Anda di halaman 1dari 7

Nama : SEPTIANA SARI

NIM :859132284
Tugas 1 PDGK4406 pembelajaran matematika SD

1. Bahan Manipulatif dalam pembelajaran matematika SD


Dalam pembelajaran matematika SD, hendaknya agar bahan pelajaran yang diberikan lebih
mudah dipahami oleh siswa, diperlukan bahan-bahan yang perlu disiapkan guru, dari
barang-barang yang harganya relatif murah dan mudah diperoleh, misalnya kertas manila,
karton, kayu, kawat, kain untuk menanamkan konsep matematika tertentu sesuai dengan
keperluan.

Bahan-bahan itu dapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik, diatur/ditata,


dilipat/dipotong oleh siswa sehingga dapat disebut sebagai bahan manipulatif, yaitu bahan
yang dapat “dimain-mainkan” dengan tangan. Bahan ini berfungsi untuk menyederhanakan
konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata,
menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang
terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung dann sifat-sifat bangun geometri, serta
memperlihatkan fakta-fakta.
Dengan semakin banyaknya kesempatan dan keleluasaan guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar, agar siswa benar-benar menguasai kompetensi yang dituntut,
maka guru dapat berkreasi secra dinamis, tanpa harus menunggu pemberian orang lain
“dropping” dari atas, untuk mampu menyiapkan bahan manipulatif dalam pembelajaran
matematika SD. Dari barang bekas/buangan atau tidak terpakai, misalnya dari berbagai
karton bungkus makanan, bungkus berbagai rokok, plastik-plastik bekas dan potongan
kayu yang tidak terpakai

1. Bahan Manipulatif dari Kertas

Bahan kertas ini mudah diperoleh, dengan warna yang beragam, dari kertas manila yang
dibeli dari toko, atau dari bekas berbagai sampul tak terpakai (buku,map), dari macam-macam
bungkus rokok yang berwarna-warni, dari karton pembungkus makanan atau minuman.
Salah manfaat dari bahan manipulatif kertas/karton ini antara lain adalah: Untuk
menjelaskan pecahan (konsep, sama/senilai, operasi). Konsep pecahan m/n sebagai m bagian
dari n bagian yang sama, dapat didemonstrasikan guru, atau dipraktikkan siswa, dengan
menggunakan berbagai bangun geometri, misalnya persegi, persegi panjang, jajargenjang,
belah ketupat, segitiga, lingkaran.
A B C D
Gambar 1
ditunjukkan dengan satu bagian dari empat bagian yang sama.
Pecahan-pecahan senilai juga dapat ditunjukkan dengan potongan kertas memanjang kertas
memanjang atau potongan kertas dalam bangun-bangun geometris, misalnya, dengan
menggunakan potongan kertas memanjang, dapat ditunjukkan pecahan-pecahan senilai,
misalnya:

½ 1/2
1/3 1/3 1/3
1/4 1/4 1/4 1/4
1/6 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6
1/8 1/8 1/8 1/8 1/8 1/8 1/8 1/8

Dengan menggunakan pola, dapat dikembangkan bentuk-bentuk pecahan senilai yaitu:


2. Model Stik (Lidi: Dari Rangka Daun Kelapa, Dari Bambu, Atau Dari Plastik)
Model ini dapat dipakai untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan, dan ratusan untuk
siswa-siswa SD ,kelas rendah. Lidi-lidi tersebut dalam bentuk lepas (sebagai satuan), bentuk
ikatan (dengan tali/karet) sepuluhan, dan bentuk ikatan dari ikatan sepuluhan (dan disebut
seratusan). Model-model stik ini dapat digunakan untuk menjelaskan konsep numeral (lambing
bilangan), kesamaan bilangan, operasi (penjumlahan, pengurangan ,perkalian), bilangan bulat,
misalnya:
234 = 2 ratusan + 3 puluhan + 4 satuan
= 2 ikatanratusan + 3 ikatanpuluhan + 4 lepas
35 = 30 + 5 = 20 + 15 = 10 + 25
= 23 + 12 = 18 + 17 = 9 + 26
3x6 = 6 + 6 + 6 = 18
5 x 10 = 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 50
2 x 100 = 100 + 100 = 200
46 – 23 = (40 + 6) – (20+3) = (40 – 20) + (6 – 3)= 20 +3 =23
35 – 19 =(30 +5) – (10 + 9) = (20 + 10 + 5) – (10 + 9)
=(20-10) + (10 +5 -9) = 10 +6 = 16

3. Model Persegi Dan Strip Dari Kayu/Tripleks


Model ini terdiri dari potongan-potongan persegi kayu/tripleks, strip- strip sepanjang
sepuluh persegi, dan daerah seluas sepuluh strip. Kegunaan model persegi dan strip serupa
dengan kegunaan model stik, yaitu untuk menjelaskan konsep numeral, kesamaan bilangan,
dan operasi bilangan bulat. Bahan kayu/ tripleks dapat diganti dengan karton yang relatif tebal.

4. Model Kertas Bertitik Atau Berpetak


Kertas bertitik dapat bersifat persegi atau isometric. Model ini dapat digunakan untuk
menjelaskan banyak hal yang terkait dengan geometri (bangun datar dan sifat-sifatnya,
hubungan antar bangun datar, dan luas bangun datar). Berbagai posisi datar, tegak, miring
bangun datar (segitiga, persegi, persegipanjang, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan
trapesium) dapat diperagakan dengan model kertas bertitik (pengerjaannya menggunakan
pensil sehingga dapat dihapus). Dengan perkembangan ketersediaan bahan saat ini, kertas
bertitik/ berpetak ini dapat menggunakan white board (dengan titik/petak menggunakan spidol
permanen), dan pengerjaannya menggunakan spidol white board yang dapat dihapus.

Contoh Bahan Manipulatif Untuk Pembelajaran Matematika SD


1. Alat dan Bahan
Khusus bahan manipulatif untuk pembelajaran matematika SD ini terbuat dari bahan dasar triplek
dan kertas manggis berwarna (merah dan kuning). Triplek digunakan sebagai tempat
menggambarkan pecahan yang akan kita operasikan sedangkan kertas manggis warna merah
melambangkan pecahan pertama dan kertas manggis berwarna kuning melambangkan pecahan
kedua.
2. Cara membuat bahan manipulatif
Langkah-langkah membuat bahan manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi operasi
pecahan adalah sebagai berikut:
- Siapkan sebuah triplek putih, kemudian potonglah menjadi ukuran 50 cm x 50 cm
- Potong-potnglah kertas manggis berwarna merah dan kuning menjadi beberapa
potongan yang masing-masing potongannya 5 cm x 10 cm
- Berilah double-tip pada masing-masing potongan kertas manggis agar dapat
ditempelkan pada triplek.
3. Penggunaan bahan manipulatif untuk materi operasi pecahan
a. Penjumlahan
Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah
bilangan pecahan adalah sebagai berikut:
- Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.
- Kemudian bagilah persegi panjang tersebut menjadi 3 bagian yang sama (karena
penyebut bilangan pertama 3).
- Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi 2 bagian yang sama
(karena penyebut yang bilangan kedua 2).
- Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan
kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.
- Pada percobaan tersebut satu kotak yang berisi dua warna, pindahkan salah satu
warnanya ke kotak yang masih kosong.
- Hitunglah berapa banyak kotak berwarna merah dan berwarna kuning, serta seluruh
kotak yang tersedia.
b. Pengurangan
Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam mengurangkan dua buah bilangan
pecahan adalah sebagai berikut:
- Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan, kemudian
bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama (karena penyebut
bilangan pertama 2).
- Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi tiga bagian yang sama
(karena penyebut bilangan kedua adalah 3).
- Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak ½ bagian dari sisi vertikal.
- Pindahkan satu kertas warna merah, sehingga akan siperoleh 1/3 bagian.
- Karena bilangan pengurangannya adalah 1/3, maka baliklah 1/3 bagiannya.
- Hitunglah berapa banyak kotak berwarna merah yang tersisa.

sumber : MODUL 2 KB 2 bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika SD hal.2.18-2.26

2. Simulasi perkalian pecahan ¼ x 2/2 dapat diajarkan dengan menggunakan media atau alat
peraga kongkret. Salah satu alat yang bisa digunakan adalah potongan-potongan kertas.
Berikut adalah cara simulasi perkalian tersebut:
Langkah 1: Mewakili Pecahan Pertama (1/4)

1. Siapkan selembar kertas persegi panjang. Ini akan mewakili pecahan ¼.


2. Bagi kertas tersebut menjadi 4 bagian yang sama besar dengan cara melipatnya. Sekarang,
Anda memiliki 4 bagian yang masing-masing mewakili ¼ dari keseluruhan kertas.

Langkah 2: Mewakili Pecahan Kedua (2/2)

1. Siapkan selembar kertas persegi panjang lainnya. Ini akan mewakili pecahan 2/2, yang
setara dengan 1.
2. Anda tidak perlu membagi kertas ini, karena itu sudah lengkap (1).

Langkah 3: Perkalian Pecahan

1. Sekarang, letakkan kertas yang mewakili ¼ di atas kertas yang mewakili 2/2 (1).
2. Hasil perkalian ¼ x 2/2 adalah area yang tumpang tindih di antara kedua kertas tersebut.
Ini akan terdiri dari dua bagian kecil dari kertas yang mewakili ¼.

Langkah 4: Kesimpulan

1. Setelah simulasi selesai, tunjukkan pada siswa bahwa ¼ x 2/2 sama dengan 2/8 atau ¼.
Anda bisa memberi tahu mereka bahwa hasil perkalian ini adalah bagian yang sama besar
dengan ¼ atau setengah dari ½.

Dengan menggunakan media atau alat peraga yang kongkret seperti potongan kertas ini, siswa
dapat dengan jelas melihat konsep perkalian pecahan dan bagaimana perkalian ¼ x 2/2
menghasilkan ¼. Simulasi semacam ini membantu siswa memvisualisasikan konsep matematika
dengan lebih baik dan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam memahami perkalian pecahan.

3. penjelasan bentuk penyelesaian persamaan 3x + 4= 10 dengan konkret menggunakan


bahan manipulatif (kotak dan permen ) .
Misalkan x adalah banyak permen. Kita diminta untuk menentukan banyak permen di dalam kotak
.

a. Terdapat tiga tempat yang setimbang di mana sebelah kiri terdiri 3 kotak yang berisi
permen ditambah 4 buah permen dan di sebelah kanan terdiri dari 10 buah permen.
b. Kedua tempat diambil banyak permen yang sama yaitu 4 permen.
c. Sehingga di sebelah kiri tersisa 3 kotak dan sebelah kanan tersisa 6 permen.
d. Karena sebelah kiri terdapat tiga kota maka sebelah kanan 6 permen . Dibagi menjadi tiga
bagian sama banyak yaitu masing-masing-masing 2 permen .

Menggunakan sistem persamaan linear satu variabel


3x+4=10 ............ ...... Kedua ruas dikurangi 4
3x+(4-4)=10-4
3x = 6 .............. Kedua ruas dibagi 3
3x/3 = 6/3
X= 2
Jadi nilai yang memenuhi persamaan 3x+4=10 adalah x=2

4. .Untuk memperagakan operasi (-2) - (-7) menggunakan balok garis bilangan, dapat
mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Mulailah dengan menggambar garis bilangan pada selembar kertas. Ini adalah garis
horizontal panjang yang akan digunakan untuk mewakili bilangan.
2. Tandai titik nol pada garis bilangan sebagai awal referensi.
3. Tandai posisi -2 di sebelah kiri titik nol pada garis bilangan. Ini mengindikasikan lokasi -
2.
4. Kemudian, tanda (-7) pada sebelah kiri titik nol sebagai lokasi -7. Ini juga di sebelah kiri
titik nol, karena operasi (-2) - (-7) melibatkan pengurangan bilangan negatif.
5. Sekarang, jelaskan kepada siswa bahwa (-2) - (-7) dapat dijelaskan sebagai berikut: Anda
mulai di -2 dan kemudian bergerak ke arah kanan sebanyak 7 langkah. Ini berarti Anda
sekarang akan berada di suatu lokasi pada garis bilangan.
6. Tunjukkan bahwa hasilnya adalah -2 + 7 = 5. Ini menunjukkan bahwa operasi (-2) - (-7)
menghasilkan nilai positif 5.

Dengan menggunakan balok garis bilangan, siswa dapat memvisualisasikan operasi (-2) - (-7)
sebagai perpindahan dari suatu titik negatif ke arah positif pada garis bilangan. Hal ini
membantu siswa memahami konsep pengurangan bilangan negatif dan menghasilkan jawaban
yang benar, yaitu 5.

Anda mungkin juga menyukai