik oles, dan teknik semprot dengan tahap-tahap
penyiapan permukaan komponen, penyesuaian warna,
dan pengerjaan finishing.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik akan mendapatkan keterampilan
pekerjaan-pekerjaan yang ada di industri furnitur dalam rangka
menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan
kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
secara mandiri dan kelompok. Selain itu, pada akhir Fase F pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Desain dan Teknik Furnitur sebagai
berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pemesinan adalah salah satu cabang disiplin
ilmu dari teknik mesin yang luas. Pengetahuan dan keterampilan pada
keilmuan teknik pemesinan dapat dimanfaatkan untuk mendesain
dan membuat (manufaktur) kendaraan, pesawat, kapal laut, industri
makanan atau minuman, industri peralatan, mesin-mesin pabrik, alat
kesehatan dan bidang lainnya yang relevan. Saat ini keilmuan teknik
pemesinan berkembang semakin pesat ditandai dengan
pengembangan teknologi Computer Numerical Control (CNC), Computer
Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing (CAM).
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pemesinan bertujuan untuk memastikan
peserta didik dibekali dengan pengetahuan, keterampilan (hard skills,
soft skills) dan karakter dengan menerapkan Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri
sebagai berikut:
1. memahami gambar teknik manufaktur meliputi teknik rancang
gambar dua dimensi dan teknik rancang gambar tiga dimensi
dengan menerapkan penggunaan teknologi CAD;
2. menganalisis teknik pemesinan bubut meliputi teknik
pembubutan benda sederhana dan teknik pembubutan benda
rakitan yang kompleks;
3. menganalisis teknik pemesinan frais meliputi teknik pengefraisan
benda sederhana dan teknik pengefraisan benda rakitan yang
kompleks;
4. mengevaluasi teknik pemesinan gerinda meliputi teknik
penggerindaan pahat dan alat potong serta teknik penggerindaan
benda sederhana dan kompleks; dan
5. mengevaluasi teknik pemesinan nonkonvensional meliputi teknik
pengoperasian, pemrograman CNC secara manual dan import
pemrograman CNC menggunakan teknologi CAM.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Pemesinan membekali peserta didik dalam
kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki tenaga
operator, teknisi dan jabatan profesi lainnya disesuaikan dengan
skema sertifikasi yang digunakan pada lingkup pekerjaan teknik
pemesinan yang relevan. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai dengan
mata pelajaran Teknik Pemesinan.
- 267 -
Mata pelajaran Teknik Pemesinan meliputi elemen-elemen sebagai
berikut.
Elemen Deskripsi
Gambar Teknik Meliputi: aturan gambar dan tanda pengerjaan,
Manufaktur penerapan alat ukur dasar dan presisi pada
perancangan gambar, sistem koordinat gambar,
perancangan gambar sederhana, perancangan
gambar detail, perancangan gambar rakitan yang
kompleks menggunakan aplikasi teknologi CAD
(software) yang relevan.
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Bubut pekerjaan bubut, persiapan pekerjaan bubut,
pembubutan untuk jenis pekerjaan tertentu,
pembubutan eksentrik, pembubutan profil,
pembubutan benda memanjang dengan alat bantu,
pembubutan benda rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Frais pekerjaan frais, persiapan pekerjaan frais,
perhitungan waktu teknik pemesinan frais,
pengaturan benda kerja sesuai tingkat kepresisian
yang dibutuhkan, pengefraisan untuk pekerjaan
tertentu, pengefraisan dengan alat bantu,
pengefraisan benda sederhana, pengefraisan benda
rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pekerjaan gerinda, perhitungan
Gerinda waktu pemesinan gerinda datar, penggerindaan
profil, penggerindaan dan pembentukan serta
pengasahan pahat dan alat potong, pengerjaan
gerinda benda sederhana, pengerjaan gerinda benda
kompleks, evaluasi hasil pengerindaan.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pengoperasian, pengoperasian,
Nonkonvensional sistem koordinat, pemrograman, pengeditan program
simulator dan/atau mesin CNC, import pemrograman
dari software CAM.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami gambar teknik
manufaktur, teknik pemesinan bubut, teknik pemesinan frais, teknik
pemesinan gerinda, dan teknik pemesinan nonkonvensional.
A. Rasional
Teknik Mekanik Industri adalah salah satu konsentrasi keahlian
Program Keahlian Teknik Mesin yang membekali peserta didik dengan
kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian teknik mekanik
industri, yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan teknik
mekanik industri. Lingkup pekerjaan teknik mekanik industri
terutama pada pemeliharaan dan perbaikan peralatan mesin mekanik
industri.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Mekanik Industri bertujuan untuk memastikan
peserta didik dibekali dengan karakter/sikap (attitude), keterampilan
(hard skills, soft skills) dan pengetahuan (knowledge) dengan
menerapkan budaya kerja industri, Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan
Rajin (5R), prosedur-prosedur mutu, Kesehatan, Keselamatan Kerja,
dan Lingkungan Hidup (K3LH) sebagai berikut:
1. menganalisis mesin mekanik industri;
2. mendiagnosa sistem hidrolik dan pneumatik pada mekanik
industri;
3. mendiagnosa sistem kelistrikan pada mesin mekanik industri;
4. memahami sistem elektronika pada mekanik industri;
5. menganalisis sistem kontrol peralatan mekanik industri; dan
6. mendiagnosa teknik perawatan mesin-mesin mekanik industri.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Mekanik Industri berfokus
pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki
oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan profesi lainnya disesuaikan
dengan skema sertifikasi ruang lingkup kebutuhan kerja pada
konsentrasi keahlian teknik mekanik industri. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi sesuai dengan mata pelajaran Teknik Mekanik
Industri.
Elemen Deskripsi
Mesin Mekanik Meliputi: pemilahan alat pemeliharaan utama
Industri mekanik, gangguan komponen mekanik pada mesin
industri, analisis kerusakan dan perbaikan ringan
sistem pelumas, bongkar pasang sistem bantalan
(bearing), kerusakan elemen mesin, getaran (vibration)
dan kebisingan (noise) mesin industri, penyetimbangan
(balancing) dan alignment mesin industri, perbaikan
mekanik pompa dan kompresor, perbaikan sistem
pemipaan.
Sistem Hidrolik dan Meliputi: komponen, simbol komponen, gambar
Pneumatik diagram, instalasi pyur dan elektro hidrolik dan
pneumatik, pemeriksaan komponen sistem hidrolik
dan pneumatik, pemperbaikan/penggantian
komponen sistem hidrolik dan pneumatik,
pemeliharaan preventif, pemeriksaan/penyetelan pada
sistem hidrolik dan pneumatik, diagnosa kesalahan,
perbaikan kerusakan sistem hidrolik dan pneumatik,
pengujian ulang kelayakan (recommision) hasil
perbaikan.
Sistem Kelistrikan Meliputi: komponen, simbol komponen, rangkaian
instalasi listrik, lokasi kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan/kerusakan peralatatan/
komponen listrik AC satu phase 220V atau tiga phase
380V/DC sampai dengan 240V, lokasi kesalahan/
kerusakan, perbaikan kesalahan/kerusakan
rangkaian listrik dasar, kesalahan/kerusakan,
perbaikan kesalahan/kerusakan rangkaian listrik yang
kompleks.
Sistem Elektronika Meliputi: komponen elektronika, sensor dan tranduser,
kontrol loop terbuka dan tertutup, dasar pengendali,
pengendali relay, pengatur kecepatan motor, POS
pemeliharaan dan perbaikan, alat ukur dan alat
tangan pemeliharaan dan perbaikan, pengujian
peralatan elektronika, reverse engineering, wiring dan
comissioning, sistem proteksi peralatan elektronika,
dan perbaikan peralatan elektronika.
Sistem Kontrol Meliputi: komponen, diagram sistem kontrol,
kesalahan/kerusakan, perbaikan kesalahan/
kerusakan sistem kontrol (mekanik, pneumatik,
hidrolik, elektrik).
Perawatan Mesin- Meliputi: peralatan/perkakas dan material untuk
Mesin Mekanik perbaikan peralatan/komponen mekanik,
Industri pembongkaran, analisis kerusakan, perbaikan/
overhaul, perakitan kembali komponen
sistem/peralatan mekanik, pengujian sistem/
peralatan mekanik hasil overhaul dan pemakaian
kembali, pemeriksaan bearing selama dan tidak
beroperasi, diagnosa, tindakan koreksi terhadap
kerusakan bantalan, pemasangan bantalan luncur,
diagnosa/menemukan kerusakan, pembongkaran dan
analisis kerusakan sistem mekanik, perbaikan
kerusakan, pemasangan/perakitan kembali dan
menyetel peralatan mekanik.
- 272 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami mesin mekanik industri,
sistem hidrolik dan pneumatik, sistem kelistrikan, sistem elektronika,
sistem kontrol dan teknik perawatan mesin-mesin mekanik industri.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pengecoran Logam adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan
keahlian Teknik Pengecoran Logam, yaitu melaksanakan tugas
spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang pekerjaan Pengecoran Logam. Teknik pengecoran logam
dikenal dari 3.000 tahun sebelum masehi, berkembang sesuai
peradaban manusia ditandai dengan ditemukannya bahan paduan
yang mempunyai keunggulan kekuatan dan sifat mekanis lebih baik.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pengecoran Logam bertujuan untuk
memastikan peserta didik dibekali dengan karakter, sikap (attitude),
keterampilan (hard skills, soft skills), dan pengetahuan (knowledge)
dengan menerapkan budaya kerja industri, 5R, prosedur-prosedur
mutu, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH)
sebagai berikut:
1. menganalisis berbagai jenis pembuatan pola;
2. menganalisis pembuatan cetakan dan inti;
3. menganalisis pengecoran manual; dan
4. memahami pengecoran dengan mesin.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pengecoran Logam berfokus
pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki
oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan profesi lainnya disesuaikan
dengan skema sertifikasi ruang lingkup kebutuhan kerja pada
konsentrasi keahlian teknik pengecoran logam. Skema sertifikasi ini
diharapkan sesuai dengan renjana, minat, dan bakat peserta didik.
Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja,
berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai dengan mata pelajaran
Teknik Pengecoran Logam.
Elemen Deskripsi
Teknik Pembuatan Meliputi: mesin perkakas, perkakas tangan, perkakas
Pola bertenaga/operasi digenggam, mesin kerja kayu,
desain pola, pembuatan pola, perakitan pelat pola, dan
sistem saluran pola.
Teknik Pembuatan Meliputi: jenis-jenis pasir cetak, komposisi campuran
Cetakan dan Inti dan volume pasir cetak, mixer pasir cetak, pengeluaran
campuran pasir, pembuatan cetakan pasir, ukuran
inti, pembuatan inti, mesin untuk pembuatan
cetakan/inti.
Teknik Pengecoran Meliputi: peralatan pengecoran manual, alat bantu
Manual pengangkat, komposisi bahan baku tanur peleburan,
tanur peleburan, ladel/cawan, penuangan secara
manual, pengerjaan lanjut benda coran (fettling),
dinding tanur peleburan (batu tahan api/lining), dan
perlakuan panas (heat treatment).
Teknik Pengecoran Meliputi: peralatan pengecoran dengan mesin,
dengan Mesin pengoperasian mesin cetak dan mesin inti, peralatan
pada pengecoran dengan mesin, pengoperasian dan
pemantauan mesin pengecoran bertekanan,
pemeriksaan dan perlakuan benda tuang, serta
pemantauan tanur.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami teknik pembuatan pola,
teknik pembuatan cetakan dan inti, teknik pengecoran manual, dan
teknik pengecoran dengan mesin.
A. Rasional
Desain Gambar Mesin adalah mata pelajaran yang dirancang untuk
membekali peserta didik melalui kompetensi-kompetensi penguasaan
keahlian Desain Gambar Mesin dengan melaksanakan tugas spesifik
dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Dasar
Desain Gambar Mesin dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa.
Dengan demikian diharapkan peserta didik nantinya memiliki dasar
kompetensi yang kuat dan siap menghadapi dunia industri utamanya
terkait pembelajaran konsentrasi program keahlian Desain Gambar
Mesin.
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain Gambar Mesin bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan (hard skills, soft skills) dan
sikap sebagai berikut:
1. mengevaluasi gambar potongan lengkap dengan hasil pemberian
ukuran pada lingkup pembelajaran gambar teknik mesin;
2. mengevaluasi penggunaan perkakas tangan dari hasil pekerjaan
dasar teknik mesin;
3. mengevaluasi hasil perhitungan gaya, tegangan dan momen pada
sambungan (keling, pasak, baut dan las) dalam lingkup materi
pembelajaran dasar perancangan teknik mesin;
4. mengevaluasi gambar konstruksi mesin dengan berbagai jenis
sambungan;
5. mengevaluasi perubahan pada gambar komponen mesin dan
produk rakitan kompleks dalam lingkup materi pembelajaran
teknik gambar produksi; dan
6. mengevaluasi output penggambaran CAD 3D kompleks sesuai
standar ISO atau sejenis dalam lingkup materi pembelajaran
teknik merancang dengan CAM.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Desain Gambar Mesin fokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja bidang desain gambar mesin. Selain itu,
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile, dan
peluang usaha bidang keahlian desain gambar mesin. Mata pelajaran
ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
- 280 -
melanjutkan studi sesuai dengan mata pelajaran Desain Gambar
Mesin.
Elemen Deskripsi
Gambar Teknik Meliputi: peralatan dan kelengkapan gambar teknik,
Mesin garis gambar teknik, standar huruf, dan angka
gambar teknik, gambar konstruksi geometris, aturan
etiket gambar teknik, rancangan gambar proyeksi
piktorial (3D), rancangan gambar proyeksi orthogonal
kuadran I dan kuadran III (2D), gambar potongan,
pemberian ukuran pada gambar.
Pekerjaan Dasar Meliputi: konsep penggunaan alat ukur pembanding
Teknik Mesin dan/atau alat ukur dasar, alat ukur Mekanik Presisi,
penggunaan perkakas tangan, strategi penggunaan
perkakas bertenaga/operasi digenggam, prosedur
pengoperasian mesin umum, prosedur pengoperasian
mesin gerinda alat potong, proses pengelasan, teknik
pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam, teknik
pengecoran logam.
Dasar Perancangan Meliputi: bahan teknik, pengolahan bahan logam dan
Teknik Mesin non logam, perlakuan panas logam, teknik pengujian
logam (ferrous dan nonferrous), teknik penanganan
material, mesin tenaga fluida, kelistrikan dasar,
sistem kontrol, besaran dan satuan, vektor, gaya,
resultan gaya dan kesetimbangan, tegangan dan
momen pada konstruksi, gaya aksi dan reaksi dari
tumpuan, system gerak translasi, rotasi dan
keseimbangan benda tegar, prediksi kekuatan
sambungan, teknik kekuatan poros dan pasak, teknik
kekuatan transmisi, perhitungan gaya, tegangan dan
momen pada sambungan.
Teknik Gambar Meliputi: aturan dan metode gambar
Konstruksi bukaan/bentangan, pemberian ukuran dan simbol
pengerjaan gambar konstruksi, teknik menggambar
bentangan secara grafis dan matematis, teknik
menggambar konstruksi sambungan tetap dan tidak
tetap secara sederhana dan secara kompleks, gambar
sambungan pada konstruksi mesin, gambar
konstruksi rangka baja, gambar benda dari bahan
logam (plat dan profil).
Teknik Gambar Meliputi: tanda pengerjaan dan harga kekasaran pada
Produksi gambar detail, toleransi linier dan sudut, suaian pada
gambar detail dan rakitan, penyederhanaan gambar
ulir, gambar detail dan rakitan sederhana, gambar
benda tuangan, gambar kerja pegas, gambar kerja
roda gigi, toleransi geometris, gambar rakitan
komponen mesin kompleks, perubahan pada gambar
komponen mesin serta produk rakitan sederhana dan
kompleks.
Teknik Merancang Meliputi: konsep dasar, sistem koordinat, fungsi
dengan CAM perintah dalam perangkat lunak untuk pembuatan
dan pemodifikasian gambar, pembuatan gambar detail
komponen mesin, teknik penyajian gambar assembly,
teknik penggambaran bukaan, pemberian etiket, luas
area gambar, output penggambaran, fungsi perintah
membangun gambar 3D sederhana dan kompleks
- 281 -
Elemen Deskripsi
sesuai standar ISO atau sejenis, Lathe dan Milling,
toolpath 2D, surface, wireframe menggunakan
perangkat lunak Computer Aided Design (CAD) dan
Computer Aided Manufacturing (CAM).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami gambar teknik mesin,
pekerjaan dasar teknik mesin, dasar perancangan teknik mesin,
teknik gambar konstruksi, teknik gambar produksi, dan teknik
merancang dengan CAM. Capaian pembelajaran Desain Gambar
Mesin dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft Machining)
adalah salah satu disiplin ilmu teknik pemesinan pesawat udara
dengan cara mengembangkan, membuat (manufaktur) dan
memelihara sebuah sistem mekanik. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian
Teknik Pemesinan Pesawat Udara, yaitu melaksanakan tugas spesifik
dengan menggunakan alat, informasi, dan sesuai prosedur kerja.
Demikian juga agar peserta didik memiliki dasar kompetensi yang
kuat dalam mempelajari konsentrasi keahlian Teknik Pemesinan
Pesawat Udara.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft Machining)
bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan (hard skills, soft skills)) dan sikap/karakter dengan
menerapkan prosedur Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH) serta Budaya Kerja Industri sebagai
berikut:
1. memahami dasar-dasar teknologi penerbangan;
2. memahami penerapan gambar CAD dalam lingkup teknik
pemesinan pesawat udara;
3. menganalisis berbagai jenis pengerjaan pemesinan
menggunakan mesin bubut konvensional;
4. menganalisis berbagai jenis pengerjaan pemesinan
menggunakan mesin frais konvensional; dan
5. memahami berbagai jenis pengerjaan pemesinan menggunakan
mesin CNC.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pemesinan Pesawat Udara
(aircraft machining) berfokus pada kompetensi tingkat menengah dan
lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan
jabatan lain sesuai dengan standar kualifikasi industri maupun
skema SKKNI Level II serta perkembangan dunia kerja bidang
pemesinan pesawat udara. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai mata
pelajaran Teknik Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft Machining).
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
Gambar Computer Meliputi: sistem koordinat, fungsi perintah,
Aided Design pemodifikasian gambar, rancangan gambar detail,
hasil rancangan, penyimpanan hasil gambar 2
dimensi dan 3 dimensi, disesuaikan dengan aplikasi
teknologi CAD (software) yang berlaku.
Pembubutan Meliputi: fungsi mesin bubut, perlengkapan mesin
Komponen Pesawat bubut, parameter pemotongan, pembubutan bagian
Udara luar, bubut muka dan rata, bubut poros bertingkat,
bubut lubang bertingkat, bubut diantara dua senter,
bubut macam-macam ulir luar dan ulir dalam, bubut
kartel, bubut tirus, bubut alur puli, alur dalam
lubang, pembubutan pada faceplate, Bubut
kontur/profil secara manual, Pembubutan poros
eksentrik, Pembubutan macam-macam komponen
pesawat udara.
Pengefraisan Meliputi: fungsi mesin frais, perlengkapan mesin frais,
Komponen Pesawat parameter pemotongan di mesin frais, Frais rata, frais
Udara balok bertingkat luar dan dalam, frais benda kerja
bidang miring, frais benda kerja alur ekor burung
dalam dan ekor burung luar, frais benda alur T, frais
segi empat pada poros, frais segi banyak beraturan,
frais batang gigi (Rack), frais roda gigi lurus (spur
gear), frais alur pasak pada lubang, frais macam-
macam komponen pesawat udara.
Pemesinan CNC Meliputi: penyajian instruksi kerja mesin bubut CNC,
Komponen Pesawat penerapan dan pelaksanaan pemeriksaan awal,
Udara penyempurnaan, teknik pencekaman, pengoperasian
dalam pembuatan benda kerja program absolut kode
G, pengoperasian program inkremental,
penggabungan program absolut kode G dan program
inkremental kode G dalam pembuatan komponen
pesawat udara, menggunakan mesin bubut CNC, dan
modifikasi program kode G.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami Basic Aircraft Technical
Knowledge (BATK), Gambar Computer Aided Design, Pembubutan
Komponen Pesawat Udara, Pengefraisan Komponen Pesawat Udara,
dan Pemesinan CNC Komponen Pesawat Udara.
A. Rasional
Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanic) adalah
mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian Teknik Konstruksi Rangka Pesawat
Udara (Airframe Mechanic), yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
pekerjaan. Demikian juga agar peserta didik memiliki dasar
kompetensi yang kuat dalam mempelajari konsentrasi keahlian
Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanic).
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe
Mechanic) bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan,
keterampilan (hard skills, soft skills) dan karakter dengan menerapkan
prosedur Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
(K3LH) serta Budaya Kerja Industri, sebagai berikut:
1. memahami dasar-dasar teknologi penerbangan;
2. menganalisis penerapan gambar teknik manufaktur dan CAD
dalam lingkup Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara
(Airframe Mechanic);
3. memahami alat bantu perakitan pesawat udara (Aircraft Tools JIG
and Fixture);
4. menganalisis berbagai jenis pengerjaan instalasi hidrolik dan
pneumatik pesawat udara;
5. menganalisis aircraft composite material pesawat udara; dan
6. menganalisis perakitan struktur pesawat udara (Aircraft
Structure Assy).
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Konstruksi Rangka Pesawat
Udara (Airframe Mechanic) berfokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut yang harus dimiliki oleh tenaga operator, teknisi
dan jabatan profesi lainnya disesuaikan dengan standar kualifikasi
industri maupun skema KKNI Level II perkembangan dunia kerja.
Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja,
berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai mata pelajaran Teknik
Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanic).
Elemen Deskripsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Basic Aircraft Technical
Knowledge (BATK), Gambar Teknik Pesawat Udara dan CAD, Alat
Bantu Perakitan Pesawat Udara (Aircraft Tools JIG and Fixture),
Instalasi Hidrolik dan Pneumatik Pesawat Udara (Aircraft Hydraulic
and Pneumatic Installation), Material Komposit Pesawat Udara (Aircraft
Material Composite), dan Perakitan Struktur Pesawat Udara (Aircraft
Structure Assy).
- 290 -
A. Rasional
Teknik Pemesinan Kapal adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mempelajari penguasaan keahlian
teknik pemesinan kapal. Mata pelajaran Teknik Pemesinan Kapal
berfungsi untuk menumbuh kembangkan keprofesionalan dalam
bidang pemesinan kapal dan pengepasan (fitting and machining).
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pemesinan Kapal bertujuan untuk memastikan
peserta didik dibekali dengan pengetahuan, keterampilan (hard skills,
soft skills), dan karakter sebagai berikut:
1. menerapkan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri di masing masing
pekerjaan;
2. melaksanakan pekerjaan mesin perkakas manual/konvensional
dan otomatis (CNC);
3. melaksanakan pekerjaan pembentukan (penandaan,
pemotongan dengan mekanik atau dengan panas secara manual
dan pemasangan) pelat dan pipa kapal;
4. melaksanakan pekerjaan pemasangan penggerak kapal terkait
dengan pemasangan motor pokok dan pemasangan pesawat
bantu, dan
5. melaksanakan pekerjaan mesin fluida (peralatan hidrolik dan
pneumatik).
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pemesinan Kapal berfokus
pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki
oleh tenaga mekanik kapal sesuai dengan ruang lingkup kebutuhan
kerja pada konsentrasi keahlian teknik pemesinan kapal. Mata
pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha,
dan melanjutkan studi sesuai mata pelajaran Teknik Pemesinan
Kapal.
Mata pelajaran Teknik Mesin Kapal meliputi elemen-elemen sebagai
berikut.
Elemen Deskripsi
Pekerjaan Mesin Meliputi: pekerjaan mesin perkakas konvensional
Perkakas tingkat dasar (pembubutan, pengefraisan dan
penggerindaan benda kerja) dan non konvensional
tingkat dasar (penulisan program dan pengoperasian
mesin bubut CNC, penulisan program dan
pengoperasian mesin frais CNC).
Pembentukan Meliputi: pekerjaan plat dan pipa antara lain:
Pelat dan Pipa penandaan pada pelat secara manual (manual
Kapal marking), penandaan dengan frame marker (paper
tape), pemotongan pelat dan pipa dengan peralatan
- 293 -
Elemen Deskripsi
mekanis dan pemotongan panas secara manual,
penandaan pipa, dan pemasangan sistem pipa dan
katup.
Pemasangan Meliputi: pemasangan pondasi dan penggerak kapal
Pengerak Kapal antara lain: Pemasangan pondasi pesawat bantu,
pesawat bantu dan motor pokok (main engine
installation), pemasangan dan pengecoran chockfast
pada pondasi motor pokok, pengencangan holding
down bolt pada motor pokok.
Pekerjaan Mesin Meliputi perawatan dan pengoperasian peralatan
Fluida pneumatik dan hidrolik.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase Fpeserta didik memahami Pekerjaan Mesin Perkakas,
Pembentukan Pelat dan Pipa Kapal, Pemasangan Penggerak Kapal,
dan Pekerjaan Mesin Fluida.
A. Rasional
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terdiri dari berbagai
pengetahuan dan keterampilan meliputi: prosedur penggunaan
kendaraan ringan, perawatan kendaraan ringan, sistem engine, sistem
pemindah tenaga, sistem sasis, sistem elektrikal, beserta
perlengkapan otomotif lain yang disesuaikan dengan perkembangan
teknologi pada Teknik Kendaraan Ringan, sehingga peserta didik
memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan soft
skills meliputi: karakter, teamwork, budaya kerja industri,
komunikasi di tempat kerja dan hard skills seperti: Kesehatan,
- 295 -
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), pengetahuan,
keterampilan yang disesuaikan dengan Konsentrasi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan. Tujuan Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan antara lain adalah sebagai berikut:
1. memahami Konversi Energi Kendaraan Ringan;
2. memahami proses pelayanan dan manajemen bengkel sesuai
prosedur yang berlaku pada Teknik Kendaraan Ringan;
3. memahami prosedur penggunaan Kendaraan Ringan;
4. memahami perawatan berkala Kendaraan Ringan sesuai dengan
Manuals Books;
5. memahami perawatan dan perbaikan sistem Engine Kendaraan
Ringan sesuai dengan Manuals Books;
6. memahami perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga
(power train)Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books;
7. memahami perawatan dan perbaikan sistemsasis (chasis)
Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books;
8. memahami perawatan dan perbaikan sistem elektrikal (electrical)
Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books; dan
9. memahami perawatan sistem pengaman (safety system) dan
sistem kontrol elektronik (electronic control system) Kendaraan
Ringan sesuai dengan Manuals Books.
C. Karakteristik
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan mempelajari segala
sesuatu yang terkait dengan proses penggunaan, perawatan,
perbaikan alat transportasi kendaraan roda empat atau lebih sesuai
dengan perkembangan teknologi. Skema sertifikasi pada Konsentrasi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan disesuaikan dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level II. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Kendaraan Ringan.
Elemen Deskripsi
Konversi Energi Meliputi: proses konversi energi kendaraan, identifikasi
Kendaraan Ringan energi kendaraan ringan
Proses Pelayanan Meliputi: alur proses penerimaan service, pelaksanaan
dan Manajemen service, pengelolaan alat dan bahan (sparepart), proses
Bengkel Kendaraan quality check dan Cleaning service.
- 296 -
Elemen Deskripsi
Ringan.
Prosedur Meliputi: prosedur dan penggunaan kendaraan.
Penggunaan
Kendaraan Ringan
Perawatan Berkala Meliputi: perawatan berkala kendaraan 1000
Kendaraan Ringan. KM,10.000 KM, 20.000 KM dan kelipatannya.
Sistem Engine Meliputi: komponen utama engine, sistem pelumasan,
Kendaraan Ringan sistem pendinginan, sistem bahan bakar, Engine
Management System (EMS), sistem pemasukan udara,
sistem pembuangan, dan sistem kontrol emisi.
Sistem Pemindah Meliputi: sistem clutch, sistem transmisi, poros
Tenaga Kendaraan propeller, differential, poros penggerak roda.
Ringan
Sistem Sasis Meliputi: sistem rem, sistem kemudi, sistem suspensi,
Kendaraan Ringan roda dan ban.
Sistem Elektrikal Meliputi: baterai, jaringan kelistrikan, sistem
Kendaraan Ringan penerangan dan lampu tanda, sistem wiper dan
washer, sistem power window dan central lock, electric
mirror, sistem starter, sistem pengisian, sistem
pengapian, sistem Air Conditioning (AC), dan sistem
audio-video.
Sistem Pengaman Meliputi: sistem keamanan kendaraan (Alarm, Keyless,
dan Sistem Kontrol Immobilizer, Intelligent Automotive Safety System), dan
Elektronik sistem kontrol elektronik.
Kendaraan Ringan
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Konversi Energi Kendaraan
Ringan, Proses Pelayanan dan Manajemen Bengkel Kendaraan
Ringan, Prosedur Penggunaan Kendaraan Ringan, Perawatan Berkala
Kendaraan Ringan, Sistem Engine Kendaraan Ringan, Sistem
Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan, Sistem Sasis Kendaraan
Ringan, Elektrikal Kendaraan Ringan, dan Sistem Pengaman dan
Sistem Kontrol Elektronik Kendaraan Ringan.
A. Rasional
Konsentrasi Teknik Sepeda Motor merupakan ilmu pengetahuan dan
keterampilan untuk membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi dalam penguasaan keahlian Teknik Sepeda Motor.
Teknologi Otomotif berkembang sama dengan teknologi lainnya
seperti Teknologi Digital atau Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Teknik Sepeda Motor berkembang seiring dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Pada
perkembangannya Teknik Sepeda Motor menjadi semakin canggih
dengan teknologi yang berkaitan dengan Otomotif.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Sepeda Motor bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan keterampilan hard skills maupun soft
skills sebagai berikut:
1. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan enginesepeda motor;
2. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor;
3. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan pemindah tenaga
sepeda motor;
4. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan kelistrikan sepeda
motor;
5. memahami teknik perawatan dan perbaikan sepeda motor listrik
dan hybrid;
6. menerapkan teknik perawatan dan perbaikan engine management
systemsepeda motor; dan
7. menerapkan teknik pengelolaan bengkel dan berwirausaha di
bidang sepeda motor.
C. Karakteristik
Pada dasarnya mata pelajaran Teknik Sepeda Motor berfokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjutan yang wajib dimiliki oleh
seorang teknisi sepeda motor sesuai dengan perkembangan teknologi
dan dunia kerja. Konsentrasi Teknik Sepeda Motor adalah segala hal
yang terkait dengan proses penggunaan, perawatan dan perbaikan
alat transportasi kendaraan roda dua sesuai dengan teknologi yang
berkembang. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Sepeda
Motor.
Elemen Deskripsi
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan engine
Perbaikan Engine sepeda motor beserta komponen-komponennya secara
Sepeda Motor menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor.
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sasis
Perbaikan Sasis sepeda motor dan komponen-komponennya secara
Sepeda Motor menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor.
- 301 -
Elemen Deskripsi
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sistem
Perbaikan Sistem pemindah tenaga sepeda motor beserta komponen-
Pemindah Tenaga komponennya secara menyeluruh pada berbagai jenis
Sepeda Motor dan merek sepeda motor.
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sistem
Perbaikan Sistem kelistrikan sepeda motor secara menyeluruh pada
Kelistrikan Sepeda berbagai jenis dan merek sepeda motor.
Motor.
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan sepeda
Perbaikan Sepeda motor listrik dan hybrid secara menyeluruh pada
Motor Listrik dan berbagai jenis dan merek sepeda motor.
Hybrid
Perawatan dan Meliputi: proses perawatan dan perbaikan engine
Perbaikan Engine management system sepeda motor secara menyeluruh
Management pada berbagai jenis dan merek mepeda motor.
System Sepeda
Motor
Pengelolaan Meliputi: proses pengelolaan dan pengembangan
Bengkel Sepeda teknik serta manajemen perawatan sepeda motor
Motor secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merek
sepeda motor.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Perawatan dan Perbaikan
Engine Sepeda Motor, Perawatan dan Perbaikan Sasis Sepeda Motor,
Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga Sepeda Motor,
Perawatan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor, Perawatan
dan Perbaikan Sepeda Motor Listrik dan Hybrid, Perawatan dan
Perbaikan Engine Management System Sepeda Motor, dan Pengelolaan
Bengkel Sepeda Motor.
A. Rasional
Konsentrasi Teknik Alat Berat membekali peserta didik dengan
kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian Teknik Alat Berat, yaitu
melaksanakan spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
langkah tugas kerja sesuai dengan Prosedur Operasional Standar
(POS) serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan
pada perawatan, penyelesaian gangguan sederhana dan komponen
sistem alat berat. Konsentrasi Teknik Alat Berat merupakan
pendalaman mengenai maintenance technology berbasis
komputerisasi seperti (KOMTRAX, LINKSYS), dan tingkat lanjut bagi
peserta didik dalam memahami isu-isu penting terkait dengan
perawatan berkala dan penyelesaian gangguan sederhana pada alat
berat. Teknologi alat berat masa depan mengarah pada teknologi
ramah lingkungan, hemat bahan bakar, dan memiliki produktivitas
yang tinggi dengan mengimplementasikan sistem mekanik elektronik
mechatronic. Oleh karena itu,link and match tuntutan industri alat
berat dengan kurikulum alat berat yang ada harus sejalan dengan
tuntutan kebutuhan zaman.
Mata pelajaran Teknik Alat Berat berada pada fase F adalah salah satu
mata pelajaran pada program keahlian teknik otomotif yang
mempelajari peralatan atau kendaraan yang dirancang khusus untuk
membantu mengerjakan pekerjaan yang berat dan sulit yang memiliki
fungsi utama memindahkan, mengolah material (tanah, bahan
tambang, kayu, hasil perkebunan dan lain-lain) atau sebagai
pembangkit listrik yang bekerja di sektor konstruksi, pertambangan,
perkebunan, pertanian, kehutanan, transportasi, dan logistik serta
sektor-sektor lainnya yang sejenis. Mesin-mesin besar yang di maksud
adalah alat berat seperti excavator, bulldozer, motor grader, wheel
loader, forklift, dump truck, bus, mobile crane dan sebagainya. Pada
program studi ini akan dipelajari komponen dan sistem alat berat,
serta metode perawatan berkala.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Alat Berat bertujuan untuk memastikan
peserta didik dibekali dengan dasar pengetahuan, keterampilan (hard
skills dan softs kills), serta sikap sebagai berikut:
1. mengidentifikasi komponen dan sistem alat berat;
2. melaksanakan maintenance/perawatan alat berat sesuai dengan
prosedur;
3. melaksanakan penyelesaian gangguan sederhana pada alat berat
sesuai dengan prosedur;
4. menerapkan prosedur Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH) sesuai prosedur agar tidak terjadi
kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan di tempat kerja;
dan
5. memiliki sikap kedisiplinan, ketelitian, kerja sama dan
komunikasi yang baik di lingkungan kerja.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
mekanik dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja
pada bidang Teknik Alat Berat. Selain itu, peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, dan peluang usaha pada konsentrasi
keahlian Teknik Alat Berat. Mata pelajaran ini membekali peserta
- 305 -
didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang
teknik alat berat.
Elemen Deskripsi
Model unit Alat Meliputi: jenis, fungsi, aplikasi, serta spesifikasi teknis
Berat atau product alat berat.
knowledge
Gambar Teknik Meliputi: gambar penampang komponen pada manual
book, simbol hydraulik dan pneumatik circuit diagram,
electrical wiring diagram dan membaca part book.
Diesel Engine Alat Meliputi: komponen utama engine . sistem bahan
Berat bakar (fuel system), sistem pelumasan (lubricating
system), sistem pendingin (cooling system), sistem
- 306 -
Elemen Deskripsi
pemasukan udara (air induction system) dan sistem
pembuangan gas buang (exhaust system).
Sistem Kelistrikan Meliputi: Baterai, starting system, preheating system,
Alat Berat charging system, connector and wire. electrical control
engine, electrical power train, electrical hydraulic
system, dan mechatronic
Sistem Hydraulic Meliputi: hydraulic pump, hydraulic tank,control valve,
Alat Berat. hydraulic actuator, hydraulic cylinder danhydraulic
motor, hydraulic hose danfilter.
Pemindah Tenaga Meliput: komponen direct drive, torqflow drive, electric
(powertrain) dan drive, HST system, differential, final drive, wheel dan
Kerangka Bawah Undercarriage, dan steering system dan brake system.
(undercarriage).
Perawatan berkala Meliputi: perawatan (250 jam, 500 jam, dan 1000 jam).
Unit Alat Berat
D. Capaian pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami model unit alat
berat atau product knowledge, gambar teknik, diesel engine alat berat,
sistem kelistrikan alat berat, sistem Hydraulic alat berat, pemindah
tenaga (powertrain) dan kerangka bawah (undercarriage), dan
perawatan berkala unit alat berat.
A. Rasional
Teknik Ototronik adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik
dengan kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian Teknik
Ototronik, yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan Konsentrasi
Keahlian Teknik Ototronik. Peserta didik setelah menyelesaikan
pendidikan (lulus SMK) diharapkan dapat menentukan pilihan
seperti: bekerja sesuai bidang pekerjaan atau melanjutkan pada
jenjang tingkat pendidikan selanjutnya yang relevan maupun
membuka usaha (berwirausaha) pada bidang Konsentrasi Keahlian
Teknik Ototronik.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Ototronik bertujuan membekali peserta didik
dengan hard skills dan soft skills meliputi budaya kerja industri,
Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH),
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai berikut:
1. memahami berbagai sistem pada sistem manajemen engine(engine
management system ) dan manajemen motor listrik;
2. memahami berbagai sistem pada sistem manajemen sasis dan
pemindah tenaga (chassis and power train management system);
3. memahami berbagai sistem pada kenyamanan, keamanan dan
teknologi informasi (comfort, safety and information technology );
dan
4. memahami berbagai sistem pada sistem kontrol kendaraan.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Ototronik fokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja bidang ototronik. Selain itu, peserta didik
- 310 -
diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha
bidang teknik ototronik. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang teknik
ototronik.
Elemen Deskripsi
Engine Meliputi: Sistem engine; sensor dan aktuator pada
Management enginegasoline dan enginediesel; wiring diagram pada
System dan engine; sistem kontrol pengisian; sistem kontrol
Manajemen Motor starter; sistem kontrol EMISI; Fail safe atau on board
Listrik diagnostic Engine Management System (EMS); dan
manajemen motor listrik.
Chassis and Power Meliputi: Sasis dan pemindah tenaga; sistem Electronic
Train Management Control Transmission (ECT); sistem Electric Motor
System (Sistem Transfer Case; manajemen sistem rem; sistem Electric
Manajemen Sasis Power Steering (EPS); sistem suspensi; sistem Tire
dan Pemindah pressure monitoring; Fail safe atau On Board Diagnostic
Tenaga) Chassis and Power Train management system.
Comfort Safety And Meliputi: Sistem manajemen penerangan dan lampu
Information tanda; Communication Networking System; Vehicle
Technology (CSIT) Security System, Central Lock/Door Lock dan
immobilizer; Wiring System Power Window & Sunroof;
sistem Elektrik Control Mirror; System Washer Wiper
Control; System AC Climate Control; kerja sistem
pengontrolan kursi elektrik; sistem Airbag dan sabuk
pengaman; System Car Entertainment; sistem kontrol
Parkir Assistant dan rear camera; System Panel
instrument cluster (dashboard) kendaraan; Fail safe
atau On Board Diagnostic System CSIT.
Sistem Kontrol Meliputi: Sistem kontrol elektronik pada kendaraan;
Kendaraan Logika kontrol engine; rangkaian elektronika pengolah
sinyal digital yang meliputi multiplexer, ADC(Analog to
Digital Computer) dan DAC (Digital to Analog
Converter); rangkaian driver aktuator; macam-macam
mikrokontroler;blok diagram kontroler pada sistem
kontrol kendaraan; sistem kontrol sederhana pada
kendaraan; diagram alir (flowchart) pada sistem
kontrol kendaraan; listing program sesuai dengan
diagram alir yang telah dianalisis; cara
mengoperasikan downloader; simulator rangkaian
sistem kontrol utama berbasis mikrokontroler; jenis
komunikasi data serial pada aplikasi scan tool dan
komunikasi data antarsistem di kendaraan (in-vehicle
network communication); real time data komunikasi
scan tool dengan Electronic Control Unit (ECU)
kendaraan; simulasi kerja sistem kontrol elektronik
pada kendaraan; besaran listrik pada komponen
sistem kontrol elektronik pada kendaraan; pengaruh
kerja sensor pada engine terhadap kinerja engine; dan
kerja driver aktuator.
- 311 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami Engine
Management System dan Manajemen Motor Listrik, Chassis And
Powertrain management System, Comfort Safety And Information
Technology dan Memahami Sistem Kontrol Kendaraan.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Bodi Kendaraan Ringan berkembang seiring
dengan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan
bermotor. Teknik Bodi Kendaraan Ringan adalah konsentrasi keahlian
yang membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi
penguasaan Konsentrasi Keahlian bidang Teknik Bodi Kendaraan
Ringan, yaitu melaksanakan tugas spesifik bidang bodi kendaraan
ringan dengan kreativitas merancang, membuat, memperbaiki,
memelihara, dan menggunakan peralatan yang sesuai.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Bodi Kendaraan Ringan bertujuan membekali
peserta didik dengan hard skills, soft skills, sikap budaya kerja
industri, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
(K3LH), pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada tingkat
menengah dan lanjut yaitu sebagai berikut:
1. memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), dan peluang usaha perkembangan teknologi
karoseri bodi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu global yang
terkait perbaikan panel bodi otomotif;
2. memahami teknik perawatan dan perbaikan yang terkait dengan
seluruh proses pengecatan bodi kendaraan ringan;
3. memahami penggunaan peralatan dan perlengkapan sesuai
standar yang digunakan dalam pemeliharaan dan perbaikan
kelistrikan bodi, aksesori, dan interior; dan
4. memahami seluruh proses perancangan, pembuatan,
pemeliharaan dan perbaikan Teknik Bodi Kendaraan Ringan
sesuai Prosedur Operasional Standar (POS), Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Bodi Kendaraan Ringan
berfokus pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance)
yang harus dimiliki oleh seorang teknisi dan jabatan lain di bidang
Teknik Bodi Kendaraan Ringan sesuai dengan level Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level II dalam perkembangan
dunia kerja, melalui pemahaman tentang perancangan, pembuatan,
perbaikan, pemeliharaan, proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan usaha di bidang Teknik
Bodi Kendaraan Ringan. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik
Bodi Kendaraan Ringan.
- 315 -
Mata pelajaran Teknik Bodi Kendaraan Ringan memiliki elemen-
elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Panel Bodi dan Meliputi: klasifikasi konstruksi bodi dan rangka;
Rangka menganalisis kerusakan bodi dan rangka; perbaikan
panel bodi dan rangka; prosedur pengelasan bodi dan
rangka; pekerjaan sesuai Prosedur Operasional
Standar (POS) dan mengacu pada K3LH.
Kelistrikan Bodi Meliputi: pemeliharaan sistem kelistrikan bodi dan
dan Aksesori pengendali; pelepasan dan pemasangan aksesori;
pekerjaan sesuai Prosedur Operasional Standar (POS)
dan mengacu pada K3LH .
Pengecatan Bodi Meliputi: prosedur persiapan panel; prosedur
persiapan material dan peralatan untuk perbaikan;
penyesuaian warna/color matching; prosedur metode
color mixing; prosedur perbaikan pengecatan dan
kegagalan; penerapan metode pengkilapan/polishing
dan coating; pekerjaan sesuai Prosedur Operasional
Standar (POS) dan mengacu pada K3LH.
Interior Bodi Meliputi: kaca kendaraan; lapisan kaca film;
Kendaraan pemeliharaan dan perbaikan interior bodi; pekerjaan
sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) dan
mengacu pada K3LH.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami perbaikan panel
bodi dan rangka, pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan dan
aksesori, pengecatan bodi, serta pemeliharaan dan perbaikan interior.
A. Rasional
Teknik Pengelasan adalah mata pelajaran yang membekali peserta
didik dengan kompetensi Teknik Pengelasan yaitu keahlian dalam
melakukan proses penyambungan dua buah bahan atau lebih yang
didasarkan pada prinsip-prinsip proses fusi, sehingga terbentuk
suatu sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari
pemakaian panas dan tekanan dengan menggunakan alat, bahan,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan disertai
pemecahan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan Teknik
Pengelasan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pengelasan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan (hard skill, soft skill), dan sikap disertai
penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
(K3LH) juga budaya kerja pada seluruh kegiatan pembelajaran sebagai
berikut:
1. memahami gambar teknik;
2. memahami pengelasan dengan proses Oxy Acetylene Welding
(OAW) sesuai dengan Welding Procedure Specification (WPS);
3. memahami pengelasan dengan proses Shielded Metal Arc Welding
(SMAW) sesuai dengan WPS;
4. memahami pengelasan dengan proses Gas Metal Arc Welding
(GMAW) sesuai dengan WPS;
5. memahami pengelasan dengan proses Flux Core Arc Welding
(FCAW) sesuai dengan WPS;
6. memahami pengelasan dengan proses Gas Tungsten Arc Welding
(GTAW) sesuai dengan WPS; dan
7. memahami mutu pengelasan sesuai dengan prosedur code
standard yang diacu dalam WPS yang digunakan.
- 319 -
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pengelasan fokus pada
kompetensi tingkat menengah yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja teknik pengelasan pada kualifikasi KKNI Level II. Selain itu,
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile
danpeluang berwirausaha pada bidang pengelasan. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Pengelasan.
Elemen Deskripsi
Gambar Teknik Meliputi: gambar kerja, gambar bentangan, gambar
2D dan 3D dengan sistem CAD, serta simbol las
untuk pekerjaan pengelasan dan fabrikasi logam.
Pengelasan OAW Meliputi: peralatan OAW, bahan las, bahan pengisi
OAW, pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon
posisi di bawah tangan sesuai dengan acuan WPS.
Pengelasan SMAW Meliputi: spesifikasi mesin SMAW, elektroda SMAW,
menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las,
pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi di
bawah tangan, mendatar dan vertikal sesuai dengan
acuan WPS.
Pengelasan Meliputi: spesifikasi mesin GMAW, bahan pengisi
GMAW GMAW dan gas pelindung, prosedur penyetelan
(setting) mesin, prosedur penyiapan bahan las,
prosedur penyalaan busur las, pengelasan pelat ke
pelat pada baja karbon posisi di bawah tangan,
mendatar dan vertikal sesuai dengan acuan WPS.
Pengelasan FCAW Meliputi: spesifikasi mesin FCAW, bahan pengisi
FCAW dan gas pelindung, prosedur penyetelan
(setting) mesin, prosedur penyiapan bahan las,
prosedur penyalaan busur las, pengelasan pelat ke
pelat pada baja karbon posisi di bawah tangan,
mendatar dan vertikal sesuai dengan acuan WPS.
Pengelasan GTAW Meliputi: spesifikasi mesin GTAW, elektroda GTAW,
bahan pengisi GTAW dan gas pelindung, prosedur
penyetelan (setting) mesin, prosedur penyiapan
bahan las, prosedur penyalaan busur las, pengelasan
pelat ke pelat pada baja karbon posisi di bawah
tangan, mendatar, dan vertikal sesuai dengan acuan
WPS.
Mutu Pengelasan Meliputi: pengetahuan dasar tentang bahan logam
pada lingkup pengelasan, pemotongan mekanik,
pemotongan dengan gas, WPS, cacat-cacat dalam
pengelasan, pengujian hasil pengelasan sesuai
dengan prosedur code standard yang diacu dalam
WPS.
- 320 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Teknik Gambar,
Pengelasan OAW, Pengelasan SMAW, Pengelasan GMAW, Pengelasan
FCAW, Pengelasan GTAW, dan Mutu Pengelasan.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pengelasan Kapal adalah mata pelajaran
keahlian yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari
penguasaan Program Keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
Logam yaitu kompetensi dalam melakukan proses penyambungan dua
buah bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses
fusi, sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang
dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan serta proses
pembuatan produk dari bahan pelat melalui proses pemotongan,
pembentukan, pengecoran dan pengelasan. Mata pelajaran ini
merupakan salah satu konsentrasi dari Program Keahlian Teknik
Pengelasan dan Fabrikasi Logam yang berisi berbagai kompetensi
untuk menunjang kebutuhan yang diperlukan saat bekerja sebagai
welder bidang teknik perkapalan. Konsentrasi Teknik Pengelasan
Kapal akan diajarkan pada fase F.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pengelasan Kapal bertujuan membekali peserta
didik yang siap bekerja, berwirausaha atau melanjutkan pendidikan
ke pendidikan yang lebih tinggi. Dalam menyiapkan lulusan,
kompetensi yang diberikan terdiri atas materi pengetahuan dan
keterampilan (hard skills, soft skills), dan sikap disertai penerapan
Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) serta
budaya kerja pada seluruh kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. memahami Teknik Gambar Pengelasan;
2. melakukan Teknik Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW);
3. melakukan Teknik Pengelasan Flux Core Arc Welding (FCAW);
4. melakukan Teknik Pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW);
5. melakukan Teknik Pengelasan Submerged Arc Welding (SAW);
6. melakukan Teknik Pengelasan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW);
7. melakukan Teknik Pengujian Hasil Las; dan
8. memahami Teknik Las Bangun Kapal.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pengelasan Kapal fokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja bidang manufaktur dan rekayasa. Selain
itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan
peluang usaha bidang pengelasan kapal. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Pengelasan Kapal.
- 323 -
Mata pelajaran Teknik Pengelasan Kapal meliputi elemen-elemen
sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Teknik Gambar Meliputi: gambar teknik dan simbol Las, bambar
Pengelasan bentangan, gambar 2D dan 3D dengan sistem
CAD,penerapkan simbol las untuk pekerjaan
pengelasan dan fabrikasi logam serta memahami
Welding Procedure Specification (WPS).
Teknik Las SMAW Meliputi: menerapkan Praktik Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), melaksanakan
prosedur 5R (Housekeeping), mempersiapkan material
las, melakukan penyetelan peralatan las, melakukan
edge preparation dan fit up material, memperbaiki hasil
pengelasan, melakukan pengelasan pelat baja karbon
menggunakan proses SMAW, melakukan pengelasan
pelatdan pipa baja karbon menggunakan proses
SMAW, melakukan pengelasan pelat baja paduan
menggunakan proses SMAW, melakukan pengelasan
pipa baja paduan menggunakan proses SMAW.
Teknik Las FCAW Meliputi: menerapkan Praktik Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), melaksanakan
prosedur 5R, mempersiapkan material las, melakukan
penyetelan peralatan las, melakukan edge preparation
dan fit up material, memperbaiki hasil pengelasan,
melakukan pengelasan pelatbaja karbon menggunakan
proses FCAW, melakukan pengelasan pipa baja karbon
menggunakan proses FCAW, melakukan pengelasan
pelat baja paduan menggunakan proses FCAW,
melakukan pengelasan pipa baja paduan
menggunakan proses FCAW.
Teknik Las GMAW Meliputi: menerapkan Praktik Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), melaksanakan
prosedur 5R, mempersiapkan material las, melakukan
penyetelan peralatan las, melakukan edge preparation
dan fit up material, memperbaiki hasil pengelasan,
melakukan pengelasan pelatbaja karbon menggunakan
proses GMAW, melakukan pengelasan pipa baja
karbon menggunakan proses GMAW, melakukan
pengelasan pelat logam non ferrrous menggunakan
proses GMAW.
Teknik Las SAW Meliputi: menerapkan Praktik Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), melaksanakan
prosedur 5R, mempersiapkan material las, melakukan
penyetelan peralatan las, melakukan edge preparation
dan fit up material, memperbaiki hasil pengelasan,
melakukan pengelasan pelat baja karbon
menggunakan proses SAW, melakukan pengelasan
satu sisi dengan Flux dan Copper Backing (FCB One
Side Welding).
Teknik Las GTAW Meliputi: menerapkan Praktik Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), melaksanakan
prosedur 5R, mempersiapkan material las, melakukan
penyetelan peralatan las, melakukan edge preparation
dan fit up material, memperbaiki hasil pengelasan,
melakukan pengelasan pelat baja karbon
menggunakan proses GTAW, melakukan pengelasan
pipa baja karbon menggunakan proses GTAW,
melakukan pengelasan pelat baja paduan atau logam
non ferrous menggunakan proses GTAW, melakukan
- 324 -
Elemen Deskripsi
pengelasan pipa baja paduan atau logam non ferrous
menggunakan proses GTAW.
Teknik Pengujian Meliputi : memilih dan memotong material, melakukan
Hasil Las pengujian secara visual, melakukan pengujian dengan
dye penetrant, melakukan pengujian dengan magnetic
particle, melakukan pengujian dengan eddy current,
melakukan pengujian las dengan ultrasonic flaw
detector, melakukan pengujian radiografi, melakukan
pengujian sifat mekanis material.
Teknik Las Bangun Meliputi : membuat gambar block yang dibagi menjadi
Kapal seksi berat dan volume secara optimal termasuk
pertimbangan kapasitas fasilitas dan kesetimbangan
block (balancing) dan posisi sambungan pelat (joint
plate), gambar block dilengkapi keterangan kode-kode
posisi block, center line, tinggi deck dari bottom line,
tebal pelat, ukuran profil, proses las sesuai standar
kerja, block digambar dalam bentuk 3D sesuai standar
kerja.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami Teknik Gambar
Pengelasan, Teknik Las SMAW, Teknik Las FCAW, Teknik Las GMAW,
Teknik Las SAW, Teknik Las GTAW, Teknik Pengujian Hasil Las, dan
Teknik Las Bangun Kapal.
A. Rasional
Teknik Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming)
adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik memiliki sikap,
pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan tugas yang
diperoleh melalui latihan secara kontinyu. Kompetensi-kompetensi
yang harus dikuasai pada bidang Teknik Konstruksi Badan Pesawat
Udara (Aircraft Sheet Metal Forming), yaitu melaksanakan tugas
spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah pada bidang kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, dan keterampilan (hardskill), serta sikap (soft skill)
disertai penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Hidup (K3LH) juga budaya kerja pada seluruh kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
1. memahami prinsip pembuatan dan perawatan Teknik Konstruksi
Badan Pesawat Udara secara menyeluruh pada industri pesawat
udara dan konstruksi;
2. memahami Basic Aircraft Technology knowledge (BATK);
3. memahami Aircraft Drawing & CAD yang terkait dengan Teknik
Konstruksi Badan Pesawat Udara;
4. memahami proses pembentukan logam pesawat udara;
5. memahami rutinitas pengelasan pada komponen pesawat udara;
dan
6. memahami aircraft composite material pada teknologi pesawat
udara.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
- 328 -
operator, teknisi, dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja bidang Konstruksi Badan Pesawat Udara. Selain itu peserta
didik diberikan pemahaman tentang perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, serta job profile dan technopreneurship.
Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja,
berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Konstruksi
Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming).
Elemen Deskripsi
Basic Aircraft Meliputi: human factor dalam industri penerbangan,
Teknologi knowlage aircraft material, aircraft hardware, theory of flight,
( BATK) karakteristik aerodinamik terhadap kecepatan
pesawat, konsep aircraft structure, konsep aircraft
system, konsep basic aircraft propulsion, civil aviation
safety regulation (CASR) Part 21, 39, 43, 45, 47, 65,
145, 147.
Aircraft Drawing & Meliputi: aturan gambar part dan gambar assembling
CAD pesawat udara yang sederhana serta kompleks, etiket
gambar, bentangan gambar geometris, sistem
koordinat, fungsi perintah, pemodifikasian gambar,
rancangan gambar detail, hasil rancangan,
penyimpanan hasil gambar 2 dimensi dan 3 dimensi,
sesuai dengan sistem CAD yang digunakan.
Gambar Bentangan Meliputi: pengertian gambar bentangan, metoda
dan Geometri menggambar bentangan, teknik menggambar
bentangan, gambar bentangan benda geometri dengan
metoda sisi sejajar, gambar bentangan benda geometri
dengan metoda radial, metoda triangular dalam
membuat gambar bentangan, gambar bentangan
geometri untuk benda terpotong miring, gambar
bentangan benda geometri gabungan.
Pembentukan Meliputi: teknik pembentukan logam, peralatan
Logam Komponen pembentuk logam yang digunakan, komponen pesawat
Pesawat Udara udara dari logam sheet metal/plate dan tube dengan
proses peregangan dan pengerutan, cacat hasil
pembentukan dan cara perbaikan, pembentukan
logam sheet metal/plate dan komponen pesawat udara
dengan proses hand forming dan mekanikal.
Pengelasan Meliputi: prosedur penyetelan (setting) mesin las,
Komponen Pesawat prosedur penyiapan bahan las, oxy asetelin welding
Udara (OAW), shield metal arc welding (SMAW), gas tungsten
arc welding (GTAW), gas metal arc welding (GMAW),
berbagai posisi pengelasan sesuai kebutuhan dengan
acuan welding procedure specification (WPS),
pemeriksaan hasil pengelasan.
Aircraft Composite Meliputi: deskripsi material komposit, bahan-bahan,
Material peralatan, cara penyimpanan, dan alur proses
pengerjaan komposit part pesawat udara,
perawatan/maintenance part komposit pesawat udara,
pemeriksaan cacat atau kerusakan pada part
komposit, fastener pada proses pembuatan part
komposit.
- 329 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memahami Basic Aircraft Technical
Knowledge (BATK), Aircraft Drawing & CAD, Gambar Bentangan dan
Geometri, Pembentukan Logam Komponen Pesawat Udara,
Pengelasan Komponen Pesawat Udara, dan Aircraft Composite
Material.
- 330 -
A. Rasional
Mata Pelajaran Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur adalah dua
istilah industri yang merujuk pada proses produksi dan konstruksi.
Fabrikasi logam (fabrication) adalah proses pembuatan produk dari
bahan pelat melalui proses pemotongan, pembentukan, pengerolan,
dan pengelasan. Sedangkan teknik manufaktur adalah proses
pembuatan produk dalam skala besar menggunakan mesin. Merujuk
pada pengertian di atas, lulusan Teknik Fabrikasi Logam dan
Manufaktur diarahkan untuk dapat mengisi jabatan pekerjaan pada
sektor industri manufaktur bidang logam dan mesin dengan jabatan
pekerjaan sebagai operator mesin produksi konvensional maupun non
konvensional (mesin CNC), juru las, perancangan dan pembuatan
gambar secara manual atau menggunakan software CAD,
penyambungan dan pembentukan pelat, pemeriksa mutu produk
(quality control). Selain mengisi jabatan pekerjaan, lulusan Teknik
Fabrikasi Logam dan Manufaktur berpeluang menjalankan wirausaha
bidang fabrikasi dan manufaktur (mendirikan bengkel pemesinan,
jasa las dan konstruksi, serta pembuatan produk berbahan logam
seperti alat-alat teknologi tepat guna berbasis kebutuhan masyarakat.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan menghasilkan lulusan yang siap bekerja,
berwirausaha atau melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam menyiapkan lulusan, kompetensi yang diberikan terdiri atas
materi pengetahuan dan keterampilan (hard skill), serta sikap (soft
skill) disertai penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH) juga budaya kerja pada seluruh kegiatan
pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan Teknik Dasar Pemesinan Konvensional;
2. menerapkan Teknik Dasar Pemesinan non konvensional;
3. menerapkan Teknik Dasar Fabrikasi Logam;
4. menerapkan Dasar Gambar Teknik dan Perancangan Fabrikasi
Logam dan Manufaktur;
5. menerapkan prinsip dan prosedur Pengujian Mutu Produk
Fabrikasi dan Manufaktur; dan
6. menerapkan prinsip Pembuatan Produk dari Bahan Logam.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran ini akan ditempuh dengan waktu pendidikan 4 tahun.
Mata Pelajaran ini tersusun oleh beberapa elemen kompetensi yang
tiap elemen tersebut memiliki beberapa sub kompetensi. Mata
pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha,
dan melanjutkan studi sesuai mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam
dan Manufaktur.
Elemen Deskripsi
Teknik Pemesinan Meliputi: pekerjaan bubut, frais dan gerinda
Konvensional menggunakan mesin-mesin konvensional.
Teknik Pemesinan Meliputi: penyetingan mesin dan program mesin
Non Konvensional NC/CNC (dasar), pengoperasian dan pengamatan
mesin/proses mesin NC/CNC (Dasar).
Teknik Fabrikasi Meliputi: rutinitas las Oksigen-Asetilen (Las Karbit);
Logam pemotongan secara mekanik, penyolderan dengan
kuningan dan/atau perak; pemanasan, pemotongan
panas dan gouging secara manual; pembentukan,
pelengkungan, pencetakan dan perakitan komponen
fabrikasi; rutinitas pengelasan menggunakan las busur
manual dan atau las gas (metal), las oksi-asetilen (las
karbit); las gas tungsten dan pembuatan bukaan atau
bentangan geometri.
- 333 -
Elemen Deskripsi
Gambar Teknik dan Meliputi: menggambar sketsa, menyiapkan gambar
Perancangan teknik; merancang gambar teknik rinci; menggambar
Fabrikasi Logam mekanik rinci; menggambar 2D dengan sistem CAD;
dan manufaktur membuat model 3D dengan sistem CAD; perancangan
teknik dan cetakan injeksi plastik dasar.
Penerapan Meliputi: kemampuan menerapkan prosedur-prosedur
Pengujian Mutu mutu, menggunakan peralatan pembanding dan/atau
alat ukur dasar, melakukan pengukuran mekanik
presisi presisi.
Pembuatan produk Meliputi: penerapan sikap dan perilaku wirausahawan;
dari bahan logam analisis peluang usaha, perancangan pemasaran
produk; perancangan produk, membuat lembar kerja
atau gambar kerja untuk pembuatan produk;
pembuatan alur dan proses kerja pembuatan prototype
produk; analisis biaya produksi.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan dasar teknik
Pemesinan Konvensional, Pemesinan Non Konvensional, Fabrikasi
Logam, Gambar Teknik dan Perancangan Manufaktur Fabrikasi
Logam, Penerapan Pengujian Mutu produk, dan Pembuatan Produk
dari Bahan Logam.
A. Rasional
Teknik Pengendalian Produksi adalah mata pelajaran yang
mempelajari cara mengoptimalkan resource (sumber daya) yang
dimiliki perusahaan terdiri dari manusia (man), mesin/peralatan
produksi (machine), bahan baku (material), metode kerja (method),
lingkungan kerja (environment), informasi (Data) untuk mendapatkan
produktivitas maksimum.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
dengan menerapkan Budaya Kerja Industri, serta Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) sebagai berikut:
1. memahami kegiatan perencanaan tata letak fasilitas;
2. memahami pengendalian mutu produk;
3. memahami sistem dan pengendalian produksi; dan
4. memahami perancangan sistem kerja dan ergonomis.
C. Karakteristik
Hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja yang memiliki kemampuan dibidang perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian produksi yang meliputi
perencanaan layout, pengendalian mutu produk, sistem dan
pengendalian produksi dan perancangan sistem kerja ergonomi untuk
meningkatkan produktivitas. Selain itu peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha bidang
teknik pengendalian produksi. Mata pelajaran ini membekali peserta
didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang
Teknik Pengendalian Produksi.
- 337 -
Mata pelajaran ini memiliki elemen-elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Perencanaan Tata Meliput: perencanaan desain tata letak
Letak Fasilitas penyimpanan peralatan material handling; penataan
tempat kerja; layout proses produksi; kebutuhan
fasilitas; pengenalan material handling;
pengoperasian material handling.
Pengendalian Mutu Meliputi: standar kualitas; menentukan program
sampling; penggunaan teknik statistik pengendalian
kualitas; seven tools; quality control circle (QCC).
Sistem dan Meliputi: sistem produksi, standar produksi;
Pengendalian perbaikan berkelanjutan (kaizen); kapasitas
Produksi produksi; kebutuhan material; mengendalikan
persediaan (Inventory).
Perancangan Meliputi: peta sistem kerja manusia dan alat;
Sistem Kerja dan elemen – elemen gerakan; pengukuran waktu gerak;
Ergonomis faktor penyesuaian dan kelonggaran waktu kerja;
perhitungan waktu baku; perhitungan task time
proses produksi; penyusunan laporan hasil
pengamatan; sistem manusia dan mesin; kaidah
ergonomi; perancangan kerja berbasis antropometri
sampai dengan tingkat pencahayaan; kebisingan
dan suhu di ruang kerja.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami kegiatan
perencanaan tata letak fasilitas, memahami pengendalian mutu
produk, memahami sistem dan pengendalian produksi, dan
memahami sistem kerja dan ergonomis.
A. Rasional
Teknik Logistik adalah mata pelajaran yang mempelajari penanganan
barang, sistem informasi dan transaksi dalam proses pengadaan,
penyimpanan dan pengiriman yang relevan, fleksibel, efisien, dan
efektif sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) pada sesuai okupasi yang tersedia
dalam tiga kegiatan utama dalam sistem logistik, yaitu pengadaan,
penyimpanan, dan pengiriman dengan mengutamakan prinsip-prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi
tentang Teknik Logistik.
Elemen Deskripsi
Procurement/penga Meliputi; penguasaan dalam merencanakan pengadaan
daan barang/jasa, melakukan negosiasi, membuat dan
menyusun dokumen kontrak, melakukan pemilihan
penyedia barang/jasa dan melaksanakan pengadaan
barang/jasa.
Aktivitas Meliputi: pemahaman prosedur dalam penanganan
pergudangan barang masuk, melakukan penyimpanan barang dan
memproses pengeluaran barang, peralatan dan
fasilitas gudang, persediaan barang dan sistem
informasi gudang.
Pengemasan barang Meliputi: pemahaman jenis-jenis dan teknik
(packing) pengemasan barang.
Teknik pengiriman Meliputi: pemahaman dan praktek teknik pengiriman
barang barang (collecting, processing, transporting, delivery),
menentukan rute, pemilihan moda transportasi dan
pengurusan dokumen pengiriman barang.
Sistem informasi Meliputi: pemahaman tentang pengetahuan,
logistik keterampilan, sikap kerja yang diperlukan dalam
mengoperasikan sistem informasi logistik dan aplikasi
yang relevan.
Perdagangan Meliputi: pemahaman tentang dasar-dasar
internasional perdagangan internasional.
- 340 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami administrasi dan
pengadaan barang/jasa, aktivitas pergudangan, prosedur
menyiapkan barang untuk kebutuhan produksi dan pengemasan
barang, teknik pengiriman barang (Collecting, Processing,
Transporting, Delivery), mengoperasikan sistem informasi logistik, dan
perdagangan internasional.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Audio Video adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan
keahlian Teknik Audio Video. Kompetensi yang harus dimiliki yaitu
melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang pekerjaan audio video.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali pengetahuan,
keterampilan (hard skills), dan sikap (soft skills) peserta didik dalam:
1. memahami prinsip dasar pemrograman dan aplikasi
mikrokontroler;
2. memahami penerapan rangkaian elektronika;
3. memahami perencanaan dan instalasi sistem audio video;
4. memahami penerapan sistem penerima radio dan televisi; dan
5. melakukan perawatan dan perbaikan peralatan elektronika audio
video.
C. Karakteristik
Hakikat mata pelajaran ini fokus pada penguasaan kompetensi
tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh
tenaga teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja bidang audio video. Selain itu peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha bidang
audio video.
Elemen Deskripsi
Pemrograman dan Meliputi: rangkaian digital; arsitektur
aplikasi mikrokontroler; pemrograman mikrokontroler;
mikrokontroler pemrograman aplikasi sistem pengendali berbasis
mikrokontroler.
Penerapan Meliputi: rangkaian elektronika analog; sensor dan
Rangkaian transduser; rangkaian elektronika daya; rangkaian
Elektronika catu daya; rangkaian Uninterruptible Power Supplies
(UPS); sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS);
sistem keamanan berbasis elektronik.
Perencanaan dan Meliputi: sistem dan perencanaan akustik ruang;
Instalasi Sistem psikoakustik anatomi telinga manusia; sistem audio
Audio Video rumah, mobil dan pertunjukan; sistem audio paging;
master rekaman audio; kamera; closed circuit
television (CCTV), Multi Access Television (MATV).
Penerapan Sistem Meliputi: transmisi antena gelombang radio;
Radio dan Televisi perekayasaan sinyal analog; sistem penerima radio;
sistem penyiaran radio digital; sistem penerima
televisi.
Perawatan dan Meliputi: user manual book dan service manual book;
perbaikan perawatan peralatan elektronika audio video;
peralatan perbaikan perangkat audio video.
elektronika audio
video
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami pemrograman dan
mikrokontroler, penerapan rangkaian elektronika, perencanaan dan
instalasi sistem audio video, penerapan sistem radio televisi, serta
melakukan perawatan dan perbaikan peralatan elektronika audio
video.
- 344 -
A. Rasional
Mata Pelajaran Teknik Mekatronika adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan
keahlian Teknik Mekatronika, yaitu melaksanakan tugas spesifik
berkaitan dengan bidang mekanikal, bidang elektrikal serta
pemrograman utamanya untuk keperluan industri manufaktur dan
rekayasa.
Mata pelajaran ini merupakan tingkat lanjut bagi peserta didik dalam
memahami isu-isu penting terkait dengan teknologi manufaktur dan
rekayasa serta memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
program keahlian Teknik Elektronika yang lebih khusus dan terarah
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata
pelajaran ini membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang
teknik Mekatronika dengan kemungkinan jabatan yang diemban
sebagai operator atau teknisi pada tingkat menengah dan lanjut untuk
pengoperasian, perawatan dan perbaikan peralatan/mesin-mesin
khususnya pada industri manufaktur dan rekayasa, atau jabatan lain
yang masih relevan. Mata pelajaran ini berkontribusi dalam
meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital
(computational thinking), yaitu suatu cara berpikir yang
memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola masalah,
serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
sebagai berikut:
1. memahami konsep sistem kontrol, rangkaian kontrol elektronika
dan instalasi sistem kontrol motor listrik;
2. memahami Sistem mekatronika berbasis Computer-Aided
Engineering (CAE);
3. memahami Sistem Robotic;
4. memahami Perawatan dan Perbaikan Sistem Mekanikal; dan
5. memahami Perawatan dan Perbaikan Sistem Elektrikal.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini fokus pada kompetensi lanjutan dari mata
pelajaran dasar-dasar teknik elektronika yaitu untuk pengoperasian,
perawatan dan perbaikan bidang mekanikal, elektrikal serta
pemrograman sesuai dengan kebutuhan industri manufaktur dan
rekayasa, meliputi didalamnya Teknik Kontrol Mekatronika, Sistem
mekatronika berbasis Computer-Aided Engineering (CAE), dan Sistem
Robotic. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja,
berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Mekatronika.
Elemen Deskripsi
Teknik Kontrol Meliputi: rangkaian komponen/peralatan sistem
Mekatronika kontrol mekatronika; instalasi rangkaian kontrol motor
listrik; pembuatan program PLC/Mikrokontroler
berdasarkan mekanisme proses peralatan/mesin;
membuat program Human Machine Interface (HMI);
interkoneksi antar PLC/Mikrokontroler sebagai sebuah
jaringan komunikasi data.
Sistem Meliputi: pengoperasian mesin perkakas konvensional;
mekatronika pembuatan gambar rangkaian kontrol dan desain
berbasis Computer- mekanik menggunakan Computer Aided Design (CAD)
Aided Engineering dalam menerapkan sistem mekatronika;
(CAE) pengoperasian mesin CNC.
Sistem Robotic Meliputi: instalasi dan pengoperasian peralatan
pneumatik serta hidrolik; pengoperasian sistem robotic
(Sorting/ distributing/ handling/ Processing/ mobile);
dismantling and assembling sistem robotic.
Perawatan dan Meliputi: pembersihan dan pelumasan peralatan
Perbaikan sistem mekanik; pemeriksaan peralatan pneumatik, hidrolik,
mekanikal peralatan pompa, peralatan transmisi gerak; serta
instalasi peralatan pompa dan peralatan transmisi
gerak.
Perawatan dan Meliputi: pembersihan elektronik mesin dan peralatan;
Perbaikan sistem pemeriksaan elektronik mesin dan peralatan;
elektrikal adjustment (penyetelan) parameter pada peralatan
elektronika/listrik; penggantian
komponen/elemen/modul elektronik mesin dan
peralatan; serta pemeliharaan sensor.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan Teknik Kontrol
Mekatronika, Sistem mekatronika berbasis Computer- Aided
Engineering (CAE), Sistem Robotic, Perawatan dan Perbaikan Sistem
Mekanikal, serta Perawatan dan Perbaikan Sistem Elektrikal.
- 348 -
A. Rasional
Teknik Elektronika Industri adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang harus dimiliki peserta didik sebagai tenaga operator,
teknisi dan jabatan lain pada bidang Teknik Elektronika Industri.
Selain itu, mata pelajaran ini juga dapat menjadi bekal bagi peserta
didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, ataupun
berwirausaha sesuai kompetensinya.
Mata pelajaran ini berada pada fase F, dilaksanakan pada jenjang SMK
3 tahun, yakni pada fase F. Mata pelajaran ini merupakan mata
pelajaran yang tergolong muatan kejuruan, kelompok mata pelajaran
kemampuan teknis spesifik pada kelompok materi khusus. Satuan
kompetensi mata pelajaran ini mengacu pada skema KKNI Level II
pada Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri. Mata
pelajaran ini dilaksanakan secara berkesinambungan pada fase F
dengan susunan materi pelajaran sesuai dengan alur tujuan
pembelajaran.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini berpusat pada kompetensi yang harus dimiliki
peserta didik sebagai tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai
dengan standar kualifikasi industri yang tertuang pada skema KKNI
Level II Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri yang sesuai
dengan standar isi, berisi kompetensi teknis (hard skills) yang spesifik
pada ruang lingkup pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
elektromekanik, kelistrikan, kontrol elektronik, pneumatik dan
hidrolik, serta sistem pengendalian elektronik. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Elektronika Industri.
Elemen Deskripsi
Penerapan Meliputi: penguat diferensial; penguat operasional;
Rangkaian rangkaian analog to digital (ADC) dan digital to analog
Elektronika (DAC); filter aktif; pembangkit gelombang; penerapan
rangkaian digital;
elektronika daya; catu daya; dan sumber energi
terbarukan.
Sistem Kendali Meliputi: konsep sistem pengendali; rangkaian kendali
Elektronik analog; rangkaian isolasi; penerapan solid state relay;
dan rangkaian kendali digital.
Pemrograman Meliputi: arsitektur sistem embedded; sistem
Sistem Embedded minimum; bahasa pemrograman; software compiler;
software simulator; pemrograman input/output digital;
pemrograman input/output analog; dan pemrograman
komunikasi serial.
Antarmuka dan Meliputi: pengenalan software Object Oriented
Komunikasi Data Programming (OOP); antarmuka; komunikasi data;
data logging; dan pemanfaatan internet of things (IoT).
Sistem Kendali Meliputi: relay logic; pengenalan programmable logic
Industri controller (PLC); wiring dan commissioning rangkaian
kendali PLC; pemrograman rangkaian kendali PLC;
human-machine interface (HMI) pada rangkaian kendali
PLC; rangkaian kendali PLC dengan komponen elektro
pneumatik; rangkaian kendali PLC dengan komponen
hidrolik; aplikasi PLC pada proses produksi; dan
aplikasi PLC dalam jaringan.
Pemeliharaan dan Meliputi: standard operational and procedure (SOP)
Perbaikan pemeliharaan dan perbaikan; administrasi
Peralatan pemeliharaan dan perbaikan; inventarisasi/labelling;
Elektronika pembuatan alat uji pada pemeliharaan dan perbaikan;
Industri pengujian alat ukur; pengujian peralatan elektronika
industri; pengujian peralatan kelistrikan; interpretasi
gambar skematik dan datasheet; cloning desain printed
circuit board (PCB); dan soldering/desoldering
komponen surface mounted devices (SMD).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami penerapan
rangkaian elektronika, sistem kendali elektronik, pemrograman
sistem embedded, antarmuka dan komunikasi data, sistem kendali
industri, serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan elektronika
industri.
- 352 -
A. Rasional
Teknik Otomasi Industri adalah mata pelajaran konsentrasi keahlian
yang mempelajari dan membekali peserta didiknya dengan
kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian Teknik Otomasi
Industri, yaitu melakukan tugas spesifik dengan merencanakan,
menginstalasi, commissioning, dan mengoperasikan sistem kontrol
otomasi industri berdasarkan prosedur kerja sesuai dengan bidang
pekerjaan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan
hard skills) sebagai berikut:
1. memahami sistem kontrol elektromekanik dan Automatic Transfer
Switch (ATS)/Automatic Main Failure (AMF);
2. memahami sistem kontrol elektronika menggunakan komponen
elektronika daya, Variable Speed Drive (VSD), dan mikrokontroler
untuk sistem kontrol otomatis (berbasis IoT dan IIoT);
3. memahami piranti sensor digital dan analog, serta aktuator elektrik
yang mendukung otomatisasi industri;
4. memahami sistem kontrol elektro pneumatik dan hidrolik;
5. memahami sistem kontrol industri yang merupakan integrasi
fungsi perangkat Programmable Logic Controller (PLC), Human
Machine Interface (HMI), modul Input/Output analog, dan
Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) pada sistem
otomasi industri; dan
6. memahami sistem robot industri (handling system) menggunakan
sensor, modul kontroler, dan motor stepper atau motor servo.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat menengah dan
lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan
jabatan lain sesuai dengan standar kualifikasi industri yang tertuang
- 355 -
dalam skema KKNI Level II dimana mata pelajarannya disusun
berdasarkan jenjang kualifikasi okupasi pengoperasian peralatan dan
sistem: kelistrikan, pneumatik, hidrolik, PLC, Robot (handling system),
dan SCADA). Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik
Otomasi Industri.
Elemen Deskripsi
Sistem Kontrol Meliputi: sistem grounding; penerapan komponen
Elektromekanik rangkaian kontrol elektromekanik; instalasi rangkaian
kontrol elektromekanik; instalasi rangkaian kontrol
ATS/AMF.
Sistem Kontrol Meliputi: penerapan komponen dan instalasi
Elektronik rangkaian elektronika daya; setting parameter dan
instalasi VSD; penerapan dan pemrograman
mikrokontroler untuk sistem kontrol otomatis
(berbasis IoT dan IIoT).
Piranti Sensor dan Meliputi: penerapan dan instalasi sensor (digital dan
Aktuator Industri analog); penerapan dan instalasi aktuator elektrik ke
input dan output modul kontrol.
Sistem Kontrol Meliputi: penerapan komponen dan instalasi
Elektro Pneumatik rangkaian kontrol full dan elektro pneumatik;
dan Hidrolik karakteristik komponen dan instalasi rangkaian
hidrolik.
Sistem Kontrol Meliputi: kontrol looping system, pemrograman dan
Industri instalasi sistem kontrol otomatis berbasis PLC, HMI,
modul input/output analog, networking PLC, dan
SCADA.
Sistem Robot Meliputi: konstruksi, pemrograman, dan
Industri pengoperasian sistem robot industri (handling system)
menggunakan sensor, modul kontroler, dan motor
stepper atau motor servo.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami sistem kontrol
elektromekanik, sistem kontrol elektronik, piranti sensor dan aktuator
industri, sistem kontrol elektro pneumatik dan hidrolik, sistem kontrol
industri, dan sistem robot industri.
- 356 -
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Elektronika Komunikasi adalah mata pelajaran
yang membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi
penguasaan keahlian Teknik Elektronika Komunikasi. Kompetensi
yang harus dimiliki, yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
pekerjaan Elektronika Komunikasi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan (hard skills) dan sikap (soft skills) sebagai
berikut:
1. memahami prinsip rangkaian elektronika analog dan daya;
2. mengevaluasi sistem dan pemrograman sistem elektronika
tertanam (embedded system) serta implementasi IoT (internet of
things);
3. mengevaluasi berbagai sistem transmisi gelombang
elektromagnetik;
4. mengevaluasi berbagai perangkat dan media sistem elektronika
komunikasi;
5. mengevaluasi sistem transmisi dan penerima televisi digital; dan
6. mengevaluasi sistem komunikasi data dan komunikasi selular.
C. Karakteristik
Hakikat mata pelajaran ini, yaitu fokus pada penguasaan kompetensi
tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh
tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
- 359 -
perkembangan dunia kerja bidang elektronika komunikasi. Selain itu
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan
peluang usaha bidang elektronika komunikasi. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Elektronika Komunikasi.
Elemen Deskripsi
Rangkaian Meliputi: rangkaian elektronika analog; catu daya
Elektronika (linear dan switch mode power supply); elektronika
Komunikasi daya; uninterruptible power supplies (UPS);
Sistem Meliputi: rangkaian digital; rangkaian sensorik
Elektronika berbasis elektronik, biometric, radio frequency;
Tertanam menerapkan bahasa pemrograman object oriented
(Embedded programming (OOP); arsitektur sistem elektronika
System) tertanam, pemrograman pengontrol input/output
analog dan digital, pemrograman pengendali
perangkat elektronik baik standalone dan internet of
things.
Sistem Transmisi Meliputi: sistem dan rekayasa gelombang
Gelombang elektromagnetik; perekayasaan sinyal analog; sistem
Elektromagnetik transmisi dan penerima analog; sistem komunikasi
telepon analog dan digital; sistem dan perangkat
komunikasi satelit.
Perangkat Dan Meliputi: jenis dan parameter media transmisi, rugi-
Media Transmisi rugi dalam media transmisi, penyesuai impedansi;
Elektronika konektor RF; prinsip dasar dan parameter antena;
Komunikasi prosedur keselamatan kerja di ketinggian;
perencanaan dan instalasi perangkat antena;
perencanaan sistem komunikasi radio; sistem
komunikasi dan implementasi jaringan fiber optik.
Sistem Meliputi: sistem transmisi televisi digital terestrial
Komunikasi dan non terrestrial; prinsip dasar penerima TV
Televisi analog dan digital; Smart TV; teknologi dan resolusi
video display; perbaikan penerima televisi; sistem
transmisi televisi berbasis kabel dan internet
protocol TV(IPTV) ; perangkat dan jaringan closed
circuit television (CCTV).
Sistem Meliputi: konsep modulasi digital dan hybrid;
Komunikasi sistem komunikasi data; sistem komunikasi
Digital dan seluler; perbaikan handheld telepon selular.
Teknologi
Komunikasi
Bergerak (Mobile)
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami prinsip rangkaian
elektronika analog dan daya, mengevaluasi sistem dan pemrograman
sistem elektronika tertanam serta implementasi IoT, mengevaluasi
berbagai sistem transmisi gelombang elektromagnetik, mengevaluasi
berbagai perangkat dan media sistem elektronika komunikasi,
mengevaluasi sistem transmisi dan penerima televisi digital, dan
mengevaluasi sistem komunikasi data dan komunikasi selular.
- 361 -
A. Rasional
Mata pelajaran dalam Teknik Instrumentasi Medik adalah mata
pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian Teknik Instrumentasi Medik, yaitu
melakukan tugas spesifik dengan mengoperasikan peralatan
kesehatan, perawatan, pemeliharaan serta uji fungsi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan di bidang pekerjaan Instrumentasi Medik.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
sebagai berikut:
1. memahami penggunaan piranti transduser dan sensor untuk
melakukan pengukuran dan pembacaan fisiologis manusia;
2. memahami pemrosesan sinyal biopotensial yang digunakan
dalam instrumentasi medis;
3. memahami prinsip kerja rangkaian pemrosesan sinyal
biopotensial yang digunakan dalam instrumentasi medis;
4. memahami kalibrasi standar unit peralatan yang digunakan
dalam instrumentasi medis;
5. memahami perawatan, pemeliharaan, uji fungsi, perbaikan dan
kalibrasi peralatan instrumentasi medis;
6. memahami rangkaian antarmuka prinsip sistem komunikasi
elektronik menggunakan bahasa pemrograman;
7. memahami pengujian dan analisis yang dituangkan dalam
bentuk spesifikasi teknis pada sistem instrumentasi medik
tertanam (Embedded Medical Instrumentation Systems);
- 364 -
8. memahami perancangan dan pengembangan desain peralatan
Instrumentasi Medik; dan
9. memahami penggunaan teknologi baru untuk bidang kesehatan
dan kedokteran: realitas virtual (virtual reality), realitas
tertambah (augmented reality), kecerdasan buatan (artificial
intelligence), internet of things, robotika, Industri 4.0 untuk
Instrumentasi Medik.
C. Karakteristik
Hakikat mata pelajaran ini yaitu fokus pada penguasaan kompetensi
tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh
tenaga operator, teknisi, dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja bidang Instrumentasi Medik. Selain itu
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan
peluang usaha bidang Instrumentasi Medik. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang Teknik Instrumentasi Medik.
Elemen Deskripsi
Penggunaan piranti Meliputi: Tipe Transduser: transduser untuk
transduser dan mengukur misalnya tekanan, suhu, aliran gas, aliran
sensor fluida, konduktivitas listrik; digunakan dalam
misalnya ventilator, mesin dialisis.
Tipe Sensor: elektroda misalnya monitor
Elektrokardiogram/EKG; pengukuran gas misalnya
oksimeter/oksimeter pulsa, analisis gas-darah, sensor
oksigen.
Sirkuit Input: pengukuran, misalnya pembagi
potensial, jembatan Wheatstone, penguat tegangan.
Keselamatan dan Isolasi Listrik: tingkat kejut listrik;
efek pada kontraksi otot, regulasi jantung, sistem
saraf; luka bakar listrik; sirkuit isolasi misalnya opto-
isolator, isolasi transformator, isolasi amplifier.
Rangkaian Meliputi: Sirkuit Pemrosesan: macam-macam sirkuit
pemrosesan sinyal filter, penggunaan offset pada op-amp, karakteristik
dalam respons kestabilan dan ketidakstabilan op-amp,
instrumentasi rangkaian pembanding, integrator dan differensiator,
medis penguat instrumentasi, sirkuit sample dan hold,
konversi analog ke digital (ADC).
Penerapan Meliputi: Penerapan rangkaian rangkaian pemrosesan
rangkaian sinyal yang digunakan dalam pemrosesan sinyal
pemrosesan sinyal biopotensial pada instrumentasi medis.
biopotensial
Kalibrasi standar Meliputi: Pengenalan dan penggunaan macam-macam
unit peralatan alat kalibrator dengan pemodelan matematika.
instrumentasi
medis
Perawatan, Meliputi: Pemahaman dan pembuatan blok diagram,
pemeliharaan, uji wiring diagram, skema rangkaian, Prosedur
fungsi, perbaikan Operasional Standar (POS) perawatan, pemeliharaan,
dan kalibrasi uji fungsi, perbaikan dan kalibrasi peralatan
peralatan instrumentasi medis.
instrumentasi
medis
Rangkaian Meliputi: Pemahaman pembuatan rangkaian
antarmuka antarmuka prinsip sistem komunikasi elektronik
komunikasi menggunakan bahasa pemrograman.
elektronika medik
Pengujian dan Meliputi: Pembuatan lembar kerja hasil pengujian dan
analisis sistem analisis berdasarkan spesifikasi teknis yang mengacu
instrumentasi pada standar nasional.
medik tertanam
(Embedded Medical
Instrumentation
Systems)
Perancangan dan Meliputi: Perancangan peralatan instrumentasi medis
pengembangan dengan teknologi sederhana (contoh: sensor suhu,
desain peralatan sensor detak jantung, sensor tekanan, dan lain-lain).
Instrumentasi
Medik
Penggunaan Meliputi: Pengembangan teknologi baru dari teknologi
teknologi baru sederhana menuju pengembangan teknologi menengah
untuk bidang dan tinggi dalam bentuk realitas virtual (virtual
kesehatan dan reality), realitas tertambah (augmentedreality),
industri kedokteran kecerdasan buatan (artificialintelligence), Industri 4.0
untuk Instrumentasi Medik.
- 367 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami prinsip dasar
rangkaian elektronika, memahami sistem dan pemrograman sistem
elektronika tertanam (embedded system) serta implementasi IoT
(internet of things), memahami berbagai sistem transmisi
instrumentasi medik, memahami berbagai jenis perangkat dan media
sistem instrumentasi medik.
A. Rasional
Teknik Elektronika Pesawat Udara adalah sekumpulan mata pelajaran
yang membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi
penguasaan keahlian Teknik Elektronika Pesawat Udara, yaitu
melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik Elektronika Pesawat Udara. Mata
pelajaran ini memberikan kompetensi teknis terkait dasar-dasar
teknologi penerbangan, rangkaian elektronika dan kontroler, instalasi
komunikasi dan navigasi elektronika pesawat udara, instalasi
instrumen pesawat udara, instalasi kelistrikan pesawat udara, dan
kompetensi lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Peserta didik dikenalkan dengan jenis-jenis industri dan
dunia kerja sebagai peluang untuk mengembangkan karir setelah
lulus, untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi,
dan kreativitas melalui Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based
Learning) sederhana, berinteraksi dengan alumni, guru tamu dari
industri/praktisi bidang elektronika, dan berkunjung pada industri
yang relevan.
B. Tujuan
Mata Pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan (hard skills), dan sikap (soft skills) sebagai
berikut:
1. memahami dasar-dasar teknologi penerbangan;
2. menganalisis prinsip dasar rangkaian elektronika dan kontroler;
3. menganalisis sistem komunikasi dan navigasi elektronika
pesawat udara;
4. memahami berbagai jenis instalasi instrumen pesawat udara;
dan
5. mengevaluasi instalasi kelistrikan pesawat udara.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga teknisi
dan jabatan lain sesuai dengan standar kualifikasi industri salah
satunya yang tertuang dalam skema KKNI Level II. Mata pelajaran
Teknik Elektronika Pesawat Udara merupakan mata pelajaran yang
menerapkan basic dan advance pengetahuan dan keterampilan
elektronika pada teknologi pesawat udara. Tahapan penyampaian
- 371 -
materi pelajaran dimulai dengan materi tentang konsep dasar
pengetahuan teknik pesawat udara, konsep dasar elektronika,
komponen elektronika, rangkaian (circuit) elektronika dan diakhiri
dengan sistem elektronika dan kelistrikan khususnya elektronika di
pesawat udara. Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang
proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global,
entrepreneur profile, job profile dan peluang usaha pada bidang
elektronika. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik
Elektronika Pesawat Udara.
Elemen Deskripsi
Basic Aircraft Meliputi: human factor dalam industri penerbangan,
Technical aircraft material, aircraft hardware, theory of flight,
Knowledge (BATK) karakteristik aerodinamik terhadap kecepatan
pesawat, konsep aircraft structure, konsep aircraft
system, konsep basic aircraft propulsion, civil aviation
safety regulation (CASR) Part 21, 39, 43, 45, 47, 65,
145, 147.
Rangkaian Meliputi: rangkaian elektronika analog dan digital,
Elektronika dan rangkaian input-output pada perangkat dalam sistem
Kontroler pengontrolan berbasis mikrokontroler.
Instalasi Meliputi: Audio Control Panel, Cockpit Voice Recorder
komunikasi dan (CVR), Flight Data Recorder (FDR), propagasi gelombang
navigasi elektronika radio, antenna, modulasi analog, System Transceiver
pesawat udara HF & VHF, Fiber Optik, sistem Very High Frequency
Omnidirectional Range (VOR), Automatic Direction
Finder (ADF), Distance Measuring Equipment (DME),
Instrument Landing System (ILS), Radio Magnetic
Indicator (RMI) dan Radio Detection and Ranging
(RADAR).
Instalasi Meliputi: flight instrument beserta pitot static system
Instrument Pesawat dan gyroscopic system, engine instrument, navigation
Udara instrument dan auxiliary instrument.
Instalasi Kelistrikan Meliputi: instalasi kelistrikan pesawat udara, instalasi
Pesawat Udara sistem interior lights, sistem exterior lights, distribusi
daya listrik, wiring electrical indicator dan electrical
measurement pada sistem kelistrikan pesawat udara.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami dasar-dasar
Teknologi Penerbangan, menganalisis prinsip dasar Rangkaian
Elektronika dan Kontroler, menganalisis Instalasi Komunikasi dan
Navigasi Elektronika Pesawat Udara, memahami Instalasi Instrumen
Pesawat Udara dan mengevaluasi Kelistrikan Pesawat Udara.
- 372 -
Elemen Capaian Pembelajaran
Basic Aircraft Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Technical human factor dalam industri penerbangan, aircraft
Knowledge (BATK) material, aircraft hardware, prinsip theory of flight,
karakteristik aerodinamik terhadap kecepatan pesawat,
konsep aircraft structure, konsep aircraft system, konsep
basic aircraft propulsion, civil aviation safety regulation
(CASR) part 21, 39, 43, 45, 47, 65, 145, 147.
Rangkaian Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis
Elektronika dan rangkaian elektronika analog dan digital, rangkaian
Kontroler input-output pada perangkat dalam sistem
pengontrolan berbasis mikrokontroler.
Instalasi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
komunikasi dan prinsip kerja pada Audio Control Panel, Cockpit Voice
navigasi elektronika Recorder (CVR), Flight Data Recorder (FDR); menganalisis
pesawat udara propagasi gelombang radio, Antenna, modulasi analog,
System Transceiver (HF & VHF); memahami Fiber Optik,
sistem Very High Frequency Omnidirectional Range
(VOR), Automatic Direction Finder (ADF), Distance
Measuring Equipment (DME), Instrument Landing System
(ILS), Radio Magnetic Indicator (RMI) dan Radio Detection
and Ranging (RADAR).
Instalasi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Instrument Pesawat flight instrument beserta pitot static system dan
Udara gyroscopic system, engine instrument, navigation
instrument dan auxiliary instrument.
Instalasi Kelistrikan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Pesawat Udara instalasi kelistrikan pesawat udara, instalasi sistem
interior lights dan sistem exterior lights; mengevaluasi
distribusi daya listrik; memahami wiring electrical
indicator dan electrical measurement pada sistem
kelistrikan pesawat udara.
- 373 -
85. CAPAIAN PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI DAN OTOMATISASI
PROSES
A. Rasional
Instrumentasi dan Otomatisasi Proses adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan
keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses, yaitu melaksanakan
tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
konsentrasi keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
sebagai berikut:
1. membuat perencanaan sistem instrumentasi;
2. memahami pengukuran besaran instrumentasi dan otomatisasi
proses;
3. memahami sistem kontrol terprogram instrumentasi dan
otomatisasi proses;
4. memahami pengoperasian DCS (Distributed Control System);
5. mengevaluasi kalibrasi peralatan instrumentasi dan otomatisasi
proses; dan
6. melakukan perawatan dan perbaikan instrumentasi dan
otomatisasi proses.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi, dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja bidang instrumentasi dan otomatisasi proses. Selain itu peserta
didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile, budaya kerja,
proces safety management bidang instrumentasi industri dan peluang
usaha bidang instrumentasi industri. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi
tentang Instrumentasi dan Otomatisasi Proses.
Elemen Deskripsi
Perencanaan Meliputi: gambar Teknik instrumentasi (instrument
sistem drawing); sistem pemipaan instrumentasi; sistem
Instrumentasi kelistrikan instrumentasi; proses flow diagram dan
piping and instrumentation drawing (P&ID).
Pengukuran Meliputi: massa jenis suatu zat, kekentalan zat cair;
besaran humidity suatu kondisi; keasaman suatu zat; tekanan
instrumentasi suatu zat; aliran suatu zat; level dan volume suatu zat;
otomatisasi proses dan temperatur suatu zat.
Sistem kontrol Meliputi: prinsip kerja dan karakteristik komponen
terprogram elektronika analog; rangkaian elektronika digital
instrumentasi dan gabungan dan elektronika lanjutan sistem
otomatisasi proses instrumentasi otomatisasi proses; kontrol digital
menggunakan mikrokontroler; kontrol digital
menggunakan PLC.
Pengoperasian DCS Meliputi: protokol pada kontrol berbasis DCS;
(Distributed Control pemrograman function block diagram (FBD); instalasi
System) wiring komponen-komponen kontrol DCS; kontrol
proportional; integral; derivative (PID) pada DCS.
Kalibrasi peralatan Meliputi: kalibrasi alat ukur besaran proses; kalibrasi
instrumentasi dan peralatan instrumentasi.
otomatisasi proses
Perawatan dan Meliputi: prinsip kerja kompresor dan pompa;
perbaikan peralatan instrumentasi dan otomatisasi proses;
instrumentasi dan kalibrator; macam-macam komponen sistem
otomatisasi proses instrumentasi dan otomatisasi proses; sistem
pemipaan instrumentasi; instalasi kelistrikan
instrumentasi; trouble shooting pada peralatan
instrumen lapangan (field device).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan perencanaan
sistem instrumentasi, melaksanakan pengukuran besaran
instrumentasi dan otomatisasi proses, memahami sistem kontrol
terprogram instrumentasi dan otomatisasi proses, mengoperasikan
DCS (Distributed Control System), melakukan kalibrasi peralatan
instrumentasi dan otomatisasi proses, dan melakukan perawatan dan
perbaikan instrumentasi dan otomatisasi proses.
- 376 -
A. Rasional
Mata pelajaran Airframe Powerplant merupakan bagian ilmu pesawat
udara yang mempelajari tentang perbaikan dan perawatan rangka,
serta sistem dan mesin pada pesawat-pesawat udara untuk
membekali peserta didik dengan menguasai dan memiliki kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian Airframe Powerplant, yaitu
melaksanakan tugas pemeliharaan dan perbaikan rangka, sistem dan
mesin pesawat dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang pekerjaan. Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk
peserta didik memiliki keahlian pada bidang perbaikan rangka, sistem
dan mesin pesawat serta meningkatkan lebih lanjut kemampuan
logika dan teknologi digital (computational thinking), yaitu suatu cara
berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah
menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan
pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi
masalah.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
melalui proses pembelajaran yang menerapkan Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), budaya kerja
industri, serta prinsip-prinsip dasar perawatan dan perbaikan
Airframe Powerplant pesawat udara sebagai berikut:
1. memahami aircraft structure;
2. memahami aircraft system;
3. memahami gas turbine engine;
4. memahami piston engine; dan
5. memahami maintenance practice.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja bidang Airframe Powerplant. Selain itu peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha bidang
airframe powerplant. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
- 379 -
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Airframe
Powerplant.
Elemen Deskripsi
Aircraft Structure Meliputi: daily inspection; safety belt dan
pemasangannya; A/C servicing; A/C ground handling; “
lap patch repair of aircraft skin; splice repair of stringer;
symmetrical check; ireplace and rig of aileron, elevator
and rudder; inspect and adjust flap; replacement of
control wheel assembly; adjust nose wheel locking
devices; jack an aircraft and perform landing gear
retraction test; assembly main landing gear and wheel;
brake.
Aircraft System Unjuk kerja yang dibuat oleh ATA (Air Transportation
Association) Chapter yang meliputi: air conditioning and
cabin pressurization (ATA 21); instruments/avionic
systems; electrical power (ATA 24); fire protection (ATA
26); flight control (ATA 27); fuel systems (ATA 28);
hydraulic power system (ATA 29); ice and rain protection
system (ATA 30); landing gear system (ATA 32); lights
system (ATA 33); oxygen system (ATA 35); pneumatic/
vacuum system (ATA 36); water/waste system (ATA 38).
Gas Turbine Engine Meliputi: konsep dasar prinsip kerja GTE (GTE
(GTE) fundamentals); konsep pada turboprop, turboshaft,
turbojet, turbofan; kondisi bagian-bagian GTE (air inlet,
compressors, combustion section, turbine section,
exhaust); kerja berbagai engine indication (engine
instrument); perawatan auxiliary power units (APUs);
perawatan komponen-komponen pada powerplant
installation; engine monitoring and ground operation;
engine storage and preservation; prinsip starting and
ignition system; perawatan fuels system; perawatan
komponen lubrication systems; komponen air systems;
engine run up; install and adjust fuel control, fuel pump,
and fuel flow meter; pelepasan dan pemasangan heat
exchanger; pelepasan dan pemasangan ignition unit,
ignitor plug, starter dan generator; daily inspection pada
motor turbin dan propeller; jenis lubricants dan fuels;
powerplant removal & installation; engine performance.
Piston Engine Meliputi: konsep dasar prinsip kerja piston engine;
kondisi bagian-bagian piston engine; perawatan piston
engine fuel systems; perawatan carburetors; perawatan
fuel injection systems; prinsip starting and ignition
systems; perawatan induction, exhaust and cooling
systems; prinsip kerja supercharging/turbocharging;
jenis lubricants and fuels; perawatan lubrication
systems; berbagai engine indication (engine instrument);
powerplant removal and installation; engine monitoring
and ground operation; engine storage and preservation;
kondisi ignition unit; kondisi ignitor plug; kondisi
starter; engine run up; engine performance.
Maintenance Meliputi: workshop practices; aircraft wiring diagrams
Practice dan schematic diagrams; catatan gambar, zone
numbers, station numbers dan identifikasi lokasi pada
pesawat udara; pekerjaan riveting pada proses
perawatan dan perbaikan konstruksi pesawat udara;
kondisi electrical cables and connectors; pemeriksaan
fits and clearances; pekerjaan sheet metal; pekerjaan
composite and non-metallic; aircraft painting; pekerjaan
welding, brazing, soldering and bonding; aircraft weight
and balance; aircraft handling and storage; inspection
and repair techniques; disassembly and reassembly
techniques; proses troubleshooting techniques.
- 381 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami aircraft structure,
memahami aircraft system; memahami gas turbine engine; memahami
piston engine; memahami maintenance practice sebagai berikut.
A. Rasional
Electrical Avionic adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik
dengan kompetensi keahlian perbaikan dan perawatan electrical
avionic pesawat udara. Kompetensi yang harus dimiliki adalah dapat
melaksanakan tugas spesifik melalui penggunaan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta pemecahan masalah sesuai
dengan bidang electrical avionic.
B. Tujuan
Mata pelajaran Electrical Avionicbertujuan untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan (hard skills), dan sikap (soft
skills) melalui proses pembelajaran yang menerapkan Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), budaya kerja
industri, serta prinsip-prinsip dasar perawatan dan perbaikan
Electrical Avionic pesawat udara sebagai berikut:
1. memahami aircraft electronic;
2. menerapkan digital microprocessor;
3. memahami aircraft electrical;
4. memahami aircraft instruments;
5. memahami aircraft system; dan
6. menerapkan maintenance practice.
C. Karakteristik
Hakikat mata pelajaran Electrical Avionicberfokus pada penguasaan
kemampuan tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki oleh
tenaga operator atau support teknisi, dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja di bidang electrical avionic pesawat udara.
Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman dan keterampilan
tentang perkembangan teknologi dan peluang usaha lain yang terkait
dengan ilmu dasar electrical avionic. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi
tentang electrical avionic.
Elemen Deskripsi
Aircraft Electronic Meliputi: dasar elektronika, propagasi gelombang radio,
dasar antena, prinsip transmitter dan receiver, serta
sistem komunikasi dan navigasi pesawat udara.
Digital Meliputi: konsep teknologi digital, sistem bilangan,
Microprocessor perhitungan dan konversinya, rangkaian logika
kombinasional dan sekuensial, encoding dan decoding,
analog to digital converter, microprocessor, serta fiber
optik.
Aircraft Electrical Meliputi: konsep dasar kelistrikan, power supplies,
generator, auxiliary power units, power conversion
equipment, power distribution systems, circuit protection
and controlling devices, motors and actuators, dan
ground electrical power supplies.
Aircraft Instruments Meliputi: pressure measuring devices, pilot static
systems, altimeters, Vertical Speed Indicators (VSI), Air
Speed Indicators (ASI), miscellaneous altitude systems,
servo altimeters and air data computers, instrument
pneumatic systems and direct reading gauges,
temperature indicating systems, engine indicating
systems, gyroscopic principles, Artificial Horizons (AH),
turn and bank and turn coordinators, Directional Gyros
(DG), compass systems, serta electronic instrument and
information display system.
Aircraft System Meliputi: prinsip dasar Air Conditioning and Cabin
Pressurization (ATA 21), Fire Protection (ATA 26), Flights
Control (ATA 27), Fuel System (ATA 28), Hydraulic Power
System (ATA 29), Ice And Rain Protection System (ATA
30), Landing Gear System (ATA 32), Lighting System
(ATA 33), Oxygen System (ATA 35); Pneumatic System
(ATA 36), Water/Waste System (ATA 38), Ignition
System (ATA 74), dan starting system.
Maintenance Meliputi: electrical cables and connectors, installation of
Practice cable clamps, group and bundle tying, crimping and
stripping, soldering, general test equipment for avionics,
pre insulated terminal lug, degreasing, serta safety
wiring of electrical connectors.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memperoleh kemampuan dalam
pengetahuan dan keterampilan pada Konsentrasi Keahlian Electrical
Avionic yang meliputi aircraft electronic, digital microprocessor, aircraft
electrical, aircraft instruments, aircraft system, serta maintenance
practice.
A. Rasional
Desain Rancang Bangun Kapal adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi keahlian Desain Rancang
Bangun Kapal. Kompetensi dimaksud berkaitan dengan tugas spesifik
melalui penggunaan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan, serta pemecahan permasalahan sesuai bidang pekerjaan.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik
untuk memiliki keahlian di bidang desain rancang bangun kapal,
meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital
(computational thinking).
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain Rancang Bangun Kapal bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat memahami:
1. teori dasar desain rancang bangun kapal;
2. penggambaran konstruksi kapal;
- 388 -
3. penggambaran permesinan dan perlengkapan kapal;
4. penggambaran interior kapal; dan
5. penerapan teknologi CAD tingkat lanjut pada desain rancang
bangun kapal.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Desain Rancang Bangun Kapal berfokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki peserta didik sebagai tenaga pelaksana, teknisi dan jabatan
lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja, dan mengenalkan
keorganisasian dalam industri kapal. Selain itu, peserta didik
diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi, isu global, job profile dan peluang usaha di
bidang desain rancang bangun kapal. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi
tentang desain rancang bangun kapal.
Elemen Deskripsi
Dasar-Dasar Meliputi: pengetahuan tentang material dan dasar-
Desain Rancang dasar perhitungan konstruksi sederhana gambar
Bangun Kapal potongan dan gambar bukaan, cara pemberian
ukuran, toleransi, tanda pengerjaan dan simbol
pengelasan pada gambar, teori bangunan kapal,
teknologi bangunan baru, permesinan dan
perlengkapan kapal.
Gambar Konstruksi Meliputi: pemahaman tentang cara penggambaran
Kapal rencana umum, bukaan kulit, sistem konstruksi kapal,
rencana profil, midship section, konstruksi haluan,
konstruksi buritan, konstruksi pondasi mesin,
konstruksi sekat, konstruksi bangunan atas dan
rumah geladak, pembuatan gambar produksi
(production drawing) pada konstruksi badan kapal (hull
construction), dan penerapan desain modeling 3D pada
konstruksi kapal.
Gambar Meliputi: pembuatan gambar layout kamar mesin,
Permesinan dan sistem poros baling-baling, gambar stern tube, gambar
Perlengkapan Kapal sistem kemudi kapal, gambar baling baling,
pembuatan gambar sistem dalam kapal,
penggambaran perlengkapan kapal, pembuatan
gambar produksi (production drawing) pada
permesinan dan perlengkapan kapal (hull outfitting),
penerapan desain modeling 3D gambar permesinan
dan perlengkapan kapal.
Gambar Interior Meliputi: penggambaran layout ruangan kapal, desain
Kapal interior, sambungan konstruksi kayu, penggambaran
perabot, konstruksi tangga, dinding partisi, layout
ruangan, konstruksi lantai, konstruksi dinding,
- 389 -
Elemen Deskripsi
konstruksi atap, dan penerapaan desain modeling 3D
pada interior kapal.
Penggambaran Meliputi: penerapan CAD untuk penggambaran kapal
dengan CAD meliputi konstruksi, permesinan dan interior kapal,
penerapan CAD untuk gambar produksi (production
drawing), dan pemodelan 3D dengan CAD.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami penerapan dasar-
dasar desain rancang bangun kapal, gambar konstruksi kapal,
gambar permesinan kapal, gambar interior kapal, dan penerapan
teknologi CAD tingkat lanjut pada desain dan rancang bangun kapal.
A. Rasional
Konstruksi Kapal Baja adalah mata pelajaran yang membekali peserta
didik dengan kompetensi keahlian Konstruksi Kapal Baja. Kompetensi
dimaksud berkaitan dengan tugas spesifik melalui penggunaan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta pemecahan
permasalahan sesuai dengan bidang pekerjaan. Mata pelajaran ini
berkontribusi dalam membentuk peserta didik untuk memiliki
keahlian pada bidang konstruksi kapal baja, serta untuk
meningkatkan lebih lanjut kemampuan di bidang logika dan teknologi
digital (computational thinking).
B. Tujuan
Mata pelajaran Konstruksi Kapal Baja bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat memahami:
1. konstruksi badan kapal baja (hull construction);
2. konstruksi perlengkapal badan kapal baja (hull outfitting);
3. gambar teknik perkapalan dengan perangkat lunak CAD;
- 391 -
4. teknologi bangunan kapal baru;
5. pemeliharaan dan perbaikan kapal; dan
6. pembuatan dan perakitan komponen konstruksi kapal.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Konstruksi Kapal Baja berfokus pada kompetensi
tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki peserta
didik sebagai tenaga pelaksana, teknisi dan jabatan lain sesuai
dengan perkembangan dunia kerja, dan mengenalkan keorganisasian
dalam industri kapal baja. Selain itu, peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi, isu global, job profile dan peluang usaha di bidang
konstruksi kapal baja. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang
konstruksi kapal baja.
Elemen Deskripsi
Konstruksi Badan Meliputi: konsep dasar konstruksi kapal, konstruksi
Kapal Baja (Hull bottom kapal, konstruksi potongan tengah kapal
Construction) (midship section), konstruksi sekat kapal (bulkhead),
konstruksi palkah, konstruksi haluan dan buritan
kapal, dan konstruksi kamar mesin (engine room).
Konstruksi Meliputi: sistem instalasi pipa dalam kapal, peralatan
Perlengkapan tambat dan labuh, kemudi dan penggerak kapal,
Badan Kapal Baja peralatan bongkar muat kapal, sistem penutup
(Hull Outfitting) palkah, dan pondasi motor bantu pada kapal
Menggambar Meliputi: gambar sketsa, tools perangkat lunak CAD
Teknik Perkapalan 2D, tools perangkat lunak CAD 3D, gambar lines plan,
dengan Perangkat gambar bukaan kapal sederhana, bukaan lambung
Lunak CAD kapal, gambar bukaan konstruksi kapal, dan gambar
kerja (working drawing).
Teknologi Meliputi: fasilitas dan sarana pembangunan kapal, job
Bangunan Baru profile dan technopreneurship pada teknologi kapal
Kapal Baja bangunan baru, sistem pengedokan dan peluncuran
kapal, metode pembuatan kapal konvensional, seksi,
blok dan modular, badan klasifikasi kapal, dan
tahapan manufaktur dan proses produksi kapal
bangunan baru sesuai dengan transformasi industri
4.0.
Teknologi Meliputi: prosedur reparasi dan pemeliharaan badan
Pemeliharaan dan kapal sesuai persyaratan klasifikasi, penyebab
Perbaikan Kapal kerusakan dan keausan pada badan kapal, teknologi
Baja per pemeliharaan badan kapal dan perbaikan kapal.
Pembuatan dan Meliputi: K3LH, prosedur mutu pekerjaan fabrikasi
Perakitan dan perakitan komponen kapal. material dan
Komponen peralatan kerja fabrikasi serta perakitan komponen
Konstruksi Kapal kapal sesuai prosedur, simbol marking dan
penandaan pada material, proses pemotongan pelat
- 392 -
Elemen Deskripsi
pada konstruksi kapal, proses bending, forming dan
fairing, las titik (tack weld), proses pengelasan pelat,
perakitan benda kerja (konstruksi kapal) sederhana
sesuai prosedur, dan proses pembuatan dan
perakitan komponen konstruksi kapal kompleks
sesuai dengan prosedur.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami konstruksi bangunan
kapal, sistem dan perlengkapan kapal, gambar teknik perkapalan
dengan perangkat lunak CAD, teknologi bangunan baru kapal baja,
teknologi pemeliharaan dan perbaikan kapal, pembuatan dan
perakitan komponen kapal serta gambaran menyeluruh mengenai
Konsentrasi Keahlian Konstruksi Kapal Baja, dalam rangka
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas melalui Pembelajaran Berbasis Projek sederhana.
A. Rasional
Konstruksi Kapal Nonbaja adalah mata pelajaran Konsentrasi
Keahlian yang membekali peserta didiknya dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian konstruksi kapal nonbaja. Mata
pelajaran Konstruksi Kapal Nonbaja merupakan mata pelajaran
kejuruan yang terdiri dari berbagai beberapa sub-mata pelajaran agar
peserta didik memiliki dasar kompetensi yang sesuai bidang keahlian
dalam mempelajari Konsentrasi Keahlian Konstruksi Kapal Nonbaja
pada fase F. Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk
peserta didik memiliki keahlian di bidang konstruksi kapal nonbaja
untuk meningkatkan lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi
digital (computational thinking). Kemampuan ini merupakan suatu
cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan suatu
masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana,
menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi
untuk mengatasi masalah.
B. Tujuan
Mata pelajaran Konstruksi Kapal Nonbaja bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills
dan hard skills) sebagai berikut:
1. memahami gambar secara manual dan dengan perangkat lunak
aplikasi CAD;
2. konsep dasar perkapalan;
3. memahami gambar kapal kayu, kapal fiberglass dan kapal
aluminium;
4. memahami konstruksi bangunan kapal kayu, kapal fiberglass dan
kapal aluminium;
5. memahami konstruksi perlengkapan kapal; dan
6. memahami pembuatan dan perakitan komponen kapal kayu,
komponen kapal fiberglass dan komponen kapal aluminium.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Konstruksi Kapal Nonbajaberfokus
pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga pelaksana, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja di bidang perkapalan, khususnya kapal
nonbaja. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang
proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global,
job profile danpeluang usaha bidang perkapalan. Mata pelajaran ini
membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang konstruksi kapal nonbaja.
Elemen Deskripsi
Gambar secara Meliputi: konsep dasar dan sketsa, perintah drawing,
Manual dan dengan perintah modifikasi, pengaturan tampilan gambar,
Perangkat Lunak cetak gambar dari aplikasi CAD
Aplikasi CAD
Memahami Konsep Meliputi: penggunaan peralatan kerja bangku,
Dasar Perkapalan karakteristik kayu, aluminium dan fiberglass,
pengetahuan tentang teori bangunan kapal,
pengetahuan tentang teknologi bangunan baru
- 396 -
Elemen Deskripsi
Gambar Kapal Meliputi: gambar lines plan kapal nonbaja, gambar
Kayu, Kapal rencana umum kapal nonbaja, gambar mouldloft kapal
Fiberglass dan nonbaja, gambar bukaan konstruksi kapal nonbaja
Kapal Aluminium
Konstruksi Meliputi: konstruksi tengah kapal, konstruksi haluan
Bangunan Kapal kapal, konstruksi buritan kapal, konstruksi bangunan
Kayu, Kapal atas kapal, konstruksi sekat kapal, konstruksi kamar
Fiberglass dan mesin
Kapal Aluminium
Konstruksi Meliputi: peralatan tambat kapal, peralatan bongkar
Perlengkapan Kapal muat kapal, peralatan jangkar kapal, peralatan
keselamatan berlayar kapal, alat pemadam kebakaran,
kemudi kapal, pondasi perlengkapan kapal dan motor
bantu
Pembuatan dan Meliputi: pembuatan dan perakitan komponen
Perakitan lambung kapal nonbaja, pembuatan dan perakitan
Komponen Kapal komponen konstruksi dek kapal nonbaja, pembuatan
Kayu, Komponen dan perakitan komponen konstruksi sekat kapal,
Kapal Fiberglass pembuatan dan perakitan komponen konstruksi
dan Komponen bangunan atas kapal nonbaja, pembuatan dan
Kapal Aluminium perakitan komponen out-fitting kapal nonbaja serta
spesifikasi yang mendukung
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan gambar secara
manual maupun dengan menggunakan perangkat lunak aplikasi
CAD, memahami konsep dasar perkapalan, memahami gambar kapal
kayu, kapal fiberglass dan kapal aluminium. Selain itu, peserta didik
memahami konstruksi bangunan kapal kayu, kapal fiberglass dan
kapal aluminium, memahami konstruksi perlengkapan kapal,
memahami pembuatan dan perakitan komponen kapal kayu,
komponen kapal fiberglass dan komponen kapal aluminium serta
spesifikasi yang mendukung.
Elemen Deskripsi,
Gambar secara Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Manual dan konsep dasar gambar secara manual, perintah
dengan Perangkat drawing, perintah modify, pengaturan tampilan
Lunak Aplikasi gambar, cetak gambar dengan perangkat lunak
CAD aplikasi CAD.
Memahami Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Konsep Dasar penggunaan peralatan kerja bangku, karakteristik
Perkapalan kayu, aluminium dan fiberglass, pengetahuan tentang
teori bangunan kapal, dan pengetahuan tentang
teknologi bangunan baru.
Gambar Kapal Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Kayu, Kapal dan menerapkan gambar lines plan kapal nonbaja,
Fiberglass dan menerapkan gambar rencana umum kapal,
Kapal Aluminium menerapkan gambar mouldloft kapal, dan
menerapkan gambar bukaan konstruksi kapal
nonbaja.
Konstruksi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Bangunan Kapal konstruksi tengah kapal, konstruksi haluan kapal,
- 397 -
Elemen Deskripsi,
Kayu dan konstruksi buritan kapal, konstruksi bangunan atas
Fiberglass dan kapal, konstruksi sekat kapal, dan konstruksi kamar
Kapal Aluminium mesin kapal nonbaja.
Konstruksi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Perlengkapan peralatan tambat kapal, peralatan bongkar muat
Kapal kapal, peralatan jangkar kapal, dan peralatan
keselamatan berlayar kapal. Peserta didik mampu
memahami alat pemadam kebakaran, kemudi kapal,
pondasi perlengkapan kapal dan motor bantu.
Pembuatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Perakitan pembuatan dan perakitan lambung kapal nonbaja,
Komponen Kapal pembuatan dan perakitan komponen konstruksi deck
Kayu, Kapal kapal nonbaja, pembuatan dan perakitan komponen
Fiberglass, dan konstruksi sekat kapal. Peserta didik juga mampu
Kapal Aluminium memahami pembuatan dan perakitan komponen
konstruksi bangunan atas kapal nonbaja, pembuatan
dan perakitan komponen outfitting kapal nonbaja baik
untuk bangunan baru maupun reparasi kapal
nonbaja.
- 398 -
91. CAPAIAN PEMBELAJARAN INTERIOR KAPAL
A. Rasional
Interior Kapal adalah mata pelajaran yang berisi kompetensi yang
dapat membekali peserta didik tentang keahlian di bidang interior
kapal. Peserta didik dapat melaksanakan satu tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan, serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang dasar
interior kapal.
B. Tujuan
Mata pelajaran Interior Kapal bertujuan untuk membekali peserta
didik agar dapat memahami:
1. konsep dasar perkapalan;
2. desain interior kapal dengan perangkat lunak CAD;
3. mesin kerja kayu;
4. pembuatan perabot dan elemen bangunan kapal;
5. pekerjaan interior kapal; dan
6. pekerjaan pelapisan permukaan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Interior Kapal berfokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja di bidang interior kapal. Selain itu, peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha di bidang
interior kapal serta kesempatan melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang interior kapal.
Elemen Deskripsi
Memahami Konsep Meliputi: teori bangunan kapal, teori bangunan baru,
Dasar Perkapalan karakteristik bahan kapal, peralatan tangan, peralatan
tangan listrik, cara pemotongan bahan logam,
pengetahuan dasar pengelasan, pengetahuan dasar
kelistrikan, pengetahuan dasar kayu, dan pengetahuan
dasar fiberglass.
Desain Interior Meliputi: ruang akomodasi kapal, perabot di kapal,
Kapal dengan konstruksi dinding kapal (lining), konstruksi plafon
Perangkat Lunak kapal (ceiling), konstruksi lantai semen, konstruksi
CAD sistem insulasi, desain modeling 3D perabot kapal, dan
modeling ruangan interior kapal.
Mengoperasikan Meliputi: mesin kerja kayu jinjing (portable) untuk
Mesin Kerja Kayu memotong, membelah, melubang, menyerut,
menggosok, dan menembak;Mesin kerja kayu tetap
- 400 -
Elemen Deskripsi
(stasioner) untuk memotong, membelah, melubang,
menyerut, dan menggosok.
Pembuatan Perabot Meliputi: bermacam-macam perabot dan elemen
dan Elemen bangunan kapal, karakteristik dan klasifikasi
Bangunan Kapal bermacam-macam bahan perabot, gambar kerja,
mengestimasi bahan pembuatan perabot, rencana
konstruksi sambungan perabot, prosedur pembuatan
perabot, cacat kayu akibat salah pengerjaan, analisis
hasil pembuatan perabot
Pekerjaan Interior Meliputi: layout bermacam-macam ruang akomodasi
Kapal kapal; sistem pemasangan joist; bahan, gambar kerja
pemasangan, dan konstruksi sistem insulasi; jenis,
konstruksi, gambar kerja konstruksi, dan pemasangan
dinding (lining) interior kapal; jenis, konstruksi,
gambar kerja konstruksi, dan pemasangan plafon
(ceiling) interior kapal; jenis, konstruksi, gambar
konstruksi, dan pemasangan lantai kapal; langkah-
langkah pemasangan perabot kapal,
Pelapisan Meliputi: pekerjaan pra finishing; Karakteristik bahan
Permukaan pelapis kayu lembaran, teknik pemasangan pelapisan
kayu jenis lembaran; karakteristik bahan pelapisan
kayu dengan bahan cat, teknik pencampuran bahan
pengecatan, prosedur pengecatan, fasilitas pengecatan
dengan spray gun.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik diharapkan memahami desain
interior kapal, membuat perabot dan elemen bangunan kapal dengan
mesin, pemasangan perabot di kapal, pemasangan sistem insulasi,
pekerjaan pemasangan interior kapal.
A. Rasional
Mata pelajaran Kimia Analisis merupakan mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan beberapa kompetensi penguasaan
keahlian di bidang kimia analisis.Dalam kegiatan ini, peserta didik
melakukan tugas spesifik merencanakan analisis, menganalisis dan
menyimpulkan atau mengevaluasi hasil analisis. Mata pelajaran
Kimia Analisis terdiri dari beberapa sub-mata pelajaran agar peserta
didik memiliki dasar kompetensi yang kuat dalam mempelajari
Konsentrasi Keahlian Kimia Analisis pada fase Funtuk memecahkan
masalah sesuai dengan bidang pekerjaan. Mata pelajaran ini
berkontribusi dalam membentuk peserta didik yang memiliki keahlian
di bidang kimia analisis, meningkatkan lebih lanjut kemampuan
logika dan teknologi digital (computational thinking). Kemampuan ini
merupakan kemampuan cara berpikir yang memungkinkan untuk
menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil
dan sederhana, menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-
langkah solusi untuk mengatasi masalah.
Mata pelajaran ini merupakan salah satu disiplin ilmu kimia analisis
yang luas dan aplikasi dari prinsip matematika, fisika, dan kimia,
untuk memastikan kualitas suatu bahan baku, setengah jadi atau
bahan jadi yang dihasilkan oleh dunia industri. Mata pelajaran ini
sebagai pendalaman materi dari tingkat dasar dan lanjut bagi peserta
didik dalam memahami isu-isu penting terkait dengan teknologi
manufaktur dan rekayasa pada akhir fase F. Mata pelajaran
inimerupakan bekal yang harus dimiliki sebagai operator, teknisi,
quality control, research and development pada ranah pengetahuan,
keterampilan dan sikap di bidang analis kimia, melanjutkan kuliah,
atau berwirausaha. Saat ini keilmuan kimia analisis berkembang
semakin canggih kearah digitalisasi. Ilmu ini juga memiliki andil
dalam memberikan solusi pada keilmuan lain seperti teknik otomotif,
teknik sipil, teknik perminyakan, dan teknik kimia, bahkan hingga ke
bidang kedokteran, kesehatan, dan obat-obatan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kimia Analisis bertujuan untuk membekali peserta
didik tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skill dan soft
skill) dengan menerapkan K3 serta budaya kerja (5R) dalam setiap
kegiatan yang dilakukan melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. memahami teknik pengambilan dan penyiapan sampel analisis
kimia;
2. memahami prosedur analisis titrimetri dan gravimetri;
3. memahami prosedur analisis bahan organik;
4. memahami prosedur analisis bahan anorganik;
5. memahami prosedur analisis kimia instrumen;
6. memahami prosedur analisis mikrobiologi; dan
7. memahami teknik pengambilan dan pengolahan data.
- 404 -
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi, dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja di bidang kimia analisis. Selain itu, peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha di bidang
kimia analisis. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang kimia analisis.
Elemen Deskripsi
Teknik Pengambilan Meliputi: pemahaman tentang jenis-jenis sampel,
dan Penyiapan prinsip dan prosedur pengambilan, preparasi,
Sampel pengangkutan, penyiapan dan pengarsipan sampel
analisis (padat, cair dan gas).
Analisis Titrimetri Meliputi: pemahaman tentang jenis dan prinsip
dan Gravimetri penggunaan indikator, prosedur analisis titrimetri dan
gravimetri (titrasi penetralan, titrasi pengendapan,
titrasi redoks, titrasi kompleksometri).
Analisis Bahan Meliputi: pemahaman tentang pengertian kimia organik
Organik dan analisis proksimat, prosedur analisis kimia
organik (analisis hidrokarbon, gugus fungsi, isomer,
reaksi kimia organik) dan polimer, serta analisis
proksimat (kadar air, abu, lemak, karbohidrat, protein,
bahan tambahan pangan, vitamin).
Analisis Bahan Meliputi: pemahaman tentang prinsip analisis unsur-
Anorganik unsur logam dan senyawanya secara kuantitatif serta
analisis kualitas air dan limbah.
Analisis Kimia Meliputi: pemahaman tentang prinsip analisis
Instrumen instrumentasi, berdasarkan adanya listrik:
viscosimetri, potensiometri, konduktometri,
elektrogravimetri, dan berdasarkan adanya optik :
refraktometri, polarimetri, spektrofotometri sederhana
sampai digital (spektrofotometer UV-Vis, AAS, infra red),
flamefotometri, analisis kromatografi sederhana, gas
chromatography, high performance liquid
chromatography
Analisis Meliputi: pemahaman tentang pengenalan dan
Mikrobiologi penggunaan mikroskop, sterilisasi alat, bahan dan
ruang, pembuatan media, teknik aseptik, teknik isolasi
dan inokulasi, teknik pewarnaan, regenerasi, analisis
jumlah mikroba metode TPC (Total Plate Count) dan
MPN (Most Probable Number), uji bonterey, pemeriksaan
bakteri koliform dan salmonella.
- 405 -
Elemen Deskripsi
Teknik Pengambilan Meliputi: pemahaman tentang teknik pengambilan,
dan Pengolahan pengolahan dan perekaman data serta mengevaluasi
Data hasil pengolahan data analisis
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami teknik
pengambilan dan penyiapan sampel, analisis titrimetri dan gravimetri,
analisis bahan organik, analisis bahan anorganik, analisis kimia
instrumen, analisis mikrobiologi, teknik pengambilan dan pengolahan
data dengan beberapa elemen dan capaian pembelajaran sebagai
berikut.
A. Rasional
Analisis Pengujian Laboratorium adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan
keahlian Analisis Pengujian Laboratorium, yaitu melaksanakan tugas
spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja di
bidang pengujian kimia serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang pekerjaan yang dilakukan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Analisis Pengujian Laboratorium bertujuan untuk
membekali peserta didik mengenai pengetahuan, keterampilan, sikap
(hard skills dan soft skills) dan menerapkan K3 dan budaya kerja (5R)
dalam setiap kegiatan yang dilakukan melalui proses pembelajaran
sebagai berikut:
1. melaksanakan pengambilan dan penyiapan sampel sebelum
melakukan analisis;
2. melaksanakan analisis titrimetri dan gravimetri;
3. melaksanakan analisis proksimat;
4. melaksanakan analisis kimia dengan menggunakan instrumen;
5. melaksanakan analisis mikrobiologi; dan
6. memiliki sikap teliti, bertanggung jawab, berdisiplin, bekerjasama
dan berkomunikasi yang baikdengan pihak-pihak lain di
lingkungan kerja.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Analisis Pengujian Laboratorium
berfokus pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance)
yang harus dimiliki oleh para analis kimia dan jabatan lain sesuai
dengan perkembangan dunia kerja di bidang analisis pengujian
laboratorium. Mata pelajaran ini membekali peserta didik dengan
keterampilan untuk melaksanakan analisis kimia, selanjutnya
perserta didik dapat melaporkan dengan baik hasil analisis yang
dilakukannya. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang
proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global,
job profile dan peluang usaha di bidang analisis pengujian
laboratorium. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang analisis
pengujian laboratorium.
Elemen Deskripsi
Pengambilan dan Meliputi: jenis-jenis sampel, peralatan pengambil
Penyiapan Sampel sampel, prosedur pengambilan sampel, pengecilan
ukuran sampel, penghomogenan sampel, penyiapan
sampel untuk pengujian laboratorium, pengarsipan
sampel.
Analisis Titrimetri Meliputi: reaksi kimia (penetralan, redoks, kompleks
dan Gravimetri dan pengendapan), jenis-jenis indikator, jenis-jenis
analisis titrimetri, jenis-jenis analisis gravimetri,
prinsip dan prosedur titrasi penetralan, titrasi
pengendapan, titrasi redoks, titrasi kompleksometri,
analisis gravimetri, kesalahan analisis gravimetri,
perhitungan konsentrasi analit, dan pelaporan hasil
analisis.
Analisis Proksimat Meliputi: prinsip, metode dan prosedur analisis kadar
air, abu, lemak, karbohidrat, protein, serat kasar, dan
bahan tambahan pangan, perhitungan kadar,
pelaporan hasil analisis.
Analisis Kimia Meliputi: jenis dan prosedur pengoperasian instrumen
Instrumen untuk analisis kimia, prinsip dan prosedur analisis
kimia dengan instrumen (antara lain viskosimetri,
refraktometri, potensiometri, konduktometri,
elektrogravimetri, spektrofotometri, polarimetri dan
kromatografi), perhitungan kadar analit, serta
pelaporan hasil analisis.
Analisis Meliputi: prinsip penggunaan mikroskop, teknik
Mikrobiologi sterilisasi (alat, media dan ruangan), penyiapan media
pertumbuhan mikroba, teknik aseptik, teknik isolasi
dan inokulasi, teknik pewarnaan mikroba, analisis
jumlah mikroba metode TPC (Total Plate Count) dan
MPN (Most Probable Number), pemeriksaan bakteri
coliform, E coli dan salmonella, pelaporan hasil analisis
mikrobiologi.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan pengambilan
dan penyiapan sampel sebelum melakukan analisis serta melakukan
berbagai jenis analisis kimia, baik secara konvensional maupun
modern pada bahan alam, lingkungan, dan produk industri. Analisis
kimia yang dilakukan meliputi analisis titrimetri dan gravimetri,
analisis proksimat, analisis kimia instrumen, dan analisis
mikrobiologi. Selain itu, peserta didik juga harus bisa melakukan
perhitungan hasil analisis serta menyusun laporan hasil analisis
berdasarkan elemen dan capaian pembelajaran sebagai berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Kimia Industri adalah mata pelajaran yang
membekali peserta didik dengan beberapa kompetensi penguasaan
keahlian di bidang teknik kimia industri.Peserta didik melaksanakan
tugas spesifik dengan menggunakan metode, prosedur, dan peralatan
yang lazim digunakan pada proses produksi di industri kimia serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan tersebut.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Kimia Industri berfokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga operator dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja di bidang kimia industri. Mata pelajaran
ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan
melanjutkan studi tentang teknik kimia industri.
Elemen Deskripsi
Azas Teknik Kimia Meliputi: pemahaman tentang sistem satuan (CGS,
MKS, SI, FPS, British Engineering, satuan turunan,
satuan panas, satuan molar), konversi satuan,
stoikiometri, neraca massa, neraca energi, dan
termodinamika dasar.
Operasi Teknik Meliputi: pemahaman tentang konsep unit dan
Kimia peralatan operasi teknik kimia, aplikasi fluida statis,
aliran fluida (konsep laminer dan turbulen, kontinuitas
aliran fluida), transportasi fluida (pipes, fittings, valves,
pompa, fans, blowers, dan kompresor), pencampuran
fluida, aplikasi transfer panas (transfer panas
konduksi, aliran panas pada fluida, transfer panas
pada fluida dengan perubahan fase, transfer panas
pada fluida dengan perubahan fase, transfer panas
radiasi, alat penukar panas, evaporasi), aplikasi
transfer massa (difusi, absorbsi, humidifikasi, distilasi,
leaching dan ekstraksi, drying, absorbsi, ion exchange,
membran, kristalisasi), operasi yang melibatkan
padatan (properti padatan, solid handling, size
reduction), dan pemisahan mekanik (screening, filtrasi,
sedimentasi).
- 413 -
Elemen Deskripsi
Proses Industri Meliputi: pemahaman tentang konsep dan
Kimia perkembangan proses industri kimia, diagram alir
proses, utilitas (unit penyedia air, steam, udara,
listrik), dan reaktor pada industri edible oils, industri
sabun dan deterjen, industri gula, industri cat,
pewarna dan coatings, industri fermentasi, industri
farmasi, industri agrokimia, industri minyak bumi dan
petrokimia, industri polimer, industri kaca, industri
semen, industri karet, industri besi dan baja, industri
pengolahan pangan, industri pulp dan kertas.
Kontrol Proses Meliputi: pemahaman tentang HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point), CCP (Critical Control Point), GMP
(Good Manufacturing Practice), sistem pengontrolan
manual dan otomatis, open loop dan close loop, alat
instrumentasi (pengukuran level, tekanan, suhu,dan
flow rate), transmitter, controller, sistem pneumatik dan
hidrolik, control valve, PFD (Process Flow Diagram) dan
P&ID (Piping and Instrumentation Diagram), dan DCS
(Distributed Control System).
Pengolahan Limbah Meliputi: pemahaman tentang pengertian dan
klasifikasi limbah (air limbah, udara emisi, limbah B3
dan non B3), pencegahan polusi industri, waste
management, recycling, dan pengolahan limbah (fisika,
kimia, dan biologi).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami asas teknik kimia,
operasi teknik kimia, proses industri kimia, kontrol proses, dan
pengolahan limbah.
A. Rasional
Mata pelajaran Kimia Tekstil adalah mata pelajaran yang membekali
peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian
Kimia Tekstil. Pada mata pelajaran ini, peserta didikmelaksanakan
tugas spesifik dengan menggunakan alat, mesin, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan di industri tekstil serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan tekstil. Mata
pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik agar
memiliki keahlian di bidang teknik tekstil, meningkatkan lebih lanjut
kemampuan logika.Kemampuan logika sebagai suatu cara berpikir
yang memungkinkan untuk menguraikan suatu masalah menjadi
beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola
masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi untuk mengatasi
masalah.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kimia Tekstil bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, serta budaya kerja (5R), pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(soft skills dan hard skills) sebagai berikut:
1. memahami evaluasi fisika kimia tekstil;
2. memahami proses persiapan kimia tekstil;
3. memahami proses pencelupan;
4. memahami proses pencapan; dan
5. memahami proses penyempurnaan khusus kimia dan fisika
tekstil.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Kimia Tekstil berfokus pada
kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus
dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja di bidang teknik tekstil. Selain itu, peserta
didik diberikan bekal pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi, job profile dan peluang usaha
bidang tekstil. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk
bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang kimia tekstil.
Elemen Deskripsi
Evaluasi Kimia Meliputi: tujuan evaluasi kimia fisika tekstil,
Fisika Tekstil identifikasi serat teksil dan kain tenun, identifikasi zat
warna direk iring logam, direk iring formaldehide,
naftol, asam, basa, reaktif, pigmen, dispersi, bejana,
bejana larut, belerang, bejana belerang, pengujian
- 417 -
Elemen Deskripsi
hasil proses pencelupan dan pencapan, serta proses
colour matching secara manual.
Proses Persiapan Meliputi: tujuan dan metode proses persiapan kimia
Kimia Tekstil tekstil, penimbangan zat warna dan zat pembantu
tekstil, proses pembakaran bulu, penghilangan kanji,
pemasakan, pengelantangan, merserisasi, heat setting
dan weight reduce benang dan kain tekstil.
Proses Pencelupan Meliputi: tujuan dan metode proses pencelupan,
penimbangan zat warna dan zat pembantu tekstil,
pencelupan benang dan kain tekstil secara manual
dan pad dry, kontinyu dan semi kontinyu.
Proses Pencapan Meliputi: tujuan dan metode proses pencapan,
penimbangan zat warna dan zat pembantu tekstil,
proses tracing engraving, pembuatan pengental,
pembuatan pasta cap, dan proses pencapan.
Proses Meliputi: tujuan dan metode proses penyempurnaan
Penyempurnaan khusus kimia dan fisika tekstil, penimbangan zat
Khusus Kimia dan warna dan zat pembantu tekstil, proses
Fisika Tekstil penyempurnaan khusus kimia dan fisika tekstil.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami evaluasi fisika dan
kimia tekstil, melaksanakan proses persiapan kimia tekstil,
melaksanakan proses pencelupan, melaksanakan proses pencapan,
dan melaksanakan proses penyempurnaan khusus kimia fisika tekstil
sebagai berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pembuatan Serat Filamen adalah mata
pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian Teknik Pembuatan Serat Filamen.
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran ini, peserta didik
melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang pekerjaan pada pembuatan serat filamen.
Pembuatan serat filamen merupakan hal yang mendasar pada
industri tekstil, terutama industri tekstil serat buatan karena serat
merupakan bahan baku untuk membuat benang. Proses pembuatan
serat filamen melalui beberapa tahapan proses, mulai dari proses
polimerisasi,proses pemintalan (pemintalan leleh, pemintalan basah
dan pemintalan kering). Semua rangkaian proses pembuatan serat
filamen merujuk pada prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), Lingkungan Kerja prinsip 5R dan Budaya Etos Kerja sebagai
kompetensi penunjang. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di
kelas dengan menggunakan sistem blok, memanfaatkan literatur
terkait pembelajaran praktik di laboratorium, projek sederhana,
interaksi dengan alumni, wirausahawan atau praktisi dari dunia
kerja, guru tamu dari bidang teknologi tekstil dan berkunjung ke
industri tekstil yang relevan. Dengan demikian, peserta didik
diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri atau tim.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pembuatan Serat Filamen bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan (hard skills), dan sikap (soft skills) dengan menerapkan
prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja sebagai berikut:
1. memahami proses polimerisasi;
- 421 -
2. memahami proses pemintalan serat buatan;
3. memahami proses pengendalian mutu produksi;
4. memahami prosedur pemeliharaan dan perbaikan mesin
pemintalan serat buatan; dan
5. memahami prosedur pengendalian limbah industri.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pembuatan Serat Filamen
berfokus pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus
dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dunia kerja bidang tekstil. Selain itu, peserta didik
diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan
penerapan teknologi dan isu-isu global. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi
tentang teknik pembuatan serat filamen.
Elemen Deskripsi
Polimerisasi Meliputi: pemahaman tentang proses slurry,
esterifikasi, polikondensasi, dan casting (pemotongan)
Pemintalan Serat Meliputi: pemahaman tentang jenis dan proses
Buatan pemintalan serat buatan, pemintalan leleh, pemintalan
basah, serta pemintalan kering
Pengendalian Mutu Meliputi: pemahaman tentang pengendalian kualitas
Produksi produk hasil polimerisasi, pemintalan leleh,
pemintalan basah, dan pemintalan kering
Pemeliharaan dan Meliputi: pemahaman tentang prosedur pemeliharaan
Perbaikan Mesin dan perbaikan mesin polimerisasi, pemintalan leleh,
Pemintalan Serat pemintalan basah, serta pemintalan kering
Buatan
Pengendalian Meliputi: pemahaman tentang jenis limbah (limbah
Limbah Industri padat,cair,udara), prosedur limbah industri (limbah
padat, cair, udara), dan pengolahan limbah industri
(limbah padat, cair, udara)
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami polimerisasi,
pemintalan serat buatan, pengendalian mutu produksi, pemeliharaan
dan perbaikan mesin pemintalan serat buatan, dan pengendalian
limbah industri.
A. Rasional
Teknik Pembuatan Benang Stapel adalah pengolahan serat stapel baik
serat alam, serat buatan atau serat semi buatan (semi sintetis) menjadi
benang yang memiliki sifat-sifat fisik tertentu. Pembuatan benang
stapel merupakan hal yang mendasar dalam industri tekstil karena
benang dipergunakan sebagai bahan baku untuk membuat
bermacam-macam jenis kain termasuk bahan pakaian, tali dan
sebagainya. Berdasarkan prosesnya, pembuatan benang stapel ada 2,
yaituproses pembuatan benang carded (garu) dan proses pembuatan
benang combed (sisir). Proses carded adalah proses pembuatan
benang tanpa melalui proses mesin combing, sehingga hasil
benangnya kasar. Proses combed adalah proses pembuatan benang
melalui proses mesin combing, sehingga hasil benangnya semakin
halus. Adapun pembuatan benang open end spinning, proses
pembuatannya menggunakan proses super high draft. Hal ini
dimaksudkan bahwa dalam proses super high draft,agar pada
pemrosesan selanjutnya tidak mengalami kesulitan karenakualitas
benang mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu. Benang yang
berkualitas harus memiliki persyaratan-persyaratan, antara lain
adalah kekuatan, kemuluran, dan kerataan benang. Dari semua
rangkaian proses pembuatan benang, proses pembuatannya harus
merujuk pada prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),
Lingkungan Kerja, Prinsip 5R dan Budaya Etos Kerja sebagai
kompetensi penunjang.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Teknik Pembuatan Benang Stapel bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hard skills dan soft skills) serta menerapkan prosedur
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan budaya kerja (5R) dalam
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. memahami proses persiapan pemintalan serat stapel;
2. memahami proses pemintalan serat stapel;
3. memahami prosedur pengendalian mutu pemintalan; dan
4. memahami prosedur pemeliharaan mesin pemintalan.
- 425 -
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Pembuatan Benang Stapel menjadi proses awal
untuk merubah serat menjadi benang yang kemudian akan diproses
kembali menjadi kain yang mencakup materi persiapan pemintalan
serat stapel, pemintalan serat stapel, pengendalian mutu pemintalan
dan pemeliharaan mesin pemintalan. Mata pelajaran ini membekali
peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi
tentang teknik pembuatan benang stapel.
Elemen Deskripsi
Persiapan Meliputi: proses persiapan pengoperasian mesin
Pemintalan blowing, carding, drawing, combing,dan roving.
Serat Stapel
Pemintalan Meliputi: proses pengoperasian mesin ring spinning,
Serat Stapel open end spinning dan winding.
Pengendalian Meliputi: prosedur pengujian serat (grade, panjang,
Mutu kekuatan dan kehalusan) dan pengujian benang
Pemintalan (nomor sliver, roving dan benang, ketidakrataan
(unevenness), antihan/twist, kekuatan dan mulur).
Pemeliharaan Meliputi: prosedur pemeliharaan mesin blowing,
Mesin carding, drawing, combing, roving, ring spinning, open
Pemintalan end spinning dan winding.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami persiapan
pemintalan serat stapel, pemintalan serat stapel, pengendalian mutu
pemintalan, dan pemeliharaan mesin pemintalan.
Elemen Deskripsi
Persiapan Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami
Pemintalan Serat proses persiapan pengoperasian mesin blowing,
Stapel carding, drawing, combing, dan roving.
Pemintalan Serat Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami
Stapel proses pengoperasian mesin ring spinning, open end
spinning, dan winding.
Pengendalian Mutu Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami
Pemintalan prosedur pengujian serat (grade, panjang, kekuatan
dan kehalusan) dan pengujian benang (nomor sliver,
roving dan benang, ketidakrataan (unevenness),
antihan/twist, kekuatan dan mulur).
Pemeliharaan Mesin Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami
Pemintalan prosedur pemeliharaan mesin blowing, carding,
drawing, combing, roving, ring spinning, open end
spinning, dan winding.
- 426 -
98. CAPAIAN PEMBELAJARAN TEKNIK PEMBUATAN KAIN
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pembuatan Kain adalah mata pelajaran yang
berisi kompetensi-kompetensi keahlian teknik tekstil yang
mempelajari proses pengolahan benang menjadi produk tekstil dalam
bentuk kain tenundan kain rajut.
Mata pelajaran ini memiliki posisi dan peran sangat penting dalam
menumbuhkembangkan kompetensi para peserta didik yang
dibutuhkan kelak saat bekerja serta memberikan wawasan wirausaha
pada program keahlian. Peserta didik pada fase F akan mempelajari
pengetahuan proses produksi dan jenis-jenis mesin pembuatan kain,
sehingga diharapkan dapat memahami dan memiliki kemampuan
yang sesuai kompetensinya serta memiliki gambaran kerja pada
industri, khususnya konsentrasi teknik pembuatan kain, dengan
menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),
Lingkungan Kerja, Prinsip 5R dan Budaya Kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pembuatan Kain bertujuan untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, sikap (hard skills
dan soft skills) dengan menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) dan Budaya Kerja (5R) dalam setiap kegiatan yang dilakukan
melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. memahami proses persiapan pembuatan kain;
2. memahami desain anyaman;
3. memahami proses pertenunan;
4. memahami proses perajutan; dan
5. memahami pengendalian mutu kain.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Pembuatan Kain berisi kompetensi-kompetensi
keahlian teknik tekstil yang mempelajari proses pengolahan benang
menjadi produk tekstil dalam bentuk kain tenun dan kain rajut. Mata
pelajaran ini mencakup materi persiapan pembuatan kain, desain
anyaman, pertenunan, perajutan dan pengendalian mutu kain. Mata
pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha,
dan melanjutkan studi tentang teknik pembuatan kain.
Elemen Deskripsi
Persiapan Meliputi: pemahaman tentang proses persiapan
Pembuatan Kain pembuatan kain tenun (pengelosan, penghanian,
penganjian, pencucukan, pemaletan, dan penyetelan
beam) dan proses persiapan pembuatan kain rajut
(pengelosan dan penghanian).
Desain Anyaman Meliputi: pemahaman tentang desain anyaman dasar
dan turunannya (polos, keper, dan satin) serta
penerapannya pada mesin tenun.
Pertenunan Meliputi: pemahaman tentang proses pembuatan kain
tenun menggunakan mesin tenun teropong (shuttle
loom) dan mesin tenun tanpa teropong (shuttleless
loom).
Perajutan Meliputi: pemahaman tentang proses pembuatan kain
rajut menggunakan mesin rajut datar, rajut bundar
dan rajut lusi, serta penerapan desain pada kain rajut
Pengendalian Mutu Meliputi: pemahaman tentang jenis cacat pada kain,
Kain proses pemeriksaan kain (inspecting) dan pengujian
mutu kain (konstruksi kain, kekuatan sobek kain,
kekuatan tarik kain, dan daya serap kain).
- 428 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami persiapan
pembuatan kain, desain anyaman, pertenunan, perajutan, dan
pengendalian mutu kain.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Penyempurnaan Tekstil adalah cabang ilmu
teknologi tekstil yang mempelajari berbagai pengolahan lanjut pada
tekstil dan material tekstil yang masih mentah, baik berupa serat,
benang, kain, dan material nonsandang lainnya yang dapat dilakukan
secara kimia, mekanika maupun gabungannya, sehingga memiliki
kegunaan dengan sifat-sifat yang diinginkan.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Teknik Penyempurnaan Tekstil bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hard skills dan soft skills) dengan menerapkan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) sebagai berikut:
1. memahami proses persiapan penyempurnaan tekstil;
2. memahami proses pencelupan;
3. memahami proses pencapan; dan
4. memahami proses penyempurnaan khusus.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Penyempurnaan Tekstil mempelajari
pengolahan bahan baku tekstil berupa benang/kain grey (mentah)
menjadi benang/kain jadi yang mencakup materi persiapan
penyempurnaan tekstil, pencelupan, pencapan dan penyempurnaan
khusus. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja,
berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang teknik penyempurnaan
tekstil.
Elemen Deskripsi
Persiapan Meliputi: persiapan proses (preparation), pembakaran
Penyempurnaan bulu (singeing), penimbangan zat, penghilangan kanji
Tekstil (desizing), pemasakan kain (scouring), pengelantangan
(bleaching), merserisasi kain (mercerizing), pemantapan
panas (heat setting), pengurangan berat kain (weight
reduction), dan analisa air dan limbah.
- 431 -
Elemen Deskripsi
Pencelupan Meliputi: identifikasi zat warna, proses tandingan
warna (colour matching), dan pencelupan bahan tekstil
(dyeing).
Pencapan Meliputi: pembuatan desain gambar, pembuatan kasa
bermotif, pembuatan pengental dan pasta cap,
pencapan kasa (screen printing), fiksasi, dan pengujian
hasil pewarnaan.
Penyempurnaan Meliputi: proses penyempurnaan penganjian,
Khusus penyempurnaan resin (resin finish), penyempurnaan
krep, anti mengkeret (sanforising), setting lebar
(tentering), penyetrikaan kain (calendering), pelipatan
dan penggulungan kain (folding and rolling), dan
penyelesaian akhir (making up).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu memahami persiapan
penyempurnaan tekstil, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan
khusus.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik berisi kompetensi-
kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan bidang instalasi
tenaga listrik. Elemen mata pelajaran ini terdiri dari: standar dan
peraturan, sistem kendali, instalasi penerangan listrik, instalasi
tenaga listrik, instalasi motor listrik, perbaikan peralatan listrik, dan
Perawatan dan perbaikan instalasi penerangan dan daya serta
penerapan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) yang meliputi
keselamatan tenaga kerja, keselamatan instalasi, keselamatan
masyarakat, dan keselamatan lingkungan. Mata pelajaran ini berisi
materi esensial yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau
diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan
teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi yang terdiri dari soft skills
dan hard skills menggunakan pendekatan saintifik untuk mendorong
peserta didik melakukan proses mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai
model, antara lain pembelajaran berbasis projek (project-based
learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
dan model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik kompetensi.
Kegiatan pembelajarannya dapat dilaksanakan dalam bentuk teori
- 433 -
dan praktik di sekolah, kunjungan industri, praktek kerja lapangan,
serta bentuk pembelajaran lain yang mampu dilaksanakan sekolah
untuk mengembangkan kompetensi secara utuh dan mendalam.
Apabila SMK telah membangun kerjasama dengan institusi pasangan
secara intensif, pembelajaran dapat dilakukan melalui projek kerja
sama dengan dunia kerja dan/atau pembelajaran teaching factory.
Dalam mewujudkan capaian pembelajaran, sekolah hendaknya
menerapkan strategi pengembangan SMK yaitu “8+i” secara efektif.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang berupa soft skills dan hard skills
sehingga peserta didik mampu:
1. menerapkan teknik instalasi penerangan listrik;
2. menerapkan teknik instalasi tenaga listrik;
3. menerapkan teknik instalasi motor listrik;
4. melakukan perbaikan peralatan listrik; dan
5. melakukan perawatan dan perbaikan instalasi penerangan dan
daya.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini membangun soft skills dan hard skills program
ketenagalistrikan. Mata pelajaran ini memiliki berbagai karakteristik
yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian pembelajaran,
yaitu: selalu terkait dengan perkembangan teknologi; sarat dengan
keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak praktik; memiliki
berbagai peralatan khusus sehingga menuntut kemahiran; menuntut
ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan matematis untuk
perencanaan; memerlukan penguasaan kompetensi pengorganisasian
pada setiap langkah persiapan, pelaksanaan dan pengujian; memiliki
kepatuhan tinggi terhadap standar berlaku; memerlukan kemampuan
menganalisis kegagalan kerja suatu sistem dan memberikan solusi,
- 434 -
memerlukan kemampuan interpretasi terhadap gambar kerja yang
harus diwujudkan dalam pekerjaan; dan memiliki tingkat bahaya
yang tinggi sehingga diperlukan kepatuhan terhadap K3LH.
Elemen Deskripsi
Standar dan Meliputi standar dan peraturan dalam pekerjaan
peraturan instalasi tenaga listrik yang meliputi teknis dan
prosedur kerja dengan tetap patuh pada peraturan
K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan)/K3 Keselamatan
dan Kesehatan Kerja).
Sistem Kendali Meliputi pemasangan sistem kendali berbasis
mekanis, elektro mekanis, inverter, PLC, Smart
Building, dan IoT sesuai perkembangan teknologi.
Instalasi Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja,
Penerangan Listrik kebutuhan alat, bahan, dan biaya), pemasangan
dengan berbagai instrumentasi dan kendali sesuai
standar teknis dan proses kerja dengan menerapkan
standar dan peraturan yang berlaku; pengujian; dan
pelaporan.
Instalasi Tenaga Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja,
Listrik kebutuhan alat, bahan, dan biaya); pemasangan
instalasi tenaga dengan berbagai instrumentasi dan
kendali; instalasi penyalur petir; instalasi pembumian
- 435 -
Elemen Deskripsi
(grounding); instalasi Genset; dan instalasi tenaga
surya Penerangan Jalan Umum (PJU) serta
proteksinya sesuai standar teknis dan proses;
pengujian; dan pelaporan.
Instalasi motor Meliputi perencanaan (berupa gambar kerja,
listrik kebutuhan alat, bahan serta biaya); pemasangan
instalasi motor listrik dengan berbagai kendali dan
proteksi sesuai standar teknis; pengujian dan
pembuatan laporan.
Perbaikan Peralatan Meliputi pelaksanaan perbaikan peralatan listrik
Listrik meliputi pemeliharaan, pengecekan fungsi dan
penggantian komponen, penggulungan ulang (re-
winding) sesuai standar teknis dan proses kerja.
Perawatan dan Meliputi pelaksanaan perawatan dan perbaikan
Perbaikan Instalasi instalasi penerangan, tenaga dan motor listrik dengan
Penerangan Tenaga berbagai sistem pengendalian.
dan Motor Listrik
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu menerapkan standar dan
peraturan dalam pekerjaan instalasi tenaga listrik dan memahami
sistem kendali. Peserta didik juga dapat melaksanakan pekerjaan
instalasi penerangan listrik, instalasi tenaga listrik, instalasi motor
listrik, perbaikan peralatan listrik, serta perawatan dan perbaikan
instalasi penerangan tenaga dan motor listrik.
A. Rasional
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik adalah mata pelajaran berisi
kompetensi-kompetensi berhubungan dengan pekerjaan pembangkit
tenaga listrik. Elemen mata pelajaran ini terdiri dari: instalasi listrik
pemakaian sendiri (PS), perangkat, mesin, instrumentasi dan kontrol
pembangkit, pembangkit listrik tenaga surya, serta sistem pendingin
dan pelumas. Pada setiap elemen juga diberikan materi Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) yang meliputi keselamatan tenaga kerja,
instalasi, masyarakat umum dan lingkungan. Mata Pelajaran berisi
materi esensial yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau
diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan
teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi soft skills dan hard skills
menggunakan pendekatan saintifik yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai
model, antara lain pembelajaran berbasis proyek (project-based
learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
pembelajaran teaching factory bagi sekolah yang melaksanakan dan
model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik kompetensi.
Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk teori dan
praktik di sekolah, kunjungan industri, praktik kerja lapangan atau
- 438 -
projek kerja bersama institusi pasangan untuk mengembangkan
kompetensi secara utuh dan mendalam. Selain itu untuk mendung
mewujudkan capaian pembelajaran, sekolah hendaknya menerapkan
strategi 8+i secara efektif.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang berupa soft skills dan hard skills
sehingga peserta didik mampu:
1. menerapkan instalasi listrik pemakaian sendiri (PS);
2. memahami perangkat dan sistem pembangkit tenaga listrik;
3. mengoperasikan dan memelihara mesin listrik pembangkit;
4. mengoperasikan dan memelihara instrumentasi dan kontrol
pembangkit;
5. mengoperasikan, memelihara dan menguji proteksi mesin
pembangkit listrik;
6. memasang dan memelihara pembangkit listrik tenaga surya; dan
7. mengoperasikan sistem pendingin dan pelumas.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini membangun soft skill dan hard skill bidang
ketenagalistrikan yang meliputi proses bisnis menyeluruh dalam
industri ketenagalistrikan. Mata pelajaran ini memiliki berbagai
karakteristik yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian
pembelajaran, yaitu: selalu terkait dengan perkembangan teknologi;
sarat dengan keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak
praktik; memiliki berbagai peralatan khusus sehingga menuntut
kemahiran; menuntut ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan
matematis untuk perencanaan; memerlukan penguasaan kompetensi
pengorganisasian pada setiap langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengujian; memiliki kepatuhan tinggi terhadap standar berlaku;
memerlukan kemampuan menganalisis kegagalan kerja suatu sistem
dan memberikan solusi; memerlukan kemampuan interpretasi
- 439 -
terhadap gambar kerja yang harus diwujudkan dalam pekerjaan dan
memiliki tingkat bahaya yang tinggi sehingga wajib memperhatikan
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) meliputi: keselamatan tenaga
kerja, instalasi, masyarakat umum dan lingkungan.
Elemen Deskripsi
Instalasi Listrik Meliputi penerapan peraturan dan pemasangan
Pemakaian Sendiri instalasi listrik pada pekerjaan instalasi listrik di
(PS) pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) serta Kesehatan
dan Keselamatan kerja (K3).
Perangkat Meliputi konsep konversi energi, jenis-jenis energi,
Pembangkit prinsip dasar dalam sistem pembangkitan tenaga
listrik, macam-macam turbin, siklus, peralatan
utama dan pendukung, simbol komponen pembangkit
listrik.
Mesin Listrik Meliputi konsep dasar (mekanik dan elektrik),
Pembangkit pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik
(motor listrik, generator, transformator, switchgear)
dan peralatan mekanikal (pompa, turbin, kompresor,
katup).
Instrumentasi dan Meliputi konsep dasar, pengoperasian dan
Kontrol Pembangkit pemeliharaan alat ukur sensor dan transduser
(tekanan, aliran, temperatur, level), DC Power, sistem
kendali berbasis elektromagnetik, sistem aktuator
berbasis pneumatik dan hidrolik, sistem kendali PLC
(Programmable Logic Control), DCS (Distributed Control
System) dan SCADA (Supervisory Control And Data
Acquisition).
Proteksi Mesin Meliputi konsep dasar, jenis-jenis gangguan dan
Pembangkit Listrik akibatnya, macam - macam peralatan, pengoperasian,
pemeliharaan dan pengujian proteksi peralatan
elektrik (untuk transformator, motor, generator) dan
- 440 -
Elemen Deskripsi
proteksi untuk peralatan mekanik (overspeed, low
level water, vacuum protection, pressure protection).
Pembangkit Listrik Meliputi konsep konversi energi, sistem teknologi
Tenaga Surya (panel surya, baterai, inverter, proteksi dan kontrol
sistem), pemasangan dan pemeliharaan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya.
Sistem Pendingin Meliputi konsep perpindahan energi panas, jenis-
dan Pelumas jenis, komponen, prinsip kerja sistem pendingin dan
pengoperasian peralatan pendingin dan pelumas pada
pembangkit tenaga listrik.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memiliki kompetensi teknik
pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari soft skills maupun hard
skills sehingga mampu melaksanakan pekerjaan pada bidang
ketenagalistrikan. Peserta didik mampu menerapkan instalasi listrik
pemakaian sendiri (PS); memahami perangkat dan sistem pembangkit
tenaga listrik; mengoperasikan dan memelihara mesin listrik
pembangkit; mengoperasikan, memelihara instrumentasi dan kontrol
pembangkit; mengoperasikan, memelihara dan menguji proteksi
mesin pembangkit listrik; memasang dan memelihara pembangkit
listrik tenaga surya; dan memahami serta mengoperasikan sistem
pendingin dan pelumas.
A. Rasional
Teknik Jaringan Tenaga Listrik adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi terapan jaringan tenaga listrik. Mata
pelajaran ini berfungsi untuk memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang merupakan lanjutan penguasaan
pengetahuan dan keterampilan pada mata pelajaran dasar kejuruan
program ketenagalistrikan fase E dan harus didukung oleh mata
pelajaran kelompok umum dan kejuruan. Mata pelajaran ini berisi
materi esensial yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau
diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan
teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang berupa soft skills dan hard skills
sehingga peserta didik mampu:
1. memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem jaringan
distribusi tenaga listrik tegangan rendah;
2. memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem jaringan
distribusi tenaga listrik tegangan menengah;
3. mengoperasikan dan memelihara sistem transmisi tenaga listrik;
4. memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem proteksi
jaringan distribusi tenaga listrik;
5. mengoperasikan dan memelihara komponen pada gardu induk;
dan
6. memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem instalasi
listrik gedung kontrol gardu induk.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini membangun soft skills dan hard skills program
ketenagalistrikan yang meliputi proses bisnis menyeluruh dalam
industri ketenagalistrikan. Mata pelajaran ini memiliki berbagai
karakteristik yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian
pembelajaran, yaitu selalu terkait dengan perkembangan teknologi;
sarat dengan keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak
praktik; memiliki berbagai peralatan khusus sehingga menuntut
- 444 -
kemahiran; menuntut ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan
matematis untuk perencanaan; memerlukan penguasaan kompetensi
pengorganisasian pada setiap langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengujian; memiliki kepatuhan tinggi terhadap standar berlaku;
memerlukan kemampuan menganalisis kegagalan kerja suatu sistem
dan memberikan solusi, memerlukan kemampuan interpretasi
terhadap gambar kerja yang harus diwujudkan dalam pekerjaan; dan
memiliki tingkat bahaya yang tinggi sehingga diperlukan kepatuhan
terhadap K2.
Jaringan Transmisi
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Tenaga Listrik
Tegangan Menengah Gardu
Induk
Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
Elemen Deskripsi
Jaringan Distribusi Meliputi pemasangan, pengoperasian dan
Tenaga Listrik pemeliharan Alat Pengukur Dan Pembatas (APP) 1
Tegangan Rendah dan 3 phase, sambungan pelanggan dan Peralatan
Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) dan
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dengan
menggunakan instrumen sesuai standar teknis dan
proses kerja serta memperhatikan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Jaringan Distribusi Meliputi pemasangan, pengoperasian dan
Tenaga Listrik pemeliharan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) 3
Tegangan phase, gardu distribusi, Saluran Udara Tegangan
Menengah Menengah (SUTM), Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM), Saluran Kabel Udara Tegangan
Menengah (SKUTM) dan Transformator Distribusi
dengan menggunakan instrumen sesuai standar
teknis dan proses kerja serta memperhatikan K2 dan
K3.
- 445 -
Elemen Deskripsi
Jaringan Transmisi Meliputi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan
Tenaga Listrik transmisi tenaga listrik dengan menggunakan
instrumen sesuai standar teknis dan proses kerja
serta memperhatikan K2 dan K3.
Proteksi Jaringan Meliputi pemasangan, pengoperasian dan
Distribusi Tenaga pemeliharaan Fuse Cut Out (FCO), relai pengaman
Listrik arus lebih, relai tegangan lebih dan relai hubung
tanah dengan menggunakan instrumen sesuai
standar teknis dan proses kerja serta memperhatikan
K2 dan K3.
Gardu Induk Meliputi pengoperasiaan dan pemeliharaan
transformator daya (termasuk on load tap changer),
Pemutus Tenaga (PMT), Pemisah (PMS), transformator
pengukuran (Current & Potential Transformer) dan
arrester dengan menggunakan instrumen sesuai
standar teknis dan proses kerja serta memperhatikan
K2 dan K3.
Instalasi Listrik Meliputi pemasangan, pengoperasian dan
Gedung Kontrol pemeliharaan instalasi peralatan hubung bagi arus
Gardu Induk bolak-balik dan arus searah untuk instalasi
penerangan, tenaga dan instrumen/kontrol serta
penyalur petir dan grounding pada gedung kontrol
gardu induk dengan menggunakan instrumen sesuai
standar teknis dan proses kerja serta memperhatikan
K2 dan K3.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan pemasangan,
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik
tegangan rendah, jaringan distribusi tenaga listrik tegangan
menengah, jaringan transmisi tenaga listrik, proteksi jaringan
distribusi tenaga listrik, gardu induk dan instalasi listrik gedung
kontrol gardu induk. Peserta didik juga dapat melaksanakan
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan transmisi tenaga listrik dan
gardu induk.
A. Rasional
Teknik Pemanasan, Tata Udara, dan Pendinginan (Heating,
Ventilation, and Air Conditioning) adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan bidang
Heating, Ventilation, Air Conditioning & Refrigeration (HVACR). Elemen
mata pelajaran ini terdiri dari: Sistem Tata Udara, Sistem Refrigerasi,
Sistem Kontrol Refrigerasi dan Tata Udara, Sistem Pemanas Air (Water
Heater) serta menerapkan Kesehatan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH). Mata pelajaran ini berisi materi esensial
yang dalam pelaksanaanya dapat ditambah atau diperdalam oleh
guru sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi soft skills dan hard skills
menggunakan pendekatan saintifik yang mendorong peserta didik
melaksanakan pembelajaran melalui proses mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai
model, antara lain pembelajaran berbasis proyek (project-based
learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)
dan model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik kompetensi.
Kegiatan pembelajarannya dapat dilaksanakan dalam bentuk teori
dan praktik di sekolah, kunjungan industri, praktik kerja lapangan
(PKL) dan bentuk pembelajaran lain yang mampu dilaksanakan
sekolah untuk mengembangkan kompetensi secara utuh dan
- 448 -
mendalam. Apabila SMK telah membangun kerjasama dengan
institusi pasangan secara intensif, pembelajaran dapat dilakukan
melalui projek kerja sama dengan dunia kerja dan atau pembelajaran
teaching factory. Dalam mewujudkan capaian pembelajaran, sekolah
hendaknya menetapkan strategi pengembangan SMK yaitu
“8+i”secara efektif.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bentuk soft skills dan hard
skills sehingga peserta didik mampu:
1. menerapkan sistem tata udara;
2. menerapkan sistem refrigerasi;
3. menerapkan sistem kontrol refrigerasi dan tata udara;
4. menerapkan sistem pemanas air; dan
5. menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH).
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini membangun soft skills dan hard skills teknik
ketenagalistrikan yang meliputi proses bisnis menyeluruh dalam
industri HVACR. Mata pelajaran ini memiliki berbagai karakteristik
yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian pembelajaran,
yaitu: selalu terkait dengan perkembangan teknologi; sarat dengan
keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak praktik; memiliki
berbagai peralatan khusus sehingga menuntut kemahiran; menuntut
ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan matematis untuk
perencanaan; memerlukan penguasaan kompetensi pengorganisasian
pada setiap langkah persiapan, pelaksanaan dan pengujian; memiliki
kepatuhan tinggi terhadap standar yang berlaku; memerlukan
kemampuan menganalisis kegagalan kerja suatu sistem dan
memberikan solusi, memerlukan kemampuan interpretasi terhadap
- 449 -
gambar kerja yang harus diwujudkan dalam pekerjaan; dan memiliki
tingkat bahaya yang tinggi sehingga diperlukan kepatuhan terhadap
K3LH.
Elemen Deskripsi
Sistem Tata Udara Meliputi penerapan K3LH, pemahaman prinsip dasar,
fungsi peralatan dan bahan, gambar instalasi,
prosedur pemasangan, pengoperasian, pemeriksaan
fungsi dan performansi,perawatan, dan perbaikan
sistem tata udara (antara lain AC residensial,
komersial, dan sentral).
Sistem Refrigerasi Meliputi penerapan K3LH, prinsip dasar, fungsi
peralatan dan bahan, gambar instalasi, prosedur
pemasangan, pengoperasian, pemeriksaan fungsi dan
performansi, perawatan, dan perbaikan sistem
refrigerasi (antara lain unit refrigerasi domestik,
komersial, dan industrial).
Sistem Kontrol Meliputi penerapan K3LH, konsep rangkaian kontrol,
Refrigerasi dan konsep input dan output, mekanisme rangkaian,
Tata Udara pemasangan komponen, pengujian, perbaikan, dan
penggantian komponen sistem kontrol refrigerasi dan
tata udara.
Sistem Pemanas Meliputi penerapan K3LH, prinsip dasar, fungsi
Air (Water Heater) peralatan dan komponen, gambar instalasi,
pemasangan, perawatan, dan perbaikan sistem
pemanas air (antara lain pemanas air heat pump,
listrik, gas, dan tenaga matahari).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kompetensi teknik
pemanasan, tata udara dan pendinginan yang terdiri dari soft skills
maupun hard skills dan siap memasuki dunia kerja sehingga mampu
menerapkan sistem tata udara, sistem refrigerasi, sistem kontrol
refrigerasi dan tata udara, sistem pemanas air, dan menerapkan
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).
A. Rasional
Teknik Kelistrikan Pesawat Udara (Aircraft Electricity) adalah mata
pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan konsep dan praktik dasar pada keahlian
Teknik Kelistrikan Pesawat Udara. Materi pelajaran ini meliputi
pengoperasian, perawatan, perbaikan, melaksanakan tugas spesifik
dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik Kelistrikan Pesawat Udara. Mata pelajaran Teknik Kelistrikan
Pesawat Udara berisi materi esensial yang dalam pelaksanaannya
dapat ditambah atau diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan
dan perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam bentuk soft skills dan
hard skills, sehingga peserta didik mampu;
1. memahami Basic Aircraft Technical Knowledge (BATK);
2. menginterpretasikan Gambar Listrik Pesawat Udara dan CAD;
3. mengoperasikan dan memelihara Kelistrikan dan Elektronika
Pesawat Udara;
4. mengoperasikan dan memelihara Mesin Listrik dan Kontrol Motor;
5. menguji dan memelihara Instrumen Pesawat Udara; dan
6. menerapkan Perakitan Sistem Kelistrikan Pesawat Udara.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini membangun soft skills dan hard skills program
ketenagalistrikan yang meliputi proses bisnis menyeluruh dalam
industri ketenagalistrikan. Mata pelajaran ini memiliki berbagai
karakteristik yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian
pembelajaran, yaitu; selalu terkait dengan perkembangan teknologi;
syarat dengan keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak
praktik; memiliki berbagai peralatan khusus sehingga menuntut
kemahiran; menuntut ketelitian dalam pengukuran dan kemampuan
matematis untuk perencanaan; memerlukan penguasaan kompetensi
pengorganisasian pada setiap langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengujian; memiliki kepatuhan tinggi terhadap standar berlaku;
memerlukan kemampuan menganalisis kegagalan kerja suatu sistem
dan memberikan solusi, memerlukan kemampuan interpretasi
terhadap gambar kerja yang harus diwujudkan dalam pekerjaan; dan
memiliki tingkat bahaya yang tinggi sehingga diperlukan kepatuhan
terhadap K2.
- 453 -
Rangkaian Listrik
dan Elektronika
Komponen
Komponen Listrik
Elektronika
Elemen Deskripsi
Basic Aircraft Meliputi Human Factor dalam industri penerbangan,
Technical aircraft material, aircraft hardware, Theory of Flight,
Knowledge (BATK) karakteristik aerodinamik terhadap kecepatan
pesawat, konsep aircraft structure, konsep aircraft
system, konsep basic aircraft propulsion, civil aviation
safety regulation (CASR) Part 21, 39, 43, 45, 47, 65,
145, 147.
Gambar Listrik Meliputi memahami, merencanakan, dan
Pesawat Udara dan menginterpretasikan simbol-simbol listrik dan
CAD elektronika pesawat udara sesuai dengan standar,
menggambar rangkaian listrik pesawat udara sesuai
peraturan, penggunaan Aplikasi CAD.
Listrik dan Meliputi mengoperasikan rangkaian listrik,
Elektronika elektronika analog dan digital.
Pesawat Udara
Mesin Listrik dan Meliputi alat alat mesin listrik 1 dan 3 Phasa,
Kontrol Motor komponen aktuator, PLC, microcontroller, kelistrikan
pesawat udara.
Instrument Pesawat Meliputi menguji dan memelihara prinsip dasar flight
Udara instrument, navigation instrument, engine instrument,
auxiliary instrument.
Perakitan Sistem Meliputi perbaikan pembuatan laporan perakitan
Kelistrikan Pesawat sistem kelistrikan pesawat udara.
Udara
- 454 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami Basic Aircraft
Technical Knowledge (BATK), menginterpretasikan gambar listrik
pesawat udara dan CAD, mengoperasikan dan memelihara kelistrikan
dan elektronika pesawat udara, mengoperasikan dan memelihara
mesin listrik dan kontrol motor, menguji dan memelihara instrumen
pesawat udara, dan menerapkan perakitan sistem kelistrikan pesawat
udara.
A. Rasional
Teknik Kelistrikan Kapal adalah mata pelajaran berisi kompetensi-
kompetensi berhubungan dengan pekerjaan bidang kelistrikan kapal.
Mata pelajaran ini merupakan pendalaman dan tingkat lanjut bagi
peserta didik dalam memahami isu-isu penting terkait dengan
teknologi yang sedang berkembang. Materinya meliputi standar
aturan, sistem ketenagalistrikan kapal, teknik pendinginan,
perawatan dan perbaikan peralatan kelistrikan kapal, sistem kontrol
kelistrikan kapal. Mata pelajaran ini berisi materi esensial yang dalam
pelaksanaannya dapat ditambah atau diperdalam oleh guru sesuai
kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi soft skills dan hard skills
menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai
model, antara lain pembelajaran berbasis projek (project-based
learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
pembelajaran teaching factory (pada sekolah – sekolah yang
mempunyai) dan model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik
kompetensi. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dalam
bentuk teori dan praktik di sekolah, kunjungan industri, praktik kerja
- 456 -
lapangan atau melaksanakan projek kerja bersama institusi
pasangan untuk mengembangkan kompetensi secara utuh dan
mendalam.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills)
meliputi:
1. memahami standar aturan;
2. menerapkan sistem ketenagalistrikan kapal;
3. menerapkan teknik pendinginan;
4. menerapkan perawatan dan perbaikan peralatan kelistrikan
kapal; dan
5. menerapkan sistem kontrol kelistrikan kapal.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini fokus pada kompetensi tingkat
menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga
operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia
kerja pada teknik kelistrikan kapal. Selain itu peserta didik diberikan
pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan
teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha bidang
teknik kelistrikan kapal.
Elemen Deskripsi
Standar dan aturan Meliputi peraturan/rule terdiri dari: Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI), Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) Lloyd's Register (LR), Nippon Kaiji Kyokai (NK)
dan kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
Sistem Meliputi Sistem Ketenagalistrikan Kapal yang terdiri
Ketenagalistrikan dari perencanaan, pemasangan, pengoperasian,
Kapal pengujian dan pemeliharaan peralatan navigasi,
komunikasi, instalasi penerangan kapal, tenaga,
penerangan AC/DC dan Main Switch Board (MSB).
Teknik Pendinginan Meliputi Teknik Pendinginan yang terdiri dari
perencanaan, pemasangan pengoperasian, pengujian
dan pemeliharaan pendinginan.
- 457 -
Elemen Deskripsi
Perawatan dan Meliputi Perawatan dan Perbaikan Peralatan
Perbaikan Kelistrikan Kapal yang terdiri dari perencanaan,
Peralatan pemasangan, pengoperasian, pengujian dan
Kelistrikan Kapal pemeliharaan pembangkit listrik (diesel generator) 3
phase, transformator 1 dan 3 phase, motor dan
sistem proteksi.
Sistem Kontrol Meliputi Sistem Kontrol Kelistrikan Kapal yang terdiri
Kelistrikan Kapal dari perencanaan, pemasangan pengoperasian,
pengujian dan pemeliharaan kontrol analog dan
kontrol digital, sensor dan aktuator.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik menguasai kompetensi di bidang
teknik kelistrikan kapal yang terdiri dari soft skills maupun hard skills
dan siap memasuki dunia kerja, sehingga mampu memahami standar
aturan, menerapkan sistem ketenagalistrikan kapal, menerapkan
teknik pendinginan, memahami perawatan dan perbaikan peralatan
kelistrikan kapal, dan memahami sistem kontrol kelistrikan kapal.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Energi Hidro, Surya, dan Angin memuat
kompetensi-kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan
pengelolaan energi terbarukan yang meliputi: hidro, surya, angin, dan
hybrid. Mata pelajaran konsentrasi berisi materi esensial yang dalam
pelaksanaannya dapat ditambah atau diperdalam oleh sekolah/guru
sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik agar memiliki
kemampuan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(hard skills dan soft skills) meliputi:
1. mengelola pembangkit listrik tenaga hidro;
2. mengelola pembangkit listrik tenaga angin;
3. mengelola pembangkit listrik tenaga hybrid; dan
4. memahami dan menerapkan budaya kerja dan teknik melakukan
kegiatan/pekerjaan di Industri yang berhubungan dengan
teknologi energi hidro, surya, angin, dan hybrid.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki berbagai karakteristik yang harus
diperhatikan dalam pengorganisasian pembelajaran, yaitu selalu
terkait dengan perkembangan teknologi.
Elemen Deskripsi
Teknik Energi Hidro Meliputi perencanaan pembuatan PLTMH,
pemeriksaan, pengujian hasil kerja, pengoperasian
pemeliharaan, perawatan dan perbaikan dengan
memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip
K3LL (sesuai Panduan Kesehatan dan Keselamatan
kerja PLTM Ditjen EBTKE Nopember 2021) dan
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2: menurut UU
30/2009).
Teknik Energi Meliputi perencanaan pemasangan PLTS,
Surya pemeriksaan, pengujian, pengoperasian,
pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan dengan
memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip
K3LL, K2 dan Standar Bekerja di Ketinggian
berdasarkan Permenaker No 9 tahun 2016.
Teknik Energi Angin Meliputi perencanaan, pembuatan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin skala kecil, pemeriksaan, pengujian,
pengoperasian, pemeliharaan, perawatan dan
perbaikan dengan memperhatikan dan menerapkan
prinsip-prinsip K3LL, K2 dan Standar Bekerja di
Ketinggian.
Teknik Energi Meliputi perencanaan, pengoperasian sistem
Hybrid interkoneksi (sinkroniser), pemeriksaan,
pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan dengan
memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip
K3LL dan K2
- 460 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan konsep dan
implementasi secara menyeluruh tentang teknik energi surya, hidro,
angin, dan hybrid pada dunia kerja. Peserta didik mampu
melaksanakan pengelolaan energi terbarukan yaitu energi surya,
hidro dan, hybrid meliputi perencanaan, pengoperasian,
pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan instalasi
sesuai standar prosedur atau instruksi kerja dan ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan.
A. Rasional
Mata Pelajaran Teknik Energi Biomassa berisi kompetensi-
kompetensi berhubungan dengan pekerjaan bidang pengelolaan
energi biomassa. Elemen mata pelajaran ini terdiri dari Reaktor
Biogas, Instalasi Bahan Bakar Nabati, Instalasi Termokimia Biomassa
dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), Kesehatan dan
Keselamatan Kerja serta Lindungan Lingkungan (K3LL), dan
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). Mata pelajaran ini berisi materi
esensial yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau
diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan
teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik agar memiliki
kemampuan dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap,
sehingga peserta didik mampu:
1. merakit, memasang, menguji dan mengisi Reaktor Biogas;
2. mengoperasikan dan memelihara Instalasi Bahan Bakar Nabati;
3. mengoperasikan dan memelihara Instalasi Termokimia Biomassa;
dan
4. mengoperasikan dan memelihara Pembangkit Listrik Tenaga
Biogas (PLTBg).
C. Karakteristik
Mata Pelajaran ini membangun soft skills dan hard skills yang
meliputi proses bisnis menyeluruh dalam industri bidang energi
- 463 -
biomassa. Mata pelajaran ini merupakan pembelajaran yang bersifat
multidisiplin. Pendalaman lebih lanjut diantaranya mempelajari
materi-materi perakitan, pemasangan, pengujian, pengoperasian dan
pemeliharaan dalam pengelolaan energinya. Pembelajaran Teknik
Energi Biomassa selalu terkait dengan perkembangan teknologi dan
kegiatan praktik baik di kelas maupun di bengkel/lapangan.
Elemen Deskripsi
Reaktor Biogas Meliputi perakitan, pemasangan, pengujian unjuk
kerja, dan proses pengisian harian Reaktor Biogas
sesuai prosedur operasi dengan menerapkan
prinsip/kaidah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
serta Lindungan Lingkungan (K3LL).
Instalasi Bahan Meliputi pengoperasian dan pemeliharaan Instalasi
Bakar Nabati Bahan Bakar Nabati seperti Bioetanol dan Biodiesel
sesuai prosedur operasi dengan menerapkan
prinsip/kaidah K3LL.
Instalasi Meliputi pengoperasian dan pemeliharaan Instalasi
Termokimia Termokimia Biomassa seperti unit Pirolisis dan
Biomassa pembuatan Biobriket sesuai prosedur operasi dengan
menerapkan prinsip/kaidah K3LL.
Pembangkit Listrik Meliputi sistem pemipaan, prinsip dan komponen
Tenaga Biogas instalasi pembangkit listrik dengan tenaga/energi
(PLTBg) biomassa, Sistem Biodigester, Bio-Compressed Natural
Gas (BioCNG) dan Instalasi Pembangkit Listrik
Tenaga Biogas (PLTBg) sesuai prosedur operasi
dengan menerapkan prinsip/kaidah Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kompetensi Teknik Energi
Biomassa yang meliputi soft skills maupun hard skills untuk bekal
memasuki dunia kerja sehingga mampu melaksanakan pekerjaan
pada berbagai elemen kompetensi. Peserta didik mampu melakukan
perakitan, pemasangan, pengujian, pengisian Reaktor Biogas dan
pengoperasian serta pemeliharaan Instalasi Bahan Bakar Nabati,
Instalasi Termokimia Biomassa, dan Pembangkit Listrik Tenaga
Biogas (PLTBg).
A. Rasional
Teknik Geomatika adalah ilmu terpadu dalam mengukur,
menganalisis, dan mengelola deskripsi lokasi data-data kebumian,
berupa data spasial yang didapat melalui pengukuran terestris, laut,
wahana angkasa dan sensor-sensor satelit dengan mengacu pada
kerangka dasar geodesi untuk menghasilkan produk berupa peta.
Mata pelajaran ini mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) meliputi survei terestris, membuat peta digital
dengan perangkat lunak, sistem informasi geografis, dan
penginderaan jauh. Cakupan mata pelajaran adalah materi pokok
yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau diperdalam oleh
guru sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills) sehingga peserta didik mampu:
1. melakukan survei terestris;
2. menggambar dengan perangkat lunak bidang Teknik Geomatika;
3. melakukan pembuatan data geospasial dasar untuk membangun
Sistem Informasi Geografis; dan
4. melakukan kegiatan penginderaan jauh.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki kekhususan, yaitu didominasi dengan
konsep matematis yang terkait dengan penentuan posisi, perhitungan
jarak dan sudut. Pada ranah pengetahuan berisi tentang teori
penentuan posisi tiga dimensi. Penguasaan keterampilan berupa
kemampuan pengambilan data lapangan dan penggambaran hasil
pengukuran menggunakan berbagai peralatan digital serta perangkat
lunak yang sesuai dengan pekerjaannya. Untuk melaksanakan mata
pelajaran ini menuntut penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam penanganan alat dan pelaksanaan pengukuran serta ketelitian
dalam perhitungan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
- 467 -
Alur pembelajaran pada fase F dimulai dari pemahaman survei
terestris meliputi pengambilan data lapangan dengan berbagai
metode, mengolah data dan menyajikan data dalam bentuk gambar
kerja atau peta digital menggunakan perangkat lunak penggambaran
bidang Teknik Geomatika. Selanjutnya pada Sistem Informasi
Geografis meliputi kegiatan input dan editing data serta penyajian
peta digital untuk membangun sistem informasi geografis. Pada
penginderaan jauh diberikan materi tentang survei fotogrametri dan
pengolahan citra satelit. Pada kelas XII semua materi diperdalam
selama satu semester dan melaksanakan praktik kerja lapangan.
Elemen Deskripsi
Survei Terestris Meliputi pengukuran kerangka dasar vertikal dengan
waterpass, kerangka dasar horizontal, detail dan
situasi serta stake out menggunakan alat ukur
electronic total station dan penentuan posisi
menggunakan GNSS Geodetik.
Perangkat Lunak Meliputi penggambaran hasil pengukuran
Gambar Bidang menggunakan perangkat lunak penggambaran peta.
Teknik Geomatika
Sistem Informasi Meliputi pekerjaan input data, editing dan penyajian
Geografis peta digital untuk membangun Sistem Informasi
Geografis.
Penginderaan Jauh Meliputi survei fotogrametri menggunakan Unmanned
Aerial Vehicle (UAV) serta melakukan pengolahan data
citra satelit
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami konsep-konsep
teknik geomatika dan menerapkan keterampilan serta sikap budaya
kerja yang dipelajari. Pada mata pelajaran Teknik Geomatika
diharapkan peserta didik mampu melakukan survei terestris,
- 468 -
menggambar dengan perangkat lunak bidang Teknik Geomatika,
melakukan pembuatan data geospasial dasar untuk membangun
Sistem Informasi Geografis, dan melakukan kegiatan penginderaan
jauh.
A. Rasional
Informasi Geospasial adalah semua informasi yang menyangkut
lokasi dan keberadaan (aspek keruangan) suatu objek pada
permukaan bumi. Pembuatan Informasi Geospasial berupa peta
untuk digunakan pada perencanaan tata ruang atau untuk
implementasi kebijakan pembangunan suatu proyek secara efektif
dan efisien. Mata pelajaran ini mengajarkan materi kejuruan secara
teori maupun praktik tentang pengambilan data di atas permukaan
bumi serta di udara menggunakan alat ukur digital dan alat pengolah
data berbasis komputer kemudian menyajikan hasil pengukuran
dalam sebuah peta. Mata pelajaran ini mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), meliputi: survei
terestris, menggambar peta digital dengan perangkat lunak, sistem
informasi geografis, penginderaan jauh dan pembuatan peta dasar
dari ortho foto sesuai kaidah kartografi dan Katalog Unsur Geografi
Indonesia (KUGI) dalam mendukung kebijakan One Map Policy. Mata
pelajaran ini berisi materi esensial yang dalam pelaksanaannya dapat
ditambah atau diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan
perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap berupa hard skills dan
soft skills meliputi:
- 471 -
1. melakukan survei terestris;
2. menggambar dengan perangkat lunak untuk membuat peta
digital;
3. melakukan pembuatan data geospasial dasar untuk membangun
Sistem Informasi Geografis;
4. melakukan kegiatan penginderaan jauh; dan
5. membuat peta dasar dari ortho foto sesuai kaidah kartografi dan
Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI) dalam mendukung
kebijakan One Map Policy.
C. Karakteristik
Informasi Geospasial memiliki kekhususan, yaitu mata pelajarannya
didominasi dengan konsep matematis yang terkait dengan penentuan
posisi, perhitungan jarak dan sudut. Pada ranah pengetahuan berisi
tentang teori penentuan posisi tiga dimensi. Penguasaan
keterampilan berupa kemampuan pengambilan data lapangan dan
penggambaran hasil pengukuran menggunakan berbagai peralatan
serta perangkat lunak yang sesuai dengan pekerjaannya. Untuk
melaksanakan mata pelajaran ini menuntut penerapan kesehatan
dan keselamatan kerja dalam penanganan alat dan pelaksanaan
pengukuran serta ketelitian dalam perhitungan sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Elemen Deskripsi
Survei Terestris Meliputi pengukuran kerangka dasar vertikal dengan
waterpass, kerangka dasar horizontal, detail dan
situasi serta stake out menggunakan alat ukur
electronic total station dan penentuan posisi
menggunakan GNSS geodetik.
Perangkat Lunak Meliputi penggambaran hasil pengukuran
Gambar Peta Digital menggunakan perangkat lunak gambar peta digital.
Sistem Informasi Meliputi pekerjaan input data, editing dan penyajian
Geografis peta untuk membangun Sistem Informasi Geografis
Penginderaan Jauh Meliputi survei fotogrametri menggunakan Unmanned
Aerial Vehicle (UAV) serta melakukan pengolahan data
citra satelit.
Peta Dasar Meliputi kegiatan digitasi on screen dari peta ortho
foto, editing dan penyajian peta dasar sesuai dengan
kaidah kartografi dan KUGI.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan keterampilan
terkait informasi geospasial yang dipelajari ke dunia kerja. Peserta
didik mampu melakukan survei terestris, menggambar dengan
perangkat lunak bidang Teknik Geomatika, melakukan pembuatan
data geospasial dasar untuk membangun Sistem Informasi Geografis
dan melakukan kegiatan penginderaan jauh serta mampu membuat
peta dasar dari ortho foto sesuai kaidah kartografi dan Katalog Unsur
Geografi Indonesia (KUGI) dalam mendukung kebijakan One Map
Policy.
- 473 -
A. Rasional
Mata pelajaran Geologi Pertambangan merupakan aplikasi ilmu
geologi untuk mendukung operasi pada industri pertambangan. Mata
pelajaran ini berfungsi untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang merupakan lanjutan penguasaan
pengetahuan dan keterampilan pada mata pelajaran Geologi
Pertambangan. Mata pelajaran meliputi batuan dan endapan bahan
galian, pemetaan topografi, pemetaan geologi, teknik eksplorasi,
pemodelan geologi, geologi teknik dan teknik penambangan serta
menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH). Keseluruhan materi tersebut diperdalam pada kelas XIII
melalui program praktik kerja lapangan. Untuk mewujudkan capaian
pembelajaran mata pelajaran ini perlu didukung oleh mata pelajaran
kelompok umum dan mata pelajaran kejuruan lainnya. Mata
pelajaran ini berisi materi esensial yang dalam pelaksanaannya dapat
ditambah atau diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan
perkembangan teknologi.
Mata pelajaran ini membekali kompetensi soft skills dan hard skills
menggunakan pendekatan saintifik yang mendorong peserta didik
melaksanakan pembelajaran melalui proses mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai
model, antara lain pembelajaran berbasis projek (project-based
learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
pembelajaran discovery learning/inquiry learning, pembelajaran
teaching factory dan model pembelajaran lainnya sesuai karakteristik
- 475 -
kompetensi. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dalam
bentuk teori dan praktik di sekolah, kunjungan industri, atau
melaksanakan projek kerja bersama institusi pasangan untuk
mengembangkan kompetensi secara utuh dan mendalam. Dalam
mewujudkan capaian pembelajaran, sekolah hendaknya menerapkan
strategi pengembangan SMK yaitu “8+i” secara efektif. Pada
pembelajaran peserta didik dikenalkan lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari konsentrasi keahlian yang dapat dilakukan di dalam
kelas, di luar kelas, di laboratorium/bengkel, pembelajaran oleh guru
tamu, dan pembelajaran praktik kerja lapangan sehingga peserta
didik memperoleh pengalaman belajar yang nyata dan bervariasi.
Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik tersebut diharapkan
akan meningkatkan pemahaman konsep-konsep pengetahuan,
meningkatkan keterampilan teknis, dan menumbuhkan sikap kerja
secara optimal.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berupa soft skills
dan hard skills sehingga peserta didik mampu:
1. menganalisis batuan dan endapan bahan galian;
2. melakukan pemetaan topografi;
3. melakukan pemetaan geologi;
4. menerapkan teknik eksplorasi;
5. menerapkan pemodelan geologi;
6. menerapkan geologi teknik; dan
7. menganalisis teknik penambangan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini mempelajari tentang bumi sebagai objek kajian dan
ilmu pertambangan sebagai ilmu terapannya dalam memanfaatkan
potensi-potensi geologi tersebut. Mata pelajaran ini memiliki berbagai
- 476 -
karakteristik yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian
pembelajaran, yaitu: selalu terkait dengan perkembangan teknologi;
sarat dengan keterampilan sehingga pembelajaran perlu banyak
praktik; memiliki berbagai peralatan khusus sehingga menuntut
kemahiran; kecakapan dalam pengambilan data lapangan;
memerlukan kemampuan pengoperasian peralatan praktik, dan
penggambaran hasil simulasi/pengamatan/ pengukuran dengan
peralatan analog maupun peralatan digital serta perangkat lunak
yang sesuai dengan pekerjaannya; menuntut ketelitian dalam
pengukuran dan kemampuan matematis untuk perencanaan;
memerlukan penguasaan kompetensi pengorganisasian pada setiap
langkah persiapan, pelaksanaan dan pengujian; memiliki kepatuhan
tinggi terhadap standar berlaku; memiliki tingkat bahaya yang tinggi
sehingga diperlukan kepatuhan terhadap K3LH dan setelah mampu
menganalisis pembelajaran di sekolah diharapkan mampu
menerapkan pada praktik kerja lapangan.
Teknik
Penambangan
Pemodelan
Geologi
Pemetaan Pemetaan
Topografi Geologi
Elemen Deskripsi
Batuan dan Meliputi identifikasi mineral, batuan, dan bahan
Endapan Bahan galian
Galian
Pemetaan Topografi Meliputi pengoperasian dan perawatan peralatan
pengukuran, pengukuran dengan alat ukur analog
dan digital, perhitungan data hasil pengukuran serta
pembuatan peta topografi
Pemetaan Geologi Meliputi pemetaan tatanan geologi yaitu:
geomorfologi, litologi, paleontologi, stratigrafi, dan
struktur geologi
Teknik Eksplorasi Meliputi eksplorasi bahan galian yaitu: konsep
eksplorasi, tahapan eksplorasi, metode eksplorasi,
pemboran eksplorasi, metode sampling
Pemodelan Geologi Meliputi interpretasi geologi bawah permukaan, yaitu:
penampang geologi 2 dimensi, model geologi bawah
permukaan 3 dimensi, model endapan konseptual
Geologi Teknik Meliputi rekayasa geoteknik yaitu: mekanika
tanah dan mekanika batuan serta kestabilan lereng
tambang
Teknik Meliputi proses penambangan yaitu: metode
Penambangan penambangan, penambangan/ eksploitasi
(penggalian/pemberaian menggunakan alat gali
maupun peledakan, pemuatan, pengangkutan),
pemindahan tanah mekanis.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis batuan dan
endapan bahan galian, melakukan pemetaan topografi, melakukan
pemetaan geologi, menerapkan teknik eksplorasi, menerapkan
pemodelan geologi, menerapkan geologi teknik, dan menganalisis
teknik penambangan.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Produksi Minyak dan Gas meliputi kompetensi
yang terkait produksi minyak dan gas. Mata pelajaran ini disusun
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
yang memuat materi mulai dari pengoperasian sumur Migas, Separasi
Fluida Reservoir, Operasi Crude Oil Treatment, Operasi Gas Treatment,
Operasi Produced Water Treatment, Operasi Penampungan Produksi,
dan laju alir (Flow Metering) Minyak dan Gas Bumi. Mata pelajaran ini
berisi materi esensial yang dalam pelaksanaannya dapat ditambah
atau diperdalam oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan
perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali pengetahuan,
keterampilan dan sikap meliputi:
1. mengoperasikan sumur produksi minyak dan gas bumi (Natural/
Artificial Lift);
2. mengoperasikan peralatan separasi Fluida Reservoir;
3. mengoperasikan peralatan gas, crude oil, dan water treatment;
4. melaksanakan kegiatan penampungan produksi; dan
5. melakukan pengukuran laju alir (Flow Metering) minyak dan gas
bumi.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran ini merupakan fondasi dari pengetahuan,
keterampilan dan sikap pada bidang produksi minyak dan gas bumi.
Beberapa karakteristik yang harus diperhatikan dalam pembelajaran
mata pelajaran ini adalah: penggunaan teknologi dan penguasaan
POS (Prosedur Operasi Standar) pada setiap pekerjaan yang
dilakukan dan mengharuskan kerjasama dengan dunia kerja dan
dunia industri untuk memperbanyak praktik.
- 481 -
Mata Pelajaran ini membutuhkan porsi dominan (70%) untuk
pengembangan hard skills sebagaimana tercantum pada elemen
berikut.
Elemen Deskripsi
Operasi Sumur Meliputi persiapan, program operasi, kondisi, lokasi,
Migas dan mengoperasikan sumur produksi migas metode
sembur alam (Natural Flow) dan pengangkatan
buatan (artificial lift) dengan mempertimbangkan
K3LL
Separasi Fluida Meliputi pemeriksaan kondisi alat, lokasi unit
Reservoir separasi, melakukan uji produksi, dan parameter
pada unit separasi fluida reservoir dengan
mempertimbangkan K3LL
Operasi Crude Oil Meliputi pemeriksaan program kerja, kondisi alat dan
Treatment serta melakukan pengamatan parameter operasi
crude oil treatment dengan mempertimbangkan K3LL
Operasi Gas Meliputi pemeriksaan program kerja, kondisi alat,
Treatment lokasi unit, melakukan operasi start up dan shut
down, serta melakukan pengamatan parameter
operasi unit Gas Treatment dengan
mempertimbangkan K3LL
Operasi Produced Meliputi pemeriksaan program kerja, kondisi alat,
Water Treatment lokasi unit, melakukan operasi start up dan shut
down serta melakukan pengamatan parameter
operasi unit Produced Water Treatment dengan
mempertimbangkan K3LL
Operasi Meliputi pengukuran tangki yang terdiri dari level,
Penampungan temperatur dan sampling, pengujian kualitas dan
Produksi kuantitas, serta pengiriman minyak dan gas bumi
dengan mempertimbangkan K3LL
Operasi Meliputi pemeriksaan program kerja, kondisi alat,
Pengukuran Laju lokasi unit, dan melakukan kegiatan operasi
Alir (Flow Metering) pengukuran laju alir (Flow Metering) minyak dan gas
Minyak dan Gas bumi dengan mempertimbangkan K3LL
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu menerapkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dipelajari, sehingga peserta didik
mampu mengoperasikan sumur produksi minyak dan gas bumi
(Natural/Artificial Lift), peralatan separasi Fluida Reservoir; peralatan
gas, crude oil, dan water treatment, penampungan produksi, dan
pengukuran laju alir (Flow Metering) minyak dan gas bumi.
A. Rasional
Mata Pelajaran Teknik Pemboran Minyak dan Gas berkaitan dengan
pekerjaan pemboran pada pertambangan minyak bumi, gas alam, dan
panas bumi. Mata pelajaran ini mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) meliputi persiapan dalam
pemboran, mobilisasi/demobilisasi, rig-up/rig-down, operasi
peralatan pemboran, penurunan pipa selubung (casing), dan problem-
problem pemboran. Mata pelajaran ini berisi materi esensial yang
dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau diperdalam oleh guru
sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
Mata pelajaran ini mempelajari kompetensi soft skills dan hard skills
menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat menggunakan berbagai
model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
atau inquiry learning yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.
Pembelajaran Teknik Perminyakan dapat dilakukan secara sistem
blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang
dipelajari. Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai bentuk strategi
pembelajaran dapat mendukung pembelajaran teori praktek di
sekolah. Dokumen capaian pembelajaran mata pelajaran ini
digunakan sebagai dasar menyusun tujuan pembelajaran, alur tujuan
pembelajaran dan bahan ajar.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali pengetahuan,
keterampilan dan sikap meliputi:
1. melaksanakan persiapan dalam pemboran;
2. melaksanakan mobilisasi / demobilisasi, rig-up/rig-down;
3. mengoperasikan peralatan pemboran meliputi sistem angkat,
sistem putar, sistem sirkulasi, dan sistem pencegah sembur liar;
4. melaksanakan penurunan rangkaian pipa selubung; dan
5. mengidentifikasi problem-problem pemboran.
C. Karakteristik
Kekhasan mata pelajaran ini dituntut memiliki pengetahuan tentang
keselamatan kerja karena menggunakan teknologi dan resiko tinggi
serta penguasaan POS pekerjaan yang akan dilakukan.
Elemen Deskripsi
Persiapan dalam Meliputi persiapan sebelum pelaksanaan pemboran
Pemboran yaitu persiapan jalan, lokasi, air, peralatan
pengeboran, transportasi dan pembuatan cellar.
Mobilisasi/Demobili Meliputi persiapan lokasi untuk tegak menara
sasi, Rig-Up/Rig- pemboran (rig up) dan rebah menara pemboran (rig
Down down).
- 485 -
Elemen Deskripsi
Operasi Peralatan Meliputi identifikasi, pemeriksaan dan perawatan drill
Pemboran stem, serta sistem angkat, putar, sirkulasi, dan
pencegah sembur liar.
Penurunan Meliputi operasi peralatan dan prosedur penurunan
rangkaian pipa rangkaian pipa selubung (casing)
selubung (casing)
Problem-Problem Meliputi problem pemboran dan well control
Pemboran
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap sehingga peserta didik dapat melaksanakan
kegiatan persiapan sebelum pelaksanaan pemboran, melaksanakan
mobilisasi/demobilisasi, tegak menara pemboran (rig up) dan rebah
menara pemboran (rig down). Peserta didik juga dapat
mengidentifikasi, memeriksa dan merawat drill stem, serta sistem
angkat, putar, sirkulasi, dan pencegah sembur liar, peserta didik
dapat mengoperasikan peralatan dan mengikuti prosedur penurunan
rangkaian pipa selubung (casing), serta dapat mengidentifikasi
problem pemboran.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pengolahan Minyak, Gas, dan Petrokimia
merupakan kompetensi profesional bidang perminyakan. Kompetensi
mata pelajaran ini meliputi operasi crude distilling unit, vacuum unit,
start up dan shut down pemurnian dan pencairan gas bumi,
pengambilan sampel, pengujian mutu produk BBM, blending produk
migas dan penanganan bahaya Hidrogen Sulfida (H2S) dengan
memperhatikan K3LL. Mata pelajaran ini berisi materi esensial yang
dalam pelaksanaannya dapat ditambah atau diperdalam oleh guru
sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata Pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap meliputi:
1. mengoperasikan Crude Distilling Unit pengolahan minyak bumi;
2. mengoperasikan Vacuum Distilling Unit;
3. mengoperasikan proses pengolahan gas bumi;
4. melakukan pengolahan petrokimia hulu;
5. melakukan sampling minyak bumi, gas bumi dan produk BBM;
6. melakukan pengendalian mutu dan jumlah bahan bakar minyak;
7. mengoperasikan blending produk migas; dan
8. melakukan penanganan bahaya gas H2S;
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini merupakan fondasi dari pengetahuan dan
keterampilan pada bidang pengolahan minyak dan gas bumi.
Pembelajaran pada mata pelajaran ini tidak dapat dipisahkan dari
tidak dapat dipisahkan dari laboratorium dan kilang.
Penyelenggaraan pendidikan konsentrasi ini memerlukan kedekatan
dengan lapangan kerja.
Elemen Deskripsi
Operasi Crude Meliputi penyiapan umpan proses crude distilling unit,
Distilling Unit pengoperasian peralatan sesuai POS, rotating
Pengolahan Minyak equipment, instrumentasi diagram (P & ID) crude
Bumi distilling unit dengan memperhatikan K3LL.
- 488 -
Elemen Deskripsi
Operasi Vacuum Meliputi penyiapan umpan proses vacuum distilling
Distilling Unit unit, pengoperasian peralatan stationary dan rotating
equipment, pengaturan steam, fuel dan flare system
dengan memperhatikan K3LL.
Proses Pengolahan Meliputi penyiapan bahan baku dan penunjang
Gas Bumi operasi, pengoperasian pemurnian dan pencairan gas
bumi, pengoperasian peralatan stationary sesuai POS,
shut down system dengan memperhatikan K3LL.
Proses Pengolahan Meliputi penyiapan bahan baku dan penunjang
Petrokimia operasi, mengoperasikan reaktor, filtrasi, ekstraksi,
absorpsi, crystallization, degassing, pelletizing
Teknik Sampling Meliputi perancangan kegiatan sampling, sampling
Migas sesuai perencanaan, penanganan hasil sampling,
pengukuran level cairan secara manual di tangki
darat, menghitung jumlah minyak terkoreksi di tangki
darat dengan memperhatikan K3LL.
Pengendalian Mutu Meliputi standarisasi peralatan uji sesuai metode
Bahan Bakar standar analisis, menentukan kebutuhan bahan kimia
Minyak dan bahan habis pakai di laboratorium dan pengujian
sampel sesuai metode uji standar.
Blending Produk Meliputi penyiapan metode blending, penyiapan
Migas umpan, bahan pembantu, pengoperasian peralatan
blending, dan pengukuran kuantitas umpan dan
produk.
Penanganan Bahaya Meliputi penerapan peraturan dan perundangan K3LL,
Gas H2S penggunaan APD, penggunaan Self Contained
Breathing Apparatus (SCBA), pengoperasian alat uji
gas, dan menghindarkan diri dari bahaya gas H2S.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap terkait teknik pengolahan minyak, gas, dan
petrokimia sehingga mampu menguasai konsep perminyakan dan
menerapkannya pada dunia kerja. Peserta didik mampu
mengoperasikan Crude Distilling Unit pengolahan minyak bumi,
Vacuum Distilling Unit, pengolahan gas bumi, pengolahan petrokimia
hulu, melakukan sampling minyak bumi, gas bumi dan produk BBM,
pengendalian mutu dan jumlah bahan bakar minyak, blending produk
migas, dan penanganan bahaya gas H2S.
A. Rasional
Mata pelajaran Rekayasa Perangkat Lunak berisi kompetensi-
kompetensi terkait penguasaan keahlian pengembangan perangkat
lunak. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan konsep serta
implementasi pemrograman pada beragam perangkat, dan pengelolaan
basis data. Mata pelajaran ini berfungsi membekali peserta didik
dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar
memiliki bekal yang cukup untuk masuk ke dalam dunia kerja.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Rekayasa Perangkat Lunak memiliki elemen materi
sebagai berikut: basis data, pemrograman berbasis teks, grafis dan
multimedia, pemrograman web, dan pemrograman perangkat
bergerak.
Elemen Deskripsi
Basis Data Meliputi konsep dan implementasi struktur, hirarki,
aturan, komponen, instalasi, dan dasar administrasi
basis data serta Data Definition Language, Data
Manipulation Language, Data Control Language,
perintah bertingkat, function and stored procedure,
trigger, backup, restore, dan replikasi pada pengelolaan
basis data.
Pemrograman Meliputi konsep atau sudut pandang pemrograman
Berbasis Teks, yang membagi-bagi program berdasarkan
Grafis, dan pemrograman terstruktur dan pemrograman
Multimedia berorientasi objek tingkat lanjut, dasar pemodelan
perangkat lunak berorientasi objek, objek multimedia
dalam aplikasi serta pemrograman antar muka grafis
(Graphical User Interface) dengan memanfaatkan
pustaka (library) yang tersedia pada bahasa
pemrograman untuk beragam kebutuhan.
Pemrograman Web Meliputi konsep dan implementasi perintah HTML,
CSS, pemrograman Javascript, bahasa pemrograman
server-side serta implementasi framework pada
pembuatan web statis dan dinamis untuk beragam
kebutuhan.
Pemrograman Meliputi pengertian, sejarah, dan komponen dalam
Perangkat Bergerak sistem operasi perangkat bergerak serta
pengembangan aplikasinya, konsep dan implementasi
- 492 -
Elemen Deskripsi
Integrated Development Environment, framework dan
bahasa pemrograman untuk pengembangan aplikasi
perangkat bergerak, basis data perangkat bergerak
serta antarmuka aplikasi yang saling berhubungan
dengan aplikasi lainnya (Application Programming
Interface) .
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan mampu mengimplementasikan
bahasa pemrograman, basis data, dan aplikasi desain untuk
mengembangkan perangkat lunak yang mampu beroperasi pada
berbagai perangkat atau teknologi terkini.
A. Rasional
Mata pelajaran Pengembangan Gim berisi kompetensi-kompetensi
terkait penguasaan keahlian pengembangan gim. Mata pelajaran ini
dilengkapi dengan konsep serta implementasi pemodelan dan
pengembangan gim. Mata pelajaran ini berfungsi membekali peserta
didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar
memiliki bekal yang cukup untuk masuk ke dalam dunia kerja bidang
pengembangan gim.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pengembangan Gim bertujuan membekali peserta didik
dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (hard skills dan soft
skills) sesuai kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. memahami pemodelan gim;
2. memahami penerapan pemrograman gim sesuai perencanaan pada
pemodelan gim;
- 495 -
3. memahami komputer grafis dan multimedia dalam pengembangan
aset pada pengembangan gim; dan
4. memahami audio editing pada pengembangan gim.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Pengembangan Gim memiliki elemen materi sebagai
berikut: pemodelan gim, pemrograman gim, komputer grafis dan
multimedia, dan audio editing.
Elemen Deskripsi
Pemodelan Gim Meliputi konsep perancangan video game, mencakup
ide konsep gim (game concept), dokumen desain gim
(game design document), desain mekanika gim (game
mechanic concept), desain sistem gim (game system
concept), desain teknik gim (game technical concept),
desain level gim (game level concept), desain narasi gim
(game narrative concept), riset pengguna gim (game
user research concept), desain purwarupa gim (game
design prototype) dan desain keseimbangan gim (game
design balancing) dan implementasinya.
Pemrograman Gim Meliputi konsep dan implementasi pemrograman
berbasis teks dan grafis yang diintegrasikan pada
pemrograman gim (game engine) mencakup
pemrograman ke dalam bentuk gameplay,
implementasi UI/UX (graphical user interface), struktur
data, integrasi objek statis dan dinamis (static and
dynamic assets integration), fungsionalitas tambahan
pada game engine (tools and plugin implementation),
serta pengujian dan peningkatan kualitas perangkat
lunak melalui debugging, optimasi kinerja gim, dan
pembaharuan perangkat lunak.
Komputer Grafis Meliputi konsep visual gim mencakup desain konsep
dan Multimedia artistik (key concept art), dokumen perancangan
artistik (art design document), desain karakter
(character design), desain latar belakang (environment
design), desain properti (properti design), konsep dan
implementasi komputer grafis dan multimedia
mencakup 2D puppeteer (cut out animation), model 3D
dengan teknik digital sculpting, tekstur permukaan 3D
(texturing), struktur/kerangka sistem mekanika
objek/benda/karakter (rigging), akting pergerakan
karakter, simulasi gerak digital benda (rigid/soft body)
dan sifat bahan 3D (shading).
Audio Editing Meliputi konsep dan implementasi perencanaan
kebutuhan aset audio, perekaman suara (dubbing),
serta pengembangan aset audio (efek suara dan musik
latar).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
mengimplementasikan pemodelan gim, pemrograman gim, komputer
grafis dan multimedia dan audio editing untuk mengembangkan gim
- 496 -
yang mampu beroperasi pada berbagai perangkat, platform atau
teknologi terkini.
A. Rasional
Mata pelajaran Sistem Informasi, Jaringan, dan Aplikasi merupakan
bagian dari kelompok mata pelajaran kejuruan. Mata pelajaran Sistem
Informasi, Jaringan, dan Aplikasi berisi kompetensi-kompetensi
menggunakan teknologi terkini terkait penguasaan keahlian
pengembangan layanan Sistem Informasi, Jaringan, dan Aplikasi.
Mata pelajaran ini dilengkapi dengan konsep serta implementasi
layanan teknologi jaringan, administrasi infrastruktur jaringan,
administrasi sistem jaringan, layanan komputasi awan, big data,
mikroprosesor dan mikrokontroler serta Internet-of-Things. Mata
pelajaran Konsentrasi Sistem Informasi, Jaringan, dan Aplikasi
berfungsi membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap agar siap untuk masuk ke dalam dunia kerja.
Jabatan kerja yang dapat digeluti oleh lulusan Sistem Informasi,
Jaringan, dan Aplikasi ini diantaranya sebagai junior technical writer
(script writer), operator Network Operation Center (NOC), IT Support,
junior network engineer, junior programmer hingga junior data scientist,
junior business analyst, junior UI/UX designer, dan social media
optimizer.
B. Tujuan
Mata pelajaran Sistem Informasi, Jaringan, dan Aplikasi bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan (hard skills dan soft skills) sesuai kualifikasi lulusan yang
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. memahami Service Design pada pengembangan transformasi
ekosistem bisnis melalui teknologi melalui pengembangan
perangkat lunak sebagai inovasi dan solusi;
2. memahami Infrastructure-as-a-Service pada komputasi awan;
3. memahami Platform-as-a-Service pada komputasi awan;
4. memahami Software-as-a-Service pada komputasi awan;
5. memahami sistem keamanan jaringan dan ethical hacking; dan
6. memahami pengembangan perangkat dan aplikasi Internet-of-
Things.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Sistem Informasi, Jaringan, dan Aplikasi memiliki
lingkup materi teknologi jaringan, administrasi infrastruktur jaringan,
administrasi sistem jaringan, komputasi awan, big data,
mikroprosesor dan mikrokontroler, dan Internet-of-Things.
Elemen Deskripsi
Service Design Meliputi konsep dan implementasi User Experience (UX)
design dan Customer Experience (CX) design pada
pengembangan transformasi ekosistem bisnis melalui
teknologi melalui pengembangan perangkat lunak
sebagai inovasi dan solusi.
Infrastructure-as-a- Meliputi konsep dan implementasi instalasi serta
Service konfigurasi sistem operasi jaringan, virtualisasi,
implementasi TCP/IP dan routing untuk memahami
konsep internetworking serta automation (infrastructure
automation, configuration management, deployment
- 499 -
Elemen Deskripsi
automation, performance management, log management,
monitoring).
Platform-as-a- Meliputi konsep dan implementasi platform untuk
Service aktivasi layanan teknologi informasi dalam lingkup
komputasi awan dan implementasi layanan serta
konfigurasi Web Server, Database Server, DNS Server,
dan Mail Server.
Software-as-a- Meliputi konsep dan implementasi pemrograman web,
Service RESTful API, pemrograman perangkat bergerak
berbasis client-server, serta instalasi dan konfigurasi
framework big data
Sistem Keamanan Meliputi konsep implementasi sistem keamanan
Jaringan jaringan, firewall, VPN, serta ethical hacking.
Internet-of-Things Meliputi konsep dan implementasi perangkat Internet-
of-Things termasuk mikroprosesor dan mikrokontroler,
platform Internet-of-Things, device management,
pengumpulan, pengolahan, dan visualisasi data.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan mampu mengimplementasikan
teknologi layanan komputasi awan, keamanan jaringan, dan Internet-
of-Things.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan berisi kompetensi-
kompetensi terkait penguasaan keahlian teknik komputer dan
jaringan. Lingkup materi pada mata pelajaran ini meliputi
perencanaan dan pengalamatan jaringan, teknologi jaringan kabel dan
nirkabel, keamanan jaringan, pemasangan dan konfigurasi perangkat
jaringan, administrasi sistem jaringan. Mata pelajaran ini berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap agar memiliki bekal yang cukup untuk masuk
ke dalam dunia kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (hard
skills dan soft skills) sesuai kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. memahami perencanaan topologi, arsitektur jaringan, dan
- 502 -
pengalamatan jaringan;
2. memahami instalasi, perawatan dan perbaikan jaringan kabel dan
nirkabel, standar jaringan nirkabel, jaringan fiber optic;
3. memahami sistem keamanan jaringan, firewall, server
autentifikasi, sistem pendeteksi dan penahan ancaman/serangan
yang masuk ke jaringan dan kriptografi;
4. memahami pemasangan, konfigurasi, pengujian, dan perbaikan
perangkat jaringan; dan
5. memahami instalasi sistem operasi jaringan dan konfigurasi server
untuk memenuhi layanan jaringan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan berisi kompetensi-
kompetensi terkait penguasaan keahlian teknik komputer dan
jaringan. Lingkup materi pada mata pelajaran ini meliputi
perencanaan dan pengalamatan jaringan, teknologi jaringan kabel dan
nirkabel, keamanan jaringan, pemasangan dan konfigurasi perangkat
jaringan dan administrasi sistem jaringan.
Elemen Deskripsi
Perencanaan dan Meliputi perencanaan topologi dan arsitektur jaringan,
Pengalamatan pengumpulan kebutuhan teknis pengguna yang
Jaringan menggunakan jaringan, pengumpulan data peralatan
jaringan dengan teknologi yang sesuai, pengalamatan
jaringan CIDR, VLSM, dan subnetting.
Teknologi Jaringan Meliputi instalasi jaringan kabel dan nirkabel,
Kabel dan Nirkabel pengujian, perawatan dan perbaikan jaringan kabel
dan nirkabel, standar jaringan nirkabel, jenis-jenis
teknologi jaringan nirkabel indoor dan outdoor,
teknologi layanan Voice over IP (VoIP), jaringan fiber
optic, jenis-jenis kabel fiber optic, fungsi alat kerja fiber
optic, sambungan fiber optic, dan perbaikan jaringan
fiber optic.
Keamanan Jaringan Meliputi kebijakan penggunaan jaringan, ancaman dan
serangan terhadap keamanan jaringan, penentuan
sistem keamanan jaringan yang dibutuhkan, firewall
pada host dan server, kebutuhan persyaratan alat-alat
untuk membangun server firewall, konsep dan
implementasi firewall di host dan server, fungsi dan
cara kerja server autentifikasi, kebutuhan persyaratan
alat-alat untuk membangun server autentifikasi, cara
kerja sistem pendeteksi dan penahan ancaman/
serangan yang masuk ke jaringan, analisis fungsi dan
tata cara pengamanan server-server layanan pada
jaringan, dan tata cara pengamanan komunikasi data
menggunakan teknik kriptografi.
- 503 -
Elemen Deskripsi
Pemasangan dan Meliputi pemasangan perangkat jaringan ke dalam
Konfigurasi sistem jaringan, penggantian perangkat jaringan sesuai
Perangkat Jaringan dengan kebutuhan, konsep VLAN, konfigurasi dan
pengujian VLAN, proses routing, jenis-jenis routing,
konfigurasi, analisis permasalahan dan perbaikan
konfigurasi routing statis dan routing dinamis,
konfigurasi NAT, analisis permasalahan internet
gateway dan perbaikan konfigurasi NAT, konfigurasi,
analisis permasalahan dan perbaikan konfigurasi proxy
server, manajemen bandwidth dan load balancing.
Administrasi Sistem Meliputi instalasi sistem operasi jaringan, konsep,
Jaringan instalasi services, konfigurasi, dan pengujian
konfigurasi remote server, DHCP server, DNS server, FTP
server, file server, web server, mail server, database
server, Control Panel Hosting, Share Hosting Server,
Dedicated Hosting Server, Virtual Private Server, VPN
server, sistem kontrol, dan monitoring.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
merencanakan topologi dan arsitektur jaringan, melakukan
pengalamatan jaringan, menginstalasi dan melakukan perbaikan
jaringan kabel dan nirkabel, menerapkan keamanan jaringan,
mengkonfigurasi dan memasang perangkat jaringan ke dalam sistem
jaringan, dan mengkonfigurasi server untuk memenuhi layanan
jaringan.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi berisi
kompetensi-kompetensi terkait penguasaan keahlian teknologi
jaringan akses telekomunikasi. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan
konsep serta implementasi Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi
berbasis kabel dan radio. Mata pelajaran ini berfungsi untuk
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap agar memiliki bekal yang cukup untuk masuk
ke dalam dunia kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan (hardskills dan softskills)
yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
- 506 -
1. memahami teknik kerja bengkel dan teknik kelistrikan;
2. memahami sistem komputer, elektronika, dan mikroprosesor;
3. memahami sistem perencanaan, instalasi, operasi, dan
pemeliharaan jaringan FTTx;
4. memahami sistem instalasi, operasi, dan pemeliharaan teknologi
VSAT;
5. memahami sistem instalasi, operasi, dan pemeliharaan jaringan
Wireless Access/Radio Akses; dan
6. memahami sistem instalasi, operasi, dan pemeliharaan Customer
Premise Equipment.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki elemen materi sebagai berikut: Teknik
Kerja Bengkel dan Kelistrikan, Sistem Komputer, Elektronika dan
Mikroprosesor, FTTx, VSAT, Koneksi Jaringan Telekomunikasi, dan
Customer Premise Equipment.
Elemen Deskripsi
Teknik Kerja Meliputi penggunaan perkakas, pengukuran
Bengkel dan grounding, konsep catu daya, dan teknik kelistrikan.
Kelistrikan
Sistem Komputer, Meliputi konsep sistem komputer, komunikasi data,
Elektronika dan pemrograman dasar, elektronika analog dan digital
Mikroprosesor serta mikroprosesor.
FTTx Meliputi konsep dan implementasi konfigurasi jaringan
FTTx, prinsip propagasi gelombang cahaya, instalasi,
terminasi dan troubleshooting jaringan FTTx,
pengukuran jaringan FTTx, dan perencanaan jaringan
FTTx menggunakan perangkat lunak yang relevan.
VSAT Meliputi konsep dan implementasi arsitektur sistem
komunikasi satelit, jenis-jenis satelit dan orbit satelit,
perhitungan EIRP, beam width dan link budget. Konsep
dan implementasi perencanaan instalasi stasiun bumi,
analisis link budget, pointing antenna ground segment,
monitoring performansi dan penggunaan alat ukur
serta troubleshooting VSAT.
Koneksi Jaringan Meliputi konsep dan implementasi catu daya grounding
Telekomunikasi perangkat jaringan akses radio dan meliputi
instalasinya, konsep dan implementasi antena, sistem
komunikasi radio bergerak, sistem kinerja multiple
access, trafik telekomunikasi, teknologi broadband
wireline, dan perencanaan jaringan akses radio.
Customer Premise Meliputi konsep dan implementasi etika pelayanan
Equipment terhadap pelanggan atau Code of Conduct (COC), tata
kelola instalasi kabel premises, instalasi dan
pengaturan parameter perangkat pelanggan fixed dan
wireless, penggunaan alat ukur wireless,
pemeliharaan perangkat pelanggan serta instalasi IDU
dan ODU.
- 507 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan mampu melakukan
pengoperasian dan perawatan perkakas, sistem grounding dan catu
daya, melakukan instalasi listrik sederhana, merangkai aplikasi sistem
teknologi mikroprosesor, FTTx, VSAT, koneksi jaringan
telekomunikasi, dan customer premise equipment.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Transmisi Telekomunikasi berisi kompetensi-
kompetensi terkait penguasaan keahlian pengembangan teknologi
teknik transmisi telekomunikasi. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan
konsep serta implementasi teknik transmisi telekomunikasi berbasis
kabel serat optik dan radio serta aplikasinya dalam teknologi terkini.
Mata pelajaran ini berfungsi membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki
bekal yang cukup untuk masuk ke dalam dunia kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Transmisi Telekomunikasi bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan (hard skills dan soft skills) sesuai kualifikasi lulusan
yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1. memahami teknik kerja bengkel dan teknik kelistrikan;
- 510 -
2. memahami sistem komputer, elektronika dan mikrokontroler serta
aplikasi pada sistem IoT;
3. memahami sistem operasi dan pemeliharaan jaringan transmisi
kabel serat optik;
4. memahami sistem operasi dan pemeliharaan transmisi satelit
meliputi space segment dan ground segment VSAT; dan
5. memahami sistem operasi dan pemeliharaan transmisi radio
terestrial dan selular.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Transmisi Telekomunikasi memiliki elemen
materi sebagai berikut: Teknik Bengkel dan Kelistrikan, Sistem
Komputer, Elektronika dan Mikroprosesor, Transmisi Kabel Serat
Optik, Transmisi Satelit, serta Transmisi Radio Terestrial dan Seluler.
Elemen Deskripsi
Teknik Kerja Bengkel Meliputi penggunaan perkakas, grounding dan catu daya,
dan Kelistrikan dan teknik kelistrikan.
Sistem Komputer, Meliputi konsep sistem komputer, komunikasi data,
Elektronika dan pemrograman dasar, elektronika analog dan digital,
Mikroprosesor mikrokontroler, dan rangkaian aplikasi sensor.
Transmisi Kabel Meliputi konsep transmisi kabel serat optik, teknik
Serat Optik instalasi, pengoperasian, pemeliharaan, serta desain dan
survei jaringan utama kabel serat optik.
Transmisi Satelit Meliputi konsep transmisi satelit dan implementasi
komponen dari stasiun bumi dan satelit, instalasi dan
pointing VSAT, dan pemeliharaan perangkat VSAT.
Transmisi Radio Meliputi konsep transmisi radio, teknik pengoperasian,
Terestrial dan instalasi dan pointing, desain dan survei, dan teknik
Seluler pemeliharan transmisi radio terestrial dan seluler.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F (kelas XI dan XII SMK), peserta didik akan mampu
melakukan pengoperasian dan perawatan perkakas, sistem grounding
dan catu daya, melakukan instalasi listrik sederhana, merangkai
sistem IoT untuk berbagai aplikasi, mengoperasikan dan pemeliharaan
perangkat transmisi kabel serat optik, perangkat VSAT, serta transmisi
radio terestrial dan seluler.
A. Rasional
Konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan dan Caregiver adalah mata
pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari
penguasaan keahlian asisten keperawatan dan caregiver. Kompetensi
ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki asisten tenaga
kesehatan dan caregiver dalam melaksanakan pelayanan prima dan
esensial terhadap individu, keluarga, dan masyarakat yang sehat
maupun yang sakit mencakup hajat hidup manusia untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal, serta langkah-langkah kerja dalam
praktik pelayanan kesehatan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills):
1. memahami ilmu penyakit umum, kejiwaan sesuai tahapan usia;
2. memahami kebutuhan dasar manusia; dan
3. memahami keterampilan dasar tindakan keperawatan sesuai
tahapan usia.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi bersifat
lanjutan yang harus dimiliki oleh tenaga asisten keperawatan dan
caregiver serta jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya memerlukan ketelitian,
ketekunan, keramahan, kesabaran dan empati dalam pemberian
layanan kepada klien.
Elemen Deskripsi
Ilmu penyakit Meliputi ilmu penyakit umum, kejiwaan sesuai
umum, kejiwaan tahapan usia dan melakukan pemeriksaan fisik secara
sesuai tahapan usia head to toe.
Kebutuhan dasar kebutuhan dasar manusia secara menyeluruh
manusia menurut Abraham Maslow, meliputi kebutuhan
oksigenasi, kebutuhan cairan dan elektrolit,
penyusunan diet pasien sehat, diet pasien dengan
penyakit infeksi, diet pasien dengan penyakit kronis,
diet pasien dengan penyakit degeneratif, kebutuhan
eliminasi, kebutuhan rasa nyaman, tidur dan istirahat,
pemberian obat, penanganan nyeri, perawatan luka
dasar, kebutuhan bermain dan rekreasi serta olah
tubuh, kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang,
mengajak sosialisasi lansia, memfasilitasi kebutuhan
- 514 -
Elemen Deskripsi
spiritual, pemeriksaan tingkat kesadaran klien,
memfasilitasi proses berduka dan kehilangan,
perawatan meninggal dunia.
Keterampilan dasar keterampilan dasar tindakan keperawatan sesuai
tindakan tahapan usia meliputi disinfeksi dan sterilisasi
keperawatan sesuai peralatan kesehatan, penyimpanan alat kesehatan,
tahapan usia penyiapan tempat tidur, pertolongan personal hygiene,
pertolongan pengubahan posisi klien, pertolongan
mobilisasi dan ambulasi klien, pemberian makan dan
minum per oral, pemberian makan melalui selang
nasogastric, pertolongan eliminasi BAK dan BAB,
perawatan kateter, perawatan vulva dan perineum,
pertolongan latihan nafas dalam dan batuk efektif,
pemasangan buli-buli panas, pemasangan kirbat es,
melaksanakan kompres hangat, dan dingin, pemberian
obat (oral, tetes, topical, suppositoria) dan perawatan
disabilitas.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki gambaran yang tepat dan
menyeluruh mengenai Konsentrasi Keahlian Asisten Keperawatan dan
Caregiver, peluang kerja setelah lulus, antara lain menjadi Asisten
Tenaga Keperawatan dan Caregiver serta konsentrasi keahlian yang
dipelajari, sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu, peserta
didik juga akan mampu memahami ilmu penyakit umum, kejiwaan
sesuai tahapan usia, kebutuhan dasar manusia, keterampilan dasar
tindakan keperawatan sesuai tahapan usia.
A. Rasional
Konsentrasi Keahlian Asisten Dental merupakan salah satu mata
pelajaran yang bertujuan membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian asisten dental.
Kompetensi tersebut meliputi dasar ilmu kedokteran gigi, manajemen
komunikasi serta tindakan dental asistensi. Melalui kompetensi
tersebut, peserta didik diharapkan dapat menjadi tenaga asisten
dental yang kompeten dan memiliki daya saing dalam pekerjaannya
sebagai tenaga asisten dental. Mata pelajaran Konsentrasi Keahlian
Asisten Dental merupakan tingkat lanjut bagi peserta didik setelah
memahami dasar-dasar layanan kesehatan serta menjadi landasan
pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran di fase F terkait
Konsentrasi Keahlian Asisten Dental sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skill dan soft
skill) meliputi:
1. memahami dasar ilmu kedokteran gigi;
2. memahami manajemen komunikasi; dan
3. memahami tindakan dental asistensi;
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi yang
harus dimiliki oleh tenaga asisten dental dan jabatan lain yang sesuai
dengan perkembangan dunia kerja bidang layanan kesehatan gigi
termasuk di dalamnya mempersiapkan tenaga asisten dental yang
siap dalam menghadapi AFTA (Asian Free Trade Area) sehingga
nantinya mampu menjadi tenaga asisten dental yang kompeten dan
berdaya saing di bidangnya. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajarannya memerlukan ketelitian, ketekunan, keramahan dan
kesabaran dalam pemberian layanan kepada pasien di fasilitas
layanan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu peserta didik diberikan
pemahaman tentang dasar ilmu kedokteran gigi, manajemen
komunikasi dan tindakan dental asistensi.
Elemen Deskripsi
Dasar ilmu Meliputi anatomi fisiologi gigi dan mulut, morfologi gigi,
kedokteran gigi terminologi gigi dan mulut, nomenklatur gigi,
penerapan sterilisasi, kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) di layanan kesehatan gigi, penyakit gigi dan
mulut, obat, bahan dan peralatan kedokteran gigi.
Manajemen Meliputi Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
komunikasi terhadap pasien, keluarga pasien, komunikasi sosial
dengan rekan sejawat dan tim kerja, penerapan
administrasi klinik gigi serta penerapan penyuluhan
- 518 -
Elemen Deskripsi
kesehatan gigi dalam hal oral physiotherapy dan
pencegahan penyakit gigi.
Tindakan dental Meliputi tindakan dental asistensi di bidang
asistensi konservasi, exodontia, periodontia, ortodonsia,
endodonsia, pedodonsia serta prostodonsia dan
tindakan asistensi dalam penanganan
kegawatdaruratan dasar dan umum dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai Konsentrasi Keahlian Asisten Dental, terkait dalam
pekerjaannya sebagai tenaga asisten dental dalam rangka
menumbuhkan passion, vision, imajinasi, dan kreativitas untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Peserta didik
memahami dasar ilmu kedokteran gigi, manajemen komunikasi, serta
dapat melakukan tindakan dental asistensi.
A. Rasional
Konsentrasi Keahlian Teknik Laboratorium Medik adalah mata
pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi penguasaan keahlian pendukung di laboratorium medik
yaitu melaksanakan tugas pendukung spesifik dengan menggunakan
alat, bahan, pengelolaan pasien dan penanganan spesimen dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang pekerjaan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skill dan soft
skill) sebagai berikut:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini pada kompetensi
tingkat menengah dan lanjut (advance) harus dimiliki oleh asisten
tenaga laboratorium sesuai dengan perkembangan dunia kerja bidang
layanan kesehatan di laboratorium medik. Ciri khas mata pelajaran
Pendukung Teknik Laboratorium Medik adalah sebagai pendukung
non teknis laboratorium yang saat ini dibutuhkan di laboratorium
medik, seperti Customer Service/Front Office, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium Medik, Logistik, dan Marketing.
Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya memerlukan ketelitian,
kecermatan, kerja sama tim, bekerja aman dan sesuai prosedur serta
responsif terhadap lingkungan sekitarnya.
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai program keahlian Asisten Teknik Laboratorium
Medik, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi (vision),
imajinasi dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Peserta didik mampu mengelola pasien di
laboratorium medik, memahami proses pra analitik laboratorium,
pengelolaan dan distribusi sampel, penanganan limbah infeksius,
serta pengelolaan logistik laboratorium.
A. Rasional
Mata pelajaran Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang kefarmasian
pada pelayanan farmasi di sarana fasilitas pelayanan kesehatan yang
meliputi pelayanan resep baik di apotek, klinik, maupun rumah sakit,
pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas, administrasi farmasi,
Farmakognosi, Farmakologi, dan Kimia Farmasi Analisis. Konsentrasi
keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas diharapkan dapat
menghasilkan tenaga Asisten Tenaga Kefarmasian yang dalam
pekerjaan utamanya dapat membantu Asisten Apoteker atau Apoteker
yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran ini adalah untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft
skills) agar dapat:
1. memahami pelayanan farmasi;
2. memahami administrasi farmasi;
3. memahami farmakologi;
4. memahami farmakognosi; dan
5. memahami kimia farmasi analisis.
C. Karakteristik
Karakteristik mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi yang harus
dimiliki oleh asisten tenaga kefarmasian serta jabatan lain sesuai
dengan perkembangan dunia kerja pada fasilitas pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya
memerlukan ketelitian, ketekunan dan pemahaman mendalam.
Elemen Deskripsi
Pelayanan Farmasi Meliputi pengetahuan membaca resep dokter,
kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan,
teknik menyiapkan dan meracik sediaan farmasi,
teknik menulis etiket dan menempelkannya pada
kemasan sediaan farmasi, teknik menulis salinan
resep, teknik dasar Komunikasi, Informasi, Edukasi
- 525 -
Elemen Deskripsi
(KIE), teknik membuat sediaan obat guna
keperluan/persediaan obat di apotek dan
menyiapkan keperluan sediaan farmasi di rumah
sakit, pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan.
Administrasi Farmasi Meliputi teknik pencatatan dan dokumentasi
perencanaan pengadaan, pemesanan, penerimaan,
penyimpanan, dan distribusi sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan, teknik pencatatan kebutuhan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan,
administrasi dokumen-dokumen sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan, pemasaran farmasi.
Farmakologi Meliputi anatomi fisiologi tubuh manusia pada sistem
pencernaan, sistem syaraf, sistem pernapasan, sistem
kardiovaskuler, sistem integumen, sistem kekebalan
tubuh, obat-obat yang berhubungan dengan
gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan,
sistem syaraf, sistem pernapasan, sistem
kardiovaskuler, sistem integumen, sistem kekebalan
tubuh.
Farmakognosi Meliputi sediaan obat tradisional, obat herbal
terstandardisasi, fitofarmaka, membuat sediaan jamu
atau jamu kekinian secara sederhana, menganalisis
sediaan galenika, memahami makroskopis dan
mikroskopis pati, rimpang, folium dan fruktus,
menganalisis simplisia semen, amylum, oleum,
ganggang, eksudat tanaman.
Kimia Farmasi Meliputi memahami dan melakukan analisis dasar
Analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa obat secara kimia.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai Konsentrasi Keahlian Farmasi Klinis dan
Komunitas dalam rangka menguatkan renjana (passion), visi (vision),
imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Peserta didik dapat memahami prosedur pelayanan
farmasi, administrasi farmasi, farmakologi, farmakognosi, dan kimia
farmasi analisis.
A. Rasional
Konsentrasi Keahlian Farmasi Industri merupakan mata pelajaran
yang mempelajari tentang teknik pembuatan sediaan obat sesuai Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), melakukan pengujian dan
pengendalian mutu produk, menganalisis bahan pengemas dan
menerapkan pengemasan, memahami sifat bahan baku aktif dan
tambahan, memahami perencanaan pengadaan bahan baku dan
peralatan untuk produksi, menerapkan dokumentasi sesuai CPOB,
menerapkan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian barang,
serta memahami validasi proses dan pengolahan limbah hasil produksi
sebagai syarat pencapaian kompetensi lulusan program keahlian
Teknologi Farmasi yang terampil dengan kualifikasi operator.
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran ini adalah untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skills dan soft
skills) meliputi:
1. memahami teknik pembuatan obat yang benar sesuai syarat CPOB
sebagai acuan baku;
2. memahami pengujian dan pengendalian mutu produk;
3. memahami cara mengendalikan produksi obat; dan
4. memahami teknik pengemasan produk.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran ini berfokus pada kompetensi yang harus dimiliki oleh
tenaga kefarmasian di industri sebagai operator atau jabatan lain
sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Oleh karena itu dalam
proses pembelajarannya memerlukan ketelitian, ketekunan, dan
pemahaman mendalam.
Mata Pelajaran ini terdiri atas 4 elemen berikut.
Elemen Deskripsi
Teknik pembuatan Meliputi penerapan standar operasional, penerapan
sediaan obat CPOB dalam hal personalia, bangunan, peralatan,
aspek produksi, pemahaman formulasi dasar sediaan
padat dan setengah padat, sediaan cair dan steril,
penerapan pembuatan sediaan padat dan setengah
padat serta sediaan cair.
- 529 -
Elemen Deskripsi
Pengujian dan Meliputi penerapan manajemen mutu sesuai CPOB,
pengendalian mutu pemahaman pengelolaan dan pengujian sampel
produk produk antara, produk ruahan dan produk jadi,
pemahaman metode uji kualitatif dan kuantitatif
bahan obat dan sampel produk serta penganalisisan
In Process Controll (IPC) produk.
Manajemen produksi Meliputi pemahaman bahan baku aktif dan tambahan
obat serta bahan baku obat tradisional, pemahaman
produk antara, produk ruahan, produk jadi dan
produk kembalian, pemahaman perencanaan
pengadaan bahan baku dan bahan pengemas serta
peralatan untuk produksi, penerapan dokumentasi
sesuai CPOB, penganalisisan surat pesanan bahan,
penerapan penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran barang, pemahaman monitoring barang
kadaluarsa dan pemusnahannya, pemahaman
validasi proses, kualifikasi peralatan dan kalibrasinya
serta pemahaman metode pengolahan limbah.
Teknologi Meliputi penganalisisan bahan pengemas primer,
pengemasan produk sekunder dan tertier, penerapan prosedur
pengemasan primer, sekunder dan tersier serta
penerapan standarisasi dan evaluasi bahan pengemas
primer, sekunder dan tersier.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai Konsentrasi Keahlian Farmasi Industri, dalam
rangka menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan
kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Peserta didik juga menguasai kompetensi teknis di bidang farmasi
industri mulai dari teknik pembuatan sediaan obat, pengujian dan
pengendalian mutu produk, manajemen produksi obat, hingga
teknologi pengemasan produk.
A. Rasional
Konsentrasi Keahlian Pekerja Sosial adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pekerja
sosial. Kompetensi ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki
seorang Asisten Pekerja Sosial dalam membangun relasi dengan klien
dan lingkungan sosial, mengumpulkan data, melakukan asesmen
masalah klien, merencanakan intervensi pelayanan, melaksanakan
intervensi pelayanan, melakukan evaluasi dan terminasi. Mata
pelajaran Konsentrasi Keahlian Pekerja Sosial membekali peserta didik
dengan kemampuan melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan
cara membangun relasi dengan klien dan lingkungan sosial,
mengumpulkan data, melakukan asesmen masalah klien,
merencanakan intervensi pelayanan, melaksanakan intervensi
pelayanan, melakukan evaluasi dan terminasi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, keterampilan, sikap (hard skills dan soft skills)
meliputi:
1. memahami cara membangun relasi;
2. memahami cara pengumpulan data;
3. memahami cara melakukan asesmen;
4. merencanakan intervensi pelayanan;
5. melaksanakan intervensi pelayanan; dan
6. melakukan evaluasi dan terminasi.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi bersifat
dasar yang harus dimiliki oleh Asisten Pekerja Sosial serta jabatan lain
sesuai dengan perkembangan dunia kerja. Oleh karena itu dalam
proses pembelajarannya memerlukan ketelitian, ketekunan,
keramahan dan kesabaran dalam pemberian layanan kepada klien
(anak, lansia, penyandang disabilitas dan korban penyalahgunaan
NAPZA), memahami kondisi pekerjaan, risiko kerja, kematangan
emosi, motivasi kerja, kerja sama dan menerapkan prosedur kerja.
Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang membangun
relasi dengan klien dan lingkungan sosial, mengumpulkan data,
melakukan asesmen masalah klien, merencanakan intervensi
pelayanan, melaksanakan intervensi pelayanan, melakukan evaluasi
dan terminasi.
Elemen Deskripsi
Relasi dengan klien Meliputi komunikasi dengan klien anak, lansia,
dan lingkungan penyandang disabilitas dan korban penyalahgunaan
sosial NAPZA sebagaimana mestinya, saudara, keluarga,
teman dan anggota masyarakat di mana klien berada,
menampilkan citra positif pelayanan kepada publik.
Pengumpulan data Meliputi pengumpulan data tentang masalah,
harapan, kebutuhan, keinginan klien, menciptakan
rapport (hubungan kepercayaan) dengan klien,
merencanakan pengumpulan data, mengumpulkan
- 533 -
Elemen Deskripsi
data, menyesuaikan pelayanan dengan kebutuhan
klien, pencatatan dan pelaporan, klien anak, lansia,
penyandang disabilitas dan korban penyalahgunaan
NAPZA.
Asesmen Masalah Meliputi konteks asesmen, pengolahan dan analisis
Klien informasi tentang kebutuhan-kebutuhan klien,
penyesuaian pelayanan dengan kebutuhan klien,
pengorganisasian asesmen, pembuatan keputusan
asesmen, pencatatan hasil asesmen, pemberian
balikan kepada klien, pelaporan pelaksanaan
asesmen, pencatatan dan pelaporan klien anak,
lansia, penyandang disabilitas, dan korban
penyalahgunaan NAPZA.
Perencanaan Meliputi penentuan tujuan dan sasaran pelayanan,
Intervensi Pelayanan penentuan rangkaian tindakan atau prosedur,
penentuan pengerahan sumber daya, pembuatan
kesepakatan urutan tindakan, merancang urutan
tindakan yang mencerminkan perspektif multi
budaya, pencatatan dan pelaporan klien anak, lansia,
penyandang disabilitas dan korban penyalahgunaan
NAPZA.
Meliputi pengembangan setting dan lingkungan yang
Intervensi Pelayanan tepat, implementasi program dan memantau
implementasinya oleh orang lain, pemantauan dan
modifikasi pelaksanaan intervensi pelayanan,
pencatatan dan pelaporan klien anak, lansia,
penyandang disabilitas dan korban penyalahgunaan
NAPZA, personal hygiene untuk bayi dan anak balita,
menangani BAB dan BAK bayi dan anak balita,
memeriksa tanda-tanda vital bayi dan anak balita,
memandikan anak balita, mendampingi anak balita
sehat Beraktivitas Kegiatan Sehari-hari (AKS),
mendampingi anak balita bermain dan berolahraga
ringan di lingkungan rumah, memberikan
pengalaman yang memperkaya perkembangan dan
pembelajaran anak, mendorong dan menciptakan
kesempatan dan kegiatan yang mendorong anak-anak
mengekspresikan perasaan, menggunakan musik
sebagai media untuk memperkaya pengalaman dan
perkembangan anak-anak kebutuhan dan ide sosial
mereka, memelihara kesehatan lansia (mengukur
suhu badan, mengukur tekanan darah, menghitung
serta mendeteksi denyut nadi, menghitung dan
mendeteksi pernafasan, memberikan obat-obatan),
memelihara kebersihan lansia (memandikan, mencuci
rambut, membantu membersihkan BAB dan BAK,
memotong kuku), memobilisasi lansia, menemani
lansia, merapikan tempat tidur/kamar lansia,
aksesibilitas dan alat bantu penyandang disabilitas,
pelayanan dan pencegahan korban NAPZA.
Evaluasi dan Meliputi asesmen terhadap langkah-langkah tindakan
Terminasi dan hasil intervensi, evaluasi rangkaian kegiatan,
rekomendasi tindakan sesuai hasil evaluasi, terminasi
intervensi klien anak, lansia, penyandang disabilitas,
dan korban penyalahguna NAPZA.
- 534 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki gambaran yang tepat dan
menyeluruh mengenai Kompetensi Keahlian Pekerja Sosial, peluang
kerja setelah lulus antara lain menjadi asisten pekerja sosial,
pendamping anak, pendamping lansia (caregiver), activity staff (staf
yang bertugas memimpin aktivitas senior/lansia), pendamping
penyandang disabilitas dan pendamping korban penyalahgunaan
NAPZA dan konsentrasi keahlian yang akan dipelajari di fase F,
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu, peserta
didik juga akan mampu memahami cara mengumpulkan data,
melakukan asesmen masalah klien, merencanakan intervensi
pelayanan, melaksanakan intervensi pelayanan, melakukan evaluasi
dan terminasi.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Perkebunan merupakan
sekumpulan kompetensi yang akan dipelajari pada Program Keahlian
Agribisnis Tanaman, Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan, terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dikuasai dalam mengembangkan produksi tanaman
perkebunan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hardskill melalui
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada
agribisnis tanaman perkebunan;
2. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman perkebunan;
3. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-
isu global terkait perubahan iklim dengan penyiapan lahan,
penyiapan bibit tanaman, penanaman, pemeliharaan tanaman,
pemanenan dan penanganan pasca panen;
4. mengembangkan produksi tanaman perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan kesuburan tanah; dan
6. menerapkan pengelolaan limbah hasil perkebunan;
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat
mengikuti standar prosedur yang sudah ditetapkan terkait dalam hal
- 538 -
penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam,
pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen,
pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan
dan pemasaran hasil perkebunan. Komoditas tanaman dikembangkan
sesuai potensi daerah yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan
air (faktor edafik), nilai ekonomis/tuntutan pasar dan sifat dari
tanaman tersebut.
Elemen Deskripsi
Penyiapan lahan meliputi penentuan komoditas tanaman yang sesuai
dengan potensi daerah, pengolahan tanah, penentuan
titik tanam, pembuatan lubang tanam, dan
pemupukan dasar menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Penyiapan bibit meliputi penyiapan lokasi, sarana dan prasarana
pembibitan, perbanyakan tanaman perkebunan secara
vegetatif (stek, cangkok, okulasi, menyambung,
dan/atau kultur jaringan (in vitro)) serta secara
generatif menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Penanaman bahan meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyulaman
tanam tanaman perkebunan dan/atau tanaman penaung
- 539 -
Elemen Deskripsi
sesuai karakteristik komoditas tanaman menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pengairan meliputi berbagai sistem/teknik pengairan untuk
pengembangan tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik dan/atau
anorganik diterapkan pada tanaman perkebunan
tahunan/semusim dan/atau herbal dengan berbagai
metode pemupukan (disebar, ditempatkan,
disemprotkan melalui daun, dikocor dan/atau melalui
irigasi) secara manual dan/atau mekanik
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengendalian meliputi pengendalian hama dan/atau penyebab
organisme penyakit tanaman dan/atau gulma dengan berbagai
pengganggu metode (fisik, mekanis, kimia, biologi, kultur teknis
tanaman (OPT) dan/atau pengendalian terpadu) menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemangkasan meliputi berbagai teknik pemangkasan (bentuk,
tanaman pemeliharaan, produksi dan/atau peremajaan) untuk
mengoptimalkan hasil baik secara kuantitatif maupun
kualitatif sesuai komoditas tanaman menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemanenan dan meliputi persiapan panen, teknik panen, dan
penanganan pasca pencatatan hasil panen serta penanganan pascapanen
panen tanaman perkebunan untuk kebutuhan industri
dan/atau kebutuhan sendiri menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern
Pengelolaan meliputi berbagai teknik konservasi tanah (fisik, kimia
kesuburan tanah dan/atau biologi) sesuai kondisi topografi
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengelolaan limbah meliputi pembuatan pupuk hijau dan atau kompos
hasil perkebunan dengan berbagai metode menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pemasaran meliputi analisis peluang pasar, teknik pemasaran,
dan pengadministrasian hasil pemasaran
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Tanaman Perkebunan yang meliputi
penyiapan lahan, penyiapan bibit, penanaman bahan tanam,
pemeliharan tanaman, pemanenan dan penanganan pasca panen,
pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan limbah hasil perkebunan
dan pemasaran.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
merupakan sekumpulan unit-unit kompetensi yang akan dipelajari
pada Program Keahlian Agribisnis Tanaman Konsentrasi Keahlian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan produksi tanaman pangan dan tanaman
hortikultura.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills (karakter atau sikap) dan hard skills
(pengetahuan dan keterampilan) melalui proses pembelajaran sebagai
berikut:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
2. menerapkan perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-
isu global terkait dengan penyiapan media tanam, penyiapan bibit
tanaman, penanaman, pengendalian organisme pengganggu
tanaman, panen dan pasca panen;
3. mengembangkan produksi tanaman pangan dan hortikultura; dan
4. menerapkan pengelolaan limbah hasil pertanian.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang terkait
dalam hal penentuan komoditas, penyiapan media tanam, penyiapan
bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen,
pemasaran, serta pengelolaan limbah hasil pertanian. Pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik tanaman pangan seperti masa
simpan hasil yang panjang, dan tanaman hortikultura yang
dibudidayakan di kebun atau pekarangan, bersifat mudah rusak
- 543 -
(perishable), dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, dan hasil panen
melimpah (voluminous). Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura
yang dipelajari dan dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah
yaitu kondisi klimat (faktor klimat) tanah dan air (faktor edafik), serta
nilai ekonomis/tuntutan pasar.
Elemen Deskripsi
Penyiapan media meliputi media tumbuh untuk tanaman yang ditanam
tanam di lahan basah, lahan kering, di pot dan tanaman yang
ditanam dengan metode lainnya seperti hidroponik,
aquaponik dan aeroponik maupun pertanian organik
secara konvensional dan/atau dengan alat modern
Penyiapan bibit meliputi perbanyakan tanaman secara vegetatif (stek,
okulasi, cangkok, menyambung, kultur jaringan) dan
secara generatif, untuk tanaman pangan dan
hortikultura secara konvensional dan/atau dengan alat
modern
Penanaman meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyulaman
sesuai komoditas tanaman secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pengairan meliputi berbagai teknik pengairan di lahan basah,
lahan kering, untuk tanaman semusim dan tanaman
tahunan, maupun penanaman sistem hidroponik,
aquaponik, dan aeroponik secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pemupukan meliputi pupuk organik dan/atau anorganik secara
manual maupun mekanis secara konvensional
dan/atau dengan alat modern
Pengendalian meliputi gulma, hama dan/atau penyebab penyakit
Organisme tanaman dengan berbagai metode pengendalian
(mekanis, biologis, kimia, kultur teknis, hayati,
- 544 -
Elemen Deskripsi
Pengganggu terpadu dan lainnya) secara konvensional dan/atau
Tanaman (OPT) dengan alat modern
Perlakuan khusus meliputi antara lain pemberian hormon tumbuh,
pembumbunan, pemangkasan, pemasangan ajir,
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Panen dan pasca meliputi persiapan panen, teknik panen, sorting,
panen grading, packing, dan/atau labelling secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Pengelolaan limbah meliputi pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos,
hasil pertanian pestisida nabati dengan berbagai metode, secara
konvensional dan/atau dengan alat modern
Pemasaran meliputi analisa peluang pasar, komunikasi, teknik
pemasaran konvensional dan/atau digital, administrasi
dan pembukuan usaha.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang
meliputi penyiapan media tanam, penyiapan bibit, penanaman,
pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen, pemasaran, serta
pengelolaan limbah hasil pertanian.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Perbenihan Tanaman merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang akan dipelajari pada Program
Keahlian Agribisnis Tanaman, Konsentrasi Keahlian Agribisnis
Perbenihan Tanaman. Mata pelajaran ini meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam mengembangkan
produksi/penangkaran benih generatif, produksi benih vegetatif,
produksi benih secara kultur jaringan (in vitro), pengujian mutu benih,
dan penjaminan mutu benih sesuai kewenangannya dalam membantu
tugas analis benih di industri perbenihan tanaman pangan dan/atau
tanaman hortikultura, dan/atau tanaman perkebunan. Selain itu
peserta didik juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha yang
kreatif dan mandiri di bidang penangkaran benih tanamanFungsi mata
pelajaran ini untuk mengembangkan peserta didik dalam melakukan
proses agribisnis tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian
dengan menjadi agripreneur muda dan/atau bekerja di industri
perbenihan tanaman, membantu menjaga ketahanan sumber nabati
secara berkelanjutan, serta secara tidak langsung sebagai pelestari
dan pengembang keanekaragaman sumber daya genetis tanaman
nasional dalam menghadapi perubahan iklim, dan perkembangan
teknologi global.Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan
menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari.
Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana (passion), dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain
Project-based Learning, teaching factory, Discovery Learning, Problem-
based Learning, Inquiry Learning, atau model lainnya serta metode
yang relevan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan, dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang Agribisnis
Perbenihan Tanaman;
2. menerapkan perkembangan teknologi produksi/penangkaran
benih tanaman dan isu-isu global terkait dengan pengelolaan
sumber daya genetis, penyiapan media tanam, penyiapan bibit
tanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan dan penanganan
pasca panen serta pemasaran;
3. mengembangkan produksi/penangkaran benih tanaman inbrida
maupun hibrida untuk tanaman pangan, hortikultura, maupun
perkebunan;
4. menerapkan pengolahan dan pengujian mutu benih tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan;
5. menerapkan pengelolaan limbah hasil pertanian;
6. mengembangkan kewirausahaan di bidang perbenihan tanaman
yang mandiri dan kreatif; dan
7. menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat
mengikuti standar prosedur yang sudah ditetapkan. Komponen
tersebut dikembangkan agar kompeten di bidang
produksi/penangkaran benih tanaman secara menyeluruh dengan
mengikuti prinsip genetis dan prinsip agronomis yang meliputi: teknik
penanaman, persemaian, mengelola pertanaman, seleksi (roguing)
pemurnian, penyerbukan (polinasi), panen dan penanganan pasca
panen calon benih, mengolah benih, pengujian benih, perbanyakan
benih secara vegetatif, mendistribusikan/mengedarkan/ memasarkan
benih.
- 548 -
Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard
skills, yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Teknik meliputi persemaian, penyiapan lahan/media, dan
penanaman penanaman dengan menerapkan prinsip genetis
maupun prinsip agronomis tanaman sesuai potensi
daerah, dengan alat konvensional, dan/atau modern
Pengelolaan meliputi pengelolaan air irigasi, pemupukan,
pertanaman pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
terpadu, penyerbukan (polinasi)baik selfing (serumah)
maupun crossing (silang), dan/atau pemangkasan
tanaman sesuai potensi daerah, dengan metode
konvensional dan/atau alat mekanis modern.
Pemanenan dan meliputi teknik panen, ekstraksi biji calon benih,
penanganan pasca pengeringan, sortasi, dan grading untuk komoditas
panen calon benih sesuai potensi daerah, dengan metode konvensional
dan/atau alat mekanis modern
Pengolahan benih meliputi pembersihan, perlakuan benih/pemberian
bahan kimia (pestisida), pengemasan, dan
penyimpanan benih, baik secara konvensional
dan/atau dengan alat mekanis modern untuk
tanaman sesuai potensi daerah
Pengelolaan meliputi pembuatan pupuk hijau, pembuatan kompos
limbah hasil dengan berbagai metode dan/atau produk sampingan
pertanian lainnya sesuai perkembangan teknologi
Produksi/ meliputi produksi benih inbrida, hibrida, pengelolaan
penangkaran benih sumber, sertifikasi benih tanaman sesuai
benih potensi daerah
Perbanyakan meliputi stek, cangkok, sambung, okulasi, dan/atau
benih secara kultur jaringan (in vitro) dengan metode sederhana
vegetatif dan/atau alat modern
Pengujian mutu meliputi pengambilan contoh, pengujian standar
benih (kadar air, kemurnian fisik, dan daya berkecambah
benih), dan/atau pengujian khusus (uji hibriditas, uji
viabilitas biokimia, penetapan bobot 1000 butir, uji
kesehatan benih) dengan berbagai metode tanaman
pangan, dan/atau hortikultura, dan/atau
perkebunan
Pendistribusian meliputi analisis peluang pasar, teknik pemasaran,
dan pemasaran teknik pemasaran, pengadministrasian hasil,
benih pemasaran secara konvensional maupun digital
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) agribisnis perbenihan tanaman yang meliputi
produksi/penangkaran benih, teknik penanaman, pengelolaan
pertanaman, seleksi (roguing) pemurnian, penyerbukan (polinasi),
perbanyakan bibit secara vegetatif, pemanenan dan penanganan pasca
panen, pengolahan benih, pengujian benih, penjaminan mutu benih
sesuai kewenangan yang dimiliki, pengelolaan limbah, dan
distribusi/pemasaran benih.
- 549 -
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Lanskap dan Pertamanan merupakan
kumpulan unit-unit kompetensi yang dipelajari pada Program
Keahlian Agribisnis Tanaman Konsentrasi Keahlian Agribisnis
Lanskap dan Pertamanan, yang terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki sebagai landscape
gardener meliputi perencanaan taman, desain taman, pekerjaan
pembuatan taman dan pemeliharaan taman yang berdasarkan kepada
prinsip-prinsip ekologi berkelanjutan (konservasi air, ketahanan
pangan, penggunaan material ramah lingkungan, keanekaragaman
hayati, pengendali iklim mikro dan hemat energi).
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skills dan soft skills)
meliputi:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
lanskap dan pertamanan;
2. menerapkan perkembangan teknologi dan isu-isu global
perubahan iklim di bidang agribisnis lanskap dan pertamanan
terkait dengan perencanaan taman, pembuatan desain taman
sederhana, pelaksanaan pembuatan taman, pemeliharaan taman
dan produksi tanaman pertamanan;
3. menerapkan prinsip-prinsip ekologi lanskap dalam perencanaan
taman, pembuatan desain taman sederhana, pelaksanaan
pembuatan taman pemeliharaan taman dan produksi tanaman
pertamanan;
4. mengembangkan material pembentuk taman dengan
menggunakan tanaman dan bahan yang tersedia sesuai dengan
kearifan lokal; dan
5. menerapkan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proses
pembuatan taman dan perawatan taman.
- 552 -
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan, (fakta, konsep,
prosedural, dan metakognitif), keterampilan, dan sikap terkait dalam
hal perencanaan taman, desain taman, pelaksanaan pembuatan
taman, pemeliharaan taman, produksi tanaman pertamanan dan
evaluasi pekerjaan dengan menerapkan perkembangan teknologi dan
prinsip-prinsip ekologi lanskap.
Elemen Deskripsi
Material pembentuk meliputi material lunak (soft material): karakteristik,
taman fungsi dan klasifikasi tanaman (pohon, perdu, semak,
tanaman penutup tanah (ground cover) tanaman dasar
(rumput), tanaman air dan tanaman merambat), serta
pemahaman tentang material keras (hard material):
jenis dan fungsi material keras pada taman.
Survei dan meliputi analisis aspek fisik tapak (tanah, iklim,
pengukuran lahan topografi, hidrologi dan tumbuhan eksisting), analisis
aspek non fisik (ekonomi, sosial dan budaya), analisis
aktivitas yang dapat dikembangkan pada berbagai
kondisi tapak, alat untuk menghitung dan mengukur
level muka tanah, ketinggian, besaran sudut dan luas
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Konsep dan desain meliputi konsep dan desain taman yang
taman memperhatikan kearifan lokal, prinsip ekologi
berkelanjutan, unsur dan prinsip desain, notasi
softscape dan notasi hardscape, gambar site plan,
gambar potongan, gambar tampak, dan gambar 3D
menggunakan metode manual dan/atau digital.
Pekerjaan meliputi jadwal pekerjaan, sanitasi lahan,
persiapan pembentukan muka tanah dan pekerjaan cut and fill
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pekerjaan meliputi pekerjaan pematangan lahan, pekerjaan
konstruksi lanskap utilitas (drainase, mekanikal dan kelistrikan), dan
pekerjaan material keras (hardscape) menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
- 553 -
Elemen Deskripsi
Pekerjaan meliputi menghitung kebutuhan tanaman, menyiapkan
penanaman bahan tanam, media tanam pemupukan dasar,
penyiapan lubang tanam, penanaman berbagai jenis
tanaman dan pemasangan stager pohon menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Perawatan taman meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam
pemeliharaan taman, pekerjaan pemeliharaan taman
dan pekerjaan pemeliharaan pada material keras (hard
material) menggunakan metode konvensional dan/atau
alat modern.
Pengelolaan limbah meliputi pengelolaan limbah dengan penerapan prinsip
3R (reuse, reduce dan recycle) mencakup pembuatan
pupuk hijau dan kompos menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknologi dalam meliputi prinsip dan jenis-jenis sistem irigasi pada
lanskap taman, pembuatan vertical garden dan penerapan
pertamanan lubang biopori menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Laporan kemajuan meliputi laporan harian pekerjaan, laporan mingguan,
pekerjaan laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) dalam bidang agribisnis lanskap dan pertamanan yang
meliputi material pembentuk taman, survei dan pengukuran lahan,
konsep dan desain taman, pekerjaan persiapan, pekerjaan konstruksi
lanskap, pekerjaan penanaman, perawatan taman, pengelolaan
limbah, teknologi dalam lanskap pertamanan dan laporan kemajuan
pekerjaan.
A. Rasional
Mata pelajaran ini merupakan sekumpulan unit-unit kompetensi yang
dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis Ternak, Konsentrasi
Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia. Mata pelajaran ini mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan budi daya ternak ruminansia meliputi proses bisnis
bidang peternakan, yang didukung dengan perkembangan teknologi,
kewirausahaan serta penanganan limbah hasil produksi peternakan
dan ditunjang dengan teknik dasar agribisnis peternakan meliputi
pakan, perkandangan, perawatan kesehatan ternak, pemeliharaan,
pengembangan dan pengelolaan pakan baik hijauan maupun
konsentrat, reproduksi ternak, panen dan pasca panen serta
pemasaran.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang agribisnis ternak ruminansia;
2. menyiapkan sarana prasarana produksi ternak ruminansia;
3. melakukan kegiatan pemeliharaan ternak ruminansia sesuai
dengan prosedur, syarat teknis, dan peraturan perundangan yang
berlaku;
4. melakukan kegiatan pengelolaan pakan beragam pada ternak
ruminansia;
5. melakukan penanganan kesehatan ternak ruminansia;
6. menerapkan pembibitan ternak ruminansia;
7. menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha
ternak ruminansia sesuai prosedur dan K3LH untuk mendukung
ketahanan pangan;
8. melakukan pengelolaan limbah ternak ruminansia; dan
9. menerapkan pemasaran hasil ternak.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedur dan metakognitif), keterampilan dan sikap meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri dan selalu taat dalam
semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana prasarana produksi
peternakan sampai pada pemasaran produk peternakan yang
dihasilkan atau hasil olahannya. Mata pelajaran ini dipelajari secara
terpadu dan selaras dari titik hulu sampai hilir.
- 557 -
Mata pelajaran ini mengintegrasikan kemampuan soft skills dan hard
skills meliputi elemen berikut.
Elemen Deskripsi
Sarana produksi meliputi konstruksi dan tipe kandang serta
peralatan konvensional dan/atau modern.
Pengelolaan meliputi perencanaan produksi, pemeliharaan,
produksi pencatatan produksi dan evaluasi produksi, serta
perencanaan aspek ekonomi usaha ternak
ruminansia besar/kecil.
Pengelolaan pakan meliputi hijauan pakan ternak yang mencakup
identifikasi jenis bahan pakan, perencanaan
produksi, pengolahan lahan, pemeliharaan hijauan,
pengolahan hijauan dan pakan konsentrat yang
mencakup perencanaan produksi pakan, penilaian
kualitas bahan pakan, perhitungan kebutuhan
pakan, pemahaman formulasi pakan, pencampuran
bahan pakan, pemberian pakan, pengolahan pakan,
dan penyimpanan pakan.
Kesehatan ternak meliputi identifikasi ternak sehat dan sakit,
dasar pencegahan penyakit, perawatan ternak sakit, dan
penerapan peraturan perundangan yang berlaku.
Pembibitan ternak meliputi penentuan bibit ternak, pengadaan bibit
ternak jantan dan induk, standar mutu ternak,
reproduksi ternak, dan penanganan gangguan
reproduksi.
Panen dan pasca meliputi pemanenan dan pengolahan pasca panen
panen serta evaluasi usaha hasil panen untuk ternak
ruminansia besar dan/atau kecil.
Pemasaran hasil meliputi identifikasi peluang pasar, strategi
ternak pemasaran, pengadministrasian hasil pemasaran,
menerapkan teknik penjualan ternak, penentuan
harga pokok penjualan, prosedur penjualan hasil
ternak, analisa usaha dan penggunaan data
pemasaran untuk pengembangan usaha.
Pengelolaan meliputi penanganan dan pengelolaan limbah padat
limbah dan cair ternak ruminansia.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan memiliki kompetensi soft skills
dan hard skills bidang agribisnis ternak ruminansia yang meliputi
pengelolaan produksi ternak ruminansia, pengelolaan pakan,
penanganan ternak, perawatan kesehatan ternak, seleksi dan
pembibitan ternak, reproduksi ternak, pengembangan dan konservasi
hijauan pakan, pemanenan dan pemasaran hasil ternak, serta
pengolahan limbah. Peserta didik menerapkan K3LH dalam agribisnis
ternak ruminansia.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Ternak Unggas merupakan kumpulan unit-
unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis
Ternak, Konsentrasi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. Mata
pelajaran ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dikuasai dalam mengembangkan budi daya ternak unggas yang
meliputi proses bisnis bidang peternakan, yang didukung dengan
perkembangan teknologi, kewirausahaan serta penanganan limbah
hasil produksi peternakan dan ditunjang dengan teknik dasar
agribisnis peternakan meliputi perkandangan, pemeliharaan, pakan,
kesehatan, panen, pasca panen serta pemasaran.
Fungsi mata pelajaran ini untuk menguatkan soft skills dan hard skills
peserta didik dalam melakukan proses agribisnis ternak unggas
sebagai generasi muda penerus peternakan dengan menjadi
agripreneur muda dan/atau bekerja di industri produksi ternak sesuai
dengan perkembangan dunia kerja. Mata pelajaran ini dapat juga
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi produksi ternak pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang agribisnis ternak unggas;
2. menyiapkan sarana dan prasarana usaha ternak unggas sesuai
dengan jenis ternak dan kapasitas usaha;
3. melakukan kegiatan pemeliharaan ternak unggas sesuai dengan
prosedur dan syarat teknis sampai menghasilkan produk usaha
ternak unggas;
4. membuat pakan ternak unggas sesuai dengan kebutuhan ternak;
5. melakukan penanganan kesehatan ternak unggas;
6. menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha
peternakan unggas sesuai dengan prosedur dan K3LH untuk
mendukung ketahanan pangan; dan
7. melakukan pemasaran hasil produksi ternak unggas.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural, metakognitif), keterampilan dan sikap yang meliputi
ketelitian, ketekunan, integritas, percaya diri dan selalu taat dalam
semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana prasarana produksi
peternakan sampai pada pemasaran produk peternakan yang
dihasilkan atau hasil olahannya. Mata pelajaran ini dipelajari secara
terpadu dan selaras dari titik hulu sampai hilir.
Elemen Deskripsi
Sarana prasarana meliputi konstruksi dan tipe kandang, peralatan
produksi menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengelolaan meliputi perencanaan produksi, penetasan,
produksi pemeliharaan, dan evaluasi produksi.
Pengelolaan pakan meliputi penyediaan bahan pakan, penanganan bahan
pakan, menilai mutu bahan pakan, formulasi pakan
dan memproduksi pakan serta mengevaluasi hasil
produksi pakan.
Kesehatan ternak meliputi pencegahan penyakit, identifikasi penyakit,
dan pengobatan penyakit.
Panen dan pasca meliputi pemanenan hasil produksi, evaluasi hasil
panen usaha, pasca panen, penanganan pasca panen dan uji
kualitas hasil ternak.
Pemasaran hasil meliputi analisa usaha, peluang pasar. strategi
ternak pemasaran, pemasaran, dan pengadministrasian hasil
pemasaran.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi soft skills
dan hard skills bidang agribisnis ternak unggas yang meliputi
perkandangan, pengelolaan pakan ternak, penetasan, pemeliharaan
ternak, pencegahan dan pengobatan penyakit, pemanenan dan pasca
panen hasil ternak, pemasaran. Peserta didik menerapkan K3LH
dalam agribisnis ternak unggas.
A. Rasional
Mata pelajaran Kesehatan Hewan merupakan sekumpulan unit-unit
kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian Agribisnis Ternak
Konsentrasi Keahlian Kesehatan Hewan. Mata pelajaran ini meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai untuk
melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,
pemeriksaan dan pengujian laboratorium kesehatan hewan,
penanganan reproduksi hewan, dan penjaminan keamanan produk
asal hewan sesuai dengan kewenangannya dalam membantu tugas
dokter hewan. Selain itu, peserta didik juga dibekali dengan
kemampuan berwirausaha yang kreatif dan mandiri di bidang
kesehatan hewan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kepemimpinan dan hard skills sehingga
mampu:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang peternakan dan kesehatan hewan;
2. melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit
hewan;
3. melakukan pemeriksaan dan pengujian laboratorium;
4. melakukan tindakan penanganan reproduksi hewan;
5. melakukan penjaminan keamanan produk asal hewan;
6. mengembangkan kewirausahaan di bidang kesehatan hewan yang
mandiri dan kreatif; dan
7. menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural, metakognitif), keterampilan, dan sikap meliputi ketelitian,
ketekunan, integritas, percaya diri, dan selalu taat mengikuti standar
prosedur yang sudah ditetapkan. Komponen tersebut dikembangkan
untuk membantu tugas dokter hewan dalam hal pelayanan kesehatan
hewan, tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,
pemeriksaan dan pengujian laboratorium kesehatan hewan,
penanganan reproduksi hewan, dan penjaminan keamanan produk
asal hewan.
Elemen Deskripsi
Pengantar meliputi anatomi hewan, fisiologi hewan, dasar
kesehatan hewan mikrobiologi, dasar parasitologi, obat hewan, vaksin
hewan, dan kesejahteraan hewan.
Pencegahan dan meliputi persiapan pemeriksaan, pemeriksaan fisik
pengendalian hewan, rekam medik, penyakit hewan, perawatan
penyakit hewan hewan, vaksinasi hewan, pengobatan hewan, isolasi
hewan, disinfeksi, pemusnahan hewan dan/atau
- 565 -
Elemen Deskripsi
bangkai, dan grooming pada hewan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pemeriksaan dan meliputi penanganan alat pengujian, pengambilan
pengujian sampel, pengujian secara organoleptik, pengujian
laboratorium secara biologis, pengujian secara kimia dan
fisikokimia, bedah bangkai, preparat awetan, dan
memelihara biakan mikroorganisme menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan meliputi penampungan semen, pemeriksaan kualitas
reproduksi hewan semen, inseminasi buatan, teknologi reproduksi,
pemeriksaan kebuntingan, penanganan kelahiran
hewan, status reproduksi hewan, dan gangguan
reproduksi pada hewan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penjaminan meliputi ruang lingkup kesehatan masyarakat
keamanan produk veteriner, pemeriksaan ante mortem, pemotongan
hewan hewan, pemeriksaan post mortem, penanganan produk
hewan, pemeriksaan kualitas produk hewan,
pemusnahan produk hewan, dan zoonosis
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi soft skills
dan hard skills bidang Kesehatan Hewan yang meliputi pelayanan
kesehatan hewan, pencegahan dan pengendalian penyakit hewan,
pemeriksaan dan pengujian laboratorium, penanganan reproduksi
hewan, dan penjaminan keamanan produk asal hewan sesuai
kewenangan yang dimilikinya.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Ikan Hias adalah mata pelajaran yang berisi
kemampuan penguasaan keahlian Agribisnis Ikan Hias. Mata
pelajaran ini berfungsi membekali pengetahuan, keterampilan dan
karakteristik peserta didik sesuai standar kompetensi yang
dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk menemukan berbagai
fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru secara mandiri. Mata
pelajaran ini juga merupakan pembelajaran lanjutan untuk
memahami proses bisnis dan perkembangan teknologi, pengelolaan
kualitas air dan pengendalian hama penyakit, produksi pakan alami
dan buatan, pembenihan ikan hias, pendederan ikan hias,
pembesaran ikan hias, panen, pemasaran produk dan/atau jasa serta
pembuatan dekorasi akuarium/Aquascape/Paludarium dengan
dilakukannya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang terintegrasi
di setiap kegiatan. Mata pelajaran Agribisnis Ikan Hias harus dipahami
oleh peserta didik sehingga menjadi ahli di bidang budi daya ikan hias,
memiliki nalar kritis, mandiri, kreatif, adaptif serta memiliki attitude
yang baik sesuai tuntutan dunia kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
keterampilan soft skills yang meliputi tanggung jawab, kemandirian,
jujur, disiplin, kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif serta
keterampilan hard skills melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi pada
agribisnis ikan hias;
2. mengelola kualitas air dan mengendalikan hama penyakit;
3. memproduksi pakan alami dan buatan;
4. melakukan pembenihan pada komoditas ikan hias;
5. melakukan pendederan pada komoditas ikan hias;
- 569 -
6. melakukan pembesaran pada komoditas ikan hias;
7. melakukan panen pada komoditas ikan hias;
8. melakukan pemasaran produk dan/atau jasa terkait usaha ikan
hias; dan
9. menerapkan pembuatan dekorasi
akuarium/Aquascape/Paludarium.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif terkait Agribisnis Ikan Hias.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah:
1. pentingnya passion dan vision yang ditumbuhkan pada peserta
didik untuk keberhasilan budi daya;
2. penerapan biosecurity (K3LH) pada setiap kegiatan budi daya;
3. pemijahan induk ikan (dilakukan secara alami/semi buatan);
4. pengelolaan kualitas air dan penanganan limbah;
5. manajemen kesehatan dan manajemen pakan pada kegiatan
pemeliharaan ikan sesuai dengan stadia dan jenis ikan;
6. produksi berbagai jenis komoditas ikan hias air
tawar/laut/komoditas non ikan seperti udang
hias/keong/tanaman air/moss, dan lain-lain sesuai potensi
daerah masing-masing dan juga menghasilkan produk yang
dapat memenangkan berbagai acara kontes ikan
hias/aquascape/paludarium tingkat nasional dan internasional;
7. penerapan perkembangan teknologi terkini pada setiap tahapan
kegiatan budi daya sesuai dengan potensi dan kemampuan
masing-masing sekolah serta mengembangkan berbagai inovasi
dan perluasan wawasan peserta didik; dan
8. pentingnya pendataan secara terukur pada setiap kegiatan budi
daya sebagai bahan analisis monitoring dan evaluasi produksi
perikanan.
Hasil akhir dari budi daya ikan hias tidak dilihat dari bobot biomassa
namun mengarah pada kualitas individu seperti keindahan, warna,
pola warna, sirip, sisik, mental ikan dan sebagainya.
- 570 -
Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan buatan, pembenihan ikan
hias, pendederan ikan hias, pembesaran ikan hias, panen, pemasaran
produk dan/atau jasa serta pembuatan dekorasi
akuarium/aquascape/paludarium.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis dan meliputi penentuan peluang usaha, analisa kelayakan
perkembangan usaha, manajemen tata kelola produksi, pelaksanaan
teknologi produksi dan monitoring evaluasi menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern serta
perkembangan teknologi pada kegiatan agribisnis ikan
hias.
Pengelolaan meliputi pengidentifikasian kualitas air, pengambilan
kualitas air dan sampel air, pengukuran dan pengelolaan kualitas air,
pengendalian penanganan limbah perikanan, pengidentifikasian
hama penyakit hama penyakit, pencegahan hama dan penyakit,
pengobatan ikan sakit menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi pakan meliputi persiapan produksi pakan alami, kultur
alami dan buatan pakan alami, pemanenan pakan alami, perhitungan
formulasi pakan, persiapan bahan baku pakan,
pembuatan dan pengemasan pakan, pengujian pakan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pembenihan ikan meliputi seleksi dan pengelolaan induk, persiapan
hias peralatan, wadah, dan shelter, pemijahan induk,
penetasan telur, pemeliharaan larva, pendataan
secara terukur proses produksi di pembenihan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern serta penerapan teknologi pembenihan ikan
hias.
Pendederan ikan meliputi persiapan wadah, padat tebar dan penebaran
hias larva, pemeliharaan larva/benih, sortasi dan grading,
pendataan secara terukur proses pendederan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern serta penerapan teknologi pendederan ikan
hias.
Pembesaran ikan meliputi persiapan wadah dan peralatan, padat tebar
hias dan penebaran benih, pemeliharaan benih hasil
pendederan, sortasi dan grading, pendataan secara
terukur proses pembesaran menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern serta penerapan
teknologi budi daya.
Panen meliputi estimasi hasil produksi persiapan alat, bahan
dan wadah panen, pemanenan, sortasi dan grading,
pemanenan, penanganan ikan hias hasil
tangkapan/budi daya, teknik pengemasan, sistem
transportasi, pendataan secara terukur hasil panen
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
- 571 -
Elemen Deskripsi
Pemasaran produk meliputi identifikasi peluang pasar, peningkatan nilai
dan/atau jasa jual, penerapan komunikasi pemasaran, teknik
pemasaran, sistem penjualan, penentuan harga jual
dan penjualan produk/jasa, estimasi hasil produksi,
penggunaan data pemasaran untuk pengembangan
usaha, membuat laporan keuangan, pemahaman
administrasi atau prosedur ekspor/impor/domestik
ikan hias menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembuatan meliputi pengidentifikasian komoditas ikan hias yang
dekorasi akuarium sesuai untuk setiap jenis dekorasi, penyiapan
peralatan, bahan/komoditas dan filter yang sesuai
untuk dekorasi akuarium artificial
tawar/laut/aquascape/paludarium, pembuatan
desain, pembuatan wadah akuarium/paludarium,
penyusunan dan pemeliharaan dekorasi akuarium/
aquascape/paludarium menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern serta penerapan
teknologi budi daya pada kegiatan pembuatan
dekorasi akuarium/aquascape/paludarium.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) Agribisnis Ikan Hias serta mendapatkan pengalaman
secara menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai pada
konsentrasi keahlian Agribisnis Ikan Hias dalam upaya menyiapkan
generasi kreatif dan unggul yang mampu merencanakan dan
melaksanakan usaha dan/atau bekerja di bidang ikan hias serta
melanjutkan belajar ke tingkat yang lebih tinggi.
A. Rasional
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut merupakan mata pelajaran
yang berisi kemampuan teknis di bidang perikanan yang mendasari
penguasaan keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut. Mata
pelajaran Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut berfungsi untuk
membekali peserta didik baik melalui pengetahuan, keterampilan dan
karakter agar mampu memahami, merencanakan, menerapkan hingga
mengevaluasi kegiatan-kegiatan proses bisnis perikanan, mulai dari
pembenihan, pendederan dan pembesaran perikanan air payau dan
laut, produksi pakan alami dan pakan buatan, mengelola kualitas air
dan pencegahan hama penyakit, pemanenan dan penanganan pasca
panen, pemasaran hasil serta pengelolaan limbah perikanan dengan
menerapkan teknologi dengan sesuai dengan standar kompetensi yang
dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk mampu bekerja secara
mandiri, efektif dan kreatif, berpikir kritis serta mampu menerapkan
teknologi yang sedang berkembang di saat ini sehingga dapat
digunakan untuk membekali kemampuan agar peserta didik mampu
berfikir ilmiah, bersikap positif dan keterampilan sesuai tuntutan
industri agar mampu menemukan berbagai fakta, membangun konsep
dan nilai-nilai baru secara mandiri.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skill yang meliputi tanggungjawab, kemandirian,
jujur, disiplin, kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif dan
kemampuan hardskill melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi agribisnis
perikanan payau dan laut baik secara konvensional dan atau
teknologi modern yang sedang berkembang saat ini;
2. mengelola kualitas air dan mengendalikan hama penyakit
komoditas air payau dan laut;
3. memproduksi pakan alami dan buatan;
- 575 -
4. melakukan pembenihan pada komoditas perikanan payau dan
laut;
5. melakukan pendederan pada komoditas perikanan payau dan laut;
6. melakukan pembesaran ikan pada komoditas perikanan payau dan
laut;
7. melakukan dan mengevaluasi pemanenan dan pasca panen
komoditas perikanan payau dan laut; dan
8. melakukan pemasaran hasil produksi komoditas perikanan payau
dan laut.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan yang terdiri dari
fakta, konsep, prosedural dan metakognitif meliputi komponen
keterampilan dan sikap yang terkait dalam proses budidaya perikanan
sesuai dengan kondisi masing-masing daerah yang mencakup ikan
bersirip (finfish), udang dan kepiting (crustacea) dan kerang-kerangan
(bivalvia) atau komoditas air payau dan laut lainnya.
Hasil akhir kegiatan agribisnis perikanan air payau dan laut adalah
produksi ikan air payau dan laut, udang, kepiting dan kerang ukuran
konsumsi sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Dimana dari
kompetensi yang telah dipelajari diharapkan dapat menciptakan
peserta didik menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri
perikanan sebagai tenaga kerja menengah sesuai dengan
perkembangan dunia kerja dan dunia industri perikanan sehingga
siswa tidak hanya memahami tetapi dapat menerapkan dan
melakukan budidaya perikanan payau dan laut.
Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan pakan buatan,
Pembenihan, pendederan, pembesaran, penanganan panen dan pasca
panen serta pemasaran hasil komoditas perikanan air payau dan laut.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis dan Proses bisnis dan perkembangan teknologi meliputi
perkembangan analisa kelayakan usaha, peluang usaha,
teknologi perencanaan produksi, manajemen tata kelola
produksi, pelaksanaan produksi, monitoring evaluasi
proses bisnis komoditas perikanan payau dan laut
serta perkembangan teknologi pada kegiatan
agribisnis perikanan payau dan laut
Pengelolaan kualitas Pengelolaan kualitas air dan mengendalikan hama
air dan penyakit mulai dari pengelolaan kualitas air yang
mengendalikan meliputi pengambilan sampel air, pengukuran dan
hama penyakit pengelolaan kualitas air, pengelolaan limbah
perikanan, pencegahan hama dan penyakit serta
pengobatan ikan sakit
Produksi pakan Produksi pakan alami dan pakan buatan meliputi
alami dan pakan kultur/produksi pakan alami terdiri dari persiapan
buatan media kultur, pemupukan, inokulasi bibit pakan
alami, pemantauan pertumbuhan sampai pemanenan
pakan alami sedangkan produksi pakan buatan
mulai penyusunan ransum pakan buatan, pemilihan
bahan baku dan pembuatan pakan dalam jumlah dan
kualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan
komoditas, pengujian pakan. mengemas pakan serta
melakukan enrichment pakan
Pembenihan Pembenihan perikanan payau dan laut baik
perikanan payau dan pembenihan alami maupun buatan dengan hasil yang
laut optimal, meliputi dari persiapan wadah, penerapan
biosecurity (K3LH), sarana prasarana dan tenaga
kerja, tata kelola dan media, seleksi induk dan
pengelolaan induk, pematangan gonad, pemijahan,
penetasan telur, penetasan cyste artemia,
pemeliharaan larva dan memantau laju pertumbuhan
seta kesehatan larva, pendataan secara terukur
proses produksi serta melakukan penerapan
teknologi di bidang pembenihan baik yang secara
konvensional dan atau modern sesuai dengan
kemampuan sekolah dan kondisi daerahnya
Pendederan Pendederan perikanan benih ikan meliputi
Perikanan Payau dan pemahaman pendederan dengan hasil yang optimal,
Laut persiapan wadah, penerapan biosecurity (K3LH),
sarana prasarana dan tenaga kerja, tata kelola dan
media pendederan, penebaran benih, pemeliharaan
benih dan memantau laju pertumbuhan serta
kesehatan benih, pendataan secara terukur dari
proses produksi serta melakukan penerapan
teknologi di bidang pendederan baik yang secara
konvensional dan atau modern sesuai dengan
kemampuan sekolah dan kondisi daerahnya
Pembesaran Pembesaran perikanan payau dan laut meliputi
Perikanan Payau dan pemahaman pembesaran dengan hasil yang optimal,
Laut mulai dari persiapan lahan, penerapan biosecurity
(K3LH) ,sarana prasarana dan tenaga kerja, tata
kelola dan media, penebaran, pemeliharaan benih,
dan memantau laju pertumbuhan serta kesehatan
benih pendataan secara terukur proses produksi di
pembesaran ikan, udang dan kekerangan serta
melakukan penerapan teknologi di teknik
pembesaran baik yang secara konvensional dan atau
modern sesuai dengan kemampuan sekolah dan
kondisi daerahnya
- 578 -
Elemen Deskripsi
Pemanenan dan Pemanenan dan pasca panen mulai dari prinsip-
pasca panen prinsip pemanenan, persiapan pemanenan,
pencucian, melakukan sortasi dan grading, teknik
pemanenan, pengendalian mutu hasil panen, teknik
pengemasan dan transportasi (pengangkutan) serta
pasca hasil panen pencatatan terukur hasil produk
perikanan dan penerapan teknologi pemanenan dan
pasca panen baik yang secara konvensional dan atau
modern sesuai dengan kemampuan sekolah dan
kondisi daerahnya.
Pemasaran Pemasaran meliputi pemahaman peluang pasar,
peningkatan nilai jual, komunikasi pemasaran secara
terpadu, penghitungan estimasi panen teknik
pemasaran (online dan atau offline), meningkatkan
nilai jual produk perikanan, pendataan secara
terukur hasil produk, penggunakan data pemasaran
untuk pengembangan usaha
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, siswa akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft
skills) agribisnis perikanan air payau dan laut serta mendapatkan
pengalaman secara menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai
pada konsentrasi keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut
dalam upaya menyiapkan generasi kreatif dan unggul yang mampu
merencanakan dan melaksanakan usaha dan atau bekerja di bidang
perikanan air payau dan laut.
A. Rasional
Agribisnis Perikanan Air Tawar merupakan mata pelajaran yang berisi
kemampuan teknis di bidang perikanan yang mendasari penguasaan
keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar. Mata pelajaran ini berfungsi
membekali pengetahuan, keterampilan serta karakter peserta didik
untuk mampu memahami, merencanakan, menerapkan hingga
mengevaluasi kegiatan-kegiatan proses bisnis perikanan, pengelolaan
kualitas air, pengendalian hama penyakit, produksi pakan alami dan
pakan buatan, pemijahan ikan air tawar, melakukan pembenihan,
pendederan dan pembesaran ikan air tawar, penanganan panen dan
pasca panen, pemasarannya serta penerapan teknologi sesuai standar
kompetensi yang dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk mampu
bekerja secara mandiri, efektif dan kreatif, berpikir kritis dan mampu
menerapkan teknologi yang sedang berkembang di masa saat ini.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
keterampilan soft skills yang meliputi tanggung jawab, kemandirian,
jujur, disiplin, kemampuan menyelesaikan masalah, kreatif dan hard
skills melalui proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menerapkan proses bisnis dan perkembangan teknologi secara
menyeluruh di bidang agribisnis perikanan air tawar;
2. mengelola kualitas air dan mengendalikan hama penyakit;
3. memproduksi pakan alami dan pakan buatan;
4. melakukan pembenihan pada komoditas perikanan air tawar;
5. melakukan pendederan pada komoditas perikanan air tawar;
6. melakukan pembesaran pada komoditas perikanan air tawar;
7. melakukan penanganan panen dan pasca panen komoditas
perikanan air tawar; dan
8. melakukan pemasaran hasil produksi komoditas perikanan air
tawar.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang terkait
dalam hal budidaya perikanan air tawar. Beberapa hal penting yang
perlu diperhatikan pada Agribisnis Perikanan Air Tawar antara lain:
1. Pentingnya passion dan vision yang ditumbuhkan pada peserta
didik untuk keberhasilan budidaya;
2. Penerapan biosecurity (K3LH) pada setiap tahapan kegiatan
budidaya sebagai salah satu prasyarat keberhasilan budidaya;
3. Penggunaan sistem teknologi pada proses budidaya yang
disesuaikan dengan perkembangan teknologi;
4. Salah satu kunci keberhasilan pemijahan induk ikan pada tahap
pembenihan adalah pada tingkat kematangan gonad saat
pemeliharaan induk dan teknik pemijahan yang disesuaikan
dengan karakteristik reproduksi ikan;
5. Pengelolaan kualitas air dan penanganan limbah perikanan yang
juga akan berpengaruh terhadap kesehatan ikan;
- 582 -
6. Manajemen kesehatan, serta manajemen pakan pada kegiatan
pemeliharaan ikan sesuai dengan stadia dan jenis ikan; dan
7. Penerapan perkembangan teknologi terkini (inovasi) dapat
digunakan pada tiap tahapan kegiatan budidaya sesuai dengan
potensi dan kemampuan masing-masing sekolah.
8. Pentingnya pendataan secara terukur pada setiap kegiatan
budidaya sebagai bahan analisis monitoring dan evaluasi produksi
perikanan.
Ruang lingkup materi mata pelajaran ini meliputi: proses bisnis dan
perkembangan teknologi, pengelolaan kualitas air dan pengendalian
hama penyakit, produksi pakan alami dan pakan buatan,
pembenihan, pendederan, pembesaran, penanganan panen dan pasca
panen serta pemasaran hasil komoditas perikanan air tawar.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis dan Proses bisnis dan perkembangan teknologi meliputi
perkembangan peluang usaha, analisa kelayakan usaha,
teknologi perencanaan produksi, manajemen tata kelola
produksi, pelaksanaan produksi, monitoring dan
evaluasi proses bisnis serta perkembangan teknologi
pada kegiatan agribisnis perikanan air tawar.
- 583 -
Elemen Deskripsi
Pengelolaan kualitas Pengelolaan kualitas air dan pengendalian hama
air dan pengendalian penyakit meliputi identifikasi parameter kualitas air,
hama penyakit pengambilan sampel kualitas air, pengukuran dan
pengelolaan kualitas air pada wadah budidaya,
penanganan limbah budidaya perikanan, identifikasi
jenis hama dan penyakit, pencegahan hama dan
penyakit serta pengobatan penyakit ikan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi pakan Produksi pakan alami dan pakan buatan meliputi
alami dan pakan identifikasi jenis-jenis pakan alami, persiapan wadah
buatan dan media kultur pakan alami, inokulasi bibit,
pemeliharaan pakan alami, pemantauan
pertumbuhan dan pemanenan pakan alami,
perhitungan formulasi pakan, persiapan bahan baku
pakan, pembuatan pakan, pengemasan dan
pengujian pakan buatan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pembenihan Pembenihan komoditas perikanan air tawar meliputi
komoditas perikanan persiapan dan tata kelola wadah dan media
air tawar pembenihan, pemeliharaan induk, pemijahan induk,
penetasan telur, pemberian pakan, pengelolaan
kualitas air, pengendalian hama penyakit,
pemantauan laju pertumbuhan, pemanenan hasil
pembenihan dan pendataan secara terukur proses
produksi pada pembenihan, serta penerapan
teknologi pada pembenihan ikan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Pendederan Pendederan komoditas perikanan air tawar meliputi
komoditas perikanan persiapan dan tata kelola wadah dan media
air tawar pendederan, seleksi benih, pendederan benih,
pemberian pakan, pengelolaan kualitas air,
pengendalian hama penyakit, pemantauan laju
pertumbuhan, pemanenan hasil pendederan dan
pendataan secara terukur proses produksi pada
pendederan, serta penerapan teknologi pada
pendederan ikan menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembesaran Pembesaran komoditas perikanan air tawar, meliputi
komoditas perikanan persiapan dan tata kelola wadah dan media
air tawar pembesaran, seleksi benih ikan, pemberian pakan,
pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan
penyakit, pemantauan laju pertumbuhan, pemanenan
hasil pembesaran dan pendataan secara terukur
proses produksi pada pembesaran, serta penerapan
teknologi pada pembesaran ikan menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan panen Panen dan pasca panen, meliputi estimasi hasil
dan pasca panen produksi, persiapan peralatan, wadah dan bahan
panen, sortasi dan grading, pemanenan ikan,
pengendalian mutu hasil panen, pengemasan
(packing), pengangkutan dan penanganan pasca
panen, pendataan secara terukur hasil panen dan
penanganannya, serta penerapan teknologi pada
kegiatan pemanenan dan penanganan pasca panen
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pemasaran hasil Pemasaran hasil produksi komoditas perikanan air
produksi komoditas tawar, meliputi pemahaman peluang pasar,
perikanan air tawar peningkatan nilai jual, komunikasi pemasaran secara
- 584 -
Elemen Deskripsi
terpadu, teknik pemasaran (secara online dan atau
offline), pengadministrasian hasil pemasaran,
penggunaan data pemasaran untuk pengembangan
usaha.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengalaman secara
menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai pada konsentrasi
keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar dalam upaya menyiapkan
generasi kreatif dan unggul yang mampu merencanakan dan
melaksanakan usaha dan atau bekerja di bidang perikanan air tawar.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran ini adalah
sebagai berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Rumput Laut merupakan mata pelajaran
yang membekali peserta didik agar memiliki kemampuan teknis di
bidang agribisnis rumput laut. Mata pelajaran ini melatih peserta didik
melakukan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan
pengelolaan pasca panen, pengolahan dan diversifikasi produk olahan
rumput laut, pengelolaan limbah sampai dengan pemasaran rumput
laut dan produk hasil olahan rumput laut termasuk kemampuan
dalam pengadministrasian sehingga mampu dalam menerapkan
proses bisnis di bidang rumput laut.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
soft skills yang meliputi tanggung jawab, kemandirian, jujur, disiplin,
kreatif, kemampuan menyelesaikan masalah dan hard skills melalui
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. menghasilkan produk-produk di bidang rumput laut yang bermutu
dalam bentuk bibit, rumput laut siap panen, rumput laut kering,
produk setengah jadi, produk hasil olahan pangan dan non
pangan;
2. menerapkan pengelolaan limbah pada budi daya rumput laut dan
pengolahan rumput laut;
3. menerapkan pemasaran rumput laut dan produk olahan rumput
laut; dan
4. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh dan perkembangan
teknologi di bidang agribisnis rumput laut.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini berfokus pada penguasaan kompetensi yang bersifat
khusus yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai agripreneur di
bidang rumput laut dan/atau bekerja di industri rumput laut sesuai
dengan perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Pengantar meliputi penentuan jenis dan karakteristik rumput
agribisnis rumput laut, pengidentifikasian rumput laut yang memiliki
laut nilai ekonomis, K3LH pada budi daya dan pengolahan
rumput laut, potensi pengembangan rumput laut.
Pembibitan rumput meliputi perencanaan pembibitan, penentuan jenis
laut bibit, pemilihan induk rumput laut, penentuan metode
pembibitan, penyiapan sarana pembibitan,
pendistribusian bibit, proses pembibitan, pengendalian
hama penyakit pada bibit, pemanenan dan
penanganan pasca panen bibit, pendataan terukur
pada kegiatan pembibitan rumput laut menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Penanaman dan meliputi perencanaan penanaman dan pemeliharaan,
pemeliharaan penentuan jenis rumput laut yang akan
rumput laut dibudidayakan, pemilihan metode budi daya,
penentuan kondisi dan parameter lingkungan perairan,
pemilihan lokasi, penyiapan sarana, penyediaan bibit,
proses penanaman, pemeliharaan, pengelolaan media
penanaman, pengendalian hama dan penyakit,
pendataan terukur pada penanaman dan pemeliharaan
rumput laut menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pemanenan dan meliputi perencanaan panen dan pasca panen,
pengelolaan pasca pemilihan metode pemanenan, penyiapan sarana
panen rumput laut pemanenan, mengestimasi hasil panen, melakukan
pemanenan, penanganan rumput laut kering tawar
dan/atau asin, penyimpanan dan penggudangan,
pendataan terukur pada pemanenan dan pengelolaan
pasca panen menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pengolahan produk meliputi perencanaan pengolahan produk setengah
setengah jadi jadi, penentuan jenis produk setengah jadi, penyiapan
sarana, pengoperasian alat-alat pengolahan,
pengolahan produk setengah jadi, pengemasan produk
setengah jadi, pengadministrasian kegiatan pengolahan
produk setengah jadi menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengolahan dan meliputi penentuan jenis produk olahan, penyiapan
diversifikasi produk sarana, pengoperasian alat-alat pengolahan,
olahan rumput laut pengolahan dan diversifikasi produk pangan,
pangan pengemasan produk olahan pangan,
pengadministrasian pengolahan dan diversifikasi
produk olahan pangan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
- 589 -
Elemen Deskripsi
Pengolahan dan meliputi penentuan jenis produk olahan, penyiapan
diversifikasi produk sarana, pengoperasian alat-alat pengolahan,
olahan rumput laut pengolahan dan diversifikasi produk non pangan,
non pangan pengemasan produk olahan non pangan,
pengadministrasian pengolahan dan diversifikasi
produk olahan non pangan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penanganan limbah meliputi keterampilan dalam penentuan jenis limbah,
pada budi daya dan penentuan metode penanganan limbah, penyiapan
pada pengolahan sarana, penanganan limbah, pengadministrasian
rumput laut kegiatan pengelolaan limbah menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Penerapan proses meliputi membuat analisa kelayakan usaha, melihat
bisnis di bidang peluang pasar, promosi, teknik pemasaran, pemasaran
rumput laut rumput laut dan produk olahan rumput laut,
pengadministrasian kegiatan pemasaran.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengalaman secara
menyeluruh dari kompetensi yang harus dikuasai di konsentrasi
keahlian Agribisnis Rumput Laut sebagai upaya menyiapkan generasi
kreatif dan unggul yang mampu merencanakan dan melakukan usaha
dan/atau bekerja di bidang industri rumput laut.
A. Rasional
Usaha Pertanian Terpadu merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang memadukan berbagai kegiatan usaha
pengelolaan pertanian yang terdiri dari tanaman, perikanan dan
peternakan, baik perpaduan secara vertikal, horizontal maupun
campuran antara vertikal dan horizontal. Usaha pertanian terpadu
secara horizontal adalah memadukan dua kegiatan usaha atau lebih
antar komoditas pertanian (misalnya: usaha budidaya kacang tanah
dengan usaha budidaya jagung, usaha budidaya padi dengan usaha
budidaya ikan, usaha budidaya ayam dengan usaha budidaya ikan,
usaha budidaya kelapa dengan usaha budidaya sapi, dan lain
sebagainya). Usaha pertanian terpadu secara vertikal adalah
memadukan dua kegiatan usaha pertanian atau lebih, bisa dalam satu
komoditas ataupun berbeda komoditas. Usaha pertanian terpadu
secara vertikal dalam satu komoditas, misalnya: usaha budidaya
ternak sapi perah dengan pengolahan susunya, usaha budidaya
ternak sapi dengan pembuatan biogas dari kotoran sapinya, usaha
budidaya kedelai dengan usaha pembuatan tempenya dan lain
sebagainya. Sedangkan usaha pertanian terpadu secara vertikal
berbeda komoditas, misalnya: usaha pembuatan tahu dengan usaha
memelihara ternak sapi yang diberikan makan limbah tahu (bungkil
tahu), usaha pembuatan tahu dengan usaha pembuatan pakan
dengan salah satu bahannya dari limbah tahu (bungkil tahu) dan lain
sebagainya.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan
Pemahaman akan keterpaduan antara tanaman, perikanan dan
peternakan; serta sikap dan keterampilan (soft skills dan hard skills)
yang dibutuhkan sehingga mampu:
1. membuat perencanaan kegiatan usaha pertanian terpadu sesuai
dengan prinsip 4F (Food, Feed, Fuel, Fertilizer) + Finance;
2. menyiapkan sarana dan prasarana usaha pertanian terpadu sesuai
situasi dan kondisi dimana mereka berada, apakah berbasis pada
tanaman, perikanan atau peternakan;
3. melakukan kegiatan usaha pertanian terpadu baik tanaman,
ternak, maupun ikan sesuai prosedur dan persyaratan teknis
sampai dengan menghasilkan produk pangan lebih beragam;
4. menangani produk hasil panen dan pasca panen hasil usaha
pertanian terpadu baik tanaman, ternak, maupun ikan sesuai
prosedur dan K3LH untuk mendukung ketahanan pangan;
5. mengolah hasil pertanian usaha pertanian terpadu baik tanaman,
ternak, maupun ikan sesuai prosedur dan K3LH untuk
meningkatkan nilai tambah produk pangan;
6. membuat pakan ternak/ikan dari produk samping dan produk
ikutan hasil usaha pertanian terpadu baik dari hasil produksi
tanaman, ternak maupun ikan sesuai prosedur dan K3LH;
7. membuat energi biomassa dari kotoran ternak dan manusia untuk
memenuhi kebutuhan energi rumah tangga semisal biogas;
8. membuat pupuk organik dari limbah ternak berupa kotoran dan
urine dan limbah tanaman dan sisa makanan dengan komposisi
dan aplikasi yang tepat; dan
9. melakukan analisa usaha, seperti biaya, pendapatan, keuntungan,
dan kelayakan usaha (R/C, B/C, PBP, NPV, IRR, RoI, BEP)
sehingga mampu mengakses permodalan usaha sesuai dengan
yang dibutuhkan.
C. Karakteristik
Situasi dunia di masa depan akan semakin kompetitif dan semakin
menantang, karena dengan pertumbuhan populasi penduduk yang
terus meningkat maka kebutuhan pangan pun terus meningkat
- 594 -
namun disisi lain ketersediaan lahan pertanian semakin terbatas. Oleh
karena itu, intensifikasi pertanian merupakan keharusan. Manfaat
intensifikasi pertanian selain untuk peningkatan volume produksi
pertanian yang dihasilkan tetapi juga diversifikasi produk pertanian
yang dihasilkan dalam satu hamparan lahan. Dengan semakin
terbatasnya sumber daya di masa depan, maka konsep pertanian
terpadu dengan efisiensi input dalam mengoptimalkan output di lahan
terbatas menjadi sebuah jawaban penting bagi ketahanan pangan dan
keberlanjutan bangsa.
Elemen Deskripsi
Produksi Pangan Meliputi produk hasil tanaman (akar, batang, daun,
(Food/makanan) bunga, buah, biji); produk hasil ternak (unggas,
daging, telur, susu); produk hasil perikanan, baik
hidup, mati segar atau bahan baku/bahan setengah
jadi/bahan jadi (hasil olahan), menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi Pakan Meliputi pakan ternak (pakan kasar, pakan fermentasi,
(Feed/ pakan) pakan buatan/pellet), pakan ikan (pakan alami, pakan
buatan/pellet), menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembuatan Energi Meliputi pembuatan biogas menggunakan kotoran
Biomassa manusia dan hewan, menggunakan metode
(Fuel/bahan bakar) konvensional dan/atau alat modern.
Pemupukan dan Meliputi pupuk organik padat (pupuk kandang
Pengendalian /kotoran hewan, kompos, pupuk hijau, humus) dan
Organik pupuk organik cair (pupuk kandang/urine, pupuk
(Fertilizer and Pest hasil fermentasi), pestisida organik, menggunakan
control) metode konvensional dan/atau alat modern.
Pengelolaan Meliputi analisa usaha, marketing (konvensional dan
Keuangan (Finance) digital) dan pembukuan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan kemampuan Usaha
Pertanian Terpadu sehingga mampu melakukan usaha secara mandiri
atau bekerja di dunia usaha/industri. Peserta didik memiliki
pemahaman yang utuh tentang produksi pangan, produksi pakan,
pembuatan energi biomassa, pemupukan dan pengendalian organik,
serta pengelolaan keuangan untuk mendukung pengembangan
kompetensinya di bidang Usaha Pertanian Terpadu.
A. Rasional
Mata pelajaran Mekanisasi Pertanian berisi kompetensi-kompetensi
terkait penguasaan keahlian dalam melakukan persiapan,
pengoperasian perawatan dan perbaikan alat mesin pertanian serta
melaksanakan workshop alat mesin pertanian. Mata pelajaran ini
dilengkapi dengan konsep serta implementasi alat mesin pertanian,
alat mesin pasca panen hasil pertanian, pengukuran dan pemetaan
lahan pertanian, irigasi dan drainase, workshop alat mesin pertanian,
serta konstruksi bangunan pertanian dan electrical. Mata pelajaran
Mekanisasi Pertanian berfungsi membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar memiliki
bekal yang cukup untuk masuk ke dalam dunia kerja dan menjadi
wirausahawan bidang pertanian sesuai perkembangan teknologi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills)
sesuai kualifikasi lulusan yang diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan, melalui pembelajaran sebagai berikut:
1. melakukan persiapan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan
alat mesin pertanian;
2. melakukan persiapan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan
alat mesin pasca panen hasil pertanian;
3. melakukan persiapan, penggunaan, perawatan, pengukuran, dan
pemetaan lahan pertanian;
4. menerapkan teknik irigasi dan drainase;
5. melakukan pekerjaan workshop alat mesin pertanian; dan
6. mengembangkan konstruksi bangunan pertanian dan elektrikal.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki elemen materi sebagai berikut: Alat mesin
pertanian, alat mesin pasca panen hasil pertanian, pengukuran dan
pemetaan lahan pertanian, irigasi dan drainase, workshop alat mesin
pertanian, konstruksi bangunan pertanian dan elektrikal.
Elemen Deskripsi
Alat mesin meliputi konsep dan implementasi persiapan,
pertanian pengoperasian, perawatan, dan perbaikan alat mesin
- 601 -
Elemen Deskripsi
pertanian meliputi budi daya tanaman, budi daya
ternak, budi daya perikanan), peralatan klimatologi
dan laboratorium pertanian, alat
pengangkut/pemindah bahan, secara konvensional
dan/atau modern.
Alat mesin pasca meliputi konsep dan implementasi persiapan,
panen hasil pengoperasian, perawatan, dan perbaikan beberapa
pertanian alat mesin pasca panen antara lain perontok, pemipil,
pemisah, pemindah, pengupas, pengecil ukuran,
pengering, rice milling unit, ekstruder, ekstraksi,
dan/atau pengemas produk secara konvensional
dan/atau modern.
Pengukuran dan meliputi konsep komunikasi efektif, konsep dan
pemetaan lahan implementasi beragam teknik pengukuran lahan,
pertanian pemetaan lahan pertanian, serta persiapan,
penggunaan dan perawatan peralatan pengukuran dan
pemetaan lahan pertanian secara nondigital dan/atau
digital.
Irigasi dan drainase meliputi hubungan air, tanah dan tanaman,
kebutuhan air, serta konsep dan implementasi
beragam sistem irigasi, pompa, serta sistem drainase
secara konvensional dan/atau modern.
Workshop alat meliputi konsep dan implementasi persiapan,
mesin pertanian pengoperasian, perawatan, dan perbaikan alat
perkakas tangan dan alat bertenaga serta menerapkan
rancang bangun teknologi tepat guna.
Konstruksi meliputi rancang bangun konstruksi, teknik instalasi
bangunan cahaya/penerangan dan instalasi tenaga motor
pertanian dan penggerak serta sensor elektronik.
elektrikal
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mampu mengimplementasikan
alat mesin pertanian, pengukuran dan pemetaan lahan pertanian,
irigasi dan drainase, alat mesin pasca panen hasil pertanian, workshop
alat mesin pertanian, serta konstruksi bangunan pertanian dan
elektrikal.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian merupakan
sekumpulan unit kompetensi yang dipelajari pada Program Keahlian
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Konsentrasi Keahlian
Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Mata pelajaran ini meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengembangkan produksi olahan hasil nabati, produksi olahan hasil
hewani, produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan
perkebunan, produksi olahan hasil tanaman rempah, sistem
manajemen keamanan pangan dan kualitas produk, pengemasan,
penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan
hasil pertanian serta analisa usaha pengolahan hasil pertanian.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis dan bertanggung
jawab serta kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri
pengolahan hasil pertanian;
2. menerapkan perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian
dan isu-isu global terkait dengan produk olahan hasil pertanian;
3. melakukan produksi olahan hasil nabati;
4. melakukan produksi olahan hasil hewani;
5. melakukan produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan
perkebunan;
6. melakukan produksi olahan hasil tanaman rempah;
7. menerapkan sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas
produk;
8. melakukan pengemasan, penyimpanan, dan penggudangan;
9. menangani limbah pengolahan hasil pertanian; dan
10. menganalisis usaha pengolahan hasil pertanian.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan, dan sikap terkait hal
memilih dan menangani bahan baku dan bahan tambahan untuk
proses produksi, menyiapkan dan mengoperasikan peralatan,
mengendalikan proses dan menilai mutu hasil, mengemas,
menyimpan, dan menggudangkan, menangani limbah pengolahan dan
memanfaatkan hasil samping, menganalisis usaha pengolahan hasil
pertanian, dan melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
- 605 -
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan kualitas dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi. Jenis komoditas hasil pertanian dikembangkan sesuai
potensi daerah, nilai ekonomis/tuntutan pasar.
Elemen Deskripsi
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil nabati bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
hasil nabati, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil hewani bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
hasil hewani, penyiapan dan pengoperasian peralatan,
pengendalian proses dan penilaian mutu hasil
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil tanaman bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
bahan penyegar hasil tanaman bahan penyegar dan perkebunan,
dan perkebunan penyiapan dan pengoperasian peralatan pengendalian
proses dan penilaian mutu hasil menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Meliputi pemilihan dan penanganan bahan baku dan
hasil tanaman bahan tambahan untuk proses produksi pengolahan
rempah hasil tanaman rempah, penyiapan dan pengoperasian
peralatan, pengendalian proses dan penilaian mutu
hasil menggunakan metode konvensional dan/ atau
alat modern.
Sistem manajemen Meliputi penyusunan spesifikasi produk, SSOP
keamanan pangan (Sanitation Standard Operating Procedures), GMP (Good
dan kualitas Manufacturing Practice) dan HACCP (Hazard Analysis
produk Critical Control Point).
Pengemasan, Meliputi proses pengemasan, penyimpanan produk
penyimpanan dan olahan hasil pertanian, proses penggudangan dan
- 606 -
Elemen Deskripsi
penggudangan sistem pengelolaan penggudangan dalam
penerapannya di bidang pengolahan hasil pertanian
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Penanganan limbah Meliputi penanganan limbah dan pemanfaatan hasil
pengolahan hasil samping pengolahan hasil pertanian menggunakan
pertanian metode konvensional dan/atau alat modern.
Analisa usaha Meliputi analisis aspek kelayakan usaha yaitu aspek
pengolahan hasil hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan
pertanian pemasaran, aspek teknis/teknologi, aspek sumber
daya manusia, aspek keuangan (perhitungan
kebutuhan investasi, biaya operasional, perhitungan
hpp produk, B/C Rasio, IRR, NPV, PI, BEP),
pengadministrasian dan pembukuan sederhana.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) pengolahan hasil pertanian yang meliputi produksi
olahan hasil nabati, hasil hewani, hasil tanaman penyegar dan
perkebunan, hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan
pangan dan kualitas, pengemasan, penyimpanan dan penggudangan,
penanganan limbah pengolahan hasil pertanian, serta analisa usaha
pengolahan hasil pertanian.
A. Rasional
Mata pelajaran Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang dipelajari pada Program
Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Konsentrasi
Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan. Mata pelajaran ini
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai
dalam mengembangkan produksi olahan hasil perikanan secara
tradisional, produksi olahan diversifikasi produk hasil perikanan,
olahan hasil perikanan segar beku (frozen seafood) dan olahan produk
perikanan dalam kaleng (canned seafood), manajemen keamanan
pangan dan tata cara ekspor olahan produk hasil perikanan,
penanganan limbah pengolahan hasil perikanan dan analisa usaha
pengolahan hasil perikanan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills, meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis, bertanggung
jawab dan kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. menerapkan proses bisnis secara menyeluruh di bidang
pengolahan hasil perikanan;
2. menerapkan perkembangan teknologi pengolahan hasil
perikanan dan isu-isu global terkait dengan produksi olahan hasil
perikanan secara tradisional, diversifikasi produk hasil perikanan
dan produksi olahan ekspor hasil perikanan;
3. melakukan produksi olahan hasil perikanan secara tradisional;
4. mengembangkan produk diversifikasi hasil perikanan dan
pengolahan rumput laut;
5. melakukan produksi olahan hasil perikanan segar beku (frozen
seafood) dan olahan produk perikanan dalam kaleng (canned
seafood);
6. menerapkan sistem manajemen keamanan pangan dan tata cara
ekspor olahan produk hasil perikanan;
7. menerapkan penanganan limbah pengolahan hasil perikanan;
dan
8. menganalisis usaha pengolahan hasil perikanan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap terkait dalam
hal: produksi olahan hasil perikanan secara tradisional; produksi
- 610 -
olahan diversifikasi produk hasil perikanan; produksi olahan hasil
perikanan segar beku (frozen seafood) dan olahan produk perikanan
dalam kaleng (canned seafood); sistem manajemen keamanan pangan
dan tata cara ekspor; penanganan limbah pengolahan hasil perikanan;
dan analisa usaha pengolahan hasil perikanan. Produk diversifikasi
hasil perikanan dikembangkan sesuai potensi daerah yaitu komoditas
perikanan lokal yang banyak di daerah tersebut, nilai ekonomis dan
tuntutan pasar.
Elemen Deskripsi
Produksi olahan Meliputi teknik penggaraman, pengeringan,
hasil perikanan pemindangan, pengasapan, fermentasi hasil perikanan,
secara tradisional pengembangan produk olahan hasil perikanan secara
tradisional menggunakan metode konvensional dan/
atau alat modern.
Produksi olahan Meliputi surimi; produk value added berbahan dasar
diversifikasi produk surimi/daging lumat/ikan segar; pengembangan
hasil perikanan diversifikasi hasil perikanan lainnya menggunakan
metode konvensional dan/atau alat modern.
Produksi olahan Meliputi teknik pembekuan, pembekuan
hasil perikanan ikan/crustacea/mollusca/tuna loin, teknik
segar beku (frozen pengalengan ikan dan/atau rajungan menggunakan
seafood) dan olahan metode konvensional dan/atau alat modern.
produk perikanan
dalam kaleng
(canned seafood)
- 611 -
Elemen Deskripsi
Sistem manajemen Meliputi GMP (Good Manufacturing Practice), Sanitasi
keamanan pangan Higiene/SSOP, dan HACCP (Hazard Analysis Critical
dan tata cara Control Point) pada industri pengolahan hasil
ekspor olahan perikanan, penyusunan rencana HACCP (HACCP-Plan),
produk hasil uji organoleptik, dan tata cara ekspor produk hasil
perikanan perikanan.
Penanganan limbah Meliputi pengendalian limbah pengolahan hasil
pengolahan hasil perikanan, pemanfaatan hasil samping (by product),
perikanan dan pengolahan hasil perikanan menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Analisa usaha Meliputi aspek kelayakan usaha yaitu aspek hukum,
pengolahan hasil aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
perikanan teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek
keuangan, pengadministrasian dan pembukuan
sederhana.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) agribisnis pengolahan hasil perikanan yang meliputi
produksi olahan hasil perikanan secara tradisional, produksi olahan
diversifikasi produk hasil perikanan, produksi olahan hasil perikanan
segar beku (frozen seafood) dan olahan produk perikanan dalam kaleng
(canned seafood), sistem manajemen keamanan pangan dan tata cara
ekspor olahan produk hasil perikanan, penanganan limbah
pengolahan hasil perikanan, analisa usaha pengolahan hasil
perikanan.
A. Rasional
Mata pelajaran Pengawasan Mutu Hasil Pertanian merupakan
sekumpulan unit-unit kompetensi yang dipelajari pada Program
Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Konsentrasi
Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai dalam
mengimplementasikan teknik pengambilan sampel uji, pengujian
organoleptik, pengujian secara volumetri dan gravimetri, pengujian
fisikokimia dan instrumentasi, pengujian proksimat, mineral dan
vitamin, pengujian mikrobiologis, teknik perekaman dan penyajian
data hasil pengujian.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills, meliputi disiplin, problem solving, komunikasi
interpersonal, kerja sama tim, kreatif, inovatif, kritis dan bertanggung
jawab dan kemampuan hard skills sehingga mampu:
1. melakukan teknik pengambilan sampel uji;
2. melakukan teknik pengujian organoleptik;
3. melakukan teknik pengujian volumetri dan gravimetri;
4. melakukan teknik pengujian fisikokimia dan instrumentasi;
5. melakukan teknik pengujian proksimat, mineral dan vitamin;
6. melakukan teknik pengujian mikrobiologis; dan
7. melakukan teknik perekaman dan penyajian data hasil pengujian.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki komponen pengetahuan (fakta, konsep,
prosedural dan metakognitif), keterampilan dan sikap terkait dalam
hal teknik pengambilan sampel uji, pengujian organoleptik, pengujian
secara volumetri dan gravimetri, pengujian fisikokimia dan
instrumentasi, pengujian proksimat, mineral dan vitamin, pengujian
mikrobiologis, teknik perekaman dan penyajian data hasil pengujian.
Elemen Deskripsi
Teknik Meliputi teknik pengambilan dan penanganan sampel
pengambilan uji.
sampel uji
Teknik pengujian Meliputi metode uji kesukaan (hedonic test)/uji
organoleptik penerimaan (preference test) dan uji pembedaan
(difference test) terhadap produk makanan/minuman
ataupun komoditas pertanian.
Prinsip dan teknik Metode volumetri (titrimetri) meliputi pemahaman
pengujian volumetri stoikiometri dan konsep mol, menghitung konsentrasi
dan gravimetri larutan (pereaksi dan larutan standar), pengujian
volumetri konvensional, menyimpan bahan kimia.
Metode gravimetri meliputi teknik penimbangan
menggunakan neraca analitik, teknik pemisahan
analit, pengendapan, elektrolisis, ekstraksi pelarut,
kromatografi, pengatsirian dan pengujian kadar air
metode thermogravimetri/pengujian gravimetri
konvensional, menangani limbah pereaksi,
menggunakan metode konvensional dan/ atau alat
modern.
Teknik pengujian Meliputi pengujian produk makanan/minuman
fisikokimia dan ataupun komoditas pertanian menggunakan instrumen
instrumentasi sederhana seperti konduktometer, potensiometer,
kolorimeter, refraktometer, polarimeter, viskometer,
kromatografi (kromatografi kertas), spektrofotometer,
berbagai jenis test kit (uji boraks, uji formalin, uji
rhodamin b, uji metanil yellow), menguji air baku
produksi/limbah produksi dan menangani limbah
pereaksi, menggunakan metode konvensional dan/
atau alat modern.
- 616 -
Elemen Deskripsi
Teknik pengujian Meliputi pengujian produk makanan/minuman
proksimat, mineral ataupun komoditas pertanian meliputi pengujian kadar
dan vitamin air, pengujian kadar abu, pengujian kadar lemak,
pengujian kadar protein, pengujian kadar karbohidrat,
pengujian mineral dan pengujian vitamin,
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Teknik pengujian Meliputi pembuatan media tumbuh/kultur mikroba,
mikrobiologis melakukan proses sterilisasi alat dan media kultur,
pengujian secara mikrobiologis terhadap sampel
produk makanan/minuman, menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Teknik perekaman Meliputi pengolahan data, penggunaan jenis-jenis
dan penyajian data diagram yang berfungsi sebagai alat analisis
hasil pengujian pengendalian mutu proses pengolahan (minimal)
seperti control chart (diagram kontrol/grafik
kendali)/pareto chart (diagram/grafik pareto)/fishbone
diagram (diagram sebab akibat), mengkomunikasikan
hasil analisis data.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) di bidang pengujian mutu hasil pertanian yang meliputi
teknik pengambilan sampel uji, pengujian organoleptik, pengujian
secara volumetri dan gravimetri, pengujian fisikokimia dan
instrumentasi, pengujian proksimat, mineral dan vitamin, pengujian
mikrobiologis, teknik perekaman dan penyajian data hasil pengujian.
A. Rasional
Mata pelajaran Kehutanan merupakan sekumpulan unit kompetensi
yang dipelajari pada Program Keahlian Kehutanan berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai dalam
kegiatan pengelolaan hutan, mulai dari pengukuran dan pemetaan
hutan, produksi hasil hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta
konservasi sumber daya hutan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kehutanan bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan hard skills dan soft skills. Kemampuan soft skills
mencakup daya juang, kemandirian, kemampuan adaptasi,
komunikasi, ketelitian, berfikir kritis, kreatif, kerja sama dan
kepemimpinan. Kemampuan hard skills mencakup aspek pengelolaan,
penanganan limbah dan administratif teknis lapangan sebagai berikut:
1. inventarisasi sumber daya hutan, sosial budaya dan identifikasi
keanekaragaman hayati;
2. pengukuran dan pemetaan hutan dan penerapan Sistem Informasi
Geografis (Penerapan SIG di bidang Kehutanan;
3. pembukaan wilayah hutan dan pemanenan hasil hutan;
4. pengujian dan penatausahaan hasil hutan;
5. produksi benih dan bibit tanaman hutan;
6. teknik rehabilitasi dan reklamasi hutan dan konservasi tanah dan
air; dan
7. pembinaan habitat, populasi, perlindungan dan pemanfaatan
tumbuhan dan satwa serta ekowisata.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini secara umum menyajikan pengetahuan, (fakta,
konsep, prosedur dan metakognitif), keterampilan dan sikap yang
disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di bidang kehutanan,
perkembangan teknologi serta regulasi yang berlaku.
Elemen Deskripsi
Inventarisasi Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan
sumber daya hutan penyajian data hasil inventarisasi hutan (biofisik,
dan sosial budaya permudaan, tegakan dan sosial budaya masyarakat
sekitar kawasan hutan) menggunakan metode
konvensional dan/atau alat modern.
Pengukuran dan Meliputi pengukuran, pengolahan data, pemetaan
pemetaan hutan konvensional, dan pemetaan digital berbasis sistem
informasi geografis (SIG).
Pembukaan wilayah Meliputi pembukaan wilayah hutan (jalan dan
hutan dan bangunan hutan), pemanenan hasil hutan
- 621 -
Elemen Deskripsi
pemanenan hasil (penebangan, pembagian batang, dan pengangkutan)
hutan menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
Pengujian dan Meliputi pengujian hasil hutan (penetapan satuan
penatausahaan ukur, peralatan, penetapan jenis, perhitungan volume,
hasil hutan identifikasi cacat, penetapan mutu), dan
penatausahaan hasil hutan (dokumentasi dan
pemeriksaan) menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Produksi benih dan Meliputi perbenihan dan pembibitan tanaman hutan
bibit tanaman menggunakan metode konvensional dan/atau alat
hutan modern.
Teknik rehabilitasi Meliputi teknik rehabilitasi dan reklamasi hutan dan
dan reklamasi lahan menggunakan metode konvensional dan/atau
hutan alat modern.
Konservasi tanah Meliputi teknik konservasi tanah dan air, erosi dan
dan air sedimentasi menggunakan metode konvensional
dan/atau alat modern.
Pembinaan habitat Meliputi kegiatan pembinaan satwa, perlindungan,
dan populasi, pemanfaatan tumbuhan dan satwa menggunakan
perlindungan dan metode konvensional dan/atau alat modern.
pemanfaatan
tumbuhan dan
satwa
Ekowisata Meliputi identifikasi atraksi dan daya dukung wisata
alam, promosi wisata alam, serta program dan
pemanduan wisata alam di dalam kawasan hutan
menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills
dan soft skills) di bidang kehutanan yang meliputi pengukuran dan
pemetaan hutan, produksi hasil hutan, rehabilitasi dan reklamasi
hutan serta konservasi sumber daya hutan.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknika Kapal Penangkap Ikan merupakan mata
pelajaran yang berisi kompetensi yang wajib dimiliki peserta didik
sesuai standar dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja bidang
pelayaran kapal penangkap ikan baik nasional maupun internasional
yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat Ahli Teknika Kapal
Penangkap Ikan Tingkat II (ATKAPIN II) dan sertifikat pendukung yang
akan digunakan sebagai persyaratan dalam jenjang jabatan menjadi
perwira mesin kapal yaitu kepala kamar mesin (Chief Engineer) pada
kapal perikanan dengan kekuatan daya dorong mesin penggerak
utama 100 - 300 Kilo Watt (KW) atau 134 - 402 Horse Power (HP).
Mata pelajaran ini lebih memfokuskan pada materi yang esensial dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
mata pelajaran konsentrasi keahlian sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya. Minimal mencantumkan hal-hal yang bersifat esensial,
memberi peluang kepada satuan pendidikan untuk melakukan
pengembangan sesuai dengan visi dan konteksnya.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknika Kapal Penangkap Ikan terdiri atas 11 elemen
sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Motor Penggerak Meliputi pengoperasian, perawatan, serta perbaikan
Kapal Penangkap motor diesel dan motor bensin.
Ikan
Pesawat Bantu Meliputi perencanaan, perawatan, perbaikan dan
Kapal Penangkap pengoperasian mesin bantu dek (macam-macam
Ikan pompa, mesin kemudi, mesin jangkar, dan cargo
winch) dan mesin bantu penangkapan kapal perikanan
(line hauler, line arranger, line thrower, dan branch line
winder).
Listrik Kapal Meliputi perencanaan gambar rangkaian instalasi
Penangkap Ikan tenaga listrik, perawatan, perbaikan, dan
pengoperasian sistem kelistrikan kapal perikanan
(generator dan motor listrik).
- 625 -
Elemen Deskripsi
Mesin Pendingin Meliputi pengoperasian, perawatan dan perbaikan
instalasi sistem refrigerasi (kompresor, kondensor,
evaporator dan expansion valve) serta penyambungan
pipa pendingin pada kapal penangkap ikan.
Ilmu Bahan, Bahan Meliputi pemahaman ilmu bahan permesinan kapal,
Bakar dan Pelumas bahan logam dan nonlogam, serta karakteristik bahan
bakar dan bahan pelumas.
Sistem Meliputi pengoperasian, pengukuran, pengaturan
Pengendalian dan sistem otomatisasi di kamar mesin dan di anjungan,
Otomatisasi sistem kontrol pneumatik, elektrik, dan hidraulik,
rangkaian sistem pengendali mesin utama dan bantu,
transmisi sinyal dan sistem alarm.
Dinas Jaga Meliputi pengaturan dinas jaga mesin yang
dilaksanakan oleh petugas jaga mesin serta membuat
laporan kegiatan ketika melaksanakan dinas jaga
mesin sesuai prosedur.
Perawatan dan Meliputi pembuatan perencanaan, perawatan dan
Perbaikan Mesin perbaikan mesin kapal penangkap ikan yang sesuai
Kapal Penangkap prosedur.
Ikan
Bahan dan Alat Meliputi pemilihan jenis bahan, alat, karakteristik alat
Tangkap Penangkap penangkapan ikan sesuai dengan daerah penangkapan
Ikan (fishing ground) dan jenis ikan serta perawatan alat
penangkapan.
Menggambar Meliputi pembuatan gambar teknik sesuai prosedur,
Teknik penerapan alat-alat gambar, pemberian ukuran pada
gambar, dan standarisasi gambar teknik.
Kerja Bengkel Meliputi perawatan dan penggunaan mesin perkakas,
peralatan kerja bengkel (ragum, alat pengukur, alat
penyiku alat penanda) serta alat keselamatan kerja
sesuai prosedur.
D. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata pelajaran Teknika Kapal Penangkap Ikan,
peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap pada
bidang Pelayaran Kapal Penangkap Ikan sesuai tuntutan standar kerja
dan memperoleh sertifikat kompetensi keahlian Certificate of
Competency (COC) Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan Tingkat II
(ATKAPIN II) dan sertifikat keterampilan Certificate of Proficiency (COP)
sesuai International Maritime Organization (IMO) STCW-F 1995 dan
sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga siap
memasuki dunia kerja baik sebagai tenaga kerja yang produktif
maupun mengembangkan dirinya untuk menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya sendiri dan orang lain.
A. Rasional
Mata pelajaran Nautika Kapal Penangkap Ikan merupakan tahapan
kompetensi yang wajib dicapai peserta didik setelah menyelesaikan
materi dasar konsentrasi keahlian sebagai upaya pemenuhan standar
dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja bidang pelayaran kapal
penangkap ikan baik nasional maupun internasional. Ketercapaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dimaksud
dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat Ahli Nautika Kapal
Penangkap Ikan Tingkat II (ANKAPIN II) dan sertifikat keterampilan
pendukung lainnya yang akan digunakan sebagai persyaratan dalam
jenjang jabatan menjadi perwira atau nahkoda di kapal penangkap
ikan pada kapal ukuran lebih dari 12 meter sampai dengan 24 meter.
B. Tujuan
Penyusunan capaian pembelajaran Nautika Kapal Penangkap Ikan
bertujuan membekali peserta didik dalam menguasai kompetensi agar
menjadi Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan dan memiliki sertifikat
keahlian ANKAPIN II. Untuk memenuhi standar kompetensi dimaksud
maka peserta didik perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap (softskill dan hardskill), dalam hal berikut:
1. menerapkan perencanaan pelayaran;
2. menerapkan ilmu pelayaran datar;
3. mengoperasikan navigasi radar dan elektronik;
4. menerapkan dinas jaga/P2TL;
5. menggunakan kompas magnet dan gasing;
6. melaksanakan olah gerak dan pengendalian kapal penangkap ikan;
7. melaksanakan komunikasi;
8. menerapkan meteorologi dan oseanografi;
9. menerapkan manajemen kapal penangkap ikan; dan
10. memilih bahan dan alat tangkap.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini terdiri atas 10 elemen yaitu sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Perencanaan Meliputi penerapan macam-macam peta laut dan buku
Pelayaran publikasi navigasi, pembacaan tanda-tanda, simbol-
simbol, keterangan-keterangan di peta laut untuk
keselamatan dalam merencanakan pelayaran dan
melaporkan buku harian kapal (log book).
Ilmu Pelayaran Meliputi pembuatan rute pelayaran, penentuan posisi
Datar kapal, membaring benda darat, angkasa,
menggunakan daftar ilmu pelayaran, almanak nautika
merpass dan lintang tengah hari.
Navigasi Radar dan Meliputi pengoperasian radar dan berbagai peralatan
Elektronik navigasi elektronik yang ada di kapal penangkap ikan
antara lain Radio Direction Finder (RDF), fish finder,
sonar, Global Positioning System (GPS), Very High
Frequency (VHF), Single Side Band (SSB), Vessel
Monitoring Aid (VMA), Vessel Monitoring System (VMS),
International Maritime Satellite Organization (inmarsat),
Automatic Identification System (AIS).
Dinas Jaga/P2TL Meliputi prosedur dinas jaga dan penerapan Peraturan
Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL).
Kompas Magnet Meliputi pengoperasian dan perawatan kompas magnet
dan Kompas Gasing dan kompas gasing serta pembuatan daftar deviasi
untuk menentukan haluan kapal.
- 629 -
Elemen Deskripsi
Olah Gerak dan Meliputi penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengendalian Kapal olah gerak kapal, pelaksanaan olah gerak dan
Penangkap Ikan pengendalian kapal dalam semua kondisi termasuk
pada saat setting dan hauling dengan menggunakan
berbagai alat penangkap ikan.
Komunikasi Meliputi pelaksanaan komunikasi dengan
huruf/angka, isyarat morse, radio komunikasi dan
jenis berita bahaya serta sistem GMDSS sesuai standar
IMO.
Meteorologi dan Meliputi penerapan, pembacaan dan pelaporan kondisi
Oseanografi cuaca, iklim dan perairan, menggunakan peralatan
meteorologi pada kegiatan operasi penangkapan ikan.
Manajemen Kapal Meliputi penerapan prinsip-prinsip dasar manajemen
Penangkap Ikan mencakup struktur organisasi, pembagian tugas di
kapal, penentuan daerah penangkapan, penanganan,
pemasaran dan pelaporan kegiatan penangkapan ikan
serta docking.
Bahan dan Alat Meliputi pemilihan bahan, sistem penomoran benang,
Tangkap pembuatan, pengoperasian, perawatan, dan perbaikan
alat penangkap ikan.
D. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata pelajaran Nautika Kapal Penangkap Ikan
peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada
bidang Pelayaran Kapal Penangkap Ikan sesuai standar kerja dan
memperoleh sertifikat keahlian Certificate of Competency (COC) Ahli
Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat II (ANKAPIN II) dan Sertifikat
Keterampilan Certificate of Proficiency (COP) sesuai International
Maritime Organization (IMO) STCW-F 1995 dan sertifikat dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga siap memasuki dunia
kerja baik sebagai tenaga kerja yang produktif maupun
mengembangkan dirinya untuk menciptakan lapangan kerja bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
A. Rasional
Mata pelajaran Teknika Kapal Niaga berfungsi meningkatkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan kompetitif di bidang pelayaran
untuk membekali peserta didik dalam pemenuhan standar dunia
industri, dunia usaha dan dunia kerja nasional maupun internasional
sesuai ketentuan International Convention on Standards of Training,
Certification and Watchkeeping (STCW) 1978 Amandemen 2010.
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknika Kapal Niaga bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan
penguatan karakteristik pelaut dalam mengoperasikan permesinan
kapal, sistem kelistrikan, elektronika, sistem kontrol, melaksanakan
perawatan dan perbaikan kapal, pengendalian operasi kapal dan
penanganan personel di kapal niaga pada tingkat operasional untuk
menumbuhkembangkan minat peserta didik mampu:
1. menerapkan dinas jaga mesin (engineering watch) kapal niaga;
- 633 -
2. mengoperasikan mesin penggerak utama (main propulsion engine)
kapal niaga;
3. mengoperasikan permesinan bantu (auxiliary machinery) kapal
niaga;
4. mengoperasikan sistem kelistrikan (marine electrical system) kapal
niaga;
5. menerapkan rangkaian elektronika (electronics) kapal niaga;
6. mengoperasikan sistem kontrol (control system) mesin kapal niaga;
7. memahami ilmu bahan (fabrication and repair materials) yang
digunakan dalam kapal niaga;
8. menggambar desain permesinan kapal niaga (marine engineering
drawing and design) kapal niaga;
9. melaksanakan perawatan dan perbaikan permesinan kapal niaga
(maintenance and repair) kapal niaga;
10. mengoperasikan peralatan kerja manual dan bertenaga (use of
hand maintenance tools) kapal niaga;
11. menentukan sistem perawatan permesinan (marine engineering
maintenance system) kapal niaga; dan
12. menerapkan kepemimpinan, etos kerja dan keterampilan
kerjasama tim (leadership and teamworking skills) kapal niaga.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknika Kapal Niaga terdiri atas beberapa elemen
beserta deskripsinya seperti berikut.
Elemen Deskripsi
Dinas Jaga Mesin Meliputi penerapan prosedur dalam jaga laut, jaga
(Engineering Watch) pelabuhan, jaga berlabuh jangkar, antara lain serah
terima jam jaga, tugas rutin selama jaga, pengisian log
book, tugas yang terkait dengan serah terima jaga
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan STCW 1978 Amandemen 2010.
Mesin Penggerak Meliputi pengoperasian mesin penggerak utama kapal
Utama (Main yang terdiri dari fungsi dan cara kerja mesin diesel dan
Propulsion Engine) turbin uap antara lain sistem pendingin, pelumas,
bahan bakar, perhitungan sederhana motor diesel
keterkaitannya dengan pesawat bantu, jenis-jenis
turbin uap, proses perubahan tenaga uap menjadi
tenaga kecepatan, segitiga kecepatan, dan perhitungan
daya guna turbin uap.
Permesinan Bantu Meliputi pengoperasian permesinan bantu di kapal,
(auxiliary antara lain generator diesel, pompa-pompa, kompresor
machinery) udara, purifier dan clarifier, oily water separator (OWS),
alat penghantar panas (heat exchanger), fresh water
generator, incinerator, sewage plant, mesin jangkar dan
penggulung tros, mesin kemudi, mesin pendingin,
- 634 -
Elemen Deskripsi
penataan pipa, dan perhitungan sederhana pompa-
pompa.
Sistem Kelistrikan Meliputi pengoperasian sistem kelistrikan kapal antara
Kapal (Marine lain perawatan sistem kelistrikan, rangkaian listrik,
Electrical System) alat ukur, serta prinsip dasar kelistrikan generator
alternating current (AC) dan direct current (DC).
Elektronika Meliputi penerapan sistem elektronik di kapal antara
(Electronics) lain dasar-dasar elektronika, penghantar arus listrik,
jenis-jenis dioda, transistor, kapasitor, induktor,
penerima sinyal (receiver), penguat, dan relay.
Sistem Kontrol Meliputi pengoperasian sistem kontrol di kapal antara
(Control System) lain alat pengukuran sistem kontrol, instrumen panel
kontrol, dan sistem kontrol pada permesinan kapal.
Ilmu Bahan Meliputi pemahaman jenis dan sifat bahan material
(Fabrication and yang digunakan di kapal antara lain dasar metalurgi,
Repair Materials) bahan non metallic, jenis-jenis baja, heat treatment,
bahan pengasah, dan bahan pelumas.
D. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan pelajaran Teknika Kapal Niaga peserta didik
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap pada bidang pelayaran
niaga sesuai yang dituntut oleh standar kerja dan dapat melanjutkan
mengikuti ujian keahlian pelaut untuk mendapatkan sertifikat
keahlian (Certificate of Competency) Ahli Teknika IV (ATT. IV), dan
Sertifikat Keterampilan (Certificate of Proficiency) sesuai International
Maritime Organization (IMO) STCW 1978 Amandemen 2010 sehingga
- 635 -
siap memasuki dunia kerja baik sebagai tenaga kerja yang produktif,
mengembangkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi dan mampu menciptakan lapangan kerja.
A. Rasional
Mata pelajaran Nautika Kapal Niaga berfungsi meningkatkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan kompetitif di bidang pelayaran
untuk membekali peserta didik dalam pemenuhan standar dunia
industri, dunia usaha dan dunia kerja nasional maupun internasional
sesuai ketentuan International Convention on Standards of Training,
Certification and Watchkeeping (STCW) 1978 Amandemen 2010.
B. Tujuan
Mata pelajaran Nautika Kapal Niaga bertujuan membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan
penguatan karakteristik pelaut dalam memahami fungsi navigasi,
penanganan dan pengaturan muatan, pengendalian operasi kapal dan
personel di kapal niaga pada tingkat operasional untuk
menumbuhkembangkan minat peserta didik sehingga mampu:
1. menerapkan ilmu pelayaran datar (terrestrial navigation) pada
- 638 -
kapal niaga;
2. mengoperasikan sistem navigasi elektronik (electronic navigation
system) pada kapal niaga;
3. mengoperasikan sistem kemudi dan kompas (compasses and
steering system) pada kapal niaga;
4. menerapkan meteorologi (meteorology) dalam pelayaran kapal
niaga;
5. melaksanakan peraturan pencegahan tubrukan di laut (P2TL) dan
dinas jaga kapal niaga (collisions regulation & watchkeeping for
officer);
6. melaksanakan olah gerak dan pengendalian kapal niaga (ship
manoeuvring and handling);
7. melaksanakan komunikasi dan isyarat visual pelayaran (visual
sign & communication) pada kapal niaga;
8. menerapkan penanganan dan pengaturan muatan (cargo handling
and stowage include cargo space inspection and reporting) pada
kapal niaga;
9. mengoperasikan perlengkapan kapal (deck and machinery
equipment) pada kapal niaga;
10. melaksanakan kecakapan bahari (seaman ship) pada kapal niaga;
11. menerapkan pelayaran astronomi (celestial navigation) pada kapal
niaga;
12. melaksanakan permesinan kapal niaga (ship machinery); dan
13. melaksanakan kepemimpinan, etos kerja, dan keterampilan kerja
sama tim (leadership and teamworking skill) pada kapal niaga.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Nautika Kapal Niaga terdiri atas beberapa elemen yang
dapat diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Ilmu Pelayaran Meliputi penerapan cara menentukan posisi kapal
Datar (Terrestrial dengan benda-benda di darat meliputi proyeksi bumi,
Navigation) peta, sistem pelampungan, buku publikasi nautika dan
buku harian kapal.
Elemen Deskripsi
Sistem Kemudi dan Meliputi pengoperasian sistem kemudi dan kompas di
Kompas kapal berupa sistem pedoman magnet, kesalahan
(Compasses and pedoman magnet, variasi, cara menimbal magnet,
Steering System) kompas magnet, compass gyro, koreksi kompas,
azimuth, kemudi manual, kemudi otomatis, kemudi
darurat dan respon kemudi.
Meteorologi (Meteor Meliputi penerapan instrumen meteorologi sebagai
ology) sumber data kapal dalam pelayaran berupa susunan
atmosfer bumi, jenis-jenis awan, proses pembentukan
front, tekanan udara/angin, kelembaban udara, arus,
perkiraan cuaca di laut, dan penggunaan skala
beaufort.
Peraturan Meliputi penerapan peraturan internasional tentang
Pencegahan pencegahan tubrukan di laut (International Regulations
Tubrukan di Laut for Preventing Collisions at Sea) 1972 dan prosedur
(P2TL) dan Dinas dinas jaga di pelabuhan, di laut, berlabuh jangkar, dan
Jaga (Collision petunjuk pengoperasian kapal.
Regulations and
Watchkeeping for
Officer)
Olah Gerak dan Meliputi penerapan tata cara olah gerak kapal dan
Pengendalian Kapal pengendalian kapal baik dalam keadaan berlayar di
(Ship Manoeuvring laut, di alur pelayaran sempit, di perairan dangkal,
and Handling) saat berlabuh jangkar, bersandar di dermaga, tender,
olah gerak menolong korban di laut untuk mencapai
tujuan dengan safety dan secure.
Komunikasi dan Meliputi penerapan prosedur komunikasi antar kapal,
Isyarat Visual antara kapal dengan pelabuhan, antara kapal dengan
pelayaran (Visual stasiun radio pantai, komunikasi marabahaya dan
Sign and isyarat visual pelayaran, sesuai dengan ANNEX IV
Communication) Colreg 1972 berupa isyarat bendera, isyarat cahaya,
dan isyarat bunyi.
Penanganan dan Meliputi penerapan prinsip-prinsip penanganan,
Pengaturan Muatan pengaturan, perencanaan, dan perawatan muatan
(Cargo Handling berupa pemadatan muatan, full and down, dan
and Stowage administrasi dokumen-dokumen muatan.
include Cargo Space
Inspection and
Reporting)
Perlengkapan Meliputi penggunaan peralatan kerja, penunjang
Kapal (Deck and perawatan, pemeliharaan alat-alat yang ada di atas
Machinery kapal khususnya peralatan kerja untuk deck berupa
Equipment) perlengkapan blok dan takal (jangkar, windlass,
mooring, arrangement, bolder), penataan kemudi, alat-
alat penolong, alat-alat semboyan, alat pencegah
pencemaran di laut, dan SOPEP (Shipboard Oil Pollution
Emergency Plan).
Kecakapan Meliputi penggunaan berbagai jenis tali yang
Bahari (Seaman digunakan di atas kapal untuk membuat lashing wire,
Ship) serta merawat tali tambat dan peralatan bongkar
muat.
Pelayaran Meliputi penerapan penentuan posisi kapal dengan
Astronomi (Celestial menggunakan benda angkasa berupa sistem tata
Navigation) surya, sistem bola angkasa, almanak nautika, sextant,
titik lintang polaris, lintang tengah hari, dan
perhitungan posisi kapal.
Permesinan Meliputi pemahaman klasifikasi mesin kapal,
Kapal (Ship pengoperasian mesin utama, mesin bantu, sistem
Machinery) perpipaan, dan mesin pompa di kapal niaga.
- 640 -
Elemen Deskripsi
Kepemimpinan, Meliputi penerapan management crew di atas kapal
Etos Kerja dan dan pelaksanaan training antara lain latihan orang
Keterampilan Kerja jatuh ke laut, latihan orang meninggalkan kapal, dan
Sama Tim latihan kebakaran sesuai dengan International Safety
(Leadership and Management Code (ISM Code).
Teamworking Skill)
D. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata pelajaran Nautika Kapal Niaga peserta
didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada bidang
Pelayaran Niaga sesuai yang dipersyaratkan oleh standar kerja dan
dapat melanjutkan untuk mengikuti ujian keahlian pelaut guna
mendapatkan sertifikat keahlian (Certificate of Competency) Ahli
Nautika IV (ANT. IV) dan Sertifikat Keterampilan (Certificate of
Proficiency) sesuai dengan peraturan International Maritime
Organization (IMO) STCW 1978 Amandemen 2010 sehingga siap
memasuki dunia kerja baik sebagai tenaga kerja yang produktif,
mengembangkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi dan mampu menciptakan lapangan kerja.
A. Rasional
Bisnis Digital merupakan salah satu mata pelajaran pada program
keahlian pemasaran. Bisnis digital merupakan segala jenis usaha, di
mana penjualan produk atau jasanya dilakukan secara daring atau
online, baik itu melalui website maupun aplikasi. Mata pelajaran ini
memuat kompetensi-kompetensi yang digunakan untuk berkarir di
dunia industri saat ini, baik bekerja pada pihak lain, berwirausaha
secara mandiri, maupun sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
sesuai dengan kejuruannya.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini berfokus pada penguasaan kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga bisnis digital atau jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Ekonomi bisnis dan Meliputi masalah-masalah ekonomi, model dan pelaku
administrasi umum ekonomi, perilaku konsumen dan produsen dalam
kegiatan ekonomi, penerapan ilmu ekonomi dalam
kegiatan usaha, pemahaman administrasi, serta fungsi-
fungsi manajemen.
Marketing Meliputi pengenalan struktur pasar dan bentuk pasar,
strategi bauran pemasaran, pengembangan produk,
daur hidup produk (product life cycle/PLC), merek
(branding), penetapan harga jual, dan promosi produk.
Perencanaan bisnis Meliputi analisis lingkungan bisnis dengan berbagai
model analisis, merencanakan strategi bisnis, analisis
usaha, penyusunan proposal usaha, dan
pengembangan usaha.
Komunikasi bisnis Meliputi etika bisnis, negosiasi bisnis, dan presentasi
bisnis.
Digital branding Meliputi pengantar digital branding, pembuatan logo
secara online, produksi konten digital, foto produk,
video produk, dan manajemen publikasi konten.
Digital onboarding Meliputi aktivasi penjualan melalui media sosial,
website, marketplace, dan online retail.
Digital marketing Meliputi pengantar digital marketing, etika warga
internet (internet citizen), analisis data digital, Google
Business Profile atau Google My Business (GMB), Search
Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing
(SEM), social media marketing, dan promosi di
marketplace.
- 644 -
Elemen Deskripsi
digital operation Meliputi pengantar operasional bisnis online, inventori,
customer relationship, pengiriman barang, laporan
pembelian dan penjualan online.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik menguasai kompetensi-kompetensi
Bisnis Digital sehingga mampu beradaptasi dengan mudah dalam
pekerjaannya. Selain itu, pada akhir Fase F pada aspek soft skill
peserta didik mampu menerapkan kompetensi kerja sesuai tuntutan
pekerjaan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam
memecahkan masalah dan mencari solusi secara konsisten.
A. Rasional
Mata pelajaran Bisnis Ritel merupakan mata pelajaran kejuruan yang
berisikan kompetensi-kompetensi yang digunakan untuk berkarir di
industri ritel. Untuk mendukung pengembangan karir tersebut,
peserta didik harus menguasai kompetensi-kompetensi terkait di
bidang ekonomi bisnis dan administrasi umum, marketing, customer
service, komunikasi bisnis, pengelolaan bisnis ritel, pengemasan dan
pendistribusian produk, strategi marketing, visual merchandising, dan
administrasi transaksi.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan sikao,
pengetahuan, dan keterampilan (soft skills dan hard skills),
yang meliputi:
1. menerapkan ekonomi bisnis dan administrasi umum;
2. menganalisis marketing;
- 647 -
3. melakukan customer service;
4. melakukan komunikasi bisnis;
5. menganalisis pengelolaan bisnis ritel;
6. mengevaluasi strategi marketing visual merchandising;
7. melakukan pengemasan dan pendistribusian produk; dan
8. membuat administrasi transaksi.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini bersifat hirarkis, di mana antara materi dari awal
sampai akhir saling berhubungan dan saling berkaitan, membutuhkan
ketelitian, ketekunan, dan kesabaran dalam menyelesaikan materi
pembelajaran. Berisi penguasaan kemampuan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah, keterampilan
manajerial, serta kemampuan mengikuti perkembangan pengetahuan
dan teknologi di bidang ritel.
Elemen Deskripsi
Ekonomi bisnis dan Meliputi masalah-masalah ekonomi, model ekonomi,
administrasi umum pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan produsen
dalam kegiatan ekonomi, serta penerapan ilmu ekonomi
dalam kegiatan usaha, pemahaman administrasi dan
fungsi-fungsi manajemen.
Marketing Meliputi pengenalan struktur pasar, strategi bauran
pemasaran, pengembangan produk, daur hidup
produk, penanaman brand image pada konsumen, dan
penetapan harga jual.
Customer service Meliputi ruang lingkup customer service, prosedur
komunikasi berbasis teknologi pada pelayanan
pelanggan, etika customer service, program loyalitas
pelanggan, handling customer, dan handling complain.
Komunikasi bisnis Meliputi ruang lingkup komunikasi bisnis, pembuatan
surat bisnis, presentasi bisnis dan negosiasi bisnis
dengan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris
dan/atau bahasa asing lainnya.
Pengelolaan bisnis Meliputi ruang lingkup bisnis ritel, proses bisnis ritel
ritel (ordering, receiving, dan selling), daily activity retail,
bentuk promosi, waralaba (franchising), stock opname,
dan teknik memperoleh modal usaha.
Strategi marketing Meliputi tampilan barang dalam penataan produk,
visual pembuatan, pembacaan, dan penerapan planogram,
merchandising serta perancangan visual display, dan teknik perawatan
produk.
Pengemasan dan Meliputi teknik pengemasan produk, saluran distribusi,
pendistribusian penghitungan nilai persediaan barang dengan metode
produk FIFO/LIFO dan/atau Average, dokumen penyerahan
barang, dokumen pengantar pengiriman barang, sistem
administrasi ordering dan receiving (PO, faktur, delivery
notes, dan receiving notes).
Administrasi Meliputi pengoperasian mesin kasir, proses transaksi
transaksi tunai, debit dan kredit, mesin kasa, dan alat transaksi
- 648 -
Elemen Deskripsi
bantu (EDC, scanner, bon, dan validasi), serta laporan
transaksi penjualan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik mampu mengembangkan bisnis ritel
secara mandiri. Peserta didik akan mampu menerapkan ekonomi
bisnis dan administrasi umum, menganalisis marketing, melakukan
customer service, melakukan komunikasi bisnis, menganalisis
pengelolaan bisnis ritel, mengevaluasi strategi marketing visual
merchandising, melakukan pengemasan dan pendistribusian produk,
dan membuat administrasi transaksi.
A. Rasional
Mata pelajaran Manajemen Perkantoran merupakan mata pelajaran
kejuruan yang berisi sekumpulan kompetensi untuk mencapai
penguasaan keahlian kerja di bidang manajemen perkantoran. Mata
pelajaran ini merupakan kelanjutan dari mata pelajaran Dasar-Dasar
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis pada Fase E sehingga
dalam proses pelaksanaan pembelajarannya akan lebih meningkatkan
kompetensi yang telah dicapai sesuai dengan tuntutan, tantangan, dan
kebutuhan dunia kerja.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan menghasilkan peserta didik yang
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan (soft skills dan hard
skills), yang meliputi:
1. memahami dasar-dasar ekonomi dan bisnis;
2. menerapkan pengelolaan administrasi umum;
3. menerapkan komunikasi di tempat kerja;
4. menerapkan pengelolaan kearsipan;
5. menerapkan teknologi perkantoran;
6. menerapkan pengelolaan rapat/pertemuan;
7. menerapkan pengelolaan keuangan sederhana;
8. menerapkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM);
9. menerapkan pengelolaan sarana dan prasarana; dan
10. menerapkan pengelolaan humas dan keprotokolan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini pada Fase F berfokus pada pendalaman dan
peningkatan penguasaan kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga
administrasi perkantoran atau jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Ekonomi dan bisnis Meliputi ilmu ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi,
perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk
badan usaha, lembaga keuangan, rencana usaha kecil
dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar
pemasaran.
Pengelolaan Meliputi korespondensi menggunakan bahasa
administrasi umum Indonesia dan bahasa Inggris tingkat dasar,
penanganan surat (mail handling), dokumen perjalanan
dinas, akomodasi dan transportasi perjalanan dinas
(business travelling arrangement), serta pengelolaan
jadwal kegiatan pimpinan (daily agenda).
Komunikasi di Meliputi prosedur berkomunikasi lisan dalam bahasa
tempat kerja Indonesia, bahasa Inggris dan/atau bahasa asing
lainnya melalui telepon maupun secara langsung
dengan kolega/pelanggan, serta mengelola informasi di
tempat kerja.
Pengelolaan Meliputi prosedur penyimpanan arsip, penggunaan
kearsipan arsip, pemeliharaan arsip, penentuan masa retensi
arsip, penyusutan arsip, serta pengelolaan arsip secara
elektronik/digital.
Teknologi Meliputi teknik mengetik cepat (keyboarding), peralatan
Perkantoran dan perlengkapan kantor (office supplies), mesin-mesin
kantor (office machine), aplikasi perkantoran (office
software), komputasi berbasis online (cloud computing),
serta akses data/informasi melalui internet.
Pengelolaan Meliputi pengelolaan rapat/pertemuan secara online
rapat/pertemuan maupun offline, penyiapan materi presentasi, dan
pembuatan notulen rapat.
Pengelolaan Meliputi pengelolaan kas kecil, pembuatan laporan kas
keuangan kecil, pelaksanaan transaksi perbankan sederhana,
sederhana serta pelaksanaan transaksi kas dan nonkas.
Pengelolaan sumber Meliputi peraturan ketenagakerjaan, prosedur
daya manusia administrasi perencanaan, perekrutan, pengembangan,
(SDM) penghargaan, hubungan industrial, penilaian, dan
pemberhentian karyawan.
Pengelolaan sarana Meliputi peraturan sarana dan prasarana kantor,
dan prasarana prosedur administrasi pengadaan, penyimpanan,
penyaluran, inventarisasi, pengoperasian,
pemeliharaan, penghapusan sarana dan prasarana
kantor, furniture kantor (office furniture), interior kantor
(office arrangement), dan tata ruang kantor (office
layout).
Pengelolaan humas Meliputi khalayak humas, etika dan kode etik profesi
dan keprotokolan humas, media komunikasi humas, kegiatan
kehumasan, pelayanan kepada kolega/pelanggan,
peraturan keprotokolan, dan penanganan berbagai
kegiatan keprotokolan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif, serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan
masalah, sedangkan pada aspek hard skills peserta didik mampu
memahami dan menerapkan elemen-elemen kompetensi pada mata
pelajaran ini.
- 653 -
A. Rasional
Mata pelajaran Manajemen Logistik merupakan mata pelajaran yang
mempelajari dasar-dasar manajemen rantai pasok (supply chain
management) yang menangani arus barang, arus informasi dan arus
uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan
(warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution),
dan layanan pengantaran (delivery services) secara efektif dan efisien,
mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of
destination).
B. Tujuan
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini berfokus pada penguasaan kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga logistik atau jabatan lain sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Ekonomi bisnis dan Meliputi pemahaman ilmu ekonomi, pelaku kegiatan
administrasi umum ekonomi, jenis pasar, bentuk badan usaha, rencana
usaha kecil dan menengah, e-commerce, dasar-dasar
pemasaran, pemahaman administrasi dan fungsi-fungsi
manajemen.
Dasar-dasar Meliputi pemahaman tentang jenis sistem rantai pasok
manajemen rantai dan manajemen logistik.
pasok (supply chain
management)
Penerapan Meliputi perencanaan pengadaan, negosiasi, dokumen
pengadaan kontrak, pemilihan penyedia barang/jasa, pengadaan
(procurement) barang/jasa.
- 656 -
Elemen Deskripsi
Manajemen Meliputi alur pergerakan barang, gudang penyimpanan,
pergudangan peralatan dan fasilitas gudang, penanganan barang,
persediaan barang, pengemasan, lokasi penyimpanan
dan sistem informasi gudang.
Pelayanan Meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
pelanggan yang diperlukan dalam pelayanan kebutuhan
pelanggan, penanganan keluhan pelanggan, serta
pengukuran kepuasan pelanggan.
Sistem informasi Meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
logistik yang diperlukan dalam mengidentifikasi Sistem
Informasi Logistik dan pengoperasian aplikasi.
Manajemen Meliputi konsep collecting-processing-transporting-
distribusi dan delivery dan reporting, penentuan rute, pemilihan alat
transportasi moda transportasi dan menangani dokumen moda
transportasi.
Perdagangan Meliputi dokumen-dokumen perdagangan
internasional internasional, pihak-pihak yang terkait dengan
perdagangan internasional, jasa pengurusan
transportasi (freight forwarding) serta peran freight
forwarder dalam perdagangan internasional.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik menguasai kompetensi-kompetensi di
bidang manajemen logistik sehingga mampu beradaptasi dengan
mudah dalam pekerjaannya. Selain itu, pada akhir Fase F peserta didik
akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan
masalah, dan mencari solusi secara konsisten.
A. Rasional
Layanan Perbankan merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi tentang jasa atau pelayanan perbankan, yang meliputi
kegiatan awal hari, melakukan transaksi dengan nasabah,
memberikan informasi produk dan jasa bank, menangani keluhan
nasabah, membuka dan memelihara rekening nasabah, melakukan
proses akhir hari, serta pengoperasian aplikasi komputer akuntansi
yang terkait dengan pelayanan perbankan yang dibutuhkan.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki
sikap, pengetahuan, keterampilan (soft skills dan hard skills), yang
meliputi:
1. memahami ekonomi bisnis dan administrasi umum;
2. memahami pengelolaan kas;
3. menerapkan layanan lembaga perbankan dan keuangan mikro;
4. menerapkan akuntansi perbankan dan keuangan mikro;
5. mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi di dunia perbankan;
dan
6. menerapkan perpajakan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki karakteristik, antara lain membutuhkan
nalar dan pemikiran yang mendalam; bersifat hierarkis, di mana setiap
materi memiliki keterkaitan dan harus dikuasai secara mendetail oleh
peserta didik; membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan kesabaran
dalam menyelesaikan materi pembelajaran.
Elemen Deskripsi
Ekonomi bisnis Meliputi permasalahan ekonomi, model dan pelaku
dan administrasi ekonomi, kegiatan ekonomi, penerapan ilmu ekonomi
umum dalam kegiatan usaha, administrasi, dan fungsi-fungsi
manajemen.
Pengelolaan kas Meliputi transaksi dan pelaporan kas kecil, pencatatan
penerimaan, pengeluaran, dan pelaporan kas bank,
transaksi dan pelaporan kliring, laporan rekonsiliasi
bank, serta transaksi pengelolaan kas dan laporan
transaksi pengelolaan kas.
Layanan lembaga Meliputi sistem perbankan di Indonesia, pemasaran
perbankan dan produk/layanan perbankan yang terintegrasi dengan
keuangan mikro perkembangan teknologi, penggunaan kartu ATM,
kartu kredit, mobile banking, dan safe deposit box,
bank garansi, transaksi leasing, transaksi modal
ventura, transaksi pegadaian, transaksi asuransi,
transaksi pasar modal, transaksi pasar uang,
transaksi dana pensiun, transaksi anjak piutang, serta
laporan jasa lembaga keuangan.
- 660 -
Elemen Deskripsi
Akuntansi Meliputi perbedaan akuntansi bank dengan akuntansi
Perbankan dan keuangan, persamaan dasar akuntansi bank,
Keuangan Mikro pencatatan transaksi produk layanan perbankan,
pencatatan transaksi valuta asing, pencatatan
penerimaan dan pembayaran bunga, siklus akuntansi
perbankan, dan evaluasi laporan akuntansi
perbankan.
Komputer Meliputi keterampilan peserta didik dalam
Akuntansi mengoperasikan program aplikasi komputer
akuntansi.
Perpajakan Meliputi jenis-jenis pajak, perhitungan pajak terutang,
penyetoran pajak kurang bayar, laporan pajak, serta
ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik dapat memahami aspek-aspek hard
skills dalam layanan perbankan dan mampu menerapkan elemen-
elemen kompetensi sebagai profesi operator muda perbankan dan
teknisi akuntansi junior. Selain itu, peserta didik memiliki karakter
yang berakhlak mulia, berintegritas tinggi, gigih, berpikir kritis,
konsisten, mampu berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal,
berpenampilan menarik, serta mampu mengelola pekerjaan
dengan manajemen waktu yang baik.
A. Rasional
Layanan Perbankan Syariah adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi tentang sistem operasional perbankan syariah,
pengelolaan dokumen transaksi syariah, dan pengoperasian aplikasi
komputer akuntansi sebagai fondasi awal penguasaan akuntansi dan
keuangan syariah untuk profesi operator muda perbankan dan teknisi
akuntansi junior (syariah).
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (soft skills dan hard skills), yang
meliputi:
1. memahami ekonomi bisnis dan administrasi umum;
2. menerapkan pengelolaan kas;
3. memahami prinsip dan konsep ekonomi Islam;
4. menerapkan layanan lembaga keuangan syariah;
5. menerapkan akuntansi perbankan syariah; dan
6. mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki karakteristik yang membutuhkan nalar
dan pemikiran yang mendalam, ketelitian, ketekunan, dan kesabaran
dalam menyelesaikan materi pembelajaran. Selain itu, materi dalam
mata pelajaran Layanan Perbankan Syariah berkaitan satu sama lain.
Elemen Deskripsi
serta pengelolaan dokumen transaksi entitas bisnis
syariah, strategi pemasaran lembaga keuangan
syariah, dan laporan evaluasi layanan bank syariah.
Akuntansi Meliputi perbedaan sistem akuntansi perbankan
Perbankan Syariah syariah dengan akuntansi keuangan, persamaan
dasar akuntansi perbankan syariah, mekanisme debit
kredit akuntansi perbankan syariah, pencatatan
transaksi simpanan pada bank syariah, pencatatan
transaksi sumber dana wadiah, transaksi
pembiayaan pada bank syariah, pencatatan transaksi
entitas bisnis syariah, dan proses siklus akuntansi
pada bank syariah.
Komputer Akuntansi Meliputi pengoperasian program komputer akuntansi.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik memiliki pemahaman mengenai materi
Layanan Perbankan Syariah sehingga terbangun kebanggaan terhadap
profesinya. Selain itu, peserta didik mampu menerapkan elemen
kompetensi mata pelajaran Layanan Perbankan Syariah untuk profesi
operator muda perbankan dan teknisi akuntansi junior (syariah).
Elemen Deskripsi
Ekonomi bisnis Pada akhir Fase F peserta didik mampu
dan administrasi mengidentifikasi permasalahan ekonomi, memahami
umum model dan pelaku ekonomi, memahami kegiatan
ekonomi, menerapkan ilmu ekonomi dalam kegiatan
usaha, serta memahami administrasi dan fungsi-
fungsi manajemen.
Pengelolaan kas Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami
pengelolaan kas mulai dari menganalisis transaksi dan
pelaporan kas kecil, pencatatan penerimaan,
pengeluaran dan pelaporan kas bank. Peserta didik
juga dapat menganalisis transaksi dan pelaporan
kliring, membuat laporan rekonsiliasi bank, dan
mengevaluasi transaksi pengelolaan kas, serta
membuat laporan transaksi pengelolaan kas.
Ekonomi Islam Pada akhir Fase F peserta didik mampu menganalisis
perkembangan perbankan syariah di Indonesia,
memahami prinsip dan sistem ekonomi Islam,
memahami pemikiran tokoh ekonomi Islam,
memahami hukum ekonomi Islam, dan menerapkan
prinsip kegiatan ekonomi Islam. Peserta didik juga
memahami larangan dalam bank dan industri
keuangan syariah nonbank, menerapkan ZISWAF,
menerapkan jenis-jenis akad transaksi dalam fiqh
muamalah, memahami jenis-jenis pajak, menghitung
pajak terutang, menyetor pajak kurang bayar,
menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan
umum dan tata cara perpajakan (KUP).
Layanan lembaga Pada akhir Fase F peserta didik memahami layanan
keuangan syariah lembaga keuangan syariah terstandar, menganalisis
sumber dana bank syariah, menerapkan sistem dan
mekanisme penghimpunan dan penyaluran dana bank
syariah, dan memproses transaksi keuangan. Peserta
didik juga dapat menerapkan penggunaan kartu ATM,
- 665 -
Elemen Deskripsi
kartu kredit, mobile banking, dan safe deposit box,
menganalisis pencatatan transaksi lembaga keuangan
nonbank syariah, menetapkan kelayakan pembiayaan
nasabah, memahami pengelolaan dokumen transaksi
entitas bisnis syariah, memahami strategi pemasaran
lembaga keuangan syariah, dan membuat laporan
evaluasi layanan bank syariah.
Akuntansi Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami
perbankan syariah perbedaan sistem akuntansi perbankan syariah
dengan akuntansi keuangan, dan menganalisis
persamaan dasar akuntansi perbankan syariah.
Peserta didik juga dapat menganalisis mekanisme
debit kredit akuntansi perbankan syariah,
menganalisis pencatatan transaksi simpanan pada
bank syariah, menganalisis pencatatan transaksi
sumber dana wadiah, menganalisis transaksi
pembiayaan pada bank syariah, menganalisis
pencatatan transaksi entitas bisnis syariah, dan
menganalisis proses siklus akuntansi pada bank
syariah.
Komputer Pada akhir Fase F peserta didik mampu
akuntansi mengoperasikan program komputer akuntansi untuk
mendukung pekerjaannya.
- 666 -
155. CAPAIAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI
A. Rasional
Mata pelajaran Akuntansi adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi akuntansi untuk profesi Teknisi Akuntansi Junior berupa
pengolahan, pencatatan, pengelompokan, penyajian data transaksi
yang berhubungan dengan keuangan.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. membutuhkan nalar dan pemikiran yang mendalam;
2. merupakan mata pelajaran yang hierarkis, di mana antara materi
dari awal sampai akhir saling berhubungan dan berkaitan; dan
3. membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran dalam
menyelesaikan materi pembelajaran.
Elemen Deskripsi
Ekonomi bisnis dan Meliputi permasalahan ekonomi, model dan pelaku
administrasi umum ekonomi, kegiatan ekonomi, penerapan ilmu ekonomi
dalam kegiatan usaha, administrasi, dan fungsi-fungsi
manajemen.
Akuntansi Meliputi analisis dokumen sumber dan dokumen
perusahaan jasa, pendukung pada perusahaan (entitas) untuk Wajib
dagang dan Pajak Orang Pribadi dan Badan, baik yang telah
manufaktur menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) maupun non-
PKP, proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal
umum atau khusus, pencatatan transaksi ke dalam
buku pembantu kartu piutang, kartu utang, dan kartu
persediaan barang dagang, posting jurnal umum atau
khusus ke dalam buku besar, penyusunan neraca
saldo, analisis transaksi penyesuaian, posting jurnal
penyesuaian ke dalam buku besar, neraca lajur
(worksheet), laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitas (perubahan modal), laporan posisi keuangan
(neraca), laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan, jurnal penutup, posting jurnal penutup ke
dalam buku besar, serta neraca saldo setelah
penutupan.
Khusus untuk perusahaan manufaktur ditambah
materi tentang harga pokok pesanan dan harga pokok
proses.
Akuntansi Meliputi standar akuntansi yang digunakan lembaga
lembaga/instansi atau instansi pemerintah.
pemerintah
- 668 -
Elemen Deskripsi
Akuntansi Meliputi kartu piutang, kartu utang, dan kartu
keuangan persediaan, dokumen dana kas kecil dan dokumen
dana kas di bank, kartu aktiva tetap, penyajian
laporan harga pokok produk, utang wesel jangka
panjang, penerbitan utang obligasi, serta analisis
berbagai jenis modal perusahaan (perbedaan modal
perorangan, firma, PT, CV, dan koperasi).
Komputer Meliputi pengoperasian program komputer akuntansi.
akuntansi
Perpajakan Meliputi jenis-jenis pajak, penghitungan pajak
terutang, penyetoran pajak kurang bayar, penyusunan
laporan pajak, serta ketentuan umum dan tata cara
Perpajakan (KUP).
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F peserta didik memiliki pemahaman yang jelas
tentang materi mata pelajaran ini. Selain itu, peserta didik menguasai
aspek-aspek hard skills dan mampu menerapkan elemen-elemen
kompetensi di bidang Akuntansi, serta soft skills yang menggambarkan
profil peserta didik yang memiliki integritas yang tinggi, gigih, berpikir
kritis, konsisten, mampu berkomunikasi baik verbal maupun
nonverbal, berpenampilan menarik, serta mampu mengelola pekerjaan
dengan manajemen waktu yang baik.
A. Rasional
Usaha Layanan Wisata merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi dalam konsentrasi keahlian Usaha Layanan Pariwisata,
terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki
oleh peserta didik dalam penguasaan kompetensi-kompetensi
fungsional di bidang pariwisata. Sikap yang dimiliki peserta didik pada
mata pelajaran ini, antara lain memiliki kemampuan komunikasi dan
pelayanan prima. Pengetahuan yang dimiliki peserta didik pada mata
pelajaran ini, antara lain mampu memahami pengelolaan jejaring mitra
bisnis yang sudah dimiliki dan mampu memahami dasar-dasar SEO
(Search Engine Optimizer). Keterampilan yang dimiliki peserta didik
konsentrasi keahlian Usaha Layanan Pariwisata, antara lain memiliki
keterampilan jejaring mitra bisnis, berbahasa Inggris maupun bahasa
asing pilihan lainnya. Mampu menggunakan aplikasi media sosial
ataupun aplikasi berbayar sarana pemasaran produk wisata berbasis
digital yang saat ini cenderung digunakan dalam bidang pariwisata.
Kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta didik melalui mata
pelajaran ini meliputi menerima dan memproses pemesanan,
menghitung harga dan menyiapkan tiket transportasi udara, darat dan
laut, merencanakan dan mengelola perjalanan wisata, mengelola
kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) secara
luring dan/atau daring, memasarkan produk wisata berbasis digital
serta memimpin rombongan wisata dan bekerja sebagai pemandu
wisata.
B. Tujuan
Mata pelajaran Usaha Layanan Wisata bertujuan membekali peserta
didik dengan kemampuan softskills dan hardskills sehingga peserta
didik mampu:
- 672 -
1. menerima dan memproses pemesanan serta menghitung harga dan
menyiapkan tiket transportasi udara, darat, dan laut;
2. merencanakan dan mengelola perjalanan wisata;
3. mengelola kegiatan MICE secara luring dan/atau daring;
4. memasarkan produk wisata secara digital; dan
5. memimpin rombongan wisata dan bekerja sebagai pemandu
wisata.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Usaha Layanan Wisata mempersiapkan sumber daya
manusia yang memiliki perilaku, pengetahuan dan keterampilan agar
peserta didik dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya. Mata pelajaran ini juga
mempersiapkan peserta didik untuk mampu berwirausaha dalam
bidang usaha layanan pariwisata.
Elemen Deskripsi
Pemesanan dan Meliputi komunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris
Penghitungan Tarif pada tingkat operasional dasar, pencarian dan
Transportasi Udara, mendapatkan data secara manual atau dari komputer,
Darat dan Laut penerimaan dan pemrosesan reservasi transportasi
udara, darat, laut, destinasi wisata dan akomodasi
secara manual atau menggunakan komputer.
Penghitungan tarif dan penyiapan tiket transportasi
udara domestik dan internasional serta
pengidentifikasian dokumen perjalanan.
Perencanaan dan Meliputi komunikasi secara lisan dan tulisan dalam
Pengelolaan bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar,
Perjalanan Wisata pencarian dan penginterpretasian informasi produk,
pencarian dan penyediaan informasi dan saran
mengenai daerah tujuan wisata, pencatatan dan
pengoordinasian jasa pemasok, pencarian dan
pengemasan paket produk wisata termasuk wisata
berkelanjutan.
- 673 -
Elemen Deskripsi
Pengelolaan Meliputi beberapa atau salah satu kegiatan yang
Kegiatan MICE sesuai dengan unggulan daerah: perencanaan event,
secara Luring pembuatan proposal penawaran kegiatan MICE,
dan/atau Daring pengelolaan kegiatan MICE secara luring dan/atau
daring, pelaksanaan aktivitas protokoler kegiatan
MICE.
Pemasaran Produk Meliputi pengoperasian peralatan dasar media digital,
Wisata Berbasis pengelolaan risiko keamanan media digital,
Digital pemberdayaan media sosial untuk menarik pelanggan,
pemasaran produk wisata secara digital, pemantauan
kinerja penjualan produk wisata pada media digital
dan pengelolaan transaksi keuangan digital.
Pemanduan Wisata Meliputi pelaksanaan komunikasi secara lisan dalam
dan Memimpin bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar,
Rombongan Wisata prosedur dasar pertolongan pertama, penerapan
prosedur kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan hidup, pelaksanaan kepemanduan wisata
dan wisata berkelanjutan, pemberian pelayanan pada
penjemputan (transfer-in) dan pengantaran wisatawan
(transfer-out), pengembangan dan pemeliharaan
pengetahuan umum yang diperlukan oleh pemandu
wisata, pembimbingan dan pemanduan rombongan
wisata, pengaturan peserta saat tur, penyiapan, dan
penyajian informasi wisata.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik memiliki wawasan dunia kerja dan
kewirausahaan, sehingga menguatkan renjana (passion), visi (vision),
imajinasi, dan kreativitas sebagai tenaga profesional dalam bidang
usaha layanan pariwisata.
A. Rasional
Ekowisata merupakan mata pelajaran yang berisi kompetensi
ekowisata pada konsentrasi keahlian Usaha Layanan Pariwisata. Mata
pelajaran Ekowisata berfokus pada wawasan lingkungan dengan
mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial,
budaya dan ekonomi masyarakat lokal, aspek pembelajaran, dan
pendidikan. Mata pelajaran ini berisi pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam penguasaan
kompetensi-kompetensi ekowisata di bidang Pariwisata. Softskills yang
dimiliki peserta didik pada mata pelajaran ini, antara lain memiliki
kemampuan komunikasi, kepercayaan diri, peduli kelestarian alam,
hidup mandiri, menghargai sesama, dan memiliki karakter hospitality.
Peserta didik juga diharapkan minimal menguasai bahasa Inggris dan
bahasa asing pilihan lainnya sebagai syarat untuk meningkatkan
kompetensi tenaga kerja muda Indonesia. Hardskills yang dimiliki
peserta didik pada mata pelajaran ini, antara lain memiliki
keterampilan merencanakan dan mengemas perjalanan ekowisata,
menghitung biaya perjalanan ekowisata, mengoordinasikan dan
mengoperasikan perjalanan ekowisata, kepemanduan ekowisata dan
pemasaran digital ekowisata. Peserta didik pada mata pelajaran
Ekowisata diharapkan memiliki keterampilan tambahan dalam
membangun jaringan usaha dan dasar-dasar SEO (Search Engine
Optimizer) untuk penggunaan aplikasi media sosial maupun media
bisnis digital. Mata pelajaran ini memuat kompetensi profesional
untuk membekali tamatan menjadi pekerja pada bidang kepemanduan
ekowisata, melanjutkan sesuai keahliannya, dan/atau sebagai
wirausaha sesuai bidangnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran Ekowisata bertujuan membekali peserta didik dengan
kemampuan soft skills dan hard skills sehingga peserta didik mampu:
1. merencanakan dan mengemas perjalanan ekowisata;
2. menghitung biaya perjalanan ekowisata;
3. mengoordinasikan dan mengoperasikan perjalanan ekowisata;
4. melakukan kepemanduan ekowisata; dan
5. memasarkan ekowisata secara digital.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Ekowisata mempersiapkan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, pengetahuan
yang kuat tentang destinasi ekowisata dan sikap dalam melakukan
pelayanan prima. Mata pelajaran ini mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk merencanakan dan mengemas perjalanan
- 677 -
ekowisata, menghitung biaya perjalanan ekowisata, mengoordinasikan
dan mengoperasikan perjalanan ekowisata, kepemanduan ekowisata,
dan pemasaran digital ekowisata.
Elemen Deskripsi
Perencanaan dan Meliputi perencanaan dan pengemasan program
Pengemasan perjalanan ekowisata, penginventarisasian potensi-
Perjalanan potensi ekowisata, komponen-komponen pendukung
Ekowisata ekowisata, dan pengemasan ekowisata berdasarkan
pariwisata berkelanjutan.
Pengorganisasian Meliputi penyelenggaraan perjalanan ekowisata,
dan menjalin hubungan dengan kalangan industri dan
Operasionalisasi masyarakat setempat, penanganan administrasi
Perjalanan penyelenggaraan perjalanan ekowisata, pengalokasian
Ekowisata sumber daya tur, pengembangan rencana operasional,
pengelolaan risiko operasional, pengoperasian tur di
daerah wisata terpencil, koordinasi kegiatan
pariwisata budaya yang sesuai, prosedur keselamatan
dan keamanan, aktivitas pariwisata yang sesuai
dengan budaya, penggunaan bahasa Inggris di tingkat
operasional dasar.
Penghitungan Biaya Meliputi identifikasi keterkaitan perhitungan harga,
Perjalanan penyampaian perhitungan harga, tindak lanjut
Ekowisata perhitungan harga berdasarkan komponen-komponen
biaya perjalanan ekowisata seperti biaya transportasi,
biaya akomodasi, dan komponen biaya lainnya.
Kepemanduan Meliputi pengembangan materi interpretatif untuk
Ekowisata kegiatan ekowisata, pekerjaan sebagai pemandu
wisata, pengelolaan kegiatan interpretatif, penyajian
komentar wisata, penggunaan bahasa Inggris di
tingkat operasional dasar, dan keterampilan tambahan
lainnya yang sesuai dengan karakteristik wilayah
destinasi ekowisata.
Pemasaran Digital Meliputi pengoperasian peralatan media digital,
Ekowisata pengelolaan risiko keamanan media digital,
pemberdayaan media sosial untuk menarik pelanggan,
pemasaran produk ekowisata secara digital,
pemantauan kinerja penjualan produk ekowisata pada
media digital, dan pelaksanaan transaksi keuangan
digital.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan memiliki kompetensi fungsional
mata pelajaran Ekowisata yang dipilihnya sehingga menguatkan
renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas peserta didik
memasuki dunia kerja. Peserta didik mampu merencanakan dan
menyelenggarakan perjalanan ekowisata seperti pada tabel berikut.
A. Rasional
Perhotelan merupakan mata pelajaran yang berisi kompetensi
perhotelan pada konsentrasi keahlian Perhotelan. Mata pelajaran
Perhotelan mempelajari berbagai kompetensi pada front office,
housekeeping, serta food and beverages service. Pada setiap
kompetensi yang ada pada mata pelajaran Perhotelan berisi
pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus
dimiliki peserta didik. Kompetensi peserta didik konsentrasi keahlian
Perhotelan, antara lain memiliki keterampilan melaksanakan tugas
menyediakan layanan Front Office seperti layanan reservasi, layanan
porter, layanan akomodasi reception, memberikan layanan melalui
telepon, memberikan informasi yang dibutuhkan tamu. Kompetensi di
bidang housekeeping seperti memiliki keterampilan untuk
melaksanakan pembersihan public area secara benar, pembersihan
dan penataan kamar, penanganan laundry, dan penyediaan rangkaian
bunga. Kompetensi pelayanan makanan dan minuman terdiri dari
menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman, menyediakan
room service, kebersihan peralatan makan dan minum.
B. Tujuan
Mata pelajaran Perhotelan bertujuan membekali peserta didik dengan
kemampuan softskills dan hardskills yaitu kemampuan minimal
berbahasa Inggris dan bahasa asing pilihan lainnya, pelayanan prima,
menjaga kebersihan dan hospitality melalui proses pembelajaran:
1. menerapkan dan melakukan tugas operasional Kantor Depan Hotel
(Front Office);
2. menerapkan dan melakukan tugas operasional Tata Graha dan
Binatu (Housekeeping and Laundry); dan
3. menerapkan dan melakukan tugas operasional Pelayanan
Makanan dan Minuman (Food and Beverage Service).
C. Karakteristik
Mata pelajaran Perhotelan merupakan jabaran dari kompetensi
fungsional untuk menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki
perilaku (softskills), pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
tepat dalam bidang perhotelan. Mata pelajaran perhotelan
mengembangkan kemampuan peserta didik menerapkan cara
melaksanakan layanan Front Office, Housekeeping dan Laundry, serta
Food and Beverage Service, untuk menguatkan renjana (passion), visi
(vision), imajinasi, dan kreativitas. Elemen yang terdapat pada mata
pelajaran perhotelan dijelaskan pada tabel berikut.
Elemen Deskripsi
Front Office Meliputi konsep dan implementasi penanganan
reservasi, penyediaan layanan porter, penyediaan
layanan reception, pemrosesan transaksi keuangan,
penjelasan fasilitas dan pelayanan hotel, serta
penyajian informasi yang dibutuhkan tamu, dan
komunikasi melalui telepon.
Housekeeping dan Meliputi konsep dan implementasi penyediaan layanan
Laundry housekeeping, pembersihan area publik hotel, dan
penyiapan rangkaian bunga, pembersihan dan
penataan kamar, penanganan fasilitas kehilangan dan
penemuan barang tamu, penanganan linen, pakaian
seragam karyawan dan pakaian tamu, pelaksanaan
- 681 -
proses pencucian secara laundry, dan penyediaan
layanan laundry valet.
Food and Beverage Meliputi konsep penyediaan layanan makanan dan
Service minuman, penyediaan room service, penerimaan dan
penyimpanan persediaan barang.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi keahlian
yang dipilihnya sehingga menguatkan renjana (passion), visi (vision),
imajinasi, dan kreativitas untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.
Selain itu pada akhir fase F, pada aspek hard skills peserta didik
mampu mengidentifikasi dan mempraktikan elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Perhotelan sebagai berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Kuliner berisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam penguasaan kompetensi
di bidang kuliner. Ruang lingkup mata pelajaran ini mulai dari
persiapan, pengolahan, sampai dengan menghidangkan makanan
yang bersifat tradisional dan internasional. Keterampilan yang dimiliki
peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran ini, yaitu memiliki
keterampilan menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), pengetahuan tentang alat memasak dan bahan makanan,
menganalisis resep makanan dan minuman, mengaplikasikan proses
persiapan, pembuatan hingga penyajian dan pengemasan makanan
dan minuman, pelayanan makan dan minum sesuai dengan standar
industri.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kuliner bertujuan membekali peserta didik dengan
kemampuan softskill dan hardskill melalui proses pembelajaran
sehingga peserta didik mampu:
1. menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
2. menerapkan pengetahuan tentang alat memasak dan bahan
makanan;
3. menganalisis resep, makanan, dan minuman;
4. mengaplikasikan proses persiapan, pembuatan hingga penyajian
dan pengemasan makanan dan minuman;
5. melakukan pelayanan makan dan minum sesuai dengan standar
industri; dan
6. mendemonstrasikan praktik masakan Kontinental, Oriental,
Indonesia, Pastry Bakery dan Kue Indonesia sesuai standar
industri.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Kuliner menekankan pada aspek-aspek softskill yang
berkaitan dengan kedisiplinan, ketangguhan, dan keuletan yang
diperlukan peserta didik untuk menunjang pengembangan
- 684 -
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Mata pelajaran ini memuat
kompetensi profesional untuk membekali tamatan sebagai juru masak
yang mandiri dan siap untuk bekerja di dunia usaha dan dunia
industri, melanjutkan sesuai keahliannya, dan/atau sebagai
wirausaha sesuai bidangnya.
Elemen Deskripsi
Kesehatan dan Meliputi menerapkan Kesehatan dan Keselamatan
Keselamatan Kerja Kerja (K3) meliputi Kesehatan dan Keselamatan kerja,
(K3) Alat Pelindung Diri (APD), risiko penanganan
kebakaran, penyakit akibat kerja, kebersihan dapur
dan kebersihan pribadi secara mandiri.
Persiapan Alat dan Meliputi cara menggunakan berbagai alat, cara
Bahan membersihkan dan penyimpanan alat. Pemilihan
bahan hewani dan nabati, penghitungan bahan,
penimbangan dan penyimpanan bahan berdasarkan
klasifikasi bahan makanan basah, bahan makanan
kering, dan beku.
Pengolahan Meliputi yang dibutuhkan dalam proses pengolahan
Makanan dan makanan dengan berbagai teknik dasar memasak,
Minuman pembuatan bumbu dasar, pembuatan stock dan soup,
pembuatan dan penyimpanan grafy sauce, dan
sandwich. Hidangan berbahan utama nabati dan
hewani, hidangan nasi mie, dan pasta. Hidangan kue
tradisional Indonesia, hidangan penutup (dessert),
produk pastry dan bakery, serta minuman panas dan
dingin.
Penyajian Makanan Meliputi yang dibutuhkan dalam penyajian makanan
dan Minuman dan minuman, pemilihan alat hidang, penataan
hidangan, porsi hidangan, serta membuat hiasan
makanan dan minuman.
Pelayanan Makan Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
dan Minuman yang dibutuhkan dalam pelayanan makanan dan
minuman, langkah-langkah pelayanan makanan dan
minuman kepada tamu sesuai standar pelayanan,
komunikasi secara baik, sopan, dan jujur, serta
pengantaran pesanan pelanggan sesuai standar
industri.
- 685 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik dapat menerapkan prosedur Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3), menganalisis resep masakan,
mengoperasikan jenis alat memasak, mengidentifikasi jenis bahan
makanan, menerapkan cara penggunaan alat memasak,
mengaplikasikan cara penanganan bahan makanan, menerapkan cara
penyimpanan alat dan bahan, mempraktikkan hidangan bahan dasar
hewani, membuat kue tradisional Indonesia, membuat produk pastry
dan bakery, serta menerapkan cara penyajian dan pengemasan.
Softskill di akhir fase F, peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi
dengan baik, bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim, beretika,
bermoral, dan santun. Capaian Pembelajaran Kuliner pada akhir Fase
F dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Rasional
Kecantikan Kulit dan Rambut adalah mata pelajaran yang mempelajari
kompetensi yang mendasari penguasaan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Beautician, Hairdresser,
Make-up Artist, dan Therapist yang profesional. Mata pelajaran ini
mengenalkan spesifikasi dan karakteristik pengetahuan bidang
kecantikan kulit dan rambut dengan perkembangan teknologi yang
mengacu pada kebutuhan industri dan standar kompetensi kerja yang
dipersyaratkan dan senantiasa berupaya untuk mengembangkan
kompetensinya sesuai perkembangan teknologi pada perkembangan
dunia kecantikan, baik dalam tren mode, peralatan yang digunakan
ataupun metode dalam perawatan kecantikan kulit dan rambut.
Kecantikan kulit dan rambut merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi penguasaan teknik perawatan wajah, perawatan tangan,
kaki dan nail art, rias wajah, penambahan bulu mata (eyelash
extention), penataan sanggul tradisional, modern dan kreatif,
pemangkasan rambut dan penataan, pengeritingan dan pelurusan
rambut, pewarnaan rambut, pemasaran dan penjualan jasa pada
usaha kecantikan, yang merupakan kesatuan kegiatan pekerjaan yang
meliputi penguasaan perencanaan dan pelaksanaan kerja bagi peserta
didik. Untuk mendalami industri kecantikan kulit dan rambut dan
industri kreatif bidang kecantikan seperti Influencer, Beauty Blogger,
dan Make-up Freelancer, dengan memiliki Profile Entrepreneur,
sehingga dapat menciptakan peluang usaha dan pekerjaan/profesi
pelayanan jasa kecantikan kulit dan rambut, memiliki kemampuan
tahapan operasional perawatan kecantikan kulit dan rambut dengan
menerapkan prosedur operasional standar (POS) industri kecantikan
secara menyeluruh dengan pelayanan prima, kemampuan komunikasi
secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung melalui
teknologi komunikasi (telepon, email, dan situs jejaring sosial),
memiliki sikap kerja dan berkemampuan dalam pemasaran dan
konsultasi digital.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kecantikan Kulit dan Rambut bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan softskills dan hardskills
melalui proses pembelajaran:
1. menerapkan sanitasi dan higiene serta Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di ruang praktik kecantikan kulit dan
rambut;
2. menerapkan pengetahuan anatomi dan gizi untuk perawatan
kecantikan kulit dan rambut;
3. melakukan persiapan kerja di ruang praktik kecantikan;
- 688 -
4. melakukan konsultasi dan analisis pada pelanggan berdasarkan
karakteristik pelanggan sesuai dengan pelayanan yang akan
dilakukan;
5. melakukan pelayanan perawatan wajah;
6. melakukan perawatan tangan, kaki, dan nail art;
7. melakukan rias wajah;
8. melakukan penambahan bulu mata (eyelash extension);
9. melakukan penataan sanggul tradisional, modern dan kreatif;
10. melakukan pemangkasan dan penataan rambut (hair cutting dan
styling);
11. melakukan pengeritingan dan pelurusan rambut (hair texturing);
12. melakukan pewarnaan rambut (hair coloring) dengan berbagai
teknik;
13. melakukan pemasaran dan penjualan jasa pada usaha kecantikan;
14. memiliki sikap dan etos kerja yang baik, kreatif, disiplin dan
bernalar kritis dalam melakukan pelayanan kecantikan kulit, dan
rambut; dan
15. melakukan kerja lapangan secara profesional.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini merupakan kompetensi utama yang menekankan
pada aspek-aspek softskills yang berkaitan dengan tanggung jawab
terhadap lingkungan dan diri pribadi, taat dalam penerapan kebijakan
serta prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di ruang praktik
kecantikan kulit dan rambut, teliti terhadap persiapan kerja secara
keseluruhan baik persiapan area kerja, alat, bahan, lenan, kosmetika,
pribadi dan pelanggan dengan menerapkan Prosedur Operasional
Standar (POS) industri kecantikan, sopan dalam melakukan pelayanan
terhadap pelanggan, tepat dalam menerapkan pengetahuan anatomi
kulit, otot dan rangka wajah dalam merencanakan dan menentukan
untuk perawatan wajah, rias wajah, perawatan tangan, kaki dan nail
art, penambahan bulu mata (eyelash extension), pemangkasan dan
penataan, pengeritingan dan pelurusan, penataan sanggul, dan
pewarnaan rambut.
Elemen Deskripsi
Perawatan Wajah Meliputi perawatan kulit wajah bermasalah dengan
teknologi dasar, produk kosmetik dan alat kecantikan
sesuai jenis/tipe, kondisi dan masalah kulit, prosedur
kerja perawatan wajah dengan teknologi dasar, 5 (lima)
gerakan dasar pijat wajah berupa perawatan tunggal
atau bagian dari rangkaian perawatan, dan dapat
diintegrasikan dengan unit mengoperasikan peralatan
terapi estetika wajah dasar dan/atau unit melakukan
perawatan wajah.
Perawatan Tangan, Meliputi perawatan tangan, kaki, dan nail art,
Kaki dan Nail Art konsultasi dan analisis, teknik kerja perawatan
tangan, kaki, cat kuku, nail art dan penyambungan
kuku (nail extension).
Rias Wajah Meliputi rias wajah sikatri, geriatri, panggung,
fotografi, karakter dan fantasi (body painting),
konsultasi dan analisis karakteristik rangka wajah,
konsep desain rias sesuai tema, koreksi bentuk wajah,
penampilan secara keseluruhan (total look) dan
menawarkan layanan lanjutan dan produk rias wajah,
serta membuat portofolio digital.
Penambahan Bulu Meliputi penambahan bulu mata (eyelash extention),
Mata (Eyelash konsultasi dan analisis bentuk mata, proses kerja
Extension) penambahan bulu mata individual/double, dan
membuat dokumentasi portofolio digital.
Penataan Sanggul Meliputi penataan sanggul tradisional daerah
Tradisional, Indonesia dan modifikasi sesuai dengan kreativitas
Modern, dan Kreatif tanpa menghilangkan karakteristik kearifan lokal dan
budaya setempat, konsultasi dan analisis desain
sanggul, penataan sanggul modern dan kreatif untuk
berbagai kesempatan disesuaikan dengan tren mode
sesuai karakteristik pelanggan, dan penampilan secara
keseluruhan (total look).
Pemangkasan Meliputi perencanaan desain pemangkasan rambut
Rambut dan dan penataan (hair cutting dan styling), konsultasi dan
Penataan (Hair analisis kondisi rambut, teknik pemangkasan dasar
Cutting dan Styling) dengan menggunakan berbagai jenis alat seperti
gunting, razor, clipper, penataan rambut (hair styling)
dengan atau tanpa alat sesuai karakteristik pelanggan,
penampilan secara keseluruhan (total look), dan
membuat dokumentasi portofolio.
- 690 -
Elemen Deskripsi
Pengeritingan dan Meliputi teknik pengeritingan dasar dan desain,
Pelurusan Rambut pratata (hair design) yang berkaitan dengan penataan
(Hair Texture) rambut pendek/panjang, konsultasi dan analisis
kondisi rambut, desain penataan sesuai karakteristik
pelanggan, mengeriting rambut dengan berbagai alat
dan teknik yang sesuai, meluruskan rambut
(smoothing dan rebonding), dan teknik blow permanen
termasuk proses pengerjaan pewarnaan rambut di
dalam teknik blow permanen.
Pewarnaan Rambut Meliputi teknik pewarnaan rambut single application,
(Hair Coloring) double application, pewarnaan artistik (highlight,
lightening) sesuai dengan jenis produk pewarnaan yang
digunakan (permanen, semi permanen dan direct), dan
penampilan secara keseluruhan (total look).
Pemasaran dan Elemen ini meliputi pemasaran dan penjualan jasa
Penjualan Jasa dalam usaha kecantikan, persiapan data informasi dan
Pada Usaha perangkat penjualan jasa kecantikan, penjualan jasa
Kecantikan pada usaha kecantikan, laporan rekaman dan
dokumentasi catatan penjualan jasa kecantikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai mata pelajaran ini melalui penguatan wawasan dunia kerja
dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-elemen pembelajaran,
sehingga mampu menguatkan renjana (passion) dan visi (vision) untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar serta memiliki
kemampuan capaian pembelajaran sebagai berikut.
A. Rasional
Spa dan Beauty Therapy merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan tentang perilaku,
pengetahuan, sikap kerja dan keterampilan yang harus dikuasai oleh
seorang beutician, dan therapist yang profesional sesuai kebutuhan
dunia kerja serta ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Peserta didik diharapkan mampu menguasai bahasa Inggris dan
bahasa asing pilihan sebagai syarat untuk meningkatkan kompetensi
tenaga kerja muda Indonesia hingga mampu mencapai standar
kompetensi di tingkat ASEAN (Asean Skills Standar). Landasan untuk
mendalami industri spa dan beauty therapy adalah kemampuan
komunikasi, penerapan pelayanan prima di industri dengan mengikuti
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait dunia
spa dan beauty therapy seperti influencer dan beauty blogger dengan
memiliki beautypreneur sehingga dapat menciptakan peluang usaha
dan pekerjaan/profesi layanan jasa spa dan beauty therapy.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan softskills dan hardskills melalui proses pembelajaran
antara lain:
1. menerapkan analisa dasar kondisi pelanggan untuk perawatan
spa;
2. melakukan pijat badan Indonesia, internasional mengaplikasikan
minyak atsiri (aromatherapy) untuk perawatan spa;
- 695 -
3. melakukan perawatan tangan, kaki dan kuku;
4. melakukan pencabutan bulu dengan wax (Waxing) dan
menggunakan teknologi;
5. melakukan perawatan badan tradisional dan menggunakan
teknologi;
6. melakukan perawatan badan dengan penguapan;
7. melakukan perawatan badan dengan hydrotherapy;
8. melakukan perawatan wajah manual dan menggunakan teknologi;
9. melakukan rias wajah khusus; dan
10. melakukan penjualan jasa dan produk ritel pada usaha spa dan
beauty therapy.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini merupakan materi fungsional di bidang pariwisata
untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki perilaku
(softskills), pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam bidang
spa dan beauty therapy. Pada proses pembelajaran peserta didik
diberikan pemahaman tentang cara menerima, menganalisis,
melakukan hingga mengakhiri pelayanan perawatan dengan
menanyakan kepuasan pelanggan dan merencanakan serta
memasarkan produk sebagai kompetensi yang harus dimiliki oleh
peserta didik secara spesifik. Spesifikasi keahlian spa dan beauty
therapy mampu memberikan persepktif pada tingkat kompetensi
tertentu yang dapat ditingkatkan dan diasah oleh peserta didik di fase
F. Aspek yang dipelajari pada spa dan beauty therapy terdiri atas 6
(enam) elemen dan deskripsi sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Manicure, Pedicure Meliputi analisis kondisi pelanggan, mengaplikasikan
dan Waxing minyak atsiri (aromatherapy) untuk perawatan spa,
perawatan tangan, kaki dan kuku, menghias kuku
(nail art), dan pencabutan bulu dengan wax (waxing).
Perawatan Wajah Meliputi analisis kondisi pelanggan, perawatan wajah
(Beauty Aesthetic) (facial manual) dan perawatan wajah lanjutan dengan
menggunakan teknologi.
Perawatan Badan Meliputi analisis kondisi pelanggan, pengarahan
(Body Treatment) aktivitas oleh fisik, pijat badan indonesia dan
internasional untuk relaksasi, pijat punggung dan
refleksi untuk spa, perawatan payudara, berendam
(hydrobath), penguapan (steam), dan sauna.
Perawatan Badan Meliputi analisis kondisi pelanggan, perawatan body
dengan Lulur dan scrub/eksfoliating, masker badan tradisional dan
Aromatherapy khusus (body mask), perawatan lulur, dan boreh Bali,
perawatan balut badan (body wrap), dan perawatan
ratus Jawa.
- 696 -
Elemen Deskripsi
Rias Wajah Khusus Meliputi persiapan rias wajah sikatri dan geriatri,
mengaplikasikan kosmetik khusus untuk
menyamarkan ketidaksempurnaan pada kulit wajah,
melakukan penataan rambut untuk mendukung hasil
rias wajah khusus dan mengakhiri rias wajah sikatri
dan geriatri.
Penjualan Jasa dan Meliputi penjualan jasa dalam usaha spa dan beauty
Produk Ritel pada therapy, melakukan pemasaran, membuat konten
Usaha Spa dan media sosial dan menerapkan teknologi informasi
Beauty Therapy untuk pengelolaan bisnis pada usaha spa dan beauty
therapy.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik akan mendapatkan kompetensi
fungsional dengan memperhatikan penerapan sanitasi higiene,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), melakukan persiapan
peralatan dan perlengkapan dengan urutan kepraktisan kerja sesuai
dengan Prosedur Operasional Standar (POS) industri dan
memperhatikan indikasi, kontra indikasi, kontra aksi perawatan spa
sebagai kompetensi kesatuan yang utuh sehingga mampu menguatkan
renjana (passion), visi (vision), untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar.
A. Rasional
Seni Lukis merupakan mata pelajaran dalam Bidang Seni dan
Ekonomi Kreatif, Program Keahlian Seni Rupa. Mata pelajaran Seni
lukis adalah mata pelajaran kejuruan yang memberi bekal kepada
peserta didik tentang konsep, teknik, dan kreativitas penciptaan karya
seni rupa dua dimensional dan memiliki nilai-nilai estetis dan artistik.
Pembelajaran Seni Lukis dilakukan secara manual dan digital dengan
memperhatikan budaya seni lukis lokal, nasional, dan global, serta
teknologi terkini seni lukis.
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Lukis bertujuan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap (soft skills, hard skills, dan
- 699 -
karakter), agar mengenal semua kompetensi dan menguasai
kompetensi tertentu dalam seni lukis secara mendalam sesuai dengan
passion, minat, dan bakatnya, antara lain:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Seni Lukis berfokus pada soft skills,
hard skills, dan karakter dalam bidang pekerjaan seni lukis sesuai
dengan perkembangan dunia kerja, melalui penguasaan konsep dan
teknik melukis, proses penciptaan karya lukis, dan pemasaran karya
lukis secara manual dan digital. Peserta didik mampu bekerja di
industri, berwirausaha mandiri dalam bidang seni lukis dan
melanjutkan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Karakter khusus mata pelajaran seni lukis adalah eksplorasi garis,
bentuk, ruang, tekstur, gerak, dan warna, dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pengorganisasian unsur seni rupa dua dimensional.
Elemen Deskripsi
Seni Lukis Media Lingkup pembelajaran meliputi konsep dan
Kering implementasi melukis dengan berbagai teknik melalui
media/bahan kering. Kesan visual dalam seni lukis
dengan media/bahan kering menampakkan kesan
dalam transisi arsir dan garis/outline yang lembut
maupun kasar. Ungkapan visual bisa meliputi berbagai
gaya, antara lain realis, dekoratif, ekspresif.
- 700 -
Elemen Deskripsi
Seni Lukis Cat Air Lingkup pembelajaran meliputi konsep dan
implementasi unsur keteknikan aquarel dalam melukis
cat air. Kesan visual dalam seni lukis dengan bahan cat
air menampakkan kesan spontan yang cerah.
Ungkapan visual bisa meliputi berbagai gaya, antara
lain realis, dekoratif, ekspresif.
Seni Lukis Cat Lingkup pembelajaran meliputi konsep dan
Akrilik implementasi unsur keteknikan transparan maupun
plakat dalam melukis menggunakan bahan cat akrilik.
Kesan visual dalam seni lukis dengan bahan cat akrilik
menampakkan kesan cerah. Ungkapan visual bisa
meliputi berbagai gaya, antara lain realis, dekoratif,
ekspresif.
Seni Lukis Cat Lingkup pembelajaran meliputi konsep dan
Minyak implementasi unsur keteknikan plakat dalam melukis
menggunakan bahan cat minyak Kesan visual dalam
seni lukis dengan bahan cat minyak menampakkan
kesan yang dalam. Ungkapan visual bisa meliputi
berbagai gaya, antara lain realis, dekoratif, ekspresif.
Seni Lukis Mixed Lingkup pembelajaran meliputi konsep dan
Media implementasi unsur bereksperimen media, bentuk
maupun alat bahan yang bersifat inovatif dengan
teknik manual maupun digital sehingga diperoleh nilai-
nilai baru pada ungkapan visualnya. Ungkapan visual
bisa meliputi berbagai gaya, antara lain realis,
dekoratif, ekspresif.
Seni Lukis Digital Lingkup pembelajaran meliputi konsep dan
implementasi metode penciptaan karya lukis secara
digital. Teknik dan metode lukis digital lebih mengacu
pada berbagai software grafis yang mendukung dalam
hal desain yang berisi berbagai alat-alat lukis namun
berbentuk digital, sehingga melukis jauh lebih simpel
dan juga fresh tanpa mengenyampingkan esensi seni
lukis. Ungkapan visual bisa meliputi berbagai gaya,
antara lain realis, dekoratif, ekspresif.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan gaya/teknik melukis disesuaikan dengan minat, bakat,
dan passion peserta didik (merdeka belajar) yang sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja pada setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kompetensi yang kebutuhan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengimplementasikan
konsep, keteknikan, serta kreativitas dan inovasi dalam melukis
- 701 -
dengan media kering, cat air, cat akrilik, cat minyak, mixed media, dan
lukis digital, selaras dengan kebutuhan dunia kerja serta tetap
memperhatikan budaya kerja industri, seperti penerapan Kesehatan
dan Keselamatan kerja (K3) dan Ringkas, Rapi, Resik Rawat dan Rajin
(5R), aspek soft skill dan karakter. Capaian pembelajaran dalam fase F
meliputi elemen dan capaian pembelajaran sebagai berikut.
A. Rasional
Seni Patung merupakan mata pelajaran dalam Bidang Seni dan
Ekonomi Kreatif, Program Keahlian Seni Rupa. Mata pelajaran Seni
patung adalah mata pelajaran kejuruan yang memberi bekal kepada
peserta didik tentang konsep, teknik, dan kreativitas penciptaan karya
seni rupa tiga dimensional dan memiliki nilai-nilai estetis dan artistik.
Pembelajaran Seni patung dilakukan secara manual dan digital dengan
memperhatikan budaya lokal, nasional, dan global, serta teknologi
terkini dalam bidang seni patung.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Seni Patung berfokus pada soft skills,
hard skills, dan karakter dalam bidang pekerjaan seni patung sesuai
dengan perkembangan dunia kerja, melalui penguasaan konsep dan
teknik mematung, proses penciptaan karya patung, dan pemasaran
karya patung secara manual dan digital, sehingga peserta didik
mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dalam bidang seni
patung dan melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki. Karakter khusus mata pelajaran
seni patung adalah eksplorasi bidang, bentuk, ruang, tekstur, gerak,
dan warna, dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengorganisasian
unsur seni rupa tiga dimensional.
Elemen Deskripsi
Patung Modelling Merupakan teknik mematung diawali
pembuatan model patung dengan bahan
lunak atau plastis yang mudah dibentuk,
- 705 -
Elemen Deskripsi
seperti tanah liat, plastisin dan bahan lunak
lainnya yang mudah dibentuk. Model bersifat
sementara, yang selanjutnya dicetak dan di
cor dengan material permanen seperti;
Semen, gipsum, lilin (wax), resin polyester
(polyester resin), logam dan bahan lain yang
dikehendaki.
Patung Plastering Merupakan teknik mematung secara langsung
dengan bahan dasar yang bersifat lembek
saat pembentukan dan akan mengeras
setelah pembentukan. Pembentukan
dilakukan secara langsung lapis demi lapis,
bahan plastering antara lain terdiri dari
adonan semen, pasir, gipsum dan mill
sehingga terbentuk patung yang diinginkan.
Patung Pahat (carving) Merupakan teknik dalam pembuatan patung
dengan mengurangi objek/bahan bagian-per
bagian menggunakan pahat dan palu,
sehingga mencapai bentuk patung yang
diinginkan. Bahan patung teknik pahat
(carving) antara lain batu, batu marmer,
batu padas, kayu atau bahan alternatif
seperti; styrofoam, es batu dan buah-buahan
yang bisa digunakan sebagai elemen dekorasi.
Patung Rakit (assembling) Merupakan teknik pembentukan patung atau
karya tiga dimensi dengan cara
merangkai/merakit beberapa bahan menjadi
komposisi karya patung atau satu kesatuan
karya patung yang utuh. Bahan untuk teknik
rakit sangat luas/berbagai ragam, barang
baru atau bekas seperti; plastik, besi, kertas,
karton, dan bahan-bahan lainnya.
Patung Digital Merupakan pembuatan patung
menggunakan perangkat digital dengan
memanfaatkan aplikasi Zbrush atau aplikasi
3d terkini lainnya yang memungkinkan untuk
membuat model-model patung secara digital
(digital sculpting) sebagai capaian intuitif
seperti mematung dengan tanah liat melalui
perangkat digital. Hasil pembuatan model
patung digital dicetak dengan 3M Printing.
Reproduksi 3D Merupakan teknik cetak dan cor benda tiga
dimensi, khususnya karya patung murni
(pure art) yang dicetak tunggal maupun
patung fungsional (applied art) yang dicetak
secara masal untuk menghasilkan produk
dalam jumlah yang banyak dengan hasil
cetakan yang sama kualitasnya, baik dari segi
bentuk, ukuran dan material.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan teknik penciptaan patung disesuaikan dengan minat,
bakat, dan passion peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan
- 706 -
dunia kerja pada setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kompetensi yang kebutuhan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengimplementasikan konsep,
keteknikan, serta kreativitas dan inovasi dalam penciptaan karya
patung dengan teknik modelling, plastering, pahatan (carving), rakit
(assembling), patung digital, dan reproduksi tiga dimensi, selaras
dengan kebutuhan dunia kerja, serta tetap memperhatikan budaya
kerja industri, seperti penerapan Kesehatan, Keselamatan dan Kerja
(K3) dan Ringkas, Rapi Resik, Rawat, dan rajin (5R), aspek soft skill
dan karakter. Capaian pembelajaran dalam fase F meliputi elemen dan
capaian pembelajaran sebagai berikut.
A. Rasional
Desain Komunikasi Visual adalah konsentrasi keahlian yang
membangun kompetensi perancangan solusi komunikasi visual
melalui program identitas, informasi, dan persuasi dengan
menggunakan media (berbasis cetak), layar (screen), analog atau
digital, dua atau tiga dimensi, nyata atau maya (virtual), statis atau
interaktif, maupun media berbasis waktu (time based media).
B. Tujuan
Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skills
dan soft skills, karakter) meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfokus
pada kompetensi yang bersifat wajib yang harus dimiliki oleh kreator
dalam bidang desain komunikasi visual sesuai dengan perkembangan
dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Prinsip Dasar Desain dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Komunikasi keterampilan, dan sikap dalam menerapkan
prinsip dasar desain- untuk merancang
visual, di antaranya: kesatuan (unity),
keseimbangan (balance), Komposisi
(komposition), proposi (proportion), irama
(rhythm), penekanan
(emphasis),kesederhanaan (simplicity),
kejelasan (clarity), ruang (space).
Membangun kemampuan dalam memahami
dan menerapkan peran komunikator,
komunikan, dan media komunikasi dalam
perancangan komunikasi visual.
Perangkat Lunak Desain Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam
mengoperasikan perangkat lunak sesuai
kebutuhan dalam lingkup Desain Komunikasi
Visual. Perangkat lunak yang digunakan
- 712 -
Elemen Deskripsi
disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian
(peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design/Image
Editing/Digital Imaging/ Vektor/Video
Editing/Motion Graphic/ Desktop
Publishing/Web & App Design/ UI-UX
Design/3D Software/dan lainnya yang terkait.
Menerapkan Design Brief Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam menerima,
membaca, memahami, dan melaksanakan
perintah melalui panduan tertulis (brief)
untuk suatu proyek desain yang diberikan
oleh pemberi tugas. Kemampuan ini
merupakan kompetensi yang menentukan
penyelesaian tugas secara tepat. Secara
umum isi dari Design Brief sebagai berikut:
● Latar belakang proyek.
● Tujuan/obyektif yang ingin dicapai.
● Ruang lingkup pekerjaan.
● Khalayak sasaran yang dituju.
● Media yang digunakan.
● Strategi kreatif dan konsep perancangan
● Tenggat waktu penyelesaian pekerjaan.
● Para pihak yang terlibat dan peranannya
dalam pekerjaan.
Karya Desain Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam proses
perancangan visual secara sistematis mulai
dari pemahaman terhadap permasalahan,
diskusi pencarian ide (brainstorming),
pengembangan alternatif, hingga menjadi
karya akhir. Proses tersebut dapat
menggunakan metode design thinking
maupun metode lainnya. Karya desain yang
dihasilkan disesuaikan dengan sub
konsentrasi keahlian (peminatan) dalam
lingkup Desain Komunikasi Visual: Print
Design/Videografi/Fotografi/Tipografi/
Typeface Design/Story Boarding/Ilustrasi/
Sequential Art/Motion Graphic/Web & App
Design/UI-UX Design/Concept Art/Motion
Graphic DesignEnvironmental Graphic
Design/dan lainnya yang terkait.
Proses Produksi Desain Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam penerapan
produksi desain dan pengelolaan proses
produksi, yang dimulai dari pra produksi,
produksi, dan pasca produksi karya Desain
Komunikasi Visual. Proses produksi desain
disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian
(peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print
Design/Videografi/Fotografi/
Tipografi/Typeface Design/Story Boarding/
Ilustrasi/Sequential Art/Motion Graphic/ Web
& App Design/UI-UX Design/Concept
Art/Motion Graphic Design/Environmental
Graphic Design/dan lainnya yang terkait.
Keterangan:
- 713 -
1. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, kondisi satuan pendidikan dan mitra industri.
2. Pemilihan sub konsentrasi keahlian (peminatan) disesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan dan alat yang dimiliki, mengacu
pada kebutuhan industri saat ini dan kemungkinan potensi
industri pada masa depan.
3. Pada elemen perangkat lunak dan karya desain, satuan pendidikan
dapat memilih sub konsentrasi keahlian (peminatan) yang
dibutuhkan, menyesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan dan
mitra industri.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan sikap dalam merancang visual suatu proyek desain komunikasi
visual melalui metode perancangan secara sistematis serta
mengoperasikan aplikasi komputer desain yang sesuai kebutuhan,
meliputi: desain cetak (print design), perancangan identitas (identity
design), fotografi dan videografi, desain grafis lingkungan
(environmental graphic design), desain antarmuka (User Interface-User
Experience) website dan aplikasi, desain gerak (motion graphic), seni
sekuensial (sequential art), dan lainnya yang terkait.
A. Rasional
Mata Pelajaran Teknik Grafika merupakan mata pelajaran kejuruan
berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian
pekerjaan desain grafika, penyiapan acuan cetak offset, perhitungan
biaya cetak, teknik dan proses cetak, purna cetak dan converting
(purna cetak produk packaging /kemasan). Di dalamnya berisi
berbagai ilmu dasar untuk mempelajari kompetensi kejuruan yang
relevan dalam Teknik Grafika. Ilmu dasar tersebut berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan passion (renjana) supaya memiliki dasar yang
kuat
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Grafika bertujuan membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills
dan soft skills, karakter) meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran Teknik Grafika berfokus pada
kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh tenaga bidang
percetakan atau pengusaha percetakan sesuai dengan perkembangan
dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Teknik dasar proses Lingkup pembelajaran meliputi Pengetahuan
produksi tentang kepribadian yang dibutuhkan peserta
didik agar dapat mengembangkan pola pikir
kreatif melalui praktek secara mandiri dengan
berpikir kritis tentang seluruh proses produksi
dan teknologi serta budaya kerja yang
diaplikasikan dalam industri grafika.
Pengetahuan tentang berbagai proses pekerjaan
yang harus dilakukan dalam bidang grafika dan
produk-produk yang dihasilkan agar peserta
didik dapat memahami seluruh proses produksi
dan teknologi yang diaplikasikan dalam industri
grafika.
Desain cetakan berbagai Lingkup pembelajaran meliputi pembuatan
produk cetak rancangan desain cetak secara manual dan
komputer dengan membuat desain berbagai
produk cetakan dan packaging/kemasan
menggunakan perangkat lunak yang ada saat ini
dalam perancangan desain produk cetakan.
Proses penyiapan acuan Lingkup pembelajaran meliputi penggunaan
cetakan bahan dan peralatan serta teknologinya dalam
proses penyiapan acuan cetak untuk berbagai
produk cetakan.
Perhitungan biaya Lingkup pembelajaran meliputi perhitungan
produksi produk cetakan kebutuhan bahan cetakan, biaya pokok dan
menentukan biaya jasa atau harga jual produk
cetakan.
- 718 -
Elemen Deskripsi
Teknik Cetak Ofset Lingkup pembelajaran meliputi penggunaan
bahan, peralatan dan teknologi mesin cetak
offset yang dipergunakan untuk mencetak
berbagai produk cetakan dengan menerapkan
Prosedur Operasional Standar (POS) yang
berlaku.
Teknik Cetak Sablon Lingkup pembelajaran meliputi penggunaan
bahan, peralatan dan teknologi mesin cetak
sablon yang dipergunakan untuk mencetak
berbagai produk cetakan dengan menerapkan
POS yang berlaku.
Teknik Cetak Digital Lingkup pembelajaran meliputi penggunaan
bahan, peralatan dan teknologi mesin cetak
digital yang dipergunakan untuk mencetak
berbagai produk cetakan dengan menerapkan
POS yang berlaku.
Proses pekerjaan purna Lingkup pembelajaran meliputi penggunaan
cetak bahan, peralatan dan teknologi mesin pada
proses purna cetak untuk melakukan pekerjaan
penjilidan secara manual dan dengan alat atau
mesin berupa keterampilan mengoperasikan
mesin potong kertas, jahit benang, jahit kawat,
lem panas dan mesin lipat dengan menerapkan
POS yang berlaku..
Proses pekerjaan Lingkup pembelajaran meliputi penggunaan
converting bahan, peralatan dan teknologi mesin converting
untuk melakukan pekerjaan produk
packaging/kemasan menggunakan berbagai
mesin packaging dengan menerapkan POS yang
berlaku.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan konsentrasi keahlian Teknik Grafika yang dipilihnya,
sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft
skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai
tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar
K3 dan Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin (5R) dalam dalam bidang
grafika, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan
masalah, mencari solusi, serta konsisten menerapkan budaya kerja
dalam pekerjaannya. Pada aspek hard skill peserta didik mampu
memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran Teknik
Grafika.
A. Rasional
Kriya Kreatif Batik dan Tekstil merupakan salah satu mata pelajaran
pada Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya. Aspek yang
dipelajari di dalamnya adalah pengetahuan, keterampilan, dan
kreativitas berkarya batik dan tekstil dengan mengandalkan keuletan
keterampilan tangan, masinal dan digital. Pemanfaatan perkembangan
teknologi industri kriya dengan mendesain dan mewujudkan produk
batik dan tekstil dengan mengutamakan kualitas artistik. Cakupan
artistik meliputi tema, makna, unik, simbolis, nilai filosofis, serta
aspek fungsionalnya, hal ini diselaraskan dalam membentuk karakter
pelajar Pancasila. Selain itu juga menjadi acuan bagi peserta didik
dalam mendalami kreativitas, produktivitas, pemanfaatan peluang
pasar, haki, dan kewirausahaan pada konsentrasi kriya batik dan
tekstil secara utuh. Kompetensi pilihannya adalah batik tradisional
dan kekinian, jahit, sulam dan bordir komputer, sablon dan digital
printing serta tenun.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Kriya Kreatif Batik dan Tekstil memiliki karakter utama
kreatif, estetis, ergonomik, dan fungsional melalui penggalian potensi
alam dan budaya nusantara. Melalui potensi itu dapat memberikan
dampak kreativitas berkarya yang berciri khas Indonesia dan mampu
bersaing di dunia Internasional. Selain itu melatih peserta didik dalam
proses penciptaan produk batik dan tekstil lainnya secara kritis dan
analitik. Berperan dalam pemecahan masalah pada persoalan
kebutuhan masyarakat melalui penciptaan produk kriya tradisi dan
kekinian. Melalui eksplorasi gagasan, eksplorasi tampilan artistik,
kerja produktif dalam manufaktur produk batik dan keteknikan tekstil
lainnya dengan melahirkan ciptaan baru kriya batik dan tekstil. Upaya
itu dapat memberikan kemampuan bagi peserta didik maupun
kesejahteraan masyarakat melalui aktivitas dunia usaha. Hasil
ciptaannya berkontribusi pada perluasan pasar dalam lingkup lokal,
nasional, dan global. Pilihan kompetensi meliputi elemen batik
tradisional dan kekinian, jahit, sulam dan bordir komputer, sablon dan
digital printing serta tenun.
Elemen Deskripsi
Batik Tradisional Lingkup pembelajaran meliputi penguasaan teori,
dan kekinian keterampilan dan sikap dalam berkreasi, produksi, pasar,
haki, dan kewirausahaan batik. berkreasi meliputi
pengembangan ide, mencipta desain dan pengembangan
teknik batik tradisional dan kekinian. Produksi meliputi
tahapan dan pengembangan proses sesuai standar dan
pengembangan fungsi batik berdasarkan riset pasar.
pengajuan hak kekayaan intelektual dalam perlindungan
karya batik yang diciptakan, serta kewirausahaan dalam
menciptakan karakter peserta didik menjadi Tangguh,
jujur, berani mengambil resiko, dan karakter lainnya
sesuai karakter pelajar Pancasila.
Jahit Lingkup pembelajaran meliputi penguasaan teori,
keterampilan dan sikap mencipta desain dengan pola
jahit, Secara teknis peserta didik belajar perkembangan
jenis-jenis aplikasi jahit, teknik yang digunakan dalam
menjahit, macam-macam alat dan bahan, baik jahit
produk kebutuhan rumah tangga maupun jahit produk
fashion, riset pasar, pengembangan ide, gambar kerja,
perencanaan produksi, tahapan proses produksi, uji
produk, serta evaluasi proses dan penyajian hasil karya
Sulam dan bordir Lingkup pembelajaran meliputi penguasaan teori,
komputer keterampilan dan sikap mencipta desain, menghasilkan
karya sulam. Secara teknis peserta didik akan belajar
perkembangan jenis-jenis sulam manual, masinal dan
digital kaitannya dengan teknik yang digunakan dalam
menyulam/membordir, macam-macam alat dan bahan,
riset pasar, pengembangan ide, gambar kerja,
perencanaan produksi, tahapan proses produksi, uji
produk, serta evaluasi proses dan penyajian hasil karya
Sablon dan Lingkup pembelajaran meliputi penguasaan teori,
digital printing keterampilan dan sikap mencipta desain, menghasilkan
karya sablon. Secara teknis peserta didik akan belajar
perkembangan jenis-jenis sablon, teknik yang digunakan
dalam menyablon, macam-macam alat dan bahan,
manual dan digital, riset pasar, pengembangan ide,
gambar kerja, perencanaan produksi, tahapan proses
produksi, uji produk, serta evaluasi proses dan penyajian
hasil karya
Tenun Lingkup pembelajaran meliputi penguasaan teori,
keterampilan dan sikap mencipta desain, menghasilkan
karya tenun yang baik. Secara teknis peserta didik akan
belajar perkembangan jenis-jenis aplikasi dan corak
tenun, teknik yang digunakan dalam penenunan,
macam-macam alat dan bahan, (tapestri, Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM) dan Alat Tenun Mesin (ATM), riset
pasar, pengembangan ide, gambar kerja, perencanaan
produksi, tahapan proses produksi, uji produk, serta
evaluasi proses dan penyajian hasil karya
Keterangan:
1. Beban pembelajaran per setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan sumber daya dan potensi lokal satuan pendidikan serta
- 723 -
kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra Dunia Kerja.
2. Pemilihan elemen pada konsentrasi keahlian disesuaikan dengan
sumber daya dan potensi lokal satuan pendidikan serta tuntutan
dari mitra Dunia Kerja yang relevan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra
Dunia Kerja pada setiap satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan pengalaman mengenai
konsentrasi Kriya Kreatif Batik dan Tekstil secara komprehensif.
Meliputi profesi dalam bidang batik, jahit, sulam/bordir, sablon dan
tenun serta perkembangan keteknikan batik dan tekstil. Peka terhadap
lingkungan dan peluang usaha batik dan tekstil. Mamahami
perkembangan desain batik dan keteknikan terutama pada lini
produksi batik dan tekstil untuk meraih pasar. Pada akhir fase F pada
aspek hard skills peserta didik mampu memahami dan menerapkan
elemen-elemen kompetensi pada konsentrasi Kriya Kreatif Batik dan
Tekstil yang diuraikan sebagai berikut.
A. Rasional
Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi merupakan mata pelajaran dalam
Bidang Seni dan Ekonomi Kreatif, Program Desain dan Produk Kriya.
Mata pelajaran Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi adalah mata pelajaran
kejuruan yang memberi bekal kepada peserta didik tentang berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan pembuatan produk
alas kaki, produk non alas kaki, produk busana kulit dan produk kulit
tatah sungging kulit perkamen. Pembelajaran yang dilakukan sangat
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baik
berbasis pada teknik manual, masinal, dan digital. Kreativitas
pembuatan produk yang diwujudkan dalam bentuk dua dimensional
atau tiga dimensi yang memiliki nilai-nilai ekonomis, estetis dan
artistik, dengan memperhatikan budaya lokal, nasional, dan global,
serta teknologi terkini dalam bidang keahlian seni dan ekonomi kreatif.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap (soft skills,
hard skills, dan karakter), agar mampu mengenal semua kompetensi
dan menguasai kompetensi tertentu dalam membuat Kriya Kreatif
Kulit dan Imitasi secara mendalam sesuai dengan passion, minat, dan
bakatnya, yaitu:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi
berfokus pada soft skills, hard skills, dan karakter dalam bidang
pekerjaan kriya sesuai dengan perkembangan dunia kerja, melalui
penguasaan desain dan teknik membuat Kriya Kreatif Kulit dan
Imitasi, proses produksi Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi, dan pemasaran
karya Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi secara manual dan digital,
sehingga peserta didik mampu bekerja di industri atau mandiri dalam
bidang Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi. Karakter khusus mata pelajaran
Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi meliputi:
Elemen Deskripsi
Produk Alas Kaki Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam proses pembuatan
produk alas kaki dengan tahapan pembuatan
desain, pengukuran kaki atau acuan (last),
pembuatan pola, pemotongan komponen bahan,
penyesetan, penjahitan komponen atasan sepatu
(upper), pembuatan sol (outsole, midsole,
dan insole), serta perakitan (upper dan sol
proses laste) finishing.
Produk Kulit Non- Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Alas Kaki & Non keterampilan dan sikap dalam proses pembuatan
Busana produk kulit non alas kaki non busana dengan
tahapan: pembuatan desain, pembuatan pola,
pemotongan bahan, penyesetan komponen,
proses penjahitan dan finishing
Produk Busana Kulit Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam proses pembuatan
produk busana kulit dengan tahapan:
pembuatan desain, pembuatan pola, pemotongan
bahan, proses penjahitan komponen dan
finishing.
Produk Tatah Lingkup pembelajaran meliputi pengertian,
Sungging Kulit keterampilan dan sikap dalam proses pembuatan
Perkamen produk tatah sungging kulit perkamen dengan
tahapan: pembuatan desain, pemotongan bahan,
pembiasaan pembuatan motif-motif tatahan,
proses pemahatan kulit perkamen, pembiasaan
penyunggingan motif-motif sungging, proses
penyunggingan dan finishing.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan teknik pembuatan karya produk kriya kulit dan imitasi
disesuaikan dengan minat, bakat, dan passion peserta didik
(merdeka belajar) yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhan oleh mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
- 728 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan sikap dalam pembuatan produk kriya kreatif kulit dan imitasi
dengan menguasai, memahami elemen produk kulit alas kaki, produk
kulit (non-alas kaki dan nonbusana), produk busana kulit dan produk
tatah sungging kulit mentah. Hal ini menumbuhkan passion dan vision
untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek
soft skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai
tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar
keselamatan, kesehatan, dan keamanan (K3), ringkas, rapi, resik,
rawat, rajin (5R) dalam produksi kriya kreatif kulit dan imitasi,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan
masalah dan mencari solusi, konsisten menerapkan budaya kerja.
Pada aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen-
elemen kompetensi pada Mata pelajaran Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi.
A. Rasional
Mata pelajaran Desain dan Produksi Kriya Keramik ini memungkinkan
pendidik, peserta didik, industri, dan lingkungan sosial serta
budayanya untuk berkolaborasi membentuk, dan membangun
kompetensi peserta didik dalam menguasai kriya kreatif keramik.
Beberapa kompetensi yang tercakup dalam capaian pembelajaran ini
merupakan kompetensi minimal yang dapat dikembangkan secara
fleksibel untuk disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi serta
sumber daya yang ada di satuan pendidikan. Pendidik, peserta didik,
industri terkait, dan masyarakat harus bersinergi membangun kondisi
yang memungkinkan terjadinya interaksi sebagai pembelajaran
bersama yang positif untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
lebih cair, dinamis, dan menyenangkan. Profil pelajar Pancasila harus
dapat diwujudkan dalam proses pembelajaran bersama tersebut
dengan memberikan kasus, projek, dan problem nyata yang terjadi di
masyarakat, industri, dan satuan pendidikan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kriya Kreatif Keramik bertujuan untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hardskill,
softskill, dan karakter) yang meliputi:
C. Karakteristik
Mata pelajaran Kriya Kreatif Keramik berfokus pada beberapa
kompetensi seperti penyiapan clay-body, pembentukan Teknik
langsung, pembentukan dengan teknik putar dekorasi keramik,
pembentukan dengan teknik cetak dan pembakaran keramik, untuk
- 731 -
menyiapkan pekerja seni yang kompeten dalam bidang desain dan
produksi kriya sesuai perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Penyiapan clay-body Meliputi menyiapkan clay body dari lempung alam
dan pembentukan secara manual/masinal basah, menghomogenkan
teknik langsung (menguli) clay body, menyiapkan clay body untuk
pembentukan cetak tuang, membentuk dengan
teknik pijit (pinch), membentuk dengan teknik pilin
(coil) dan membentuk dengan teknik lempeng (slab)
Pembentukan Meliputi membentuk dengan teknik putar centering,
dengan Teknik Putar membentuk dengan teknik putar pilin, menerapkan
dan dekorasi dekorasi clay body plastis (faceting, combing),
keramik menerapkan dekorasi clay body plastis (impressing
dan relief), menerapkan dekorasi clay body leather
hard teknik ukir (carving), menerapkan dekorasi clay
body leather hard teknik terawang (piercing), dan
menerapkan dekorasi clay body leather hard teknik
gosok (burnishing)
Pembentukan Meliputi membentuk dengan teknik cetak tekan,
dengan teknik cetak membentuk dengan teknik cetak tuang, menyusun
dan pembakaran benda dan membongkar benda di tungku dan
keramik mengoperasikan tungku pembakaran.
Keterangan:
Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan porsinya dengan
kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra Dunia Kerja dan kondisi
pada setiap satuan Pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan gambaran mengenai
penyiapan clay-body dan pembentukan teknik langsung,
pembentukan dengan teknik putar dan dekorasi keramik,
pembentukan dengan teknik cetak dan pembakaran keramik, yang
berguna bagi pendidik untuk menumbuhkan passion dan vision dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft
- 732 -
skill peserta didik diarahkan untuk mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai
standar K3LH dan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mencari solusi
dalam memecahkan masalah, serta konsisten menerapkan budaya
kerja dalam berkarya. Pada aspek hard skill peserta didik mampu
memahami pengetahuan dan melakukan praktik terhadap elemen-
elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Desain dan
Produk Kriya.
A. Rasional
Mata pelajaran Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan merupakan mata
pelajaran kejuruan berisi elemen- elemen keahlian pembuatan
perhiasan, dekorasi dan kethok pembentukan, pengecoran logam,
pengelasan dan pembubutan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap, dan berkarakter profil pelajar pancasila yaitu:
C. Karakteristik
Mata pelajaran Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan berfokus pada
beberapa kompetensi keahlian antara lain pembuatan perhiasan,
teknik dekorasi dan kethok pembentukan, teknik pengecoran logam,
serta teknik pengelasan dan pembubutan
Elemen Deskripsi
Pembuatan perhiasan Meliputi pemahaman dan penerapan dari peserta
didik terkait keselamatan dan kesehatan kerja
dan lingkungan hidup (K3LH dan 5R), pengelolaan
bahan logam pelat, pemotongan bahan logam
kawat diameter 1 mm sampai dengan 3mm,
penekukan bahan logam kawat diameter 1 mm
sampai dengan 3 mm, melakukan pencanaian
dengan teknik menggilas di antara dua landasan
baja yang berputar (rolling mill) untuk mengejar
bentuk yang diinginkan, melakukan pencanaian
dengan teknik menarik logam dari suatu plat baja
yang berlubang, kerja dasar perhiasan tanpa
permata, perhiasan dengan batu mulia potongan
polos (potongan batu cembung), perhiasan dengan
batu permata potongan bersegi (potongan batu
segi), melakukan pematrian dengan teknik patri
keras.
Melakukan pengecoran perhiasan, melakukan
pemolesan dengan mesin poles, yang merupakan
bagian dari proses finishing produk kriya logam,
pelapisan pelindung permukaan logam (coating).
Dekorasi dan Kethok Meliputi pemahaman dan penerapan dari peserta
Pembentukan didik terkait K3LH dan 5R, pengolahan bahan
logam pelat, etsa dan mengukir pada logam pelat,
melakukan pemolesan dengan mesin poles, yang
merupakan bagian dari proses finishing produk
kriya logam, pelapisan pelindung permukaan
logam (coating).
Pengecoran Logam Meliputi pemahaman dan penerapan dari peserta
didik terkait K3LH dan 5R, melakukan
pengecoran dengan teknik cetak pasir, melakukan
pemolesan dengan mesin poles, yang merupakan
bagian dari proses finishing produk kria logam,
melakukan pewarnaan dalam proses penghiasan
produk kriya logam, pelapisan pelindung
permukaan logam (coating)
Pengelasan dan Meliputi pemahaman dan penerapan dari peserta
Pembubutan didik terkait K3LH dan 5R, mengoperasikan
teknik pengelasan dengan las oxyacetylene pada
logam fero yang merupakan bagian dari proses
perakitan komponen-komponen produk kriya
logam, mengoperasikan teknik pengelasan dengan
las listrik (busur) pada logam fero yang
merupakan bagian dari proses perakitan
komponen-komponen produk kriya logam, teknik
pembubutan adalah proses membubut rata,
membubut bertingkat, dan membubut bentuk
konis, melakukan pewarnaan dalam proses
penghiasan produk kriya logam, melakukan
pewarnaan dengan teknik semprot (spray gun)
dalam proses penghiasan produk kriya logam.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mendapatkan gambaran mengenai
program keahlian desain dan produksi kriya yang dipilihnya, sehingga
mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
- 736 -
melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft skill peserta didik
akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan,
memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 dan 5R dalam
desain dan produksi kriya, mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten
menerapkan budaya kerja dalam berkesenian. Pada aspek hard skill
peserta didik mampu memahami elemen-elemen pada Mata pelajaran
Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan.
A. Rasional
Kriya Kreatif Kayu dan Rotan merupakan mata pelajaran dalam bidang
Seni dan Ekonomi Kreatif, Program Keahlian Desain dan Produksi
Kriya. Mata pelajaran Kriya Kreatif Kayu dan Rotan adalah mata
pelajaran kejuruan yang memberi bekal kepada peserta didik tentang
berbagai keteknikan kriya kayu melalui pembelajaran setiap elemen
baik kerja ukir, kerja bangku dan mesin, serta finishing secara utuh
untuk membekali soft skill, hard skill peserta didik
C. Karakteristik
Pada hakikatnya Mata pelajaran Kriya Kreatif Kayu dan Rotan
berfokus pada kompetensi keteknikan kriya kayu melalui
pembelajaran setiap elemen baik kerja ukir, kerja bangku dan mesin,
serta finishing sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Kerja Ukir Meliputi kemampuan melakukan komunikasi
ditempat kerja dan melaksanakan persyaratan
keselamatan, kesehatan, kerja (K3), melaksanakan
persyaratan jaminan kualitas produk kriya,
membuat gambar pola dengan acuan gambar kerja,
- 740 -
Elemen Deskripsi
memilih jenis kayu yang tepat untuk diukir,
mengukir kayu, menyetel barang ukir,
menghaluskan pekerjaan ukir.
Kerja Bangku dan Meliputi kemampuan melakukan komunikasi
Mesin ditempat kerja dan melaksanakan persyaratan K3,
melaksanakan persyaratan jaminan kualitas
produk kriya, membuat gambar pola dengan acuan
gambar kerja, menggunakan peralatan tangan
perkayuan untuk bahan kayu balok (5/10) dan
papan (3/10), menghaluskan sambungan benda
kerja kayu, menggunakan peralatan semi masinal
(listrik) untuk pekerjaan kayu balok), kayu papan
dan multipleks, membuat sistem sambungan antar
komponen pada kayu balok, kayu papan arah
melebar, memanjang dan sudut, menghaluskan
sambungan dan benda kerja kriya, memilih jenis
kayu untuk dibubut, mempersiapkan alat dan
pekerjaan membubut kayu, menghaluskan
pekerjaan bubut, memilih kayu untuk pekerjaan
teknik skroling, membaca gambar kerja untuk
pekerjaan skroling, mempersiapkan alat dan
pekerjaan skroling, membuat pola dasar untuk
pekerjaan skroling berdasar gambar kerja,
membaca gambar untuk pekerjaan mesin tetap.
Kerja Finishing Meliputi kemampuan melakukan komunikasi di
tempat kerja, melaksanakan persyaratan
keselamatan kesehatan kerja (K-3) sesuai dengan
peraturan dan standar yang ada, melaksanakan
persyaratan jaminan kualitas produk kriya kayu,
memilih bahan finishing, dan melaksanakan
finishing sesuai sesuai Prosedur Operasional
Standar (POS) pekerjaan finishing.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mendapatkan gambaran mengenai
program keahlian Desain dan Produksi Kriya secara komprehensif
terkait profesi dalam bidang kriya, industri kriya, kriya nusantara,
kepekaan terhadap lingkungan, peluang usaha kriya, perkembangan
desain kriya, lini produksi kriya, pasar produk kriya sehingga tumbuh
passion (rencana) dan vision (visi) peserta didik untuk merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan aktivitas
belajarnya.
Selain itu di akhir fase F pada aspek hard skill peserta didik mampu
memahami dan menerapkan elemen-elemen kompetensi pada mata
pelajaran elemen teknik kerja ukir, elemen teknik kerja bangku dan
mesin, elemen teknik kerja finishing.
A. Rasional
Seni Musik merupakan mata pelajaran kejuruan berisi kompetensi-
kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian musik. Di dalamnya
berisi berbagai ilmu dasar sebagai bekal menjawab tuntutan industri
kreatif dalam bidang seni musik yang terdiri dari beberapa unsur yang
menggabungkan suara vokal atau instrumental untuk menghasilkan
keindahan atau ekspresi emosional. Keberadaannya berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan passion (renjana) supaya memiliki
kompetensi yang kuat. Hal-hal yang harus dipelajari sebagai seorang
pemain musik yaitu menguasai instrumen pokok atau vokal,
memahami aransemen, memiliki kemampuan pendengaran yang baik
dan memahami kemajuan teknologi di bidang musik sebagai perangkat
pendukung kemampuan dalam mencapai kemahiran dalam bidang
musik.
B. Tujuan
Mata pelajaran pada konsentrasi keahlian seni musik bertujuan
membekali peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (soft skill dan hard skill, karakter), yaitu:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya pembelajaran seni musik berfokus pada kompetensi
bersifat muatan pokok yang harus dimiliki meliputi penguasaan
instrumen pokok, aransemen, ansambel, musik teknologi serta produk
kreativitas musik. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman
tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu
global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan
atau profesi, sehingga peserta didik mampu bekerja di industri,
- 744 -
berwirausaha mandiri dan melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut
yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Elemen Deskripsi
Penguasaan Lingkup pembelajaran meliputi sikap,
Instrumen Pokok pengetahuan dan keterampilan Penguasaan
Instrumen Pokok yang meliputi: hal hal yang
mendasar di bidang musik seperti solfegio, teori
musik, ilmu harmoni dasar, memahami partitur,
ilmu bentuk analisa musik dan penerapannya
pada instrumen pokok.
Aransemen Lingkup pembelajaran meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan Aransemen
meliputi: penyusunan pengembangan dari lagu
yang sudah ada meliputi elemen musik, seperti
tangga nada, melodi, harmoni, melodi filler, pola
ritme, tempo, dinamika dan instrumentasi yang
terdiri dari aransemen 2 suara, hingga 4 suara
baik vokal maupun instrumental serta mampu
memainkannya.
Ansambel Lingkup pembelajarannya meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan ansambel
meliputi: memainkan instrumen musik dan vokal
secara bersama, menerapkan teknik instrumen
spesialisasi pada genre musik,
Memainkan hasil analisis etude instrumen
spesialisasi pada genre musik, memainkan
repertoar instrument spesialisasi
Musik Teknologi Lingkup pembelajarannya meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan musik teknologi
meliputi: penggunaan teknologi di dalam musik,
penggunaan perangkat keras dan lunak dalam
bidang musik, seperti perangkat lunak penulisan
notasi, musik digital, sound engineer
(pengetahuan sound), dan recording
(pengetahuan perekaman).
Lingkup pembelajarannya meliputi sikap
Produk Kreativitas pengetahuan dan keterampilan produk
Musik kreativitas musik meliputi: dalam mengolah
musik, mengemas dan mempublikasikan pada
media digital yang tersedia.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menyajikan permainan
instrumen atau vokal dalam repertoar sesuai dengan genre musik.
Disamping itu siswa diharapkan mampu memiliki keahlian spesifik
berkaitan dengan penguasaan instrumen pokok pada konsentrasi
keahlian seni musik serta sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Pada
aspek soft skill peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai
standar Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat dan Rajin (5R) dalam seni musik, mengembangkan kemampuan
- 745 -
berpikir kritis dan memecahkan masalah dan mencari solusi,
konsisten menerapkan budaya kerja dalam berkesenian. Pada aspek
hard skill peserta didik mampu memahami elemen-elemen kompetensi
pada mata pelajaran seni musik.
A. Rasional
Seni Tari merupakan Konsentrasi Keahlian Kejuruan yang berisi
kompetensi, yang mendasari penguasaan keahlian pekerjaan di bidang
seni pertunjukan, yang menghantarkan peserta didik untuk dapat
memiliki keahlian sebagai penari dan penyusun tari. Dengan
penguasaan elemen tari tradisi dan elemen tari Kreasi, maka
diperlukan adanya pemahaman tentang; teknik gerak, keragaman
gerak, karakteristik tarian, fungsi tari, serta kreativitas tari yang sesuai
dengan temanya. Konsentrasi keahlian Seni Tari berfungsi untuk
menumbuh kembangkan keprofesionalan dan kebanggaan peserta
didik terhadap keanekaragaman budaya bangsa sebagai pijakan
proses bisnis entertainment untuk memasuki Dunia Kerja. Selain
penguasaan pada profesional seni tari, peserta didik juga memahami
isu-isu global dunia industri, mengenali berbagai macam profesi,
okupasi kerja dan peluang usaha, serta memahami konsep
entrepreneur berbasis budaya tradisi.
B. Tujuan
Mata pelajaran konsentrasi keahlian Seni Tari ini bertujuan untuk
membentuk peserta didik memiliki kemampuan sebagai penari dan
penyusun tari, dengan membekali peserta didik melalui
pengetahuan, keterampilan, kreativitas dan sikap (soft skill dan hard
skill, karakter) meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakekatnya muatan pembelajaran pada konsentrasi keahlian
Seni Tari akan memberi penguatan teknikal ketubuhan, kemampuan
kepenarian, kemampuan kreativitas tari yang memiliki karakter.
Pembelajaran meliputi praktik Gerak Dasar Tari, Tari Tradisi dan tari
Kreasi. Selain itu peserta didik diberi pemahaman tentang proses
bisnis perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil
entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi,
sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha
mandiri dan melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Elemen Deskripsi
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Praktik Gerak Dasar Tari
meliputi: mengidentifikasi anatomi tubuh yang
melibatkan gerak disemua bagian dari anggota tubuh
Gerak Dasar Tari
manusia, melatih teknik-teknik gerak tari, melatih
kepekaan irama. Elemen gerak dasar tari ini
merupakan elemen untuk menguasai teknik-teknik
gerak tari secara mendasar.
- 749 -
Elemen Deskripsi
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Praktik Tari Tradisi meliputi:
mengidentifikasi gerak tari, fungsi tari, teknik gerak
dan karakteristik tari. Dalam menampilkan repertoar
Tari Tradisi tari tradisi didukung unsur-unsur Tata Rias Busana,
properti, Iringan dan Tata Teknik Pentas, serta
memiliki kepekaan menggunakan materi Tari Tradisi
untuk menyusun garapan baru.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan menguasai teknik ketubuhan,
irama, mengenal karakter tari. Secara kemampuan kepenarian peserta
didik mampu memahami pengetahuan tari, menguasai ragam gerak
tari tradisi, serta menyajikan tari secara profesional. Untuk memenuhi
tuntutan dunia kerja peserta didik mampu menyusun tari tradisi,
modern dan kontemporer.
A. Rasional
Seni Karawitan merupakan konsentrasi keahlian dengan muatan
pembelajaran yang menghantarkan peserta didik memiliki keahlian
sebagai pelaku seni karawitan (pengrawit ) atau vokalis karawitan
dengan penguasaan instrumen gamelan, instrumen pokok karawitan
serta berolah vokal. Seni Karawitan merupakan seni memainkan
instrumen dan/atau vokal dalam sebuah ensembel gamelan, vokal
atau instrumen individu pokok karawitan yang dilakukan secara
secara mandiri atau non-mandiri menggunakan sarana ungkap
gamelan yang bersifat etnis. Gamelan merupakan sekumpulan alat
musik/instrumen yang memiliki fungsi, peran, teknik dan pola
permainan yang berbeda-beda sesuai dengan kaidah estetika tradisi
masing-masing etnis. Untuk memainkan masing-masing instrumen
dalam gamelan diperlukan adanya pemahaman tentang karakteristik
instrumen, fungsi dan peran instrumen, teknik dan pola permainan
serta penerapan bentuk pola permainan instrumen dalam sajian lagu
atau gendhing.
B. Tujuan
Mata pelajaran pada konsentrasi keahlian Seni Karawitan bertujuan
membekali peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (soft skill dan hard skill, serta karakter), yaitu:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya pembelajaran pada konsentrasi keahlian seni
karawitan memuat elemen-elemen kompetensi praktik yang harus
dikuasai peserta didik dalam mencapai keahlian sebagai pelaku seni
(pengrawit). Elemen-elemen tersebut meliputi praktik karawitan
bersama, praktik instrumen pokok, praktik vokal serta kreativitas
karawitan dengan lingkup pembelajaran mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Selain elemen-elemen kompetensi
praktik, peserta didik telah dibekali pemahaman tentang elemen-
elemen kompetensi di dasar program keahlian meliputi profil
entrepreneur, proses bisnis, perkembangan teknologi serta isu-isu
global pada bidang seni pertunjukan, konsep seni pertunjukan, dasar-
dasar produksi seni pertunjukan, sarana dan perlengkapan
pementasan seni pertunjukan dan teknik dasar seni pertunjukan yang
sangat menunjang sebagai pelaku seni karawitan, sehingga peserta
didik mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dan
melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut yang sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki.
Elemen Deskripsi
Praktik karawitan meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
bersama praktik karawitan bersama meliputi identifikasi
struktur bentuk gendhing/lagu, penerapkan notasi
dalam gendhing/lagu, teknik memainkan dan etude,
- 755 -
Elemen Deskripsi
memadukan pola permainan instrumen, serta
menyajikan gendhing/lagu.
Praktik instrumen meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
pokok praktik instrumen pokok meliputi identifikasi peran
dan fungsi, teknik permainan instrumen pokok dan
etude, merancang pola garap instrumen pokok,
memadukan pola permainan instrumen pokok, dan
menyajikan pola garap instrumen pokok dalam
repertoare gendhing atau lagu.
Vokal karawitan meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
vokal karawitan meliputi identifikasi vokal
karawitan, merancang konsep garap vokal,
menerapkan teknik vokal dan etude serta
menyajikan vokal karawitan
Kreativitas karawitan meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dalam kreativitas karawitan meliputi konsep
kreativitas, unsur, dan tahapan berkreativitas,
memformulasikan unsur-unsur dalam kreativitas
karawitan serta menyajikan produk karya
kreativitas karawitan.
Keterangan:
1. Pembelajaran setiap elemen secara porsi beban pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan etnis karawitan
setempat serta tuntutan kompetensi keahlian mitra Dunia Kerja
pada setiap satuan pendidikan.
2. Elemen-elemen dalam seni karawitan bersifat etnis, sehingga
implementasi pembelajaran setiap elemen sangat tergantung pada
kaidah-kaidah estetik konvensi dari etnik masing-masing sesuai
dengan lingkup budaya karawitan setempat
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan karakteristik/kebutuhan etnis karawitan setempat serta
memenuhi standar tuntutan dari mitra Dunia Kerja pada setiap
satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F sebagai indikator capain pembelajaran, peserta didik
akan mampu menyajikan pola permainan instrumen dan atau vokal
karawitan dalam bingkai repertoare gendhing/lagu sesuai dengan
konteks sajian karawitan. Disamping itu diharapkan peserta didik
mampu memiliki keahlian spesifik berkaitan dengan penguasaan
instrumen pokok dan vokal karawitan sesuai dengan tuntutan dunia
kerja. Capaian pembelajaran tiap elemen dalam konsentrasi keahlian
seni karawitan adalah sebagai berikut.
- 756 -
A. Rasional
Mata Pelajaran Seni pedalangan merupakan mata pelajaran kejuruan
berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian
pekerjaan seni pedalangan. Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar
sebagai bekal mempelajari mata pelajaran lain. Keberadaannya
berfungsi membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan passion (renjana), Praktik pedalangan dalam
mata pelajaran ini adalah salah satu unit kompetensi pada program
keahlian seni pedalangan. Hal-hal yang harus dipelajari dan dikuasai
sebelum melakukan praktik mendalang, antara lain, yaitu:
kemampuan sabet (teknik gerak wayang), vokal, dhodhogan dan
keprakan, serta iringan pedalangan. Selain itu, harus mempelajari dan
memahami lakon wayang (cerita) baik Mahabarata, Ramayana,
maupun dari sumber pedalangan yang lain.
C. Karakteristik
Pada hakekatnya pembelajaran pada konsentrasi keahlian seni
Pedalangan bersifat muatan pembelajaran pokok yang harus dimiliki
oleh pelaku seni/dalang dalam bidang seni pedalangan. Pembelajaran
meliputi sabet pedalangan (teknik gerak wayang), vokal pedalangan,
dhodhogan dan keprakan, iringan pedalangan, serta menyajikan lakon
pedalangan. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang
proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global,
profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi,
sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha
mandiri dan melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Elemen Deskripsi
Sabet Pedalangan Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan,
(teknik gerak wayang) dan keterampilan teknik dasar sabet pedalangan
yang meliputi bentuk cepengan, penampilan wayang
tanceban, bedholan solah dan entas-entasan
wayang.
Vokal Pedalangan Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan teknik dasar vokal, yang meliputi
narasi dalang, dialog wayang, sulukan dan tembang.
Dhodhogan dan Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan,
Keprakan dan keterampilan teknik dhodhogan dan keprakan
dalam pedalangan.
Iringan Pedalangan Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan teknik dasar iringan pedalangan
- 759 -
Elemen Deskripsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, sebagai indikator capain pembelajaran peserta didik
akan mampu menyajikan sabet (teknik gerak wayang), vokal,
dhodogan dan keprakan, iringan pedalangan serta mementaskan lakon
pedalangan. Disamping itu diharapkan peserta didik mampu memiliki
keahlian spesifik berkaitan dengan teknik mendalang sesuai dengan
tuntutan dunia kerja. Capaian pembelajaran tiap elemen dalam
konsentrasi keahlian seni pedalangan adalah sebagai berikut.
A. Rasional
Mata pelajaran Pemeranan merupakan mata pelajaran kejuruan berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian
Pemeranan. Di dalamnya berisi berbagai ilmu pemeranan dan
kompetensi unsur pemeranan sebagai bekal menjawab tuntutan
industri kreatif dalam bidang seni pertunjukan dan perfilman.
Keberadaannya berfungsi membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan passion (renjana)
supaya memiliki kompetensi pemeranan yang kuat di fase F.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pemeranan bertujuan membekali peserta didik melalui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skill dan hard skill, serta
karakter), yaitu:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Pemeranan berfokus pada kompetensi
pemeranan yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai seniman
dalam bidang seni peran sesuai dengan situasi, kondisi, dan
perkembangan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Profesi Pemeran Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada etika, sopan santun profesi pemeran,
memahami industri pemeranan, dan memahami
industri budaya.
Olah Tubuh Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada prinsip dasar keaktoran,
menerapkan fungsi olah tubuh, kelenturan tubuh,
ketahanan tubuh dan melaksanakan teknik olah tubuh.
Olah Suara Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam memahami fungsi olah suara,
menerapkan teknik pernafasan, menerapkan teknik olah
suara, dan menerapkan fungsi panca indera dalam
pemeranan.
Teknik Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan dan
Penghayatan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan
Peran konsentrasi, memahami dan melaksanakan imajinasi,
melaksanakan teknik muncul, melaksanakan teknik
irama, melaksanakan teknik pengulangan,
melaksanakan teknik jeda, melaksanakan teknik timing,
melaksanakan teknik penonjolan, melaksanakan
imajinasi peristiwa, melaksanakan emosi, melaksanakan
aksi reaksi, melaksanakan teknik dramatik,
melaksanakan teknik pengembangan, melaksanakan
teknik improvisasi, melaksanakan teknik perubahan
emosi peran, serta melaksanakan pola latihan peran
secara terstruktur dan mandiri.
Bermain Peran Lingkup pembelajaran meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam memahami dimensi karakter peran,
memahami fungsi latihan adegan, memahami teknik
bermain peran di depan kamera, melaksanakan
pemeranan diatas panggung, melaksanakan
improvisasi,melaksanakan teknik pemeranan,
menyusun konsep pementasan, memahami naskah dan
skenario, mampu berperan menggunakan tata rias dan
busana, serta mengelola dan melaksanakan pemeranan
untuk teater tradisional, teater modern dan film.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai konsentrasi keahlian Pemeranan yang dipilihnya, sehingga
mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft skill peserta didik
akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan,
memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
dalam seni peran, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
- 764 -
memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten menerapkan
budaya kerja dalam berkesenian. Pada aspek hard skill peserta didik
mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran
Pemeranan.
A. Rasional
Mata pelajaran Tata Artistik merupakan mata pelajaran kejuruan
berisi kompetensi-kompetensi utama pada penguasaan keahlian
pekerjaan tata artistik seni pertunjukan. Mata pelajaran ini berisi
berbagai pengetahuan dan teknik penataan artistik seni pertunjukan.
Keberadaannya berfungsi membekali peserta didik dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan passion (renjana)
supaya memiliki kompetensi yang kuat pada fase F.
B. Tujuan
Mata pelajaran Tata Artistik bertujuan menjadikan peserta didik
memiliki kompetensi utama dalam penataan seni pertunjukan baik
dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skill dan hard skill,
serta karakter), yaitu:
1. memahami bisnis industri dan dunia kerja bidang seni
pertunjukan.
2. mampu menafsirkan konsep pertunjukan;
3. mampu mengaplikasikan konsep tata rias seni pertunjukan;
4. mampu mengaplikasikan konsep tata busana seni pertunjukan;
5. mampu mengaplikasikan konsep tata cahaya seni pertunjukan;
6. mampu mengaplikasikan konsep tata panggung seni pertunjukan;
dan
7. mampu mengaplikasikan konsep tata suara seni pertunjukan.
C. Karakteristik
Pada hakekatnya mata pelajaran Tata Artistik berfokus pada
kompetensi utama yang harus dimiliki oleh calon penata ataupun
calon asisten penata artistik dalam bidang seni pertunjukan sesuai
dengan situasi, kondisi, dan perkembangan dunia kerja. Selain itu,
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil
entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan atau profesi,
sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha
mandiri dan melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pemahaman
mengenai konsentrasi keahlian yang dipilihnya, sehingga mampu
menumbuhkan visi dan renjana untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek soft skill peserta didik
akan mampu menerapkan budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan,
memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3 dan 5R dalam
seni pertunjukan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
memecahkan masalah dan mencari solusi, konsisten menerapkan
budaya kerja dalam berkesenian. Pada aspek hard skill peserta didik
mampu memahami elemen konsentrasi keahlian Tata Artistik.
- 768 -
Industri dan dunia Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
kerja bidang seni pekerjaan atau profesi dalam bidang penataan artistik
pertunjukan seni pertunjukan, peluang usaha di bidang seni dan
ekonomi kreatif untuk membangun visi dan renjana,
yang diaplikasikan ke dalam pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi PjBL, dan atau
Kewirausahaan secara individu atau kelompok.
A. Rasional
Produksi dan Siaran Program Radio merupakan kumpulan mata
pelajaran keahlian pada Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman
yang esensial untuk diberikan kepada peserta didik yang belajar
mengenai Penyiaran Radio. Mata pelajaran ini berisi program keahlian
yang menjadi mata pelajaran untuk penguasaan kompetensi yang kuat
pada produksi dan siaran program radio di fase F.
B. Tujuan
Mata pelajaran Produksi dan Siaran Program Radio bertujuan
membekali peserta didik dengan kompetensi keahlian broadcasting
yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skill dan
soft skill), serta terkait dengan kompetensi kejuruan serta
perkembangan teknologi komunikasi audio visual meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Produksi dan Siaran Program Radio
merupakan keahlian broadcasting yang berkonsentrasi pada
kompetensi Produksi Dan Siaran Program Radio. Mata pelajaran ini
mempunyai beberapa materi ajar yang beragam, yang dipelajari
melalui pengetahuan dan praktik, dengan porsi dominan pada
pemahaman dan keterampilan, sesuai kemajuan teknologi dan tren
yang berkembang di masyarakat.
Elemen Deskripsi
Manajemen siaran auditif Lingkup pembelajaran meliputi bisnis media
penyiaran, merancang program siaran yang
kreatif dan menarik serta menata program
siaran memenuhi kebutuhan dan keinginan
target pendengar
Program siaran jurnalistik Lingkup pembelajaran meliputi menyajikan
berbagai siaran berita, didukung dengan
kegiatan peliputan berita (News Gathering),
wawancara dan reportase sehingga dapat
- 772 -
Elemen Deskripsi
menghasilkan program jurnalistik yang
menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Program siaran artistik Lingkup pembelajaran meliputi
mengoperasikan peralatan siaran dan
memproduksi program siaran artistik yang
menarik sesuai tren yang berkembang, yaitu
meliputi siaran musik, iklan, sandiwara radio,
games dan kuis.
Audio editing dan mixing Lingkup pembelajaran meliputi melaksanakan
editing dan mixing program dengan cermat
sehingga menghasilkan program siaran yang
menarik dengan kualitas output suara yang
baik dan harmonis.
Siaran new media Lingkup pembelajaran meliputi melaksanakan
siaran secara digital online dengan mandiri
dan kreatif. Siaran new media meliputi
pengenalan konsep media digital auditif,
poster digital, berbagai fitur aplikasi untuk
siaran online hingga membuat materi promosi
digital, mampu menganalisis partisipan serta
siaran digital online.
Publikasi dan Ekshibisi Lingkup pembelajaran meliputi praktik
Karya kegiatan publikasi dan ekshibisi karya on air
melalui promosi dan event yang berguna
untuk membangun media, dan bekerja sama
dengan berbagai pihak.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia Kerja pada
setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan program siaran disesuaikan dengan kompetensi
keahlian yang dituntut dari mitra Dunia Kerja pada setiap satuan
pendidikan.
3. Elemen dan Capaian Pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra
Dunia Kerja pada setiap satuan Pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan dan
praktik mengenai program keahlian Produksi dan Siaran Program
Radio sehingga mampu mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan guna menghasilkan produk penyiaran meliputi on air,
digital online serta kegiatan off air sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
A. Rasional
Produksi dan Siaran Program Televisi merupakan mata pelajaran
dalam Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif, Program Keahlian
Broadcasting dan Perfilman. Posisi mata pelajaran tersebut dalam
Kurikulum Merdeka berada di fase F. Mata pelajaran ini merupakan
mata pelajaran kejuruan yang terdiri dari materi dasar pada masing-
masing divisi kerja utama dalam Produksi dan Siaran Program Televisi.
B. Tujuan
Mata pelajaran Produksi dan Siaran Program Televisi bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hard skill dan soft skill) sesuai dengan passion, minat, dan
bakatnya yang terkait dengan konsentrasi keahlian serta
perkembangan teknologi komunikasi audio visual meliputi:
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Produksi dan Siaran Program Televisi
merupakan mata pelajaran yang menjadi pondasi program keahlian
Broadcasting dan Perfilman berfokus pada konsentrasi keahlian
- 777 -
Produksi dan Siaran Program Televisi. Mata pelajaran ini mempunyai
beberapa materi ajar yang beragam, yang dipelajari melalui
pengetahuan dan praktik, dengan porsi dominan pada pemahaman,
penguasaan teknis yang disesuaikan untuk peserta didik di fase F atau
sesuai output yang diajukan oleh mitra dunia kerja serta memiliki
dinamika yang tinggi karena selalu terkait dengan perkembangan
teknologi dan tren di masyarakat.
Elemen Deskripsi
Manajemen Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman dan
Produksi dan praktek merancang tahapan produksi dan
Siaran Program program siaran pada media audiovisual yang
Televisi kreatif dan menarik.
Materi program siaran dapat berupa siaran
jurnalistik dan siaran artistik. Siaran jurnalistik
meliputi siaran berita, life casting, podcast, dan
vlog. Sedangkan siaran artistik meliputi siaran
format acara drama, maupun format acara non
drama dan VOD (Video On Demand). Penataan
program siaran memenuhi kebutuhan dan
keinginan target penonton dengan
mempertimbangkan tren yang berkembang baik
untuk penyiaran berbasis FTA (Free to Air) – digital
TV – maupun OTT (Over the Top).
Penulisan Naskah Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
Televisi terhadap prosedur dan teknis penyusunan naskah
untuk produksi dan siaran program televisi,
bentuk dan format naskah, jenis naskah, struktur
penulisan, dan pengembangan ide penulisan
naskah sesuai dengan Prosedur Operasional
Standar (POS) untuk penulisan naskah produksi
dan siaran program televisi.
Penyutradaraan Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan
Televisi prosedur kerja penyutradaraan untuk produksi,
brainstorming, mem-breakdown naskah, mengenal
mise-en-scène/scenic art, memahami principal of
photography dan memahami aba-aba sutradara
(director’s cues) untuk produksi dan siaran
program televisi mulai pada tahapan pra produksi,
produksi, dan paska produksi sesuai dengan
Prosedur Operasional Standar (POS) untuk
Penyutradaraan Televisi.
- 778 -
Elemen Deskripsi
Tata Kamera dan Lingkup pembelajaran untuk memahami teknis
Tata Cahaya dan mengoperasikan peralatan Kamera dan Tata
Televisi Cahaya meliputi pengenalan standar K3LH
(Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Hidup) dalam pengelolaan peralatan, anatomi
peralatan, memahami jenis-jenis peralatan kamera
dan pencahayaan, memahami jenis-jenis
asesoris/peralatan pendukung kamera dan
pencahayaan, melakukan pengoperasian dan
perawatan peralatan kamera dan pencahayaan
beserta pendukungnya untuk kebutuhan produksi
dan siaran program televisi sesuai dengan
Prosedur Operasional Standar (POS).
Tata Suara Televisi Lingkup pembelajaran untuk memahami teknis
dan mengoperasikan peralatan Tata Suara Televisi
meliputi pengenalan standar K3LH dalam
pengelolaan peralatan, anatomi peralatan,
memahami jenis-jenis peralatan tata suara,
memahami jenis-jenis asesoris/peralatan
pendukung tata suara, melakukan pengoperasian
dan perawatan peralatan tata suara beserta
pendukungnya untuk kebutuhan produksi dan
siaran program televisi sesuai dengan Prosedur
Operasional Standar (POS).
Tata Artistik Lingkup meliputi pengenalan standar prosedur
Televisi kerja pra produksi, produksi dan paska produksi
Tata Artistik Televisi. Prosedur dan simulasi
perancangan dokumen tata artistik untuk denah
set/lokasi, floorplan, sketsa desain set, property,
wardrobe, make up dan hair dresser, setting
interior dan eksterior sesuai budaya dan masa
untuk Tata Artistik Televisi.
Editing Audio dan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
Video komprehensif peserta didik mengenai tahapan
editing sesuai dengan Prosedur Operasional
Standar (POS), pemahaman terhadap dokumen
kerja editing dan pemahaman terhadap kebutuhan
teknis peralatan editing.
Penyiaran Online Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
penyiaran televisi FTA (Free To Air) dan OTT (Over
The Top) dan praktek mengenai konsep media
digital audio visual; poster digital; fitur aplikasi
siaran online; siaran online yang dilakukan secara
mandiri maupun secara kelompok (teamwork)
dengan kreatif; upload konten siaran; membuat
materi promosi yang kompleks; dan menganalisis
partisipan pada siaran online.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia Kerja pada
setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan elemen, program acara, dan konten siaran disesuaikan
dengan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra Dunia Kerja
pada setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan Capaian Pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
- 779 -
dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra
Dunia Kerja pada setiap satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan atau budaya kerja industri pada konsentrasi
keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi sehingga mampu
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajarnya. Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata
Pelajaran Produksi dan Siaran Program Televisi diuraikan sebagai
berikut.
A. Rasional
Produksi Film merupakan mata pelajaran yang berisi kumpulan
elemen kompetensi pilihan pada Kompetensi Keahlian Produksi Film,
Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman. Mata pelajaran ini
berisi kompetensi yang mendasari penguasaan teknis pada kompetensi
pilihan pada bidang Produksi Film.
B. Tujuan
Mata pelajaran Produksi Film bertujuan membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan pada kompetensi
pilihan (hard skill) dan sikap (soft skill), serta perkembangan teknologi
komunikasi audio visual meliputi:
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini mempunyai beberapa materi ajar yang beragam,
yang dipelajari melalui pengetahuan dan praktik, dengan porsi
dominan pada penguasaan teknis yang disesuaikan untuk peserta
didik SMK atau sesuai output yang diajukan oleh mitra dunia kerja.
Untuk menumbuhkan imajinasi dan kreativitas, kompetensi inti, dan
kompetensi pilihan dapat dikembangkan berbagai aktivitas
pembelajaran.
Tata Kamera dan Tata Cahaya Lingkup pembelajaran tata kamera dan tata cahaya
Film meliputi pengenalan standar K3LH dalam pengelolaan
peralatan, anatomi peralatan, jenis-jenis peralatan,
Standard Operational Procedures (SOP)
pengoperasian dan perawatan peralatan, prosedur
kerja pra produksi, produksi dan paska produksi, dan
pengenalan level kerja untuk tata kamera dan tata
cahaya film.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran per setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra dunia kerja
pada setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan elemen disesuaikan dengan konsentrasi pilihan pada
kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra dunia kerja pada
setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
- 786 -
dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra
dunia kerja pada setiap satuan pendidikan.
4. Khusus pada elemen penulisan naskah dan penyutradaraan,
elemen bersifat pemahaman (pengetahuan), karena secara teknis,
level untuk penulis naskah dan sutradara film dicapai di tingkat
pembelajaran setelah SMK.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan berbagai variasi model
pembelajaran, dan penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non
tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan
portofolio). Pembelajaran dimungkinkan untuk dapat diterapkan
secara sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik
elemen yang dipelajari.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk
melatih kompetensi pilihan sehingga mampu mengembangkan passion
dan vision melaksanakan aktivitas belajar di bidang perfilman. Peserta
didik mampu memahami manajemen produksi film, penulisan naskah
dan penyutradaraan film, tata kamera dan tata cahaya film, tata suara
film, tata artistik film dan editing audio dan video.
A. Rasional
Mata pelajaran Animasi merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dalam penguasaan
keahlian dalam bidang Animasi, yang berfungsi untuk menajamkan
keahlian kerja, kepekaan kualitas karya, dan penguasaan terhadap
suatu proses kerja produksi yang berorientasi terhadap kecakapan dan
kecepatan kerja yang terukur.
B. Tujuan
Rangkaian mata pelajaran Animasi bertujuan membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, sikap (soft skills dan hard skills)
pada kemampuan produksi animasi secara spesifik yang meliputi:
- 790 -
1. mengaplikasikan pekerjaan pada keahlian Gerak (animation);
2. mengaplikasikan pekerjaan pada keahlian Visual (asset creation);
dan
3. mengaplikasikan pekerjaan pada keahlian Editorial (visual
storytelling).
C. Karakteristik
Mata pelajaran Animasi berfokus pada kemampuan teknis produksi
yang harus dimiliki oleh pelajar SMK terkait keahlian gerak
(animation), visual (asset creation), dan editorial (visual storytelling)
pada bidang kerja 2D (dua dimensi) maupun 3D (tiga dimensi) sesuai
output yang diinginkan oleh mitra dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Gerak (animation) meliputi kemampuan logika dan alur kerja
suatu pergerakan, teknik menggerakan dan
estetika pergerakan, yang mencakup sekuensial
gerak karakter dan non karakter, mekanika
gerak digital, aset gerak, dan akting, yang dapat
diimplementasikan pada bidang kerja 2D atau
3D yang dipilih.
Visual (asset creation) meliputi pengoperasian tools kerja visual,
implementasi unsur artistik visual animasi yang
mencakup pembuatan aset visual dan
pembuatan artistik visual terakhir yang dapat
diimplementasikan pada bidang kerja 2D atau
3D yang dipilih.
Editorial (visual meliputi teknik bercerita secara visual, teknik
storytelling) cinematography adegan, teknik editing yang
tercakup pada seni penceritaan animasi.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran per setiap elemen dapat disesuaikan porsinya
dengan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra Dunia Kerja
pada setiap satuan pendidikan.
2. Pemilihan Teknik Produksi (2D/3D) disesuaikan dengan
kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra Dunia Kerja pada
setiap satuan pendidikan.
- 791 -
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra
Dunia Kerja pada setiap satuan pendidikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik akan mampu mengimplementasikan
teknik produksi pada elemen gerak (animation), visual (asset creation),
dan editorial (visual storytelling) berdasarkan instruksi kerja pada
bidang animasi 2 dimensi maupun 3 dimensi yang selaras dengan
kebutuhan industri. Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen
Animasi dijabarkan sebagai berikut.
A. Rasional
Ekonomi kreatif mengandalkan sumber daya insani sebagai modal
utama, terutama proses penciptaan, kreatifitas, keahlian dan talenta
individual. Salah satu subsektoral dari industri kreatif adalah bidang
fesyen yaitu usaha kreatif yang berhubungan dengan desain dan
produksi busana. Bidang Keahlian Busana (Fesyen) sangat
dibutuhkan saat ini karena menjadi salah satu elemen penting dari
gaya hidup yang diperlukan manusia modern di era global ini.
Masing-masing materi memuat soft skill antara lain berpikir kritis dan
pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan
komunikasi, serta sadar mutu produk; dan hard skill, yaitu
penguasaan kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia
kerja dan integritas yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat,
akhlak mulia, bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk
- 794 -
hidup mandiri, dengan model belajar Project-based Learning, peserta
didik didorong untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep,
melakukan eksplorasi secara prosedural, serta membangun nilai-nilai
baru secara mandiri yang bertujuan untuk membangun konsep
berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong royong sebagai
bagian dari profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
B. Tujuan
Rangkaian mata pelajaran Desain dan Produksi Busana bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hardskill dan softskill) meliputi:
C. Karakteristik
Mata pelajaran Desain dan Produksi Busana berfokus pada
kompetensi lanjutan dari capaian pembelajaran dasar-dasar keahlian
busana yang merupakan seluk beluk keahlian busana (fesyen),
mencakup keterampilan sisi kreasi dan produksi busana. Mata
pelajaran Desain dan Produksi Busana merupakan fundamen untuk
bisa mewujudkan produk dari desain yang dirancang sesuai output
yang diinginkan oleh mitra dunia kerja.
Elemen Deskripsi
Gambar Mode Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam menggambar
mode, membuat figure sesuai jenis kelamin dan
umur, mengembangkan figure dengan gaya dan
- 795 -
Elemen Deskripsi
gerakan tubuh (gesture) serta penerapan figure
berpakaian
Gambar Teknis Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
(Technical Drawing) keterampilan dan sikap dalam menggambar datar
(flat drawing) secara manual dan digital sesuai
dengan proporsi dan detail rancangan tampak
depan dan belakang untuk kebutuhan produksi
(technical drawing)
Gaya dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Pengembangan Desain keterampilan dan sikap kerja dalam
mengungkapkan karya dan mengembangkan
desain dalam satu konsep gaya (style), penerapan
trend, penerapan sustainable fashion, pembuatan
tema desain busana sesuai yang disepakati, baik
berupa desain busana berbasis kreasi/berbasis
industri/custom made.
Eksperimen Tekstil dan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Desain Hiasan keterampilan dan sikap kerja dalam
pengembangan desain dan olah tekstil yang
disesuaikan dengan kebutuhan industri dan
kebudayaan daerah (printing/batik/tenun/
mengolah bahan) dan membuat desain hiasan
(renda/sulaman/kancing hias/bordir)
Persiapan Pembuatan Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
Busana keterampilan dan sikap kerja dalam persiapan
pembuatan busana yang meliputi pembuatan
lembar kerja sesuai dengan spesifikasi desain,
pembuatan langkah kerja produksi, mengambil
ukuran, membuat pola, memotong bahan,
menghitung biaya dan menentukan harga produk
Menjahit produk Lingkup pembelajaran pengetahuan, keterampilan
Busana dan sikap kerja dalam menjahit sesuai dengan
prosedur, trimming, pressing, mengawasi mutu
produk busana, serta melaksanakan penyelesaian
akhir busana
Penyusunan Koleksi Lingkup pembelajaran pengetahuan, keterampilan
Busana dan sikap kerja dalam merencanakan projek
pembuatan koleksi busana dan presentasi koleksi
secara kelompok
Keterangan:
1. Beban pembelajaran pada setiap elemen dapat disesuaikan
porsinya dengan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia Kerja
pada setiap satuan pendidikan.
2. Persiapan Pembuatan Busana yang meliputi pembuatan lembar
kerja sesuai dengan spesifikasi desain, membuat langkah kerja
produksi, mengambil ukuran, membuat pola, memotong bahan,
serta menghitung biaya dan menentukan harga produk
disesuaikan dengan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia
Kerja pada setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan kompetensi yang dituntut dari mitra Dunia
Kerja pada setiap satuan pendidikan.
- 796 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik dapat mengimplementasikan
penciptaan desain dan produk busana sehingga mampu
menumbuhkan kreativitas di bidang busana yang sesuai dengan
kebutuhan industri.
A. Rasional
Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan wahana
pembelajaran bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran
berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan
kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan
produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis.
Mata pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta
didik untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur)
dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan
eksternal SMK.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membentuk dan menumbuhkembangkan
kemampuan peserta didik dalam menggunakan kompetensi softskills
dan hardskills melalui pengalaman nyata, yaitu:
1. menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan
program/konsentrasi keahlian;
2. membentuk pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi
dan peluang pasar baik secara individu maupun kelompok; dan
3. membentuk profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/
didukung kemampuan softskills dan hardskills yang kuat dan
seimbang.
C. Karakteristik
Mata pelajaran ini memiliki karakteristik antara lain:
1. dikembangkan berdasarkan order/kegiatan produksi barang/jasa
yang sifatnya cepat tanggap (responsive), melakukan
pembaharuan/modifikasi (innovative), dan mencipta atau
merancang sesuatu yang baru (inventive) sesuai potensi internal
SMK (peserta didik, sumber daya SMK), dan masyarakat;
2. dikembangkan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan internal dan eksternal SMK, untuk melakukan
kegiatan wirausaha berbasis daring maupun luring. Model daring
diutamakan karena relatif murah dan mudah bagi pemula. Target
yang ditetapkan adalah omzet per semester per peserta didik atau
per kelompok peserta didik;
- 800 -
3. menggunakan pendekatan projek melalui integrasi berbagai
kompetensi dan kolaborasi peserta didik pada satu program
keahlian atau lebih sesuai kompleksitas produk (barang/jasa) yang
akan dihasilkan;
4. diorganisasikan dalam sistem blok berdasarkan karakteristik
projek; dan
5. penilaian hasil belajar didasarkan pada kinerja, kesesuaian
spesifikasi produk (barang/jasa), ketepatan waktu, dan omzet yang
ditetapkan.
Elemen Deskripsi
Kegiatan Produksi Meliputi produksi dalam bentuk barang dan/atau
layanan jasa meliputi perencanaan produk, pembuatan
produk, pengemasan produk, serta distribusi dan
layanan purna jual.
Kewirausahaan Meliputi prediksi peluang usaha, rencana usaha
(business plan), pemasaran produk, Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.
- 801 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengaktualisasikan
kompetensi-kompetensi konsentrasi keahlian yang dipelajarinya
dengan menghasilkan produk (barang dan/atau layanan jasa) yang
sesuai, inovatif, memiliki nilai ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Di sisi lain, peserta didik juga akan mampu membangun
usaha (berwirausaha) yang berkelanjutan dengan memanfaatkan
peluang yang tersedia, baik usaha yang terkait dengan keahlian
kejuruannya maupun usaha-usaha lainnya yang lebih sesuai dengan
perkembangan pasar.
A. Rasional
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan
wahana pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). PKL
memberikan kesempatan kepada peserta didik menginternalisasi dan
menerapkan soft skills (karakter dan budaya kerja) serta menerapkan,
meningkatkan, dan mengembangkan penguasaan hard skills
(kompetensi teknis) sesuai dengan konsentrasi keahliannya dan
kebutuhan dunia kerja, serta kemandirian berwirausaha. Melalui
mata pelajaran ini terdapat manfaat bagi peserta didik, dunia kerja,
dan satuan pendidikan. Bagi peserta didik mendapat pengalaman
langsung bekerja pada pekerjaan yang sesungguhnya sekaligus
menerapkan pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajari. Bagi
dunia kerja mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil
dan kompeten serta dapat berkontribusi dalam pengembangan SDM
Indonesia. Bagi satuan pendidikan mendapat transfer pengetahuan
dan teknologi dari dunia kerja serta membangun kerja sama yang lebih
erat dan saling memberikan manfaat.
B. Tujuan
Mata pelajaran PKL bertujuan untuk:
1. menginternalisasi soft skills di dunia kerja;
C. Karakteristik
Kegiatan pada mata pelajaran PKL direncanakan, dilaksanakan,
dinilai, dipantau, dan dievaluasi bersama oleh sekolah dan dunia
kerja. PKL menyesuaikan situasi, perkembangan teknologi, dan proses
bisnis di dunia kerja.
Mata pelajaran PKL diampu oleh tenaga pendidik yang ditugaskan oleh
sekolah dan pembimbing teknis yang ditugaskan oleh pimpinan dunia
kerja.
Elemen Deskripsi
Internalisasi dan Meliputi internalisasi dan penerapan etika
penerapan soft berkomunikasi secara lisan dan tulisan, integritas
skills (antara lain jujur, disiplin, komitmen, dan tanggung
jawab), etos kerja, bekerja secara mandiri dan/atau
bekerja di dalam tim, kepedulian sosial dan lingkungan,
serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS yang
berlaku di dunia kerja.
Penerapan hard Meliputi pelaksanaan pekerjaan sesuai POS yang
skills berlaku di dunia kerja.
Peningkatan dan Meliputi penguasaan kompetensi teknis baru dan/atau
Pengembangan kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari sesuai
hard skills konsentrasi keahlian
Penyiapan Meliputi penyiapan kemandirian peserta didik, untuk
Kemandirian penguatan dan pemahaman analisis usaha.
Berwirausaha
- 804 -
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginternalisasikan soft
skills, menerapkan, meningkatkan, dan mengembangkan hard skills di
dunia kerja serta mempunyai kesiapan kemandirian dalam
berwirausaha.
SALINAN
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR,
KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 033/H/KR/2022
TENTANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hadist menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Quran
dan hadist dengan baik dan benar. Mengantarkan
peserta didik dalam memahami makna secara
tekstual dan kontekstual serta mengamalkan
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menekankan cinta dan penghargaan yang tinggi
kepada Al-Quran dan hadist nabi sebagai pedoman
hidup utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah,
para malaikat, kitab-kitab Allah, para nabi dan
rasul, serta memahami konsep tentang hari akhir
serta qadāʾ’ dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan
amal saleh, berakhlak mulia, dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu
dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang
mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti . Ilmu akhlak
mengantarkan peserta didik dalam memahami
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial,
serta dalam membedakan antara perilaku baik
(maḥmūdah) dan tercela (mazmūmah). Dengan
memahami perbedaan ini, peserta didik bisa
menyadari pentingnya menjauhkan diri dari
perilaku tercela dan mendisiplinkan diri dengan
perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta
didik juga akan memahami pentingnya melatih
(riyādah), disiplin (tahzīb), dan upaya sungguh-
sungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah).
Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa
landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan,
dirinya sendiri, sesama manusia, dan alam
sekitarnya adalah cinta (mahabbah). Pendidikan
akhlak juga mengarahkan mereka untuk
menghormati dan menghargai sesama manusia
sehingga tidak ada kebencian atau prasangka
buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada.
Aspek atau elemen akhlak ini harus menjadi
mahkota yang masuk pada semua topik bahasan
-6-
Elemen Deskripsi
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti , akhlak harus menghiasi keseluruhan
konten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih
merupakan aturan hukum yang berkaitan dengan
perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang
mencakup ritual atau hubungan dengan Allah SWT.
(‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan
dengan sesama manusia (mu’āmalah). Fikih
mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara
pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam
serta implementasinya dalam ibadah dan
muʿāmalah.
Sejarah Menguraikan catatan perkembangan perjalanan
Peradaban Islam hidup manusia dalam membangun peradaban dari
masa ke masa. Pembelajaran SPI menekankan pada
kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa
lalu. Kemudian menganalisis bermacam peristiwa
dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah
dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan
refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta
didik mempunyai pijakan historis dalam
menghadapi permasalahan dan menghindari
terulangnya kesalahan untuk masa sekarang
maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi
keteladanan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi
penerus bangsa dalam menyikapi dan
menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.
Pada akhir Fase A, pada aspek Al-Qur’an dan hadist peserta didik
dapat mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, melafazkan
taawwudz, basmalah, dan hamdalah. Pada aspek akidah, peserta
didik mampu menyebutkan rukun iman terutama iman kepada
Allah melalui asmaulhusna, mengenal Allah lewat bacaan
asmaulhusna, dan mampu menyebutkan nama-nama malaikat
Allah beserta tugas-tugasnya. Pada aspek akhlak, peserta didik
terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-
hari untuk dirinya maupun sesama manusia. Pada aspek ibadah,
peserta didik mampu membaca dua kalimah syahadat
(syahadatain) dan memahami maknanya, mampu menerapkan
tata cara bersuci dengan baik, dan memahami hikmah hidup
bersih. Mengenal ketentuan dan nama-nama shalat fardu serta
-7-
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas IV)
Pada akhir Fase B, pada aspek Al-Qur`an dan hadist peserta didik
mampu mengenal huruf hijaiah bersambung dan berharkat, serta
mempraktikkannya dalam bacaan surah-surah pendek Al-
Qur`an. Pada aspek akidah, peserta didik mengenal para nabi dan
rasul Allah SWT. dan mengenal nama-nama Allah melalui nama-
nama-Nya yang agung (asmaulhusna). Pada aspek akhlak, peserta
didik mampu menjelaskan dan menerapkan adab berpakaian
-8-
Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan Peserta didik mampu mengenal huruf hijaiah
Hadist bersambung dan berharakat serta
mempraktikkannya dalam bacaan surah-surah
pendek Al-Qur`an.
Akidah Peserta didik mampu mengenal para nabi dan
rasul Allah SWT., mengenal nama-nama Allah
yang agung (asmaulhusna) as-Salam, al-Khaliq,
al-Maalik, al-Quddus, as-Salam, al- Mukmin.
Akhlak Peserta didik mampu menjelaskan dan
menerapkan adab berpakaian menurut syariat
Islam, mampu menyebutkan tanda berbakti
kepada kedua orang tua dan guru, menghormati
orang lain, baik yang seagama maupun berbeda
agama, mampu membaca kalimah tayyibah
subhānāllah, māsyā Allāh, insyā Allāh, dan
Allāhu Akbar beserta artinya, serta mampu
menunjukkan adab bergaul dengan teman baik
yang seagama maupun beda agama.
Fikih Peserta didik mampu mengenal, mempraktikkan
gerakan, serta menghafal bacaan shalat fardu
dengan baik, mampu menirukan bacaan zikir
sesudah shalat, mengenal ketentuan dan
hikmah puasa.
Sejarah Peserta didik mampu mengenal kisah-kisah
Peradaban Islam beberapa nabi, seperti kisah dan keteladanan
Nabi Adam a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ismail
a.s., dan Nabi Nuh a.s.
Pada akhir Fase C, pada aspek Al-Qur’an dan hadist, peserta didik
mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta
menjelaskan kandungan beberapa surat pendek yang dihafalnya.
Pada aspek akidah, peserta didik mengetahui asmaulhusna, iman
kepada hari akhir, iman kepada kitab-kitab yang diturunkan
melalui nabinya, juga mampu menjelaskan arti qadāʾ dan qadar
dengan sederhana. Pada aspek akhlak, peserta didik mulai
mengenal arti perilaku menghargai dan menghormati sesama
-9-
Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan Peserta didik mampu membaca Al-Qur`an
Hadist dengan baik dan benar serta menjelaskan
kandungan beberapa surat pendek yang
dihafalnya dengan bahasa sederhana.
Akidah Peserta didik mengetahui asmaulhusna, iman
kepada hari akhir, iman kepada kitab-kitab yang
diturunkan melalui nabinya, serta mampu
menjelaskan arti qadāʾ dan qadar dengan
bahasa yang sederhana.
Akhlak Peserta didik mulai mengenal ketentuan Allah
SWT. tentang arti perilaku menghargai dan
menghormati sesama manusia, baik yang
seagama maupun beda agama. Peserta didik
juga memahami makna meminta maaf dan
memberi maaf sehingga terbentuk pribadi yang
penyayang dan memahami makna peduli
terhadap lingkungan hayati sebagai bagian dari
ajaran Islam yang utama.
Fikih Peserta didik mampu menjelaskan secara
sederhana beberapa konsep terkait makna usia
balig atau dewasa serta dampak yang
menyertainya, baik dari tinjauan fikih atau ilmu
biologi. Peserta didik juga mampu memahami
ketentuan dan praktik shalat dhuha, arti zakat
fitrah, sedekah, hadiah, serta ketentuan agama
terkait makanan yang halal dan haram.
Sejarah Peserta didik mampu menghayati pembelajaran
Peradaban Islam yang bisa diambil (`ibrah) dari beberapa kisah
dari Nabi Isa a.s., Nabi Ismail a.s., dan
keteladanan dari sahabat nabi, yaitu Abu Bakar
Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Pada akhir fase D, pada aspek Al-Qur`an dan hadist, peserta didik
mampu membaca, melafalkan, menulis, menyalin, dan
memahami dengan sederhana pesan pokok dari Al-Qur`an surat-
-10-
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca, melafalkan,
Hadist menulis, menyalin, dan memahami dengan
sederhana pesan pokok dari Q.S. al-Quraish,
al-Takatsur, al-Qari`ah, dan adh-Dhuha.
Akidah Peserta didik mampu memberi contoh
penerapan iman kepada Allah melalui nama-
nama Allah yang agung (asmaulhusna) al-
‘Alīm dan al-Khabir. Peserta didik juga
mampu memahami manfaat iman kepada
malaikat, iman kepada kitab-kitab yang
diturunkan Allah melalui nabi-nabinya, serta
iman kepada hari akhir.
Akhlak Peserta didik mampu memahami hakikat
shalat dan zikir sebagai pencegah perbuatan
keji dan mungkar. Peserta didik mampu
memberi contoh (berucap, bertindak,
berperilaku, dan berpakaian) yang baik di
masyarakat sehingga membuat hati
tenteram, memahami manfaat sikap jujur
dan amanah dalam kehidupan sehari-hari,
serta mampu menceritakan keteladanan dari
sifat tidak pendendam dan pemaaf dari kisah
nabi. Peserta didik juga diharapkan mampu
melaksanakan ketentuan syariat Islam dalam
bergaul dengan orang lain baik yang mahram
-11-
Elemen Deskripsi
maupun bukan mahram sehingga dapat
menunjukkan perilaku beretika.
Fikih Peserta didik mampu memahami ketentuan,
tata cara, dan praktik shalat wajib lima
waktu, shalat sunah rawatib, shalat Jumat,
ketentuan ibadah haji dan penyembelihan
hewan kurban, serta hukum halal dan
haram.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kembali
Peradaban Islam kisah keteladanan dari sahabat nabi, yaitu
Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Peserta didik mampu menceritakan kisah
keteladanan nabi di masa muda dan dewasa
serta saat beliau diangkat menjadi rasul
beserta bukti kerasulannya.
Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan Peserta didik mampu mampu memahami ayat
Hadist Al-Qur`an dan hadist tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat
melafalkan Al-Qur`an dengan tartil dan fasih;
menghafal ayat Al-Qur`an dan hadist tentang
kompetisi dalam kebaikan, etos kerja, serta
bahaya pergaulan bebas dan zina; dapat
menyebutkan konten dan paparan tentang
perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas
dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif
dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan
zina adalah perintah agama; dan membiasakan
sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja
serta menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Akidah Peserta didik memahami makna syu’abul īmān
(cabang- cabang iman), pengertian, dalil,
macam, dan manfaatnya; menunjukkan makna
syu’abul īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam, dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak
cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap
dan karakter sebagai cerminan cabang iman
dalam kehidupan.
Akhlak Peserta didik menerapkan manfaat menghindari
akhlak maẑmūmah; mendemonstrasikan
perilaku yang mengandung konten yaitu
manfaat menghindari sikap maẑmūmah;
meyakini bahwa akhlak maẑmūmah adalah
larangan dan akhlak mahmūdah adalah
perintah agama; serta membiasakan diri untuk
menghindari akhlak maẑmūmah dan
menampilkan akhlak mahmūdah dalam
kehidupan sehari- hari.
Fikih Peserta didik mampu menerapkan fikih
muamalah dan al- kulliyât al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam); menggunakan
paparan tentang fikih muamalah dan al-kulliyât
al-khamsah; meyakini bahwa ketentuan fikih
muamalah dan al-kulliyât al-khamsah adalah
ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan
sosial.
Sejarah Peradaban Peserta didik mampu mengenal sejarah
Islam perkembangan dan perjuangan dakwah Islam
periode Makkah dan Madinah; dapat
menceritakan sejarah perkembangan dan
perjuangan dakwah Islam periode Makkah dan
Madinah; meyakini bahwa sejarah
perkembangan dan perjuangan dakwah Islam
periode Makkah dan Madinah adalah sebuah
sunnatullah; serta meneladani keagungan
akhlak Nabi Muhammad SAW. dan para
sahabatnya dalam mendakwahkan Islam yang
-13-
Elemen Deskripsi
rahmatan lil alamin sehingga Islam tersebar ke
seluruh dunia.
Pada akhir fase F, pada aspek Al-Qur`an dan hadist, peserta didik
dapat memahami, membaca, dan menghafal ayat Al-Qur`an dan
hadist tentang berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta
tanah air, dan moderasi beragama adalah ajaran agama. Pada
aspek akidah, peserta didik mampu memahami,
mempresentasikan, dan menyakini cabang-cabang iman,
keterkaitan antara iman, Islam, dan ihsan, serta dasar-dasar,
tujuan, dan manfaat ilmu kalam. Pada aspek akhlak, peserta didik
dapat menerapkan cara mengatasi masalah perkelahian
antarpelajar, minuman keras (miras), dan narkoba; memahami
adab menggunakan media sosial dalam Islam, dampak negatif
sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan
sehari hari, sikap inovatif dan etika berorganisasi. Pada aspek
fikih, peserta didik mampu menerapkan ketentuan pelaksanaan
khotbah, tablig, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam,
mawaris, merawat jenazah, dan konsep ijtihad. Pada aspek
sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu mengenal sejarah
masuknya Islam di Indonesia, mengetahui sejarah dan
keteladanan Wali Songo, serta peran dan fungsi organisasi Islam
di Indonesia dan MUI dalam menyebarkan dakwah Islam yang
moderat, santun, dan rahmatan lil aalamin.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan Peserta didik mampu memahami pesan-pesan ayat
Hadist Al-Qur`an dan hadist tentang berpikir kritis, ilmu
pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara
kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah
air, dan moderasi beragama; membaca dan
menghafal ayat Al-Qur`an dan hadist dengan tartil
tentang pentingnya berpikir kritis ilmu
pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara
kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah
air, dan moderasi beragama; membiasakan diri
membaca Al-Qur`an dengan meyakini bahwa
berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan manusia,
musibah, ujian, cinta tanah air, dan moderasi
-14-
Elemen Deskripsi
beragama adalah ajaran agama; membiasakan
sikap rasa ingin tahu, berpikir kritis, kreatif, dan
adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta damai,
semangat kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar,
tabah, pantang menyerah, tawakal, dan selalu
berprasangka baik kepada Allah SWT. ketika
menghadapi ujian dan musibah.
Akidah Peserta didik mampu memahami cabang-cabang
iman, keterkaitan antara iman, Islam, dan ihsan,
serta dasar-dasar, tujuan, dan manfaat ilmu
kalam; mempresen-tasikan cabang-cabang iman,
dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam;
meyakini bahwa cabang-cabang iman, keterkaitan
antara iman, Islam, dan ihsan, serta dasar-dasar,
tujuan, dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran
agama; membiasakan sikap tanggung jawab,
memenuhi janji, mensyukuri nikmat, memelihara
lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial,
ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu,
dan pembelajar sepanjang hayat.
Akhlak Peserta didik mampu menerapkan cara mengatasi
masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras
(miras), dan narkoba dalam Islam; memahami adab
menggunakan media sosial dalam Islam, dampak
negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala
dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan
etika berorganisasi; memeragakan cara
memecahkan masalah perkelahian antarpelajar
dan dampak pengiringnya, minuman keras (miras),
dan narkoba; mengimplemen-tasikan adab
menggunakan media sosial dalam Islam;
menghindarkan diri dari dampak negatif sikap
munafik, keras hati, dan keras kepala dalam
kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama
melarang melakukan perkelahian antarpelajar,
minuman keras, dan narkoba, munafik, keras hati,
dan keras kepala; meyakini bahwa adab
menggunakan media sosial dalam Islam dapat
memberi keselamatan bagi individu dan
masyarakat; meyakini bahwa sikap inovatif dan
etika berorganisasi merupakan perintah agama;
dan membiasakan sikap taat pada aturan, peduli
sosial, tanggung jawab, cinta damai, santun, saling
menghormati, semangat kebangsaan, jujur,
inovatif, dan rendah hati.
Fikih Peserta didik mampu menerapkan ketentuan
pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah,
ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan
konsep ijtihad; membedakaan dan
memdemonstrasikan ketentuan pelaksanaan
khotbah, tablig, dan dakwah, ketentuan
pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep
ijtihad; menerapkan ketentuan khotbah, tablig,
dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam,
merawat jenazah, dan meyakini bahwa ijtihad
merupakan salah satu sumber hukum Islam;
membiasakan sikap menebarkan Islam rahmatan li
al- ālamīn, komitmen, bertanggung jawab,
-15-
Elemen Deskripsi
menepati janji, adil, amanah, terbuka terhadap
ilmu pengetahuan, dan menghargai perbedaan
pendapat.
Sejarah Peserta didik mampu mengenal sejarah masuknya
Peradaban Islam di Indonesia, mengetahui sejarah dan
Islam keteladanan Wali Songo sebagai ulama penyebar
ajaran Islam di Indonesia. Peserta didik mampu
menyebutkan peran dan fungsi organisasi Islam di
Indonesia dan MUI dalam menyebarkan dakwah
Islam yang moderat, santun, dan rahmatan lil
aalamin. Peserta didik mampu membiasakan sikap
gemar membaca, menulis, berprestasi, dan kerja
keras, tanggung jawab, bernalar kritis, semangat
kebangsaan, berkebinekaan global, menebarkan
Islam rahmatan li al- ālamīn, rukun, damai, dan
saling bekerja sama.
Elemen Deskripsi
Manusia dan Pada Elemen Manusia dan Nilai-nilai Kristiani
Nilai-nilai peserta didik belajar tentang hakikat manusia
Kristiani sebagai ciptaan Allah yang terbatas. Dalam
keterbatasannya, manusia diberi hak dan tanggung
jawab oleh Allah sebagai insan yang telah
diselamatkan.
Gereja dan Pada elemen Gereja dan Masyarakat Majemuk
Masyarakat peserta didik belajar tentang hidup bergereja dan
Majemuk bermasyarakat yang memiliki hak dan kewajiban
yang harus dipenuhi sebagai warga gereja dan warga
negara, tanggung jawab terhadap Tuhan dan
terhadap bangsa dan negara.
Alam dan Pada elemen Alam dan Lingkungan Hidup, peserta
Lingkungan didik belajar membangun harmonisasi dengan alam,
Hidup bahwa manusia memiliki tanggung jawab dalam
menjaga, memelihara serta melestarikan alam ciptaan
Allah.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas IV)
Pada fase ini, sosialisasi peserta didik masih terbatas. Lingkungan
pertama bagi dirinya adalah keluarga. Oleh karena itu,
pembelajaran PAK pada fase ini dibatasi pada lingkup terdekat,
yaitu keluarga. Pada fase ini, peserta didik menerima bahwa Allah
berkarya melalui ciptaan-Nya, termasuk diri dan keluarganya.
Allah menciptakan dan memelihara dirinya serta keluarganya.
Sebagai ungkapan syukur peserta didik atas pemeliharaan Allah,
mereka bertanggung jawab memelihara anggota tubuh, menerima
dirinya sebagai bagian dari keluarga, serta mensyukuri alam dan
lingkungan hidup pemberian Allah secara bertanggung jawab.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Deskripsi
1. Allah Berkarya Menerima karya Allah dalam
menciptakan dan memelihara
manusia di tengah kehidupan
keluarga
2. Manusia dan Nilai-nilai Bertanggung jawab memelihara
Kristiani anggota tubuh
3. Gereja dan Masyarakat Menerima dirinya sebagai bagian dari
keluarga
4. Alam dan Lingkungan Mensyukuri alam dan lingkungan
Hidup hidup pemberian Allah dengan
bertanggung jawab
Elemen Deskripsi
Pribadi Peserta Didik Elemen ini membahas tentang diri sebagai laki-
laki atau perempuan yang memiliki kemampuan
dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan,
yang dipanggil untuk membangun relasi dengan
sesama serta lingkungannya sesuai dengan
Tradisi Katolik.
Yesus Kristus Elemen ini membahas tentang pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan
Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
agar peserta didik berelasi dengan Yesus Kristus
dan meneladani-Nya.
Gereja Elemen ini membahas tentang makna Gereja agar
peserta didik mampu mewujudkan kehidupan
menggereja.
Masyarakat Elemen ini membahas tentang perwujudan iman
dalam hidup bersama di tengah masyarakat
sesuai dengan Tradisi Katolik.
-27-
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas IV)
Elemen Deskripsi
melalui kisah penciptaan langit dan bumi serta
kisah Nabi Nuh dan Bahteranya.
Peserta didik mengenal karya keselamatan Allah
melalui kisah Yesus dipersembahkan di bait
Allah, dan Yesus diketemukan di Bait Allah.
Gereja Peserta didik mengenal gereja sebagai tempat
ibadat umat Katolik.
Peserta didik mengenal aneka doa dalam Gereja,
antara lain Doa Kemuliaan dan Syahadat Para
Rasul.
Masyarakat Peserta didik mengenal perwujudan iman dalam
hidup bersama dengan cara merawat lingkungan
sekitar, dan hidup rukun dengan tetangga.
4. Fase D (Usia Mental ± 9 tahun, Umumnya Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX)
Elemen Deskripsi
lingkungan alam, dan mengupayakan
persaudaraan sejati dalam keberagaman.
Elemen Deskripsi
Komunikasi Interaksi, baik verbal maupun nonverbal, untuk
menunjang hubungan, baik personal,
antarpersonal, maupun intrapersonal. Hal ini
ditunjukkan dengan pembelajaran agama Hindu
yang berorientasi pada ajaran Tri Hita Karana
(jalinan hubungan antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam) dengan mengemban prinsip Tri
Kaya Parisudha (berpikir, berkata dan berbuat
yang baik.
Refleksi Melihat kenyataan sebagai bagian dari upaya
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
diri, kepekaan sosial dalam kaitannya dengan
kemampuan personal. Hal ini tampak pada
pembelajaran agama Hindu yang mengarahkan
peserta didik untuk menjadi orang yang mulat
sarira (introspeksi diri) dengan menasihati dirinya
sendiri (dama) untuk kebaikan dan kualitas diri
dalam kehidupan sehingga dapat mengatasi
permasalahan hidup
Berpikir Kritis Kemampuan untuk berpikir secara logis (nyaya),
reflektif (dhyana), sistematis (kramika), dan
produktif (saphala) yang diaplikasikan dalam
menilai situasi untuk membuat pertimbangan
dan keputusan yang baik. Hal ini diwujudkan
pada pembelajaran agama Hindu yang
mengarahkan peserta didik untuk menganalisis
sesuatu dalam situasi dan kondisi apa pun guna
mencapai kebenaran, baik dalam lingkup diri
sendiri, orang lain, maupun masyarakat luas
sebagai bentuk penerapan nilai-nilai Prasada
atau berpikir dan berhati suci serta tanpa
pamrih.
Kreatif Kreatif artinya dapat mengkreasikan atau
memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Hal ini diwujudkan dalam
pembelajaran agama Hindu yang mengarahkan
peserta didik untuk berkreasi dan mengupayakan
agar nilai-nilai agama Hindu dapat dipahami
secara fleksibel sesuai kearifan lokal Hindu di
Nusantara.
Kolaborasi Suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya
terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling
membantu dan saling memahami aktivitas
masing-masing. Hal ini tampak pada
pembelajaran agama Hindu yang mengarahkan
peserta didik untuk dapat hidup berdampingan
satu dengan yang lain, saling bekerja sama, dan
bergotong royong berdasarkan nilai-nilai Tri Kaya
Parisudha.
Elemen Deskripsi
Susila (Sebagai Susila adalah ajaran etika dan moralitas
Konsepsi dan Aplikasi dalam kehidupan untuk kesejahteraan
Akhlak Mulia dalam dalam tatanan masyarakat. Peserta didik
Hindu) mampu menerapkan nilai-nilai Susila
berdasarkan wiweka, prinsip Tri Hita
Karana, Tri Kaya Parisudha, Tat Twam Asi,
dan Wasudaiwa Kutumbhakam. Selain itu,
peserta didik peka terhadap persoalan
persoalan sosial yang berkembang di
masyarakat
Acara (Sebagai Acara merupakan praktik keagamaan Hindu
Penerapan Praktik yang diterapkan dalam bentuk pelaksanaan
Keagamaan atau Yajña atau korban suci yang tulus ikhlas
Ibadah dalam Hindu) sesuai dengan kearifan lokal Hindu di
Nusantara. Peserta didik dapat memahami
dan menerapkan nilai-nilai acara agama
dalam berbagai bentuk aktivitas keagamaan
Hindu sesuai kearifan lokal dan budaya
setempat yang harus dilestarikan sebagai
kekayaan budaya bangsa.
Sejarah Agama Hindu Sejarah adalah kajian tertulis tentang
peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau. Peserta didik mampu
mengenal, mengetahui, memahami tokoh
dan peristiwa pada masa lampau yang
terkait dengan perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu. Selanjutnya, peserta
didik mampu meneladani nilai-nilai
ketokohan Hindu yang relevan dengan
kehidupan masyarakat lokal dan nasional.
Pembelajaran sejarah agama Hindu
diharapkan dapat membentuk jati diri
peserta didik sebagai bagian dari bangsa
Indonesia yang menjujung tinggi nilai luhur
budaya lokal dan nasional untuk
mempererat jalinan persaudaraan,
persatuan, dan kesatuan bangsa tanpa
membedakan suku, agama, ras, dan
antargolongan.
Elemen Deskripsi
Tattwa (Sebagai Pokok Peserta didik mampu mengenal
Keimanan dan Ketaqwaan ciptaan Hyang Widhi Wasa dalam
Hindu) aspek Keyakinan dan Ketuhanan
Susila (Sebagai Konsepsi Peserta didik mampu mengenal nilai-
dan Aplikasi Akhlak Mulia nilai Tri Kaya Parisudha dan perilaku
dalam Hindu) orang suci di lingkungan keluarga
dan sekolah.
Acara (Sebagai Penerapan Peserta didik mampu mengenal hari-
Praktik Keagamaan atau hari suci dalam agama Hindu.
Ibadah dalam Hindu)
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
nilai Pancasila dasar negara serta dalam mengekspresikan
emosi keagamaannya secara bijaksana. Hasil belajar dari
elemen sejarah tercermin melalui cara berpikir, berucap,
bersikap bijaksana sebagai bentuk pengembangan fisik,
moral atau sosial, mental, serta pengetahuan atau
kebijaksanaan yang terbuka terhadap kemajemukan dan
keragaman budaya agama Buddha maupun budaya bangsa.
Etika Elemen ritual merupakan sarana internalisasi pengetahuan
tentang keragaman dan nilai-nilai ritual dari berbagai aliran
atau tradisi dalam agama Buddha serta keragaman agama
dan kepercayaan di Indonesia. Pengetahuan keragaman dan
nilai-nilai ritual dalam agama Buddha secara holistik
menjadi landasan pengamalan nilai-nilai Pancasila dasar
negara, sarana memperkuat keyakinan, pengembangan
keterampilan keagamaan, pembentukan mental, kesadaran
moral, disiplin, serta sikap religius peserta didik.
Pengalaman nyata elemen ritual diwujudkan dalam kegiatan
ibadah, hidup berkesadaran, upacara, perayaan, ziarah,
menggunakan peralatan ritual dan upacara, melibatkan diri
dalam menjalankan tradisi dalam aliran atau tradisi agama
Buddha. Kegiatan ritual dalam kegiatan sehari-hari
merupakan wujud akhlak mulia dilandasi keyakinan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tiratana serta sebagai
bentuk ekspresi emosi dan pengamalan keagamaan peserta
didik. Sikap religius mendukung peserta didik dalam
mengembangkan moralitas, meditasi, dan kebijaksanaan
dalam keterhubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa
dan Tiratana, diri sendiri, agamanya, lingkungan sosial,
negara, dan lingkungan alam. Elemen ritual yang
berhubungan dengan keragaman ritual atau tradisi dalam
agama Buddha serta keragaman agama dan kepercayaan di
Indonesia merupakan sarana memperteguh pengamalan
Pancasila dasar negara, serta untuk menumbuhkan sikap
inklusif peserta didik yang bersikap terbuka terhadap
kemajemukan dan perbedaan. Pengetahuan dan
pemahaman terhadap elemen ritual diperdalam dengan
pengalaman langsung melalui kunjungan dan dialog
antaraliran atau antartradisi agama Buddha, serta
antaragama dan kepercayaan di Indonesia sehingga
terbentuk peserta didik yang bersikap terbuka dan
bijaksana dalam menghargai dan menghormati keragaman
intern agama Buddha dan antarumat beragama.
Riual Elemen etika merupakan etika Buddhis selaras dengan
nilai-nilai Pancasila dasar negara yang minimal mencakup
etika sosial, etika ekonomi, dan etika alam. Elemen etika
berfungsi sebagai sarana membentuk peserta didik yang
berakhlak mulia dan berkebinekaan global serta sebagai
pedoman bagi peserta didik untuk hidup dengan
mengembangkan secara holistik antara pengembangan fisik,
moral dan sosial, mental, serta pengetahuan atau
kebijaksanaan.
Secara filosofis, etika Buddhis merupakan hasil proses
pencarian makna kehidupan berdasarkan nilai-nilai
Buddha Dharma, Hukum Kebenaran yang terdiri atas
Empat Kebenaran Mulia, Hukum Kelahiran Kembali,
Hukum Karma, Hukum Tiga Corak Universal, dan Hukum
Sebab Musabab yang Saling Bergantungan selaras dengan
nilai-nilai Pancasila dasar negara. Nilai-nilai pokok agama
Buddha yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dasar
negara sebagai fondasi dalam mengamalkan etika Buddhis
-49-
Elemen Deskripsi
adalah kemurahan hati, moralitas, perbuatan baik,
kediaman luhur, jalan bodhisattva, sila bodhisattva,
meditasi, kebijaksanaan, nilai-nilai Buddha Dharma
lainnya, dan nilai-nilai musyawarah dalam pendirian
bangsa. Melalui elemen etika, peserta didik dapat
mengklasifikasikan dan memilih nilai etis untuk diamalkan
dalam keterhubungannya dengan diri sendiri, lembaga
sosial keagamaan, lingkungan sosial yang beragam dan
majemuk, makhluk lain, kehidupan global, isu-isu sosial,
isu ekonomi, dan isu lingkungan alam yang dilandasi oleh
moralitas, meditasi, dan kebijaksanaan.
Elemen Deskripsi
Etika Peserta didik terbiasa menjalankan aturan, tata krama,
dan sopan santun dalam berbica-ra, berpakaian, dan
berperilaku, serta membantu sesama di rumah, sekolah,
rumah ibadah, dan masyarakat sebagai bentuk
penghayatan nilai-nilai Hukum Karma.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mengenal informasi dan
mengolah dengan cinta kasih identitas Buddha Gotama sebagai
dasar keyakinan; menerima perbedaan budaya di rumah,
komunitas, sekolah, rumah ibadah, dan masyarakat; dan
meneladan sifat-sifat luhur siswa-siswa utama Buddha dalam
pergaulan yang berbeda budaya dan bahasa (bahasa nasional dan
bahasa agama Buddha) sebagai pembentuk identitas diri. Peserta
didik juga mengamalkan ragam doa agama Buddha dalam
kegiatan sehari-hari di rumah, sekolah, rumah ibadah, dan
masyarakat; serta menghargai keragaman kegiatan keagamaan
Buddha (Fang Sen, Ulambana/Patidana, Pindapata, dan lain-lain).
Peserta didik juga melaksanakan aturan dan sopan santun serta
menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di rumah,
komunitas, sekolah, rumah ibadah, dan masyarakat berdasarkan
nilai-nilai Pancasila Buddhis dan kesempurnaan (parami).
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Deskripsi
Sejarah Peserta didik mampu mengenal informasi dan
mengolah dengan cinta kasih identitas Buddha Gotama
sebagai dasar keyakinan; menerima perbedaan budaya
di rumah, komunitas, sekolah, rumah ibadah, dan
masyarakat; dan meneladan sifat-sifat luhur siswa-
siswa utama Buddha dalam pergaulan yang berbeda
budaya dan bahasa (bahasa nasional dan bahasa
agama Buddha) sebagai pembentuk identitas diri.
Ritual Peserta didik terbiasa mengamalkan ragam doa agama
Buddha dalam kegiatan sehari-hari di rumah, sekolah,
rumah ibadah, dan masyarakat; serta menghargai
keragaman kegiatan keagamaan Buddha (Fang Sen,
Ulambana/Patidana, Pindapata, dan lain-lain).
Etika Peserta didik terbiasa melaksanakan aturan dan sopan
santun serta menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan di rumah, komunitas, sekolah, rumah
ibadah, dan masyarakat berdasarkan nilai-nilai
Pancasila Buddhis dan
Elemen Deskripsi
Sejarah Peserta didik mampu menyimpulkan informasi dan
meneladan sifat Bodhisattva dan nilai-nilai moral dari
riwayat Pangeran Siddharta dalam berterima kasih
dan dalam menghadapi hambatan untuk meraih
kesuksesan; serta meneladan sifat-sifat Buddha dalam
menyelesaikan masalah kehidupan pribadi, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara dengan cara jalan
tengah/menghindari jalan ekstrem (moderat) dan
toleran.
Ritual Peserta didik terbiasa menerima keragaman peralatan
puja dari berbagai aliran atau tradisi dalam agama
Buddha; serta melaksanakan peribadatan keagamaan
Buddha dan menghargai peribadatan agama orang
lain.
Etika Peserta didik terbiasa mengamalkan nilai-nilai Buddha
Dharma untuk melestarikan lingkungan dan sumber
daya alam di rumah, sekolah, dan rumah ibadah;
serta untuk melaksanakan hak dan kewajiban sebagai
anak, siswa, anggota masyarakat.
Elemen Deskripsi
Sejarah Peserta didik mampu meneladan sikap penyokong
Agama Buddha dalam menghargai keragaman serta
sejarah kitab suci agama Buddha; keberadaan
budaya dan peninggalan Buddhis di Indonesia; serta
meneladan nilai-nilai moral Buddha Gotama dalam
menyayangi dan peduli terhadap diri sendiri serta
sesama manusia; dan nilai-nilai peristiwa pening-
galan bersejarah (monumental) setelah Buddha
Gotama wafat dalam melestarikan ajaran Buddha.
Ritual Peserta didik terbbiasa mengamalkan tata cara hidup
berkesadaran dan budaya menghormat kepada yang
patut dihormati dalam kehidupan sehari-hari;
menghayati puja pada perayaan hari raya dalam
agama Buddha dan menghargai perayaan hari raya
agama lain di Indonesia; serta menghayati kegiatan
ziarah ke tempat-tempat suci agama Buddha dan
menghargai tempat-tempat suci agama lain.
Etika Peserta didik terbbiasa menghayati ajaran moralitas
untuk menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang patuh terhadap hukum dan konstitusi;
mengamalkan nilai-nilai ajaran perbuatan baik dalam
pergaulan dengan teman sebaya, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara; serta mengamalkan nilai-
nilai ajaran Agama Buddha untuk menciptakan
hidup damai selaras dengan hak asasi manusia; dan
untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi diri sendiri
dan keluarga didasari oleh hidup berkesadaran.
-53-
Elemen Deskripsi
Sejarah Peserta didik mampu menyimpulkan dan menunjukkan
kesadaran meneladan perjuangan pelaku sejarah agama
Buddha di Indonesia dalam berperan mengembangkan
agama Buddha di Indonesia yang beragam; dan
meneladan sifat keterbukaan tokoh pendiri bangsa
terhadap keragaman budaya.
Ritual Peserta didik terbiasa menghayati upacara keagamaan
Buddha pada peristiwa bahagia (manggala) dan duka
(avamanggala).
Etika Peserta didik terbiasa menghargai ilmu pengetahuan
dan teknologi bagi kehidupan manusia dan
memanfaatkan iptek untuk kelestarian agama Buddha
sebagai wujud manusia beragama, berbangsa, dan
bernegara.
Elemen Deskripsi
Sejarah Peserta didik mampu meneladan tokoh pendukung
agama Buddha dan pelaku sejarah lokal dan
nasional terhadap keragaman agama dan budaya
Indonesia; serta meneladan sikap tokoh pendukung
agama Buddha dunia yang mendukung
keberagaman agama dan budaya Buddhis.
Ritual Peserta didik terbiasa menghayati nilai-nilai
meditasi dengan hidup berkesadaran dalam
kehidupan sehari-hari dan berinteraksi dengan
orang lain.
Etika Peserta didik terbiasa mengembangkan dan
melestarikan seni dan budaya yang selaras dengan
nilai-nilai agama Buddha; menjaga keseimbangan
alam semesta dan alam kehidupan (alam
bahagia/menderita); serta keseimbangan moral dan
sosial berpedoman pada nilai-nilai agama Buddha
(moralitas, meditasi, dan kebijaksanaan) dan
Pancasila dasar negara sebagai wujud manusia
beragama, berbangsa, dan bernegara.
-55-
Elemen Deskripsi
Kitab Suci Peserta didik memahami makna yang terkandung
dalam Kitab Suci agama Khonghucu yang terdiri dari
Kitab Yang Pokok yaitu Kitab Sishu dan Kitab Yang
Mendasari yaitu kitab Wujing. Kitab Suci tersebut
merupakan pedoman dan isi dari seluruh ajaran
agama Khonghucu serta sebagai fondasi dasar dalam
perilaku junzi. Peserta didik dapat mengenali ayat-
ayat singkat atau sederhana dari kitab suci, dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pedoman hidup untuk menjalankan tugas-tugas
kemanusiaan terkait hubungan dengan sesama
manusia, alam semesta, dan Sang Pencipta.
Keimanan Peserta didik meyakini peran leluhur serta para suci
(shenming) sebagai wakil dari Sang Pencipta yang
wajib dimuliakan dan dihormati dalam dimensi
spiritualitas. Peserta didik dapat meyakini dan
memuliakan Tian Yang Maha Esa sebagai pencipta
alam semesta dan menyadari bahwa manusia
memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan Tian,
serta berusaha selalu menjaga hubungan spiritual
tersebut. Peserta didik meyakini Nabi Kongzi sebagai
pembimbing umat manusia dan diharapkan dapat
menjalankan ajaran-ajaran Nabi Kongzi sehingga
menjadi pribadi yang dapat menjaga hubungan
dengan sesama manusia, alam semesta dan Tian.
Tata Ibadah Peserta didik dapat membiasakan diri dalam ritual
persembahyangan kepada Tian YME, Nabi Kongzi,
para leluhur, dan para suci (shenming); sikap
bersembahyang, serta sikap tata cara menghormati
sesama manusia. Selain itu, peserta didik juga
mengenal makna yang terkandung dalam setiap
perayaan hari raya persembahyangan umat
Khonghucu sebagai perwujudan sikap susila dan
penerapan pedoman pelaksanaan tata ibadah.
Perilaku Junzi Peserta didik dapat mengenali dirinya sendiri sebagai
individu, bagian dari masyarakat, dan lingkungannya.
Peserta didik mampu menjalankan peran sebagai
anak, saudara, teman, dan pelajar serta warga negara
Indonesia yang baik dengan membiasakan diri untuk
menjadi manusia berbudi luhur dengan menerapkan
5 (lima) kebajikan (wuchang), yaitu cinta kasih,
kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan, dan dapat
dipercaya; selalu berbakti kepada orang tua, keluarga,
masyarakat, dan alam semesta; selalu belajar dari
tempat rendah terus maju menuju tinggi menempuh
jalan suci (dao); serta tidak keluh gerutu kepada Tian
dan sesal penyalahan terhadap sesama manusia.
Kongzi dan keteladanan masa kecil Nabi Kongzi (suka belajar dan
bersembahyang). Pada elemen Kitab Suci, peserta didik dapat
mengenal secara sederhana kitab suci agama Khonghucu yaitu
kitab Sishu dan Wujing. Dalam elemen Keimanan, peserta didik
dapat mengetahui Tian Maha Pencipta meliputi manusia yang
dilahirkan melalui ayah dan ibu, alam sekitar serta Nabi Kongzi
sebagai pembimbing manusia. Pada elemen Tata Ibadah, peserta
didik dapat bersikap baoxin bade dan bao daiji bade, mengetahui
tingkatan sikap hormat (baoxin bade), mempraktikkan hormat
dengan bai (merangkap tangan), jugong (membungkukkan badan),
dan gui (sujud). Dan pada elemen Perilaku Junzi, peserta didik
dapat mengetahui cara merawat tubuh (mandi, sikat gigi, berganti
pakaian setelah mandi), mempraktikkan tutur kata santun (salam,
senyum, sapa), sikap jujur kepada orang tua, dan membiasakan
berdoa kepada Tian (sebelum dan sesudah belajar serta sebelum
makan).
Fase A Berdasarkan Elemen
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III, Kelas III, dan
Kelas IV)
Pada fase ini, Peserta didik mampu:
a. memahami dan menyebutkan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta
didik; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
b. mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan
sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan
orang tua dan guru; mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai
anggota keluarga dan sebagai warga sekolah; melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah.
c. menyebutkan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya
sesuai budaya, minat, dan perilakunya; mengenali dan
menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan karakteristik baik
fisik (contoh: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik
-75-
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun, Umumnya Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX)
Pada fase ini, peserta didik mampu:
a. menceritakan kronologis lahirnya Pancasila;
1) memahami fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa;
2) memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan
bernegara;
3) menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain
untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan
kelompok;
4) memotivasi orang lain bekerja efektif untuk mencapai tujuan
bersama;
5) menyadari adanya kelebihan dan kekurangan masing-masing
anggota kelompok untuk saling melengkapi dalam mencapai
tujuan bersama; menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan
konteks peserta didik.
b. menceritakan kronologi perubahan Konstitusi Negara Indonesia;
1) memahami fungsi dan kedudukan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai dasar norma dan aturan
bernegara;
2) memahami tata urutan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia; menyadari pentingnya mematuhi norma dan
aturan; menyeimbangkan hak dan kewajiban; menjalankan
nilai-nilai demokrasi yang mengutamakan musyawarah
mufakat.
c. mengidentifikasi keragaman suku, agama, ras dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
1) Menceritakan perubahan budaya di lingkungan tempat
tinggalnya, tingkat lokal dan nasional;
-78-
Elemen Deskripsi
dalam menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan, mengidentifikasi, memahami,
menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya,
dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra
tutur. Menyimak merupakan kemampuan
komunikasi yang penting sebab kemampuan
menyimak menentukan tingkat
kemampuanpeserta didik memahami makna
(tersurat dan tersirat) paparan lisan, memahami
ide pokok dan pendukung pada konten informasi
maupun konteks yang melatari paparan tersebut.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap
bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Membaca Kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks
sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya. Memirsa merupakan kemampuan
seseorang untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual
dan/atau audio visual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam membaca dan memirsa di antaranya
kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna,
dan metakognisi.
Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk lisan.
Mempresentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara
fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau
menyampaikan perasaan sesuai konteks dengan
cara yang komunikatif melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam berbicara dan mempresentasikan di
antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa,
sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi.
Menulis Kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, dan/atau
menyampaikan perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menulis diantaranya menerapkan
penggunaan ejaan, kata, kalimat, dan paragraf,
struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi dalam beragam tipe teks.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan Kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu merespons
perintah/arahan sederhana dan memahami pesan lisan atau
informasi dari media audio dan isi teks aural (teks yang
dibacakan), mampu merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk)
menjadi kata yang sering ditemui, memahami informasi dari
tayangan yang dipirsa dari teks cerita pengalaman dan teks
arahan/petunjuk. Peserta didik mampu melafalkan kalimat yang
terdiri atas dua kata sampai tiga kata dari teks petunjuk/arahan
dan cerita pengalaman dengan tepat, berbicara dengan santun,
menggunakan intonasi yang tepat sesuai konteks, dan
menceritakan kembali suatu informasi yang dibacakan guru atau
didengar. Peserta didik juga mampu menyalin kata dan kalimat
dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk dengan
menggunakan huruf besar dan huruf kecil yang terdiri atas dua
sampai tiga kata, dapat menulis suku kata, kata, dan kalimat
sederhana.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu merespons
perintah/arahan sederhana dengan
menggunakan bahasa lisan atau isyarat
seperti: mencentang, menggambar, membuat
coretan yang bermakna dan atau melakukan
sesuatu, dan dapat memahami pesan lisan
atau informasi dari media audio, isi teks aural
(teks yang dibacakan) dari teks cerita
pengalaman dan teks arahan/petunjuk.
Membaca dan Peserta didik merangkai suku kata (kombinasi
Memirsa kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui.
Peserta didik dapat memahami informasi dari
tayangan yang dipirsa dari teks cerita
pengalaman dan teks arahan/petunjuk.
Peserta didik mampu menambah kosakata
baru dari teks yang dibacakan atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan gambar/ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik dapat melafalkan kalimat yang
Mempresentasikan terdiri atas dua kata dengan tepat, berbicara
dengan santun, menggunakan intonasi yang
tepat sesuai konteks dari teks cerita
pengalaman dan teks arahan/petunjuk.
Peserta didik mampu bertanya tentang sesuatu
dan menjawab, pertanyaan orang lain (teman,
guru, dan orang dewasa) dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu
menceritakan kembali teks cerita pengalaman
-88-
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, Kelas VIII,
dan Kelas IX)
Pada akhir Fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa
untuk berkomunikasi sesuai tujuan dan memahami teks
arahan/petunjuk, teks cerita pendek, teks puisi sederhana, teks
drama, surat pribadi, dan surat resmi. Peserta didik mampu
memahami isi bacaan sederhana dan meresponnya dengan
berbagai bentuk, berbicara dengan sopan, santun, intonasi yang
jelas dan mudah dipahami. Peserta didik juga mampu menuliskan
kembali isi teks arahan/petunjuk, teks cerita pendek, teks puisi
sederhana, teks drama, surat pribadi, dan surat resmi.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu menyimak dengan
saksama, memahami dan memaknai instruksi,
mengidentifikasi informasi berupa fakta atau
proses kejadian dari teks petunjuk/arahan
sederhana, teks cerita pendek, surat pribadi,
teks puisi, teks drama, dan surat resmi seperti
surat undangan dan surat pemberitahuan yang
disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat, teks
aural (teks yang dibacakan) dan teks
audiovisual.
Membaca dan Peserta didik membaca dan memahami kata-
Memirsa kata baru yang diperolehnya. Peserta didik
mampu membaca teks sederhana dengan
lancar, membaca teks petunjuk/arahan
sederhana, cerita pendek, teks puisi, teks
drama, surat pribadi, dan surat resmi.
Berbicara dan Peserta didik mampu melakukan tanya jawab
Mempresentasikan dengan teman, guru, dan orang dewasa di
sekitarnya dengan santun berbahasa. Peserta
didik juga mampu menceritakan kembali isi
teks petunjuk/arahan sederhana, cerita
pendek, teks puisi, surat pribadi, dan surat
resmi (surat undangan atau pemberitahuan)
serta memerankan drama sederhana dengan
lafal dan intonasi yang sesuai.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalaman
dalam bentuk teks petunjuk/arahan
sederhana, teks cerita pendek, dan teks drama
sederhana. Peserta didik juga dapat menulis
surat pribadi, surat resmi, dan teks puisi
dengan tulisan yang jelas dan rapi.
-90-
Elemen Deskripsi
pemusatan dan penyebaran data serta peluang
munculnya suatu data atau kejadian tertentu
dalam subElemen data dan representasinya, serta
ketidakpastian dan peluang.
Kalkulus Bidang kajian kalkulus membahas tentang laju
(sebagai pilihan perubahan sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan
untuk kelas XI mencakup topik limit, diferensial, dan integral,
dan kelas XII) serta penggunaannya. Pada bidang kajian
kalkulus sulit untuk dipelajarai oleh peserta didik
dengan hambatan intelektual karena materi
dalam elemen ini memiliki proses berpikir lebih
dari satu tahapan, sulit memahami topik limit
diferensial, dan integral serta penggunaannya
sementara dasar operasi hitung dari matematika
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian masih mengalami kesulitan.
Elemen Deskripsi
Penalaran Penalaran terkait dengan proses penggunaan
dan pola hubungan dalam menganalisis situasi
Pembuktian untuk menyusun serta menyelidiki praduga.
Matematis Pembuktian matematis terkait proses
membuktikan kebenaran suatu prinsip, rumus,
atau teorema tertentu.
Pemecahan Pemecahan masalah matematis terkait dengan
Masalah proses penyelesaian masalah matematis atau
Matematis masalah sehari- hari dengan cara menerapkan
dan mengadaptasi berbagai strategi yang efektif.
Proses ini juga mencakup konstruksi dan
rekonstruksi pemahaman matematika melalui
pemecahan masalah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan
pembentukan alur pemahaman materi
pembelajaran matematika melalui cara
mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat.
Komunikasi matematis juga mencakup proses
menganalisis dan mengevaluasi pemikiran
matematis orang lain.
Representasi Representasi matematis terkait dengan proses
Matematis membuat dan menggunakan simbol, tabel,
diagram, atau bentuk lain untuk
mengomunikasikan gagasan dan pemodelan
matematika. Proses ini juga mencakup
fleksibilitas dalam mengubah dari satu bentuk
representasi ke bentuk representasi lainnya, dan
memilih representasi yang paling sesuai untuk
memecahkan masalah.
Koneksi Koneksi matematis terkait dengan proses
Matematis mengaitkan antar materi pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas
bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan
kehidupan.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan Kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat membilang, mengurutkan
bilangan asli sampai dengan 50 menggunakan benda konkret, dan
menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 50, mengenal
nilai tempat (puluhan dan satuan), peserta didik menunjukkan
cara melakukan penjumlahan dua bilangan yang hasilnya sampai
20, menghitung hasil penjumlahan dua bilangan sampai dengan
20, menunjukkan cara melakukan pengurangan dua bilangan
maksimal sampai 20, menghitung hasil pengurangan dua
bilangan maksimal 20 dengan menggunakan benda konkrit,
menunjukkan dan menggunakan mata uang rupiah, menuliskan
kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp20.000,00. Peserta
didik dapat mengidentifikasi berat–ringan benda dengan
menggunakan benda konkret, mengurutkan benda dari berat ke
ringan atau sebaliknya, mengenal waktu berupa hari, tanggal dan
bulan. Peserta didik dapat mengidentifikasi benda-benda bangun
datar, menggambar bangun datar dengan mengikuti pola,
mengilustrasikan gambar bangun datar dengan gerakan. Peserta
didik dapat mengurutkan, membandingkan banyak-sedikit,
dengan benda konkret maksimal 20 benda.
Fase B Berdasarkan Elemen
-99-
Elemen Deskripsi
memahami, menginterpretasi bunyi bahasa lalu
menyimpulkan makna. Keterampilan menyimak
juga merupakan kemampuan komunikasi
nonverbal yang mencakup seberapa baik
seseorang menangkap makna (tersirat dan
tersurat) pada sebuah paparan lisan dan
memahami ide pokok dan pendukung pada
konten informasi maupun konteks yang melatari
paparan tersebut (Petri, 2017).
Berbicara Keterampilan untuk menyampaikan
gagasan,pikiran, serta perasaan secara lisan dan
atau isyarat dalam interaksi sosial.
Membaca Keterampilan seseorang untuk memahami,
menggunakan, dan merefleksi teks sesuai tujuan
dan kepentingannya, untuk mengembangkan
pengetahuan dan potensinya agar ia dapat
berpartisipasi dengan masyarakat (OECD,2000).
Memirsa Keterampilan seseorang untuk memahami,
menggunakan, dan merefleksi teks visual sesuai
tujuan dan kepentingannya.
Menulis Keterampilan seseorang untuk menyampaikan,
menggomunikasikan gagasan, mengekspresikan
kreativitas dan mencipta dalam beragam genre
teks tertulis, dengan cara yang efektif dan dapat
dipahami serta diminati oleh pembaca.
Mempresentasikan Keterampilan untuk memaparkan gagasan
secara fasih, akurat, dapat dipertanggung
jawabkan, dengan cara yang komunikatif melalui
beragam media (visual,digital, dan audiovisual)
dan dapat dipahami oleh pendengar.
Penyampaian dalam berbicara dan
mempresentasikan perlu disusun dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau
karakteristik penyimak.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada Fase B, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisan
dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam
situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas. Di dalam
mengembangkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta
didik mengikuti/merespons instruksi atau pertanyaan sederhana
dalam bahasa Inggris dan membagikan informasi dengan kosakata
sederhana. Pada fase ini, peserta didik menggunakan alat bantu
visual dan/atau auditif untuk membantu mereka berkomunikasi
secara verbal dan nonverbal. (teknik disesuaikan dengan ketunaan
masing-masing). Peserta didik memahami bahwa kegiatan
membaca merupakan kegiatan individu maupun berkelompok
yang bisa dilakukan untuk memberikan kesenangan (reading for
pleasure). Mereka memahami bahwa gambar yang terdapat dalam
buku yang dibacakan oleh guru atau gambar yang peserta didik
amati memiliki arti. Mereka merespons secara lisan, visual,
dan/atau komunikasi nonverbal terhadap teks sederhana yang
dibacakan atau gambar yang dilihatnya.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak-Berbicara Pada akhir fase B, peserta didik
Listening-Speaking merespon instruksi sederhana dengan
gerakan tubuh atau menjawab
pertanyaan pendek sederhana dengan
kata, frasa atau kalimat sederhana.
By the end of Phase B,students respond
to simple instructions with action-related
language or answer to short, simple
-111-
Elemen Deskripsi
(Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat
direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan
dalam pengajaran karena hal ini terbukti
membuat peserta didik lebih terlibat dalam
pembelajaran (Anderson, 2002). Keterampilan
proses tidak selalu merupakan urutan langkah,
melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat
disesuaikan berdasarkan perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Di dalam pengajaran IPAS, terdapat dua
pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan
induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru
dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan
suatu konsep berikut logika terkait dan
memberikan contoh penerapan. Pendekatan ini,
peserta didik diposisikan sebagai pembelajar yang
pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam
pendekatan induktif, peserta didik diberikan
kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing
oleh guru untuk membangun konsep
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard,
et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran
penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld
et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National
Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal
ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains
secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses
yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat
dipertanggungjawabkan, dapat diprediksi. Oleh
karena itu, peserta didik perlu mendapatkan
pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri
saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat
membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, &
Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch
(2015), sekurang-kurangnya ada enam
keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta
didik, yaitu keterampilan berikut.
1. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah
fenomena dan peristiwa merupakan awal dari
proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke
tahapan-tahapan berikutnya. Pada saat
melakukan pengamatan, peserta didik
memperhatikan fenomena dan peristiwa
dengan saksama, mencatat, serta
membandingkan informasi yang dikumpulkan
untuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan dapat dilakukan langsung atau
menggunakan instrumen lain seperti
kuisioner danwawancara.
2. Mempertanyakan dan Memprediksi
Peserta didik didorong untuk menyusun
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahui pada saat melakukan pengamatan.
Pada tahap ini, peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru yang akan
-123-
Elemen Deskripsi
dipelajari sehingga dapat memprediksi apa
yang akan terjadi dengan hukum sebab
akibat.
3. Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat
prediksi berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang dimiliki, peserta didik
membuat rencana dan menyusun langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi
yang benar. Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan dan membuktikan prediksi
dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini
juga mencakup identifikasi dan inventarisasi
faktor- faktor operasional baik internal
maupun eksternal di lapangan yang
mendukung dan menghambat kegiatan.
Berdasarkan perencanaan tersebut, peserta
didik mengambil data dan melakukan
serangkaian tindakan yang dapat digunakan
untuk mendapatkan temuan-temuan.
4. Memproses serta Menganalisis Data dan
Informasi
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan
informasi yang didapatkan dengan jujur dan
bertanggung jawab. Selanjutnya, menganalisis
menggunakan alat dan metode yang tepat,
menilai relevansi informasi yang ditemukan
dengan mencantumkan referensi rujukan,
serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan Refleksi
Pada tahapan ini, peserta didik menilai
apakah kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan tujuan yang direncanakan atau tidak.
Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani
dan hal-hal yang perlu dipertahankan
dan/atau diperbaiki pada masa yang akan
datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang
dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan sekitar dalam
perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan.
6. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara
terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram maupun
ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media
digital dan non-digital untuk mendukung
penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
memublikasikan hasil laporan dalam berbagai
media, baik digital dan atau nondigital.
Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi
dengan berbagai pihak.
-124-
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Elemen Deskripsi
pendekatan ini, siswa diposisikan sebagai
pembelajar yang pasif (hanya menerima materi).
Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, siswa
diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk
melakukan observasi, melakukan eksperimen dan
dibimbing oleh guru untuk membangun konsep
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard,
et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran
penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld
et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National
Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal
ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains
secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses
yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat
dipertanggungjawabkan, dapat diprediksi. Oleh
karenanya siswa perlu mendapatkan pengalaman
personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar
aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya
dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC,
1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch
(2015), sekurang-kurangnya ada enam
keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta
didik, yaitu seperti berikut.
1. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah
fenomena dan peristiwa merupakan awal dari
proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke
tahapan-tahapan berikutnya. Pada saat
melakukan pengamatan, peserta didik
memperhatikan fenomena dan peristiwa
dengan saksama, mencatat, serta
membandingkan informasi yang dikumpulkan
untuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
menggunakan instrumen lain seperti kuisioner
dan wawancara.
2. Mempertanyakan dan Memprediksi
Peserta didik didorong untuk menyusun
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahui pada saat melakukan pengamatan.
Pada tahap ini peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga bisa memprediksi apa yang akan
terjadi dengan hukum sebab akibat.
3. Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat
prediksi berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang dimiliki, peserta didik membuat
rencana dan menyusun langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar.
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan
membuktikan prediksi dengan melakukan
penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup
identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor
operasional baik internal maupun eksternal di
lapangan yang mendukung dan menghambat
kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut,
-135-
Elemen Deskripsi
peserta didik mengambil data dan melakukan
serangkaian tindakan yang dapat digunakan
untuk mendapatkan temuan-temuan.
4. Memproses serta Menganalisis Data dan
Informasi
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan
informasi yang didapatkan dengan jujur dan
bertanggung jawab. Selanjutnya, menganalisis
menggunakan alat dan metode yang tepat,
menilai relevansi informasi yang ditemukan
dengan mencantumkan referensi rujukan,
serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan Refleksi
Pada tahapan ini, peserta didik menilai apakah
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan atau tidak. Pada akhir
siklus ini, peserta didik juga meninjau kembali
proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang
perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada
masa yang akan datang. Peserta didik
melakukan refleksi tentang bagaimana
pengetahuan baru yang dimilikinya dapat
bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar dalam perspektif global
untuk masa depan berkelanjutan.
6. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara
terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram maupun
ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media
digital dan non-digital untuk mendukung
penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam
berbagai media, baik digital dan atau non
digital. Pelaporan dapat dilakukan
berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Keterampilan proses tidak selalu merupakan
urutan langkah, melainkan suatu siklus yang
dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX)
Peserta didik tingkat SMPLB dan SMALB, secara lahiriah dan usia
kalender sama dengan peserta didik lainnya. Namun dalam tingkat
pemahaman, penalaran, serta keterampilannya berada dalam
rentang yang berbeda secara signifikan.
Elemen Deskripsi
Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip, hukum, teori, dan model yang
telah ditetapkan oleh para ilmuwan.
Untuk membantu peserta didik memiliki
kompetensi ilmu pengetahuan sosial, peserta
didik perlu memiliki pemahaman konsep sosial
yang utuh. Dalam ilmu pengetahuan sosial,
kemampuan berpikir harus diimbangi dengan
pemahaman terhadap bidang keilmuan
pengetahuan sosial. Oleh karena itu, dalam
mencapai kompetensi tersebut peserta didik
diharapkan memiliki pengetahuan dan
pemahaman konsep ilmu pengertahuan sosial
yang sesuai dengan cakupan setiap konten dan
perkembangan usia. Selain itu, pemahaman atas
cakupan konten yang akan dibangun dalam diri
peserta didik haruslah saling terkait satu sama
lain. Peserta didik diharapkan memahami ilmu
pengetahuan sosial secara menyeluruh meliputi
hubungan antar konsep, hubungan kausalitas
(sebab-akibat), serta tingkat hierarkis suatu
konsep sederhana.
Keterampilan Keterampilan proses adalah sebuah proses
Proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap
situasi, memformulasikan permasalahan,
mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan
perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada,
mencari opini yang dibangun berdasarkan
informasi yang kurang lengkap, merancang
investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan
fakta serta membentuk argumen yang koheren
(Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat
direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan
dalam pengajaran karena hal ini terbukti
membuat peserta didik lebih terlibat dalam
pembelajaran (Anderson, 2002).
Pengajaran IPS, terdapat dua pendekatan
pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam
pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu
konsep berikut logika terkait dan memberikan
contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta
didik diposisikan sebagai pembelajar yang
pasif(hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam
pendekatan induktif, peserta didik diberikan
kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing
oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran
penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld
et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National
Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal
ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains
secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses
yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat
dipertanggung jawabkan, dan dapat diprediksi.
Oleh karenanya, peserta didik perlu mendapatkan
pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri
-148-
Elemen Deskripsi
saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat
membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon,
1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch
(2015), sekurang-kurangnya ada enam
keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta
didik, yaitu sebagai berikut.
a. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah
fenomena dan peristiwa merupakan awal dari
proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke
tahapan-tahapan berikutnya. Pada saat
melakukan pengamatan, peserta didik
memperhatikan fenomena dan peristiwa
dengan saksama, mencatat, serta
membandingkan informasi yang
dikumpulkan untuk melihat persamaan dan
perbedaannya. Pengamatan dapat dilakukan
langsung atau menggunakan instrumen lain
seperti kuisioner dan wawancara.
b. Mempertanyakan dan Memprediksi
Peserta didik didorong untuk menyusun
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahui pada saat melakukan pengamatan.
Pada tahap ini peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru yang akan
dipelajari sehingga dapat memprediksi apa
yang akan terjadi dengan hukum sebab-
akibat.
c. Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat
prediksi berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang dimiliki, peserta didik
membuat rencana dan menyusun langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi
yang benar. Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan dan membuktikan prediksi
dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini
juga mencakup identifikasi dan inventarisasi
faktor- faktor operasional baik internal
maupun eksternal di lapangan yang
mendukung dan menghambat kegiatan.
Berdasarkan perencanaan tersebut, Peserta
didik mengambil data dan melakukan
serangkaian tindakan yang dapat digunakan
untuk mendapatkan temuan-temuan,
memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik memilih dan
mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
Ia menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan bertanggung jawab.
Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat
dan metode yang tepat, menilai relevansi
informasi yang ditemukan dengan
mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
d. Mengevaluasi dan Refleksi
Pada tahapan ini peserta didik menilai
apakah kegiatan yang dilakukan sesuai
-149-
Elemen Deskripsi
dengan tujuan yang direncanakan atau tidak.
Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani
dan hal-hal yang perlu dipertahankan
dan/atau diperbaiki pada masa yang akan
datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang
dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar
dalam perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan.
e. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara
terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram, maupun
ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media
digital dan nondigital untuk mendukung
penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam
berbagai media, baik digital dan atau
nondigital. Pelaporan dapat dilakukan
berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Keterampilan proses tidak selalu merupakan
urutan langkah, melainkan suatu siklus yang
dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Elemen Deskripsi
kemampuan bermusik masyarakat, sejalan
dengan perkembangan teknologi
2. Menciptakan karya-karya musik dengan standar
musikalitas yang baik dan sesuai dengan kaidah/
budaya dan kebutuhan, dapat
dipertanggungjawabkan, berdampak pada diri
sendiri dan orang lain dalam beragam bentuk
praktiknya.
Merefleksikan 1. Menyematkan nilai-nilai yang generatif-lestari
(Reflecting pada pengalaman dan pembelajaran artistik-
estetik yang berkesinambungan (terus-menerus).
2. Mengamati, memberikan penilaian, dan membuat
hubungan antara karya pribadi dan orang lain
sebagai bagian dari proses berpikir dan bekerja
artistik-estetik, dalam konteks unjuk karya musik.
Berpikir dan 1. Merancang, menata, menghasilkan,
Bekerja secara mengembangkan, menciptakan, mereka ulang,
Artistik (Thinking dan mengomunikasikan ide melalui proses
and Working mengalami, menciptakan, dan merefleksikan
Artistically) 2. Mengeksplorasi dan menemukan sendiri bentuk
karya dan praktik musik (elaborasi dengan bidang
keilmuan yang lain: seni rupa, seni tari, drama,
dan nonseni) yang membangun dan bermanfaat
untuk menanggapi setiap tantangan hidup dan
kesempatan berkarya secara mandiri
3. Meninjau dan memperbarui karya pribadi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, zaman, konteks
fisik-psikis, budaya, dan kondisi alam
4. Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif sebagai
sarana melatih kelancaran dan keluwesan dalam
praktik bermusik
Berdampak bagi 1. Memilih, menganalisis, dan menghasilkan karya-
diri sendiri dan karya musik dengan kesadaran untuk terus
orang lain mengembangkan kepribadian dan karakter bagi
(Impacting) diri sendiri dan sesama
2. Memilih, menganalisis, dan menghasilkan karya-
karya musik dengan kesadaran untuk terus
membangun persatuan dan kesatuan bangsa
3. Memilih, menganalisis, dan menghasilkan karya-
karya musik dengan kesadaran untuk terus
meningkatkan cinta kasih kepada sesama
manusia dan alam semesta
4. Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif dalam
praktik-praktik bermusik sebagai sarana melatih
pengembangan pribadi dan bersama, semakin baik
waktu demi waktu, tahap demi tahap.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu mengemukakan
pencapaian diri dalam mengenal unsur-unsur bunyi intrinsik dan
ekstrinsik, mengimitasi, dan menata bunyi berupa musik
sederhana berupa irama musik ritmis dan mengembangkannya
melalui bernyanyi dengan lagu bertanda birama empat dengan
iringan musik ritmik sehingga muncul dan tumbuh rasa percaya
diri, berani, dan rasa ingin tahu.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik menata bunyi sederhana
bedasarkan imitasi akan kepekaan unsur-unsur
bunyi, baik intrinsik maupun ekstrinsik melalui
lagu birama empat dan irama musik ritmis.
Menciptakan Peserta didik membuat bunyi musik sederhana
menjadi pola baru dengan menggunakan unsur-
unsur bunyi musik instrinsik maupun ekstrinsik
dengan menggunakan pola irama musik ritmis.
Merefleksikan Mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan
yang beragam (berkebinekaan), serta mampu
memberi kesan atas praktik bermusik lewat
bernyanyi lagu birama empat atau bermain
alat/media musik, baik sendiri maupun
bersama-sama dengan menggunakan pola irama
musik ritmis
Berpikir dan Menyimak, mendokumentasikan secara
Bekerja Artistik sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik
yang baik dan rutin dalam praktik musik sejak
dari persiapan, saat bermusik, maupun usai
-162-
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, Kelas VIII,
dan kelas IX)
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu mengemukakan
pencapaian diri dalam mengenal lagu wajib maksimal 8 ruas
birama dan atau lebih, lagu-lagu nusantara, permainan alat musik
ritmis dan melodis, serta pengembangannya dilakukan melalui
bernyanyi lagu wajib 8 ruas birama atau lebih dan lagu nusantara
dengan diiringi alat musik ritmis dan melodis sehingga muncul dan
tumbuh rasa percaya diri, berani, dan rasa ingin tahu.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam
pengalaman atas bunyi, menunjukkan
kepekaan akan konteks, serta mampu secara
aktif berpartisipasi dalam sajian musik ritmis
dan melodis serta lagu wajib maksimal 8 atau
lebih ruas birama serta lagu nusantara
Menciptakan Menghasilkan gagasan hingga menjadi karya
musik yang otentik dalam sebuah sajian dengan
kepekaan akan unsur-unsur bunyi musik, baik
intrinsik maupun ekstrinsik berupa, keragaman
konteks, baik secara terencana maupun
situasional sesuai dan sadar akan kaidah tata
bunyi/ musik ritmis dan melodis.
Merefleksikan Mengenali, memberi kesan, dan merekam
beragam praktik bermusik ritmis dan melodis,
baik sendiri maupun bersama-sama yang
berfungsi sebagai dokumentasi maupun alat
komunikasi secara lebih umum serta menyadari
hubungannya dengan konteks dan praktik-
praktik lain yang lebih luas
Berpikir dan Menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam
Bekerja Artistik berpraktik musik sejak dari persiapan, saat,
maupun usai berpraktik musik untuk
perkembangan dan perbaikan kelancaran serta
keluwesan bermusik, serta memilih,
memainkan, menghasilkan, dan menganalisis
karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik,
musikal, dan mengandung nilai-nilai kearifan
lokal, baik secara individu maupun secara
berkelompok
Berdampak Menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam
berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-
kegiatan bermusik lewat bernyanyi lagu wajib
maksimal 8 atau lebih ruas birama serta lagu
nusantara, memainkan media bunyi-musik dan
memperluas ragam praktik musiknya serta
terus berusaha mendapatkan pengalaman dan
kesan baik serta berharga bagi perbaikan dan
kemajuan diri sendiri secara utuh dan bersama
-164-
Elemen Deskripsi
dalam beragam bentuk praktiknya.
Merefleksikan 1. Menyematkan nilai-nilai yang generatif-
(Reflecting) lestari pada pengalaman dan pembelajaran
artistik-estetik yang berkesinambungan (terus-
menerus).
2. Mengamati, memberikan penilaian, dan
membuat hubungan antara karya pribadi dan
orang lain sebagai bagian dari proses berpikir
dan bekerja artistik-estetik dalam konteks unjuk
karya rupa.
Berpikir dan Bekerja 1. Merancang, menata, menghasilkan,
secara Artistik mengembangkan, menciptakan, mereka ulang,
(Thinking and dan mengomunikasikan ide melalui proses
Working Artistically) mengalami, menciptakan, dan merefleksikan.
2. Mengeksplorasi dan menemukan sendiri
bentuk karya dan teknik dalam seni rupa serta
kolaborasi dengan bidang keilmuan yang lain:
seni musik, tari, drama, dan nonseni) yang
membangun dan bermanfaat untuk menanggapi
setiap tantangan hidup dan kesempatan
berkarya secara mandiri.
3. Meninjau dan memperbarui karya pribadi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, zaman,
konteks fisik-psikis, budaya, dan kondisi alam.
4. Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif
sebagai sarana melatih kelancaran dan
keluwesan dalam praktik seni rupa.
Berdampak bagi Diri 1. Memilih, menganalisis, menghasilkan
Sendiri dan Orang karya-karya seni rupa dengan kesadaran untuk
Lain (Impacting) terus mengembangkan kepribadian dan karakter
bagi diri sendiri dan sesama.
2. Memilih, menganalisis, menghasilkan
karya-karya seni rupa dengan kesadaran untuk
terus membangun persatuan dan kesatuan
bangsa.
3. Memilih, menganalisis, menghasilkan
karya-karya seni rupa dengan kesadaran untuk
terus meningkatkan cinta kasih kepada sesama
manusia dan alam semesta.
4. Menjalani kebiasaan/ disiplin kreatif
dalam praktik-praktik seni rupa sebagai sarana
melatih pengembangan pribadi dan bersama,
makin baik waktu demi waktu, tahap demi
tahap.
1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas II)
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX)
diri, berani, dan rasa ingin tahu. Selain itu, peserta didik juga
dapat menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni
rupa berdasarkan pada pengamatan terhadap karya seni rupa
tersebut. Fase D, masuk kedalam masa realisme awal dan masa
naturalisme semu dimana peserta didik mampu mengamati setiap
objek melalui kesadaran sosialnya yang semakin berkembang.
Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh obyek
gambar lebih meningkat. Misalnya gambar objek orang dewasa
digambarkan lebih besar dari pada gambar objek anak-anak.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal,
merekam, dan menuangkan pengalamannya secara
visual sesuai tahap perkembangan seni rupa realisme
awal dan tahap naturalisme semu. Peserta didik
mulai menggunakan proporsi, gestur dan ruang.
Peserta didik terbiasa menggunakan alat, bahan dan
prosedur dasar yang tepat dalam menggambar,
mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya seni dengan
bimbingan guru atau mandiri dengan menggunakan
dan menggabungkan pengetahuan elemen seni rupa
atau prinsip seni rupa dalam keterampilan yang telah
dipelajari sebelumnya dalam konteks ekspresi pribadi
atau sesuai topik tertentu (tema).
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan serta pengalaman
dan perasaannya mengenai karya tersebut
Berpikir dan Peserta didik mulai terbiasa secara mandiri
Bekerja menggunakan berbagai prosedur dasar sederhana
Artistik untuk berkarya dengan aneka pilihan media yang
tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui dan
mulai mengutamakan faktor keselamatan dalam
bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan, minat, atau konteks
lingkungannya.
tari, dan melihat tayangan video rekaman. Peserta didik diajak untuk
merasakan pengalaman dalam berkesenian, pengalaman dalam
menari, dan mengatur sebuah pertunjukan tari sederhana dalam
proses pembelajaran yang berulang-ulang dan berkesinambungan.
Elemen Deskripsi
lingkungan sekitar.
b. Menganalisis, menghasilkan karya tari dengan
kesadaran untuk terus mengembangkan
kepribadian dan karakter bagi diri sendiri,
sesama dan persatuan nusa dan bangsa.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
-182-
Elemen Deskripsi
Meniru, memahami, merasakan, merespons, dan
sedikit bereksperimen dengan contoh situasi rekaan
atau peristiwa dalam aneka permainan teater.
Kegiatan mengalami terjadi ketika peserta didik
1. Mengalami
melakukan olah tubuh, suara, eksplorasi ruang,
(Experiencing)
dan alat sederhana. Ini mengajarkan tentang
penyaluran emosi dan energi ke arah yang positif
dan taat kepada aturan permainan, serta belajar
berinteraksi sesuai dengan perannya masing-
masing.
Menciptakan, memberikan kesempatan peserta
didik untuk dapat menampilkan gambaran dasar
sebuah karya, yang merupakan penyatuan unsur
lokomotor dan nonlokomotor, blocking, bunyi/suara
2. Menciptakan
dan penggunaan properti. Melalui proses
(Making/creating)
penciptaan, peserta didik dapat belajar untuk
berimajinasi, mengomunikasikan emosi dan
gagasan, dengan meniru, menambahkan, dan
menyusun kembali cerita sederhana, berdasarkan
pengalaman sehari-hari (real) atau khayal.
Melalui elemen merefleksikan, peserta didik belajar
untuk membentuk ingatan jangka panjang
sederhana tentang alur cerita, karakter, blocking
sesuai dengan perannya masing-masing. Seni teater
3. Merefleksikan
mengajarkan peserta didik untuk melakukan
(Reflecting)
apresiasi secara sederhana atas karya diri orang
lain. Dari proses merefleksikan ini, peserta didik
mampu meningkatkan daya ingatan emosi atas
proses pembelajaran mengalami, menciptakan, dan
berpikir secara artistik secara simultan.
Seni teater memberikan kesempatan kepada peserta
4. Berpikir dan
didik untuk; memakai dan merancang secara
bekerja secara
sederhana unsur artistik panggung (kostum, rias,
artistik (Thinking
properti, multimedia) untuk menunjang penampilan,
and Working
sesuai dengan perannya masing-masing. Melalui
Artistically)
proses berpikir dan bekerja secara artistik, peserta
didik mampu memahami fungsi tata artistik
-190-
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu terlibat dalam ragam
kegiatan bermain berteater yang berfokus untuk melatih dan
mengendalikan gerakan lokomotor dan nonlokomotor. Kegiatan ini
dilakukan dengan meniru dan mengulang gerakan-gerakan yang
lebih bervariasi seperti menggerakkan kombinasi anggota tubuh
secara bergantian, mengikuti ritme bunyi dan musik dengan
bimbingan. Peserta didik memahami pengalaman berteater
sebagai cara untuk menyampaikan cerita melalui: eksplorasi
gerakan nonlokomotor, lokomotor, dan mimesis (peniruan) benda-
benda atau karakter lingkungan sekitar secara real atau khayali.
Melalui pengalaman ini, peserta didik mulai mengenali peran
masing-masing dalam sebuah cerita atau pertunjukan kecil di
kelas.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal
teater (tokoh, gerak, dialog) dan pantomim
Mengalami (gerak tubuh, ekspresi wajah) melalui
pengamatan langsung dan tidak langsung
pertunjukan sederhana dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu
memainkan, meniru teater (tokoh, gerak,
Menciptakan dialog), dan pantomim (gerak tubuh, ekspresi
wajah), melalui pertunjukan yang sangat
sederhana dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu
menemukan, menilai teater (peran) dan
Merefleksikan
pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) yang
sudah dimaiinkan dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu
Berpikir dan
menunjukan, menggunakan kostum, riasan,
Bekerja Artistik
dan hands props dengan bantuan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuh
kan rasa cinta pada teater yang berdampak
Berdampak
pada proses pembelajaran teater, dan
pantomim.
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX)
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu bekerja sama dan
memahami ilmu teater. Kegiatan ini dilakukan dengan cara terlibat
secara aktif dalam kegiatan bermain pantomim dan improvisasi,
untuk mengolah tubuh menjadi karakter/tokoh atau objek apa
saja sesuai dengan pengamatan dan mengeksplorasi blocking
panggung sesuai tema. Selanjutnya, peserta didik mulai belajar
bermain peran dengan penghayatan melalui dramatic reading dan
menyampaikannya kembali secara utuh dan runut. Melalui
keterampilan tersebut, peserta didik memahami bahwa setiap
tokoh yang dimainkannya memiliki karakteristik gerak-gerik
tubuh dan ekspresi wajah untuk mencerminkan pesan dalam
sebuah cerita. Melalui pengalaman ini, peserta didik memahami
-193-
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
dalam memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas
pola gerak dasar dan keterampilan gerak dilandasi dengan
pengetahuan yang benar secara mandiri. Selain itu, menerapkan
prosedur aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan,
menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam
jangka waktu tertentu secara konsisten, serta menerapkan nilai-
nilai aktivitas jasmani.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik
menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan variasi dan kombinasi
aktivitas pola gerak dasar, permainan dan
olahraga, aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
olahraga air yang disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik
(kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik memahami
prosedur variasi dan kombinasi pola gerak
dasar, permainan dan olahraga, aktivitas
senam lantai sederhana, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas olahraga air yang
-201-
3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas VI)
Pada akhir Fase C, siswa mampu memvariasikan dan mengombinasikan
keterampilan sesuai dengan tuntutan dari bentuk gerak terpilih dan
memodifikasi gerak melalui bentuk-bentuk permainan bola besar dan
bola kecil sehingga dapat berpartisipasi secara mandiri atau berkelompok
dalam upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani melalui
aktivitas keterampilan gerak yang lebih kompleks sebagai ekspresi
perasaan dan kemampuan memecahkan masalah/tantangan melalui
analisa sebab-akibat dan potensi pemecahannya bersama-sama dan
dapat bekerjasama dalam situasi yang berbeda budaya, etnis, dan SARA
serta mampu menunjukkan sikap dan perilaku toleran, peduli, empati,
dan simpati dalam situasi pelaksanaan aktivitas jasmani.
Fase C berdasarkan elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat
mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
dasar lokomotor dan nonlokomotor dalam
permainan bola besar, bola kecil, aktivitas
-202-
4. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX)
Pada akhir Fase D, peserta didik dapat berpartisipasi aktif
menampilkan berbagai keterampilan pola gerak dasar dalam
beberapa jenis permainan, olahraga, dan atau aktivitas lainnya
dalam suasana kompetisi dan rekreasi sehingga dapat menerima
-203-
1. pembelajaran di kelas,
2. pembelajaran di ruang praktik (bengkel keterampilan),
3. magang keterampilan pada bengkel sepeda motor,
4. berkunjung pada sekolah menengah kejuruan dan industri yang
relevan.
Alur proses pembelajaran Keterampilan Perbengkelan Sepeda Motor
sebagai berikut.
1. Materi tentang pengetahuan dan penerapan keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) diberikan paling awal
sebelum materi yang lain. Namun, selalu diterapkan sebagai
pendahuluan pada materi lanjutan.
2. Setelah mempelajari materi tentang pengetahuan dan penerapan
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L), peserta didik
akan mempelajari materi tentang alat tangan pada perbengkelan
sepeda motor.
3. Setelah mempelajari materi tentang pengetahuan dan penerapan
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) dan alat
tangan pada perbengkelan sepeda motor, peserta didik akan
mempelajari materi komponen inti, yaitu mesin, kelistrikan, dan
rangka.
4. Materi inti, mesin, kelistrikan, dan rangka akan dilaksanakan
pada bagian menyiapkan dan melakukan perawatan bagian
tertentu saja
Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan non tes), sikap
(observasi), dan keterampilan (proses, hasil, dan portofolio).
Pembelajaran Keterampilan Perbengkelan Sepeda Motor dilakukan
secara block system disesuaikan dengan karakteristik elemen yang
dipelajari.
2. Elemen Mata Pelajaran Perbengkelan Sepeda Motor
Elemen Mata Pelajaran Perbengkelan Sepeda Motor dan Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Elemen yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
melaksanakan prosedur keselamatan kerja di
perbengkelan sepeda motor. Cakupannya meliputi
Keselamatan,
mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk
Kesehatan
mengidentifikasi bahaya dan cara menghindarinya;
Kerja, dan
memelihara kebersihan peralatan dan area kerja;
Lingkungan
menempatkan dan mengidentifikasi jenis pemadam
kebakaran, penggunaannya, dan prosedur
pengoperasian di tempat kerja; dan mengikuti
prosedur pada tempat kerja untuk pengamanan dan
-210-
Elemen Deskripsi
pengendalian limbah. K3L merupakan kompetensi
umum yang harus dikuasai sebelum mengerjakan
pekerjaan inti (perawatan mesin, kelistrikan dan
sistem rangka).
Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
menggunakan dan memelihara peralatan tangan di
perbengkelan sepeda motor. Cakupannya meliputi
menyiapkan identifikasi peralatan tangan yang
Peralatan
disesuaikan untuk memenuhi jenis pekerjaan;
Tangan
menggunakan peralatan tangan secara aman;
Perbengkelan
menggunakan dan merawat alat ukur servis ringan.
Dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan
alat tangan, peserta didik akan lebih mudah
menerapkannya pada pekerjaan perbengkelan sepeda
motor.
Perawatan mesin merupakan pekerjaan rutin yang
dilakukan secara kontinu agar sepeda motor dapat
dikendarai dengan aman dan nyaman. Perawatan
mesin mencakup pengetahuan dan keterampilan
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan;
kompresor udara; merawat sistem pendinginan;
Perawatan merawat filter udara; mengganti oli mesin; mengganti
Mesin busi; dan merawat sistem kopling; merawat sistem
Continous Variable Transmission (CVT) sepeda motor;
menyiapkan perawatan karburator sepeda motor;
melakukan pemeriksaan komponen dari sistem bahan
bakar sepeda motor; memastikan kinerja karburator
sepeda motor sesuai standar; menyiapkan dan
melakukan perawatan sistem injeksi sepeda motor.
Elemen yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
membaca wiring diagram (perkabelan) sistem
kelistrikan di perbengkelan sepeda motor,
melakukan perawatan baterai sepeda motor,
melakukan perawatan instrumen kelistrikan (sistem
penerangan dan sinyal) sepeda motor. Cakupannya
meliputi menyiapkan buku manual sistem
kelistrikan sepeda motor; membaca wiring diagram
Perawatan
sistem kelistrikan sepeda motor; menyiapkan
Kelistrikan
perawatan baterai sepeda motor; melakukan
pemeriksaan baterai sepeda motor; memastikan
kinerja baterai sepeda motor sesuai standar;
menyiapkan perawatan instrumen kelistrikan (sistem
penerangan dan sinyal) sepeda motor; melakukan
pemeriksaan komponen dari instrumen kelistrikan
(sistem penerangan dan sinyal) sepeda motor; serta
memastikan kinerja instrumen kelistrikan (sistem
penerangan dan sinyal) sepeda motor sesuai standar.
Perawatan sistem rangka berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, sikap yang diperlukan
untuk memelihara sistem hidrolik di perbengkelan
sepeda motor, merawat sistem rem sepeda motor,
merawat bantalan sistem kemudi, melepas dan
Perawatan
memasang roda sepeda motor, memelihara rantai
Sistem Rangka
roda sepeda motor, memelihara bodi/pencucian
sepeda motor. Cakupannya meliputi menyiapkan
perlengkapan pemeliharaan sistem hidrolik sepeda
motor; memelihara sistem hidrolik sepeda motor;
menyiapkan perawatan sistem rem sepeda motor;
-211-
Elemen Deskripsi
melakukan pemeriksaan pada sistem rem sepeda
motor; memastikan kinerja rem sepeda motor sesuai
standar; menyiapkan perawatan bantalan sistem
kemudi; memastikan bantalan sistem kemudi dalam
kondisi normal; melakukan perawatan sistem
suspensi sepeda motor; menyiapkan perawatan
sistem suspensi sepeda motor; melakukan
pemeriksaan komponen dari sistem suspensi sepeda
motor; memastikan kinerja suspensi sepeda motor
sesuai standar; mengidentifikasi konstruksi jenis roda
sepeda motor dan sistem pemasangannya; melepas
roda-roda sepeda motor; memeriksa roda sepeda
motor; memasang roda sepeda motor; menyiapkan
perlengkapan pemeliharaan rantai roda sepeda motor;
memelihara rantai roda sepeda motor berikut
komponennya; menyiapkan perlengkapan
pemeliharaan bodi/pencucian sepeda motor; serta
memelihara bodi/pencucian sepeda motor.
1. pembelajaran di kelas,
2. pembelajaran di ruang praktik,
3. proyek sederhana,
4. berinteraksi dengan tim kerja dan pelanggan,
5. berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industry,
6. berkunjung pada industri yang relevan.
Alur proses pembelajaran mata pelajaran seni membatik sebagai
berikut.
1. Materi pengetahuan tentang prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sebelum masuk ke materi yang lain.
2. Materi Pelayanan Prima kepada pelanggan diberikan setelah
mempelajari materi K3.
3. Materi pengenalan nama-nama, fungsi alat, dan bahan
diberikan sebelum mempelajari proses membuat batik.
4. Materi teknik membuat batik ciprat dan batik tulis (SMPLB),
teknik membuat batik cap, batik tulis dan batik kombinasi
(SMALB) sesuai geometris dan non-geometris dikuasai setelah
menguasai materi alat dan bahan membatik.
5. Materi penyelesaian akhir hasil kain batik diberikan setelah
menguasai teknik membuat batik ciprat dan batik tulis (SMPLB),
teknik membuat batik cap, batik tulis dan batik kombinasi
(SMALB).
6. Materi laporan kegiatan pembuatan batik diberikan setelah
menguasai kegiatan penyelesaian akhis hasil kain batik.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan (tes dan nontes), sikap
(observasi) dan keterampilan (proses, produk dan portofolio). Materi
dan proses pembelajaran keterampilan Seni Membatik dilakukan
secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan karakteristik
peserta didik yang unik dan potensi wilayah setiap daerah.
2. Elemen Mata Pelajaran Seni Membatik
Mata pelajaran seni membatik memuat enam elemen berikut ini.
1. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Pelayanan Prima kepada pelanggan
3. Alat dan bahan
4. Proses Membatik
5. Penyelasaian akhir hasil kain batik
6. Pelaporan membatik
-218-
Elemen Deskripsi
(ngeblat) pola gambar desain motif batik unsur
geometris dan non-geometris sesuai lingkungan
daerah sekitar dari kertas ke permukaan kain
pada pembuatan batik tulis; mengenal beberapa
teknik membatik seperti batik ciprat, batik cap,
batik tulis dan batik kombinasi apabila
pembuatan batik cap hanya merangkai pola
desain sesuai posisi motif batik unsur geometris
dan non-geomteris sesuai lingkungan daerah
sekitar pada kain, lalu mencap kain sesuai
rangkainya yang telah ditentukan. Pada
pembuatan batik tulis, langkah selanjutnya
ialah menorehkan atau mengoleskan lilin
malam cair menggunakan canting/kuas sesuai
gambar desain pola motif batik, lalu mewarnai
kain dengan teknik colet/usap/celup sampai
pewarna kering; merebus kain dengan air panas
sampai lilin malam terlepas dari permukaan
kain (nglorod), dan membilas menggunakan air
bersih, dan menjemur kain sampai kering.
Kegiatan membatik disesuaikan dengan
karakteristik motorik peserta didik. Apabila
belum mampu, dipermudah atau dimodifikasi
seperti mengganti peralatan dari canting
menjadi kuas saat menorehkan lilin malam ke
permukaan kain, kemudian menyederhanakan
alat cap membatik yang terbuat dari tembaga
menjadi cap yang terbuat dari kayu atau kertas.
Jenjang SMPLB membuat batik ciprat dan batik
tulis. Jenjang SMALB membuat batik cap, batik
tulis dan batik kombinasi.
Penyelesaian Suatu kegiatan penyelesaian akhir hasil kain
Akhir Hasil Kain batik, yaitu menyetrika hasil kain batik yang
Batik sudah kering, kemudian melitap hasil kain batik,
memberi label nama instansi produk kain batik;
memasukkan hasil kain batik ke dalam plastik
atau kemasan yang rapi dan menarik sehingga
dapat menjadi suatu produk bernilai yang dapat
ditentukan harga jual untuk dipasarkan di
lingkungan sekolah atau di pameran kebudayaan
keterampilan.
Laporan Kegiatan Merupakan kegiatan melaporkan hasil kerja
Membatik dengan mengisi ceklis: penerapan prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja, penerapan
pelayanan prima kepada pelanggan,
mempersiapkan alat dan bahan pembuatan
batik, proses membatik, dan penyelesan akhir
hasil kain batik.
1. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX)
Elemen Deskripsi
dan basah, alat-alat merangkai bunga, alat-alat
menata taman, dan alat-alat makinal antara lain
penyedot debu dan mesin cuci pakaian di tempat
yang benar.
Pelaporan Mengenal cara mengisi ceklis untuk melaporkan
kerja harian maupun berkala sesuai proses
pekerjaan yang dilakukan, mengisi laporan
kegiatan kerja dengan cara menceklis pada buku
laporan, dan dapat mengomunikasikan hasil
laporan yang diisi dengan cara menceklis.
Elemen Deskripsi
massage dengan kosmetika massage dan lulur
Bali, melakukan perawatan masker badan
tradisional (tradisional body mask), melakukan
massage kulit kepala, massage bahu dan
leher (back area) yang diperlukan untuk
kesehatan, kesegaran dan kenyamanan fisik,
keseimbangan fisik, jiwa dan pikiran) serta
memenuhi peraturan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
Penerapan Teknik Segala kegiatan yang berhubungan dengan
Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dan sikap yang
Massage diperlukan saat melakukan massage
acupressure punggung dengan memperhatikan
kondisi pelanggan yang tidak boleh dilakukan
massage pada daerah yang akan dipijat
apabila kondisi pelanggan adanya luka bakar
sinar matahari, luka baru atau yang sedang
mengering, peradangan, demam, dan iritasi
serta infeksi kulit, melakukan foot massage
dan shiatsu agar tubuh lebih rileks.
Perawatan Area Segala kegiatan yang berhubungan dengan
Kerja pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam menstrerilkan dan
merapikan kembali bed massage dan matras
setelah digunakan.
Penyimpanan Kegiatan yang berhubungan dengan
Kosmetik, Alat, dan pengetahauan, keterampilan, dan sikap kerja
Lenan yang dibutuhkan dalam melakukan
penyimpanan kosmetik massage tradisional
setelah digunakan, melakukan pencucian
lenan massage, melakukan penyimpanan
lenan massage, melakukan perawatan dan
penyimpanan peralatan massage yang sudah
dibersihkan
Elemen Deskripsi
bentuk kandang (koloni) lengkap dengan
peralatan kandangnya serta gudang yang sesuai
dengan luas dan lokasi yang tersedia,
menyiapkan peralatan kandang dan prosedur
penggunaan peralatan kandang, merapikan
kembali kandang dan peralatan kandang setelah
mengikuti pembelajaran.
Kemudian, kegiatan produksi tahap akhir di fase
D, E, dan F, yaitu peserta didik mulai
memelihara dan merawat ternak unggas mulai
dari periode starter, finisher, grower, dan layer.
Pengelolaan Panen Elemen ini mencakup tentang pengelolaan hasil
Dan Pascapanen produksi ternak unggas mulai dari memanennya,
menyortir dari segi ukuran, pembuahan, dan
kualitas (retak, berat, kondisi kulit, dsb).
Prosedur penetasan telur, pemanenan anak
unggas, penentuan jenis kelamin, pemanenan
produksi unggas pedaging, pemanenan pullet,
dan pemanenan telur konsumsi. Kegiatan
pascapanen yang dilakukan peserta didik adalah
membuat catatan hasil panen unggas per hari
dan jumlah ternak unggas, kemudian
menentukan harga jual produksi hasil unggas,
melakukan pemasaran produksi hasil unggas,
dilanjutkan dengan membuat catatan laporan
hasil penjualan tersebut guna menghitung
pendapatan.
botol sport, label baju dengan kreatif, dan mengisi laporan hasil
kerja dengan cek list.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keselamatan Pada akhir Fase E, peserta didik dapat mengenali
dan Kesehatan simbol-simbol K3, menerapkan prosedur
Kerja (K3) keselamatan dan kesehatan di tempat kerja baik
secara mandiri dan bergotong royong, menerapkan
prosedur penggunaan APD, pencegahan penyakit
akibat kerja, kebersihan lingkungan kerja,
penyimpanan pelengkap kerja dan personal hygiene,
mengikuti standar operasional prosedural (SOP)
penggunaan alat.
Persiapan Alat Pada akhir Fase E, Peserta didik dapat memilih
dan Bahan bahan dan alat sesuai kebutuhan, media yang
sesuai untuk membuat produk cetak sablon secara
mandiri, bergotong royong melakukan pemeliharan
peralatan secara berkala.
Proses Produksi Pada akhir Fase E, peserta didik dapat menentukan
jenis alat dan bahan cetak sablon sesuai kebutuhan
produksi yang akan dilakukan secara mandiri,
melakukan pembuatan film positif melakukan
proses pengafdrukan, melakukan proses produksi
cetak sablon dengan berbagai media,
mendemonstrasikan berbagai teknik cetak sablon
manual dua warna pada media stiker, plastik, kain,
dan kaos/T-shirt dengan kreatif, melakukan
pembuatan desain berbagai media sablon digital
melalui berbagai software yang dibutuhkan,
melakukan proses produksi cetak sablon digital
pada media botol sport, label baju dengan kreatif.
Penyelesaian Pada akhir Fase E, peserta didik dapat melakukan
Akhir teknik pengemasan dari hasil produksi secara
mandiri atau bergotong royong, membersihkan
peralatan dan perlengkapan cetak sablon,
mengelompokkan jenis peralatan, mengidentifikasi
kegunaan peralatan, melakukan pemeliharaan
berkala pada alat cetak sablon, serta melakukan
penyimpanan peralatan dengan rapi baik secara
mandiri maupun bersama-sama.
Pelaporan Pada akhir Fase E, peserta didik dapat mengisi
ceklis laporan persiapan alat, pemeriksaan
kelengkapan bahan, dan menghitung hasil cetak
sablon yang berhasil dibuat baik secara mandiri
maupun bersama tim dengan jujur.
Elemen Deskripsi
Membina Kerja Sama 1. Mengenal komunikasi dengan rekan
Sesama Rekan sekerja, memahami tugas, peran, dan
Sekerja tanggung jawab sesama rekan sekerja,
mengenal cara menghormati dan
menghargai kepada sesama rekan sekerja
pada keterampilan budi daya ikan hias.
2. Melaksanakan kegiatan komunikasi
dengan rekan sekerja, melaksanakan
-264-
Elemen Deskripsi
kegiatan bersama, melaksanakan tugas
peran dan tanggung jawab sesama rekan
sekerja, melakukan sikap menghormati
dan menghargai kepada sesama rekan
sekerja pada keterampilan budi daya ikan
hias.
Memenuhi 1. Mengenal alat dan bahan untuk
Persyaratan penerapan K3 pada budidaya ikan hias,
Keselamatan dan mengenal tindakan keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) kesehatan kerja dan memahami cara
memelihara alat dan bahan K3.
Mengidentifikasi alat yang diperlukan
dan menyiapkan bahan untuk penerapan
K3 pada budidaya ikan hias,
menerapkan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) sesuai prosedur, penggunaan
alat, membersihkan peralatan setelah
digunakan, melakukan standar
perawatan berkesinambungan,
menyimpan peralatan ditempat yang
sudah disediakan dan dalam kondisi siap
pakai, dan menyimpan bahan-bahan
kimia menurut aturan standar kesehatan
lingkungan dengan mengikuti prosedur.
2. Merupakan kegiatan untuk menyiapkan
alat dan bahan untuk penerapan K3
pada budidaya ikan hias, melakukan
tindakan keselamatan kesehatan kerja
dan memelihara alat dan bahan K3.
Mengenal Jenis Ikan 1. Merupakan pengetahuan tahap awal
Hias yaitu mengenal macam-macam jenis ikan
hias, mengenal macam-macam jenis
pakan ikan hias, memahami ciri-ciri jenis
ikan hias, mengenal perawatan ikan hias.
2. Mengidentifikasi macam-macam jenis
ikan hias,membedakan jenis ikan hias,
mengidentifikasi macam-macam jenis
pakan ikan hias, melakukan perawatan
ikan hias dan melakukan kultur pakan
ikan hias alami.
Mempersiapkan 1. Mengenal tempat/wadah, alat, dan bahan
Kegiatan Produksi untuk produksi ikan hias. Mengenal
Ikan Hias proses filterisasi air pada budi daya ikan
hias, mengenal cara penggunaan alat
dan bahan produksi ikan hias.
Mengidentifikasi jenis peralatan dan
memeriksa peralatan yang akan
digunakan untuk budi daya ikan hias.
Menyiapkan dan memeriksa wadah ikan
hias. Melakukan pengendapan air,
menyiapkan bahan filter air, dan
mengontrol proses filter air sesuai
kebutuhan masing masing ikan hias.
23. Menyiapkan tempat, alat, bahan dan
wadah untuk produksi ikan hias,
melakukan filter air budi daya ikan hias,
prosedur penggunaan alat dan bahan,
merapikan kembali tempat, alat dan
bahan produksi ikan hias.
-265-
Elemen Deskripsi
Memijahkan Induk 1. Mengenal peralatan dan wadah
Ikan Hias pemijahan, mengenal karakteristik calon
induk ikan hias, mengenal prosedur
memijahkan induk ikan hias, dan
mengenal prosedur menetaskan telur
ikan hias. Menerapkan proses
memijahkan induk ikan hias dimulai dari
memilih induk jantan dan betina ikan
hias, merawat calon indukan ikan hias,
mengontrol kualitas dan kuantitas air,
mengendalikan hama penyakit sesuai
prosedur, menyiapkan peralatan, wadah
dan media pemijahan, memilih induk
siap pijah, memijahkan ikan hias,
memeriksa hasil pemijahan secara
mandiri, menyiapkan peralatan dan
wadah penetasan, sampai merawat telur
serta mengontrol kualitas dan kuantitas
air penetasan telur.
2. Menyiapkan peralatan dan wadah
pemijahan, memilih calon induk ikan
hias, memijahkan induk ikan hias, dan
menetaskan telur ikan hias.
Memelihara Ikan Hias 1. Mengenal cara mengukur kualitas air
media budi daya ikan hias, mengenal
cara memelihara larva ikan hias,
mengenal cara membesarkan benih ikan
hias, mengenal pakan ikan hias dan
mengenal prosedur mengendalikan hama
dan penyakit ikan hias.
2. Membesarkan komoditas ikan hias
meliputi memelihara larva ikan hias,
menebar larva ikan dan memberi pakan
larva pada ikan hias secara mandiri.
Menyiapkan pembesaran benih ikan hias,
menebar benih ikan hias, mengontrol
kualitas dan kuantitas air, memberi
pakan, mengendalikan hama dan
penyakit pada ikan hias, menyiapkan
pakan untuk ikan hias, dan memberi
pakan secara rutin pada ikan hias sesuai
kebutuhan masing masing ikan hias.
Memanen Ikan Hias 1. Mengenal proses memanen hasil ikan
hias, menyiapkan wadah penampungan
sementara agar memudahkan dalam
menghitung jumlah ikan hias yang akan
panen dan mudah dalam penyortiran
ikan hias, mengontrol kegagalan
pemanenan dilakukan atas dasar
pengamatan.
2. Memanen hasil ikan hias, memanen ikan
hias dilakukan sesuai prosedur yang
telah ditetapkan, melakukan sortasi
berdasarkan ukuran, warna dan bentuk
fisiologis ikan hias ditentukan sesuai
kriteria yang telah ditetapkan.
Memasarkan Ikan 1. Mengenal prosedur memasarkan hasil
Hias ikan hias secara online maupun
transaksi langsung, mengenal proses
-266-
Elemen Deskripsi
mengemas dan mengirim ikan hias
sesuai prosedur.
2. Membuat promosi dan menyiapkan
kuota/target secara inisiatif,
memasarkan ikan hias, melakukan
transaksi penjualan secara langsung dan
online, mengemas dan mengirim ikan
hias sesuai standar.
3. Melakukan evaluasi pemasaran ikan
hias.
Elemen Deskripsi
memeriksa fungsi kamera digital, dan
mengoperasikan peralatan studio.
Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
Variabel diperlukan dalam menentukan ketajaman foto dan
Pemotretan titik fokus yang tepat, menentukan pengaturan
pencahayaan, menentukan pengaturan komposisi
gambar, dan menentukan pengaturan sudut pandang.
Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam mengerjakan pemotretan benda
Proses
sederhana, mengerjakan pemotretan orang,
Pemotretan
mengerjakan pemotretan individu dan grup,
melakukan pemotretan dokumentasi, hingga
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
Pengelolaan
diperlukan dalam menyalin dan menyimpan data
Pasca
gambar, melakukan seleksi foto digital, mengedit foto
Pemotretan
digital, melaksanakan cetak foto digital, dan
pengemasan hasil cetak foto digital.
Elemen Deskripsi
apabila komputer tersebut tidak bekerja dengan
baik, perawatan komponen komputer.
Elemen Deskripsi
tanaman buah semusim yang sesuai dengan
kondisi lingkungan tempat tinggal secara
mandiri, teliti, dan kritis.
Penyemaian Bibit Elemen ini memberikan pengetahuan tentang
Tanaman Buah mengenal jenis tanaman buah semusim, jenis
Semusim media tanamnya, menyiapkan persemaian
hingga menyeleksi bibit tanaman buah
semusim secara mandiri, bergotong royong,
teliti, kritis, dan bertanggung jawab.
Penanaman Bibit Elemen ini mengajak peserta didik untuk
Tanaman Buah melakukan praktik menanam bibit tanaman
Semusim buah semusim dari menyiapkan lahan tanam,
proses menanam, hingga melakukan
perawatan tanaman buah semusim secara
mandiri, bergotong royong, teliti, kritis, dan
bertanggung jawab.
Penyediaan Produk Elemen ini mengajak peserta didik untuk
Hasil Tanaman Buah melakukan praktik proses memanen,
Semusim penanganan pascapanen buah semusim,
hingga penjualan produk tanaman buah
semusim secara mandiri, bergotong royong,
teliti, kritis, bertanggung jawab, dan
berwawasan kebhinekaan global.
Pengenalan Tanaman Elemen ini memberikan pengetahuan tentang
Hias mengenal macam-macam, ciri-ciri, dan jenis
tanaman hias yang sesuai dengan kondisi
lingkungan tempat tinggal secara mandiri,
teliti, dan kritis.
Penyemaian Bibit Elemen ini memberikan pengetahuan tentang
Tanaman Hias mengenal jenis tanaman hias, jenis media
tanaman, hingga keterampilan menyemai bibit
tanaman hias, serta menyeleksi bibit tanaman
hias secara mandiri, bergotong royong, teliti,
kritis, dan bertanggung jawab.
Penanaman Bibit Elemen ini mengajak peserta didik untuk
Tanaman Hias melakukan praktik menanam tanaman hias
mulai dari menyiapkan lahan tanam, proses
menanam, hingga perawatan tanaman hias
secara mandiri, bergotong royong, teliti, kritis,
dan bertanggung jawab.
Penyediaan Produk Elemen ini mengajak peserta didik untuk
Hasil Tanaman Hias melakukan praktik proses memanen,
penanganan pascapanen, hingga menjual
produk tanaman hias secara mandiri,
bergotong royong, teliti, kritis, bertanggung
jawab, dan berwawasan kebhinekaan global.
3. Fase F (Usia Mental ±10 Tahun dan Umumnya Kelas XI dan kelas
XII)
Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melaksanakan prosedur
penyediaan produk hasil tanaman buah semusim yang merupakan
kelanjutan dari Fase E, mengidentifikasi jenis tanaman hias, dan
mempraktikkan budi daya tanaman hortikultura dengan jenis
tanaman hias meliputi penyemaian bibit, penanaman bibit, hingga
menyediakan produk.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Penyediaan Produk Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Hasil Tanaman Buah memiliki pengetahuan dan keterampilan pada
Semusim proses memanen, penanganan pascapanen,
dan penjualan produk tanaman buah semusim
secara jujur, mandiri, gotong royong, teliti,
kritis, bertanggung jawab, dan berwawasan
kebhinekaan global.
Pengenalan Tanaman Pada akhir Fase F, peserta didik mampu
Hias mengidentifikasi macam-macam, ciri-ciri, dan
jenis tanaman hias yang sesuai dengan kondisi
lingkungan tempat tinggal secara mandiri,
teliti, dan kritis.
Penyemaian Bibit Pada akhir Fase F, peserta didik mampu
Tanaman Hias mengembangkan pengetahunan dan
keterampilan tentang jenis tanaman hias, jenis
media tanaman, mempersiapkan benih dan
peralatan persemaian, melakukan persemaian
-306-
Elemen Deskripsi
Perawatan kulit Suatu proses menjelaskan pengetahuan,
wajah dan rias wajah keterampilan, dan sikap kerja yang
sehari-hari. diperlukan untuk merawat kulit wajah dan
rias wajah sehari-hari, konsultasi dan
menyiapkan pelanggan. Analisa kulit wajah,
perawatan, pembersihan, memberikan saran
dan nasihat pasca perawatan. Membersihkan
area kerja, alat, bahan dan kosmetika,
mematuhi peraturan pemerintah tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.
Perawatan tangan Elemen ini berhubungan dengan perawatan
dan mewarnai kuku tangan dan mewarnai kuku, meliputi
(Manicure). pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang diperlukan dalam melakukan persiapan
alat, lenan dan bahan kosmetik pada
perawatan tangan dan mewarnai kuku dengan
teliti dan mandiri. Melakukan perawatan
tangan dengan cara memotong,
membersihkan, membentuk kuku yang ideal
serta mewarnainya sehingga meningkatkan
penampilan.
Perawatan kaki dan Elemen ini berhubungan dengan perawatan
mewarnai kuku kaki dan mewarani kuku, meliputi
(Pedicure). pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang diperlukan dalam melakukan persiapan
alat, lenan dan bahan kosmetik pada
perawatan kaki dan mewarnai kuku dengan
teliti dan mandiri. Melakukan perawatan kaki
dengan cara memotong, membersihkan,
membentuk kuku yang ideal serta
mewarnainya sehingga meningkatkan
penampilan.
Kulit kepala dan Suatu proses perawatan yang berkaitan
rambut. dengan kesehatan kulit kepala dan rambut.
Rangkaian perawatan ini diawali dengan
pencucian, pengeringan dan penataan
rambut dengan bertanggungjawab.
Merias wajah Melakukan riasan wajah yang digunakan
panggung. untuk penampilan khusus di panggung baik
dari jarak dekat maupun jarak jauh
menggunakan alas bedak anti air (waterproof)
dengan mempertegas garis-garis wajah,
menampilkan karakter dan menggunakan
teknik tertentu dengan teliti dan kreatif.
Merias wajah fantasi. Melakukan riasan wajah yang digunakan
untuk penampilan khusus fantasi bagian
wajah, menggunakan cosmetic face painting
dengan menampilkan karakter, menggunakan
teknik dan tema tertentu dengan teliti dan
kreatif.
Perawatan kulit Melakukan pembersihan dengan kosmetika
wajah bermasalah. sesuai dengan kulit berjerawat, penguapan,
acupressure, mengeluarkan jerawat dan
penggunaan masker sesuai dengan jenis kulit
dan prosedur yang benar dan mandiri.
Menata hair piece. Melakukan penataan dan pembentukan hair
piece untuk dijadikan sanggul atau penataan
khusus sesuai desain yang direncanakan
dengan teliti dan kreatif.
-311-
Elemen Deskripsi
Penataan rambut Melakukan penataan rambut lepas dan
teknik lepas, kepang, dengan cara dikepang, pilin (twist) dan
dan pilin. berbagai modifikasi dengan kreatif dan
mandiri sesuai keinginan.
Menjual produk dan Menjual produk kecantikan rambut, produk
jasa kecantikan. kecantikan kulit dan wajah, produk
perawatan rambut, kulit dan wajah, serta
menjual jasa kecantikan kulit, perawatan
kulit dan menjual jasa kecantikan rambut
dengan jujur dan teliti.
3. Fase F (Usia Mental ≤ 10 Tahun dan Umumnya Kelas XI dan kelas XII)
Pada akhir Fase E, peserta didik dapat menentukan rias wajah fantasi,
perawatan kulit wajah bermasalah, dan melakukan penataan rambut
hair piece.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Merias wajah fantasi. Pada akhir Fase F, peserta didik mampu merias
wajah fantasi (face painting) baik fantasi nasional
(fancy) maupun fantasi internasional sesuai
dengan tema atau karakter tertentu secara
mandiri, kreatif, dan bertanggungjawab.
Perawatan kulit Pada akhir Fase F, peserta didik mampu merawat
wajah bermasalah. kulit wajah kering, kusam, berjerawat/berkomedo,
berpigmentasi, kering kasar (dehidrasi), dan menua
(aging skin) secara manual, teliti, mandiri dan
bertanggungjawab.
Menata hair piece Pada akhir Fase F, peserta didik dapat melakukan
(wig) rambut penataan atau membentuk, mencuci,
asli/sintesis. mengeringkan, dan menyimpan hair piece.
Membersihkan dan merapikan area kerja dengan
sesuai SOP seorang beautician secara mandiri,
teliti, dan bertanggungjawab.
-314-
4. menyiapkan dan menggunakan alat ukur dan alat uji yang baku;
5. menyiapkan dan menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan
sederhana alat elektronik rumah tangga;
6. mempersiapkan dan menginterpretasikan gambar teknik;
7. mengidentifikasi dan menggunakan komponen dasar elektrik dan
elektronika;
8. mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki kerusakan pada
produk elektronika alat rumah tangga;
9. memiliki sikap dan etos kerja (tanggung jawab, tekun, jujur, dan
disiplin);
10. memberikan bekal kemampuan (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) yang dapat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan
sebagai anggota masyarakat maupun sebagai warga negara yang
kreatif dan produktif sesuai dengan jenis kelainan yang
disandangnya.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Elektronika Alat Rumah Tangga
1. Deskripsi Umum Mata Pelajaran
Mata pelajaran Elektronika Alat Rumah Tangga terdiri atas 5
elemen, yaitu elemen umum (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
peralatan kerja praktik), komponen inti (identifikasi dan
penggunaan komponen elektrik dan elektronika, dan
perawatan/perbaikan peralatan elektronika rumah tangga).
Elemen umum dimaksud ialah komponen saling berkaitan dengan
elemen inti. Misalnya, perbaikan peralatan elektronika alat rumah
tangga akan berhubungan dengan peralatan yang dibutuhkan dan
kewajiban dalam melindungi keselamatan dan kesehatan kerja.
Begitupun elemen lainnya yang saling berkaitan satu sama lain
menyesuaikan materi yang diajarkan pada fase dan atau kelas.
Pada awal pembelajaran sebelum memasuki materi pokok, siswa
dikenalkan komponen-komponen alat elektronik rumah tangga,
peralatan/perkakas yang akan digunakan dalam proses
perawatan/ perbaikan peralatan elektronika alat rumah tangga,
dengan memperhatikan prosedur keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja. Juga dikenalkan lapangan kerja yang berkaitan
dengan perawatan dan perbaikan peralatan elektronika alat rumah
tangga, jenis pekerjaan setelah lulus, serta konsentrasi yang dapat
-327-
Elemen Deskripsi
Merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja. Selamat
Keselamatan
di tempat kerja sehingga dapat menyelamatkan
dan
peralatan dan produknya. Perusahaan dan pekerja
Kesehatan
harus mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai
Kerja
dengan standar yang berlaku, salah satunya
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
dengan standar.
Merupakan peralatan yang digunakan untuk mem-
Peralatan perbaiki perangkat elektrik dan elektronika atau
Kerja Praktik merakit rangkaian elektronika sehingga menjadi
perangkat elektronika rumah tangga.
Merupakan komponen elektrik dan elektronika sulit
Komponen
dibedakan karena setiap perangkat elektronika pasti
Elektrik dan
membutuhkan komponen elektrik, dan sebaliknya.
Elektronika
Seperti komponen elektronika pasif, komponen
Rumah
elektronika aktif, serta komponen elektrik dan
Tangga
elektronika lainnya.
Memperbaiki Merupakan perbaikan pada komponen atau
Peralatan peralatan elektrik dan elektronika rumah tangga
Elektrik dan yang rusak sehingga peralatan tersebut dapat
Elektronika dipergunakan kembali.
Rumah
Tangga
Pelaporan Merupakan laporan pelaksanaan dan hasil pekerjaan
Hasil dari persiapan sampai hasil perbaikan peralatan
Perbaikan elektrik dan elektronika rumah tangga.
desain grafis;
10. memasarkan produk hasil karya desain grafis;
Elemen Deskripsi
self identity, corporate identity menggunakan
piranti lunak Vector Drawing; membuat karya
pra-desain media cetak; membuat karya desain
media cetak indoor; membuat desain sesuai
contoh produk seperti buku kenangan akhir
tahun, media cetak untuk promosi;
menerapkan prosedur pembuatan pra-desain
media cetak; membuat karya pra-desain media
cetak; membuat karya desain media cetak; dan
mencetak karya desain media cetak
menggunakan printer; serta menyajikan
pameran karya desain media cetak.
Penyelesaian Akhir Melakukan revisi dari materi final yang sudah
disetujui (final artwork) setelah desain selesai
di-proofing (print preview hasil cetak mesin
sebelum diperbanyak)
Pelaporan Melaporkan hasil karya desain grafis sesuai
prosedur dengan mengisi daftar ceklis,
persiapan alat, pemeriksaan kelengkapan
bahan, dan hasil desain grafis.
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Keterampilan Desain Grafis
Setiap Fase
1. Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu menerapkan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3), mempersiapkan peralatan dan bahan
desain grafis, mengidentifikasi alat dan bahan untuk pembuatan
produk desain grafis, merapkan unsur-unsur dasar desain grafis,
membuat gambar menggunakan unsur-unsur dasar desain grafis,
memahami karya desain grafis, membuat karya desain dengan
media komunikasi teknik Paste Up; memahami jenis-jenis perangkat
lunak desain grafis, memahami menu dan tool perangkat,
menerapkan teknik merealisasikan ide menjadi desain grafis,
menerapkan prosedur pembuatan sketsa karya desain grafis,
menerapkan prosedur pembuatan dummy karya desain grafis,
melakukan teknik display dummy karya desain grafis atau
menyusun, menampilkan teknik presentasi karya desain grafis dan
membuat karya desain grafis, mengidentifikasi penyelesaian akhir
yang diperlukan, serta membuat laporan hasil karya desain grafis
sesuai prosedur.
Fase D Berdasarkan Elemen
-346-
Elemen Deskripsi
mempersiapkan pemeriksaan peralatan audio
siaran, melaksanakan proses pemeriksaan
peralatan audio siaran, merangkai peralatan
audio siaran radio, serta merawat fungsi
peralatan audio siaran radio.
Penyiaran Radio Elemen penyiaran siaran radio berhubungan
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan
teknik penyiaran naskah berita, menentukan
musik untuk playlist, mempersiapkan hiburan
yang akan disiarkan, melaksanakan penyiaran
hiburan radio, melaksanakan penyiaran religi,
dan melaksanakan wawancara dengan
narasumber.
Penulisan Naskah Elemen penulisan naskah berhubungan
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam menulis dan
mengedit naskah yang berkaitan dengan
menulis naskah berita, hiburan, iklan dan
wawancara.
Penyusunan Siaran Elemen penyusunan siaran radio berhubungan
Radio dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam mempersiapkan
jadwal acara radio, menyusun jadwal acara
radio, mempersiapkan tayangan iklan radio,
menentukan penanyangan iklan radio,
mempersiapkan siaran berita radio dan
mengelola siaran berita radio.
Penyelenggaraan Elemen penyelenggaraan siaran radio
Siaran Radio berhubungan dengan melaksanakan program
siaran radio, mempresentasikan program
siaran sederhana; mempresentasikan program
siaran yang beragam; melakukan wawancara
radio; mengeksplorasi topik secara on-air.
Elemen Deskripsi
dengan menggunakan instrumen musik dan
perlengkapan sesuai prosedur seperti
menerapkan berbagai teknik instrumen musik
dan instrumen penunjang lainnya.
Penyelesaian Akhir Peserta didik dapat membereskan dan
mengembalikan instrumen musik yang di
gunakan ketempat semula, serta menerapkan
kebersihan dan kerapian peralatan dan
perlengkapan musik yang sudah di pergunakan.
Pelaporan Peserta disik dapat melaporkan hasil kerja
dengan mengisi check list: persiapan alat,
pemeriksaan kelengkapan bahan, dan hasil seni
musik manual dan digital.
kepasifan. Gerakan yang dilakukan oleh orang awas sejak kecil dalam
mendekatkan diri dengan lingkungannya, tidak terjadi pada PDBK
dengan hambatan penglihatan.
Hilangnya rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan
untuk mendekatkan diri dengan lingkungan, menyebabkan pula
hilangnya keinginan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Di dunia
ini banyak sekali kegiatan yang dapat dikuasai dengan meniru. Meniru
akan lebih efektif dikuasai dengan melihat. Tidak berfungsinya indera
penglihatan pada seseorang maka banyak aktivitas yang tidak bisa
dilakukan dan menyebabkan PDBK dengan hambatan penglihatan
frustasi. Oleh karena itu PDBK dengan hambatan penglihatan
membutuhkan keterampilan yang mendasar untuk mendukung
aktivitas sehari-hari. Untuk peserta didik pada umumnya kegiatan
keterampilan aktivitas sehari-hari bisa dipelajari secara tidak
disengaja dengan cara meniru. Tetapi untuk PDBK dengan hambatan
penglihatan membutuhkan pembelajaran yang dirancang dengan
sengaja dan terstruktur.
Keterbatasan dalam berpindah tempat bagi PDBK dengan hambatan
penglihatan merupakan akibat langsung dari kondisi ketunanetraan.
Keanekaragaman informasi dan pengalaman akan diperoleh bila
seseorang dapat bepergian dengan bebas dan mandiri. Untuk
terciptanya interaksi dengan lingkungan fisik maupun sosial
dibutuhkan adanya kemampuan berpindah tempat. Semakin mampu
dan terampil seorang PDBK dengan hambatan penglihatan melakukan
mobilitas semakin berkurang hambatan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka betapa
pentingnya keterampilan POMSK bagi PDBK dengan hambatan
penglihatan.
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dialami peserta
didik dalam rangka memahami suatu konsep dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kualitas pembelajaran pada POMSK bagi PDBK
dengan hambatan penglihatan, dapat tercapai dengan memperhatikan
asesmen dan fleksibilitas. Asesmen kebutuhan khusus merupakan
langkah pertama dalam merancang program pembelajaran. Asesmen
ini dilakukan untuk mengetahui kondisi, hambatan, kemampuan dan
kebutuhan layanan pembelajaran peserta didik. Hasil asesmen awal
dijadikan dasar oleh guru untuk melakukan pengembangan capaian
-380-
4. Fase D (Umumnya untuk Kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX)
Pada Akhir Fase D, peserta didik mampu menggunakan teknik pra-
tongkat; melakukan bepergian dengan teknik pendamping awas
(sighted guide) di lingkungan sekitar, gerak dasar baris berbaris
(Peraturan Baris-Berbaris), mengenal alat bantu orientasi dan
mobilitas, menggunakan teknik tongkat, mengenali bagian-bagian
dari tongkat, mengenali teknik dasar penggunaan tongkat
menggunakan tongkat saat berjalan dengan pendamping awas,
berjalan mandiri menggunakan jalur pemandu (guiding block).
Peserta didik mampu memelihara kesehatan pribadi, merawat dan
memelihara pakaian, menggunakan kompor dan tungku,
menyiapkan makan dan minum, menggunakan etika di meja
makan, menata makanan di meja makan, menyiapkan hidangan
untuk tamu/keluarga, melakukan tata cara makan di tempat
pesta, membersihkan dan merawat perabot rumah tangga,
membersihkan dan merawat halaman rumah, menyapu dan
membersihkan halaman, merawat tanaman, mengelola keuangan,
memahami masalah kesehatan reproduksi, menstruasi/haid;
pubertas, perilaku hidup bersih dan sehat pada masa pubertas.
Peserta didik mampu mengenal tanda atau simbol jalur evakuasi,
titik kumpul, bunyi sirine/alarm, tanda-tanda alami/gejala alam
-391-
A. Rasional
Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) dengan hambatan
pendengaran mengalami kehilangan pendengaran pada sebagian atau
seluruh fungsi pendengaran sehingga tidak bisa mengoptimalkan
pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak utama
kesulitan mendengar adalah terhambatnya perkembangan bahasa
bicara yang kemudian berimplikasi terhadap semua aspek kehidupan
termasuk perkembangan kognisi, sosial, emosi, dan lain-lain. PDBK
dengan hambatan pendengaran mengalami hambatan dalam
mempersepsi bunyi dan irama terutama bunyi bahasa sehingga
mengalami hambatan dalam berkomunikasi, khususnya
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan.
Kemampuan sensoris PDBK dengan hambatan pendengaran umumnya
berkembang dengan baik sehingga dapat dijadikan modal dalam upaya
optimalisasi potensinya. Layanan Pengembangan Komunikasi, Persepsi
Bunyi dan Irama (PKPBI) merupakan layanan kompensatoris yang
dapat mengembangkan hambatan dan kemampuan menjadi potensi
yang dapat dioptimalkan. Implementasi PKPBI dapat mengoptimalkan
daya dengar atau fungsi pendengaran serta indera lainnya untuk
melakukan komunikasi baik dengan atau tanpa Alat Bantu Dengar
(ABD).
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI)
merupakan bentuk layanan Program Kebutuhan Khusus bagi PDBK
dengan hambatan pendengaran yang diberikan sesuai profil peserta
didik yang diperoleh melalui proses identifikasi dan asesmen. Program
ini merupakan program yang wajib diberikan kepada PDBK dengan
hambatan pendengaran pada jenjang pendidikan anak usia dini
hingga jenjang pendidikan menengah pada satuan pendidikan khusus
maupun satuan pendidikan umum. Untuk jenjang usia dini dapat
memodifikasi Capaian Pembelajaran Program Kebutuhan Khusus yang
ada Layanan PKPBI bagi PDBK dengan hambatan pendengaran
-399-
No Elemen Deskripsi
wajah, latihan keterarahan suara, Latihan
pelemasan organ wicara; latihan pernafasan; dan
latihan pembentukan suara.
4 Latihan Latihan pembentukan fonem mencakup pada
Pembentukan latihan pembentukan vokal dan konsonan dalam
fonem kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata
yang memiliki daerah pengucapan yang berbeda
pada organ bicara sehingga pengucapan mudah
dimengerti orang lain.
5 Komunikasi Kemampuan komunikasi merupakan tujuan akhir
dalam layanan pembelajaran PKPBI. Komunikasi
mencakup suatu proses penyampaian dan
penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain dalam bentuk kalimat berita,
kalimat perintah, kalimat larangan, dan kalimat
tanya. Materi komunikasi dapat dikembangkan
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta
didik. Materi dalam pengembangan komunikasi
dapat diintegrasikan dengan materi yang
kontekstual seperti kesiapsiagaan bencana,
kesehatan reproduksi, internet sehat, dan materi
lainnya yang aktual dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik.
ragam kalimat tanya apa dan siapa serta kalimat perintah dengan
pola penggunaan subjek predikat (SP).
Fase A Berdasarkan Elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Persepsi Bunyi peserta didik mampu mendeteksi bunyi benda,
bunyi alam sekitar, bunyi latar belakang, bunyi
bahasa berupa fonem, nama panggilan, suara unsur
suprasegmental (panjang pendek, tinggi rendah,
keras lemah, cepat lambat) dan jumlah suku kata,
konsonan dan kata benda, pernyataan betul,
pernyataan ya dan pernyataan sudah. Bunyi yang
sudah dideteksi kemudian dilanjutkan pada tahap
diskriminasi. Peserta didik mendiskriminasi
berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa
seperti huruf vokal, konsonan, dan huruf /p/, /b/
dan /m/. Peserta didik mengidentifikasi bunyi
sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Peserta
didik memanfaatkan bunyi yang telah diperoleh
untuk komunikasi dengan menggunakan ABD atau
tidak.
Persepsi Irama Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti
ketukan, irama, birama lagu 2/4 dan ¾, serta irama
bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama dasar
dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan
berbagai macam irama dasar dan irama bahasa
seperti irama kalimat tanya dan kalimat perintah.
Peserta didik mengidentifikasi berbagai irama dasar
maupun irama bahasa sesuai makna yang
sebenarnya. Peserta didik memanfaatkan irama
dasar dan irama bahasa untuk berkomunikasi
menggunakan Alat Bantu dengar (ABD) atau Tanpa
ABD sebatas sisa pendengaran.
Latihan Pra- Peserta didik melatih kemampuan keterarahan
Wicara wajah berupa latihan kemampuan kontak mata dan
kontak wajah secara langsung atau menggunakan
media cermin. Kemampuan kontak mata dan
kontak wajah serta merta digunakan untuk
melakukan keterarahsuaraan dalam latihan
pengucapan kata atau bersuara. Peserta didik
melakukan pelemasan organ wicara pada bagian
bibir melalui berbagai kegiatan seperti menggerakan
bibir ke samping dan ke depan bergantian;
membuka dan menutup bibir dengan gigi merapat
dan rahang tertutup; memasukkan bibir dengan
mulut terbuka, lalu dengan mulut tertutup; serta
menguncupkan bibir dan menggerakkan ujungnya.
Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara
pada bagian lidah melalui berbagai kegiatan seperti
senam lidah dengan menjulurkan lidah keluar
lurus, kiri, kanan, masukkan ke dalam, lidah tekan
ke pipi kiri, kanan dan rahang atas dan bawah dan
kegiatan lain yang dapat melemaskan organ bicara
bibir. Peserta didik melakukan latihan pernafasan
melalui kegiatan meniup peluit dengan perbedaan
durasi meniupnya. Latihan pernafasan dapat
-405-
bahasa seperti irama kalimat tanya dan kalimat berita. Peserta didik
mengidentifikasi berbagai irama dasar maupun irama bahasa
sesuai makna yang sebenarnya. Peserta didik melakukan
komprehensi untuk dapat memanfaatkan irama dasar dan irama
bahasa untuk berkomunikasi menggunakan ABD atau tidak.
Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa
latihan kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara
langsung atau menggunakan media cermin. Peserta didik
melakukan keterarahsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau
bersuara. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara pada
bagian bibir melalui berbagai kegiatan seperti menggerakan bibir ke
samping dan ke depan bergantian; membuka dan menutup bibir
dengan gigi merapat dan rahang tertutup; memasukkan bibir
dengan mulut terbuka, lalu dengan mulut tertutup; serta
menguncupkan bibir dan menggerakkan ujungnya. Peserta didik
melakukan pelemasan organ wicara pada bagian lidah melalui
berbagai kegiatan seperti senam lidah dengan menjulurkan lidah
keluar lurus, kiri, kanan, masukkan ke dalam, lidah tekan ke pipi
kiri, kanan dan rahang atas dan bawah dan kegiatan lain yang
dapat melemaskan organ bicara bibir. Peserta didik melakukan
pelemasan organ wicara pada bagian gigi melalui kegiatan
menunjukkan gigi, menggigit bibit bawah, dan menggerakkan gigi
seperti orang kedinginan. Peserta didik melakukan pelemasan
organ wicara rahang melalui kegiatan membuka dan menutup
dengan gerakan yang lancar dan tepat; dan menggerakkan ke kiri
dan kekanan, lalu memutar secara horizontal. Peserta didik
melakukan latihan pernafasan melalui kegiatan meniup lilis dengan
jarak yang berbeda-beda. Peserta didik melakukan latihan
pembentukan suara seperti meraban, menyadarkan suara, merasakan
getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan (huruf, suku kata,
kata) pada huruf konsonan dorsovelar seperti /k/, /g/, /ng/, dan huruf
konsonan palatal /c/, /j/, dan /nya/.
Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung konsonan
palatal tak bersuara /c/; konsonan palatal hambat bersuara /j/;
konsonan palatal tak bersuara /ny/; konsonan velar hambat tak
bersuara /k/; konsonan velar hambat bersuara /g/; konsonan velar
nasal bersuara /ng/; konsonan glottal frikatif bersuara /h/ untuk
-410-
Elemen Deskripsi
Merawat diri Program merawat diri yang terkait langsung dengan
aktivitas kehidupan sehari-hari PDBK dengan hambatan
intelektual.
Mengurus Diri Kemampuan mengurus diri merupakan kebutuhan PDBK
dengan hambatan intelektual untuk dapat mengurus
dirinya sendiri, baik yang bersifat rutin maupun
insidentil sebagai aktualisasi diri.
Menolong Diri Menolong diri diperlukan oleh PDBK dengan hambatan
intelektual untuk mengatasi berbagai masalah yang
mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi Komunikasi verbal dan non verbal diperlukan untuk
mendukung kegiatan sehari-hari dalam berinteraksi.
Sosialisasi Sosialisasi yang mendukung hubungan dan peran
lingkungan dalam menunjang kehidupan sehari-hari.
Keterampilan Keterampilan yang mendukung kemampuan kecakapan
Sederhana hidup, menggali dan menumbuhkembangkan potensi
yang dimiliki.
Penggunaan Suasana yang dapat dimanfaatkan PDBK untuk
Waktu Luang menyibukkan diri ketika mereka memiliki waktu
senggang atau waktu luang.
kelas VI. Fase D untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Fase E untuk
kelas X. Fase F untuk XI dan kelas XII. Penentuan fase tersebut bukan
merupakan sesuatu yang mutlak, karena penentuan fase didasarkan
pada hasil asesmen.
4. Fase D ((Umumnya untuk kelas VII, kelas VIII, dan Kelas IX)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu makan makanan berkuah,
minum minuman dalam kemasan, mengenal tata cara makan dan
minum dengan sopan, membuat makanan dan minuman sederhana
untuk diri sendiri, menghidangkan makanan untuk diri sendiri.
Peserta didik dapat memelihara kebersihan tangan dan kaki, serta
melakukan mencuci rambut. Berikutnya, bagi peserta didik laki-laki
dapat melepas dan memakai kaos kaki, melepas dan memakai
sepatu bertali, bandana, menggunakan kopiah dan topi. Kemudian,
bagi peserta didik perempuan dapat melepas dan memakai kaos
kaki, melepas dan memakai sepatu bertali, mengenakan aksesoris
anting, kalung, bandana. Selanjutnya peserta didik dapat
mengamankan diri dari benda-benda berbahaya (tajam, runcing,
licin, dan panas), menggunakan alat pelindung diri sesuai
kebutuhan secara mandiri, mengenal tanda atau simbol jalur
evakuasi, titik kumpul, bunyi sirine/alarm secara mandiri,
mengenal cara melindungi diri dari bencana alam, membiasakan diri
bersikap tenang dan berani, melakukan penyelamatan diri dengan
bimbingan, menggunakan alat dan benda untuk menyelamatkan
diri sendiri atau dengan arahan guru/orang dewasa, melakukan
simulasi cara mengatasi kondisi tertentu yang membahayakan
kesehatan dan keselamatan diri dengan bimbingan. Pada akhir fase
ini juga peserta didik mampu berkomunikasi secara verbal dan
nonverbal di lingkungan sekolah, melakukan orientasi dan adaptasi
dengan lingkungan masyarakat, menggunakan alat masak,
membuat makanan sederhana sendiri, merapikan tempat tidur,
-432-
1. Deskripsi
Mata pelajaran program kebutuhan khusus pengembangan diri dan
gerak menjadi modal dasar dalam melakukan aktivitas sehari-hari
karena fokus pada kemampuan mengembangkan diri dan
mengembangkan gerak. Pengembangan diri dan gerak merupakan
segala usaha, bantuan berupa bimbingan dan latihan, yang
dilakukan secara terencana dan terprogram terhadap peserta didik
yang mengalami hambatan gerak baik sebagai individu maupun
sebagai makhluk sosial, sehingga peserta didik mampu mengurus
diri, merawat diri, menyelamatkan diri, berkomunikasi dan
bersosialisasi serta melakukan mobilisasi (bergerak-berpindah
tempat) dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi program
pengembangan diri dan gerak dilaksanakan sesuai dengan jumlah
jam pelajaran pada struktur kurikulum.
Karakteristik mata pelajaran program kebutuhan khusus
pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik dengan hambatan
gerak mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. pelaksanaan Program Khusus Pengembangan Diri dan Gerak
dilakukan berdasarkan hasil asesmen, yaitu profil peserta didik
yang memuat kemampuan, hambatan, dan kebutuhan.
b. pengembangan diri dan gerak dilaksanakan secara individual
sesuai dengan spesifikasi, klasifikasi dan derajat kekuatan otot
serta kemampuan gerak peserta didik.
c. pengembangan Diri:
1) merawat dan mengurus diri;
2) menyelamatkan diri;
3) berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain dalam
kehidupan sehari-hari;
4) mengembangkan keterampilan hidup.
d. pengembangan Gerak:
1) melakukan gerak kontrol kepala, melakukan gerak anggota
tubuh (tangan, kaki, badan);
2) melakukan gerak pernapasan;
3) melakukan gerak pindah diri;
4) melakukan gerak koordinasi (motorik kasar dan motorik
halus), koordinasi mata dan tangan, koordinasi mata dan
kaki) serta keseimbangan tubuh;
-441-
Gerak pernafasan
Gerak pernafasan dada dengan
irama/hitungan, gerak pernafasan perut
dengan irama/hitungan.
Gerak koordinasi
Mengurus Diri
Kemampuan peserta didik mengenal alat
makan dan minum, makan menggunakan
tangan atau anggota tubuh lain yang dapat
difungsikan, minum menggunakan gelas
atau cangkir, menggunakan sedotan,
memahami cara makan menggunakan alat,
makan dengan menggunakan alat (sendok,
dan garpu) memahami jenis makanan
berkuah, makan makanan berkuah
memahami cara membersihkan peralatan
makan, disiplin menerapkan waktu makan,
memahami jenis makanan (makanan sehat,
-444-
Menyelamatkan Diri
Menghindari ajakan atau bujukan orang
asing/orang yang tidak dikenal ,menghindari
-445-
Elemen Deskripsi
Bidang kajian ini berkaitan dengan interaksi sosial
yang optimal, interaksi sosial di lingkungan keluarga,
Interaksi Sosial
sekolah dan masyarakat.
4. Fase D (umumnya untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX)
SALINAN
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR,
KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 033/H/KR/2022
TENTANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA
Elemen Deskripsi
Kesadaran Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk
diri mengenali perasaan dirinya, baik sebagai individu
-4-
Elemen Deskripsi
maupun bagian dari kolektif masyarakat. Ciri dari
berkembangnya kesadaran diri yaitu:
● menyampaikan pikiran dan perasaan secara jelas dan
rasional;
● membela diri dan mempertahankan pendapat yang benar;
● mengarahkan dan mengendalikan diri;
mengenali kekuatan dan kelemahan orang lain;
● mewujudkan potensi yang dimiliki; dan
● merasa senang akan prestasi yang diraih.
Harga diri Harga diri adalah sikap dan pandangan yang dimiliki
seseorang tentang dirinya sendiri, baik positif maupun
negatif. Ciri dari berkembangnya harga diri, antara lain:
● memiliki rasa aman dan kepercayaan terhadap
lingkungan sekitar;
● memiliki rasa identitas, yaitu kesadaran memiliki
karakteristik yang unik di antara berbagai potensi,
kepentingan, kekuatan dan kelemahan dari orang lain;
● memiliki rasa menjadi bagian dari dunia, yaitu perasaan
yang ada dalam diri bahwa tempat mereka adalah makna
dari dunia;
● memiliki rasa optimis, yaitu perasaan yang positif dan
semangat dalam menetapkan dan mencapai tujuan; dan
● memiliki rasa bangga terhadap kompetensi diri sendiri,
sehingga percaya diri menghadapi setiap tantangan
dalam hidup.
Kepercayaan Kepercayaan diri adalah kesadaran seseorang terhadap
diri kemampuan yang dimilikinya, sehingga dapat bertindak
dengan pasti dan mampu mengendalikan diri dalam
mencapai tujuan yang ditetapkannya. Ciri dari
berkembangnya kepercayaan diri, antara lain:
● keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap tentang
dirinya yang mengerti sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya;
● objektif, yaitu sikap yang memandang permasalahan atau
segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya,
bukan menurut kebenaran dirinya sendiri;
● bertanggung jawab, yaitu kesediaan untuk menanggung
segala sesuatu yang telah dilakukannya; dan
● rasional, yaitu terbiasa untuk menganalisis suatu
masalah atau kejadian dengan menggunakan pemikiran
yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan
kenyataan.
Partisipasi Partisipasi aktif adalah penyertaan mental dan emosi
aktif seseorang di dalam situasi kelompok/kolektif yang
mendorongnya untuk mengembangkan daya pikir dan
perasaan bagi tercapainya tujuan bersama. Bentuk dan
ciri dari partisipasi aktif, antara lain:
● partisipasi aktif dalam kehidupan keluarga yang
ditunjukkan melalui sikap saling menghargai keberadaan
dan fungsi atau kedudukan masing-masing anggota
-5-
Elemen Deskripsi
keluarga, menghargai pendapat anggota keluarga satu
sama lain, dan tidak membedakan dalam mengasihi
sesama anggota keluarga;
● partisipasi aktif di satuan pendidikan, ditunjukkan
melalui kebiasaan bekerja sama, mengeluarkan
pendapat, menanggapi pendapat orang lain, dan mencoba
menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah; dan
● partisipasti aktif dalam masyarakat, ditunjukkan melalui
keterlibatan untuk menjaga kelestarian lingkungan
hidup, sosial, budaya, dan ekonomi, kemampuan
menganalisis sebab akibat dari berbagai kejadian yang
terjadi dalam masyarakat, kemampuan merumuskan
solusi untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang
dihadapi masyarakat, serta kemampuan untuk
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk
meningkatkan produktivitas masyarakat.
Akses Akses terhadap pengambilan keputusan adalah
terhadap kemampuan seseorang dalam mengontrol lingkungannya
pengambilan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya untuk
keputusan memahami apa yang sedang terjadi, sehingga mampu
menganalisis dan menemukan solusi dari suatu
permasalahan dengan cara menetapkan prioritas dan
memperoleh pengetahuan baru. Ciri dari kemampuan
mengakses terhadap pengambilan keputusan, antara
lain:
● melakukan kemitraan atau kerja sama dalam
masyarakat;
● menjadi inisiator atau kepeloporan dalam masyarakat;
● memanfaatkan ruang publik untuk melakukan
perubahan;
● proaktif melakukan pengawasan sosial; dan
● mengembangkan dan menjaga budaya kearifan lokal
dalam rangka pelindungan dan pelestarian lingkungan
alam, sosial, budaya, politik, dan ekonomi.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menunjukkan identitas diri,
diri perasaan, minat, dan keinginan diri. Peserta didik
mampu mengenal kelemahan dan kekuatan diri,
serta menempatkan peran diri sebagai bagian dari
keluarga dan satuan pendidikan.
Harga diri Peserta didik memiliki kepercayaan dan rasa aman,
serta mengetahui peran diri dalam lingkungan
keluarga dan satuan pendidikan.
Kepercayaan Peserta didik mulai menampilkan keyakinan akan
diri kemampuan dirinya dalam menyelesaikan
permasalahan dasar bagi dirinya, baik
permasalahan di keluarga maupun di satuan
pendidikan.
Partisipasi Peserta didik mulai menampilkan peran dan
aktif perilaku sebagai bagian dari lingkungan keluarga
dan satuan pendidikan.
Akses Peserta didik menampilkan sikap dan perilaku
terhadap menaati norma-norma yang berlaku di lingkungan
pengambilan keluarga dan satuan pendidikan.
keputusan
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menunjukkan identitas diri,
diri keluarga dan teman sebaya, serta menyatakan
pendapat dan menerima saran. Peserta didik
mampu menunjukkan rasa senang atas
kemampuan dan prestasi yang diraihnya, serta
mengenal peran diri sebagai bagian dari keluarga,
lingkungan satuan pendidikan, dan lingkungan
sekitar.
Harga diri Peserta didik mulai menunjukkan peran diri dan
keyakinan diri untuk memenuhi keinginan, serta
mampu mengatasi permasalahan diri dan
permasalahan di keluarga, satuan pendidikan dan
lingkungan sekitar.
-7-
Elemen Deskripsi
Kepercayaan Peserta didik memiliki keyakinan akan kemampuan
diri diri dan menunjukkan komitmen dalam
menyelesaikan permasalahan dasar di keluarga,
satuan pendidikan dan lingkungan sekitar.
Partisipasi Peserta didik mampu membangun rasa percaya dan
aktif menghargai keberadaan orang lain di keluarga,
satuan pendidikan, dan lingkungan sekitar.
Akses Peserta didik mampu membangun kepedulian
terhadap terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi
pengambilan di keluarga, satuan pendidikan, dan lingkungan
keputusan sekitar.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menyampaikan secara jelas
diri pikiran dan perasaan. Peserta didik juga mampu
menyatakan pendapat secara logis dan menerima
pendapat orang lain. Peserta didik juga mengenal
kelemahan dan potensi diri, serta memiliki perasaan
senang atas capaian yang diraihnya.
Harga diri Peserta didik mampu menganalisis secara sederhana
dan menentukan peran, sikap dan perilaku diri di
lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan di
lingkungan masyarakat.
Kepercayaan Peserta didik mampu menunjukkan sikap optimis
diri dan memiliki pandangan yang positif dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan, dan
kemampuan diri. Peserta didik menunjukkan
tanggung jawab atas segala hal yang menjadi
kewajibannya dalam lingkungan keluarga, satuan
pendidikan, dan masyarakat.
Partisipasi Peserta didik mampu mengusulkan pendapat dan
aktif menghargai pendapat orang lain, serta menunjukkan
perilaku mematuhi aturan yang ada di keluarga,
satuan pendidikan, dan masyarakat.
Akses Peserta didik mampu menunjukkan perilaku kreatif
terhadap untuk menemukan permasalahan-permasalahan
-8-
Elemen Deskripsi
pengambilan yang terjadi di lingkungan keluarga, satuan
keputusan pendidikan, dan masyarakat.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menunjukan kesadaran diri,
diri mengenal kelebihan dan kekurangan diri, potensi diri
dan prestasi diri. Peserta didik memiliki kemampuan
pengendalian diri, menyampaikan pendapat
ide/gagasan yang dimilikinya, serta menunjukkan
peran diri dalam lingkungan keluarga, satuan
pendidikan, dan masyarakat.
Harga diri Peserta didik mampu menunjukkan kompetensi diri
dan optimisme dalam penyelesaian
permasalahan/tantangan yang terjadi di lingkungan
keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
Kepercayaan Peserta didik mampu menujukkan keyakinan diri,
diri optimisme, kemandirian, memotivasi diri, dan
mengaktualisasikan diri. Peserta didik mampu
membangun objektivitas dan berpikir rasional dalam
memandang permasalahan yang terjadi di
lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat.
Partisipasi Peserta didik mampu menemukan, membedakan,
aktif dan menganalisis sebab akibat dari berbagai
kejadian, permasalahan, atau kendala yang terjadi,
memperlihatkan sikap dan perilaku dalam
melaksanakan aturan di keluarga, satuan
pendidikan, dan masyarakat.
Akses Peserta didik mampu menginisiasi solusi untuk
terhadap memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di
pengambilan lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan
keputusan masyarakat.
-9-
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu mengembangkan kemandirian
diri dalam menyelesaikan permasalahan,
mengomunikasikan dan mempertahankan ide,
inisiatif, serta gagasan yang dimiliki. Peserta didik
juga mampu mengenali potensi, kekuatan dan
kelemahan diri, memiliki rasa bangga terhadap
capaian prestasinya. Peserta didik mampu
memahami dinamika yang terjadi pada lingkungan
dan menganalisis peluang dan tantangan.
Harga diri Peserta didik mulai memperlihatkan harga diri,
kemampuan dalam mengatur diri sendiri,
menunjukkan kompetensi dan optimisme dalam
penyelesaian masalah di lingkungan keluarga, satuan
pendidikan, dan masyarakat.
Kepercayaan Peserta didik mengembangkan keyakinan diri,
diri optimisme, kemandirian, motivasi dan aktualisasi
diri. Peserta didik juga mampu memperlihatkan
objektivitas dan berpikir rasional dalam memandang
permasalahan di lingkungan keluarga, satuan
pendidikan, dan di masyarakat.
Partisipasi Peserta didik mampu mengembangkan sikap perilaku
aktif sesuai nilai norma dan mengusulkan solusi atas
permasalahan dan kendala yang terjadi di lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi di keluarga,
satuan pendidikan, dan masyarakat.
Akses Peserta didik mampu mengembangkan ide, gagasan
terhadap kreatif, saran yang membangun untuk mengatasi
pengambilan permasalahan yang terjadi dengan mengoptimalkan
keputusan ruang publik untuk mengembangkan budaya dan
kearifan lokal di lingkungan satuan pendidikan dan
masyarakat.
Elemen Deskripsi
Kesadaran diri Peserta didik mengembangkan kesadaran diri,
kemandirian, pengendalian diri, mengenali potensi,
kekuatan dan kelemahan diri dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan. Peserta didik mampu
menunjukkan prestasi diri dan memiliki perasaan
bangga terhadap capaian yang diraihnya,
merumuskan dan mempresentasikan dan
mempertahankan ide, inisiatif dan gagasan gagasan
kreatif secara logis. Peserta didik juga mampu
menganalisis dan mengoptimalisasikan kemampuan,
serta peluang untuk menghadapi tantangan diri
sendiri, lingkungan keluarga, satuan pendidikan,
dan masyarakat.
Harga diri Peserta didik menunjukkan harga diri dengan
memiliki kesadaran, integritas, selalu
mengembangkan kompetensi, dan optimis dalam
penyelesaian tantangan atau masalah yang terjadi
pada lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat.
Kepercayaan Peserta didik mengembangkan sikap mandiri,
diri optimis, motivatif, aktualisasi diri, komitmen dan
memiliki keyakinan yang kuat terkait minat dan
aktivitas yang dilakukannya, serta tanggung jawab
terhadap keputusan dan tindakannya. Peserta didik
mampu menunjukkan sikap objektif, dan mampu
berkomunikasi dalam berbagai situasi di lingkungan
keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
Partisipasi Peserta didik mengembangkan kebiasaan bekerja
aktif sama dengan orang lain untuk mengatasi
permasalahan atau kendala, serta menjaga
kelestarian lingkungan hidup, sosial, budaya, dan
ekonomi di lingkungan keluarga, satuan pendidikan,
dan masyarakat.
Akses Peserta didik mampu memecahkan permasalahan
terhadap atau kendala melalui penerapan strategi-strategi
pengambilan untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan alam,
keputusan sosial, budaya, politik, dan ekonomi secara
berkesinambungan dengan mengoptimalkan ruang
publik di satuan pendidikan dan masyarakat.
- 11 -
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
ELEMEN DESKRIPSI
Observasi Melatih peserta didik untuk melakukan pengamatan
dan terhadap jenis sampah organik dan anorganik, kemudian
eksplorasi menetapkan jenis sampah yang dapat diolah menjadi
produk bernilai berdasarkan peluang usaha dan tingkat
kebutuhan.
Perencanaan Melatih peserta didik untuk membuat rancangan tahapan
kegiatan pengelolaan sampah dan perencanaan strategi
kerja pengolahan sampah berdasarkan hasil
observasi/eksplorasi.
Pengolahan Melatih peserta didik untuk melakukan usaha
pelaksanaan kegiatan sortasi jenis sampah sesuai
perencanaan dan teknik penanganan sampah untuk
kelestarian lingkungan.
Pemasaran Usaha yang ditujukan untuk menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan hasil pengolahan
sampah dalam bentuk online maupun offline
Refleksi Melatih peserta didik untuk mengapresiasi, menganalisis,
menilai, dan pemberikan saran perbaikan/pengembangan
serta kelayakan produk terhadap hasil pengelolaan
sampah
Setiap Fase
Elemen Deskripsi
Observasi dan Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan
eksplorasi dan penggalian (bahan, alat dan teknik) secara
sistematis dan kontekstual untuk memperoleh peluang
Produksi dan pengembangan produk pertanian
terpadu sesuai dengan kearifan lokal dengan
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
Desain/ Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan
perencanaan atau pengembangan rencana produk pertanian
terpadu (rekonstruksi, modifikasi, dan penciptaan)
berdasarkan hasil observasi dan eksplorasi.
Produksi Elemen produksi adalah keterampilan pembuatan atau
penciptaan produk hasil pertanian terpadu yang kreatif
dan atau inovatif melalui eksperimen dan penelitian
yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Promosi dan Elemen promosi dan pemasaran adalah untuk
Pemasaran menentukan harga, mempromosikan, serta
mendistribusikan hasil pertanian terpadu dengan
memanfaatkan berbagai media dan teknologi.
Elemen Deskripsi
Prosedur Melatih peserta didik untuk mengembangkan
Kesehatan, pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang
Keamanan, dan diperlukan untuk mengikuti prosedur, menggunakan
Keselamatan alat dan perlengkapan kesehatan, keselamatan dan
Kerja (K3) keamanan kerja, serta langkah-langkah antisipasi
dan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.
- 39 -
Elemen Deskripsi
Pengelolaan Melatih peserta didik untuk mengembangkan
Bahan Baku pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang
diperlukan untuk mengelola bahan baku pada
kegiatan kerja barista, meliputi identifikasi jumlah
dan jenis bahan yang dibutuhkan, menetapkan
jumlah dan kebutuhan bahan baku yang akan
digunakan serta menyimpan bahan baku dengan
benar, menangani bahan yang tidak habis digunakan
sesuai standar dan ketentuan yang berlaku dari
masing-masing produk.
Peralatan dan Melatih peserta didik untuk mengembangkan
Perlengkapan pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang
diperlukan untuk mengelola peralatan Manual
Brewing dan Espresso Machine serta perlengkapan
yang digunakan pada aktivitas barista, meliputi
penguasaan jenis dan spesifikasi, proses persiapan
peralatan dan perlengkapan, pemeriksaan dan
perawatan serta pengoperasian dan melakukan
kalibrasi masing-masing jenis peralatan dan
perlengkapan kerja barista.
Pengelolaan Area Melatih peserta didik untuk mengembangkan
Kerja pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang
diperlukan untuk mengelola area kerja barista,
meliputi persyaratan kebersihan area kerja, penataan
peralatan dan perlengkapan serta melakukan
evaluasi terhadap produktivitas area kerja untuk
mengoptimalkan pendayagunaan ruang dan area
kerja barista.
Pelayanan Melatih peserta didik untuk mengembangkan
Pelanggan pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang
diperlukan untuk menangani pelanggan, meliputi
melakukan komunikasi dengan setiap pelanggan,
melayani pesanan pelanggan, serta menangani
situasi dan kondisi, termasuk complain.
Pembuatan Melatih peserta didik untuk mengembangkan
Produk Olahan pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang
Kopi diperlukan dalam mempersiapkan, mengolah, dan
menyajikan berbagai produk olahan kopi Manual
Brewing dan Espresso Machine sesuai prosedur
operasional baku untuk masing-masing produk.
Elemen Deskripsi
Elemen Deskripsi
● pembelajaran di kelas;
● projek sederhana;
KAP
S P P P P
K K A P iI
Elemen Deskripsi
Sistem Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan
Komputer perangkat lunak berfungsi dan saling mendukung
(SK) dalam mewujudkan suatu layanan bagi pengguna baik
di luar maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Pengolah Kemampuan kerja mengoperasikan perangkat lunak
Kata (PK) pengolah kata untuk membuat dokumen berupa teks
dan menyisipkan berbagai bentuk huruf dan gambar.
Pengolah Kemampuan kerja mengoperasikan perangkat lunak
Angka (PA) pengolah angka untuk mengolah data menggunakan
formula, membuat tabel dan grafik.
Pengolah Kemampuan kerja mengoperasikan perangkat lunak
Presentasi pengolah presentasi untuk membuat dokumen
(PP) presentasi dengan memasukkan objek-objek seperti
gambar, video dan suara, agar memiliki tampilan yang
menarik.
Pengolah Kemampuan kerja mengoperasikan perangkat lunak
Internet (PI) browsing untuk mengelola informasi melalui internet,
media sosial dan email untuk mengirim dan menerima
surat dengan lampirannya melalui internet.
Keterangan:
DK : Desain Kreatif
MP : Manajemen Produksi
TP : Teknologi Produksi
PD : Platform Distribusi
PB : Pengembangan Bisnis
Elemen Deskripsi
Desain Kreatif Tahap merumuskan ide konten melalui kegiatan
(DK) mengamati, mengidentifikasi, menganalisis (riset
aplikatif) format dan isi konten digital. Kegiatan
ini dilakukan untuk menyusun desain kreatif
yang inovatif, perencanaan produksi yang efektif,
penetapan media publikasi yang tepat, serta
perumusan nilai jual yang kompetitif
Manajemen Manajemen produksi konten adalah serangkaian
Produksi (MP) kegiatan dari perencanaan, produksi, publikasi
dan evaluasi yang disusun berdasarkan jadwal
kerja yang ditetapkan, pengorgansasian tim kerja,
identifikasi kebutuhan peralatan, sarana dan
prasarana, lokasi kegiatan hingga rencana
anggaran. Penerapan manajemen produksi agar
seluruh tahapan dapat terlaksana secara tertata
rapi, efektif, dan efisien.
Teknologi Peralatan digital (software, hardware) untuk
Produksi (TP) perekaman dan pengeditan tulisan, audio, audio
- 87 -
Elemen Deskripsi
visual, dan gambar sesuai dengan spesifikasi
teknis yang dibutuhkan.
Platform Platform publikasi (distribusi) digital dipilih dan
Distribusi (PD) ditetapkan sesuai dengan desain kreatif dan hasil
produksi. Platform dimaksud adalah platform
berbagi tulisan (blog, web, medsos, dan lain-lain),
platform berbagi audio, platform berbagi audio
visual, ataupun platform berbagi gambar.
Pengembangan Penghasilan usaha atas produksi dan distribusi
Bisnis (PB) konten digital, serta strategi mengembangkan
usaha agar berkesinambungan dan
berkelanjutan.
Beban belajar, lama waktu belajar, jumlah dan jenis konten pada
setiap elemen Program Keterampilan Kreator Konten di atas
berbeda-beda untuk setiap fase. Perbedaan di tiap fase bisa dalam
bentuk format, platform (saluran publikasi/distribusi), tema, target
audiens serta target usaha. Namun demikian peserta didik pada
fase yang lebih rendah, memungkinkan untuk menempuh fase di
atasnya sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya serta atas
izin satuan pendidikan yang bersangkutan.
media digital yang tepat, agar dapat mencapai target usaha yang
ditetapkan secara mandiri maupun oleh atasan atau lembaga yang
menaunginya.
GLOSSARIUM