Anda di halaman 1dari 18

SWAMEDIKASI DEMAM

Oleh : Dita Ayulia D.S. M.Sc., Apt.


Pengertian

• Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah merupakan


gejala dari suatu penyakit

• Suhu tubuh normal adalah 370C.

• Apabila suhu tubuh lebih dari 37,20C pada pagi hari dan lebih dari
37,70C pada sore hari berarti demam.

• Kenaikan suhu 380C pada anak di bawah lima tahun dapat


menimbulkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki
kejang, mata melihat ke atas, gigi dan mulut tertutup rapat, serta
penurunan kesadaran. Keadaan demikian segera ke dokter.
Gejala

• Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang


tangan dan kaki dingin

• Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu


meningkat dengan cepat
Penyebab

• Demam umumnya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi.


• Penyebab infeksi antara lain kuman, virus, parasit, atau
mikroorganisme lain.
• Contoh : radang tenggorokan, cacar air, campak, dan lain-
lain.

• Penyebab non infeksi antara lain dehidrasi pada anak dan


lansia, alergi, stres, trauma, dan lain-lain.
Patofisiologi

Fase kenaikan suhu, ditandai dengan keadaan Fase stabilisasi suhu (fastigium), terjadi pada
ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh proses saat level baru set-point tercapai. Produksi panas
vasokonstriksi yang bertujuan agar meminimalkan dan kehilangan panas berlangsung seimbang
kehilangan panas, serta menggigil agar layaknya kondisi normal tetapi pada level set point
meningkatkan produksi panas tubuh. hipotalamus yang lebih tinggi.
Pada saat fase ini sudah mencapai puncaknya akan
Penderita demam pada fase pertama ini tubuhnya menyebabkan warna kemerahan pada kulit.
akan terasa dingin.

Fase penurunan suhu (defervescence), ditandai


dengan keadaan dimana suhu perlahan turun ke
tingkat normal dalam 2-3 hari (lisis) atau dalam
beberapa jam suhu akan turun ke tingkat normal
(krisis).
Penderita demam pada fase pertama ini tubuhnya
akan berkeringat.
Patofisiologi

Pirogen eksogen dan


Pirogen eksogen Leukosit melepaskan
endogen menstimulasi endotel
menstimulasi produksi leukosit senyawa atau zat yang
atau sel darah putih oleh biasanya dikenal sebagai hipotalamus menghasilkan
Prostaglandin
leukosit (neutrofil, monosit, pirogen endogen (IL-1, IL-6,
limfosit) TNF-α, dan IFN11)

peningkatan sinyal
prostaglandin
pengaktifan mekanisme termoregulasi dari pusat
memengaruhi peningkatan
peningkatan panas dan termoregulasi hipotalamus
nilai parameter thermostat di
peningkatan suhu tubuh terhadap suhu parameter baru
titik pengaturan suhu
hingga mencapai titik yang lebih tinggi dibandingkan
hipotalamus
parameter yang baru suhu sebelumnya
Terapi Non Farmakologi

Pertahankan asupan
Perbanyak minum air makanan seperti biasa,
Perbanyak istirahat walaupun tidak nafsu
putih
makan

Segera menghubungi
dokter apabila suhu badan Kompres dengan air Melakukan pemeriksaan
sangat tinggi (diatas 38 hangat suhu badan tiap 4 jam.
oC), terutama pada anak-

anak.
Kapan harus ke dokter?

Jika kejadian demam


Jika yang menderita dengan suhu 39 oC (pada Jika demam tidak turun
demam adalah seorang anak-anak 38.5 oC) serta dan sudah dalam jangka
bayi jika demam tidak reda waktu 2 hari
setelah penggunaan obat
parasetamol atau kompres.

Jika demam disertai dengan gejala-


Jika demam disertai
gejala yang lain seperti : ruam
Jika demam terjadi setelah dengan keadaan kaku
kulit, sakit tenggorokan berat,
melahirkan atau leher
batuk dengan dahak berwarna
keguguran
hijau, sakit telinga, sakit perut,
diare, sakit bila buang air kecil
atau terlalu sering buang air
kecil, bintik-bintik merah pada
kulit, kejang, pingsan
Terapi Farmakologi

• Obat yang biasa digunakan sebagai antipiretik adalah


obat-obat golongan analgetika perifer (Parasetamol
dan ibuprofen)

• Daya antipiretis obat-obat analgetika perifer


berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur
panas (suhu) di hiphotalamus, yang mengakibatkan
vasodilatasi perifer (dikulit) dengan bertambahnya
pengeluaran panas yang disertai keluarnya banyak
keringat. Hal ini didasarkan pada kemampuannya
menghambat sintesis prostglandin
Zat-zat
antipiretik
1. Asetaminofen (0,5-1 g)
2. Asetosal (0,5 – 1 g)
3. Ibuprofen (0,2-0,4 g)
Mekanisme
Kerja

Dengan menghambat
sintesis prostaglandin
yang merupakan
mediasi terjadinya
demam
Mekanisme Kerja
Tata Laksana
Cara mengukur suhu dengan
termometer yang tepat

Melakukan pengukuran suhu tubuh dengan cara


Melakukan pengocokan
termometer diletakkan pada bagian bawah lidah
termometer sebelum melakukan
selama 1 menit atau di bagian bawah lipatan
pengukuran sampai air raksa
lengan (ketiak) selama 4 menit pada orang dewasa
turun di bawah tanda 35 oC
dan anak-anak.

Standar suhu normal jika pengukuran dilakukan di


bawah lipatan lengan (ketiak) adalah 36,5 oC. Untuk
Melakukan pencucian
termometer sebelum dan mendapatkan suhu yang setara dengan suhu mulut,
tambahkan 0,5 oC pada suhu yang terbaca.
sesudah digunakan.
Tahapan Swamedikasi

Langkah 1. Mendengarkan dan bertanya


Dapat dilakukan dengan menggunakan metode WWHAM, AS-METHODE, ENCORE. Tujuan
dari tahap ini adalah mengumpulkan informasi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang
gejala yang dikeluhkan.

Metode WWHAM

How long have the symptoms


What are the symptoms?/
Who is it for?/Untuk persisted?/Sudah berapa
Gejala apa yang
siapa obat tersebut? lama gejala tersebut
dialami?
dialami?

Medicines being taken for


Action already taken?/
other problems?/Obat-obat
Tindakan atau pengobatan
apa saja yang rutin
apa yang dilakukan?
digunakan?
Tahapan Swamedikasi

Langkah 1. Mendengarkan dan bertanya


Dapat dilakukan dengan menggunakan metode WWHAM, AS-METHODE, ENCORE. Tujuan
dari tahap ini adalah mengumpulkan informasi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang
gejala yang dikeluhkan.
S-Self or for some one
A-Age of patient?/ Usia
else?/ Untuk diri sendiri
pasien?
Metode AS-METTHOD atau orang lain?

M-Medicine the patient is E-Exactly what does the patient T-Time/Duration the
taking?/ Obat yang mean?/ Apa sesungguhnya yang symptoms?/ Kapan/lamanya
digunakan pasien saat ini? dimaksud pasien? gejala?

T-Taken anything or seen the doctor ?/


H-History of any disease or condition ?/
Sudah mendapat pengobatan apa
Riwayat penyakit atau gangguan tertentu?
saja atau ke dokter?

O-Other symptoms being experience ?/ Doing anything to aggreviate or alleviate the condition ?/ Melakukan
Gejala lain yang dialami saat ini? sesuatu yang dapat memperburuk atau meringankan keadaan?
Tahapan Swamedikasi

Langkah 1. Mendengarkan dan bertanya


Dapat dilakukan dengan menggunakan metode WWHAM, AS-METHODE, ENCORE. Tujuan
dari tahap ini adalah mengumpulkan informasi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang
gejala yang dikeluhkan.

The Basic 7 questions

Location, di mana Quality, gejalanya seperti apa Quantity, gejalanya


gejalanya? dan bagaimana rasanya? seberapa parah?

Timing, berapa lama atau seberapa Setting, bagaimana


sering berlangsung? kejadiannya?

Modifying factors, apa yang membuat terasa lebih Associated symptoms, gejala apa lagi
parah atau lebih nyaman? yang anda rasakan?
Tahapan Swamedikasi

Langkah 2. Pengambilan keputusan

Pada tahap ini, apoteker memutuskan apakah keluhan pasien harus ditangani atau
dirujuk ke dokter
Jika pasien mengalami hal berikut, maka perlu pertimbangan untuk dirujuk ke dokter

gejala yang kambuh


lamanya gejala terjadi rasa sakit yang sangat
atau memburuk

penggunaan satu atau


dugaan efek samping obat
lebih macam obat yang
dan gejala yang harus di
tepat namun tidak ada
waspadai
perbaikan kondisi pasien

Jika keputusannya adalah menangani keluhan pasien, maka proses pengambilan


keputusan didasarkan pada pengobatan berbasis bukti.

Anda mungkin juga menyukai