Anda di halaman 1dari 25

A.

Identitas Satuan Pendidikan


Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 GUNUNGKENCANA
Nama Guru : Riki Nurdiansyah,M.Pd.
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/semester : XI/2
Alokasi waktu : 1 Pertemuan (2 jp x 45 menit)
Materi pokok : Nirmana Trimatra
B. Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan, empati
atau penilaiannya secara visual dengan menggunakan proporsi, gestur, ruang yang
rinci. Karya peserta didik mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuaiminat dan kemampuannya)

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman, bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, dan berkhlak mulia
Peserta didik diharapkan selalu melaksanakan salam, sapa, senyum ketika masuk
ruangan kelas dan ketika bertemu dengan guru. Peserta didik diharapkan
melaksanakan sholat tepat waktu dan berjamah di sekolah.
2. Bernalar kritis,
Menelaah semua materi harapannya peserta didik dapat mengasah kemampuan
bernalar kritis, mampu melihat segala sesuatu hal dari berbagai perspektif dan
terbuka terhadap pembuktian baru.
3. Kreatif
Peserta didik diharapkan juga bisa menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan
gagasan atau ide yang orisinil.
Gagasan ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan
perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat
kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yang
didapatkan oleh pelajar tersebut,
menjadi pembelajar sepanjang hayat.

4. Mandiri
Peserta didik diharapkan memiliki kepercayaan diri, dan mampu menyeleseikan
permasalahan yang dihadapainya dengan penuh tanggung jawab.

D. Sarana dan prasarana


1. Media 1. Computer/ laptop
2. Projector/ LCD
3. Speaker
4. Smartphone
2. Sumber belajar 1. Bahan ajar Nirmana Trimatra
2. Internet
3. Digital library
E. Target peserta didik
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar. Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan
pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan atau topik tertentu secara
visual sesuai konsep Nirmana Trimatra, fungsi Nirmana Trimatra, pengelompokan bentuk
Nirmana Trimatra, dan memberikan contoh karya-karya Nirmana Trimatra dimana peserta
didik tumbuh kesadaran akan kemampuan diri.
F. Model/pendekatan/moda pembelajaran
1. Model pembelajaran Discovery learning
2. Pendekatan Scientific
3. Moda pembelajaran Tatap muka (luring)
KOMPONEN
INTI
A. Tujuan pembelajaran
1. Mengidentifikasi unsur rupa pada karya Nirmana Trimatra
2. Mengidentifikasi prinsip rupa pada karya Nirmana Trimatra
B. Pemahaman bermakna
Peserta didik mendapatkan informasi lebih banyak jika mereka menemukan pengetahuan
sendiri melalui observasi mendalam
C. Pertanyaan pemantik
1. Apa yang terlihat indah di sekitar peserta didik?
2. Seperti apakah karya seni rupa di sekitar peserta didik?
3. Menurut peserta didik, apa yang kalian ketahui tentang karya Nirmana Trimatra?
D. Persiapan pembelajaran
1. Guru menyusun langkah-langkah pembelajaran
2. Guru menyusun instrumen asesmen
3. Guru menyusun lembar kerja peserta didik
4. Guru membuat materi dan media pembelajaran
E. Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (10 menit) 1. Kegiatan dibuka dengan salam, berdoa, memperhatikan
kebersihan, kerapihan, dan kehadiran Peserta Didik, ice
breaking, Menjelaskan Tujuan Pembelajaran,
menyampaikan asesmen/penilaian.
2. Membangun//mengingatkan kembali Kesepakatan
Kelas/Kesepakatan Belajar. (membangun Kesadaran
diri dan Manajemen diri Peserta didik)
3. Guru memberikan asesmen diagnostik :
 Meminta peserta didik untuk mengerjakan asesmen
diagnostik non kognitif untuk mengetahui gaya belajar
peserta didik melalui link berikut : link test gaya
belajar,
 Meminta peserta didik untuk mengerjakan asesmen
diagnostik kognitif untuk mengetahui kesiapan belajar
peserta didik melalui link quizizz yang akan diberikan
4. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya.
Kegiatan inti (60 menit) Stimulation/ Pemberian rangsangan
1. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan terkait materi Nirmana
Trimatra melalui media powerpoint, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah.
2. Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri
Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi masalah)
1. Guru memotivasi peserta didik untuk
mengidentifikasi permasalahan sebanyak mungkin
terkait materi Nirmana Trimatra, kemudian
beberapa dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah).
2. Peserta didik berdiskusi memilih permasalahan
terkait materi Nirmana Trimatra selanjutnya
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan
pernyataan jawaban sementara mengenai unsur dan
prinsip rupa karya Nirmana Trimatra secara cermat
dengan bimbingan
guru.
Data collection (pengumpulan data)
1. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk
mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi
terkait materi Nirmana Trimatra
2. Peserta didik berdiskusi mengumpulkan informasi
terkait materi Nirmana Trimatra dari berbagai
sumber belajar yang relevan dan mengamati objek
karya
Nirmana trimatra secara teliti.
Data processing (pengolahan data)
1. Guru melakukan bimbingan saat peserta didik
melakukan pengolahan data terkait unsur dan
prinsip rupa karya Nirmana Trimatra.
2. Peserta didik berdiskusi mengolah data terkait
materi unsur dan prinsip rupa dari berbagai sumber
informasi yang relevan dan dituliskan pada lebar
LKPD dengan
cermat.
Verification (pembuktian)
1. Guru memberi arahan kepada peserta didik untuk
melakukan pembukatian terkait materi unsur dan
prinsip rupa berdasarkan pengamatan pada
karya Nirmana Trimatra
2. Peserta didik melakukan pemeriksaan dan
pembuktian secara cermat terkait unsur dan prinsip
rupa pada karya Nirmana Trimatra yang dituliskan
pada LKPD
dan dipresentasikan didepan kelompok lain.
Generalization (menarik simpulan)
1. Guru memberikan arahan kepada peserta didik
untuk menyimpulkan terkait materi unsur dan
prinsip rupa yang terdapat pada karya Nirmana
Trimatra
2. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusinya terkait
unsur dan prinsip rupa pada karya Nirmana
Trimatra bersama-bersama dengan kelompok lain.
Penutup (10 menit) 1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mengulas pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Guru memberikan umpan balik dan apresiasi
terhadap kinerja peserta didik dengan pemberian
reward.
3. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
dari materi yang diajarkan
4. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya,
serta memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya.
5. Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a bersama
dan memberi salam.
F. Kegiatan pembelajaran alternatif
1. Guru membuat materi sesuai topik dengan alat peraga, misalnya: menampilkan
presentasi powerpoint/ menuliskan di papan tulis/ memberikan fotokopi materi,
membuat pra tes dan pasca tes, ataupun menyertakan contoh benda/ material
yang dibutuhkan.
2. Sebelum pemaparan materi, guru mencari tahu informasi dan wawasan
terkait dengan materi yang akan diberikan kepada peserta didik melalui buku
maupun internet (Misalnya: Google, Pinterest, Youtube) agar pembelajaran
dapat
berlangsung dengan lebih optimal.
3. Metode pembelajaran dapat dilakukan dengan cara diskusi dua arah.

G. Asesmen
1. Asesmen formatif
2. Asesmen sumatif
H. Pengayaan dan remedial
1. Pengayaan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki
nilai di atas rata-rata untuk mendapatkan tambahan
materi dan pengetahuan.

2. Remedial Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki


nilai di bawah rata-rata untuk mendapatkan ulang
penjelasan terkait materi yang dibahas.
I. Refleksi
1. Guru Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran,
guru diharapkan melaksanakan refleksi kegiatan
mengajar di kelas:
1. Dari serangkaian pembelajaran, apa proses
yang menurut guru berhasil dilakukan?
2. Apa saja kesulitan yang dialami selama
proses pembelajaran?
3. Apa saja langkah yang perlu dilakukan
untuk memperbaiki proses pembelajaran?
4. Apakah peserta didik dapat mengikuti
pelajaran dengan baik? Sertakan alasannya.
5. Untuk proses pembelajaran mendatang yang lebih
baik, apa saja yang perlu Anda perhatikan
sebagai guru?

2. Peserta didik Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran,


peserta didik diharapkan melaksanakan refleksi kegiatan
mengajar di kelas:
1. Apakah pembelajaran ini membantumu memahami
karya Nirmana Trimatra?
2. Apakah pembelajaran ini membantumu lebih
percaya diri untuk melakukan observasi?
3. Menurutmu, bagaimana pembelajaran ini memiliki
sisi
menyenangkan dan apa bagian yang
kurang menyenangkan dari pembelajaran
ini.
LAMPIRAN 1
A. ASESMEN FORMATIF
1. Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Individu
FORMAT PENILAIAN SIKAP KERJA INDIVIDU
Mata pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/semester : XI
Tema : Unsur dan prinsip Nirmana Trimatra
a. Aspek penilaian
N Aspek yang Keterang
o dinilai an
Peserta didik dapat menjalin komunikasi dengan
1 Komunikasi
baik antar sesama peserta didik lainya
Peserta didik dapat bekerja sama dengan peserta didik
2 Kerjasama
lainya
Peserta didik peduli terhadap kesulitan peserta didik
3 Peduli sosial
lainya
4 Keaktifan Peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik bertanggung jawab atas tugas yang
5 Tanggung jawab
diberikan oleh guru

b. Lembar observasi penilaian sikap kerja individu


Kejadi
N Wakt Nama Butir sikap Pos/ Tindak
o u an/ Neg lanjut
Perila
ku
1 A.O Membantu Kerjasama, Positif Diberikan
Septi kelompok lain peduli reward
on o dalam penambah
mengidentifik sosial, an nilai
asi unsur dan komunikatif dan pujian
prinsip atas karya
Nirmana dan
Trimatra sikapnya

2 Dst…
.
.
2. Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Kelompok
FORMAT PENILAIAN SIKAP KERJA KELOMPOK
Mata pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/semester : XI
Tema : Unsur dan prinsip Nirmana Trimatra
a. Aspek penilaian
Aspek
N yang Keterang
o an
dinilai
Peserta didik dapat menjalin kerjasama dengan baik
1 Kerjasama
antar sesama peserta didik lainya
Peserta didik bertanggung jawab atas tugas yang
2 Tanggung jawab
diberikan
3 Keaktifan Peserta didik aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
Peserta didik tepat waktu dalam pengumpulan hasil
4 Disiplin
diskusi

b. Lembar observasi penilaian sikap kerja kelompok


Nomor aspek yang dinilai Juml
N Nama peserta didik ah Nil
1 2 3 4 sko
o ai
r
1 ………..
2
3 Dst.

Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik 2. Cukup 3. Baik 1.


Kurang

3. Lembar kinerja presentasi


FORMAT PENILAIAN KINERJA PRESENTASI
Mata pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Tema : Unsur dan prinsip Nirmana Trimatra
a. Aspek penilaian dan rubrik
Aspek Penilai
N yang an
o
1 2 3
dinilai
Tidak ada Komunikasi Komunikasi Lancar
1 Komunikasi
komunikasi sedang dan baik
Penyampain Sistematika
Sistematik tidak penyampai Sistematika
2
a sistema an sedang penyampaian
tis
penyampai baik
an
Wawasan Wawasan
3 Wawasan Wawasan luas
kurang sedang
Tidak ada Keberanian
4 Keberanian Keberanian baik
keberanian sedang
Antusias Antusias dalam
5 Antusias Tidak
antusias sedang kegiatan
Penampilan Penampilan
6 Penampilan Penampilan baik
kurang sedang

b. Lembar observasi penilaian keterampilan kinerja presentasi


Nomor aspek yang dinilai Juml
N Nama peserta didik Nil
o 1 2 3 4 5 6 ah ai
sko
r
1 ….
2 ….
3 ….
d ….
st

c. Pedoman penskoran : Jumlah skor x 10 = Nilai


18
B. ASESMEN SUMATIF
1. Penilaian LKPD
a. Format LKPD 1
Lembar kerja peserta didik
(LKPD)
Nama peserta didik : ……………………………………………….
Kelas : ……………………………………………….
Nomor absen : ……………………………………………….
Hari/tanggal : ……………………………………………….
Tema : Unsur-unsur Nirmana Trimatra
Tujuan pembelajaran : Mengidentifikasi unsur-unsur Nirmana Trimatra

Langkah-langkah kegiatan:
1. Sebelum mengisi lembar kerja dibawah ini, bacalah terlebih dahulu penjelasan
tentang unsur-unsur Nirmana Trimatra
Unsur-unsur Nirmana Trimatra

Pada umumnya para ahli berpendapat unsur seni rupa dan desain dibagi
menjadi tujuh hingga delapan unsur. Beberapa unsur-unsur seni rupa dan
desain tersebut adalah sebagai berikut:

a. Titik
Titik adalah unsur terkecil dan awal dari sebuah karya, koordinat tanpa dimensi
atau area. Sebenarnya titik digunakan untuk menciptakan unsur yang lain,
karena itu terkadang beberapa ahli lain tidak memasukan titik sebagai unsur seni
rupa.
Raut titik adalah bagaimana kualitas (bentuk) dari suatu titik, misalnya bundar,
elips, atau bahkan persegi dan abstrak. Raut titik atau ciri khas titik bergantung
dari alat gambar yang digunakan, atau tergantung bentuk objek yang
dibayangkan sebagai titik. Bentuk terumum adalah titik yang rautannya bundar,
sederhana tanpa arah dan tanpa dimensi. Bisa saja raut titik berbentuk segitiga,
bujur sangkar, elips, atau bahkan berbentuk menyerupai hal organik dan lain-
lain, tutulan dan lain-lain biasanya disebut spot.
b. Garis
Garis adalah hubungan dua titik/jejak titik yang bersambungan atau berderet.
Garis dapat dapat digunakan untuk berbagai hal dan salah satu unsur terpenting
dari sebuah karya, baik secara langsung maupun hanya bersifat maya/semu
(garis tidak tampak secara langsung tapi membentuk kontur tertentu).
1) Garis nyata dan garis maya/semu
a) Garis nyata adalah suatu hasil goresan yang disebut garis nyata;
b) Batas suatu benda, batas sudut ruang, batas sudut warna, bentuk gempal,
rangkaian massa dll yang disebut sebagai garis maya/semu.
2) Raut garis
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Dengan demikian, raut garis adalah ciri
khas bentuk suatu garis. Raut garis secara umum hanya terdiri dari dua
macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Namun jika dirinci terdapat
beberapa macam jenis garis lain dan masing-masing garis memberikan
karakter yang berbeda.
a) Garis lurus yang terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal.
b) Garis lengkung yang terdiri dari garis lengkung kubah, garis lengkung
busur, dan lengkung mengapung
c) Garis majemuk yang terdiri dari garis zig-zag, dan garis
berombak/lengkung S. Garis zig-zag sbetulnya merupakan garis-garis
lurus yang berbeda arah dan bersambung, dan garis berombak atau
lengkung S adalah garis-garis lengkung yang bersambung.
d) Garis gabungan, yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, garis
lengkung, dan garis majemuk.
c. Bidang
Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area
tertutup. Bidang terbagi menjadi bidang geometri dan non geometri, selain itu juga
terdapat bidang yang bersifat maya. Bidang geometri adalah bidang yang teratur,
dirancang dan dibuat secara matematis. Raut bidang geometris atau bidang yang
dibuat secara matematis meliputi segitiga, segiempat, segilima, lingkaran
sempurna, dan lain-lain. Sebaliknya, bidang nongeometris adalah bidang yang
tidak teratur, dibuat secara ekspresif tanpa hitungan tertentu. Raut bidang
nongeometris dapat berbentuk organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan
dan bidang maya (seperti garis maya).
d. Gempal/Volume
Gempal adalah wujud, rupa, bangun, atau gambaran tentang apa saja yang ada di
alam termasuk karya seni atau desain yang dapat disederhanakan menjadi titik,
garis, dan bidang, (Sanyoto, hlm. 2017, hlm. 93).
Bentuk adalah susunan titik, garis dan bidang yang menyerupai obyek tiga
dimensi/trimatra dalam ruang dua dimensi. Bentuk biasanya dibuat dengan
menggunakan gelap terang yang dimanipulasi oleh proses gradasi. Seperti bidang,
bentuk juga terbagi menjadi bentuk geometri, non geometri dan campuran.
Bagian-
bagian tersebut juga masih memiliki sifat yang sama dengan bidang, namun
menyerupai obyek tiga dimensi dalam ruang dua dimensi.
e. Ruang
Ruang adalah dalam Seni Rupa adalah area disekitar obyek, baik dibelakang,
diatas ataupun di dalam. Secara umum biasanya ruang dikaitkan dengan tiga
dimensi, namun dalam seni rupa, ruang adalah unsur yang memberi kesan
keluasan, kesatuan, kedalaman, jauh atau dekatnya suatu obyek.
Ruang dwimatra atau ruang dua dimensi merupakan ruang papar yang datar.
Ruang dwimatra banyak dimanfaatkan oleh para perupa untuk menempatkan
bentuk raut yang sifatnya cukup datar/terlihat cukup datar saja, seperti gambar-
gambar proyeksi dengan potongan potongan dan pandangan-pandangan terbatas.
Ruang trimatra merupakan jenis ruang yang benar-benar diartikan sebagai ruang
nyata dan sempurna seperti dikehidupan kita, memiliki tiga dimensi penuh,
panjang, lebar dan kedalaman. Bentu-bentuk raut yang gempal benar-benar
bersifat tiga dimensi, dapat diraba, menempati ruang berkedalaman. Semua
bentuk di alam ini termasuk karya seni yang bersifat tiga dimensi menempati
ruang tiga dimensi.
f. Gelap Terang/Value
Benda apapun yang terdapat pada alam kita akan memiliki intensitas cahaya
yang berbeda pada setiap bagian. Begitu pula pada karya seni rupa. Gelap
Terang adalah unsur terpenting dalam membuat bentuk/gempal agar tampak tiga
dimensi dengan memanfaatkan highlight (bagian terang) dan shading
(bayangan). Gelap Terang juga berlaku untuk tint dan shading pada warna,
misal: merah muda, merah tua.
g. Tekstur
Tekstur adalah bagaimana permukaan terasa pada saat diraba, tekstur dapat
menjadi nyata (dapat diraba) atau hanya disimulasikan saja melalui Gelap
Terang dan Warna. Tekstur adalah sifat atau kualitas permukaan (nilai raba)
suatu benda seperti: kasar, halus, licin, dan berkerut. Tekstur dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: 1. Nyata, 2. Semu (Suparta, 2010, hlm. 1).
h. Warna
Warna adalah pantulan cahaya terhadap benda yang memiliki pigmen tertentu.
Sebuah benda berwarna merah karena benda tersebut bersifat pigmen yang
memantulkan warna merah dan menyerap gelombang warna lainnya. Benda
hitam tidak memantulkan warna apapun karena menyerap semua warna pelangi
atau
semua panjang gelombang.
2. Berdasarkan uraian di atas, peserta didik mengidentikasi unsur-unsur yang dominan
pada karya Nirmana Trimatra dibawah ini:
Gambar 1. Karya Nirmana Trimatra
Sumber: https://www.pinterest.jp/pin/405605510189045486/?nic_v3=1a5rf6Rdu
Lembar Kerja
Hasil identifikasi unsur-unsur rupa yang dominan pada karya Nirmana
Trimatra

b. Kisi-kisi soal LKPD 1


Tujuan pembelajaran Materi pokok Indikator soal N
o.
So
al
Mengidentifikasi Unsur- Menjelaskan unsur- 1
unsur- unsur Nirmana unsur unsur Nirmana
Trimatra Nirmana Trimatra
Trimatra

c. Kunci jawaban LKPD 1


Unsur-unsur yang dominan pada karya Nirmana
Trimatra
1. Titik , Penjelasanya: terdapat titik yang merupakan unsur penyusun terkecil
yang nantinya menjadi garis dan bidang.
2. Garis , Penjelasanya: terdapat garis semu pada masing-masing berjumlah 12
setiap komponen kayu yang berbentuk balok, kecenderungan bentuk garis lurus
horisontal.
3. Bidang, Pejelasannya: terdapat bidang berbentuk geometris yaitu balok kayu
yang
disusun,
4. Gradasi, Penjelasanya: terdapat gradasi bidang balok membentuk susunan
spiral keatas.
5. Ruang/kedalaman, Penjelasanya: terdapat ruang disekitar objek tersebut
memiliki kedalaman yang nyata mengikuti bentuk objek dan bisa dirasakan
secara nyata.

d. Rubrik penilaian LKPD 1


Kriteria jawaban Sk Kriteria jawaban sk
or or
Menyebutkan 5 unsur- 5 Menyebutkan 5 unsur- 10
unsur Nirmana trimatra unsur Nirmana trimatra
tanpa penjelasan dengan penjelasan
Menyebutkan 4 unsur- 4 Menyebutkan 4 unsur- 8
unsur Nirmana trimatra unsur Nirmana trimatra
tanpa penjelasan dengan penjelasan
Menyebutkan 3 unsur- 3 Menyebutkan 3 unsur- 6
unsur Nirmana trimatra unsur Nirmana trimatra
tanpa penjelasan dengan penjelasan
Menyebutkan 2 unsur- 2 Menyebutkan 2 unsur- 4
unsur Nirmana trimatra unsur Nirmana trimatra
tanpa penjelasan dengan penjelasan
Menyebutkan 1 unsur- 1 Menyebutkan 1 unsur- 2
unsur Nirmana trimatra unsur Nirmana trimatra
tanpa penjelasan dengan penjelasan
Pedoman penskoran: jumlah skor x 10 =
100

e. Format LKPD 2
Lembar kerja peserta didik
(LKPD)
Nama peserta didik : ……………………………………………….
Kelas : ……………………………………………….
Nomor absen : ……………………………………………….
Hari/tanggal : ……………………………………………….
Tema : Prinsip Nirmana Trimatra
Tujuan pembelajaran : Mengidentifikasi prinsip-prinsip Nirmana Trimatra

Langkah-langkah kegiatan:
1. Sebelum mengisi lembar kerja dibawah ini, bacalah terlebih dahulu penjelasan tentang
prinsip-prinsip Nirmana Trimatra
Prinsip-prinsip Nirmana Trimatra
Prinsip atau asas nirmana adalah berbagai tata cara yang dilakukan agar unsur yang
disusun menjadi indah atau sesuai tujuan penciptaannya. Prinsip nirmana sendiri terdiri
dari :
a. Keseimbangan
b. Kesatuan/Keselarasan/Harmony
c. Penekanan/Emphasis/Center of Interest
d. Irama/Ritme/Rythm
e. Proporsi
f. Kontras
g. Kesederhanaan/Simplicity
h. Kejelasan/Clarity/Discoverability
Penjelasan masing-masing asas atau prinsip dapat dibaca di:
https://serupa.id/prinsip-prinsip-seni-rupa-dan-desain/

Semua prinsip-prinsip seni rupa dan desain 2d masih berlaku pada Nirmana Trimatra.
Hanya saja perbedaan titik sumbu Z yang nyata memberikan pengaruh besar juga
terhadap beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan dalam merancang Nirmana
Trimatra. Terdapat beberapa prinsip tambahan juga yang dapat digunakan. Berikut ini
adalah beberapa prinsip tersebut.
a. Haptic (Sentuhan)
Haptic adalah bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan sentuhan, atau tepatnya
pengalaman sentuhan. Sentuhan langsung terhadap objek 3d memainkan peran
penting dalam Nirmana Trimatra. Bahkan pengalaman belajar pertama anak usia dini
adalah melalui kesadaran sentuhan, diikuti dengan indra penciuman, mendengar dan
mencicipi, baru visual.
Apresiasi kita terhadap produk palu yang baik misalnya, cenderung lebih ditentukan
oleh sentuhan langsung terhadap objeknya daripada pertimbangan visual. Salah satu
yang membuat kita tertarik pada produk tersebut adalah kekokohan dan jenis material
yang dapat dirasakan melalui sentuhan.
b. Form Follows Function
Bentuk mengikuti fungsi adalah prinsip yang banyak ditekankan pada seni arsitektur
modern di abad ke-20. Prinsipnya adalah bentuk bangunan atau objek harus
didasarkan pada fungsi atau tujuannya. Meskipun terdengar sangat modern dan
praktis, sebetulnya
hal serupa dapat dilihat di alam. Misalnya sesuatu yang indah seperti bunga tetap
memiliki fungsi praktisnya, yaitu memancing lebah untuk menebarkan benihnya.
c. Ergonomic / Ergonomis
Bentuk yang di desain harus kompatibel atau sesuai dengan siapa yang akan
berinteraksi atau menggunakannya. Hal ini masih berhubungan dengan haptic atau
sentuhan. Objek yang kita rancang harus natural dan nyaman untuk digunakan atau
disentuh. Hal ini juga berlaku pada karya seni murni 3d yang memberikan opsi
untuk berinteraksi, agar pemirsa tidak ragu untuk mencobanya.
d. Proporsi pada Nirmana Trimatra
Proporsi pada nirmana dwimatra hanya berpengaruh pada keseimbangan visual
saja. Namun pada Nirmana Trimatra hal ini menjadi sangat krusial. Sesuatu yang
tidak proporsional dapat menjadi tidak kokoh dan mudah rubuh. Apalagi jika
berbicara soal konstruksi arsitektur. Maka dari itu proporsi menjadi hal yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam merancang Nirmana Trimatra.

2. Berdasarkan uraian di atas, peserta didik mengidentikasi prinsip-prinsip yang dominan


pada karya Nirmana Trimatra dibawah ini:

Gambar 1. Karya Nirmana Trimatra


Sumber: https://www.pinterest.jp/pin/405605510189045486/?nic_v3=1a5rf6Rdu
Lembar Kerja
Hasil identifikasi prinsip-prinsip rupa yang dominan pada karya Nirmana
Trimatra
f. Kisi-kisi soal LKPD 2
Tujuan pembelajaran Materi pokok Indikator soal No.
Soal
Mengidentifikasi Prinsip- Menjelaskan 1
prinsip- prinsip prinsip prinsip- prinsip
Nirmana Trimatra Nirmana Nirmana Trimatra
Trimatra

g. Kunci jawaban LKPD 2


Unsur-unsur yang dominan pada karya Nirmana Trimatra
1. Keseimbangan
Penjelasannya: kesan kestabilan dari obyek berdasarkan tumpuan atau berat
seimbang dari atas sampai bawah dan termasuk kedalam jenis keseimbangan
simetris.
2. Kesatuan
Penjelasannya: terdapat kepaduan hubungan antar semua elemen yang disusun
dalam sebuah karya, antara balok satu dengan lainya dengan pendekatan
kesamaan dan kerapatan unsur-unsurnya.
3. Irama/ritme
Penjelasannya: terdapat repetisi/pengulangan berturut-turut secara teratur pada
objek penyusun karya tersebut dengan membentuk spiral dari bawah keatas
4. Proporsi
Penjelasannya: terlihat objek karya tersebut proporsional, secara konstruksinya
terkesan kokoh dengan susunan yang presisi dan sama setiap objek penyusunya.

h. Rubrik penilaian LKPD 2


Kriteria jawaban Sk Kriteria jawaban sk
or or
Menyebutkan 4 unsur- 15 Menyebutkan 4 unsur- 25
unsur unsur Nirmana
Nirmana trimatra trimatra dengan
tanpa penjelasan penjelasan
Menyebutkan 3 unsur- 10 Menyebutkan 3 20
unsur Nirmana trimatra unsur- unsur
tanpa Nirmana trimatra
penjelasan dengan penjelasan
Menyebutkan 2 unsur- 5 Menyebutkan 2 15
unsur Nirmana trimatra unsur- unsur
tanpa Nirmana trimatra
penjelasan dengan penjelasan
Menyebutkan 1 unsur- 1 Menyebutkan 1 10
unsur Nirmana trimatra unsur- unsur
tanpa Nirmana trimatra
penjelasan dengan penjelasan

Pedoman penskoran:jumlahskorx4 =100


LAMPIRAN 2
A. BAHAN BACAAN
1. Pengertian Nirmana Trimatra
Nirmana Trimatra adalah suatu pengelompokan elemen dan prinsip-prinsip
kebenaran yang dapat menjadi acuan terhadap proses perancangan desain atau karya
tiga dimensi. Beberapa prinsip atau asas tersebut diaplikasikan terhadap berbagai
elemen/unsur yang tersedia. Elemen titik dideretkan menjadi garis, lalu garis
tersebut membentuk suatu bidang, kemudian bidang tersebut diulang secara teratur
untuk membentuk patung, arsitektur, atau karya lainnya. Sesederhana itulah apa
yang dimaksud dengan nirmana trimatra secara umum.
2. Perbedaan Nirmana Trimatra dan Nirmana Dwimatra
Prinsipnya Nirmana Trimatra sama saja dengan nirmana 2d (dwimatra). Hanya saja
ada beberapa tambahan elemen dan prinsip unik yang terdapat pada karya tiga
dimensi. Sebetulnya berbagai elemen dan prinsip tersebut juga boleh dikatakan dapat
ditemukan pada nirmana 2d, namun keberadaannya adalah semu atau maya, serta
pengaruhnya tidak lebih besar jika dibandingkan dengan kehadirannya pada Nirmana
Trimatra. Artikel ini akan membahas beberapa elemen dan prinsip unik yang perlu
diperhatikan ketika merancang karya tiga dimensi.
3. Unsur Nirmana Trimatra
a. Titik
Titik adalah unsur terkecil dan awal dari sebuah karya, koordinat tanpa dimensi
atau area. Sebenarnya titik digunakan untuk menciptakan unsur yang lain, karena
itu terkadang beberapa ahli lain tidak memasukan titik sebagai unsur seni rupa.
Raut titik adalah bagaimana kualitas (bentuk) dari suatu titik, misalnya bundar,
elips, atau bahkan persegi dan abstrak. Raut titik atau ciri khas titik bergantung
dari alat gambar yang digunakan, atau tergantung bentuk objek yang dibayangkan
sebagai titik. Bentuk terumum adalah titik yang rautannya bundar, sederhana
tanpa arah dan tanpa dimensi. Bisa saja raut titik berbentuk segitiga, bujur
sangkar, elips, atau bahkan berbentuk menyerupai hal organik dan lain-lain,
tutulan dan lain-lain biasanya disebut spot.
b. Garis
Garis adalah hubungan dua titik/jejak titik yang bersambungan atau berderet. Garis
dapat dapat digunakan untuk berbagai hal dan salah satu unsur terpenting
dari sebuah karya, baik secara langsung maupun hanya bersifat maya/semu
(garis tidak tampak secara langsung tapi membentuk kontur tertentu).
1) Garis nyata dan garis maya/semu
a) Garis nyata adalah suatu hasil goresan yang disebut garis nyata;
b) Batas suatu benda, batas sudut ruang, batas sudut warna, bentuk
gempal, rangkaian massa dll yang disebut sebagai garis maya/semu.
2) Raut garis
Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Dengan demikian, raut garis adalah ciri
khas bentuk suatu garis. Raut garis secara umum hanya terdiri dari dua
macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Namun jika dirinci terdapat
beberapa macam jenis garis lain dan masing-masing garis memberikan
karakter yang berbeda.
a) Garis lurus yang terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal.
b) Garis lengkung yang terdiri dari garis lengkung kubah, garis lengkung
busur, dan lengkung mengapung
c) Garis majemuk yang terdiri dari garis zig-zag, dan garis
berombak/lengkung S. Garis zig-zag sbetulnya merupakan garis-garis
lurus yang berbeda arah dan bersambung, dan garis berombak atau
lengkung S adalah garis-garis lengkung yang bersambung.
d) Garis gabungan, yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, garis
lengkung, dan garis majemuk.
c. Bidang
Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area
tertutup. Bidang terbagi menjadi bidang geometri dan non geometri, selain itu
juga terdapat bidang yang bersifat maya. Bidang geometri adalah bidang yang
teratur, dirancang dan dibuat secara matematis. Raut bidang geometris atau
bidang yang dibuat secara matematis meliputi segitiga, segiempat, segilima,
lingkaran sempurna, dan lain-lain. Sebaliknya, bidang nongeometris adalah
bidang yang tidak teratur, dibuat secara ekspresif tanpa hitungan tertentu. Raut
bidang nongeometris dapat berbentuk organik, bidang bersudut bebas, bidang
gabungan dan bidang maya (seperti garis maya).
d. Gempal/Volume
Gempal adalah wujud, rupa, bangun, atau gambaran tentang apa saja yang ada
di alam termasuk karya seni atau desain yang dapat disederhanakan menjadi
titik, garis, dan bidang, (Sanyoto, hlm. 2017, hlm. 93).
Bentuk adalah susunan titik, garis dan bidang yang menyerupai obyek tiga
dimensi/trimatra dalam ruang dua dimensi. Bentuk biasanya dibuat dengan
menggunakan gelap terang yang dimanipulasi oleh proses gradasi. Seperti
bidang, bentuk juga terbagi menjadi bentuk geometri, non geometri dan
campuran. Bagian-bagian tersebut juga masih memiliki sifat yang sama dengan
bidang, namun menyerupai obyek tiga dimensi dalam ruang dua dimensi.
e. Ruang
Ruang adalah dalam Seni Rupa adalah area disekitar obyek, baik dibelakang,
diatas ataupun di dalam. Secara umum biasanya ruang dikaitkan dengan tiga
dimensi, namun dalam seni rupa, ruang adalah unsur yang memberi kesan
keluasan, kesatuan, kedalaman, jauh atau dekatnya suatu obyek.
Ruang dwimatra atau ruang dua dimensi merupakan ruang papar yang datar.
Ruang dwimatra banyak dimanfaatkan oleh para perupa untuk menempatkan
bentuk raut yang sifatnya cukup datar/terlihat cukup datar saja, seperti gambar-
gambar proyeksi dengan potongan potongan dan pandangan-pandangan
terbatas. Ruang trimatra merupakan jenis ruang yang benar-benar diartikan
sebagai ruang nyata dan sempurna seperti dikehidupan kita, memiliki tiga
dimensi penuh, panjang, lebar dan kedalaman. Bentu-bentuk raut yang gempal
benar-benar bersifat tiga dimensi, dapat diraba, menempati ruang berkedalaman.
Semua bentuk di alam ini termasuk karya seni yang bersifat tiga dimensi
menempati ruang tiga dimensi.
f. Gelap Terang/Value
Benda apapun yang terdapat pada alam kita akan memiliki intensitas cahaya
yang berbeda pada setiap bagian. Begitu pula pada karya seni rupa. Gelap
Terang adalah unsur terpenting dalam membuat bentuk/gempal agar tampak tiga
dimensi dengan memanfaatkan highlight (bagian terang) dan shading
(bayangan). Gelap Terang juga berlaku untuk tint dan shading pada warna,
misal: merah muda, merah tua.
g. Tekstur
Tekstur adalah bagaimana permukaan terasa pada saat diraba, tekstur dapat
menjadi nyata (dapat diraba) atau hanya disimulasikan saja melalui Gelap
Terang dan Warna. Tekstur adalah sifat atau kualitas permukaan (nilai raba)
suatu benda seperti: kasar, halus, licin, dan berkerut. Tekstur dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: 1. Nyata, 2. Semu (Suparta, 2010, hlm. 1).
h. Warna
Warna adalah pantulan cahaya terhadap benda yang memiliki pigmen tertentu.
Sebuah benda berwarna merah karena benda tersebut bersifat pigmen yang
memantulkan warna merah dan menyerap gelombang warna lainnya. Benda
hitam tidak memantulkan warna apapun karena menyerap semua warna pelangi
atau semua panjang gelombang.
Penjelasan lebih lengkapnya dapat dibaca di: https://serupa.id/unsur-unsur-seni-rupa-
dan-desain/

4. Prinsip Nirmana Trimatra


Prinsip atau asas nirmana adalah berbagai tata cara yang dilakukan agar unsur yang
disusun menjadi indah atau sesuai tujuan penciptaannya. Prinsip nirmana sendiri
terdiri dari :
a. Keseimbangan
b. Kesatuan/Keselarasan/Harmony
c. Penekanan/Emphasis/Center of Interest
d. Irama/Ritme/Rythm
e. Proporsi
f. Kontras
g. Kesederhanaan/Simplicity
h. Kejelasan/Clarity/Discoverability
Penjelasan masing-masing asas atau prinsip dapat dibaca di: https://serupa.id/prinsip-
prinsip-seni-rupa-dan-desain/

Semua prinsip-prinsip seni rupa dan desain 2d masih berlaku pada Nirmana Trimatra.
Hanya saja perbedaan titik sumbu Z yang nyata memberikan pengaruh besar juga
terhadap beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan dalam merancang Nirmana
Trimatra. Terdapat beberapa prinsip tambahan juga yang dapat digunakan. Berikut ini
adalah beberapa prinsip tersebut.
a. Haptic (Sentuhan)
Haptic adalah bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan sentuhan, atau
tepatnya pengalaman sentuhan. Sentuhan langsung terhadap objek 3d memainkan
peran penting dalam Nirmana Trimatra. Bahkan pengalaman belajar pertama anak
usia dini adalah melalui kesadaran sentuhan, diikuti dengan indra penciuman,
mendengar dan mencicipi, baru visual.
Apresiasi kita terhadap produk palu yang baik misalnya, cenderung lebih
ditentukan oleh sentuhan langsung terhadap objeknya daripada pertimbangan
visual. Salah satu yang membuat kita tertarik pada produk tersebut adalah
kekokohan dan jenis material yang dapat dirasakan melalui sentuhan.
b. Form Follows Function
Bentuk mengikuti fungsi adalah prinsip yang banyak ditekankan pada seni
arsitektur modern di abad ke-20. Prinsipnya adalah bentuk bangunan atau objek
harus didasarkan pada fungsi atau tujuannya. Meskipun terdengar sangat modern
dan praktis, sebetulnya hal serupa dapat dilihat di alam. Misalnya sesuatu yang
indah seperti bunga tetap memiliki fungsi praktisnya, yaitu memancing lebah
untuk menebarkan benihnya.
c. Ergonomic / Ergonomis
Bentuk yang di desain harus kompatibel atau sesuai dengan siapa yang akan
berinteraksi atau menggunakannya. Hal ini masih berhubungan dengan haptic
atau sentuhan. Objek yang kita rancang harus natural dan nyaman untuk
digunakan atau disentuh. Hal ini juga berlaku pada karya seni murni 3d yang
memberikan opsi untuk berinteraksi, agar pemirsa tidak ragu untuk mencobanya.
d. Proporsi pada Nirmana Trimatra
Proporsi pada nirmana dwimatra hanya berpengaruh pada keseimbangan visual
saja. Namun pada Nirmana Trimatra hal ini menjadi sangat krusial. Sesuatu yang
tidak proporsional dapat menjadi tidak kokoh dan mudah rubuh. Apalagi jika
berbicara soal konstruksi arsitektur. Maka dari itu proporsi menjadi hal yang
sangat penting untuk diperhatikan dalam merancang Nirmana Trimatra.
B. REFERENSI
1. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2005). Dasar-dasar Tata Rupa & Desain. Yogyakarta:
Arti Bumi Intaran.
2. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2017). Nirmana: Elemen-elemen Seni dan
Desain. Yogyakarta: Jalasutra.
3. https://seputarkelas.com/pengertian-nirmana-dwimatra-trimatra-asas-dan-
prinsipnya/
4. https://www.pinterest.jp/pin/405605510189045486/?nic_v3=1a5rf6Rdu
5. https://serupa.id/nirmana-3d-trimatra-menjelajahi-dimensi-ketiga/
6. https://serupa.id/prinsip-prinsip-seni-rupa-dan-desain/
7. https://serupa.id/unsur-unsur-seni-rupa-dan-desain/
8. https://id.pinterest.com/pin/740560732472098886/?nic_v3=1a5rf6Rdu

Anda mungkin juga menyukai