Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Viona Silvia Dwiyanti

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858926496

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4103/Konsep Dasar IPA di SD

Kode/Nama UT Daerah : 76/Universitas Jember (Pokjar Purwoharjo)

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN
1. Kadal bergerak mengunakan kaki yang berfungsi untuk membantu kadal
berjalan di daratan dan berenang saat di permukaan air, Kadal memiliki dua
bagian tubuh yang membantunya bergerak. Mereka mempunyai kaki yang
mereka gunakan untuk berjalan, dan ekor yang membantu mereka merangkak.

Pembahasan
Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang, contoh
hewannya adalah kucing, kelinci, burung hantu, komodo, ikan hiu, katak,
kelelawar, dan lain sebagainya.
Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang, contoh
hewannya yaitu laba-laba, capung, siput, gurita, belalang, cacing, dan lain
sebagainya.
Hewan memiliki anggota tubuh atau bagian yang memungkinkan untuk bergerak
dengan mudah. Pergerakan hewan adalah hasil dari organ tubuh hewan
melakukan suatu gerakan. Dengan adanya organ gerak, hewan dapat bergerak,
seperti berjalan, berlari, melompat, dan berenang.
Organ gerak pada satu kelompok hewan tidak semua sama ada yang
menggunakan kaki, otot perut, otot perut, atau sayap. Pada hewan vertebrata
atau invertebrata organ geraknya tidak sama disesuaikan dengan habitat dan cara
hidupnyahidupny.

2. Alat gerak utama burung merpati, burung unta dan penguin berbeda. Jika
burung unta berjalan dengan kaki jenjangnya dan penguin berjalan dengan kedua
kaki lalu berenang dengan kedua sayapnya, maka burung merpati bergerak
dengan cara terbang. Jadi secara umum, kelompok aves ini dibagi dua, kelompok
yang bisa terbang dan yang tak bisa terbang.

Pembahasan
Ilmuan meyakini bahwa nenek moyang bangsa aves bisa terbang. Namun karena
adanya perubahan habitat yang kemudian jadikan seleksi alam bekerja, maka
terjadilah adaptasi morfologi terhadap bentuk tubuh sebagian anggota aves yang
menjadikan mereka kehilangan kemampuan terbangnya. Maka muncul keturunan
bangsa ini yang hanya bisa berjalan dengan kaki dan bisa berenang seperti burung
penguin.

3. Batang adalah organ pokok dari tumbuhan. Setiap organ memiliki fungsi
tertentu, dan akan saling berhubungan serta saling mendukung satu sama lain,
sehingga dapat membentuk suatu sistem organ untuk kehidupan
organisme.Batang adalah salah satu bagian pokok tumbuhan, yang terbentuk dari
titik tumbuh batang pada jaringan embrional. batang dibedakan menjadi tiga,
yaitu batang berkayu, kalmus (tipe rumput), dan terna (herbaceous) Bagian pada
batang yang menjadi tempat munculnya daun disebut dengan baku (nodus).
Sementara itu, bagian yang terletak di antara dua buku disebut ruas (internodus).

Struktur jaringan yang menyusun organ batang adalah epidermis, korteks,


endodermis, stele (silinder pusat).
- Epidermis batang terdiri dari selapis sel, yang tersusun rapat tanpa adanya ruang
antar sel. Fungsi epidermis yang utama adalah melindungi batang dari kekeringan,
karena dinding sel pada batang bagian luar, dilengkapi kutikula yang dapat
melindungi batang dari kekeringan. Pada tumbuhan kayu tua, terdapat kambium
gabus yang akan membentuk lapisan gabus untuk menggantikan lapisan
epidermis yang telah rusak.

- Lapisan epidermis terdiri atas sel-sel mati, dan lentisel yang berfungsi sebagai
tempat pertukaran gas bagian dalam tubuh tumbuhan dengan udara luar.Korteks
Korteks batang tersusun dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim berupa serabut,
sklereid, dan idioblas. Sel-sel korteks mengandung zat tepung (amilum) disebut
flooeterma (sarung tepung). Pada tumbuhan xerofit, di bagian korteks dan
empulurnya terdapat jaringan penyimpan air

- Endodermis adalah lapisan yang menjadi batas antara korteks, dan stele. Lapisan
endodermis memiliki bentuk dan susunan sel-sel yang khas. Lapisan endodermis
selnya banyak mengandung butir-butir zat tepung.

- Stele
Stele atau silinder pusat adalah suatu lapisan yang terletak di batang, yang terdiri
atas bagian perikambium (perisikel) dan berkas pengangkut.

- Perisikel adalah lapisan terluar dari silinder pusat yang bersifat meristematis
dengan sel-sel yang aktif membelah membentuk sel-sel baru.Berkas pengangkut
adalah bagian yang terdiri atas jaringan xilem dan floem.

- Xilem berfungsi sebagai pengangkut air, dan unsur hara dari akar ke daun,
sekaligus penguat daun. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Empulur merupakan bagian terdalam
dari batang, yang tersusun dari jaringan parenkim.

Pada struktur dalam maupun luarnya, batang memiliki perbedaan, yakni batang
monokotil, dan dikotil. Batang monokotil tidak bercabang dan tidak berkambium.
Struktur dalam batang monokotil terdiri atas epidermis, jaringan dasar, dan
berkas pengangkut. Batang dikotil adalah batang yang dapat dikenal dari bentuk
luarnya, terutama pada tumbuhan batang berkayu. Batang dikotil bercabang, dan
tidak beruas. Adanya kambium pada batang dikotil, membuat batang mengalami
pertumbuhan membesar. Struktur dalam batang dikotil terdiri atas kulit kayu,
kayu, dan empulur
.
Fungsi batang secara umum adalah untuk menghubungkan bagian akar, daun dan
buah, sekaligus penopang tubuh tumbuhan agar tetap berdiri tegak. Namun, tidak
hanya itu batang memiliki beberapa fungsi. Melansir buku Struktur Fungsi dan
Metabolisme Tubuh Tumbuhan oleh Dr.Dedi Herawadi, M.S, beberapa fungsi
batang antara lain:

- Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Misalnya, pada tumbuhan tebu,


dan umbi.
- Sebagai tempat pengangkutan air, dan unsur hara.
- Menyalurkan zat makanan dari daun hasil fotosintesis, ke seluruh tubuh
tumbuhan.
- Sebagai tempat melekatnya bagian tumbuhan seperti akar, daun, bunga, dan
buah.
- Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif, melalui metode pencangkokan.
- Tempat membantu proses pernapasan (oksigen), melalui lentisel.
- Membantu pemancaran biji, dan meningkatkan efisiensi
penyerbukanpenyerbuka

4. - Siklus Hidup Ulat Sutera


Ulat keluar dari telurnya dengan menggigit dan merusak kulit telur yang biasanya
terjadi pada pagi hari. Ulat yang baru menetas mempunyai panjang tubuh sekitar
3 mm dan bobot tubuh sekitar 0,5 mg. Setelah itu ulat hidup dengan memakan
daun murbei dan berganti kulit sebanyak 4 kali selama 4 minggu. menjadi ulat
yang matang dan mulai membuat kokon. Pada saat berganti kulit. ulat tidak
makan dan periode makan disebut instar. Periode makan pertama disebut instar
pertama dan seterusnya sampai dengan instar 5. Bobot ulat selama 24-25 hari
meningkat sampai dengan 10.000 kali. Kokon selesai dalam waktu 2-3 hari.
Panjang serat yang dihasilkan per kokon adalah 1.000 - 1.500 m dengan diameter
0,002 mm. Ulat berubah menjadi pupa di dalam kokon selama 2-3 hari berikutnya.
Ngengat atau "kupu" keluar dari kokon 10 hari setelah hidup sebagai pupa.
Ngengat akan keluar pagi hari dan kawin pada hari yang sama dan betina bertelur
pada malam harinya atau pagi. Berikutnya Dalam proses perkawinan akan
melibatkan seekor betina dan 2 ekor jantan. Setelah bertelur ngengat menjadi
lemah dan mati setelah 4-5 hari. Setiap betina menghasilkan telur sekitar 500-700
butir dengan bobot telur 60 mg/100 butir. Karena ulat sutera berdarah dingin,
maka kecepatan pertumbuhannya sangat tergantung kepada kondisi lingkungan
tempat hidupnya, sehingga lamanya periode larva, pupa dan ngengat tersebut
tidak selalu sama. Berat kelenjar sutera 5% dari bobot tubuh ulat instar 5 awal dan
meningkat terus menjadi 40-45% pada saat ulat matang dan siap mengokon.

Pembahasan
Ulat Sutera, merupakan satu jenis ulat yang sangat mempengaruhi manusia sejak
masa ke masa. Hasil dari ulat yang bernama latin Bombyx Mori ini menjadi barang
dagangan berharga mahal sejak ribuan tahun yang lalu. Masyarakat Cina sudah
mengenal budidaya ulat sutera sejak 5000 tahun yang lalu.

Cara Atau Teknik Budidaya Ulat Sutra Cara atau teknik budidaya ulat sutra dibagi
menjadi 5 (lima) tahapan. Persiapan Kandang Ulat Sutra Poin utama persiapan
kandang adalah tempat atau lokasi pemeliharaan kemudian bibit ulat sutra dan
terkahir adalah pakan. Dalam hal lokasi pemeliharaan maka perlu dipersiapkan
suatu ruangan yang terdiri dari rak-rak didalamnya. Bedakan antara rak ulat sutra
yang muda (kecil) dengan dewasa (besar). Kemudian pastikan bahwa ruangan
memiliki ventilasi yang baik. Indikator ventilasi yang baik adalah memiliki jendela.
pastikan juga ruangan sudah disterilkan dengan menyemprotkan larutan kaporit
atau formalin. Masing-masing dengan kadar 0,5% dan 3%.

Bibit Ulat Sutra


Pilihlah bibit telur ulat sutra yang baik. Pemilihan bibit ini dilakukan 10-12 hari
sebelum pemeliharaan dimulai. Dan lakukanlah masa inkubasi terhadap telur ulat
sutra agar penetasaan beragam. Masukkan telur ulat sutra tersebut ke dalam
kotak yang ditutup dengan kertas putih yang tipis. Setelah itu simpanlah kotak
tersebut di ruangan pada suhu 25 oC – 28 oC dengan intensitas kelembaban
sebesar 75 % – 80 %. Pastikanlah bahwa kotak tersebut terhindar dari sinar
matahari secara langsung. Apabila pada telur ulat sutra tersebut terlihat bintik
biru maka segeralah ganti penutup kain putih dengan kain hitam selama 2 hari.

Pemberian Pakan Ulat Sutra


Adapun dalam pembagian makanan bedakan antara jumlah makanan untuk ulat
kecil sama ulat besar. Untuk ulat kecil berikan sekitar 400 kg – 500 kg daun murbei
yang tanpa cabang. Dan 1000 kg – 1250 kg untuk ulat besar dengan cabang.

Daur Hidup Ulat Sutra


Daur hidup ulat sutra dimulai dari telur yang kemudian menetas menjadi ulat kecil
dan berkembang menjadi ulat besar. Setelah membentuk ulat besar maka ia akan
bermetamorfosis lagi menjadi pupa atau kepompong. Kepompong ini yang
kemudian nantinya akan menjadi ngengat. Adapaun setiap daur/siklus/fase ulat
sutra akan mengalami yang namanya masa istirahat atau masa tidur.

Proses Pemeliharaan Ulat Sutra


Dalam pemeliharaan ulat sutra bisa dibilang mudah-mudah gampang. Karena ada
perlakuan khusus dalam hal tempat pemeliharaan atau makanan. Misalnya saja
untuk ulat sutra yang kecil maka memerlukan makan sebanyak 3 kali sehari.
Setelah makan maka ulat sutra akan mengalami masa tidur setelah lebih kurang 4
(empat) hari. Pada masa ini, maka jangan lupa untuk menaburi kapur dan pastikan
ventilasi udara terbuka. Ini tujuannya agar udara terus mengalami sirkulasi
dengan baik. Setalah masa tidur telah selesai maka ulat sutra akan bangun dan
langsung makan daun murbei.

- Siklus Hidup Katak


Katak dewasa akan meninggalkan telurnya di air untuk dapat berkembang sendiri
dan berubah menjadi kecebong. Hewan lain yang juga mengalami proses
metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan nyamuk. Sebagai hewan dengan
proses metamorfosis sempurna, katak mengalami beberapa tahapan tertentu
untuk dapat tumbuh menjadi katak dewasa. Dikutip dari buku Get Smart Ilmu
Pengetahuan Alam yang dikarang oleh Aip Saripudin, proses perubahan bentuk
katak adalah sebagai berikut: Telur, Berudu, Berudu berkaki, Katak muda, Katak
dewasa.
- Siklus Hidup Kecoa
kecoa adalah proses perubahan bentuk yang tidak mengalami begitu banyak
perubahan sejak lahir hingga dewasa. Kecoa tidak begitu banyak berubah saat
dewasa, hanya ukuran yang semakin besar dan tumbuh sayap. Kecoa tidak begitu
banyak berubah saat dewasa, hanya ukuran yang semakin besar dan tumbuh
sayap.perubahan bentuk yang terjadi pada kecoa adalah melalui tahapan berikut
ini: Telur, Nimfa (kecoa muda dan tidak bersayap), Kecoa Dewasa.

5. Berikut perbedaan pembuahan internal dan eksternal :


Pembuahan internal adalah proses bertemunya sel telur dengan sel sperma yang
terjadi dalam tubuh induknya, sedangkan pembuahan eksternal adalah proses
bertemunya sel telur dengan sel sperma yang terjadi diluar tubuh induknya.
Proses pembuahan internal setelah bertemunya sel telur dengan sel sperma janin
akan berkembang dalam tubuh induknya setelah cukup usia baru dilahirkan,
sedangkan proses pembuahan eksternal setelah bertemunya sel telur dengan sel
sperma telur akan dikeluarkan dari tubuh induknya dan setelah cukup usia akan
menetas.
Berikut contoh hewan yang mengalami pembuahan internal maupun eksternal :
Contoh hewan yang pada umumnya melakukan pembuahan internal yaitu ; sapi,
kambing, kerbau, ikan, katak.
Contoh hewan yang pada umumnya melakukan pembuahan eksternal yaitu ;
ayam, itik, angsa, reptil, mamalia.

Pembahasan
Fertilisasi atau pembuahan yaitu proses bertemunya sel telur dengan sel sperma
untuk membentuk individu yang baru. Proses bertemunya sel telur dengan sel
betina akan menghasilkan zigot setelah itu zigot akan berkembang hingga
membentuk anakan yang siap untuk dilahirkan. Selain manusia hewan juga
melakukan pembuahan untuk melestarikan spesiesnya agar tidak punah dan
langka.
Pembuahan pada hewan dibedakan menjadi dua yaitu :
Pembuahan internal, merupakan proses pembuahan yang tumbuh dan
berkembang dalam tubuh induknya.
Pembuahan eksternal, merupakan proses pembuahan yang tumbuh dan
berkembang diluar tubuh induknya.

Anda mungkin juga menyukai