Anda di halaman 1dari 16

GANGGUAN PADA

GASTROINTESTINAL
Isma Aoliati Parinduri (23050015)
M Indra Prasetiya (23050014)
1. DIARE
DESKRIPSI DIARE
Diare adalah kondisi di mana seseorang
mengalami buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya dengan feses yang
lebih cair atau encer. Diare bisa terjadi
pada semua orang, baik anak-anak
maupun orang dewasa.
PATHWAY DIARE

faktor infeksi faktor malabsorbsi faktor makanan faktor psikologi


karbohidrat,protein,lemak

masuk dan berkembang toksin tidak cemas


dalam usus meningkatkan tekanan dapat diserap
esmotik

hipersekresi air dan kecemasan anak


hiperperistalti
elektrolit (isi rongga usus
pergeseran air dan
meningkat)
elektrolit ke rongga usus

menurunnya kesempatan
usus menyerap makanan

diare
PATOFISIOLOGI

Penyebab diare akut adalah masuknya virus (Rotavirus,


Adenovirus Enteris, Virus Norwalk), bakteri atau toksin
(Compylobacter, Salmonella, Eschericia Coli, Yersinia, dan
lainnya), parasite (Biardia, Lambia, Cryptoporisdium). Beberapa
mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel,
memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-
sel atau melekat pada dinding usus penderita diare akut.
PATOFISIOLOGI

Penularan diare bisa melalui fekal maupun oral dari satu penderita
ke penderita lain. Beberapa kasus ditemui penyebaran pathogen
disebabkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah adanya
gangguan osmotic. Hal tersebut berrti, makanan yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus, kemudian isis rongga usus berlebihan sehingga
timbulah diare. Selain itu, muncul pula gangguan sekresi akibat
toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat
kemudian terjadilah diare. Gangguan mortilitas usus
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik.
PATOFISIOLOGI

Diare dapat menimbulkan gangguan lain seperti


kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi). Kondisi ini
mengganggu keseimbangan asam basa (asidosis
metabolic dan hipokalemian), gangguan gizi (intake
kurang, output berlebih), hipoglikemia, dan gangguan
sirkulasi darah.
PATOFISIOLOGI

Normalnya, makanan atau feses bergerak sepanjang usus dengan


bantuan gerakan peristaltic dan segmentasi usus, akan tetapi
mikroorganisme (seperti Salmonella, Escherichia Coli, Vibrio
Disentri, dan Virus Entero) akan masuk ke dalam usus dan
berkembang biak yang mana hal tersebut dapat meningkatkan
gerak peristaltic usus. Kemudian, usus akan kehilangan cairan. dan
elektrolit sehingga terjadilah dehidrasi. Dehidrasi merupakan
komplikasi yang sering terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh
tubuh melebihi cairan yang masuk dan keluar dari tubuh, yang
mana cairan yang keluar tersebut disertai oleh elektrolit (Ida
Mardalena
2. PARKINSON
DESKRIPSI PARKINSON
Penyakit Parkinson adalah penyakit degeneratif pada
sistem saraf pusat yang menyerang sel saraf di otak.
Penyakit ini menyebabkan gangguan pada
kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan
keseimbangan. Parkinson bersifat progresif, artinya
gejalanya akan semakin memburuk seiring berjalannya
waktu.
PATHWAY PARKINSON

jalur dopaminergik
mengalami gangguan

beberapa sel substania jumlah sel substania aktivitas abnormal pada


tremor yang menetap
nigra mati menurun putamen
produksi dopamin
menurun
MK.Defisit perawatan
diri

substabta nigra dan


korpus striatium
terganggu kondisi stratium sel² ganglia basalis neurotransmiter
lebih koligernik mengalami kemunduran terganggu

Bardikinesia
kontraksi dopamin didalam FX cerebelum tidak
substania nigra dan korpus berjalan semestinya
striatium sangat berkurang
MK. Hambatan
menghasilkan gerakan mobilitas fisik
involunter
PATOFISIOLOGI

Salah satu faktor utama adalah berkurangnya dopamin


striatal. Dopamin adalah neurotransmiter yang penting
untuk koordinasi gerak. Berkurangnya dopamin ini
diduga menyebabkan peningkatan output inhibisi dari
globus pallidus pars interna/substantia nigra pars
reticulata (Gpi/SNr).
PATOFISIOLOGI

Selain itu, penyakit Parkinson juga ditandai dengan


kerusakan atau hilangnya neuron dopaminergik di
substantia nigra pars compacta (SN) yang berlokasi di
midbrain. Kerusakan ini dikaitkan dengan adanya Lewy
bodies, yaitu inklusi sitoplasma yang mencakup agregat
alpha-synuclein yang tidak larut.
PATOFISIOLOGI

Penyakit Parkinson adalah kondisi neurodegeneratif


progresif yang menyebabkan gangguan gerak. Gejala
klinis yang umum meliputi bradykinesia (gerakan yang
melambat), tremor (gemetar), dan rigiditas
(kekakuan), dengan instabilitas postural muncul pada
tahap lanjutan penyakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai