Anda di halaman 1dari 3

Program Studi

Pendidikan Profesi Guru (PPG)


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kasus
Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas IV SD
yang memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika. Wali kelas Rika ketika kelas
III mengeluhkan dinamika bersekolah Rika kepada Anda. Wali kelas tersebut
mengatakan nilainya jauh tertinggal dari teman-teman lainnya di kelas. Rika juga
kurang baik dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya selama masa PJJ (Pembelajaran
Jarak Jauh) kemarin. Bahkan pihak wali kelas mengatakan bahwa ia khawatir dengan
tuntutan yang semakin tinggi di kelas IV di pelajaran IPA, Bahasa, dan IPS yang
membutuhkan banyak bacaaan. Rika seringkali tidak menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan dan ulangannya menunjukkan nilai yang kurang. Namun demikian, ketika
materi tugas dan ulangan tersebut diulangi secara lisan dan individual, Rika dapat
menjawabnya.

Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan
konsep, prinsip, dan jenis-jenis asesmen yang telah dipaparkan.
1. Kira-kira bagaimanakah cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika?
Menurut kelompok kami cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika adalah
Guru perlu melakukan Asesmen secara komperhensif untuk memahami kondisinya
untuk lebih baik. Jadi menurut kelompok kami ada beberapa langkah yang bisa
digunakan oleh guru :
a. Melakukan Asesmen Diagnostik
Dalam kasus rika asesmen diagnostik sangat dibutuhkan untuk dapat memahami
kondisi Rika dengan haik. Guru bisa melalukan observasi dan pengamatan
kepada Rika dengan cara mengamati perilaku Rika selama di kelas dan di luar
kelas. Yang selanjutnya guru dapat melakukan percakapan dengan Rika secara
pribadi, tanyakan bagaimana perasaan Rika apakah ada hal-hal yang
mengganggu pikirannya, mengganggu proses belajaranya di sekolah dan yang
terakhir guru dapat melakukan koloborasi dengan orang tua Rika.
b. Melakukan Asesmen formatif
Asesmen formatif bertujuan untuk memantau kefokusan, pemahaman, dan
perkembangan Rika secara terus menerus selama proses pembelajaran.
Program Studi
Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2. Jenis asesmen apakah yang akan Anda berikan kepada peserta didik tersebut?
Jelaskan pertimbangan Anda.
Menurut Kelompok kami dalam menghadapi kasus Rika, seorang peserta
didik di kelas IV SD yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dan
ulangan, perlu dilakukan jenis asesmen yang bersifat formatif dan berfokus pada
pemahaman individual peserta didik. Pertama-tama, asesmen formatif dapat
digunakan untuk memantau perkembangan Rika secara terus-menerus selama
proses pembelajaran. Melalui asesmen ini, kelompok kami dapat menilai
pemahaman Rika terhadap materi secara berkala, memastikan bahwa ia tidak
tertinggal dari materi-materi sebelumnya, dan menangkap area-area di mana Rika
masih membutuhkan bantuan lebih lanjut.
Selain itu, penting untuk memberikan asesmen yang bersifat formatif dan
bersifat individual, seperti wawancara atau tugas proyek, yang memungkinkan
Rika untuk mengekspresikan pemahamannya secara lisan. Ini memberikan
kesempatan bagi guru sebagai wali kelas untuk lebih memahami cara Rika belajar
dan menanggapi materi secara langsung. Asesmen ini juga membantu
mengidentifikasi apakah ada faktor-faktor tertentu, seperti gaya belajar atau
motivasi, yang dapat mempengaruhi kinerjanya dalam tugas dan ulangan.
Pertimbangan utama dalam memilih jenis asesmen ini adalah memberikan
kesempatan kepada Rika untuk menunjukkan potensinya secara lebih akurat.
Asesmen formatif yang berkelanjutan memberikan gambaran yang lebih lengkap
tentang perkembangan peserta didik seiring waktu, sementara asesmen individual
melalui wawancara atau tugas proyek membuka ruang bagi interaksi langsung dan
pemahaman mendalam terhadap kebutuhan belajar peserta didik. Dengan
demikian, kombinasi kedua jenis asesmen ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang membantu merancang pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai
dengan karakteristik dan potensi Rika.
Program Studi
Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

3. Kesimpulan apa yang Anda dapat tarik dari asesmen yang Anda rancang dan
lakukan tersebut?
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kelompok kami mengenai asesmen
yang kami rancang dan lakukan tersebut adalah menggunakan asesmen diagnostik
dan asesmen formatif yang bersifat individual. Asesmen diagnostik dibuat untuk
mengukur kemampuan awal peserta didik. Selain asesmen diagnostik, guru bisa
menggunakan asesmen formatif untuk mengukur kemampuan peserta didik selama
proses pembelajaran. Bentuk asesmen ini dapat berupa tertulis maupun tidak
tertulis. Bentuk tertulis misalnya dengan memberikan soal berupa tugas proyek
yang bersifat individu. Selain itu, bentuk tidak tertulis misalnya dengan
menggunakan metode wawancara. Wawancara yaitu berbicara atau bertanya
langsung kepada peserta didik dengan jawaban yang lebih terbuka. Dengan
wawancara, guru dapat mengenal lebih dalam karakteristik peserta didik. Asesmen
tersebut diberikan kepada Rika berguna agar Rika dapat mengekspresikan
pemahamannya sendiri. Selain itu, asesmen ini juga berguna bagi guru agar dapat
memahami kemampuan Rika dan mengenal Rika lebih dalam. Dalam pembuatan
asesmen ini, guru harus memberikan keleluasaan bagi Rika agar tidak adanya
keterpaksaan untuk Rika. Pada akhirnya, asesmen akan menjadi tolak ukur
kemampuan Rika, mengenal potensi dan gaya belajar Rika. Selain itu setelah guru
mengenal lebih dekat dengan Rika, guru dapat berkomunikasi dan berkolaborasi
dengan orang tua Rika agar terjadi keselarasan dalam pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai