Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Wakil Kepala Sekolah,


Bapak dan Ibu Guru beserta staf sekolah,
juga siswa siswi yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam upacara
bendera ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku pembina upacara untuk
menyampaikan sepatah-dua patah kata kepada kalian semua untuk menyampaikan sebuah
amanat tentang tanggung jawab.

Membicarakan tentang tanggung jawab, mungkin bisa diartikan dengan konsekuensi yang
harus diterima atas apa yang sudah dilakukan atau dipilih. Telah sering kita mendengar kata
"lepas tanggung jawab" yang artinya tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya atau
bisa disebut "lempar batu sembunyi tangan". Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh
seorang pelajar atau siswa tentang tanggung jawab.

Misalnya, tanggung jawab sebagai seorang pelajar/siswa. Setiap siswa-siswi diharuskan untuk
menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri. Terkait dengan tanggung jawab siswa
sebagai pelajar, diantaranya adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah, serta
disiplin dalam menaati tata tertib yang ada di sekolah. Jadi, intinya tanggungjawab harus dimiliki
oleh setiap siswa atau pelajar.

Namun, dalam kenyataannya banyak siswa-siswi yang merasa terbebani oleh kewajiban
mereka sebagai pelajar. Di jaman sekarang ini, siswa datang ke sekolah tujuannya bukan lagi
untuk belajar, tetapi sekolah dijadikan sebagai tempat untuk ketemu dan kumpul dengan teman-
teman, ngobrol dan lain-lain.

Padahal tugas sejati seorang pelajar, yaitu untuk belajar dan menimba ilmu. Akan tetapi ini
realitas dan potret siswa jaman now. Memiliki banyak keinginan namun tidak mau bersusah
payah. Diibaratkan menyerah sebelum berjuang, dan merasa kalah sebelum bertanding.

Kemudian, tanggung jawab sebagai seorang anak. Tanggung jawab sebagai seorang anak ini
bisa diwujudkan dengan bersungguh-sungguh menimba ilmu di sekolah, belajar dengan baik
sehingga kelak lulus mempunyai kehidupan lebih baik dari keadaan orang tuanya sekarang.
Sekali lagi, hanya itu wahai para siswa yang saya cintai dan sayangi.

Pernahkah kita membayangkan, bagaimana orang tua kita membanting tulang untuk mencari
biaya agar kita bisa bersekolah. Setiap orangtua tidak pernah terbersit sedikit pun di dalam
benak mereka untuk minta imbalan kepada kalian terhadap apapun yang telah mereka berikan.

Pernahkah kita memikirkan, bagaimana kerja keras orang tua kita yang hanya untuk kita, akan
tetapi apa balasan yang kita berikan kepada mereka? Kenyataannya, semua pengorbanannya
hanya kita balas dengan bermalas-malasan dan hura-hura saja. Kita berpamitan ke sekolah
untuk belajar, akan tetapi di sekolah kita hanya bermalas-malasan, ngobrol dengan teman, dan
lain-lain. Mudah-mudahan kita tidak termasuk yang seperti itu.

Selain itu, tanggung jawab sebagai seorang hamba Tuhan. Sudahkah kita menjalankan
kewajiban kita sebagai orang yang beragama? Kenyataannya, masih banyak diantara kita yang
dibilang mampu secara akademis serta tercukupi dari segi materi juga, akan tetapi jiwanya
kosong karena jauh dari agama.

Maka dari itu, setiap siswa yang ada di sini, jangan pernah sekali-kali meninggalkan kewajiban
sebagai seorang hamba. Janganlah banyak meminta akan tetapi kalian melupakan tugasmu
sebagai seorang hamba Allah SWT.

Apakah kita hanya mau mendekatkan diri pada-Nya manakala ketika kita sedang mengalami
kesusahan dalam kehidupan? Mungkin akan lebih nikmat jikalau kita mendekat kepada-Nya
sebelum kita mengalami keadaan yang terhimpit yang akan memaksa kita untuk memohon
keringanan kepada Allah SWT.

Nah, mari kita bayangkan betapa indahnya hidup kita apabila ketiga tanggung jawab sebagai
pelajar, anak, dan hamba saling terintegrasi. Insyaallah akan terbentuk siswa-siswi yang cerdas
baik secara akademik serta terbentuknya pribadi yang saleh-salihah sehingga akan
terbentuknya sebuah generasi penerus yang membanggakan untuk diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Akhiru Kallam, Wabillahi Taufik Walhidayah,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai