Anda di halaman 1dari 10

Sub-CP Mata Kuliah

1. Mengabstraksi esensi
BhinekaTunggal Ika sama dengan
Pluralisme
Pertemuan ke
2. Menjelaskan titik temu nilai-nilai 13
fundamental dalam mengelola
keragaman untuk mewujudkan
keharmonisan Bhineka Tunggal
3. Menganalisis esensi kasih sayang,
Ahimsa, dan kedamaian sebagai Ika , Pluralitas &
basis bagi keharmonisan
Keharmonisan
Tim THK LP3M Undiksha
NKRI adalah negara pluralitas
atau multikultur.
terdiri dari multi SARA
Suku,
Agama,
Ras, dan
Antar gologan
Pluralisme adalah keadaan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai
kebudayaan yang berbeda dan tergabung dalam sebuah kesatuan.
Pluralime merupakan bagian dari
NILAI-NILAI FUNDAMENTAL TRANSCEDENT
▪ Empat Pilar Kebangsaan UNITY
ESOTERIS ▪ Nilai-nilai Agama OF
▪ Nilai-nilai Budaya SARA

EKSOTERIS SUKU AGAMA RAS ANTAR GOLONGAN

Titik Temu Nilai-nilai Fundamental dalam mengelola


SARA guna mewujudkan harmoni
TEOLOGIS

NILAI-NILAI FUNDAMENTAL

▪ Empat Pilar Kebangsaan


▪ Nilai-nilai Agama
▪ Nilai-nilai Budaya HARMONI

SOSIOLOGI EKOLOGIS
Keberagaman adalah
sebuah realitas bagi
Bangsa Indonesia
SUKU AGAMA perlu dirawat melalui
bingakai Pancasila
dan Bhineka Tunggal
RAS RAS Ika sehingga kita
dapat hidup
Kesatuan dalam berbangsa dan
keragaman bernegara dalam
(unity in diversity) suasana harmoni.
Islam Manusia sebagai perwujudan cinta kasih (Rahman-Rahim)
Tuhan, harus mengembangkan welas asih terhadap sesama
manusia dan makluk lainnya, serta menjadikan agama sebagai
rahmatan lil alamin (belas kasih bagi sekalian alam)

Budha Mengajarkan umatnya untuk menyebarkan cinta kasih (maîtri)


dan welas asih (karuna) tanpa batas

Hindu Tuhan sebagi sumber kasih. Cinta kasih terkait berkaitan pula
dengan esensi manusia sebagai Tuhan yang menubuh pada
Titik Temu setiap manusia…Tat Twam Asi
Nilai-nilai
Fundamental Kristen Mengedepankan penekanan pada cinta kepada Tuhan dan
antar Agama cinta kepada sesama manusia sebagai dua perintah utama
untuk
Mewujudkan Khonghucu Menekankan, bahwa “Jin (cinta kasih) sangat erat kaitannya
Keharmonisan dengan Lee (kesusilaan), dimana cinta kasih berarti
menempatkan diri dalam batas-batas kesusilaan.”
Agama/Tokoh
Rumusan Kaidah Emas
Pencetus
Konfosius Apa yang tidak ingin lakukan pada dirimu, jangan kau lakukan pada orang lain.
(551 – 849 SM)
Rabbi Hillel Jangan lakukan pada orang lain, apa yang tidak ingin mereka lakukan padamu.
(60 SM – 10 M)
Yesus dari Apapun yang ingin dilakukan orang padamu, lakukan pada mereka.
Nazareth
Islam Tak seorang pun dari kamu bisa menjadi orang beriman selama ia tidak
mengharapkan untuk saudaranya apa yang ia harapkan untuk dirinya sendiri.

Jainisme Makhluk manusia harus acuh tak acuh terhadap duniawi dan memperlakukan
semua makhluk di dunia dengan cara sebagaimana mereka ingin diperlakukan.

Buddhisme Suatu keadaan yang tidak menyenangkan bagi saya, akan juga tidak
Kaidah emas
menyenangkan bagi orang lain; dan bagaimana mungkin saya memaksakan
sebagai pada orang lain sebuah keadaan yang tidak menyenangkan bagi saya.
kesamaan nilai- Hinduisme Orang tidak boleh berbuat pada orang lain dengan cara yang tidak
nilai fundamental menyenangkan bagi dirinya: itulah esensi moralitas
antara agama- Kearifan lokal Jika Anda dicubit terasa sakit, maka jangan mencubit orang lain.
agama di dunia. Bali
▪ Kasih sayang sebagai nilai fundamental agama-agama tidak terlepas
dari ahimsa (tindakan tanpa kekerasan kepada siapa pun).
▪ Kasih sayang merupakan alat untuk memutuskan dendam dan
kekerasan (lawan kedamaian).
▪ Kasih sayang adalah esensi dari cinta yang murni.
▪ Kasih mengurangi segala ketidak nyamanan dan kebencian (Guru
Agung Buddha).
▪ Kasih menghilangkan kepicikan, kebencian, dan kesedihan. Kasih
melonggarkan belenggu dan menyelamatkan manusia dari siksaan
kelahiran dan kematian. Kasih menjalin semua hati dalam simponi
yang lembut. Bila dilihat dari pandangan kasih, semua makhluk
Esensi tampak indah, semua pikiran murni. Dunia adalah suatu keluarga
Kasih Sayang besar. (Bhagawan Sri Sathya Sai Baba )
Doa dan salam kedamaian agama-agama
• Panganjali dalam Hindu: Om Swastyastu (Atas karunia Tuhan, semoga semua ada dalam keadaan
selamat), Om Shantih-shantih-shantih, Om (Semoga selalu damai, damai, damai).
• Salam dalam Islam: assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.

• Komitmen agama-agama terhadap kedamaian, dikenal dari dari kata Shantih dalam Hindu, Shadu
dalam Buddha, Sancai dalam Tao dan Khonghucu, Shalom dalam Yahudi, Shlama dalam Kristen, dan
Salam dalam Islam.
• Ahimsa merupakan perintah para nabi kepada pengikut-pengikutnya, yang di dalamnya mencakup
berbagai ajaran, yakni kebenaran, keserasian, persaudaraan, keadilan, dan sebagainya.
• Agama yang benar tidak akan bertentangan dengan kemanusiaan kita. Agama selalu
mempertahankan dan menghormati kemanusiaan.

• Globalisasi memunculkan aliran orang dan pemikiran secara mudah dari suatu Negara ke Negara
lainnya. Kondisi itu tidak selamanya berkontribusi bagi penciptaan harmoni teologi, sosial, dan ekologi,
tetapi sebaliknya bisa menimbulkan disharmonis, seperti munculnya kelompok radikal dan teroris
dengan mengatasnamakan agama.
• Masyarakat dunia perlu etika global anti-kekerasan dengan melibatkan kerja sama lintas agama.
Diskusikan dalam
kelompok
1. Bagaimanakah
pendapatan anda
tentang terorisme?
2. Langkah-langkah
Masalah apa yang dapat
dilakukan untuk
mencegah
berkembangnya
terorisme dengan
mengatasnamakan
agama di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai