SNI Pendakian Gunung BSN
SNI Pendakian Gunung BSN
2
Istilah dan definisi
pendakian gunung
perjalanan yang dilakukan seorang atau lebih di alam terbuka menuju
tempat tinggi yang mempunyai karakteristik dan tujuan tertentu dan
memerlukan persiapan khusus, perlengkapan dan perbekalan sesuai
untuk bisa mencapai titik tertingginya
jalur pendakian
bagian jalan yang dipergunakan untuk aktivitas mendaki, biasanya
ditandai dari bagian jalan yang dibersihkan dan diperkeras serta
dipelihara
3
• Kuota pendakian: Batasan maksimum jumlah
pendaki yg telah ditetapkan oleh pengelola Kawasan
berdasarkan daya dukung
• Pemandu: orang yg mempunyai kemampuan
menjada keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
mampu menjadi interpreter yg kompeten
• Interpreter: org yg menyampaikan informasi
alam/lingkungan kpd pengunjung shg menjadi
jembatan antara keduanya yg pada akhirnya akan
menumbuhkan kepedulian, pemahaman dan
penyadaran thd pentingnya alam/lingkungan/hutan
tsb
4
Kriteria dan persyaratan
pengelolaan pendakian gunung
Persiapan
Pendakian
SNI 8748
Pendakian
Keberlanjutan Pelaksanaan
Jalur
Pendakian Pendakian
5
Persiapan pendakian
1. Informasi pendakian
2. Akses
3. Kantor pengelola
6
1. Informasi pendakian (online dan offline)
a) kondisi gunung (karakteristik, iklim, geologi dan
geomorfologi);
b) flora dan fauna (dilindungi, endemik, dan
sebagainya);
c) jalur pendakian;
d) objek dan daya tarik wisata;
e) metode/tahapan pendaftaran;
f) kuota pendakian;
g) jadwal pendakian (termasuk informasi penutupan
jalur);
h) persyaratan pendakian.
7
2. Akses
ü Pengelola jalur pendakian menginformasikan jumlah dan
denah pintu gerbang sebagai akses masuk dan keluar
jalur pendakian.
ü Informasi yg disampaikan ditempatkan pada setiap pintu
gerbang dan jalur pendakian.
ü Denah tsb harus diletakkan pada tempat yg mudah
dilihat dan mudah dipahami.
8
3. Kantor pengelola
peta pendakian :
- jalur evakuasi
- lokasi dan jarak pos/shelter di sepanjang jalur pendakian
- Lokasi toilet
- Lokasi kemah (jika ada)
- Nomor atau jalur komunikasi yg dapat digunakan pada keadaan darurat
- Arah dan koordinat
- ketinggian
9
• Sarana yang harus disediakan oleh
pengelola
– serbaguna;
– peribadatan;
– pengamanan;
– komando pengendalian (termasuk sistem komunikasi, dan
SAR);
– pemandu;
– toilet;
– warung perbekalan/penyewaan perlengkapan pendakian;
– areal parkir;
– kamera pemantau.
10
Pelaksanaan pendakian
• Penetapan SOP
• Pos pelayanan
• Jalur pendakian
• Kesiapsiagaan dan SAR (search and rescue)
11
1. Penetapan SOP
a) pendaftaran pendakian;
b) penetapan kuota dan jadwal pendakian;
c) perkemahan (jika ada);
d) pengelolaan dan pemeliharaan jalur pendakian;
e) pengelolaan sampah;
f) peningkatan kapasitas pengelola;
g) edukasi dan peran serta masyarakat;
h) pelatihan pendakian;
i) kesiapsiagaan dan SAR (Search and Rescue);
j) kesehatan, keamanan dan keselamatan pendakian.
12
2. Pos pelayanan
13
3. Jalur pendakian
a) menetapkan jalur pendakian yang disesuaikan dengan
kondisi jalur pendakian;
b) menempatkan Peta Pendakian di jalur pendakian yang
disesuaikan dengan kondisi jalur pendakian;
c) menempatkan papan informasi, papan petunjuk di jalur
pendakian yang disesuaikan dengan kondisi jalur
pendakian;
d) menempatkan papan tanda bahaya dan larangan di jalur
pendakian dan lokasi rawan bahaya yang disesuaikan
dengan kondisi jalur pendakian;
e) menyediakan shelter/pos pada lokasi tertentu.
14
4. Kesiapsiagaan dan SAR (Search and
Rescue)
15
Keberlanjutan jalur pendakian
1. Pengelolaan dan pemeliharaan jalur
pendakian
2. Penetapan kuota dan jadwal pendakian
3. Peran serta masyarakat
16
1. Pengelolaan dan pemeliharaan jalur
pendakian
17
2. Penetapan kuota dan jadwal pendakian
18
3. Peran serta masyarakat
Peran serta masyarakat yg berada di sekitar wilayah
pendakian gunung berperan penting dan menjaga
keberlanjutan fungsi jalur pendakian.
Peran serta masyarakat dapat dilakukan antara lain
sebagai pemandu, porter, atau pelayanan jasa lainnya.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
peningkatan peran serta masyrakat:
a) program edukasi masyarakat ttg ekosistem wilayah pendakian;
b) aspek sosial dari keberadaan jalur pendakian thd masyarakat
sekitar dengan menghindari aspek negatif kegiatan pendakian;
c) aspek ekonomi jalur pendakian thd peningkatan perekonomian
masyarakat sekitar;
d) pelibatan masyarakat sekitar dalam menjaga keberadaan jalur
pendakian.
19
20