Anda di halaman 1dari 6

edward manalu

Just another WordPress.com site

Bahan Khotbah Lukas 10:38-42

Cln.Pdt.Edward Manalu, STh

Bahan Khotbah

Lukas 10:38-42

Kehidupan Yang Terbaik ialah Mengutamakan Tuhan

Pembuka

Berbagai bentuk kehidupan manusia, keragaman ini akan menunjukkan akan kebesaran dan
kemuliaan Tuhan. Keragaman itu juga menjadi alat yang melengkapi kehidupan dan segenap
mahluk yang ada di bumi. Namun keanekaragaman itu hendaknya juga dilihat sumbernya berasal
darimana dan hendak bagaimana?

Tentunya manusia mengakui ada kekuasaan yang menciptakan dunia ini dengan segala isinya,
pencipta itu ialah sosok yang Maha Kuasa, secara umum, disebutlah itu Tuhan. Maka dengan
demikian maka hendaklah kiranya segala sesuatu yang dimiliki dan dilaksanakan manusia dalam
hidupnya seturut dengan kehendak Tuhan. Oleh karena Tuhan yang Maha Kuasa dan Penentu
kehidupan manusia sekrang yang abadi, maka hendaklah manusia “lebih mengutamakan Allah
daripada yang lainnya”.

Keterangan Nats

Ayat 38-39

Yesus melaksanakan pengajaran dengan berkeliling dari tempat yang satu ketempat yang lain.
Pengajaran Yesus disambut dengan berbagai cara oleh orang-orang pada zaman itu. Nats ini
menerangkan bahwa Yesus pernah kerumah seorang perempuan yang bernama Marta. Marta
memiliki saudara perempuan yang bernama Maria, dalam ayat lain juga disebutkan bahwa Marta
adalah saudara Lazarus, namun dalam perikop ini tidak dijelaskan tentang hal itu.

Pada saat kedatangan Yesus ke rumah Marta, Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus
mendengarkan perkataan Yesus. Maka dengan demikia dapat disebutkan bahwa Yesus pada saat
itu memberikan pengajaran-pengajaranNya bagi orang-orang yang ada dirumah tersebut
(termasuk murid-murid Yesus yang juga besertaNya). Cara mendengarkan yang disampaikan
Lukas dalam Injil ini yakni dengan adanya kata ‘terus’ kata ini menunjukkan bahwa Maria
mendengarkan Yesus tanpa henti atau terus menerus dalam mendengarkan perkataan yang
disampaikan oleh Yesus.

Ayat 40

Kedatangan Yesus tersebut disambut Marta dengan melayani tamunya, pada awalnya hal itu
tidak jadi permasalahan dan menjadi masalah dalam melayani/menjamu tamu yang hadir.
Namun, Marta mendekati Yesus dan berkata ‘Tuhan tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku
membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku’ perkataan ini
sesungguhnya adalah wujud dari kurangnya pengertian Marta tentang sesuatu hal yang lebih
penting atau hal yang utama dalam hidup. Pada sisi lain Marta cemburu dengan keberadaan yang
berbeda dari pola pelayanan yang dilakukan oleh Maria dengan yang dilakukannya.

Ayat 41

Yesus menjawab Marta ‘Marta, Marta engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak
perkara’. Jawaban Tuhan ini menunjukkan bahwa pertanyaan maupun perintah yang
disampaikan oleh Marta itu tidak benar, kemungkinan datang hati yang cemburu (Marta cemburu
dengan pelayanan yang dipilih oleh Maria dalam melayani Yasus yang menjadi tamunya pada
saat itu). Dalam jawaban yang disebrikan oleh Yesus kepada Marta dilengkapi dengan perkataan:

1. Engkau Kuatir

Marta adalah orang yang kuatir dalam pandangan Yesus yang penuh kebenaran itu, kenapa?
Marta kuatir dengan keberadaan dan sikap Maria itu adalah salah. Sebab kebiasaan dan adat
istiadat Yahudi yang mengharuskan bahwa wanita/perempuan adalah melayani (menyiapkan
jamuan bagi tamu maupun bagi keluarga), dengan kata lain perempuan itu adalah ‘bekerja di
dapur’. Disisi lain Marta memiliki kekuatiran akan pelayanan yang dilaksanakannya kurang
maksimal dalam melayani tamu-tamunya.

2. Menyusahkan diri dengan banyak perkara

Pandangan dari jawaban Yesus juga menerangkan bahwa Marta telah menyusahkan dirinya
dengan banyak perkara. Maksudnya ialah Marta terlalu sibuk memikirkan pelayanan yang
seharusnya dilaksanakan oleh tuan rumah bagi tamunya. Marta belum menyadari bahwa bagian
pelayanan yang dilakukan oleh Maria adalah baik atau tidak.

Ayat 42
Selanjutnya, Yesus menyatakan bahwa yang dilaksanakan oleh Maria itu adalah bahagian yang
terbaik. Sebab yang didengarkan oleh Maria adalah suara yang keluar dari Tuhan sendiri. Pilihan
Maria adalah yang terbaik dan yang kekal, sebab pilihannya ialah Tuhan dan kebenaran Firman
Tuhan. Lebih baik kita mendahulukan Allah yang abadi dan memberikan kehidupan daripada
yang lainnya yang hanya sementara.

Aplikasi

1. Mengutamakan yang Rohani daripada yang Duniawi

Seperti yang ditunjukkan oleh Maria dan Marta, yang dilaksanakan oleh Maria ialah pelayanan
Rohani sedangkan yang dilaksakan oleh Marta ialah pelayanan Jasmaniah. Yesus berkata bahwa
yang dilaksanakan oleh Maria-lah yang terbaik daripada yang dilaksanakan oleh Marta. Maka
dengan demikian Tuhan berkehendak kepada hal-hal yang rohaniah daripada yang Jasmaniah
dalam pelayanan.

Kekriatenan sekarang cendrung seperti yang dilaksanakan oleh Marta, yakni dengan
mengutamakan pelayanan yang jasmaniah. Jemaat juga teridentivikasi demikian, sebab ketika
ada kebaktian dengan acara makan-makan disitulah masuk dalam daftar beribadah.

2. Jangan Cemburu tehadap orang yang melayani Tuhan dengan caranya

Marta cemburu dengan apa yang dilakukan oleh Maria dalam melayani Yesus, Maria
mendengarkan Firman Yesus sendiri dan hal itu dicemburui oleh Marta, dengan segala ketidak
mengertiannya tentang kebenaran.

3. Memilih yang terbaik

Banyaknya pilihan dalam kehidupan ini hendaknya menambah kekritisan kita untuk memilih
yang terbaik. Namun pilihan yang utama tetap Tuhan Allah sebab hanya Dia Maha Baik/Maha
Kasih. Pilihan waktu dan kegiatan hendaknya dipilih dengan kebijaksanaan yang dari Allah.
Maka dengan mendengarkan Firman saat ini, diminta kepada seluruh umat agar lebih
mengutamakan Allah dan kebenarannya. Hal itu sama dengan lebih mengutamakan
mendengarkan Firman Allah pada waktu yang ada daripada mengerjakan hal-hal yang lain
dengan berbagai keperluan-keperluan sementara. Sebab ciri orang yang percaya di dalam Allah
akan mengutamakan Allah dan itulah Kasih yang terbesar. Setelah kita mengutamakan Allah
maka kekuatiran akan hilang, perkara-perkara akan kalah, sebab Tuhan Allah itu adalah Kasih
dan Kebenaran yang membawa Damai sejahtera serta kehidupan yang Kekal.

Tuhan Memberkati kita….

Created by.

Cln.Pdt.Edward Manalu, STh


Posted by Edward Manalu on Maret 3, 2011 at 7:22 pm
Filled under Bahan Khotbah | Tinggalkan komentar | Trackback URI

Previous Entry: Refleksi Tahun Baru 2011


Next Entry: Bahan Khotbah Yesaya 66:10-14
Suka
One blogger likes this post.

1 Komentar »

1.

Edward Manalu Berkata

Saya persilahkan bagi bapak/ibu yang ingin memberikan masukannya untuk melengkapi
bahan khotbah diatas. shalomm

Posted on Maret 3, 2011 pukul 8:25 pm

Balas

RSS Feed for this entry

Tinggalkan Balasan

Enter your comment here...

 Guest
 Masuk
 Masuk
 Masuk

Email (required) (Belum diterbitkan)


Nama (required)

Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.

Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik.

 Category
 Edward Manalu

 Arsip

Maret 2011
S S R K J S M
« Jan
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31

 AddThis

Blog pada WordPress.com. Theme: Vermilion Christmas.

Anda mungkin juga menyukai