Tanah Dalam Pandangan Syariah
Tanah Dalam Pandangan Syariah
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang
baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon
itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan
akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.
(QS Ibrahim 24-26)
TATA KELOLA LAHAN DALAM
PANDANGAN ISLAM
Konsep Tata Kelola Lahan Dalam Khilafah
• Lahan yang diatas atau didalamnya terdapat harta milik umum. Berupa
fasilitas umum (hutan, sumber mata air,dsb); barang tambang yang
Lahan milik umum jumlahnya tidak terbatas; jalan, laut, dsb
• Tidak boleh dimiliki &dikuasai oleh individu; dikelola oleh negara untuk
kemaslahatan umum
Sebelumnya tanah itu milik Allah dan Rasulnya, kemudian setelah itu milik kalian. Siapa saja yang
menghidupkan tanah yang mati, maka dia menjadi pemiliknya. Dan tidak ada hak bagi yang memagari setelah
(menterlantarkan tanahnya) selama tiga tahun” (HR Baihaqi)
لو كانت َطيعةٌ منِّي أو من أبي بكر: فقال عمر، فجاء َو ٌم فأح َيوها،فعطلوها
ِّ ناسا من ُمزَ يْنةَ أو ُج َهيْنةَ أرضا.أَط َع رسو ُل هللا صلى
“ غيره فع ِّم َرها فهي له َ
ُ ثالث سنينَ لم يُع ِّم ْرها فجاء ِّ من: َال عمر.لَ َرد ْدتُها ولكن من رسول هللا صلى
عط َل أرضا
Rasulullah SAW telah memberi sebidang tanah kepada beberapa orang dari Muzainah atau Juhainah, kemudian
mereka menterlantarkannya, lalu ada suatu kaum yang menghidupkannya. Umar berkata: ‘Kalau seandainya tanah
tersebut pemberian dariku atau Abu Bakar, tentu aku akan mengembalikannya, akan tetapi (tanah tersebut) dari
Rasulullah SAW. Dia (Amru bin Syuaib) berkata: Umar mengatakan:‘Siapa saja yang mengabaikan tanah selama tiga
tahun, tidak dia kelola, lalu ada orang lain yang mengelolanya, maka tanah tersebut menjdi miliknya
3. Adanya hukum larangan menyewakan lahan pertanian
من كان له أرض فليزرعها أو لزرزعها أخاه وال يكاريها بثلوث وال بربع وال بطعام مسمى
Siapa saja yang memiliki sebidang tanah, hendaklah dia menanaminya, atau
hendaklah saudaranya yang menanaminya, dia tidak boleh menyewakannya dengan
sepertiga atau seperempat (dari hasil pertania), dan tidak pula dengan
makanan yang telah ditentukan” (HR Abu Dawud)
“ من لم يذر المخابرة فليؤذن بحرب من هللا ورسوله: يقول.سمعت رسول هللا صلى
Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Siapa yang tidak meninggalkan
(akad) al-mukhabarah, maka hendaknya dia mengumumkan perang dengan Allah
dan Rasul-Nya (HR Abu Dawud)
1. Pertumbuhan Ekonomi
• Islam memberi kebebasan bagi individu untuk memiliki lahan pertanian
seberapapun luasnya, selama masih mampu memproduksinya.
• Islam juga membebaskan untuk mengembangkan komoditas pertanian apa
saja, asalkan halal.
• Dengan status kepemilikan individu tersebut, diharapkan produktivitas
pertanian terus meningkat, karena motivasi berproduksi tetap terjaga.
• Problem rendahnya produktivitas sebagaimana dalam sosialisme dapat
teratasi, insya Allah.
2. Pemerataan Ekonomi
• Dengan adanya larangan menterlantarkan dan menyewakan lahan
pertanian, diharapkan keserakahan dalam kepemilikan lahan lebih
terkendali.
• Diharapkan peluang bagi buruh tani untuk memiliki lahan pertanian
sendiri juga akan semakin terbuka.
• Sehingga problem feodalisme sebagaimana dalam kapitalisme akan dapat
teratasi.
• Pemerataan ekonomi di bidang pertanian dapat diwujudkan, insya Allah.
َ عا ُك ْم ِل َما يُ ْح ِيي ُك ْم ۖ َوا ْعلَ ُموا أ َ هن ه
َّللا يَ ُحو ُل َ سو ِل ِإ َذا َد ُ لر َ يَا أَيُّ َها اله ِذ
ِ ين آ َمنُوا ا ْست َ ِجيبُوا ِ ه
ّلِل َو ِل ه
بَي َْن ْال َم ْر ِء َوََ ْلبِ ِه َوأَنههُ ِإلَ ْي ِه ت ُ ْحش َُرون
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara
manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan
dikumpulkan (QS Al Anfal: 24)