Anda di halaman 1dari 13

Octavianti Octavianti

characteristics of the produced “arumanis” mangoes flour and its nutrient compositions,

Jurnal Bahan Alam Terbarukan


ISSN 2303-0623

KAJIAN PROSES PEMBUATAN TEPUNG BUAH


MANGGA (Mangivera Indica L) VARIETAS
ARUMANIS DENGAN SUHU PERENDAMAN YANG
BERBEDA

Octavianti Paramita
Jurusan Teknik Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
*corresponding author: mita_violet@yahoo.com

ABSTRAK

Salah satu diversifikasi produk olahan yang menarik untuk dikembangkan adalah tepung da-
ging buah mangga (mango powder) yang telah dikembangkan di negara India, Tepung buah
mangga dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk membuat DF (dietary fibre),
karena daging buah mangga mengandung pati yang banyak, tinggi selulosa, hemiselulosa,
lignin dan carotin. Buah mangga arumanis yang dibuat menjadi tepung mangga digunakan
mangga aru- manis yang belum matang / yang masih mentah. Proses perendaman sebelum
dilakukan pen- geringan sangat berpengaruh terhadap hasil dari tepung mangga yang
dihasilkan baik berupa kandungan gizi dan warna. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
proses pembuatan tepung mangga varietas arumanis yang paling optimal hasilnya
berdasarkan karakteristik fisik dan komposisi zat gizi. Proses pembuatan tepung mangga
varietas arumanis yang paling optimal hasilnya dengan proses perendaman pada air dingin
dan proses tersebut bisa dijadikan ba- han dasar pembuatan olahan-olahan pangan yang
tinggi serat. Karakteristik Fisik Tepung Mangga Arumanis dan Komposisi Zat Gizi Tepung
Mangga Arumanis dengan proses Perenda- man Air Dingin yaitu : Tepung berwarna putih
kecoklatan, Tekstur : Halus, dan tidak tercium aroma mangga, Rendemen : 12,4 %., Kadar
Serat : 3,7370 %, Kadar Vitamin C : 154,9944 mg/100 g, Kandungan Amilum/ Pati :
49,0419 % dan Kandungan Protein: 9,2856 %.

Kata kunci: Tepung Mangga, Suhu Perendaman, Mangga Var


Arumanis.

ABSTRACT

One of the interesting diversification of the processed products to be developed is a mango


pulp powder which has been developed in India. The mango flour can be used as an alterna-
tive material for making the dietary fiber (DF) because mango contains a lot of starch, high
cellulose, hemicellulose, lignin, and carotin. The “arumanis” mango flour can be made
from the immature “arumanis” mango fruits. The immersing process before drying greatly
affect the quality of produced mangoes flour in terms of the nutrient composition and the
colour. The study aimed to get the optimal results of the “arumanis” mangoes flour
according to its characteristics and nutrient composition. The process of making the
32 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |
Octavianti Octavianti
“arumanis” mangoes flour is optimally produced by immersion in the cold water. The
resulted products from this process can be used as raw materials of producing food products
characteristics
with higher fiberof the produced
content. The “arumanis” mangoes flour and its nutrient compositions,

33 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti

characteristics of the produced “arumanis” mangoes flour and its nutrient compositions,
the powder colour is white-browned, the texture is smooth, doesn’t smell like mango, the
yield is 12.4%, the fiber content is 3.7370%, the level of vitamin C is 154.9944 mg/100g, the
starch content is 49.0419% and the protein content is 9.2856%.

Keywords: Mangoes flour, the immersing temperature, Arumanis


mango

PENDAHULUAN asam pada masakan dan campuran dalam


Mangga (Mangifera indica L.) makanan bayi dan anak, roti dan kue,
merupakan komoditas hortikultura yang jelly, puding, serta penambah rasa es krim
banyak dikembangkan karena mempunyai dan yoghurt. Tepung buah mangga dapat
peluang ditinjau dari aspek pasar, nilai di- gunakan sebagai bahan alternatif untuk
eko- nomi, areal pengembangan dan membuat DF (dietary fibre), karena
dukungan ketersediaan teknologi maupun daging buah mangga mengandung pati
kandu- ngan gizinya. Selain itu buah yang ba- nyak, tinggi selulosa,
mangga juga banyak digemari konsumen hemiselulosa, lignin dan carotin. Buah
karena dapat dikonsumsi segar maupun mangga arumanis yang dibuat menjadi
dalam bentuk olahan (Sri Catur, dkk tepung mangga digunakan mangga
2005). Penanganan pascapanen dan arumanis yang belum matang / yang
pengolahan hasil produksi buah mangga masih mentah. Hal ini dikarenakan buah
memegang peranan penting dalam mangga yang belum matang mem- punyai
agibisnis dan agoindustri, karena selain kandungan pati yang masih tinggi
dapat menekan kerusakan dan ke- rugian dibandingkan dengan mangga yang sudah
hasil juga dapat digunakan untuk matang. Dan juga mangga yang masih
meningkatkan nilai tambah (added value) mentah kadar air yang terkandung masih
suatu produk. Pada musim panen raya pro- sedikit. Proses perendaman sebelum dila-
duksi mangga melimpah, harga buah ren- kukan pengeringan sangat berpengaruh
dah, banyak terbuang karena sifatnya yang terhadap hasil dari tepung mangga yang
mudah rusak/busuk dan dalam kondisi dihasilkan baik berupa kandungan gizi
iklim yang kurang mendukung, buah dan warna.
muda ataupun yang belum siap dipanen Penelitian ini bertujuan menda-
banyak yang rontok, sehingga petani patkan proses pembuatan tepung mang-
mengalami kerugian. ga varietas arumanis yang paling optimal
Salah satu diversifikasi produk hasilnya berdasarkan karakteristik fisik
olahan yang menarik untuk dikembang- dan komposisi zat gizi. Sehingga proses
kan adalah tepung daging buah mangga pembuatan tersebut bisa dijadikan rujukan
(mango powder) yang telah dikembang- dalam pembuatan tepung mangga aruma-
kan di negara India. Tepung mangga da- nis sebagai bahan dasar pembuatan olahan
pat digunakan sebagai penambah cita rasa pangan tinggi serat.

34 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti

Metode
characteristics of the produced “arumanis” mangoes Penelitian
flour and its nutrient compositions,
METODE Penelitian dimulai dengan melaku-
kan pemilihan bahan dasar yang berupa
Bahan dan Alat
mangga arumanis. Selanjutnya adalah
Bahan utama dari penelitian ini
membuat metode yang sesuai untuk meng-
adalah Bahan-bahan yang dibutuhkan un-
hasilkan MDF yang mempunyai kandu-
tuk penelitian ini adalah buah mangga aru-
ngan yang paling baik. Variabel yang
akan
manis, H2SO4 0,325 N, Na OH 0,1 N, Na OH
diteliti adalah ketika proses perendaman
1,25 N, alcohol, phenolphetalein, asam
daging buah mangga yaitu direndam
asetat, larutan Iodin, asam oksalat, 0,01 N,
diren- dam air biasa, air dingin dan air
tiosulfat terstandarisasi dan aquades. Per-
panas. Ter- akhir dilaksanakan pengujian
alatan yang digunakan dalam pembuatan
pada tepung mangga arumanis meliputi
tepung mangga arumanis adalah alat yang
nilai rendemen, kadar serat, kandungan
digunakan meliputi kabinet dryer, grinder,
vitamin C, kandu- ngan protein, dan
dan ayakan ukuran 80 mesh. Peralatan
kandungan pati (amil- lum). Prosedur
yang dibutuhkan adalah oven, neraca ana-
pembuatan tepung mangga arumanis
litik, alat titrasi, Erlenmeyer, labu ukur,
disajikan pada Gambar 1.
pipet, cawan porselen, cawan almunium
serta perlengkapan lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Penelitian
Karakteristik Fisik Tepung Mangga
Penelitian ini dilaksanakan di labo-
ratorium TJP FT UNNES gedung E7 Ar-
lantai umanis
3 untuk pembuatan tepung mangga varie- Karakteristik fisik tepung mangga
tas arumanis. Untuk pengujian kadar serat, arumanis yang dianalisa meliputi rende-
kandungan vit C, kandungan protein, dan men, warna tepung dan tekstur tepung.
kandungan pati (amillum) dilaksanakan di Pengeringan dilakukan selama 3 hari de-
Laboratorium Bioteknologi Jurusan TPHP ngan suhu oven 45-50°C. Dengan pe-
Fakultas Teknologi hasil Pertanian UGM. ngayakan tepung dengan menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Saringan ukuran 80 Mesh. Berikut ini
April – Oktober 2012. pada Tabel 1 akan disajikan hasil
karakteristik fisik tepung mangga
arumanis.

35 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti

BUAH MANGGA ARUMANIS

Sortasi

Pencucian

Kulit dan Biji


Pengupasan
Dengan Media Mangga
dengan Air Biasa,
Air Dingin dan
Air Panas. Pemotongan

Perendaman

Pengeringan menggunakan Oven Rak

Penepungan dengan menggunakan

TEPUNG BUAH MANGGA ARUMANIS

Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Buah Mangga Arumanis

Tabel 1. Hasil Karakteristik Fisik Tepung Mangga Arumanis


Kode A Kode B Kode C
(Air Biasa) (Air Dingin) (Air Panas)
Buah Mangga 500 gram 500 gram 500 gram
Air Rendaman 1000 cc 1000 cc 1000 cc
Lama Perendaman 10 menit 10 menit 10 menit
Hasil jadi Tepung 54 gram 56 gram 39 gram
Tidak begitu putih
Tepung berwarna Tepung berwarna
Warna Tepung dan terlihat
putih kecoklatan putih
agak
kecoklatan.
Halus, dan Halus, dan Halus, dan
Tekstur Tepung tidak tercium tidak tercium tidak tercium
aroma mangga. aroma mangga. aroma mangga.
Rendemen 10,8 % 11,2 % 7,8 %

36 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti
Berdasarkan hasil penelitian yang Serat pangan adalah bagian tum-
telah dilakukan rata-rata rendemen tepung buhan yang dapat dimakan atau analog
mangga arumanis berkisar antara 7,8 sam- dengan karbohidrat, yang tahan terhadap
pai 11,2 % (Tabel 1). Dari Tabel diatas
da- pat dilihat bahwa perlakuan
perendaman air biasa, air dingin dan air
panas mem- berikan hasil yang tertinggi
yaitu 11,2 % dan perendaman air dingin
memberikan hasil yang lebih baik dari
pada perenda- man dengan air yang lain.
Sedangkan pada tekstur tepung mangga
arumanis secara keseluruhan
menunjukkan bahwa tekstur tepung
mangga dengan perlakuan peren- daman
air yang berbeda-beda adalah sama, yaitu
mempunyai tekstur halus dan tidak
tercium aroma khas mangga.
Pada warna menunjukan hasil yang
terbaik adalah pada tepung mangga
aruma- nis yang diberi perlakuan
perendaman air panas yaitu berwarna
putih. Hasil tersebut tidak jauh berbeda
dengan tepung mangga yang direndam
dengan menggunakan air dingin yaitu
berwarna putih kecoklatan.

Komposisi Zat Gizi Tepung Mangga


Arumanis.
Salah satu parameter yang me-
nentukan nilai gizi pangan adalah jumlah
dan macam zat gizi yang terdapat dalam
pangan. Jenis zat gizi tepung mangga Aru-
manis yang dianalisa adalah kandungan
protein, kadar serat, Kadar Vitamin C dan
kandungan pati.

Serat

37 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti
pencernaan dan absorpsi di dalam usus
halus manusia dan mengalami fermentasi
sebagian atau seluruhnya di dalam usus
besar, meliputi polisakarida, karbohidrat
analog (pati resisten dan senyawa karbo-
hidrat sintetis), ologosakarida, lignin dan
bahan yang terkait dengan dinding sel
tanaman (waxes, cutin, suberin) (AACC,
1983).
Makanan yang berserat tinggi
membantu menurunkan berat badan kare-
na makanan yang berserat tinggi mengan-
dung kalori yang cukup rendah,
meningkat- kan rasa kenyang, sehingga
menurunkan konsumsi makanan. Asupan
serat pangan yang direkomendasikan
untuk konsumsi yaitu sebesar 10-13 g/kcal
perhari atau sekitar 30-40 gram perhari
(BNF, 1990).
Hasil pengujian kandungan serat
memberikan hasil yang sangat berbeda
dari perlakuan yang direndam air biasa,
air dingin dan air panas yaitu berkisar
antara 3,0624 % sampai 3,7370 %. Hasil
pengujian kandungan tepung mangga aru-
manis dengan beberapa perlakuan yang
berbeda dapat dilihat pada Tabel 2. Dari
Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada tepung
mangga arumanis dengan perendaman air
dingin menunjukkan kandungan serat pa-
ling tinggi yaitu sebesar 3,7370 %, tetapi
dibandingkan dengan perendaman dengan
air yang lain tidak terlalu berbeda nyata.
Hal ini disebabkan serat tidak larut dalam
air dingin, air panas dan asam.

Vitamin C
Vitamin dikenal sebagai kelom-
pok senyawa organik yang tidak terma-

38 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti

Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Tepung Mangga Arumanis dengan Suhu Perendaman
berbeda
Pengujian Serat Vitamin C Amilum/Pati Protein
Perendaman (%) (mg/100g) (%) (%)
Kode A (Air Biasa) 3,6508 94,0639 46,8621 5,5587
Kode B (Air Dingin) 3,7370 154,9944 49,0419 9,2856
Kode C (Air Panas) 3,0624 94,9753 56,0496 6,7693

suk dalam golongan protein, karbohidrat, min C-nya jika dibandingkan dengan yang
maupun lemak dan terdapat dalam jumlah direndam dalam air dingin. Kandungan
yang kecil dalam bahan makanan tetapi vitamin C tepung mangga arumanis de-
sangat penting peranannya bagi beberapa ngan perlakuan perendaman air biasa
fungsi tertentu tubuh untuk menjaga ke- memberikan hasil yang kecil yaitu
langsungan kehidupan serta pertumbuhan. 94,0639 mg/100 gram. Sedangkan pada
Vitamin merupakan suatu molekul perlakuan perendaman dengan air dingin
organik yang sangat diperlukan tubuh memberi- kan hasil yang paling tinggi
untuk proses metabolism dan yaitu berkisar antara 154,9944 mg/100
pertumbuhan yang nor- mal. gram. Rendahnya kandungan vitamin C
(Winarno,2002) pada tepung mangga arumanis yang
Hasil uji vitamin C memberikan perlakuannya direndam air biasa, dan air
hasil yang sangat berbeda dari perlakuan panas disebabkan karena vitamin C
yang direndam air biasa, air kapur, air mudah larut dalam air dan mu- dah rusak
dingin dan air panas yaitu berkisar anta- oleh oksidasi, panas dan alkali (Winarno,
ra 94,0639 mg/100 gr sampai 154,9944 2002).
mg/100 gr. Hasil uji vitamin C tepung
mangga arumanis dengan beberapa per- Amilum / Pati
lakuan yang berbeda dapat dilihat pada Amilum merupakan sumber energi
Tabel 2. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa utama bagi orang dewasa di seluruh pen-
terdapat perbedaan yang sangat nyata ter- duduk dunia, terutama di Negara sedang
hadap perlakuan antara tepung mangga berkembang oleh karena dikonsumsi seba-
yang direndam air dingin dengan yang gai makanan pokok. Amilum merupakan
direndam dengan air biasa, dan air panas. karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi
Karena vitamin C merupakan salah satu tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granula
vitamin yang mudah larut dalam air dan yang dijumpai pada umbi-umbian,
mengalami kerusakan karena proses pe- serealia, biji-bijian dan buah-buahan
manasan. merupakan sumber amilum yang
Sehingga mangga arumanis yang berlimpah ruah kare- na mudah didapat
pada perlakuannya direndam air biasa dan untuk dikonsumsi. Ami- lum tidak larut
air panas akan banyak kehilangan Vita- didalam air dingin tetapi larut di dalam air
panas membentuk cairan
39 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |
Octavianti Octavianti
yang pekat seperti pasta, peristiwa terse- lemak dan karbohidrat (Winarno 2002).
Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Tepung Mangga Arumanis dengan Suhu Perendaman
but dinamakan “gelatinisasi”. Adapun metode pengukuran kadar protein
Pati merupakan homopolimer glu- sampel tepung mangga arumanis ini ada-
kosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai lah metode kjeldahl yang merupakan me-
macam pati tidak sama sifatnya, tode standar AOAC, dimana pengukuran
tergantung dari panjang rantai C-nya, didasarkan atas pengukuran kandungan ni-
serta apakah lu- rus atau bercabang rantai trogen total di dalam bahan pangan.
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi Protein merupakan komponen yang
yang dapat dipisah- kan dengan air panas. banyak terda- pat pada sel tanaman dan
Fraksi terlarut di- sebut amilosa dan fraksi hewan. Kandu- ngan protein dalam bahan
tidak terlarut di- sebut amilopektin. pangan berva- riasi baik dalam jumlah
Dari hasil uji terhadap tepung maupun jenisnya. Protein merupakan
mangga arumanis untuk kandungan ami- sumber gizi utama, yaitu sebagai sumber
lum/pati berkisar antara 38,6888 sampai amino. Disamping berperan sebagai
56,0496 %, dari Tabel 2 dapat dilihat sumber gizi, protein dari sumber yang
bahwa perlakuan perendaman air biasa, air berbeda memiliki kekhasan sifat
dingin dan air panas memberikan hasil fungsional yang berpengaruh pada
yang ter- tinggi yaitu 56,0496 % dan karakteristik produk pangan.
perendaman air panas memberikan hasil Dari hasil uji terhadap tepung
yang lebih baik dari pada perendaman mangga arumanis untuk kadar protein
dengan air yang lain, tetapi kandungan berkisar antara 4,6079 sampai 9,2856 %,
amilum/pati pada perendaman air dingin Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada
tidak terlalu ber- beda jauh dengan pengujian kandungan protein perlakuan
kandungan amilum/pati pada perendaman perendaman air biasa, air dingin dan air
air panas yaitu 49,0419 panas memberikan hasil yang tertinggi
%. Karena pati merupakan cadangan ma- yaitu 9,2856 % dan perendaman air di-
kanan utama pada tanaman. Pati tersusun ngin memberikan hasil yang lebih baik
dari banyak unit glukosa, bersifat tidak dari pada perendaman dengan air yang
larut dalam air dingin, alkohol, tetapi larut lain.
dalam air panas sehingga mengembang Walaupun dalam standar kadar
dan membentuk pasta. Keadaan ini terjadi protein tidak dipersyaratkan namun perlu
karena granula tempat penyimpanan zat diketahui tepung yang mengandung pro-
pati dalam sel membesar sehingga dapat tein dapat menjadi pertimbangan sebagai
bercampur. bahan pengganti terigu yang juga me-
ngandung protein terutama (gluten). De-
Protein
ngan adanya protein maka jenis tepung
Protein merupakan sumber asam
tersebut dapat dibuat produk olahan yang
amino yang mengandung unsur-unsur
perlu mengembang misalnya (roti, cake,
C,H, O dan N yang tidak dimiliki oleh
donat, bolu, brownis dan lain-lain) dan hal
40 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |
Octavianti Octavianti
ini telah terbukti bahwa tepung mangga tepung mangga varietas arumanis yang pa-
arumanis dapat dibuat cake, brownis tanpa ling optimal hasilnya adalah pada Metode
menambahkan tepung terigu. Perendaman pada Air Dingin. Hal tersebut
Protein dalam adonan kue meme- dilihat dari data-data berikut ini :
gang peranan penting pada kelarutan dan Perlakuan perendaman air biasa,
sifat reologi seperti keterengangan dan air dingin dan air panas memberikan hasil
kekenyalan. Karena pada ikatan disulfida yang tertinggi yaitu 12,4 % dan perenda-
dalam protein (gluten) sangat berperan man air dingin memberikan hasil yang
pada hubungan silang rantai polipeptida. lebih baik dari pada perendaman dengan
Kemudian reduksi ikatan disulfida dalam air yang lain.
gliadin dan glutenin mengakibatkan lipa- Pada tekstur tepung mangga aru-
tan rantai peptida terbuka. Perubahan jenis manis secara keseluruhan menunjukkan
ini mempunyai pengaruh yang kuat terha- bahwa tekstur tepung mangga dengan per-
dap sifat reologi adonan (Deman, 1997). lakuan perendaman air yang berbeda-beda
Dari tabel 2 diatas dapat dijelaskan bahwa adalah sama, yaitu mempunyai tekstur ha-
kadar protein tepung mangga arumanis lus dan tidak tercium aroma khas mangga.
yang dihasilkan menunjukkan perbedaan Pada warna menunjukan hasil
yang nyata dari masing-masing perlakuan yang terbaik adalah pada tepung mangga
baik yang perlakuan dengan direndam air aruma- nis yang diberi perlakuan
biasa, air kapur, air dingin dan air panas. perendaman air panas yaitu berwarna
Proses perendaman air panas dapat putih. Hasil tersebut tidak jauh berbeda
mende- naturasi protein dan merubah dengan tepung mangga yang direndam
struktur yang ada. Yu et al (2006) dengan menggunakan air dingin yaitu
menjelaskan bahwa proses pengeringan berwarna putih kecoklatan.
menyebabkan keru- sakan protein seperti Tepung mangga arumanis de-
denaturasi, struktur agregasi dan ngan perendaman air dingin menunjukkan
berkurangnya aktivitas enzim rehidrasi. kandungan serat paling tinggi yaitu sebe-
Disamping itu kerusakan protein ditandai sar 3,7370 %.
dengan perubahan seluruh struk- tur Kandungan vitamin C tepung
sekunder protein (Bischof et al. 2002). mangga arumanis dengan perlakuan pe-
rendaman air biasa memberikan hasil
Metode Pembuatan Tepung Mangga yang kecil yaitu 94,0639 mg/100 gram.
Varietas Seda- ngkan pada perlakuan perendaman
Arumanis den- gan air dingin memberikan hasil
Berdasarkan kajian-kajian diatas yang pa- ling tinggi yaitu berkisar antara
yang berupa Karakteristik Fisik Tepung 154,9944 mg/100 gram.
Mangga Arumanis dan Komposisi Zat Kandungan amilum/pati pada pe-
Gizi Tepung Mangga Arumanis dapat di- rendaman air dingin tidak terlalu berbeda
tarik kesimpulan bahwa proses pembuatan
41 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |
Octavianti Octavianti

Tabel 3. Karakteristik Fisik Tepung Mangga Arumanis dan Komposisi Zat Gizi
Tepung
Mangga Arumanis dengan Metode Perendaman Air Dingin
No Keterangan Hasil
1. Warna Tepung Tepung berwarna putih kecoklatan
2. Tekstur Tepung Halus, dan tidak tercium aroma mangga.
3. Rendemen 12,4 %
4. Serat 3,7370 %
5. Vitamin C 154,9944 mg/100 g
6. Amilum / Pati 49,0419 %
7. Protein 9,2856 %

jauh dengan kandungan amilum/pati pada 4. Kadar Serat: 3,7370 %.


perendaman air panas yaitu 49,0419 %. 5. Kadar Vitamin C: 154,9944 mg/100 g.
Pada pengujian kandungan protein 6. Kandungan Amilum/Pati: 49,0419 %.
perlakuan perendaman air biasa, air kapur, 7. Kandungan Protein: 9,2856 %.
air dingin dan air panas memberikan hasil
yang tertinggi yaitu 9,2856 % dan peren- DAFTAR PUSTAKA
daman air dingin memberikan hasil yang AACC, (1983), Approved Methods of the
AACC, American Association of
lebih baik dari pada perendaman dengan
Cereal Chemist, St. Paul.
air yang lain. Aak, (1991), Mangga, Kanisius, Yogya-
Data-data diatas dapat dilihat se- karta.
cara singkat pada tabel 3. AOAC, (1984), Official Methods of
Analy- sis, Association of
Official Ana- lytical Chemist,
KESIMPULAN Washington, DC.
Proses pembuatan tepung mang- British Nutrision Foundation (BNF),
ga varietas arumanis yang paling optimal (1990), Complex Carbohydrates
in Food, The Report of the Britsh
hasilnya dengan proses perendaman pada
Nutrition Fondation’s Task
Air Dingin dan proses tersebut bisa dijadi- Force, Chapman and Hall,
kan bahan dasar pembuatan olahan-olahan London.
pangan yang tinggi serat. Karakteristik De Man, J.M., (1976), Principle of Food
Chemistry, The AVI Publishing
Fisik Tepung Mangga Arumanis dan
Company Inc., Wesprt, Connecti-
Kom- posisi Zat Gizi Tepung Mangga cut.
Arumanis dengan proses Perendaman Air Deman, M.J., (1997), Kimia Makanan
Dingin yaitu : Edisi ke-2, Terjemahan: Padma-
winata K., ITB, Bandung.
1. Warna Tepung: berwarna putih ke-
Direktorat Gizi Dep. Kesehatan RI.,
coklatan. (2004), Daftar Komposisi Bahan
2. Tekstur Tepung: Halus, dan tidak ter- Makanan, Bhatara Karya Aksara,
cium aroma mangga. Jakarta, 56 hlm.
3. Rendemen: 12,4 %.
42 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |
Octavianti Octavianti
Lee, T.H., (1997), Postharvest Handling
of Fruit and Vegetables,
University of New South Wales,
Sidney.
Loekas Soesanto, (2006), Penyakit

43 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |


Octavianti Octavianti

Pascapanen Sebuah Pengantar, Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono,


Kanisius, Yogyakarta. Suhardi, (1984), Analisa Bahan
Mirna Haerani, (2003), Kajian Proses Makanan dan Pertanian, Liberty,
Pembuatan Tepung Mangga Yogyakarta.
(Mangifera indica L) Menggu- Winarno FG, (2002), Kimia Pangan dan
nakan Pengering Drum, Skripsi Gizi, PT Gramedia Pustaka Uta-
IPB. ma, Jakarta.
Nely Vergara-Valenciaa, Eliana Youngmok Kim, Jeffrey K. Brecht, Ste-
Granados- Pe´ reza, Edith phen T. Talcott, (2007), Anti-
Agama-Acevedoa, Juscelino oxidant phytochemical and fruit
Tovarb, Jenny Rualesc, Luis A. quality changes in mango (Ma-
Bello-Pe´ reza, Jenny Rualesc, ngifera indica L.) following hot
Luis A. Bello-Pe´ reza, (2007), water immersion and controlled
Fibre concentrate from mango atmosphere storage, Journal of
fruit: Characterization, Agricultural and Food Chemistry,
associated antioxidant capacity 105 ,1327–1334.
and application as a bakery
prod- uct ingredient, LWT 40,
722–729.

44 | Vol. 1 No. 1 Juni Vol. 1 No. 1 Juni 2012 |

Anda mungkin juga menyukai