Anda di halaman 1dari 3

1.

Kadal memiliki struktur tubuh yang aerodinamis dengan anggota tubuh yang panjang dan
ramping, serta ekor yang kuat untuk membantu dalam pergerakan di darat dan berenang di
air. Alat gerak utama kadal adalah kaki-kaki pendek yang dilengkapi dengan cakar yang kuat
untuk merayap di daratan. Selain itu, kadal juga memiliki tubuh yang dilapisi oleh sisik-sisik
yang membantu dalam pergerakan di air dan menjaga kestabilan saat berenang. Kadal juga
memiliki ekor yang fleksibel yang digunakan sebagai alat bantu saat berenang. Dengan
struktur dan alat gerak ini, kadal mampu bergerak dengan lincah di darat dan berenang
dengan lancar di air.
2. Alat gerak burung merpati terdiri dari sayap, kaki, dan ekor. Sayap berfungsi sebagai alat
untuk terbang, kaki digunakan untuk berjalan dan mendarat, sedangkan ekor membantu dalam
menjaga keseimbangan saat terbang. Burung merpati memiliki struktur tubuh yang
aerodinamis untuk memudahkan dalam penerbangan.
3. Tujuan: Mengamati dan membandingkan struktur batang tiga tanaman yang berbeda serta
mengidentifikasi ciri-ciri modifikasi struktur batang pada tumbuhan.
Alat dan Bahan:
a. Tiga tanaman dengan struktur batang yang berbeda
b. Kamera atau alat untuk merekam hasil pengamatan
c. Alat tulis dan kertas untuk mencatat hasil pengamatan
Cara Kerja:
a. Pilih tiga tanaman yang memiliki struktur batang yang berbeda.
b. Amati secara teliti struktur batang masing-masing tanaman, perhatikan bentuk, ukuran,
warna, dan ciri-ciri lainnya.
c. Catat hasil pengamatan dalam tabulasi data yang mencakup ciri-ciri modifikasi struktur
batang seperti pembesaran, penyimpanan makanan, atau reproduksi vegetatif.
d. Ambil foto atau rekam video sebagai dokumentasi hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan (Contoh):

| Tanaman | Bentuk Batang | Ciri-Ciri Modifikasi |

|---------|--------------|----------------------|

| Tanaman A | Batang tegak, beruas jelas, tidak terlihat modifikasi | - |

| Tanaman B | Batang merambat, tebal, berduri, modifikasi untuk pertahanan |


Pembesaran, penyimpanan makanan |

| Tanaman C | Batang pendek, roset, modifikasi untuk reproduksi vegetatif | Reproduksi


vegetatif |

Pembahasan Singkat:

Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa setiap tanaman memiliki struktur batang
yang unik dan dapat mengalami modifikasi sesuai kebutuhan tumbuhan tersebut. Modifikasi
struktur batang seperti pembesaran, penyimpanan makanan, atau reproduksi vegetatif
merupakan adaptasi tumbuhan untuk bertahan hidup di lingkungan tertentu. Melalui
pengamatan ini, kita dapat lebih memahami keragaman struktur batang pada tumbuhan dan
pentingnya modifikasi tersebut dalam kehidupan tumbuhan.

4. 1. Ulat sutera mori (Bombyx mori):

- Ulat sutera mori mengalami metamorfosis sempurna.


- Proses perkembangbiakan dimulai dari telur yang menetas menjadi larva (ulat),
kemudian larva tumbuh dan berkembang hingga mencapai tahap pupa.

- Pada tahap pupa, terjadi transformasi drastis di mana larva berubah menjadi
kepompong.

- Setelah beberapa waktu, kepompong akan menetas menjadi kupu-kupu dewasa yang
siap melakukan reproduksi.

2. Katak (Anura sp.):

- Katak juga mengalami metamorfosis sempurna.

- Proses perkembangbiakan dimulai dari telur yang menetas menjadi berudu, kemudian
berudu tumbuh dan berkembang hingga mencapai tahap katak kecil (tadpole).

- Tadpole kemudian mengalami metamorfosis di mana tubuhnya berubah menjadi bentuk


dewasa yang siap melakukan reproduksi sebagai katak.

3. Kecoak (Blattodes sp.):

- Kecoak mengalami metamorfosis tidak sempurna.

- Proses perkembangbiakan dimulai dari telur yang menetas menjadi nimfa.

- Nimfa merupakan bentuk awal yang mirip dengan kecoak dewasa namun tanpa sayap
dan belum matang secara seksual.

- Nimfa akan mengalami beberapa kali pergantian kulit (molting) sebelum akhirnya
menjadi kecoak dewasa yang siap melakukan reproduksi.

Dengan demikian, ulat sutera mori, katak, dan kecoak memiliki perbedaan dalam proses
perkembangbiakan dan metamorfosis yang mereka alami hingga mencapai struktur atau
bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi.

5. Pembuahan eksternal pada ikan terjadi di luar tubuh ikan, dimana sel telur yang telah
dilepaskan dari ovarium bertemu dengan sperma yang dikeluarkan ke lingkungan air.
Pembuahan ini umumnya terjadi di air terbuka dan tidak memerlukan interaksi langsung
antara induk jantan dan betina.
Sementara itu, pembuahan internal pada ikan terjadi di dalam tubuh ikan betina,
dimana sperma yang dikeluarkan oleh ikan jantan masuk ke dalam tubuh ikan betina untuk
membuahi sel telur. Proses ini memerlukan interaksi langsung antara ikan jantan dan betina,
dan biasanya terjadi pada ikan yang hidup di lingkungan air tawar atau air laut yang lebih
tertutup.

Anda mungkin juga menyukai