Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN


APLIKASI e-RAPOR pada
KURIKULUM MERDEKA

Disampaikan oleh: Elly Wismayanti

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Konsep e-Rapor Kurikulum Merdeka

e-Rapor Kurikulum Merdeka adalah sebuah sistem


aplikasi manajemen pelaporan hasil belajar (dapat
berbasis web) yang merupakan opsi alat bantu dan
dapat mengubah pola kerja guru dari pola manual
ke pola digital, yang terintegrasi ke Dapodik,
serta dikembangkan dengan mengacu pada
prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen pada
Kurikulum Merdeka, dan panduan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta mudah
digunakan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Prinsip-prinsip Pengembangan e Rapor

PRINSIP KETERANGAN
Efektif dan efisien Dikembangkan dengan menu yang sederhana, mudah dipahami dan dimanfaatkan sesuai dengan
fungsinya sehingga tidak menyulitkan guru dengan urusan administrasi karena hanya menginput
satu nilai sebagai kesimpulan akhir proses pembelajaran dan asesmen.
Valid Menggunakan data terkini yang menggambarkan kondisi peserta didik bersumber dari data pokok
pendidikan (dapodik).
Mudah dikelola Terdapat pembagian peran user untuk memudahkan dalam menginput dan mengorganisasikan
nilai.
Informatif Menampilkan nilai dan deskripsi yang menerangkan tujuan pembelajaran yang sudah tercapai atau
perlu pendampingan pada masing-masing mata pelajaran
Berkelanjutan Nilai pada e-Rapor bisa digunakan secara berkelanjutan, tidak terputus saat pergantian semester
atau perubahan versi.
Integratif Mengelola rapor intrakurikuler dan rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu
perangkat.
Terenkripsi / Aman Melindungi data yang terdistribusi dan dikelola, terutama data-data profil peserta didik.
Transparan Prosedur dan kriteria e-Rapor terbuka, dapat diketahui oleh stakeholders.
Kompatibel Dapat diakses dan dimanfaatkan berbagai jenis perangkat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Prinsip-prinsip Penggunaan e Rapor

PRINSIP KETERANGAN

Opsional e-Rapor menjadi perangkat yang membantu manajemen penilaian di satuan pendidikan,
dengan manfaat yang disediakan, bisa dipilih sebagai sebuah bantuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan fungsi manajemen penilaian tersebut.
Sederhana Hanya menginputkan satu nilai akhir dari proses pembelajaran dan asesmen yang telah
dilaksanakan oleh guru di satuan pendidikan.
Integritas Walaupun nilai yang diinput hanya satu nilai akhir, tetapi proses asesmen tetap
dilaksanakan dengan menjunjung tinggi integritas guru dalam melaksanakan asesmen.
Akuntabel Nilai yang diinput harus dapat dipertanggungjawabkan sebagai profesional judgement dari
guru.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


HAL - HAL YANG DIINFORMASIKAN
PERAN MUATAN UNDUH

Administrator, Guru, Wali Kelas Intrakurikuler dan Projek P5 Unduh dan Helpdesk

● Peran dan Tugas Administrator ● Rapor intrakurikuler ● Unduhan Aplikasi


● Peran dan Tugas Guru dan Wali Kelas ● Rapor P5 ● Helpdesk

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Perlu diperhatikan
ADMIN DAPODIK & GURU
Proses pada aplikasi e-Rapor didasari oleh data
yang terdapat pada DAPODIK masing-masing
satuan pendidikan.

Kunci utama agar proses pemanfaatan aplikasi


e-Rapor dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai, maka perlu dipastikan data DAPODIK-
nya sudah VALID dan BENAR.

Pengguna WAJIB membaca dan memahami


Panduan Pembelajaran dan Asesmen serta
Manual Aplikasi e-Rapor.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


SOSIALISASI
PENINGKATAN Penilaian
Pembelajaran
(Asesmen)
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


Asesmen merupakanJENDERAL
DIREKTORAT bagian terpadu PENDIDIKAN
dari proses pembelajaran,
ANAK dengan demikian
USIA DINI,asesmen dapat
PENDIDIKAN DASAR, DAN
dirancang selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
PENDIDIKAN MENENGAH
Sehingga kegiatan penilaian
KEMENTERIAN terintegrasi dan berkaitan
PENDIDIKAN, dengan pembelajaran
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen) pada Kurikulum Merdeka

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


1
SOSIALISASI
Masih ingatkah
dengan bagian
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

PENINGKATAN
ini?
2 Mengembangkan Perencanaan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Mengolah Hasil Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


4 Pelaporan
DIREKTORAT JENDERAL
Kemajuan Belajar
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Sumber: PENDIDIKAN,
Kepmendikbud No.56 Tahun
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
KEBUDAYAAN,
2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN RISET, DAN TEKNOLOGI
KURIKULUM DALAM
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

SOSIALISASI Untuk menyusun perencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada Capaian Pembelajaran
perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).

PENINGKATAN
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
Tujuan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
Kriteria
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur Tujuan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir
(TP) DIREKTORAT
Lingkup materi
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Pembelajaran fase.
terdiriDIREKTORAT
atas: JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, (ATP)PENDIDIKAN DASAR, DAN
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
PENDIDIKAN MENENGAH
akhir satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:

SOSIALISASITeknik 1
PENINGKATAN Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

MUTU PENDIDIKAN
Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Teknik 3
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Merumuskan TP Lintas ANAK
PENDIDIKAN Elemen USIA
CP DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:

SOSIALISASI 1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik

PENINGKATAN
2
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang
termuat dalam CP tercapai.
masing-masing mata
pelajaran, karena
terdapat CP berbasis
konten (PP,
MUTU PENDIDIKAN Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
Matematika), sintaks
(Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
kompetensi (Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir referensi, poin utamanya
4 fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan adalah “operasional”
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik. (kompetensinya terukur).

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Komponen Perangkat Pembelajaran
Perlu
diketahui
Perencanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:

SOSIALISASI
PENINGKATAN Tujuan
Langkah/
Kegiatan
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Pembelajaran Pembelajaran

Perencanaan
pembelajaran ditentukan ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan
● Menunjukkan bagaimana
(untuk pendidikan khusus
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
kurikulum satuan pendidikan
media pembelajaran
memperhatikan kebutuhan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK digunakanUSIA DINI, PENDIDIKAN
peserta didik) DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran

SOSIALISASI
Melaksanakan asesmen sumatif di akhir
PENINGKATAN 5
pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat Siklus 2
Pendidik melakukan asesmen di awal
pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
individu peserta didik untuk mempelajari materi
digunakan sebagai asesmen awal pada perencanaan
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran berikutnya. dan
pelaksanaan
yang telah dirancang

pembelajaran
dan asesmen

4 3
Berdasarkan hasil asesmen awal, pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
PERTAMA
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
DIREKTORAT
formatif untuk JENDERAL PENDIDIKAN
memonitor kemajuan belajar ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
membuat DASAR,
penyesuaian untuk DAN
sebagian peserta
didik
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Formatif Sumatif


Terpadu dengan proses ● Merupakan alat ukur untuk
Karakteristik pembelajaran, sehingga asesmen mengetahui pencapaian hasil
Asesmen Formatif dan Sumatif formatif dan pembelajaran menjadi suatu belajar peserta didik dalam satu
kesatuan. Perencanaan asesmen lingkup materi atau periode tertentu,
SOSIALISASI formatif dibuat menyatu dengan
perencanaan pembelajaran;
misalnya satu lingkup materi, akhir
semester, atau akhir tahun ajaran;
PENINGKATAN ● Melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaannya (misalnya melalui
● Capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan kriteria

MUTU PENDIDIKAN
“Pendidik dan satuan
penilaian diri, penilaian antarteman, dan
refleksi metakognitif terhadap proses
capaian yang telah ditetapkan
● Digunakan pendidik atau satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan efektivitas program pembelajaran.
mengatur pelaksanaan penguasaan dalam berbagai ranah,
asesmen formatif meliputi sikap, pengetahuan, dan
maupun sumatif melalui keterampilan, sehingga dibutuhkan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
berbagai teknik guna metode/strategi pembelajaran dan
DIREKTORAT
mengukur danJENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
teknik/instrumen.
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam
PENDIDIKAN MENENGAH
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
KEMENTERIAN
pembelajaran” PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
SOSIALISASIbersamaan dengan proses
pembelajaran ●
akhir jenjang)
Hasilnya akan digunakan sebagai

PENINGKATAN
● menggunakan berbagai teknik
asesmen sesuai dengan target
bahan pengolah laporan hasil
belajar
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
MUTU PENDIDIKAN
● memberikan umpan balik baik
untuk peserta didik maupun
dilakukan walaupun data hasil
pengukuran capaian telah didapat Perlu
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik diketahui
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
rapor

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
bersifat informatif
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Hal yang PENDIDIKAN
harus diperhatikan DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
dalam melaksanakan Sumatif
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen
Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan
hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.

Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`

SOSIALISASI1 Ra p o r

PENINGKATAN
2
MUTU PENDIDIKAN Porto folio

3 Diskusi/Konferensi

4 Pameran
DIREKTORAT SEKOLAH Karya
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bentuk Laporan Hasil Belajar

1 Ra p o r

Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan


SOSIALISASI
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
PENINGKATAN
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN
Komponen pada Rapor DIKDASMEN
Catatan:
1. Identit as p e s e r t a d i d i k Format dapat disesuaikan
2. N a m a satuan pendidikan
berdasarkan struktur kurikulum
masing-masing
3. Kelas jenjang.
4. Semester
5. Ma t a pelajaran Deskripsi capaian kompetensi
6. Nilai DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
peserta didik berisi informasi
7. Deskripsi tentang kompetensi yang sudah
DIREKTORAT
8. C a t a t a n gJENDERAL
uru PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
dicapai dan kompetensi yang
DAN
9. Presensi PENDIDIKAN MENENGAH
perlu ditingkatkan. Deskripsi
1 0 . KEMENTERIAN
K e g i a t a n ekstrakurikuler.
PENDIDIKAN,menggunakan
KEBUDAYAAN, kalimat positif
RISET, DAN TEKNOLOGI
dan memotivasi.
Rapor Intrakurikuler

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


Tampilan Pelengkap Rapor Siswa

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila
SOSIALISASI
❏ Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar
PENINGKATAN
ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
❏ Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
MUTU
❏ AsesmenPENDIDIKAN
akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
❏ Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan (fase D) ditempatkan dalam kriteria
“Berkembang Sesuai Harapan”.
❏ Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
❏ Pelaporan hasil belajar terpisah dengan
DIREKTORAT SEKOLAHrapor intrakurikuler,
MENENGAH diberikan 1 kali dalam
PERTAMA
setahun.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Rapor P5

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


LINK UNDUHAN
Silahkan mengunjungi laman masing-masing direktorat

1. SD: ditpsd.kemdikbud.go.id
2. SMP: ditsmp.kemdikbud.go.id
3. SMA: sma.kemdikbud.go.id
4. SMK: smk.kemdikbud.go.id
5. PMPK: pmpk.kemdikbud.go.id

Hubungi Helpdesk IKM

WhatsApp :
081281435091
Terima Kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


27

Anda mungkin juga menyukai