(SOP)
Tujuan:
Memberikan rasa nyaman dan aman bagi anak dan orangtua/pengantar saat memasuki
lingkungan sekolah.
Manfaat:
Pengantar merasa nyaman saat meninggalkan anak di lingkungan sekolah.
Prosedur:
1. Saat anak memasuki lingkungan sekolah, guru/pendidik mempersiapkan diri menyambut
anak.
2. Pendidik memposisikan tubuh sejajar dengan ketinggian anak dan mengupayakan kontak
mata, berjabat tangan, mengucap salam, menyapa nama anak, menanyakan kabar anak
dengan ramah menggunakan bahasa yang dapat dipahami anak.
3. Pendidik dapat mengekspresikan kasih sayang kepada anak misalnya dalam bentuk:
pelukan, usapan tangan, hanya bila anak merasa nyaman.
4. Pendidik mempersilahkan anak untuk menyimpan barang pribadi di tempatnya secara
mandiri sekaligus untuk melatih disiplin pada anak.
5. Pendidik melakukan cek kondisi fisik dan kesehatan anak secara umum sambil mengajak
bercakap-cakap tentang hal-hal ringan.
6. Pendidik mengamati anak dan mengambil tindakan yang diperlukan bila menemukan
kondisi fisik dan kesehatan anak yang perlu penanganan.
2. SOP Bermain bebas
Tujuan:
Membantu anak menyesuaikan diri antara lingkungan rumah dengan lingkungan sekolah
Manfaat:
Anak siap mengikuti aktivitas dalam lingkungan sekolah
Prosedur
1. Guru/pendidik menawarkan beragam kegiatan yang menarik dan sesuai tahapan
perkembangan anak.
2. Guru/pendidik mempersilahkan anak memilih kegiatan yang disukai.
3. Guru/pendidik mengajak anak yang baru datang untuk bermain bersama teman.
4. Guru/pendidik mengawasi, mengamati dan memberi bantuan jika dibutuhkan anak.
3. SOP Toileting (Latihan ke Kamar mandi)
Tujuan
1. Melatih pembiasaan anak untuk BAK/BAB pada tempatnya.
2. Melatih ketrampilan menolong diri sendiri bagi anak.
Manfaat
1. Anak terbiasa Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) di toilet/WC/kloset.
2. Anak menjadi mandiri dalam melakukan BAK dan BAB.
3. Anak terbiasa berperilaku bersih dan sehat.
Prosedur:
1. Guru/pendidik mempersilahkan/mengajak anak untuk ke toilet pada waktu-waktu
tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan individual anak.
2. Guru/pendidik melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara mandiri/sesuai
tahap perkembangan.
3. Guru/pendidik melatih anak untuk menyiram toilet
4. Guru/pendidik mengawasi dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.
5. Guru/pendidik memastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir setelah BAK dan BAB.
6. Guru/pendidik memastikan anak untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan.
7. Guru/pendidik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum
keluar dari kamar mandi sesuai kebutuhan.
1. SOP Kegiatan Pembukaan
Tujuan:
1. Membangun semangat dan keceriaan bersama.
2. Menumbuhkan ketrampilan sosial dan motorik anak
Manfaat
1. Anak bersemangat dan senang untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
2. Anak merasa percaya diri dan siap secara emosi dan sosial untuk beraktivitas dan
bersosialisasi.
Prosedur
1. Guru/pendidik mengumpulkan anak untuk membuat barisan
2. Guru/pendidik mengajak anak untuk mengucapkan ikrar .
3. Guru/pendidik mengajak anak untuk bermain motorik kasar atau kegiatan
energizer/pemanasan lainnya.
4. Guru/pendidik mengajak anak untuk bernyanyi/mengenal lagu-lagu kebangsaan.
5. Guru/pendidik memberikan pijakan untuk kegiatan berikutnya.
2. SOP Pengelolaan kelas
Tujuan
Kegiatan bermain dapat berlangsung dengan teratur dan efektif sesuai tujuan.
Manfaat Anak mengembangkan kemampuan sesuai tujuan kegiatan pembelajaran
Prosedur
1. Guru/pendidik menyiapkan lingkungan bermain yang aman, nyaman dan tersedia APE yang
mendukung.
2. Guru/pendidik mengawali kegiatan dengan mengucap salam, menyapa dan menanyakan
kabar anak hari ini.
3. Guru/pendidik memberikan pijakan tentang tema hari ini dengan membacakan
buku/menggunakan APE sesuai kebutuhan.
4. Guru/pendidik mendorong anak untuk aktif mendiskusikan tema yang sedang dibahas.
5. Guru/pendidik mengajak anak mendiskusikan dan menyepakati aturan bersama.
6. Anak melakukan kegiatan bermain sesuai minat.
7. Guru/pendidik melakukan observasi (pengamatan) dan membuat dokumentasi atau catatan
tentang perkembangan anak.
8. Guru/pendidik mendorong anak untuk membereskan alat permainan sesuai perkembangan
anak. Hal ini dilakukan untuk melatih kemandirian, disiplin dan menenamkan rasa tanggung
jawab.
9. Anak didorong untuk memberikan unjuk kerja, bisa dalam bentuk gambar, tulisan, bercerita
menggunakan hasil karyanya atau recalling (menceritakan kembali pengalaman
bermainnya).
6. SOP Cuci tangan
Tujuan:
Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.
Manfaat:
Anak mengembangkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Prosedur:
1. Anak dibiasakan untuk belajar antri saat cuci tangan.
2. Anak mencuci tangan dengan langkah-langkah sebagaiberikut :
a. Basuh tangan dengan air bersih, memakai air yang mengalir.
b. Tuangkan sabun secukupnya.
c. Ratakan di kedua telapak tangan.
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya (
sambil basuh dengan bersih dan mengalir).
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dan genggam tangan dan lakukan sebaliknya.
g. Membilas tangan dengan air bersih yang mengalir.
h. Anak diingatkan untuk menutup kran air kembali.
i. Mengeringkan tangan dengan lap kering.
7. SOP Waktu untuk Mencuci Tangan:
Manfaat:
1. Anak terpenuhi kebutuhan giji yang seimbang.
Prosedur
Penyiapan makanan
Prosedur
1. Guru/pendidik membiasakan anak untuk menyiapkan peralatan masing –masing.
2. Guru/pendidik membiasakan anak untuk menggunakan pasta, sikat gigi dan cangkir pribadi.
3. Guru/pendidik membiasakan anak untuk menyikat gigi dengan cara yang benar:
- Permukaan gigi atas disikat dengan gerakan dari atas ke bawah (satu arah)
- Permukaan gigi bawah disikat dengan gerakkan dari bawah keatas (satu arah)
- Permukaan gigi atas bagian dalam disikat dari atas kebawah. gerakan atas ke bawah
4. Bagi anak yang belum tumbuh gigi, gusi dibersihkan dengan kain kasa yang di basahi dengan
air hangat.
6. Guru/pendidik membiasakan anak berkumur dan mengeluarkan air kumur dari mulut.
9. Guru/pendidik memastikan sikat gigi tersimpan dalam kondisi yang terjaga kebersihannya.
10. SOP Beribadah
Tujuan
1. Menanamkan keimanan pada anak.
2. Membiasakan anak untuk melakukan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
Manfaat
1. Anak memiliki keimanan sejak dini
2. Anak menjadi terbiasa melakukan ibadah
Prosedur
1. Pendidik membiasakan anak beribadah dengan sungguh-sungguh
Tujuan
1. Menciptakan rasa senang dan aman bagi anak saat pulang.
2. Memberikan informasi bagi orangtua mengenai kondisi anak.
Manfaat
1. Anak pulang dalam kondisi yang senang dan aman.
2. Orang tua mendapatkan informasi yang jelas tentang kondisi anak.
Prosedur:
1. Pendidik memeriksa kondisi fisik dan kesehatan anak.
Tujuan
Pendidik siap mengatasi kondisi darurat.
Manfaat
Kesehatan dan keselamatan anak lebih terjamin.
Prosedur
1. Pendidik membawa anak ke ruang kesehatan
2. Pendidik dapat melakukan pertolongan pertama untuk setiap keadaan darurat ( contoh mata
terkena sabun, harus mencuci mata dengan air )
3. Pendidik membawa anak ke Rumah Sakit jika diperlukan pertolongan lebih lanjut.
Tujuan
Kunjungan atau fieldtrip dapat berjalan dengan aman, nyaman dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Manfaat
1. Anak terjamin keselamatannya selama fieldtrip.
2. Anak mendapatkan manfaat yang maksimal dari kegiatan fieldtrip.
Prosedur
1. Pendidik melakukan survey dan memastikan bahwa tempat fieldtrip aman dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
3. Pendidik memastikan rasio jumlah orang dewasa dengan anak mencukupi dan aman (Pendidik
bisa melibatkan orangtua).
6. Pendidik menjelaskan, memberi pijakan dan aturan kepada anak tentang kegiatan fieldtrip.
8. Anak diminta untuk membuat unjuk kerja atau laporan kunjungan misalnya berupa : gambar,
cerita atau hasil karya yang lain.