Anda di halaman 1dari 4

Muzakarah Zakat Unair dan DD Jatim

Integrasi Fikih dan Undang-Undang Zakat dalam Pengelolaan ZISWAF

Sambutan Prof Nafik


Dompet dhuafa merupakan LAZ pertama yang berbadan hukum. Kantor pertama kali dompet
dhuafa berada di Jl. Ngagel dengan Dewan Syariah Prof Dr Muhammad Nafik Hadi Ryandono,
SE. M.Si. Pendiri awalnya ICMI, Bapak Nurhani dengan ketua Pak Parni Hadi. Salah satu
benchmark lembaga zakat adalah lulusan dompet dhuafa. Selain lembaga zakat juga
mensadaqahkan ilmunya ke lembaga-lembaga zakat lainnya. Saat ini fokus Dompet Dhuafa
pada bidang kesehatan. Salah satu direktur dompet dhuafa menjadi komisioner di KNEKS, Pak
Ahmad Zunaini.

Menurut Pak Nafik, belajar islam tentang ekonomi itu untuk diamalkan, dan didakwahkan. Tema
kali ini menggabungkan antara hukum normatif dan hukum positif. Ada ayat-ayat dalam al
qur’an yang mendahulukan zakat. Implementasi rukun islam ketiga masih belum masif, padahal
potensinya trilunan. Padahal, otoritas pemerintah bisa memiiki peran penting untuk
mengintegrasikan BAZNAS dan lembaga zakat lainnya. Contohnya, tidak hanya melalui masjid
namun bisa langsung ke lembaga zakat, agar tidak terjadi double-funding.

Salah satu sumber keuangan publik Islam adalah zakat. Orang miskin maksimal 2,5% dan bisa
diselesaikan dengan zakat. Namun orang miskin kita masih 330rb / bulan menurut BPS.
Standar nisab zakat 20-25% dan dibawahnya termasuk mustahik. Nisab zakat adalah satu2nya
ukuran kemiskinan dan kemakmuran secara universal. Kalau daerah pertanian ukuran
kekayaannya nisab pertanian, begitupula nisab kekayaan bidang lainnya. World bank
contohnya, 2rb perhari, namun tidak universal jika seperti itu dibandingkan dengan bidang-
bidang lainnya.

Hukum positif zakat bersifat obligatory, Undang-Undang bisa mengenakan sanksi pidana
kepada orang yang melakukan pelanggaran, akan tetapi dalam zakat belum ada
implementasinya. Orang yang tidak membayar zakat tidak berkah dalam implementasinya,
misal bisa sakit dll. Peran mahasiswa adalah mencerahkan di level keluarganya tentang
kewajiban zakat. Di bulan puasa, yang banyak adalah zakat mall, bukan zakat maal. Maka
disinilah peran penggerak ekonomi Islam dari kaula muda.
Materi Pak Rizzqi Aladib
Diluar sana banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan dan berlumur darah untuk
memperjuangkan hidupnya. Seperti di Palestina, orang-orang di camp takut keluar karena
sekalipun keluar pasukan Israel melakukan hal tidak manusiawi. Ketika nikmat Allah berlimpah
ruah kepada kita semua, kita terkadang masih lalai untuk ibadah. Maka diperlukan rasa syukur
yang hebat dalam hal ini.

Dompet dhuafa lahir pada 1993 dengan inisiator Bapak Parni Hadi yang dulunya adalah
seorang wartawan. Termotivasi dengan kota Jogja yang banyak mahasiswa-mahasiswanya.
Mahasiswa yang dulunya uang saku dari orang tua menyisihkan uangnya untuk sedekah.
Akhirnya 5 orang menginisiasi berdirinya lembaga zakat ini. Pada 2022, dompet dhuafa
berikhtiar untuk menembus angka 1 triliun.

Para praktisi dompet dhuafa di Jawa Timur sedang ikhtiar memperjuangkan kegiatan
filanthopreneur. Di Jawa Timur sendiri ada ternak yang kapasitasnya 500 ekor, namanya
Briliant Farm, tempatnya menarik dan bisa dibuat healing. Dananya dari pengelolaan dana
zakat yang mewujudkan program ekonomi yang dapat mengentaskan kemiskinan.

Terdapat 3 hal yang didapat dari literatur tentang zakat. Masalah pertama adalah tentang
anggapan bahwa zakat dan sedekah hanya terbatas masalah agama. Padahal jika, dikaji
secara mendalam dapat mengentaskan kemiskinan. Misal, ada program rumah singgah di dua
titik yang mayoritas penerima manfaat nya adalah perempuan yang berjuang melawan kanker.
Mereka dibiayai dari lembaga zakat dalam program tahap panjangnya.

Outlook BAZNAS menyampaikan bahwa potensi zakat mencapai 250 triliun, sementara data
lapangan masih 20 persen terserapnya karena masyarakat masih tidak percaya dan teredukasi
dengan baik. Lembaga yang kredibel dan berbadan hukum sekalipun juga masih kesulitan
dalam program pemberdayaannya. Tidak semua lembaga dapat mengelola lembaga zakat
dengan baik, di Jawa Timur contohnya program ekonomi yang dikelola secara mandiri masih
kurang karena butuh sumber daya yang besar. Panti asuhan juga dapat mengelola zakat
khususnya untuk dakwah.
Materi Prof Amin Suma dan Dr. Irham Zaki
Moderator: DPS dompet dhuafa setiap bulan turun gunung untuk diskusi ZISWAF dan bedah
buku. Pada hari ini membahas tentang ZISWAF dan kondisi terbarunya saat ini.

Dr. Irham Zaki


Definisi zakat menurut para ulama dana yang dikeluarkan untuk cara tertentu. Zakat adalah
ibadah Maaliyah bukan muamalah. Pada zaman Abu Bakar orang enggan zakat harus
diperangi. Dalil tentang zakat perusahaan mengatakan bahwa mitra bisnis bisa dikenai objek
zakat. Dulu, pada Undang-Undang disebutkan bahwa mereka yang tidak melegalitas zakat
(tidak izin) akan dikenai pidana. Karena UU mengatakan ada sanksi pidana. Namun akhir-akhir
ini diperbolehkan karena adaptasi dengan problematika kontemporer saat ini.

Menurut Imam Nawawi mualaf ada dua: muslim dan kafir. Muallaf dari kafir diharapkan
kebaikannya atau dikuatirkan kejahatannya. Karena itu, menurut Wahbah Zuhaili alokasi
muallaf dapat untuk; 1) Membantu korban bencana di negeri non muslim, 2) Dakwah dan
publikasi untuk memperbaiki citra muslim; 3) Bantuan ke negeri non muslim yang ada minoritas
muslim.

Dari Ibnu Umar, ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah dari bulan
Ramadhan sebanyak 1 sha’ kurma atau gandum atas tiap-tiap muslim merdeka atau hamba,
laki-laki atau perempuan (HR. Bukhari Muslim). Ulama berbeda pendapat mengenai konversi
sha’ ke ukuran modern. Ada yang berpendapat 3.1 liter, 2.5 kg, 3 kg bahkan ada yang
berpendapat 3.5 kg. Menurut fatwa MUI No.65/2022 menyatakan bahwa zakat fitrah dibayarkan
dalam bentuk makanan pokok sebanyak 2.7 kg atau 3.5 liter serta ditasarufkan kepada fakir
miskin. Zakat fitrah dapat dibayarkan dengan uang yang diamanahkan kepada panitia untuk
dibelikan makanan pokok.

Pada zakat perusahaan seperti perdagangan, bedanya zakat perusahaan bersifat kolektif,
Mengenai tata aturan zakatnya sesuai jenis usaha perusahaan tersebut. Misalnya, tata aturan
zakatnya sesuai jenis usaha perusahaan tersebut mengeluarkan harta sesuai dengan aturan
zakat perdagangan. Begitu juga jika pertanian maka mengikuti ketentuan zakat pertanian, dst.

Pada zakat bergulir dan produktif, zakat prinsipnya adalah menjadi hak dan milik para mustahik.
Dengan alasan dana terbatas, ada tanggung jawab dll. Bagaimana kalau mustahik hanya
menerima dana zakat sebagai pinjaman bergulir atau aktivitas produktif oleh LAZ/BAZ? Pasal
27 ayat (1) UU 23/2011 menyatakan bahwa zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif
dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

Distribusi zakat ke wilayah lain pada dasarnya zakat didistribusikan kepada mustahik di daerah
muzakki. Dalam fathul muin tidak diperbolehkan bagi pemilik harta zakat memindahkan zakat
dari daerah harta itu sekalipun ke daerah yang berdekatan. Dan zakat tidak dapat
mencukupinya (tidak sah). Sedangkan 'Ianatut Thalibin menyatakan bahwa sesungguhnya
pendapat pemindahan zakat dari satu daerah ke daerah lain. Ditemukan dalam mazhab syafi'i
menyatakan bahwa “Dan boleh bertaklid dengan pendapat ini dan melaksanakan ketentuannya”
Prof. Amin Suma

Anda mungkin juga menyukai