Anda di halaman 1dari 5

NIM : 09031182328001

Nama : Aliya Faiza


Mata Kuliah : MPK Bahasa Indonesia
Dosen Penguji: Drs. Nandang Heryana, M. Pd.
1. Sebutkan dan jelaskan empat alasan mengapa pada tahun 1928 yang dijadikan bahasa
Indonesia adalah bahasa Melayu Riau?
Jawab :
1. Kesamaan Struktural: Bahasa Melayu Riau memiliki struktur yang mirip dengan
bahasa Melayu yang digunakan secara luas di wilayah Nusantara. Struktur gramatikalnya
yang sederhana dan sistem pengucapannya yang jelas membuatnya mudah dipelajari dan
dipahami oleh berbagai suku bangsa di Indonesia.

2. Ketersebaran Geografis: Bahasa Melayu Riau digunakan secara luas dalam


perdagangan dan interaksi sosial di wilayah Riau dan sekitarnya, serta merupakan bahasa
lingua franca di banyak bagian Nusantara. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang
tepat untuk menjadi dasar pembentukan bahasa nasional yang bisa diterima oleh berbagai
suku bangsa di Indonesia.

3. Aspek Sejarah: Bahasa Melayu Riau memiliki warisan sejarah yang kaya sebagai
bahasa perdagangan dan interaksi antarbangsa di wilayah Nusantara. Sebagai bahasa
yang digunakan oleh pedagang, pelaut, dan penduduk asli di daerah tersebut, bahasa
Melayu Riau memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan bahasa-bahasa di
Indonesia.

4. Keberagaman Budaya: Bahasa Melayu Riau juga dipilih karena mampu


merepresentasikan keberagaman budaya dan etnis di Indonesia. Sebagai bahasa
perdagangan yang digunakan oleh berbagai suku bangsa, bahasa Melayu Riau dianggap
sebagai bahasa netral yang tidak memihak kepada satu kelompok etnis tertentu, sehingga
dapat menjadi dasar pembentukan identitas nasional yang inklusif.

2. Kapan bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa nasional dan kapan sebagai bahasa
negara? Apa saja fungsinya?
Jawab :
Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa nasional pada tanggal 28 Oktober 1928, saat
itu merupakan hari Sumpah Pemuda. Sedangkan sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia
dikukuhkan pada tanggal 17 Agustus 1945, saat Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Fungsi-fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara adalah
sebagai berikut:

A). Bahasa Nasional:


- Memperkuat Identitas Nasional: Bahasa Indonesia digunakan untuk memperkuat
kesatuan dan identitas nasional bangsa Indonesia di tengah keberagaman suku, budaya,
dan bahasa.
- Sarana Komunikasi: Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif
di seluruh wilayah Indonesia, memungkinkan orang dari berbagai latar belakang untuk
berinteraksi tanpa hambatan bahasa.
- Mendukung Pendidikan: Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia digunakan dalam
sistem pendidikan di seluruh Indonesia, dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi,
untuk memfasilitasi proses pembelajaran yang merata dan efektif.
- Pemersatu Bangsa: Bahasa Indonesia menjadi simbol kesatuan bangsa dan semangat
persatuan di antara berbagai suku dan etnis di Indonesia.

B). Bahasa Negara:


- Resmi dalam Administrasi Pemerintahan: Bahasa Indonesia digunakan secara resmi
dalam semua dokumen pemerintah, keputusan, undang-undang, peraturan, dan
komunikasi resmi lainnya.
- Hukum dan Keadilan: Bahasa Indonesia digunakan dalam sistem peradilan dan
pengadilan di Indonesia, memastikan bahwa proses hukum dapat dilakukan secara adil
dan efisien.
- Diplomasi dan Hubungan Internasional: Bahasa Indonesia digunakan dalam hubungan
diplomatik dengan negara-negara lain dan dalam perjanjian internasional yang melibatkan
Indonesia.
- Media dan Publikasi Resmi: Bahasa Indonesia digunakan dalam media resmi seperti
siaran televisi, surat kabar, dan publikasi pemerintah untuk menyampaikan informasi
kepada masyarakat secara luas.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara memainkan
peran penting dalam memperkuat identitas nasional, memfasilitasi komunikasi dan
pembangunan nasional, serta menjaga kesatuan dan persatuan di Indonesia.
3. Apa yang dimaksud dengan kutipan dan apa syarat-syarat mengutip secara langsung.
Bagaimana cara mengutip langsung lebih dari 4 baris dan bagaimana kalau kurang dari 40 kata
(4 baris)?Jelaskan!
Jawab :
A). Kutipan adalah catatan yang berisi penjelasan, pendapat, dan rumusan yang diambil dari
buku, majalah, atau surat kabar yang dibaca dalam menunjang tersajinya laporan
teknis.
Berikut syarat syarat mengambil kutipan :
1. Menyertakan sumber: Setiap kali Anda mengutip langsung dari sumber
tertentu, Anda harus menyertakan referensi atau informasi yang jelas tentang
sumbernya. Ini biasanya mencakup nama penulis, judul publikasi, tahun
publikasi, dan nomor halaman (jika relevan). Dalam konteks akademik, sistem
kutipan seperti APA, MLA, atau Chicago Style sering digunakan untuk format
kutipan yang tepat
2. Tidak mengubah kata-kata: Kutipan harus mengikuti teks asli seakurat
mungkin. Anda tidak boleh mengubah kata-kata, ejaan, atau tanda baca dalam
kutipan. Jika Anda perlu menyoroti atau menekankan bagian tertentu, gunakan
tanda kutip (" ") atau tanda tebal.
3. Penyisipan yang tepat: Kutipan harus diletakkan dalam tanda kutip (") atau
diindentasi jika lebih dari satu paragraf. Ini membantu pembaca untuk
membedakan antara teks asli dan analisis atau komentar Anda sendiri.
4. Jangan menambahkan atau mengurangi: Anda tidak boleh menambahkan
atau mengurangi teks dalam kutipan untuk memengaruhi maknanya. Jika Anda
perlu menambahkan konteks atau keterangan untuk memahami kutipan,
gunakan tanda kurung siku ([ ]) atau tanda elipsis (...) untuk menandai
perubahan.
5. Memberikan konteks: Kutipan harus selalu ditempatkan dalam konteks yang
sesuai. Ini memungkinkan pembaca untuk memahami mengapa kutipan tersebut
relevan dengan argumen atau topik yang sedang dibahas.
- cara mengutip langsung lebih dari 4 baris dan bagaimana kalau kurang dari 40
kata (4 baris) adalah, Jika kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris, kutipan
dipadukan dalam teks dan ditandai dengan tanda kutip. Jika 40 kata atau lebih,
atau 4 baris atau lebih, paparkan kutipan dalam bentuk alinea tersendiri, tanpa
disertai tanda kutip.
4. Apa yang dimaksud dengan kerangka karangan dan apa keuntungan kerangka
karangan bagi penulis ?
Jawab :
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Keuntungan kerangka karangan bagi penulis ialah mempermudah pengarang
menuliskan karangannya, dapat mencegah mengolah pengulangan ide, serta
mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah ditetapkan. Membantu
pengarang mengatur klimaks yg berbeda-beda dalam karangan.
5. Susunlah daftar pustaka dari sumber rujukan berikut:
1) dari buku Sosio Linguistik: Perkenalan Awal karangan Abdul Chaer dan Leoni
Agustina yang diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Rineka Cipta tahun 2004,
2) dari artikel yang berjudul “Berbahasa dan Berkarakter: Suatu Upaya Pendidikan”
karya Dr. Agus Saripudin yang dimuat dalam Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan
Pembelajaran Volume 1, Nomor 2, November 2014, halaman 75 – 82,
3) dari internet dengan judul “Just Read Now” yang ditulis oleh Beacon pada tahun
1977 dan diakses pada tanggal 30 Nopember 2019 dari alamat
http://www.JustReadNow.Com/ Strategi/Webbing.html,
4) dari buku karya Rita L. Atkinson dan Richard yang diterjemahkan oleh Nurjannah
Taufik dan Agus Dharma dengan judul Pengantar Psikologi pada tahun 1996,
diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Erlangga,
5) dari buku yang berjudul Communication Theories: Origins, Methods, & Uses in the
Mass Media karya Werners J. Severin – James W. Tankard, Jr. yang dialihbahasakan
oleh Sugeng Hariyanto dengan judul Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di dalam Media Massa (Edisi kelima) yang diterbitkan oleh Prenada Media
Jakarta pada tahun 2005.
Jawab :
Berikut adalah daftar pustaka dengan struktur yang benar:
1) Chaer, A., & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta.
2) Saripudin, A. (2014). Berbahasa dan Berkarakter: Suatu Upaya Pendidikan. Artikel
yang dimuat dalam Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran, 1(2), 75–82.
3) Beacon. (1977). Just Read Now. Diakses pada tanggal 30 November 2019, dari
http://www.JustReadNow.Com/ Strategi/Webbing.html.
4) Atkinson, R. L., & Richard, dkk. (1996). Pengantar Psikologi. (N. Taufik & A.
Dharma, Penerjemah). Jakarta: Erlangga.
5) Severin, W. J., & Tankard Jr., J. W. (2005). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode,
dan Terapan di dalam Media Massa (Edisi kelima). (S. Hariyanto, Penerjemah).
Jakarta: Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai