Anda di halaman 1dari 1

Nama : Paul Janssen

Dosen pengampu : RD Robertus Untung Hatmoko

KHOTBAH
Luk. 10:38-42
Maria dan Marta
38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung.
seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 39 Perempuan itu
mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan
terus mendengarkan perkataan-Nya, 40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati
Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 41 Tetapi Tuhan menjawabnya:
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 42 tetapi hanya
satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil
daripadanya."

RENUNGAN

Para seminaris yang terkasih, Injil hari ini mengajak untuk mendengarkan suara
Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam Injil Yesus mengajarkan Marta tentang
betapa pentingnya berdiam diri dan mendengarkan suara Tuhan. Marta terlalu sibuk
melayani, sehingga lupa mendengarkan suara Tuhan. Ketika kita hening, kita bisa
menemukan diri kita. Kadangkala, menyiapkan waktu untuk mendengarkan orang lain lebih
berarti daripada kesibukkan kita. Di Seminari ini, kerap kali kita begitu disibukkan dengan
kegiatan yang ada, entah itu tugas-tugas atau kepentingan kita sendiri. Namun dibalik itu,
Seminari telah menyediakan waktu khusus untuk hening yaitu dengan mengadakan jam
Silentium. Harapannya, kita dapat hening, berefleksi atau menemukan diri kita kembali
setelah menjalani hari yang melelahkan.
Dalam Injil Marta terlalu sibuk melayani. Namun hal itu bukan berarti Marta berada
di pihak yang salah. Marta hanya tidak mampu membuat prioritas dalam hidupnya. YEsus
sendiri mengatakan “ engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi
hanya satu saja yang perlu”. Hal ini menunjukkan bahwa saat itu hal yang perlu dilakukan
Marta saat itu adalah mendengarkan suara dari Tuhan yaitu Yesus sendiri. Membuat skala
prioritas merupakan hal yang penting, apalagi ketika kita tinggal di komunitas. Kita sudah
memiliki banyak tugas dari sekolah, tugas dari Seminari, melakukan kegiatan di sekolah dan
seminari. Pikiran kita terlalu bobrok dengan kesibukan yang ada. Sekali lagi keheningan
merupakan hal yang penting dalam hal ini.
Oleh karena itu, marilah kita menyeimbangkan antara waktu berdoa dan kegiatan kita
dalam hidup. Kita tidak boleh bekerja dan lupa berdoa, begitupun sebaliknya. Ora et Labora,
berdoa dan bekerja. Amin

Anda mungkin juga menyukai