Anda di halaman 1dari 21

SNI 8748:2019

Pengelolaan pendakian gunung

Dr. Wahyu Purbowasito


Direktur Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan dan Halal – BSN

Jakarta, Juni 2021


Ruang lingkup
Isi Standar: kriteria dan persyaratan pengelolaan
kegiatan pendakian gunung berkelanjutan
dengan mengikuti kaedah pengelolaan jalur
pendakian gunung
Pertimbangan:
– kelestarian alam,
– keamanan,
– keselamatan,
– kenyamanan dan
– pelibatan masyarakat sekitar wilayah
pendakian.
1
• Peruntukkan: kegiatan pendakian gunung
dengan tujuan wisata alam dan wisata
minat khusus.
• - panduan bagi pengelola pendakian
gunung dalam melaksanakan pengelolaan
jalur pendakian gunung dan acuan dalam
melakukan penilaian kesesuaian dengan
mengikuti ketentuan yang berlaku.

2
Istilah dan definisi
pendakian gunung
perjalanan yang dilakukan seorang atau lebih di alam terbuka menuju
tempat tinggi yang mempunyai karakteristik dan tujuan tertentu dan
memerlukan persiapan khusus, perlengkapan dan perbekalan sesuai
untuk bisa mencapai titik tertingginya

jalur pendakian
bagian jalan yang dipergunakan untuk aktivitas mendaki, biasanya
ditandai dari bagian jalan yang dibersihkan dan diperkeras serta
dipelihara

3
• Kuota pendakian: Batasan maksimum jumlah
pendaki yg telah ditetapkan oleh pengelola Kawasan
berdasarkan daya dukung
• Pemandu: orang yg mempunyai kemampuan
menjada keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
mampu menjadi interpreter yg kompeten
• Interpreter: org yg menyampaikan informasi
alam/lingkungan kpd pengunjung shg menjadi
jembatan antara keduanya yg pada akhirnya akan
menumbuhkan kepedulian, pemahaman dan
penyadaran thd pentingnya alam/lingkungan/hutan
tsb
4
Kriteria dan persyaratan
pengelolaan pendakian gunung
Persiapan
Pendakian

SNI 8748
Pendakian
Keberlanjutan Pelaksanaan
Jalur
Pendakian Pendakian

5
Persiapan pendakian
1. Informasi pendakian
2. Akses
3. Kantor pengelola

6
1. Informasi pendakian (online dan offline)
a) kondisi gunung (karakteristik, iklim, geologi dan
geomorfologi);
b) flora dan fauna (dilindungi, endemik, dan
sebagainya);
c) jalur pendakian;
d) objek dan daya tarik wisata;
e) metode/tahapan pendaftaran;
f) kuota pendakian;
g) jadwal pendakian (termasuk informasi penutupan
jalur);
h) persyaratan pendakian.

7
2. Akses
ü Pengelola jalur pendakian menginformasikan jumlah dan
denah pintu gerbang sebagai akses masuk dan keluar
jalur pendakian.
ü Informasi yg disampaikan ditempatkan pada setiap pintu
gerbang dan jalur pendakian.
ü Denah tsb harus diletakkan pada tempat yg mudah
dilihat dan mudah dipahami.

8
3. Kantor pengelola

Informasi yang harus tersedia di kantor pengelola


struktur pengelola pendakian;
pendaftaran pendakian;
jadwal pendakian;
papan informasi;
papan informasi mitra kerjasama (jika ada);

peta pendakian :
- jalur evakuasi
- lokasi dan jarak pos/shelter di sepanjang jalur pendakian
- Lokasi toilet
- Lokasi kemah (jika ada)
- Nomor atau jalur komunikasi yg dapat digunakan pada keadaan darurat
- Arah dan koordinat
- ketinggian
9
• Sarana yang harus disediakan oleh
pengelola
– serbaguna;
– peribadatan;
– pengamanan;
– komando pengendalian (termasuk sistem komunikasi, dan
SAR);
– pemandu;
– toilet;
– warung perbekalan/penyewaan perlengkapan pendakian;
– areal parkir;
– kamera pemantau.

10
Pelaksanaan pendakian
• Penetapan SOP
• Pos pelayanan
• Jalur pendakian
• Kesiapsiagaan dan SAR (search and rescue)

11
1. Penetapan SOP
a) pendaftaran pendakian;
b) penetapan kuota dan jadwal pendakian;
c) perkemahan (jika ada);
d) pengelolaan dan pemeliharaan jalur pendakian;
e) pengelolaan sampah;
f) peningkatan kapasitas pengelola;
g) edukasi dan peran serta masyarakat;
h) pelatihan pendakian;
i) kesiapsiagaan dan SAR (Search and Rescue);
j) kesehatan, keamanan dan keselamatan pendakian.

12
2. Pos pelayanan

a) Pos pendaftaran dan pengambilan tiket;


b) Pos pemeriksaan kesehatan yang berafiliasi dengan
Fasilitas Kesehatan Tingkat I setempat;
c) Pos pemeriksaan perlengkapan dan perbekalan
pendaki;
d) Pos informasi (briefing/safety talk).

13
3. Jalur pendakian
a) menetapkan jalur pendakian yang disesuaikan dengan
kondisi jalur pendakian;
b) menempatkan Peta Pendakian di jalur pendakian yang
disesuaikan dengan kondisi jalur pendakian;
c) menempatkan papan informasi, papan petunjuk di jalur
pendakian yang disesuaikan dengan kondisi jalur
pendakian;
d) menempatkan papan tanda bahaya dan larangan di jalur
pendakian dan lokasi rawan bahaya yang disesuaikan
dengan kondisi jalur pendakian;
e) menyediakan shelter/pos pada lokasi tertentu.

14
4. Kesiapsiagaan dan SAR (Search and
Rescue)

a) menetapkan personil yang bertanggung jawab;


b) melakukan pelatihan SAR secara berkala;
c) melakukan simulasi SAR secara berkala;
d) menetapkan jalur dan sarana evakuasi.

15
Keberlanjutan jalur pendakian
1. Pengelolaan dan pemeliharaan jalur
pendakian
2. Penetapan kuota dan jadwal pendakian
3. Peran serta masyarakat

16
1. Pengelolaan dan pemeliharaan jalur
pendakian

a) Dalam penyusunan SOP terkait pengelolaan dan


pemeliharaan jalur pendakian beberapa hal berikut
harus diperhatikan:
b) kelestarian fungsi ekosistem dg meminimalkan
perubahan lahan untuk menghindari terjadinya
kerusakan alam;
c) menetapkan jalur pendakian shg dapat menghindari
terganggunya flora dan fauna yg ada dengan tidak
menghilangkan daya tarik objek di jalur;
d) melakukan upaya lain yg dapat menghindari dampak
negatif jalur pendakian terhadap lingkungan.

17
2. Penetapan kuota dan jadwal pendakian

a) daya dukung jalur pendakian untuk menghindari


kerusakan ekosistem;
b) penyebaran pendaki untuk menghindari konsentrasi
pendaki yang dapat mengganggu keberadaan flora dan
fauna yang ada..

18
3. Peran serta masyarakat
Peran serta masyarakat yg berada di sekitar wilayah
pendakian gunung berperan penting dan menjaga
keberlanjutan fungsi jalur pendakian.
Peran serta masyarakat dapat dilakukan antara lain
sebagai pemandu, porter, atau pelayanan jasa lainnya.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
peningkatan peran serta masyrakat:
a) program edukasi masyarakat ttg ekosistem wilayah pendakian;
b) aspek sosial dari keberadaan jalur pendakian thd masyarakat
sekitar dengan menghindari aspek negatif kegiatan pendakian;
c) aspek ekonomi jalur pendakian thd peningkatan perekonomian
masyarakat sekitar;
d) pelibatan masyarakat sekitar dalam menjaga keberadaan jalur
pendakian.
19
20

Anda mungkin juga menyukai