Anda di halaman 1dari 71

Seri Panduan Platform Merdeka Mengajar

Panduan Teknis Fitur


Pengelolaan Kinerja
Kepala Sekolah
Untuk Pengguna:
Kepala Sekolah
Disusun Oleh: Tim Kemendikbudristek dan Tim Pengembang Teknologi
Januari, 2024 | Versi 1.0 | Umum
Pengelolaan Kinerja

Pengelolaan kinerja di PMM adalah


alat bantu yang memudahkan guru
dan kepala sekolah menentukan
sasaran kinerja yang lebih
kontekstual dengan kebutuhan
satuan pendidikan dan
pengembangan karirnya, demi
peningkatan kualitas pembelajaran
murid.

Pengelolaan Kinerja untuk guru


terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Penilaian

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Aktor yang Terlibat dalam Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah di PMM

Pegawai Pejabat Penilai Kinerja

Pimpinan Tim kerja

Kepala Sekolah Kepala Dinas Pendidikan Pengawas Sekolah

Kepala Sekolah sebagai Pegawai mendapat Kepala Dinas Pendidikan adalah Pejabat Pengawas Sekolah adalah Pegawai yang
pembimbingan selama proses pengelolaan Penilai Kinerja yang berwenang dalam mendapatkan pendelegasian tugas dalam
kinerja untuk meningkatkan praktik kinerja yang membimbing Kepala Sekolah untuk mendampingi Kepala Sekolah meningkatkan
berdampak pada kualitas pembelajaran. meningkatkan kinerja sebagai pegawainya. praktik kinerjanya.

Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah pada PMM Kepala Dinas Pendidikan dapat Pengawas Sekolah menyusun rekomendasi
ditujukan bagi Kepala Sekolah berstatus ASN di mendelegasikan sebagian dari wewenangnya yang dilaporkan kepada Kepala Dinas
bawah naungan Pemerintah Daerah. kepada Pengawas Sekolah. Pendidikan. 3

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Halaman Beranda Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


01 PERENCANAAN KINERJA
1A Perencanaan Rencana
Kinerja
Halaman Beranda Pengelolaan Kinerja

1. Pada Beranda, klik


Pengelolaan Kinerja Anda

Untuk mengetahui linimasa


pengelolaan kinerja dapat dilihat
di laman Beranda
7

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Halaman Beranda Pengelolaan Kinerja - untuk Kepala Sekolah Plt.

Apabila Anda merupakan kepala


sekolah yang juga menjabat
sebagai kepala sekolah Plt di
satuan pendidikan lain, Anda perlu
mengisi perencanaan kinerja
untuk satdik di mana Anda
menjabat sebagai Plt. juga.

Mohon pastikan untuk mengajukan


perencanaan dan melakukan tahap
pelaksanaan untuk seluruh satuan
pendidikan Anda.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2

2. Klik Mulai

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Anda akan melihat data diri seperti
nama, NIP, status kepegawaian,
pangkat dan golongan, jenjang
jabatan, dan nama satuan
pendidikan.

3. Pastikan data diri Anda


sudah sesuai. Jika sudah,
klik Data sudah sesuai

Mohon melakukan pembaharuan


data di Dapodik apabila tidak
sesuai. Edit data hanya dapat
dilakukan sekali
10

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pada tahapan perencanaan, Anda
sebagai kepala sekolah dapat
merencanakan kinerja Anda
dengan memfokuskan dari satu
indikator berdasarkan Rapor
Pendidikan

Perencanaan Kinerja terdiri dari:

1. Praktik Kinerja
2. Pengembangan Kompetensi
3. Perilaku Kerja
4. Rangkuman

11

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Anda sudah masuk ke laman
Perencanaan Kinerja. Tahap
pertama yang perlu dilakukan
4 adalah memilih indikator yang
diprioritaskan untuk peningkatan
kinerja Anda.

Rekomendasi perencanaan Anda


didasari dari hasil capaian Rapor
Pendidikan satuan pendidikan
Anda.

4. Klik Rapor Pendidikan untuk


melihat hasil capaian

Untuk melihat detail indikator dan


target perilaku dapat dilihat
di lampiran ini
12

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Ada 8 pilihan indikator untuk
kepala sekolah. 8 sub indikator
turunan dari Indikator D3
Kepemimpinan Pembelajaran pada
Rapor Pendidikan.

Kepala Sekolah memilih 1 sub


indikator untuk ditingkatkan melalui
Siklus Peningkatan Kinerja.
5
8 pilihan indikator dapat diubah
sesuai prioritas pendidikan
nasional.

5. Pilih salah satu indikator


yang direkomendasikan
atau Anda dapat memilih
indikator lainnya jika merasa
kurang sesuai
6 6. Klik Ke pengembangan
Kompetensi

13

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pada laman Pengembangan
Kompetensi, Anda akan mengisi
Rencana Hasil Kerja (RHK). Perlu
diperhatikan terdapat minimal poin
untuk Rencana Hasil Kerja Anda.
Total poin yang perlu diajukan
minimal 32 dan maksimal 128
dalam satu semester.

6. Pilih Rencana Hasil Kerja


sesuai dengan yang ingin
6 Anda tingkatkan
7. Pilih berapa Target
Kuantitas yang ingin dicapai
8. Untuk menambahkan
7
Rencana Hasil Kerja, klik
Tambah

8 Bukti dukung berbeda-beda


tergantung dari RHK pilihan

14

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Akan muncul tambahan kotak
untuk Anda mengisi kembali
Rencana Hasil kerja. Pengisian
dilakukan sama seperti RHK
pertama.

9. Klik Hapus untuk


9
menghapus RHK Anda

Penambahan RHK dapat dilakukan


beberapa kali sesuai dengan
kebutuhan Anda.

9. Apabila pengisian sudah


sesuai, klik Ke Perilaku
Kerja untuk ke langkah
10 selanjutnya

15

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Perilaku Kerja adalah tindakan
kepala sekolah yang dapat dinilai
untuk peningkatan kualitas
pembelajaran dan sebagai pegawai
yang melayani masyarakat.

Pada laman Perilaku Kerja, Anda


dapat memilih indikator yang akan
diobservasi oleh kepala sekolah.

Ada 7 aspek yang dapat


diobservasi.
11
11. Pilih indikator perilaku
12. Klik Ke Rangkuman apabila
sudah diisi semua

12

16

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pada laman Rangkuman, Anda
dapat melihat seluruh hasil
pengisian perencanaan kinerja
Anda. Mohon untuk memastikan
pengisian sudah sesuai dan benar.

12. Klik Lanjut ajukan untuk


mengajukan perencanaan
Anda ke atasan

12

17

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


13. Klik Kumpulkan untuk
melanjutkan

13

18

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Perencanaan Kinerja Anda selesai
dan sebagai kepala sekolah,
perencanaan Anda akan otomatis
disetujui.

19

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Anda dapat menunggu periode
proses pelaksanaan kinerja.

Mohon untuk melakukan


pengecekan secara berkala.

20

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


02 PELAKSANAAN KINERJA
Ada beberapa variabel
pelaksanaan kinerja yang akan
dilakukan oleh Kepala Sekolah,
yaitu:

1. Praktik Kinerja
2. Pengembangan Kompetensi
3. Perilaku kerja
4. Dokumen Akuntabilitas
1
Anda dapat melakukan kegiatan-
kegiatan ini secara paralel.

22

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


I KONFIRMASI DATA
1

1. Klik Konfirmasi Data untuk


memulai konfirmasi data
atasan Anda

24

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2. Tulis kembali dengan tepat
dan sesuai Saya setuju
untuk konfirmasi ulang
data atasan.
3. Klik Lanjut
2

25

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


4. Pilih salah satu pilihan dari
data tim kerja. Apabila data
benar, pilih Ya. Apabila data
4
salah, pilih Tidak.
5. Pilih salah satu pilihan dari
data yang muncul mengenai
daerah dinas pendidikan
Anda. Apabila data benar,
pilih Ya. Apabila data salah,
pilih Tidak.
5 6. Apabila sudah sesuai, klik
Lanjut

26

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


7. Tulis kembali dengan tepat
dan sesuai Saya setuju
untuk lanjut dengan data
ini.
8. Klik Konfirmasi untuk
melanjutkan

27

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2.1 PRAKTIK KINERJA
A Form A: Diskusi Persiapan
Observasi Praktik Kinerja
1
1. Klik Cek Langkah Observasi

30

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Untuk melakukan observasi, ada
dokumen yang perlu diisi dan
pengisian dokumen ini perlu
dilakukan dengan berdiskusi
dengan atasan terlebih dahulu.

Mohon untuk tidak mengisinya


sendiri.

2 2. Klik Isi Dokumen untuk


memulai pengisian dokumen
persiapan observasi

31

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


3. Pilih perilaku yang akan
diobservasi oleh atasan
Anda. Anda dapat memilih
lebih dari satu
4. Tuliskan upaya yang ingin
Anda lakukan untuk
3
mempelajari Target Perilaku
yang akan diobservasi.
Jelaskan hingga maksimal
250 karakter

Untuk melihat detail indikator dan


target perilaku dapat dilihat
di lampiran ini
32

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Anda perlu mendiskusikan dengan
atasan kapan waktu Anda akan
diobservasi oleh atasan. Pastikan
untuk memastikan jadwal sudah
5
sesuai dan apabila nantinya ada
perubahan jadwal, mohon
diskusikan kembali secara
6
langsung dengan atasan atau
observer.

5. Pilih tanggal yang sudah


7
ditentukan bersama
6. Tentukan lokasi
observasinya
8 7. Tuliskan nama kegiatan
yang akan diobservasi
8. Tuliskan keterangan lain
apabila ada yang perlu
diketahui oleh atasan
(opsional)

33

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


9. Apabila ingin diteruskan di
lain waktu, dapat
menyimpan hasil pengisian
Anda dengan klik Simpan
draf
10. Apabila sudah selesai, klik
Kumpulkan

9 10

34

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


11. Konfirmasikan kembali
bahwa Anda betul akan
mengumpulkan dokumen ini
dengan klik Kumpulkan

11

35

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Dokumen berhasil terkumpul dan
langkah berikutnya adalah
pelaksanaan observasi yang akan
dilakukan oleh atasan.

Anda dapat meneruskan ke


pengisian dokumen tindak lanjut
apabila atasan sudah mengirimkan
dokumen hasil observasinya.

36

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


B Form C: Diskusi Tindak
Lanjut
Setelah observasi selesai
terlaksana, Anda perlu
mendiskusikan kembali dengan
kegiatan yang akan dilakukan
untuk tindak lanjut observasi.

1. Klik Isi Dokumen Tindak


1
Lanjut untuk memulai
pengisian dokumen tindak
lanjut

38

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mulailah untuk mengisi formulir
diskusi tindak lanjut observasi.
2 Pastikan untuk mengisinya sambil
berdiskusi dengan atasan.

2. Refleksikan hasil kegiatan


observasi yang sudah
dilakukan dengan mengisi
kolom ini.
3. Klik Cek Rating Observasi
untuk melihat hasil penilaian
observasi untuk
memudahkan refleksi

39

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


4

4. Isikan kolom-kolom ini untuk


menjelaskan rencana belajar
dari platform Merdeka
Mengajar (PMM) dalam
rangka berupaya untuk
meningkatkan kualitas
kinerja

40

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


5

5. Isikan juga pada bagian


pilihan belajar lainnya
apabila Anda ingin
meningkatkan praktik
kinerja menggunakan kanal
yang lain.

41

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


6. Apabila sudah terisi, klik
Kumpulkan. Hasil pengisian
formulir tindak lanjut
observasi ini akan ditinjau
oleh atasan

Kepala Sekolah selanjutnya akan


melakukan tindak lanjut dengan
Kebutuhan Dukungan
(Apa/Siapa)
melakukan pembelajaran dari
pilihan belajar yang sudah dipilih.

Lakukan pembelajaran Anda

42

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


C Form D: Refleksi Tindak
Lanjut
1. Klik Isi Dokumen untuk
mulai menuliskan hasil
refleksi setelah melakukan
pembelajaran pada proses
tindak lanjut

44

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2. Anda dapat melihat
ringkasan hasil pengisian
2 3
rencana tindak lanjut yang
sudah diajukan ke atasan
3. Isikan pada kolom-kolom ini
mengenai hasil belajar yang
sudah didapatkan dan
refleksikan proses kegiatan
belajar Anda menggunakan
pilihan belajar dari PMM

45

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


4 5
Apabila Anda juga memilih pilihan
belajar selain dari PMM, Anda juga
dapat mengelaborasi hasil belajar
Anda dan merefleksikannya juga
pada formulir ini.

4. Lihat ringkasan rencana


tindak lanjut Anda pada
kolom ini
5. Isikan pada kolom-kolom ini
mengenai hasil belajar yang
sudah didapatkan dan
refleksikan proses kegiatan
belajar Anda dengan pilihan
belajar selain di PMM

46

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


6. Apabila sudah terisi, klik
Kumpulkan. Hasil refleksi
tindak lanjut Anda akan
dikirimkan ke atasan untuk
ditinjau kembali

47

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Dengan begitu, pelaksanaan
Praktik Kinerja dengan kegiatan
observasi dan tindak lanjut sudah
selesai dilaksanakan.

48

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2.2 MENGUMPULKAN BUKTI DUKUNG
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Dalam kegiatan Pengembangan
Kompetensi, Kepala Sekolah akan
mengumpulkan bukti dukung dari
Rencana Hasil Kerja (RHK) yang
sudah direncanakan sebelumnya.

Bukti dukung akan sesuai dengan


RHK yang dipilih pada saat
perencanaan.

● Bukti dukung berbeda-beda


tergantung dari RHK yang
sudah disetujui
● Predikat Kinerja tidak
dihitung berdasarkan
lengkapnya Bukti Dukung
untuk Pengembangan
Kompetensi. Bukti Dukung
berfungsi untuk pertimbangan
atasan.
50

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


1. Untuk memulai
mengumpulkan hasil
kegiatan dari
Pengembangan
Kompetensi, klik
Kumpulkan

51

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2. Anda dapat melihat status
dari bukti dukung dari setiap
RHK yang sudah diajukan.
2
3. Apabila ada RHK dengan
3
status belum dikumpulkan,
klik Kumpulkan untuk
memulai mengunggah bukti
dukung di Pengelolaan
Kinerja

52

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


4. Klik Unggah untuk memulai
4 mengunggah dokumen bukti
dukung pada kegiatan yang
sudah dilaksanakan

53

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


5. Klik Unggah Dokumen atau
Ambil Karya
a. Pilih Unggah
Dokumen dari laptop
atau Komputer
apabila bukti dukung
5
tersimpan pada
a perangkat Anda
b. Pilih Ambil dari Bukti
Karya apabila Anda
mengerjakan
kegiatannya pada
PMM
b

54

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


6. Apabila sudah terunggah,
Anda dapat meninjau
kembali bukti dukung
dengan klik Cek
7. Atau Anda dapat klik Hapus
6 dan menggantinya dengan
dokumen yang lain. Anda
dapat menghapus dokumen
sebelum mengumpulkannya
7
ke atasan
8. Apabila dokumen sudah
lengkap, klik Kumpulkan
8

55

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Apabila Bukti Dukung dari
Pengembangan Kompetensi sudah
dikumpulkan, status akan berubah
menjadi Sudah Dikumpulkan dan
bukti Pengembangan Kompetensi
dapat langsung dilihat oleh atasan.

56

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2.3 MELIHAT INDIKATOR
PERILAKU KERJA
Anda dapat meninjau kembali
pilihan indikator yang difokuskan
pada Perilaku Kerja pada saat
perencanaan. Harapannya, Bapak
Ibu Kepala Sekolah dapat
melaksanakan nilai-nilai tersebut
selama masa Pengelolaan Kinerja.

1. Untuk meninjau kembali


pilihan indikator Anda, klik
Cek

60

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Anda dapat melihat indikator-
indikator yang difokuskan pada
setiap aspek pada halaman ini.

61

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pelajari lebih lanjut

Mulai akses Pengelolaan Kinerja di Platform


Merdeka Mengajar, sekarang!

Pahami alur dan penggunaan fitur Pengelolaan


Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di:

Pengelolaan
https://linktr.ee/pengelolaankinerjapmm
Kinerja Guru

Pengelolaan
Kinerja Kepala https://linktr.ee/pengelolaankinerjaKS
Sekola

Gunakan tautan ini untuk mendapatkan 62


informasi faktual dari Kemendikbudristek
L1 Indikator dan Target Perilaku

Lampiran penjelasan Indikator dan Fokus Perilaku pada Praktik Kinerja


Presentasi visi-misi satuan pendidikan
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya mengkomunikasikan visi-misi dan prioritas satuan pendidikan yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa
mempresentasikan visi-misi dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan disertai penjelasan yang mudah dipahami
sekolah secara konkret, ● Menyusun materi presentasi secara logis dan terstruktur, ● Menyampaikan terlalu banyak informasi yang tidak terkait
terstruktur, dan mudah dipahami dengan alur yang mudah diikuti langsung dengan visi misi sekolah
● Memberikan contoh atau situasi nyata yang relevan dengan ● Mempresentasikan visi misi dengan mengabaikan tingkat
keseharian untuk menjelaskan visi-misi sekolah pemahaman dan sudut pandang audiens
Kepala Sekolah melibatkan ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens audiens untuk berinteraksi atau merespon
yang meliputi perhatian, ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal
interaksi, dan respon aktif komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau
● Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebingungan
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau ● Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya
Kepala Sekolah mengajak ● Menjelaskan tindakan konkret yang bisa diambil oleh ● Menyampaikan tindakan yang bersifat normatif tapi tidak
audiens untuk beraksi sesuai audiens sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka konkret dan spesifik yang diharapkan dari audiens
peran dan tanggung jawab untuk mendukung visi-misi sekolah ● Menyampaikan ajakan beraksi yang terlalu berat atau tidak
masing-masing ● Menunjukkan bagaimana tindakan tersebut akan realistis bagi audiens
berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan ● Mengkomunikasikan ajakan beraksi dengan nada
manfaat yang akan dirasakan oleh sekolah dan siswa menuntut, bukan menginspirasi audiens untuk bertindak
● Menggunakan kata-kata yang menginspirasi dan demi masa depan siswa
memotivasi audiens untuk terlibat aktif dalam mewujudkan
visi-misi sekolah 65
Presentasi program satuan pendidikan
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya melakukan presentasi persuasif tentang program sekolah berbasis data dan berpusat pada peningkatan kualitas
pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah menyampaikan ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa
informasi dengan tepat, mudah dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan disertai penjelasan yang mudah dipahami
dipahami, dan relevan dengan ● Menyoroti detail penting dari program sekolah yang ● Menyampaikan semua detail program sehingga tidak
peningkatan pembelajaran
berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas terlihat hubungan antara program dengan peningkatan
pembelajaran kualitas pembelajaran
● Menjelaskan bagaimana program tersebut relevan dan ● Gagal menghubungkan program dengan tujuan
mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses
kualitas pembelajaran pembelajaran
Kepala Sekolah menggunakan ● Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk ● Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau tidak
data yang relevan untuk menjelaskan pentingnya program sekolah mendukung pentingnya program sekolah
mendukung efektivitas program ● Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas dan ● Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau
sekolah
mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau informasi teknis yang sulit dipahami
infografis ● Gagal menunjukkan bagaimana data dan bukti yang
● Menunjukkan hasil analisis data dalam mendukung disajikan secara langsung berhubungan dengan
pencapaian tujuan sekolah, khususnya peningkatan kualitas peningkatan kualitas pembelajaran
pembelajaran
Kepala Sekolah melibatkan ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens audiens untuk berinteraksi atau merespon
yang meliputi perhatian, ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal
interaksi, dan respon aktif
komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau
● Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebingungan 66
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau ● Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya
Menceritakan praktik baik kepemimpinan pembelajaran
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya mendokumentasikan praktik baik kepemimpinan dan menceritakannya pada komunitas belajar kepala sekolah
sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran dalam lingkup lebih luas.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah menunjukkan ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa
dokumentasi praktik baik yang dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan disertai penjelasan yang mudah dipahami
relevan dan berdampak pada ● Menyoroti detail penting dari program sekolah yang ● Menyampaikan semua detail program sehingga tidak
kepemimpinan pembelajaran
berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas terlihat hubungan antara program dengan peningkatan
pembelajaran kualitas pembelajaran
● Menjelaskan bagaimana program tersebut relevan dan ● Gagal menghubungkan program dengan tujuan
mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses
kualitas pembelajaran pembelajaran
Kepala Sekolah menyampaikan ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa
informasi dengan tepat, mudah dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan disertai penjelasan yang mudah dipahami
dipahami, dan relevan dengan ● Menyoroti detail penting praktik baik kepemimpinan ● Menyampaikan semua detail praktik baik kepemimpinan
peningkatan pembelajaran
pembelajaran yang berkaitan langsung dengan peningkatan pembelajaran sehingga tidak terlihat hubungan antara
kualitas pembelajaran program dengan peningkatan kualitas pembelajaran
● Menjelaskan bagaimana praktik baik kepemimpinan ● Gagal menghubungkan praktik baik kepemimpinan
pembelajaran tersebut relevan dan mendukung tujuan pembelajaran dengan tujuan keseluruhan sekolah atau
umum sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran manfaatnya bagi proses pembelajaran
Kepala Sekolah melibatkan ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens audiens untuk berinteraksi atau merespon
yang meliputi perhatian, ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal
interaksi, dan respon aktif
komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau
● Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebingungan 67
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau ● Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya
Memandu perencanaan pembelajaran
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya memandu pertemuan perencanaan program dan anggaran sekolah berbasis data yang berpusat pada peningkatan
kualitas pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah memimpin ● Mendengarkan kontribusi peserta dengan seksama dan ● Datang ke pertemuan tanpa persiapan yang memadai,
diskusi dengan fokus pada merespons atau menindaklanjutinya secara konstruktif termasuk kekurangan agenda yang jelas
pencapaian tujuan yang ● Fasilitasi Diskusi: Mengarahkan diskusi agar tetap fokus ● Mendominasi percakapan dan tidak memberi kesempatan
ditetapkan secara efektif dan
pada tujuan pertemuan dan mendorong partisipasi dari kepada peserta lain untuk berkontribusi
efisien
semua peserta ● Mengizinkan pertemuan berlangsung terlalu lama atau
● Memberikan ringkasan yang jelas dari hasil pertemuan dan tidak selesai tepat waktu
tindak lanjut yang diperlukan
Kepala Sekolah menggunakan ● Memperhatikan konteks dimana data dikumpulkan dan ● Membuat keputusan penting tanpa dasar data yang solid
hasil analisis data sebagai dasar dianalisis untuk memastikan relevansi dan keakuratannya atau hanya berdasarkan intuisi
pengambilan keputusan terkait ● Mengkomunikasikan temuan dan data secara jelas kepada ● Tidak berbagi atau menjelaskan data yang relevan dengan
rencana pembelajaran
semua pemangku kepentingan terkait anggota tim atau pemangku kepentingan lainnya
● Mengevaluasi keputusan yang dibuat dan bersedia ● Menolak untuk merevisi keputusan meskipun data baru
menyesuaikan rencana berdasarkan data baru atau tren menunjukkan kebutuhan untuk perubahan atau
yang muncul penyesuaian
Kepala Sekolah memandu ● Mendefinisikan kriteria yang spesifik, realistis, dan dapat ● Menetapkan kriteria yang tidak jelas, tidak terukur, atau
penetapan kriteria dan diukur untuk monitoring efektivitas pelaksanaan rencana tidak realistis sehingga sulit untuk dimonitoring
mekanisme monitoring pembelajaran ● Mengabaikan untuk membuat keputusan mekanisme
pelaksanaan pembelajaran
● Menetapkan cara monitoring yang tepat, realistis dan monitoring berkala sehingga kesempatan untuk
sepanjang semester
efektif untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan pembenahan dan perbaikan terlewat
rencana pembelajaran ● Mengabaikan partisipasi dan umpan balik dari guru,
● Melibatkan guru, peserta didik dan pihak lain dalam proses peserta didik dan pihak lain dalam proses monitoring 68
monitoring untuk mendapatkan perspektif beragam dan
umpan balik yang komprehensif
Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya memandu refleksi pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan yang berpusat pada peningkatan kualitas
pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah memandu ● Terbuka dalam mengakui kesulitan yang dihadapi dan ● Menghindari atau menolak membahas kesulitan yang
refleksi mendalam termasuk menganalisisnya secara mendalam untuk memahami dihadapi, sehingga peluang untuk belajar dari pengalaman
membicarakan umpan balik dari penyebab dan dampaknya terlewat
warga sekolah secara terbuka
● Melakukan refleksi secara jujur dan objektif, tanpa ● Hanya melakukan refleksi yang bersifat permukaan tanpa
menyalahkan atau membuat justifikasi yang tidak perlu mengeksplorasi masalah secara lebih mendalam,
● Mencari contoh spesifik dari pengalaman atau situasi termasuk menyalahkan keadaan atau kondisi sarana
tertentu untuk mendukung refleksi prasarana
● Menolak untuk melihat dari perspektif orang lain atau
mempertimbangkan pendapat yang berbeda
Kepala Sekolah menunjukkan ● Menjelaskan cara pelibatan warga sekolah yang mudah dan ● Menjelaskan umpan balik dari warga sekolah secara umum
keterlibatan warga sekolah realistis serta hasil umpan balik spesifik dari warga sekolah dan tidak menjelaskan cara mendapatkannya
dalam refleksi pelaksanaan terhadap kurikulum sekolah ● Bersikap defensif terhadap umpan balik dari warga
kurikulum
● Menerima umpan balik dari warga sekolah dengan sikap sekolah termasuk bersikukuh dengan pendapatnya sendiri
terbuka dan merespon secara konstruktif untuk dan menyalahkan keadaan
peningkatan kualitas pembelajaran ● Mengabaikan umpan balik dari warga sekolah termasuk
● Menghargai dan mempertimbangkan berbagai sudut menghindari pembicaraan tentang kesulitan dan
pandang dari warga sekolah termasuk dari kelompok perbedaan sudut pandang
minoritas dalam proses refleksi.pengelolaan kurikulum
sekolah

69
(Lanjutan) Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya memandu refleksi pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan yang berpusat pada peningkatan kualitas
pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah menunjukkan ● Menunjukkan sikap terbuka dan kesediaan untuk menerima ● Menunjukkan keengganan untuk menerima perubahan,
kesediaan melakukan penyesuaian konsep dan pelaksanaan kurikulum meskipun ada bukti yang menunjukkan kebutuhan untuk
adaptasi/pembaharuan kurikulum berdasarkan hasil refleksi adaptasi terhadap kurikulum
berdasarkan refleksi warga
● Mempertimbangkan pilihan adaptasi dan pembaharuan ● Menetapkan perubahan atau pembaharuan kurikulum
sekolah
kurikulum dengan meminta masukan untuk analisis secara terburu-buru tanpa analisis dan perencanaan yang
kelebihan dan kelemahan setiap pilihan memadai
● Menerapkan perubahan atau pembaharuan kurikulum ● Mengabaikan dampak pembaharuan kurikulum pada
secara bertahap dan sistematis, memastikan transisi yang peserta didik, guru, orangtua dan pengelolaan
mulus bagi warga sekolah pembelajaran secara keseluruhan

70
Aktivasi kegiatan komunitas belajar
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya mengomunikasikan arahan untuk memotivasi guru aktif terlibat dalam kegiatan komunitas belajar yang berpusat
pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah menyampaikan ● Memilih kata-kata yang jelas dan mudah dipahami untuk ● Menggunakan bahasa atau istilah yang terlalu teknis atau
informasi dengan tepat, mudah mengkomunikasikan informasi tentang komunitas belajar jargon tanpa penjelasan yang mudah dipahami
dipahami, dan relevan dengan ● Menyusun informasi dengan urutan yang logis dan mudah ● Menyampaikan informasi secara acak atau tanpa struktur
peningkatan pembelajaran
diikuti yang jelas
● Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar dari ● Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar
sudut pandang dan kepentingan guru serta dampaknya sebatas dari sudut pandang regulasi dan kepentingan
pada peningkatan kualitas pembelajaran satuan pendidikan
Kepala Sekolah menggunakan ● Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk ● Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau tidak
data yang relevan untuk menjelaskan pentingnya komunitas belajar mendukung pentingnya komunitas belajar
mendukung efektivitas ● Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas dan ● Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau
komunitas belajar
mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau informasi teknis yang sulit dipahami
infografis ● Menunjukkan praktik baik yang tidak relevan dengan peran
● Menunjukkan cerita praktik baik sebagai bukti efektivitas komunitas belajar dalam peningkatan kualitas
komunitas belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran pembelajaran
Kepala Sekolah melibatkan ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens audiens untuk berinteraksi atau merespon
yang meliputi perhatian, ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal
interaksi, dan respon aktif
komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau
● Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebingungan
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau ● Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya 71
Siklus peningkatan kualitas praktik pembelajaran
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya melakukan persiapan observasi kelas, pelaksanaan observasi kelas, diskusi tindak lanjut dan refleksi tindak lanjut
untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah memandu ● Mendiskusikan Target Perilaku yang relevan dengan ● Menuntut Target Perilaku yang banyak dan pada level
Diskusi Persiapan observasi indikator kinerja serta realistis untuk dipraktikkan dan yang sulit dipraktikkan oleh guru
kinerja guru secara terbuka dan ditingkatkan kualitasnya oleh guru ● Membiarkan guru memilih sendiri rencana pembelajaran,
realistis dengan peningkatan
● Mendiskusikan rencana pembelajaran yang sesuai tanpa memberi arahan dan umpan balik
kinerja
kebutuhan guru, dan realistis dilakukan ● Menetapkan standar perilaku yang harus dilakukan guru
● Mendiskusikan rencana observasi kinerja yang relevan dengan mengabaikan konteks rencana pembelajaran
dengan rencana pembelajaran serta realistis dilakukan
Kepala Sekolah melaksanakan ● Memastikan lingkungan observasi nyaman dan mendukung, ● Membiarkan lingkungan observasi yang menegangkan
Observasi Kinerja guru secara meminimalisir gangguan untuk pengamatan yang efektif atau banyak gangguan
efektif dengan menetapkan ● Mencatat perilaku-perilaku kunci yang relevan dengan ● Membuat catatan perilaku yang bersifat normatif dan
rating berdasarkan bukti perilaku
kriteria observasi kinerja umum atau tidak spesifik
● Menetapkan rating observasi kinerja yang realistis ● Menetapkan rating observasi yang berlebihan
berdasarkan bukti-bukti yang tercatat berdasarkan kesan umum yang didapatkan
Kepala Sekolah memandu ● Menggunakan teknik pertanyaan dan diskusi yang ● Menunjukkan komunikasi yang bersifat normatif sehingga
Diskusi dan Refleksi Tindak menumbuhkan keberanian guru mengakui kesulitan yang guru ragu-ragu dalam melakukan refleksi
Lanjut secara terbuka dan dialaminya ● Mendikte atau membiarkan guru menetapkan tujuan dan
realistis dengan peningkatan
● Mendiskusikan kesepakatan tujuan dan rencana belajar rencana belajar untuk peningkatan kinerjanya
kinerja
yang relevan dengan kesulitan guru serta realistis dilakukan ● Memberikan nasihat yang bersifat normatif tapi tidak
● Memberikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik menyebutkan perilaku yang perlu diperbaiki
menumbuhkan kesadaran guru belajar meningkatkan
kinerjanya 72
Refleksi program pengembangan kompetensi guru
Indikator Keberhasilan:
Tingkat upaya memandu refleksi pelaksanaan program pengembangan kompetensi guru yang berpusat pada peningkatan kualitas
pembelajaran.

Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari


Kepala Sekolah memandu ● Terbuka dalam mengakui kesulitan yang dihadapi dan ● Menghindari atau menolak membahas kesulitan yang
refleksi mendalam termasuk menganalisisnya secara mendalam untuk memahami dihadapi, sehingga peluang untuk belajar dari pengalaman
membicarakan kesulitan dalam penyebab dan dampaknya terlewat
pengembangan kompetensi guru
● Melakukan refleksi secara jujur dan objektif, tanpa ● Hanya melakukan refleksi yang bersifat permukaan tanpa
menyalahkan atau membuat justifikasi yang tidak perlu mengeksplorasi masalah secara lebih mendalam,
● Mencari contoh spesifik dari pengalaman atau situasi termasuk menyalahkan keadaan atau kondisi sarana
tertentu untuk mendukung refleksi prasarana
● Menolak untuk melihat dari perspektif orang lain atau
mempertimbangkan pendapat yang berbeda
Kepala Sekolah melibatkan guru ● Membangun suasana pertemuan yang nyaman dan terbuka ● Membiarkan suasana pertemuan yang menegangkan dan
dalam memberikan umpan balik bagi siapa saja untuk menyampaikan umpan balik kaku sehingga melahirkan keraguan menyampaikan
termasuk terhadap jenis dan ● Aktif mendorong guru untuk memberikan umpan balik umpan balik
besaran dukungan ke guru
tentang program pengembangan kompetensi ● Mengabaikan atau tidak menghargai umpan balik yang
● Menerima dan menanggapi umpan balik dari guru secara diberikan oleh guru
konstruktif dan menggunakannya untuk perbaikan program ● Tidak memperhatikan atau menanggapi kebutuhan
spesifik dan dukungan yang dibutuhkan oleh guru
Kepala Sekolah mengeksplorasi ● Mengajak dan memberi kesempatan pada guru ● Memberi seruan pada guru untuk menerapkan hasil
hasil pengembangan kompetensi menceritakan penerapan hasil program pengembangan pengembangan kompetensinya
pada perubahan praktik dan kompetensi ● Mengabaikan kekeliruan atau bahkan menilai buruk
kualitas pembelajaran guru
● Mengakui kekeliruan guru sebagai sebuah upaya belajar kekeliruan guru
yang penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran ● 73
Membicarakan topik yang bersifat normatif atau regulasi
● Menceritakan hasil pengumpulan data sebelum pertemuan untuk menuntut guru melakukan pengembangan
berupa praktik baik guru atau respon dari peserta didik kompetensi guru

Anda mungkin juga menyukai