Sulthon Naquein : 7000207520 Tulus Priyo Jatmikko : 7000217823 1. Cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika: Pada kasus Rika, hal pertama yang harus dilakukan Guru dalam melakukan asesmen ialah mempertimbangkan tahapan perkembangan peserta didik. Jika dilihat dari tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget,Rika yang berusia 10 tahun termasuk dalam tahapan perkembangan operasional konkret. Pada tahap ini, peserta didik sudah mampu memecahkan masalah dan berpikir logis,namun masih perlu bimbingan orang dewasa. Selain itu, pada tahap ini anak sudah mampu mengingat ukuran, panjang atau jumlah benda. Sebagai contoh, jika Guru memberikan pertanyaan mengenai penjumlahan matematika, Guru dapat memberikan soal dengan visualisasi banyaknya buah apel, permen atau sejenisnya. Adapun contoh lain ketika Guru memberikan pembelajaran IPA pada materi terkait gaya, guru dapat menunjukkan kegiatan yang berhubungan dengan gaya seperti mendorong meja, menjatuhkan pensil ataupun lainnya. Untuk mnegetahui apakah Rika sudah sesuai dengan tahap perkembangannya, maka Guru dapat melakukan asesmen yaitu asesmen awal diagnostik kognitif dan non-kognitif untuk mengetahui kebutuhan belajar, kondisi dan karakter Rika. Melalui asesmen kognitif, maka akan terlihat capaian kompetensi Rika. Sedangkan asesmen non-kognitif bertujuan untuk mengetahui dan memahami kondisi kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama belajar dirumah, gaya belajar siswa, pergaulan siswa dan juga kondisi keluarga siswa. 2. Jenis Asesmen yang akan diberikan kepada peserta didik seperti Rika dan alasan pertimbangannya Jenis asesmen yang akan Kami berikan pada peserta didik tersebut ialah asesmen formatif. Mengapa demikian? 1) Karena didalam asesmen formatif terdapat yang namanya asesmen awal atau diagnostik. Asesmen diagnostik ini bertujuan untuk mengetahui capaian dan kesiapan peserta didik untuk menerima pembelajaran. Asesmen diagnostik ini juga terbagi menjadi dua yaitu kognitif dan non-kognitif . Keduanya digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar, kondisi dan karakter peserta didik seperti yang dialami Rika, Jika Ia diberikan tugas dan ulangan secara lisan, Ia dapat menjawabnya. Nah, itulah sebenarnya fungsi asesmen diagnostik ini selain untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik menerima pembelajaran, asesmen ini juga memperlihatkan kebutuhan belajar peserta didik seperti Rika yang ternyata gaya belajarnya ialah auditori maka Ia akan mudah menerima dan menjawab pertanyaan jika diberikan secara lisan. 2) Asesmen formatif digunakan selama proses pembelajaran, jadi bukan hanya memberikan penilaian kepada peserta didik, tetapi Guru juga melihat dan memonitor perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu,apakah peserta didik sudah mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dibanding kondisi awal. Selain itu, dengan adanya asesmen formatif, Guru dapat melakukan evaluasi, refleksi dan memperbaiki proses pembelajaran. Dengankata lain, asesmen formatif dapat menjadi feed back atau umpan balik bagi Guru dan peserta didikuntuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran (Capaian kompetensi yang dimiliki peserta didik). 3. Kesimpulan yang dapat ditarik dari asesmen yang dirancang & dilakukan: Menurut Kami, adanya asesmen formatif baik di awal maupun selama proses pembelajaran berlangsung yang telah kami rancang, kami memahami bahwa peserta didik adalah makhluk yang unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga dalam pembelajaran ini, Guru harus mempertimbangkan semua kebutuhan peserta didik tersebut guna tercapaianya tujuan pembelajaran. Guru juga harus memfasilitasi peserta didik sesuai dengan minat dan gaya belajar agar peserta didik merasa bahagia, merdeka dan selamat. Guru juga harus memahami bahwa asesmen bukan hanya memberikan penilaian, tetapi juga harus melihat proses belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi yang harus mereka kuasai.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional