Anda di halaman 1dari 123

SKRIPSI

PERMOHONAN PENGHAPUSAN DOSA MENURUT


MAZMUR 51:1-21 DAN IMPLIKASINYA BAGI NARAPIDANA
DI LAPAS KELAS III AMURANG

Ester R.J Manginsihi


1702205

Skripsi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO


PROGRAM STUDI TEOLOGI
FAKULTAS TEOLOGI
2021
PERMOHONAN PENGHAPUSAN DOSA MENURUT MAZMUR 51:1-21 DAN
IMPLIKASINYA BAGI NARAPIDANA DI LAPAS KELAS III AMURANG.
Ester R.J Manginsihi
1702205
ABSTRAK
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai makna
Teologis permohonan penghapusan dosa menurut teks Mazmur 51:1-21
dan implikasinya bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III
Amurang. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis
pendekatan studi kasus untuk penelitian lapangan dan kajian historis kritis
pada teks, serta melakukan observasi, dan wawancara yang dilaksanakan
di Lapas Kelas III Amurang pada tahun 2021.
Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti, maka peneliti memperoleh
makna teologis permohonan penghapusan dosa merupakan bentuk
ungkapan keberadaaan diri seseorang atau sekelompok orang yang
menyadari, mengakui, serta menyesali akan dosa-dosanya dan
permohonan tersebut ditujukan kepada Tuhan. Implikasinnya dari teks
Mazmur 51:1-21 dapat mengarahkan para warga binaan untuk hidup dalam
pengakuan, kesadaran, serta penyesalan akan dosa yang telah dilakukan.
Kata kunci : Permohonan, penghapusan dosa.
APPLICATION FOR SIN ELECTION ACCORDING TO PSALM 51:1-21
AND ITS IMPLICATIONS FOR PRISONERS IN CLASS III AMURANG.
Ester R.J. Manginsihi
1702205
Abstract
The purpose of this study was to find out about the theological
meaning of the petition for the remission of sins according to the text of
Psalm 51:1-21 and its implications for prisoners in the Class III Amurang
Correctional Institution. The researcher uses qualitative research with a
case study approach for field research and critical historical studies on text,
as well as conducting observations, and interviews conducted at the Class
III Amurang Prison in 2021.
Based on the results of the research from the researcher, the
researcher obtain the theological meaning of the request for the remission
of sins as a form of expressions of the existence of a person or group of
people who realize, admit, and regret their sins and the petition is addressed
to God. The implication of the text of Psalm 51:1-21 can direct the inmates
to live in confession, awareness, and regret for the sins they have commited.
Key words: supplication, remission of sins.

i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING


DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN SKRIPSI

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Semuel Selanno, M.Th Juanda Manullang, M.Pd.K

NIP: 19740429 201101 1 001 NIP: 19840112 201903 1 005

Tanggal: 16 Juni 2021 Tanggal: 18 Juni 2021

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teologi
IAKN Manado

David R.M Simanjuntak M.Pd.K


NIP: 19871108 201903 1 010

Nama : Ester R. J Manginsihi


NIM : 1702205
Angkatan : 2017

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Ester R.J Manginsihi
NIM. : 1702205
Program Studi : Teologi

Judul Skripsi : Permohonan Penghapusan Dosa Menurut Mazmur


51:1-21 dan Implikasinya bagi Narapidana di Lapas
Kelas III Amurang.

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan


diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar Sarjana Teologi Institut Agama Kristen (IAKN) Manado.

DEWAN PENGUJI
Ketua Penguji

Dr. Anita I. Tuela, M.Th


NIP. 19740815 200912 2 001

Penguji I Penguji II

Dr. Semuel Selanno, M.Th Jekson Berdame, M.Th


NIP. 19740429 201101 1 001

Manado, 23 Juli 2021


Dekan Fakultas Teologi,

Dr. Anita Inggrith Tuela, M.Th


NIP. 19740815 200912 2 001

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya

susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teologi dari

Program Strata satu IAKN Manado seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya

kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas

sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari, ditemukan seluruh atau sebagian dari

Skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-

bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar

akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manado, 26 Juli 2021

Ester R.J. Manginsihi

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena

berkat pertolongan dan hikmat dariNyalah, Peneliti dapat menikmati

pendidikan Strata Satu di Institut Agama Kristen Negeri Manado (IAKN

Manado) dan berkat pertolongan dari Roh Kudus Peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan segala baik. Skripsi ini berjudul

“Permohonan Penghapusan Dosa Menurut Mazmur 51:1-21 dan

Implikasinya bagi Narapidana di Lapas Kelas III Amurang” skripsi ini

merupakan syarat penting dalam memperoleh gelar akademik di IAKN

Manado.

Adapun dalam hal ini Peneliti menyadari dalam proses penyusunan

skripsi tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, maka dengan itu

Peneliti mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah

turut membantu, diantaranya:

1. Dr. Jeane M. Tulung, S.Th, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama

Kristen Negeri Manado.

2. Dr. Anita I. Tuela, M.Th, selaku Dekan Fakultas Teologi IAKN

Manado.

3. David R.M. Simanjuntak, M.Pd.K, selaku Kaprodi Teologi dan

Ryanto Adilang, M.Th, selaku Sekprodi Teologi IAKN Manado.

4. Dr. Semuel Selanno, M.Th, selaku Dosen Pembimbing I atas

bimbingan dan arahan yang telah diberikan selama penyusunan

skripsi.

v
5. Juanda Manullang, M.Pd.K, selaku Dosen Pembimbing II atas

bimbingan dan arahan yang telah diberikan selama penyusunan

skripsi.

6. Bpk. Fentje Mamirahi, S.Pd, selaku Kepala Lembaga

Pemasyarakatan kelas III Amurang, yang telah memberikan izin

untuk melakukan peneilitian.

7. Pegawai yang ada di Lapas Kelas III Amurang, yang telah turut

membantu dalam pengumpulan data yang diperlukan.

8. Para Narapidana yang ada di Lapas Kelas III Amurang yang telah

sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

9. Orang tua yang terkasih, Bpk. Nolvie Manginsihi dan Ibu. Martha

Josephus yang selalu memberikan semangat dan juga teristimewa

selalu memberikan topangan doa bagi Peneliti selama menjalani

perkuliahan dan juga kakak terkasih Imanuel Manginsihi, S.M.

10. Kak. Eleanora Kudaling, S.Pd, yang telah memberikan arahan dan

juga semangat dari jauh-jauh hari sebelum penyusunan skripsi, dan

juga selama penyusunan skripsi.

11. Krueger K. Tumiwa, M.Si. Teol selaku Dosen Perwalian Akademik,

yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi.

12. Jekson Berdame, M.Th selaku Wakil Dekan II Fakultas Teologi dan

Marcelino Runturambi M.Th yang telah memberikan semangat,

arahan serta bimbingan dalam penyusun skripsi.

vi
13. Teman-teman terdekat Invia Mananeke dan Gabriella Warouw. yang

selalu memberikan semangat dan topangan doa dalam penyusunan

skripsi.

14. Teman Kost, Nikita Keintjem yang selalu memberikan semangat

dalam penyusunan skripsi.

15. Norma Ganda, yang selalu setia mendampingi selama ujian

proposal sampai skripsi.

16. Teman-teman kelas Biblika D (Arli, Hana, Bie, Tiwi, Aldo, Jeremy,

Bela, Ka Ghea, Khur, Brian, Theo, Sinsih, Doru, Andre, Ka Ika, Ka

Ovaldi, Feren, Rina, Yosua, Ka Angky, Lidia, Eca).

17. Kepada Semua pihak yang telah turut sangat membantu dalam

penyelesaian skripsi ini disampaikan terima kasih banyak.

Dalam penyusunan skripsi ini Peneliti menyadari masih terdapat

kekurangan. Maka dengan itu, Peneliti sangat mengharapkan saran dan

kritik dari pembaca sekalian.

Tateli, 6 Juli 2021

Ester R.J. Manginsihi

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR LOGO

ABSTRAK ………………....... ................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... iv

KATA PENGANTAR……. ……. ............................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1


B. Fokus Penelitian ......................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II : KAJIAN TEORI ........................................................................ 8

A. Deskripsi Konseptual................................................................... 8
1. Permohonan Penghapusan Dosa .................................... 8
2. Narapidana……………. .................................................... 9
3. Lembaga Pemasyarakatan…………………...................... 9
B. Identitas Kitab ........................................................................... 11
1. Latar Belakang Kitab Mazmur ........................................ 11
2. Penulis / Pengarang ....................................................... 13
3. Waktu Penulisan.. .. ........................................................ 14
4. Tujuan Kitab Mazmur ..................................................... 14
5. Jenis-Jenis Mazmur (Genre) .......................................... 14

viii
6. Situasi dan Fungsi Kitab Mazmur ................................... 16
7. Teologi Kitab Mazmur..................................................... 16
8. Latar Belakang Mazmur 51..............................................18

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 22

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................. 22


B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 23
C. Instrumen Penelitian .............................................................. 23
D. Sumber Data Penelitian ............................................................ 24
E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data.................................. 24
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 26

BAB IV : HASIL PENELITIAN............................................................. 27

A. Hasil Penelitian Teks Mazmur 51:1-21 ...................................... 27


1. Perbandingan Teks Terjemahan .................................... 27
2. Pokok-Pokok Pikiran ...................................................... 45
3. Uraian Tafsir .............................................................. 45
4. Pesan Teologis Mazmur 51:1-21 .................................... 58
B. Hasil Penelitian Lapangan......................................................... 60
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 60
2. Prosedur Pengumpulan Data ......................................... 64
C. Pembahasan dan Interpretasi ................................................... 74
D. Relevansi Bagi Gereja Masa Kini .............................................. 77

BAB V : PENUTUP………….. ............................................................. 78

A. Kesimpulan………….. .............................................................. 80
B. Saran…………………. .............................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 82

LAMPIRAN…….. ................................................................................. 86

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tindakan kejahatan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.

Perilaku kejahatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara

sengaja, dan sadar oleh pelaku kejahatan. Kejahatan termasuk dalam

tindakan kriminal (crime) yang dilakukan oleh seseorang dan bahkan

sekelompok orang, untuk melakukan tindakan kejahatan yang

mengakibatkan mereka melanggar norma-norma yang ada di lingkup

maskayarakat.

Secara tidak langsung pelaku kejahatan yang melanggar hukum-

hukum yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi seperti hukuman

pidana. Pidana Penjara merupakan suatu tempat yang di mana tempat ini

bertujuan untuk membina warga binaan narapidana, tempat ini seringkali

disebut dengan sebutan LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan). Para

Narapidana yang ada dalam LAPAS memiliki ruang gerak yang terbatas,

artinya para narapidana tersebut diberlakukan dengan berbagai aturan

yang mengikat mereka.

Seseorang yang melakukan kejahatan pasti memiliki alasan tersendiri

untuk melakukakan hal tersebut, dapat digolongkan faktor-faktor yang

mendorong seseorang melakukan tindakan kejahatan, antara lain karena

pengaruh internal : kontrol diri lemah, ketagihan, kebiasaan, minat,

1
2

keahlian, gaya hidup, serta mentalitas instant. Faktor eksternal : lingkungan,

ekonomi, dan hubungan dengan keluarga.

Tindakan kejahatan bukan baru ada dimasa sekarang tetapi juga

sudah ada sejak “setua usia bumi”. Bagi William Dyrness kejatuhan

manusia adalah awal mula dosa itu sendiri. Dosa mengakibatkan hubungan

Allah dengan manusia terputus dan membuat manusia semakin jahat

termasuk insiden pembunuhan yang dilakukan oleh Kain terhadap adik

kandungnya sendiri (Kej. 4:1-16)1.

Dosa dalam bahasa Ibrani ialah tiîaJ'x (((Khatta’t) yang berarti dosa,
gagal, kata ini lebih merujuk pada keadaan hati dan maksud yang berdosa

(Kej. 4:7; Kel. 9:27; Bil. 6:11; Maz 51:4,6; Amsal. 8:36) “hatta” merupakan

sesuatu yang menyedihkan hati Tuhan karena telah melanggar sesuatu

yang telah ditetapkan Allah. `y['(v'p ((Pesha’) yang berarti pendurhakaan,


pemberontakan, memberontak (Maz. 51:3; Amsal. 28:2) kata ini merujuk

pada bentuk perlawanan manusia kepada Allah. nI+wO[] (‘Avon) yang berarti
bengkok atau diputar , dan perasaan bersalah, kata ini merujuk pada hati

yang bengkok yang diputar dari yang benar, dan juga bentuk kesadaran

atas dosa sehingga memiliki perasaan bersalah dan merasa pantas untuk

dihukum (Kej. 15:16; Maz. 32:5; Yesaya 5:18). Dan dalam bahasa Yunani

ialah αμαρτία (hamartia) yang berarti dosa, arti dosa ini lebih merujuk pada

1 Pardomuan Marbun. ”Konsep Dosa dalam Perjanjian Lama dan Hubungan


dengan konsep Perjanjian”, Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, Vol. 1 Nomor 1 (Mei, 2020)
h.2.
3

keadaan hati, dan pikiran yang jahat (Roma 3:23), παράβασις (parabasis)

yang berarti menyimpang dari apa yang seharusnya, lebih merujuk pada

pelanggaran terhadap hukum (Roma 4:15). 2

Jadi, kejahatan / dosa memiliki arti diantaranya, kegagalan,

kesalahan, kejahatan, tidak menaati hukum, pelanggaran, serta

ketidakadilan. Kata Khatta’t muncul dalam Perjanjian Lama sebanyak 522

kali. Akibat-akibat dari dosa tersebut diantaranya, pertama, sikap manusia

terhadap Allah, dengan menyembunyikan diri yang disebabkan ketakutan

akibat dosa (Kej. 3:8). Kedua, sikap Allah terhadap manusia dengan

memberikan hajaran, serta hukuman kepada manusia dan ketiga, akibat

terhadap diri sendiri yakni dosa mempengaruhi tubuh serta jiwa. Bagi Louis

Berkhof inilah yang menyebabkan kerusakan total pada diri manusia. 3

Dalam perjanjian lama terdapat beberapa tokoh yang melakukan

kejahatan di antaranya Adam, Kain, dan juga Daud. Adam melakukan

pelanggaran terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah, Kain ia

membunuh adiknya sendiri, dan Daud ia melakukan kesalahan dengan

meniduri Batsyeba seorang perempuan yang telah bersuami, dan membuat

persekongkolan agar Uria yang merupakan suami dari Batsyeba, mati

terbunuh dalam pertempuran.

2 Pendidikan Elketronik Studi Teologia Awam https://pesta.org/ (Diakses 21


Maret 2021).
3 Pardomuan Marbun. ”Konsep Dosa dalam Perjanjian Lama dan Hubungan

dengan konsep Perjanjian”, Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, Vol. 1 Nomor 1 (Mei, 2020)
h. 7-8.
4

Dalam hal ini terlihat bahwa Daud mencoba untuk menyembunyikan

kejahatan yang ia telah lakukan ia berpikir seakan-akan Tuhan tidak

mengetahui semua hal tentangnya, namun Tuhan memakai nabi Natan

untuk datang menasihatinya sekaligus menegaskan bahwa Allah

mengetahui apa yang ia perbuat, maka menyesallah Daud atas

perbuatannya. Daud memberikan respon penyesalan terhadap teguran dari

nabi Natan.

Bentuk penyesalan, serta kesadaran akan dosa yang telah Daud

lakukan di gambarkan dalam Mazmur 51:1-21, nyanyian tersebut

merupakan bentuk permohonan penghapusan dosa Daud kepada Tuhan,

ia meminta pengasihan dari Tuhan agar Tuhan mengampuni kesalahannya,

dan meminta Tuhan untuk memperbaharui hati, pikiran, jiwa serta

bermohon agar Tuhan membasuh dirinya dari kesalahan yang telah ia

perbuat. Dan dalam klimaks pengakuannya ia menyadari bahwa korban

sembelihan yang sejati ialah jiwa yang hancur, dan hati yang patah tidak

dipandang hina oleh Tuhan.

Kasus kejahatan yang dilakukan oleh Daud adalah perselingkuhan,

ia meniduri Batsyeba yang telah bersuami jelas hal ini dalam tradisi Yahudi

merupakan suatu hal yang sangat dilarang, berkaca dengan realita yang

terjadi sekarang maraknya kasus perselingkuhan terjadi dimana saja dan

bahkan tragisnya sering dianggap sebagai suatu hal yang biasa-biasa saja.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menemukan kasus dilapangan

yang berbeda dalam hal ini yang berselingkuh adalah seorang isteri, dan
5

suaminya dilaporkan karena kasus KDRT hal tersebut dilakukan suaminya

karena isterinya berselingkuh4.

Maka dengan itu Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian,

Permohonan Penghapusan Dosa Menurut Mazmur 51:1-21 dan

Implementasinya bagi Narapidana di Lapas Kelas III Amurang.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus

penelitian dari Peneliti adalah Permohonan Penghapusan Dosa Mazmur

51:1-21 dan Implementasinya bagi Narapidana di Lapas Kelas III

Amurang.

C. Rumusan Masalah

1. Apa makna teologis Permohonan Penghapusan Dosa menurut Teks

Mazmur 51:1-21 ?

2. Bagaimana mengimplikasikan Mazmur 51:1-21 bagi Narapidana di

Lapas Kelas III Amurang ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui makna teologis Permohonan Penghapusan Dosa

menurut teks Mazmur 51:1-21.

2. Untuk mengetahui bagaimana implikasi Mazmur 51:1-21 bagi

Narapidana di Lapas Kelas III Amurang.

4
Wawancara dengan GM, tanggal 8 April Januari 2021 di Lapas Kelas III Amurang.
6

E. Manfaat Penelitian

Berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat baik itu secara

langsung maupun tidak langsung. Berikut manfaat teoritis dan praktis,

diantaranya sebagai berikut:

1. Teoritis

Dengan adanya penelitian ini mengenai Permohonan Penghapusan

Dosa menurut Kitab Mazmur 51:1-21 serta implikasinya bagi Narapidana

di Lapas Kelas III Amurang, berharap dapat bermanfaat dan menambah

pengetahuan terutama dalam bidang ilmu Teologi Biblika Perjanjian Lama.

2. Praktis

a. Manfaat bagi Lembaga Pendidikan (IAKN Manado)

Menambah pengetahuan tentang Permohonan Penghapusan Dosa

menurut Kitab Mazmur 51:1-21 dan implikasinya bagi Narapidana di

Lapas Kelas III Amurang, semoga dari suatu karya ilmiah ini dapat

memberikan manfaat yang baik untuk pengembangan lembaga

pendidikan.

b. Manfaat bagi Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Amurang

Untuk meningkatkan proses pembinaan yang ada di Lapas Kelas

III Amurang.

c. Manfaat bagi Narapidana

Diharapkan dapat membantu para narapidana dalam

meningkatkan kehidupan spiritual mereka semasa dalam tahanan.


7

d. Manfaat Bagi Pribadi

Berharap dari penelitian ini memberikan peluang bagi peneliti untuk

mengembangkan diri dalam proses penelitian, dan juga sembari

menambah wawasan dalam pembuatan karya ilmiah ini.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Konseptual

1. Permohonan Penghapusan Dosa

Mazmur 51:1-21 bertemakan tentang Permohonan Penghapusan

dosa yang berlandaskan pada hasil temuan teks dalam kata ynIsEåB.K;

(KaBBüsëºnî) yang artinya basuhlah aku (ayat 4). Teks ini berisikan

tentang bentuk curahan hati Daud kepada Tuhan atas dosa yang telah ia

perbuat setelah ia ditegur oleh nabi Natan akan dosanya tersebut, serta

permohonannya yang begitu mendalam meminta Tuhan agar membasuh

tubuh, roh, serta jiwanya. Dalam teks ini terdapat satu kali kata basuh, dua

kali kata bersihkanlah, dua kali kata tahirkanlah. Berdasarkan hasil bacaan

dari peneliti ditemukan terdapat beberapa rentan waktu yang sangat lama

untuk Daud menyadari akan perbuatannya tersebut, peneliti beranggapan

mengenai ketidaksadarannya akan dosa yang ia perbuat, pertama ia tidak

mengakui bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu tentang dirinya entah

itu baik maupun buruk, kedua ia terlena dengan kekuasan serta

kedudukan dia sebagai raja, ia bertingkah seenaknya dan bahkan bisa

menutupi dosanya dengan sedemikian rupa. Kesadaran, bahkan

penyesalan akan dosanya ia temui setelah Nabi Natan datang

menegurnya, dari hal tersebutlah Daud membuat doa permohonan ini

agar Tuhan berbelas kasih menghapuskan dosa-dosanya.

8
9

2. Narapidana

Narapidana adalah seorang yang menjalani hukuman karena tindak

pidana1. Narapidana adalah terpidana yang menjalani hukuman pidana di

Lembaga Pemasyarakatan2. Menurut ditjenpasa Narapidana (Napi)

adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang

telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan menjalani masa pidana di

Lapas (Lembaga Pemasyarakatan)3.

Berikut beberapa hak yang dimilki oleh para Narapidana di Lapas

berdasarkan pedoman PBB (Standard Minimum Rules For The Treatment

Of Prisioner) 4 :

1. Fasilitas akomodiasi yang memiliki ventilasi


2. Fasilitas sanitasi yang memadai
3. Makanan yang sehat
4. Hak untuk berolahraga di udara terbuka
5. Hak untuk diperlakukan adil menurut peraturan
6. Hak untuk mendapatkan pelayanan agama
7. Pemberitahuan kematian, sakit, dari anggota keluarga.
8. Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi).
9. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-
masing.
10. Mendapat pelayanan kesehatan.

3. Lembaga Pemasyarakatan

Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk melaksanakan

pengayoman serta pemasyarakatan narapidana.5 Sistem dari

pemasyarakatan adalah hilangnya “kemerdekaan” yang dikarenakan oleh

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, https://kbbi.web.id. (Diakses 29 Maret 2021).


2 id.m.wikipedia.org. (Diakses 29 Maret 2021).
3 sdp.ditjenpas.go.id. (Diakses 29 Maret 2021).
4 eprints.umm.ac.id. (Diakses 29 Maret 2021).
5 Rommy Pratama, “Sistem Pembinaan Para Narapidana Untuk Pencegahan
Residivisme”, Vol. 15 Nomor 1 (Januari, 2019) h. 72.
10

penjatuhan pidana.6 Pemasyarakatan adalah pembinaan terhadap

narapidana agar supaya para napi dapat kembali di lingkungan masyarakat

dengan “baik”.7

Pengertian dan juga pemahaman mengenai pemasyarakatan bukan

hanya merujuk pada konteks tempat yang biasa disebut dengan penjara,

tetapi pemasyarakatan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

mengayomi para narapidana, itu sebabnya pada tanggal 27 April 1964

digantilah istilah kepenjaraan dengan “Pemasyarakatan” karena menurut

Presiden Soekarno pada saat itu istilah kepenjaraan seakan tidak selaras

dengan adanya ide pengayoman yang berlandaskan pada hukum

pancasila.8 Penghuni Lembaga Pemasyarakatan adalah narapidana (napi)

atau warga binaan pemasyarakatan (WBP)9 . Berikut tujuan dari Lembaga

Pemasyarakatan:10

a. Membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar


menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana
sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan
dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara
yang baik dan bertanggung jawab.
b. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan
yang ditahan di Rumah Tahanan Negara dan Cabang
Rumah Tahanan Negara dalam rangka memperlancar
proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di
sidang pengadilan.
c. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan
/ para pihak berperkara serta keselamatan dan

6 Ibid., h. 73.
7 http://e-jornal.uajy.ac.id-pdf h. 29(Diakses 21 Maret 2021).
8 Ibdi., h.73.
9 Raden Fatah, Lapas, http://www.repository.radenfatah.ac.id-pdf (Diakses 21
Maret 2021).
10 http://e-jornal.uajy.ac.id-pdf h. 82-83 (Diakses 21 Maret 2021).
11

keamanan benda-benda yang disita untuk keperluan


barang bukti pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan serta benda-benda
yang dinyatakan dirampas untuk negara berdasarkan
putusan pengadilan.

B. Identitas Kitab

1. Latar Belakang Kitab Mazmur

Kitab Mazmur dipahami sebagai sekumpulan nyanyian/pujian.

Mazmur dalam bahasa Ibrani rAmðz>m (Mizmor) artinya nyanyian yang diiringi
dengan alat petik / iringan musik sedangkan dalam bahasa Yunani ψαλμός

(Psalmos) artinya nyanyian yang diiringi denga alat petik. Orang Israel

seringkali menggunakan istilah ‫( ְּת ִה ִלים‬Tehilim) yang artinya puji-pujian /

nyanyian Doa. Jadi hematnya, Mazmur adalah sebuah kitab yang berisikan

nyanyian pujian.11

Kitab Mazmur merupakan kitab yang sangat terkenal dalam

Perjanjian Lama. Kitab Mazmur telah banyak memberikan sumbangsih bagi

Gereja masa kini baik dari segi liturginya, serta pula pembangunan rohani

bagi tiap-tiap individu. Kitab Mazmur berisikan pemberitaan mengenai

Yahwe serta perbuatan tangan-Nya yang ajaib. Dalam kitab Mazmur

terdapat 2 bentuk pujian diantaranya, Puji-pujian kepada Yahwe, dan

perasaan persekutuan dengan-Nya. Nyanyian Mazmur ini dibawakan oleh

orang-orang Israel di Bait Allah, dan juga seiring berjalannya waktu Kitab

11 Sia Kok Sin, “Mengalami Allah melalui kitab Mazmur”, Jurnal Theologi Aletheia,

Vol. 18 No. 1 (Maret, 2016) h. 96.


12

Mazmur sering juga digunakan di ibadah orang Yahudi, serta komunitas-

komunitas Kristen. Kitab Mazmur berjumlah 150 pasal. Kitab ini dikarang

dalam 3 waktu yang berbeda-beda, ada yang praexilis (pasal 29), postexilis

(pasal 150), dan exilis (pasal 137). Dalam kitab Mazmur terdapat 5 bagian

diantaranya, Mazmur 1-41, Mazmur 42-72, Mazmur 73-89, Mazmur 90-106,

Mazmur 107-150.12 Kitab Mazmur merupakan kitab terpanjang, di

dalamnya berisi nyanyian pujian, doa meminta pertolongan kepada Allah,

serta sebuah syair kepercayaan kepada Allah.

Bentuk-bentuk Mazmur tersebut di ekspresikan dengan berbagai

macam pengungkapan perasaan, ada sukacita, dukacita, keraguan,

kepercayaan, hati yang terluka dan terhibur, keputus asaan, pengharapan,

kemarahan, ketenangan, keinginan balas dendam, dan mengampuni. Philip

Johnston dan David Firth mengungkapkan betapa pentingnya kitab

Mazmur:

The book of Psalms is the best loved and most treasured book of the
Hebrew Scriptures. It has been precious to countless thousand of
faithful Jewish and Christian believers in hundreds of different
languages and countries over several millennia, expressing their
hopes and fears, inspiring their faith, and renewing their trust in
God.13
Eric Peels pula mengemukakan kalau narasi Perjanjian Lama itu

mempunyai hubungan dengan apa yang Allah telah kerjakan, nabi-nabi

memberitahukan apa yang Allah sabdakan sementara untuk kitab Mazmur

12 J. Blommendaal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, terjemahan P .S.

Naipospos, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2008), h. 147-148.


13 Philip J dan David F di dalam Sia Kok Sin, “Mengalami Allah melalui kitab

Mazmur”, Jurnal Theologi Aletheia, Vol. 18 No. 1 (Maret, 2016) h. 98.


13

adalah bentuk respon umat atas segala karya Allah. Pengalaman

kehidupan umat manusia sangat relate dengan apa yang ada dalam kitab

Mazmur, karena itu kitab Mazmur sangat sering digunakan untuk

peribadatan secara komunal, maupun pribadi-pribadi. kitab Mazmur

mendorong para pembaca agar bisa berbagi kehidupan dengan Allah.

Kitab Mazmur / kitab kumpulan nyanyian-nyanyian sangat memiliki

pengaruh yang besar Oliver Sacks mengatakan: 14

Setiap budaya memiliki lagu-lagu dan sajak-sajak untuk menolong


anak-anak mempelajari abjad, angka, dan daftar-daftar lainnya.
Bahkan sebagai orang-orang dewasa, kemampuan kita terbatas
untuk mengingat rangkaian atau mempertahankannya dalam pikiran
kita kecuali kalu kita menggunakan alat atau pola menghafal – dan
yang paling kuat dari alat-alat ini adalah sajak, matra, dan lagu.
Kitab Mazmur sering kali disebut juga sebagai kitab puisi. Puisi dapat

memicu imajinasi, membangkitkan emosi, serta berbicara pada kehendak

seseorang. 15 Mazmur-mazmur adalah doa-doa pertama umat Allah

Perjanjian Lama. Setiap bentuk doa yang dinaikan kepada Allah

(permohonan, sukacita, dukacita, syukur, dan ratapan) merupakan bentuk

pengakuan kepada Allah.16

2. Penulis / Pengarang

Kebanyakan mengakui bahwa Kitab Mazmur ditulis oleh Daud, ia juga

dikenal sebagai seorang penyair. Dalam Kitab Mazmur terdapat beberapa

14 Oliver didalam Bob Kauflin, Kuasa Kata-kata dan Keajaiban Allah, terjemahan
Soemitro Onggosandojo (Surabaya: Momentum, 2013) h.139.
15 Tremper Longman III, Bagaimana Menganalisa Kitab Mazmur, (Malang:

Literatur SAAT, 2012), h. 103.


16 Gertz, Jan Christian dkk, Purwa Pustaka: Eksplorasi ke dalam Kitab-Kitab

Perjanjian Lama dan Deutrokanonika, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017). h. 644.
14

nama yang mendahului, diantaranya nama Daud yang disebut sebanyak 73

kali, Salomo 2 kali, Musa 1 kali, Asaf 12 kali, Bani Korah 11 kali, Etan 1 kali,

Heman 1 kali. Dari beberapa literatur yang Peneliti temukan bahwa ternyata

seringkali nama Daud digunakan dalam Mazmur tesebut agar dapat

diterima, dan dapat dibaca.

3. Waktu Penulisan

Dalam buku Blommendaal menuliskan bahwa penulisan kitab Mazmur

terbagi dalam 3 waktu yakni, pembuangan di Babel, sebelum pembuangan

di Babel, dan sesudah pembuangan di Babel.17

4. Tujuan Kitab mazmur

Dilansir dalam sebuah artikel pengantar Mazmur, kitab Mazmur

bertujuan sebagai18 :

a. Doa kepada Allah, sebagai ungkapan terima kasih, pengagungan

akan siapa Tuhan itu, dan kerinduan untuk bersekutu.

b. Pengungkapan kekecewaan, kemarahan, ketakutan,

penghinaan, kesembuhan, pengakuan dosa serta pembenaran.

5. Jenis-Jenis Mazmur (Genre)

Dalam kitab Mazmur terdapat berbagai jenis Mazmur, diantaranya

sebagai beirkut:

a. Mazmur Ratapan/keluhan (Lament Psalms). Terdapat lebih dari

60 Mazmur yang jenis seperti ini dalam Alkitab baik yang bersifat

17 Dr. J. Blommendaal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, terjemahan P .S.

Naipospos, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2008), h. 147-148.


18 https://sejarah.co/Pengantar_Full_Life/Mazmur (Diakses 18 Maret 2021).
15

individu (3-7, 9-11,13,16,17,22,25-28,102) maupun komunal

(12,14,44,53,58). Mazmur jenis ini mengungkapkan perasaan

tertekan dari seseorang serta suatu bentuk doa kepada Tuhan

mengenai kesulitan yang ia hadapi. Mazmur 102 “Doa seorang

sengsara pada waktu ia lemah lesu, dan mencurahkan

pengaduhannya ke hadapan Tuhan”.

b. Mazmur Pengucapan Syukur (Thanksgiving Psalms). Mazmur ini

adalah suatu bentuk ungkapan terima kasih kepada Allah yang

telah menjawab seruan/doa umatnya. Sifat dari Mazmur ini sama

dengan Mazmur ratapan ada yang individu

(30,34,41,66,92,116,118) ataupun komunal (67,75,107,124).

Mazmur ini bisa juga menjadi salah satu bentuk respon terhadap

Mazmur ratapan (ungkapan terima kasih kepada Allah dari

kesulitan).

c. Mazmur Pujian (Hymne Psalms). Mazmur ini merupakan bentuk

penyembahan kepada Allah serta bentuk ungkapan sukacita.

Mazmur ini dibacakan pada saat perayaan Paskah (113-118),

panen (84,87,122,132,147), menang dari peperangan (68).

d. Mazmur Raja (Royal Psalms). Mazmur ini merupakan bentuk doa

pemazmur bagi raja yang diimani sebagai wakil Allah agar kelak

raja tersebut dapat berlaku adil (72,101), dan menang dalam

peperangan (18,20-21,89,144).
16

e. Mazmur Hikmat (Wisdom Psalms). Mazmur jenis ini berisikan

hikmat, agar pendengar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Diantaranya, mendorong seseorang untuk melakukan yang baik

(37:16), ungkapan bahagia (128:1), peringatan (32:9), serta

ajakan untuk mendengar (49:1-2).19

6. Situasi dan Fungsi Kitab Mazmur

Berikut tiga teori yang berhubungan asli denga kitab Mazmur:20

1. Menurut tesis liturgi bait suci, Kitab Mazmur merupakan himne


dari Bait Allah. Maka itu mazmur-mazmur di nyanyikan oleh suatu
koor kaum lewi selama pengurbanan harian dan pada hari-hari
perayaan khusus (bnd. 1 Tawarikh 16:4-18). Umat yang
berkumpul di Bait Suci menjawab dengan refrain-refrain
doksologis (Maz. 136) Nyanyian ini berlaku bagi kelompok-
kelompok mazmur individual.
2. Menurut tesis liturgi sinagoge, Kitab Mazmur adalah kitab himne
dan doa untuk liturgi yang dirayakan dalam sinagoge.
3. Menurut tesis renungan, Kitab Mazmur berisi bacaan kesalehan
pribadi yang bersifat meditatif dan pengharapan ekskatologis
pasca pembuangan.
7. Teologi Kitab Mazmur

Kitab Mazmur merupakan jawaban bagi umat Israel, dan menjadi

respon terhadap perbuatan Allah. Pemazmur memiliki asumsi bahwa

Yahweh adalah mitra hidup umat manusia. Mazmur ratapan, keluhan,

sukacita, dukacita, merupakan keberaadaan diri manusia di hadapan

Allah. Mazmur ratapan / keluhan merupakan pengakuan manusia akan

Allah atas ketidakberdayaannya. Mazmur membawa umat manusia untuk

19 Martus A. Maleachi, “Karakteristik dan Berbagai Genre dalam Kitab Mazmur”,


Veritas, Jurnal Teologi dan Pleayanan, Vol. 13 Nomor 1 (April, 2012) h. 131-134.
20 Gertz, Jan Christian dkk, Purwa Pustaka: Eksplorasi ke dalam Kitab-Kitab

Perjanjian Lama dan Deutrokanonika, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017). h. 642.
17

berdoa dan belajar menaruh percaya kepada Allah, menyatukan

kehendak manusia dengan kehendak Ilahi, sehingga tahu membedakan

antara kebenaran Ilahi dan dosa manusia. Maka itu semua bentuk

Mazmur yang dibawakan merupakan bentuk pengakuan kepada Allah

serta memohon perkenan-Nya.21

Kitab Mazmur sejak lama sudah merupakan kesukaan di antara

orang Kirtsen.22 Dalam sejarah, kitab ini sering dipakai dalam sebuah

peribadatan sebagai bentuk nyanyian-nyanyian dan juga doa. Syair yang

ada dalam kitab Mazmur memampukan pembaca bisa membangkitkan

perasaan sukacita, dukacita serta emosional.

Menurut John Calvin, orang yang berdoa atau menyanyikan Mazmur

merupakan cermin dari jiwanya sendiri. Karena bagi beliau layaknya cermin

yang bisa memperlihatkan penampilan fisik, begitu pula Mazmur yang dapat

menyingkapkan emosi apa yang ada dalam diri seseorang. Mazmur

memampukan seseorang melihat dirinya sendiri.23

Kitab Mazmur dapat membangkitkan emosi, kehendak, serta

merangsang imajinasi diri seseorang. Berikut beberapa emosi yang dapat

dibangkitkan melalui kitab Mazmur diantaranya, rasa hormat (5:8), rasa

21 Gertz, Jan Christian dkk, Purwa Pustaka: Eksplorasi ke dalam Kitab-Kitab


Perjanjian Lama dan Deutrokanonika, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017). h. 646.
22 Tremper Longman III, Memahami Perjanjian Lama: Tiga Pertanyaan Penting,

(Malang: Literatur SAAT, 2001), h. 14.


23 ibid., h.15.
18

malu (44:16-17), rasa takut (56:4), rasa sedih (6:7-8), rasa marah (5:11),

rasa ragu-ragu (14:1), serta rasa kasih (18:2).24

8. Latar Belakang Teks Mazmur 51:1-21

Mazmur 51 adalah doa permohonan penghapusan dosa yang paling

mendalam dari seluruh Kitab Suci25. Mazmur 51 ini dikenal dengan

pengakuan dosa oleh raja Daud kepada Tuhan atas kejahatan yang telah

ia lakukan. Berikut uraian penjelasan mengenai kronologis peristiwa

tersebut :

a. Daud dan Keberhasilannya

Daud adalah anak Isai. Sejak kecil Daud bekerja sebagai pengembala

domba (1 Samuel 16:11), Daud adalah pilihan Allah, Allah memilih Daud

dengan perantaraan Samuel (1 Samuel 16:1-13) kehidupannya selalu

disertai oleh Roh Allah bahkan dalam situasi bahaya sekalipun. Daud

adalah orang yang takut akan Tuhan, taat, dan bahkan selalu tulus dalam

semua hal yang ia lakukan. Apapun yang ia lakukan selalu berhasil, karena

Tuhan menyertainya.

Daud juga dikenal sebagai orang yang pandai mennyanyi (Am 6:5),

sebagai penyair (2 Sam 1:17) , dan juga pemain musik (1 Sam 16:16-23).

Di istana Saul ia selalu menghiburnya dengan nyanyian, bahkan dalam

pertempuran pun Daud selalu mendapat kemenangan atas musuh-

24 Tremper Longman III, Bagaimana Menganalisa Kitab Mazmur, (Malang:

Literatur SAAT, 2012), h. 89,90-96.


25 Marie C. Barth dan B. A. Pareira, Tafsiran Alkitab: Kitab Mazmur 1-72:

Pembimbing dan Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008). h. 510.


19

musuhnya (1 Samuel 18:7). Sehingga inilah yang membuat Saul menjadi iri

hati terhadap pujian yang diberikan bangsa Israel, atas kemenangan yang

diperoleh Daud, dari situlah Saul berikhtiar untuk membunuh Daud, tetapi

Tuhan melindunginya, dan bahkan dalam segala kesempatan untuk

membunuh Saul, Daud tidak memilih untuk memusnahkannya. Karena bagi

Daud, Saul merupakan raja dari bangsa Israel. Saul pun mati pada saat

peperangan melawan Filistin, dia menjatuhkan dirinya ke pedang yang

dibawah oleh pegawainya (1 Samuel 1 Samuel 31:1-4). Setelah Saul mati,

Daudlah yang menggantikan posisinya sebagai raja bangsa Israel.

b. Daud, Batsyeba, Natan dan Uria.

Pada suatu ketika, waktu pergantian tahun Daud menyuruh panglimanya

yaitu Yoab untuk ikut berperang dengan pasukannya dan bahkan seluruh

orang Israel untuk menyerang bani Amon serta mengepung kota Raba.

Pada suatu sore, raja sedang berjalan santai di atas sotoh istananya (kata

lain dari sotoh yaitu atap, konon pada masa itu adanya atap yang rata

sehingga pada musim panas, udara di atap lebih sejuk dan bisa digunakan

untuk bersantai, dan bersenang-senang. Ketika Daud berada di atas sotoh

itu, ia melihat ada seorang wanita yang sedang mandi, perempuan itu

bernama Batsyeba binti Eliam, sampai pada akhirnya Daud menyuruh

seseorang untuk membawa wanita itu datang kepadanya, dan Daud pun

bersetubuh dengan Batsyeba. Pada suatu ketika diberitahukan kepada

Daud bahwa Batsyeba telah hamil. Daud menyusun rencana ia memanggil

suami Batyseba untuk datang kepadanya dengan tujuan agar Uria pulang
20

dan tidur dengan Batsyeba isterinya. Namun saat itu Uria tidak kembali ke

rumah isterinya dengan alasan yang sangat jelas dalam 2 Sam 11:11 :

“Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga

tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah dipadang;

masakan aku pulang ke rumahku untuk makan dan minum dan tidur dengan

isteriku ? demi hidupmu, dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal

itu!” dalam Alkitab Edisi Studi ayat ini diberikan penjelasan ternyata tentara

yang hendak melakukan pertempuran tidak boleh melakukan hubungan

seksual, karena itu akan membuat mereka najis dan tidak layak berperang

bagi Tuhan. Setelah mendengar jawaban dari Uria, Daud pun menyusun

perencanaan pembunuhan terhadap Uria, Daud mengirim surat kepada

Yoab dengan perentaraan Uria sendiri, isi surat itu “Tempatkanlah Uria di

barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu

mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati” bisa

dibayangkan surat tersebut dikirim melalui Uria sendiri, dalam Alkitab Edisi

Studi menjelaskan Daud memberikan surat itu kepada Uria karena Daud

percaya kepada Uria, kalau dia tidak akan membukanya. Dari sepenggal

cerita mengenai Uria bisa dilihat kepribadiannya, dia jujur dan juga setia

terhadap tuannya. Namun sayangnya, ia mati terbunuh sesuai titah raja.

Setelah diketahui oleh Batsyeba bahwa suaminya telah mati, maka

berkabunglah ia (selama 7 hari). Dan setelah selesai masa berkabung

tersebut Daud mengambil Basteyeba sebagai isterinya.


21

Nabi Natan datang kepada Daud atas kehendak Tuhan untuk

memperingatkan akan kejahatan yang telah ia lakukan dengan awalnya

memberikan semacam perumpamaan, namun ketika Daud selesai

mendengarkan perumpamaan tersebut menjadi kesallah ia (lihat 2 Sam.

12:1-5) namun dari situlah nabi Natan megecam dengan keras bahwa dia

sendirilah yang dimaksudkan dalam perumpamaan tersebut. Nabi Natan

menyampaikan semua yang difirmankan Tuhan tentang Daud, akibat dari

dosa tersebut anak pertama yang dilahirkan oleh Batsyeba meninggal (2

Sam. 12:14) dan bahkan ketiga anak laki-lakinya akan dibunuh dengan

kejam, dan salah satu dari anaknya yaitu Absalom akan merebut takhta

Daud, dan meniduri isteri Daud secara terangan-terangan.

Setelah Nabi Natan menyampaikan kecaman tersebut, Daud

memberikan respon yang sangat baik, ia menerima teguran tersebut,

merasa menyesal, dan mengakui kesalahannya di hadapan Tuhan.26

26 Yohanes Sukendar, “Lima Perempuan dalam Silsilah Yesus Menurut Injil

Matius (Mat 1:1-17)”, Jurnal Kateketik dan Pastoral, Vol. 1 No. 21 (2017), h.27-29.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah penelitian kualitatif

dengan menggunakan pendekatan hermeneutik dan studi kasus. Kajian

Hermeneutik untuk teks dan pendekatakan studi kasus untuk penelitian di

lapangan. Model hermeneutik yang digunakan oleh peneliti ialah kritik

historis. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar

alamiah dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dimana yang

menjadi instrumen penelitian, ialah Peneliti sendiri1, sedangkan untuk kritik

historis adalah metode yang menunjuk pada hal-hal yang berkaitan dengan

sejarah yang teks itu sendiri tuturkan, entah tokoh-tokoh tertentu, peristiwa-

peristiwa, keadaan sosial, ataupun gagasan-gagasan.

Pendekatan studi kasus menurut Yin adalah sebuah proses penelitian

yang mampu menjawab permasalahan yang berhubungan dengan how

atau why terhadap objek yang diteliti sementara Lincoln dan Guba

berpendapat bahwa penelitian studi kasus merupakan proses penelitian

yang mendalam terhadap permasalahan, konteks, isu, dan pelajaran yang

dapat diambil dari objek yang diteliti2.

1 I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial,


Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagmaan, (Bandung: Nilacakra, CV, 2018), h. 8-9.
2 Fitrah dan Luthfiyah, Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi Kasus,
(Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 203-204.

22
23

Studi kasus dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu bentuk retrospektif dan

prospektif. Metode retrospektif (before-after) adalah upaya

membandingkan antara aspek yang sementara digali dengan keadaan

sebelumnya. Sedangkan metode prospektif adalah sebuah harapan dari

aspek-aspek yang sedang digali3.

Berikut 5 karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen4:

1) Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen),

2) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk

kata-kata atau gambar

4) Penelitian kualitatif dilakukan dengan analisis induktif

5) Penelitian kualitatif lebih menekankan makna

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III

Amurang, Jl. Desa Teep Trans, Kecamatan Amurang Barat, Sulawesi

Utara. Waktu penelitian dari tahap awal bulan Maret sampai pada bulan

Juni 2021.

C. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa instrumen penelitian adalah

proses pengumpulan data yang dipilih dan digunakan oleh peneliti sendiri.

3
Elfindri, dkk, Strategi Sukses Membangun Daerah, (Jinari: George Media,
2008), h.39-40.
4 Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak, 2018), h. 8-10.
24

Sugiono berpendapat juga dalam penelitian kualitatif yang menjadi alat

penelitian yakni peneliti sendiri maka itu peneliti harus divalidasi,

diantaranya peneliti mengetahui bidang yang diteliti, serta kesiapan peneliti

dalam melakukan penelitian. Hematnya, Instrumen penelitian ialah peneliti

itu sendiri. Peneliti yang menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai data, pengumpulan data serta membuat kesimpulan pada temuan

peneliti5.

D. Sumber Data Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto sumber data penelitian adalah dari subjek

penelitian, sedangkan Indrianto dan Supomo berpendapat bahwa sumber

data merupakan faktor yang paling penting dalam mempertimbangkan

penentuan pengumpulan data seperti apa yang akan dilakukan. Sumber

data penelitian terbagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber

sekunder. Husein berpendapat bahwa sumber data primer dapat diperoleh

dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner, sedangkan sumber data

sekunder menurut Indrianto dan Supomo dapat dihasilkan secara tidak

langsung melaui media perantara. 6

1. Sumber primer

Sumber ini dihasilkan langsung di lapangan penelitian dengan melalui

beberapa tahap diantaranya tahap observasi, serta wawancara kepada

Narapidana yang ada di Lapas Kelas III Amurang.

5 Mamik, Metodologi Kualitatif, (Pondok Jati: Zifatama Publisher, 2014), h.76.


6 https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/679/jbptunikompp-gdl-triskanurf-33925-3-
unikom_t-i.pdf, h.31-33. (Diakses 9 Juni 2021).
25

2. Sumber Sekunder

Sumber ini diperoleh dari arikel ilmiah, serta buku-buku yang

membahas serupa dengan masalah yang diangkat oleh Peneliti.

E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh Peneliti, diantaranya :

1. Observasi, menurut Stake observasi adalah proses pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan panca indera

yaitu melihat, mendengar, mengamati, dan merasakan informasi

yang didapatkan secara langsung saat peneliti turun dalam

lokasi penelitian7. Ada dua jenis observasi, observasi partisipatif,

dan non partisipatif. Dalam hal ini peneliti melakukan jenis

observasi partisipatif yaitu dengan turun langsung dan terlibat

dengan objek yang diteliti,8 melihat dan mengamati perilaku para

narapidana serta keseharian mereka di Lapas Kelas III Amurang.

2. Wawancara, ada dua jenis wawancara yaitu wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah

dengan membuatkan daftar pertanyaan dengan mencantumkan

alternatif jawabannya. Sedangkan untuk wawancara tidak

terstruktur, tidak membuat daftar pertanyaan secara tersusun,

maupun sistematis namun pertanyaan tersebut dapat meluas

tetapi hanya sekitaran garis-garis besar permasalahan yang

7 Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV


Jejak, 2018), h. 110.
8 https://mercubuana.ac.id/files/MetodeLogiPenelitian/pdf, (Diakases 9 Juni
2021), h. 13.
26

akan ditanyakan.9 Dalam hal ini peneliti menggunakan

wawancara tidak terstruktur.

3. Dokumentasi, dalam hal ini peneliti menggunakan dokumentasi

primer dan dokumentasi sekunder untuk pengumpulan data.

Dokumentasi primer, data yang diperoleh langsung dari tempat

penelitian berupa wawancara dan hasil observasi sedangkan

dokumentasi sekunder diperoleh dari artikel ilmiah serta buku-

buku yang membahas serupa dengan masalah yang diangkat

oleh peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan analisis data dilakukan dengan mengatur kembali data

yang telah diperoleh agar mudah dipahami oleh orang lain. Diantaranya

data hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, serta dokumentasi

agar data-data tersebut dapa diinformasikan kepada pembaca. Teknik

analisis data ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan

sesuatu yang penting yang dapat dipelajari, menghasilkan sintesa, dan

menghasilkan kesimpulan.10

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R dan D, (Bandung: Alfabeta


CV, 2015), h.137.
10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R dan D, (Bandung: Alfabeta

CV, 2015), h.244.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Teks Mazmur 51:1-21

1. Perbandingan Teks Terjamahan

PENELITI NKJV NIV BIS LAI-TB

Mazmur 51:1
To the Chief For the director of
x:Cªne :m.l
Musician. A music. A psalm of
Untuk
rAmðz>mi Psalm of David. David.
pemimpin kor. Untuk pemimpin
`dwI)d"l.; Kepada Kepada
Mazmur biduan Mazmur
karangan dari Daud.
(Kepada yang pemimpin pemimpin musik
Daud.
memimpin musik, Mazmur Mazmur dari
Mazmur dari dari Daud. Daud.
Daud)
Mazmur 51:2 When the
when Nathan
wyl'aeâ-aAbB the prophet
prophet Nathan
came to him after
aybi_Nh" ; !t"ån" went to him
David had
after he had Setelah ia
aB commited Ketika Nabi
gone in to ditegur oleh
adultery with Natan datang
`[b;v'-( tB;-la Bathsheba. Nabi Natan
Bathsheba. kepadanya
rv,a]K karena
setelah ia
Ketika nabi berbuat zinah
(Ketika Nabi Ketika nabi Natan menghampiri
Natan pergi dengan
Natan itu datang datang Batsyeba
kepadanya Batsyeba
kepadanya, kepadanya
setelah Daud
setelah ia setelah Daud
pergi kepada
menghampiri berzinah dengan
Batsyeba.
Batsyeba) Batsyeba.

Mazmur 51:3 Have mercy Have mercy on Kasihanilah Kasihanilah aku,


upon me, O me, O God, aku ya Allah, ya Allah,
ynINxEå
God according according to your karena menurut kasih

27
28

~yhiäl{a to Your loving unfailing love; Engkau tetap setia-Mu,


kindness; according to your mengasihi, hapuskanlah
^D<+s.xK; . according to the great compassion hapuskanlah pelanggaranku
multitude of blot out my dosaku menurut rahmat-
broïK.
your tender transgressions. karena belas Mu yang besar!
^ym,ªx]r:÷ mercies, blot kasih-Mu
out my Kasihanilah aku yang besar
hxeäm transgressions. ya Allah, menurut
`y['(v'p. kasih-Mu yang
Kasihanilah aku tak pernah ada
(Kasihanilah aku
ya Allah habis-habisnya;
Allah, sesuai
menurut kasih sesuai dengan
dengan belas
setia-Mu; belas kasih-Mu
kasihan-Mu dan
menurut yang besar, dan
hapuskanlah
banyaknya hapuskanlah
kedurhakaanku
belas kasihan- pelanggaranku.
sesuai dengan
Mu, dan
kebaikan yang
hapuskanlah
berlimpah-limpah)
pelanggaranku.

Wash me
Mazmur 51:4
thoroughly for
¿hBer>h;À my iniquity, and Wash away all
cleanse me my iniquity and
Îbr<h,âÐ Bersihkanlah
from my sin. cleanse me from basuhlah
aku seluruhnya
ynIsEåB.K; my sin. segala
dari
Basuhlah aku kejahatanku;
ytiîaJ'x;meW sampai bersih Basuhlah aku bersihkanlah
kesalahanku,
dan tahirkanlah
ynI+w[O ]me `ynIrE)h]j karena dari semua aku dari
aku dari dosaku!
kesalahanku, kesalahanku dan dosaku.
(Basuhlah aku
dan bersihkanlah aku
dari banyaknya
bersihkanlah dari dosaku.
kejahatanku, dan
aku dari
bersihkanlah aku
dosaku.
dari dosaku)
or I For I know my sebab kuakui Sebab aku
Mazmur 51:5 acknowledge transgressions, kesalahan- sendiri sadar
29

y[;v'p.â-yKi my and my sin is kesalahanku, akan


transgressions, always before dosaku selalu pelanggaranku,
ynIåa And my sin is me. kuingat-ingat aku senantiasa
always before bergumul
[d"_ae
me. dengan dosaku.
ytiÞaJ'x;w> Karena aku tahu
Aku mengakui pelanggaranku,
yDIgä >n pelanggaranku dan dosaku
`dymi(t<' dan dosaku selalu ada di
selalu ada di hadapanku.
(Karena aku sadar
hadapanku.
akan
pelanggaran-
pelanggaranku
dan dosa-dosaku
yang tak henti-
hentinya
dihadapanku.)
Against You, Against you, you
Mazmur 51:6 You only, have I only, have I
^Ül. sinned, And sinned and done Terhadap
Terhadap
Engkau,
Ÿ^’D>b;l done this evil in what is evil in Engkau,
terhadap
Your sight -- your sight, so that terhadap
éytiaj'x Engkau sajalah
That You may you are proved Engkau saja
aku telah
[r:îh'w be found just right when you aku berdosa,
berdosa dan
^yn<©y[eB when You speak and dan kulakukan
melakukan apa
speak, And justified when apa yang
ytiyfiî[ blameless when you judge. Kauanggap
yang kau
anggap jahat,
![;m;l.â You judge. jahat. Maka
supaya ternyata
Terhadap pantaslah
qD:îc.Ti Engkau adil
Terhadap Engkau, Engkau Engkau
dalam putusan-
^r<ªb.d"B Engkau, hanya sajalah, aku telah menghukum
Mu, bersih
hK,îz>Ti Engkau, aku berdosa dan aku, adillah
dalam
telah berbuat melakukan apa keputusan-
`^j<)p.v'b. dosa dan yang jahat di Mu.
penghukuman-
Mu.
(Aku telah melakukan matamu,
terpisah dari-Mu kejahatan di sehingga Engkau
30

dan telah berbuat hadapan-Mu. terbukti benar


jahat. Dalam Engkau dapat ketika Engkau
perkataanMu, ditemukan berbicara dan
Engkau akan ketika Engkau dibenarkan ketika
mengadiliku agar berbicara, dan Engkau
supaya aku tidak bercela menghakimi.
dibersihkan ketika Engkau
menurut menghakimi.
pandangan-Mu)

Mazmur 51:7 Behold, I was Surely I was

!Awð['B-. !he brought forth in sinful at birth,


iniquity, And in sinful from the
yTil.l'_Ax sin my mother time my mother Sesungguhny
Sesungguhnya
conceived me. conceived me. a aku jahat
aj.xeªb.W÷ dalam
sejak
kesalahan aku
ynIt.m;îxy/ Lihatlah, aku Sungguh aku dilahirkan,
diperanakkan,
dilahirkan telah berdosa dan karena
`yMi(ai dalam sejak lahir, dosa sejak
dalam dosa aku
dikandung
(Lihatlah! dalam kejahatan, dan berdosa sejak dari
ibuku.
kesalahan aku dalam dosa ibuku kandungan
telah dilahirkan, ibuku mengandung
dan dalam dosa mengandung aku.
aku dikandung aku.
ibuku)
Behold, You Surely you desire

Mazmur 51:8 desire truth in truth in the inner Sesungguhnya,


tm,a/â-!he the inward parts; you teach
Engkau
Engkau
parts, And in me wisdom in the berkenan akan
T'cp. x;ä ' the hidden part inmost place.
menuntut
kebenaran
ketulusan hati;
tAx+Jub You will make
penuhilah
dalam batin, dan
me to know Pastilah Engkau dengan diam-
batinku
~tuªs'b.W wisdom. berkenan akan diam Engkau
dengan
kebenaran dalam memberitahukan
hm'îkx. ' hikmat-Mu
Lihatlah, batin, engkau hikmat
`ynI[yE) dIAt Engkau mengajarku kepadaku.
berkenan hikmat dilubuk
31

(Engkau senang kepada hati yang


akan kebenaran kebenaran terdalam.
dalam batin, dan dalam batin,
dengan diam-diam dan dengan
Engkau telah tersembunyi
memberitahukan Engkau akan
hikmat kepadaku) membuat ku
mengetahui
hikmat.

Mazmur 51:9
ynIaåJE .x;T.
Purge me with
bAzæaeb. hyssop, and I Cleanse me with

rh"j+ .aw, shall be clean; hyssop, and I will


Wash me, and I be clean; wash Bersihkanlah
ynIseªB.k;T÷. shall be whiter me, and I will be
Sucikanlah
aku dari pada
aku maka aku
than snow whiter than snow. dosaku dengan
gl,V,îmiW akan bersih;
hisop, maka aku
cucilah aku,
`!yBi(l.a; Bersihkanlah Bersihkanlah aku menjadi tahir,
maka aku
aku dengan dengan hisop, basuhlah aku,
(Engkau akan akan lebih
hisop, dan aku dan aku akan maka aku
membersihkanku putih dari
akan bersih; bersih; basuhlah menjadi lebih
dengan hisop kapas.
Basuhlah aku, aku, dan aku putih dari salju!
maka aku tahir,
dan aku akan akan lebih putih
Engkau akan
lebih putih dari dari salju.
membersihkanku
salju.
maka aku menjadi
lebih putih dari
salju)
Make me hear Let me hear joy Biarlah aku Biarlah aku
Mazmur 51:10 joy and and gladness; let mendengar mendengar
ynI[eymiv.T gladness, the bones you kabar kegirangan dan

!Afåf'; That the have crushed sukacita, agar sukacita, biarlah


bones You rejoice hati yang tulang yang Kau
hx'_mf. iw;> have broken Kauremukan remukkan
may rejoice. Biarkanlah aku ini bersorak bersorak-sorak
hn"l.gE©T÷'
mendengar lagi. kembali!
32

tAmïc'[] Buatlah aku sukacita dan


mendengar kegembiraan;
`t'yKi(DI sukacita, dan biarlah tulang-

(Engkau akan kegembiraan. tulang yang telah

mendengar Agar tulang- Engkau hancurkan

kegembiraan dan tulang yang bergembira.


kerianganku yang telah Engkau

meluap-luap. patahkan
Tulang-tulang bergembira.

yang telah Kau


hancurkan
bersukacita dan
bergembira)

Hide Your
Mazmur 51:11
^yn<P'â rTEås.h. face from my Hide your face
sins, And blot from my sins and
yt;änOwOà[-] lk'w)> out all my blot out all my Palingkanlah Sembunyikanlah
iniquities. iniquity. wajah-Mu dari wajah-Mu
`hxe(m
dosa-dosaku, terhadap
ya'_j'x]me Sembunyikanl Sembunyikanlah dan dosaku,
ah wajah-Mu wajah-Mu dari hapuskanlah hapuskanlah
(Sembunyikanlah,
dari dosa- dosa-dosaku, dan segala segala
wajah-Mu dari
dosaku, dan hapuskanlah kesalahanku. kesalahanku!
dosa-dosaku, dan
hapuskanlah semua
hapuskanlah
semua kesalahanku.
semua
kesalahanku.
kesalahanku)
Create in me a Ciptakanlah
Mazmur 51:12
pure heart, O God, hati yang
Bl Jadikanlah
Create in me and renew a murni bagiku,
hatiku tahir, ya
rAhj'â a clean heart, steadfast spirit ya Allah,
Allah, dan
O God, And within me. perbaruilah
yli-ä ar"B renew a batinku
perbaruilah
batinku dengan
~yhi_l{a/ steadfast spirit Buatlah hatiku dengan
roh yang teguh.
within me. bersih, ya Allah, semangat
x:Wrïw> dan perbaharuilah yang tabah.
33

!Akªn÷" Buatlah hatiku aku dengan roh


bersih, ya yang teguh.
vDEîx; Allah, dan
perbaharuilah
`yBi(r>qiB
aku dengan
(Buatlah hatiku roh yang
tahir Allah, dan teguh.
perbahuruilah
batinku, dan
teguhkanlah aku
dengan Roh-Mu).

Mazmur 51:13
Do not cast
ynIkEïyliv.T;-la; me away from
^yn<p+ 'L.mi Your
Do not cast me
presence, And
x:Wrïw> do not take
from your Janganlah
Janganlah
presence or take membuang
^ªv.d>q'÷ Your Holy
your Holy Spirit aku dari
membuang aku
Spirit from me. dari hadapan-
xQ:ïT-i la from me. hadapan-Mu,
Mu, dan
dan jangan
Janganlah janganlah
`yNIM<)mi Janganlah buang mengambil
buang aku mengambil roh-
(Tidaklah, Engkau aku dari hadapan- roh-Mu yang
dari hadapan- Mu yang kudus
akan Mu atau suci
Mu, dan dari padaku!
melemparkan dari mengambil Roh daripadaku.
jangan
hadapan-Mu, dan Kudus-Mu dariku.
mengambil
tidaklah Engkau Roh Kudus-
mengambil roh- Mu dariku.
Mu yang suci
dariku)

Restore to me the Buatlah aku Bangkitkanlah


Mazmur 51:14 Restore to me
joy of your gembira lagi kembali padaku
the joy of Your
hb'yviäh salvation and grant karena kegirangan
salvation, And
me a willing spirit, kesalamatran karena selamat
yLiâ uphold me by
to sustain me. dari pada-Mu, yang dari pada-
Your
!Afåf. berilah aku Mu, dan
34

^[<+vy. I generous Kembalikanlah hati yang rela lengkapilah aku


Spirit. sukacita untuk taat dengan roh
x:Wrßw keselamatan dari- kepada-Mu yang rela!
Kembalikanla Mu, dan berikan
hb'äydIn
h sukacita aku semangat
`ynIkE)m.s.ti keselamatan yang rela, untuk
dari-Mu, dan menopangku.
(Hidupkanlah
dan
kembali
teguhkanlah
kerianganku
aku dengan
karena
kemurahan
keselamatan dari-
hati-Mu.
Mu, dan Engkau
akan membantuku
dengan roh-Mu
yang mulia)

Mazmur 51:15 Then I will

hd"äM.l;a] teach
transgressors Then I will teach
~y[iävp. o Your ways, transgressors your
And sinners ways, and sinners Maka aku Maka aku akan
^yk,_r"D>
shall be will turn back to akan mengajarkan
~yaiªJ'xw; ÷]> converted to you. mengajarkan jalan-Mu kepada
You. perintah-Mu orang-orang
^yl,îae Dan kemudian aku kepada orang yang melakukan

`WbWv)y Dan kemudian akan mengajar berdosa, pelanggaran,


aku akan para pelanggar supaya supaya orang-
(aku akan
mengajar para jalan-Mu, dan mereka orang berdosa
mengajarkan
pelanggar orang-orang kembali berbalik kepada-
jalan-jalanMu
jalan-Mu, dan berdosa akan kepada-Mu Mu.
kepada orang
orang-orang kembali kepada-
yang berdosa, dan
berdosa akan Mu.
mereka akan
bertobat
berbalik
kepada-Mu.
kepadaMu)
Deliver me Save me from Luputkanlah Lepaskanlah
Mazmur 51:16 from the guilt bloodguilt, O God, aku dari maut, aku dari hutang
35

ynIlEÜyCi«h of bloodshed, the God who saves ya Allah darah, ya Allah


O God, The me, and my tongue penyelamatku keselamatanku,
Ÿ~ymi’D"mi God of my will sing of your , maka maka lidahku
salvation, And righteousness. dengan akan bersorak-
~yhiªl{a/
my tongue gembira akan sorai
yhelî {a/ shall sing Selamatkanlah aku kuwartakan memberitakan
aloud of Your dari hutang darah, keadilan-Mu. keadilan-Mu!
yti_['WvT righteousness. ya Allah, Allah
!NEïr:T. yang
Bebaskanlah menyelamatkanku,
ynI©Avl aku dari dan lidahku akan

`^t<)q'd>ci kesalahan mennyanyikan


pertumpahan kebenaran-Mu.
(Allah lepaskanlah
darah, ya
aku dari darah
Tuhan, Tuhan
kekerasan, Allah
keselamatank
yang
u, dan lidahku
menyelamatkanku
akan
, maka lidahku
menyanyikan
akan bersorak-
kebenaran-Mu
sorak karena
dengan
keadilan-Mu)
lantang.
O Lord, open
Mazmur 51:17 my lips, And
yn"doa my mouth
O Lord, open my
yt;äp'f shall show
lips, and my mouth
forth Your
ypiªW÷ praise.
will declare your Ya Tuhan, Ya Tuhan,
praise. tolonglah aku bukalah bibirku
dyGIïy: berbicara, supaya mulutku
Ya Tuhan,
Ya Tuhan, bukalah maka aku memberitakan
`^t<)L'hiT. bukalah
bibirku, dan akan memuji- puji-pujian
bibirku, dan
÷ xT'_pT. i mulutku akan
mulutku akan muji Engkau kepada-Mu!
menyatakan
(Tuhan, Engkau menunjukan
pujian-Mu.
akan membuka pujian
bibirku agar kepada-Mu.
mulutku
36

memberitakan
puji-pujian
kepada-Mu)

Mazmur 51:18 For You do


ŸyK not desire
You do not delight
sacrifice, or
#Poåx.t-; al in sacrifice, or I
else I would
would bring it; you
xb;z<å give it; You do
do not take
Engkau tidak
Sebab Engkau
not delight in berkenan
hl'ªA[÷ burnt offering.
pleasure in burnt
kepada
tidak berkenan
offerings. kepada korban
al kurban
sembelihan;
Engkau tidak sembelihan;
`hc,(r>ti berkenan
Engkau tidak
sekiranya aku
sekiranya
senang pada kupersembahka
hn"TE+a,w> pada korban
korban sembelihan
mempersemb
n korban
sembelihan, ahkan kurban
(Karena Engkau ketika aku bakaran,
ketika aku bakaran,
tidak senang membawanya; dan Engkau tidak
memberikann Engkau tidak
kepada korban Engkau tidak menyukainya.
ya, Engkau menyukainya.
sembelihan, dan menikmati korban
tidak senang
Engkau tidak bakaran.
dengan
senang kalau aku
korban
mempersembahka
bakaran.
n korban bakaran)
The sacrifices The sacrifices of
Mazmur 51:19 of God are a God are a broken
Korban
yxeäb.zI) broken spirit, spirit; a broken and
Korban bagi sembelihan
A broken and contrite heart, O
~yhil{a/ Allah adalah kepada Allah
a contrite God, you will not
hati yang ialah jiwa yang
x:Wrá heart -- despise.
remuk redam, hancur; hati
These, O
rB"ïv.n-I ble God, You will Korban kepada
hati yang yang patah dan
tunduk dan remuk tidak
hK,_d>nIw> not despise. Allah ialah
bertobat tidak akan
semangat yang
hr"Bî 'ñv.n Korban patah, hati yang
kau tolak. Kaupandang
hina, ya Allah.
~yhiªl{a kepada Allah patah dan remuk
ialah ini ya Tuhan,
37

al semangat Engkau tidak


yang patah, pandang hina.
`hz<)b.ti hati yang

(Korban patah dan

sembelihan remuk ini ya

kepada Allah Tuhan,


adalah jiwa yang Engkau tidak

hancur, hati yang pandang hina.


tertindih dan
remuk Engkau
tidak pandang
hina)

Mazmur 51:20
hb'yjiäyhe Do good in
Your good In your good
^n>Acr>biâe pleasure to pleasure make

!AY=ci-ta Zion; Build the Zion prosper; build


Ya Allah,
walls of up the walls of Lakukanlah
tunjukanlah
hn<©bT. i÷ Jerusalem. Jerusalem. kebaikan
kebaikan-Mu
kepada Sion,
tAmïAx kepada Sion,
Berbuatlah Menurut kebaikan menurut
bangunlah
`~Øil'(v'Wry> baik menurut hati-Mu buatlah
kembali
kerelaan hati-Mu
kebaikan hati- Sion makmur; bangunkanlah
(Lakukanlah tembok-
Mu bagi Sion; membangun tembok-tembok
kebaikan bagi tembok
membangun tembok Yerusalem!
Sion, sesuai Yerusalem.
tembok Yerusalem.
dengan kerelaan-
Yerusalem.
Mu, Engkau akan
membangun
tembok-tembok
Yerusalem)
Then You Then there will be Maka Engkau Maka Engkau
Mazmur 51:21
shall be righteous akan akan berkenan
pleased with sacrifices, whole berkenan kepada korban
za'Û the sacrifices burnt offerings to menerima yang benar,
38

#Poåx.T of delight you; then kurban yang korban bakaran


righteousness, bulls will be offered layak, kurban dan korban yang
qd<c,â-yxeb.zI With burnt on your altar. bakaran dan terbakar
offering and kurban yang seluruhnya;
hl'Aä [
whole burnt Kemudian akan utuh sapi maka orang
lyli_kw' > offering; Then ada korban yang jantan akan akan
they shall offer benar, korban dikurbankan mengorbankan
za'Û bulls on Your bakaran di atas lembu jantan di
Wlß[y] altar. seluruhnya untuk mezbah-Mu. atas mezbah-
mennyenangkan- Mu.
^åx]B;z>m-i l[; Maka Engkau Mu; dan lembu

`~yrI)p' berkenan jantan akan


dengan dipersembahkan di
(Maka Engkau
korban-korban mezbah-Mu.
akan senang pada
kebenaran,
korban yang
dengan
benar, dan korban
korban
bakaran
bakaran utuh;
seluruhnya. Maka
kemudian
mereka akan naik
mereka harus
dan
mempersemb
mempersembahka
ahkan lembu
n lembu-lembu
jantan di atas
jantan di atas
mezbah-Mu.
altar)
39

Close Reading

Ayat 1 :Peneliti menerjemahkan `dwI)d"l. rAmðz>mi x:Cªen:ml. (lamnaccëªH

mizmôr lüdäwìd) x:Cªne :m.l kata depan + kata sandang + kata

kerja piel partisip maskulin tunggal dari kata xcn menjadi

untuk yang sedang memimpin itu. rAmðz>m kata benda maskulin

tunggal yang artinya mazmur, nyanyian. `dwI)d"l kata depan +

nama diri menjadi dari Daud. Maka terjemahan keseluruhan

dari peneliti, untuk yang sedang memimpin, mazmur dari

Daud. BIS menerjemahkan untuk pemimpin kor, mazmur

karangan Daud. NKJV dan NIV menerjemahkan To the Chief

Musician, a psalm of David yang artinya dalam bahasa

Indonesia kepada pemimpin musik, mazmur dari Daud. LAI

menerjemahkan untuk pemimpin biduan Mazmur dari Daud.

Ayat 2 : Peneliti menerjemahkan kata wyl'aeâ-aAbB (Bü|bô´-´ëläyw)

kata depan B + kata kerja qal infinitif konstruk dari kata awb

+ kata depan la, + akhiran ganti orang ketiga maskulin

tunggal = datang kepadanya (Datang kepada Daud). NKJV

menerjemahkan when Nathan the prophet went to him artinya

dalam bahasa Indonesia ketika nabi Natan pergi kepadanya,

NIV menerjemahkan When the prophet Nathan came to him


40

artinya dalam bahasa Indonesia ketika nabi Natan datang

kepadanya. Sedangkan BIS menerjemahkan setelah ia

ditegur oleh nabi Natan, LAI menerjemahkan ketika nabi

Natan datang kepada-Nya.

Ayat 3 : Peneliti, menerjemahkan kata ^ym,ªx]r:÷ (raHámʺkä) kata

benda maskulin jamak dari kata ~ymix]r; + akhiran ganti orang


kedua maskulin tunggal = belas kasihan-Mu. NKJV

menerjemahkan according to Your loving kindness artinya

dalam bahasa Indonesia sama seperti LAI menurut kasih

setia-Mu. NIV menerjemahkan according to your unfailing

love yang artinya dalam bahasa Indonesia menurut kasih-Mu

yang tak pernah ada habis-habisnya. BIS menerjemahkan

kasihanilah aku, ya Allah, karena Engkau tetap mengasihi.

Peneliti menerjemahkan kata `y['(vp' (püšä`äy) kata benda

maskulin jamak + akhiran ganti orang pertama tunggal =

pendurhakaanku. NKJV dan NIV menerjemahkan my

transgressions yang artinya dalam bahasa Indonesia

pelanggaranku, LAI-TB menggunakan kata pelanggaranku,

sedangkan BIS menggunakan kata dosaku.

Ayat 5 : : Peneliti, menerjemahkan kata [d"_ae (´ëdä`) kata kerja qal

imperfek orang pertama tunggal = aku sadar (sadar akan


41

pelanggaranku) LAI juga menerjemahkan dengan kata sadar.

NKJV menerjemahkan I acknowledge my transgressions

yang artinya dalam bahasa Indonesia aku mengakui

pelanggaranku. NIV menerjemahkan I know my

transgressions yang artinya dalam bahasa Indonesia aku tahu

pelanggaranku. BIS menerjemahkan sebab kuakui

kesalahan-kesalahanku. Peneliti menerjemahkan kata `dymi(t'

(tämîd) kata keterangan = dosaku yang tak henti-hentinya.

NKJV dan NIV menerjemahkan my sin is always before me

yang dalam bahasa Indonesia artinya dosaku selalu ada

dihadapanku. BIS menerjemahkan dosaku selalu kuingat-

ingat. LAI-TB menerjemahkan senantiasa bergumul dengan

dosaku.

Ayat 7 : Peneliti dan LAI-TB menerjemahkan kata yTil.l'_Ax !Awð['B-. !he

(hën-Bü`äwôn HôläºlTî ) kalimat seruan + kata depan + kata

benda + kata kerja pual perfek orang pertama tunggal =

sesungguhnya, aku telah dilahirkan dalam kesalahan. NKJV

menerjemahkan Behold, i was brought forth in iniquity yang

artinya dalam bahasa Indonesia lihatlah, aku dilahirkan dalam

kejahatan. NIV menerjemahkan surely, I was sinful at birth

yang artinya dalam bahasa Indonesia sesungguhnya aku

telah berdosa sejak lahir. BIS menerjemahkan sesungguhnya


42

aku jahat sejak dilahirkan. LAI menerjemahkan

sesungguhnya dalam kesalahan aku diperanakan.

Ayat 11 : Peneliti menerjemahkan kata ^yn<P'â rTEås.h (hasTër PänÊkä)

kata kerja hifil imperatif maskulin tunggal + kata benda +

akhiran ganti orang kedua maskulin tunggal =

Sembunyikanlah wajah-Mu. NKJV dan NIV menerjemahkan

hide Your face yang artinya dalam bahasa Indonesia

sembunyikanlah wajah-Mu. BIS menerjemahkan dengan kata

palingkanlah wajah-Mu.

Ayat 12 : Peneliti menerjemahkan kata !Akªn"÷ x:Wrïw> (würûªH näkôn)

kata penghubung + kata benda + kata kerja nifal partisip

maskulin tunggal = dengan roh yang teguh. NKJV dan NIV

menerjemahkan a steadfast spirit within me yang artinya

dalam bahasa Indonesia dengan roh yang teguh. BIS

menerjemahkan dengan semangat yang tabah. LAI

menerjemahkan dengan roh yang teguh.

Ayat 13 : Peneliti menerjemahkan kata ynIkEïyliv.T;-la (´al-Tašlîkëºnî)

kata keterangan + kata kerja hifil imperfek orang kedua

maskulin tunggal = Tidaklah Engkau akan melemparkanku.

NKJV dan NIV menerjemahkan Do not cast me away from

Your presence yang artinya dalam bahasa Indonesia


43

janganlah membuang aku dari hadapan-Mu. BIS dan LAI-TB

menerjemahkan janganlah membuang aku dari hadapan-Mu.

Ayat 14 : Peneliti menerjamahkan kata `ynIkm


E) s. .ti hb'äydIn> x:Wrßw (würûªH

nüdîbâ tismükëºnî) x:Wrßw kata penghubung + kata benda =

dan roh, hb'äydIn kata benda feminine tunggal = mulia, `ynIkm


E) s. .ti
kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal +

akhiran ganti orang pertama umum tunggal = membantuku,

yang jika diterjemahkan keselurahan artinya membantuku

dengan roh-Mu yang mulia. NKJV menerjemahkan and

uphold me by Your generous spirit yang dalam bahasa

Indonesia artinya teguhkanlah aku dengan kemurahan hati-

Mu. NIV menerjemahkan and grant me a willing spirit to

sustain me yang artinya dalam bahasa Indonesia dan berikan

aku semangat yang rela, untuk menopangku. BIS

menerjemahkan dengan kata berilah aku hati yang rela untuk

taat kepada-Mu. LAI menerjemahkan lengkapilah aku dengan

roh yang rela.

Ayat 15 : Peneliti menerjemahkan kata `WbWv)y" (yäšûºbû) kata kerja qal

imperfek orang ketiga maskulin jamak = mereka akan

berballik NKJV menerjemahkan And sinners shall be

converted to You yang artinya dalam bahasa Indonesia orang-


44

orang berdosa akan bertobat kepada-Mu. NIV

menerjemahkan and sinners will turn back to you yang artinya

dalam bahasa Indonesia dan orang-orang berdosa akan

kembali kepada-Mu. BIS menerjemahkan supaya mereka

kembali kepada-Mu. LAI menerjamahkan supaya orang-

orang berdosa berbalik kepada-Mu.

Ayat 16 : Peneliti menerjemahkan kata Ÿ~ymi’D"mi ynIlEÜyCi«h; (haccîlëºnî

miDDämîm) kata kerja hifil imperatif maskulin tunggal +

akhiran ganti orang pertama umum tunggal + kata depan +

kata benda maskulin jamak = lepaskanlah aku dari darah

kekerasan. NKJV menerjemahkan deliver me from the guilt of

bloodshed yang artinya dalam bahasa Indonesia bebaskanlah

aku dari kesalahan pertumpahan darah. NIV menerjemahkan

save me from bloodguilt yang artinya dalam bahasa Indonesia

selamatkanlah aku dari hutang darah. BIS menerjemahkan

luputkanlah aku dari maut, sedangkan LAI menerjemahkan

lepaskanlah aku dari hutang darah.

Ayat 19: Peneliti menerjemahkan kata hK,_dn> Iw> (wünidKè) kata

penghubung + kata kerja nifal partisip maskulin tunggal = dan

yang tertindih dan remuk. NKJV dan NIV menerjemahkan a

broken and a contrite heart yang artinya dalam bahasa

Indonesia hati yang patah dan remuk. BIS menerjemahkan


45

dengan hati yang tunduk dan bertobat, sedangkan LAI

menerjemahkan hati yang patah dan remuk.

2. Pokok-pokok Pikiran
Pokok Pikiran 1 : Judul Mazmur (ayat 1-2)

Pokok Pikiran 2 : Permohonan pengasihan (ayat 3-4)

Pokok Pikiran 3 : Pengakuan kesalahan (ayat 5-8)

Pokok Pikiran 4 : Permohonan pengampunan ( ayat 9-11)

Pokok Pikiran 5 : Memohon agar hati nurani diperbaharui (ayat 12-14)

Pokok Pikiran 6 : Kerinduan hati pemazmur (ayat 15-19)

Pokok Pikiran 7 : Doa bagi Sion (ayat 20-21)

3. Uraian Tafsir Teks Mazmur 51:1-21

Pokok Pikiran 1 : Judul Mazmur (ayat 1-2)

Ayat 1-2 : Kepada yang memimpin Mazmur dari Daud. Ketika Nabi

Natan itu datang kepadanya, setelah ia menghampiri Batsyeba.

Berdasarkan latar belakang sejarah, teks Mazmur 51 ini ditulis oleh

Daud, ketika dia berprofesi sebagai raja yang sedang memimpin bangsa

Israel, raja Daud memerintah umat Israel sekitar tahun 1010-970 SM Daud

juga dikenal sebagai penyair dan pemain musik, tak heran ia begitu banyak

menciptakan mazmur. Namun, pada masa pemerintahannya tersebut dia

kedapatan berbuat dosa yakni berzinah dengan Batsyeba, isteri Uria (2


46

Sam. 11)1. Dalam kitab 2 Samuel Pasal 11 diceritakan kronologis awal mula

dari perbuatan dosa Daud, dimana ia yang sedang berada diatas sotoh

kerajaannya tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan yang sedang

mandi, Daud terpikat dengan perempuan itu dan ia tidak bisa menahan

hawa nafsunya, maka ia memerintahkan orangnya untuk mengambil

Batsyeba dan kemudian menzinahinya dan ketika diketahui bahwa

Batsyeba hamil Daud merencakan pembunuhan bagi Uria, setelah Uria

meninggal diambilah Batsyeba untuk memperisterinya. Perbuatan tersebut

dilakukan Daud pada saat para panglimanya maju berperang melawan bani

Amon, dan mengepung kota Raba, waktu itu pergantian tahun dalam

Alkitab Edisi Studi menjelaskan pergantian tahun itu biasanya merujuk pada

musim semi2. Mazmur 51 ini merupakan jenis Mazmur ratapan (lament

psalms) mazmur ini lebih bersifat pribadi. Ratapan pada masa itu sering di

lakukan di dekat tembok bait Allah untuk mengungkapkan perasaan

tertekan dari seseorang dan suatu bentuk doa kepada Tuhan3, mazmur ini

dipakai secara pribadi pada saat iringan atas kurban pendamaian yang

disajikan terkait dengan pergumulan pribadi4. Mazmur 51 dari Daud ini

merupakan bentuk refleksi dari dosanya yang diceritakan di 2 Samuel 11

dan juga penyesalan yang merundung jiwa Daud ketika Nabi Natan datang

kepadanya untuk memperingatkan kesalahan yang telah ia perbuat serta

1 David L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama, (Jakarta: Gunung Mulia,


2008), h. 66.
2 Alkitab Edisi Studi. h. 497.
3 Alkitab Edisi Studi. 950.
4 H.H Rowley, Ibadat Israel Kuno, (Jakarta: Gunung Mulia, 2004, h.147.
47

menyampaikan semua firman yang disampaikan Tuhan kepada Nabi Natan

untuk disampaikan kepadanya. Dalam firman tersebut berisikan

konsekuensi yang akan ditanggung oleh Daud akibat dosa-dosanya

tersebut. Dari peringatan nabi Natan tersebut, Daud sadar, mengakui, dan

bahkan menyesali dosa yang telah ia perbuat. Langkah penyesalan, dan

pengakuan akan dosanya dituangkan dalam teks ini.

Matthew Henry juga menekankan hal yang sama bahwa Mazmur 51

ini dibuat oleh Daud sebagai suatu bentuk respon yang sangat baik ketika

ia ditegur oleh Nabi Natan akan dosa yang telah ia perbuat.5 Dan juga

berdasarkan informasi dari buku tafsiran Matthew Henry, Daud tidak

langsung menunjukan sikap menyesal dan dukacita atas perbuatannya

tersebut dalam rentan waktu yang cukup lama6, dalam hal informasi ini

peneliti setuju dengan Matthew Henry karena yang pertama, untuk

mengetahui seorang perempuan hamil pasti ada selang beberapa hari

bahkan minggu untuk mengetahui bahwa ia sedang mengandung, kedua

adanya proses perencanaan pembunuhan terhadap suami Batsyeba yakni

Uria, ketiga adanya proses berkabung atas kematian Uria selama 7 hari,

setelah itu Daud mengambil isteri Uria menjadi isterinya. Dan barulah

kemudian Nabi Natan datang menemui Daud untuk memperingatkannya.

5 Marie Claire Barth dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72: Pembimbing dan
Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h.37.
6 Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Kitab Mazmur 51-100, (Surabaya:
Momentum, 2012), h. 737.
48

Pokok Pikiran 2 : Permohonan Pengasihan (ayat 3-4)

Ayat 3-4 : Kasihanilah aku Allah, sesuai dengan belas kasihan-Mu


dan hapuskanlah kedurhakaanku sesuai dengan kebaikan-Mu yang
berlimpah-limpah. Basuhlah aku dari banyaknya kejahatanku, dan
bersihkanlah aku dari dosaku.

Daud menggunakan kata basuhlah merujuk pada ritual ibadah umat

Israel yang dijelaskan dalam kitab Imamat 16:1-24, yaitu ritual ibadah hari

raya pendamaian, dan juga ada adanya kurban penghapus dosa yaitu

dengan mempersembahkan seekor lembu jantan dan juga kambing jantang

dengan tujuan untuk memohon pengampunan serta menguduskan diri dari

kenajisan.

Ritual ibadah tersebut sebagai upacara pembersihan/pengudusan

bagi umat Allah, ada kemungkinan Daud menggunakan kata ini merujak

kepada Allah sebagai Imam baginya yang dapat membasuhnya dari

kesalahan. Belas kasih Tuhan serta kebaikan Tuhan menunjuk kepada

karakternya yang pengasih, penyanyang dan panjang sabar. Maka itu Daud

memohon kepada Tuhan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar untuk

memperoleh pengasihan.. Dalam ayat ini peneliti berasumsi bahwa Daud

ketika ia sedang mengutarakan permohonan ini pasti dia ada dalam posisi

sujud di hadapan Tuhan sambil meresapi penyesalan dosa yang amat

mendalam. Ia memohon agar Tuhan mengasihaninya yang telah berbuat

dosa.

Claire Barth juga menekan hal yang sama, ayat ini merupakan

bentuk ekspresi Daud untuk meminta pengasihan sebagai orang yang telah
49

berdosa kepada Allah dengan berlandaskan menurut kasih setia Allah yang

suka mengampuni serta anugerah-Nya yang berlimpah-limpah. Menurut

Claire Barth ungkapan ini menggambarkan sebuah “desakan” pemazmur

kepada Allah agar terbebas dari dosa-dosanya.7

Matthew Henry menggambarkan juga ayat ini sebagai bentuk

kerendahan hati yang mendalam, terlepas dari latar belakang seorang

Daud sebagai raja. Daud merendahkan dirinya kepada Allah sambil

memohonkan belas kasihan Allah agar Allah menghapuskan

pelangarannya. Bersihkanlah, merupakan ungkapan yang mempunyai

makna yang dalam (berbeda dengan penafsir yang memilih tahir) bagi

seorang pendosa ketika ia memanjatkan permohonan kepada Allah, dosa

mengakibatkan noda melekat pada diri seseorang, dan yang hanya bisa

menghapus noda tersebut ialah Allah, maka itu Daud terus menerus

memanjatkan permohonan agar Allah mengasihanyanya dan mentahirkan

dirinya dari dosa.8

Pokok Pikiran 3 : Pengakuan Kesalahan (ayat 5-8)

ayat 5-8 : Karena aku sadar akan pelanggaran-pelanggaranku dan


dosa-dosaku yang tak henti-hentinya dihadapanku. Aku telah terpisah dari-
Mu dan telah berbuat jahat. Dalam perkataanMu, Engkau akan mengadiliku
agar supaya aku dibersihkan menurut pandangan-Mu. Lihatlah! dalam
kesalahan aku telah dilahirkan, dan dalam dosa aku dikandung ibuku.

7 Marie Claire Barth dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72: Pembimbing dan
Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h.37.

8 Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Kitab Mazmur 51-100, (Surabaya:

Momentum, 2012), h.739-740.


50

Engkau senang akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam


Engkau telah memberitahukan hikmat kepadaku.

Dalam ayat ini, terkandung pengakuan kesadaran akan kesalahan

yang telah Daud perbuat. Ia menyadari bahwa perbuatannya salah, dan

telah mendukakan hati Tuhan. “Dosa-dosaku yang tak henti-hentinya

dihadapanku” mengartikan bahwa aksi perbuatan dosanya terekam dalam

memori pikirannya, sehingga membuat ia merasa malu, dan merasa sangat

bersalah, dan bahkan merasa tidak berharga setiap kali dosa itu muncul

dalam pikirannya. “Aku telah terpisah dari-Mu dan telah berbuat jahat”

Kalimat ini sangat amat mendalam. Daud tiba di titik dimana ia mengakui

kesalahannya, keberdosaannya di hadapan Tuhan dan ia sadar pula bahwa

akibat dari dosanya tersebut membuat ia merasa jauh dari Tuhan. Bagi

Peneliti dari kalimat tersebut Daud sangat serius dan jujur dihadapan

Tuhan, dan dari tutur kata yang diucapkan Daud kepada Tuhan tersebut

seakan mengungkapkan identitas dirinya yang sebenarnya, ia sadar bahwa

Tuhan itu ada dan melihat, dia hidup sebagai penyembahnya Tuhan, dia

hidup layaknya anak yang penurut kepada Tuhan karena itulah identitas

dan kepribadian Daud sebelum ia jatuh dalam dosa dan ia juga menyadari

bahwa penghukuman dari Tuhan itu adil. Dalam ayat 7 peneliti

mengartikannya, bahwa memang dari awalnya semua manusia itu telah

berdosa, dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Dan hanya bisa

beroleh pembersihan dari pengorbanan Yesus Kristus. Ayat 8 mengartikan

bahwa Tuhan senang dengan keterbukaan dan kejujuran dalam hati setiap
51

orang, dan dari situlah Tuhan akan membimbing orang tersebut sesuai

kehendak hati-Nya.

Marie C. Barth juga menekan hal yang sama, ayat ini merupakan

bentuk pengakuan kejujuran atas dosa yang telah ia perbuat, ia

mengakuinya serta menyadari bahwa dirinya telah berdosa di hadapan

Allah. Kesadaran dirinya akan dosa begitu mendalam sampai ia

mengatakan “aku senantiasa bergumul dengan dosaku” dengan kata lain

dosanya selalu terbayang-bayang dihadapannya seakan dosa itu bersaksi

melawan dia. Penyesalan dosa Daud merupakan perasaan dukacita yang

amat mendalam baginya, arti lain dari aku senantiasa bergumul dengan

dosaku, adalah dimana Daud selalu teringat akan dosa yang telah ia

perbuat, peristiwa tersebut seakan terlintas dibenak Daud untuk

mengancam dan mendakwanya, sampai ia merasa malu terhadap dirinya

sendiri. Berdasarkan dari peristiwa yang ia alami tersebut kian hari ia lebih

merendahkan diri dihadapan Tuhan, sampai ia mengatakan bahwa sejak

dari kandungan ibunya ia adalah orang yang berdosa.9

Pokok Pikiran 4 : Permohonan pengampunan (ayat 9-11)

Ayat 9-11 : Engkau akan membersihkanku dengan hisop maka aku


tahir, Engkau akan membersihkanku maka aku menjadi lebih putih dari
salju. Engkau akan mendengar kegembiraan dan kerianganku yang
meluap-luap. Tulang-tulang yang telah Kau hancurkan bersukacita dan

9 Marie Claire Barth dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72: Pembimbing dan
Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h. 549.
52

bergembira. Sembunyikanlah, wajah-Mu dari dosa-dosaku, dan


hapuskanlah semua kesalahanku.

Membersihkan dengan hisop, hisop ini sejenis semak-semak kecil

dengan bunga putih yang kecil, hisop sering dipakai dalam berbagai

upacara dengan cara memercikan darah atau air sebagai lambang

penyucian dosa10 hal ini juga ada di dalam kitab Imamat 14:51-52 yang

menjelaskan penggunaan hisop beserta kayu aras yang kemudian

dicelupkan ke dalam darah burung yang disembelih dan ke dalam air yang

mengalir dan memercikannya untuk menyucikan sebuah rumah yang

tadinya tidak tahir kemudian ditahirkan oleh prosesi tersebut. Daud

menggunakan kata tersebut dengan arti bahwa Tuhan adalah Imam bagi

dirinya sendiri yang mampu mebersihkannya dari dosa.

Ayat 10 : Mengartikan, bahwa setelah Daud memohonkan

pengampunan akan dosa, ia berharap dapat bersukacita kembali. Pada

dasarnya orang yang merasa bersalah dan berdosa dihadapan Tuhan

setelah menyadari tindakan jahatnya, bagaikan ia memikul sebongkah

beban berat di pundaknya untuk beberapa waktu, yang membuat ia seakan

tidak dapat bersukacita dengan leluasa karena dosanya tersebut. Maka

dengan itu Daud hanya berharap kepada Tuhan agar dia dapat bersukacita,

dan bersorak kembali karena Tuhan telah memaafkannya dan menuntun

kembali kejalan-Nya yang benar. Dalam ayat 11 : Daud merasa amat malu

dengan apa yang ia lakukan, sampai-sampai ia meminta kepada Tuhan

10 Alkitab Edisi Studi. h. 914.


53

untuk menyembunyikan wajah-Nya dari dari dosanya, dan menghapuskan

kesalahannya.

Marie C. Barth, mempunyai pandangan yang sama dalam ayat ini

pemazmur semakin memohon kepada Allah agar mengampuninya

“bersihkanlah aku dengan hisop” hisop adalah semacam semak, yang

dipakai sebagai alat pemercikan, serta pentahiran ritual (Bil. 19:18, Im. 49-

51). Daud berkeinginan menjadi bersih kembali, layaknya seperti salju.

Daud pula bermohon agar tulang yang Allah remukan, dibuat bersukacita

kembali, dalam ayat ini pemazmur sadar bahwa dosa yang telah ia perbuat

membuat ia tak bisa bersukacita.11

Pokok Pikiran 5 : Memohon agar hati nurani diperbaharui (ayat 12-14)

Ayat 12-14 : Buatlah hatiku tahir Allah, dan perbahuruilah batinku,


dan teguhkanlah aku dengan Roh-Mu. Tidaklah, Engkau akan
melemparkanku dari hadapan-Mu, dan tidaklah Engkau mengambil roh-Mu
yang suci dariku. Hidupkanlah kembali kerianganku karena keselamatan
dari-Mu, dan Engkau akan membantuku dengan roh-Mu yang mulia.

Mentahirkan dia dari dosanya. Kata tahir, dan tidaktahiran sering

didengar dalam kitab Imamat, orang yang tidak dalam keadaan tahir sering

disendirikan agar tidak mencemarkan yang lain, rupanya ketidaktahiran

seringkali menghalangi kegiatan keagamaan dan bahkan

kemasyarakatan12. Daud menggunakan kata tahir seperti yang ada dalam

Imamat 15:1-33, dengan kata lain Daud mengungkapkan bahwa dirinya

11
Marie Claire Barth dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72: Pembimbing dan
Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h. 550.
12
https://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=TAHIR (diakses 4 Juni 2021)
54

termasuk hatinya sendiri telah menjadi najis maka itu dia bermohon kepada

Allah untuk mentahirkan hatinya dari niat hati yang jahat.

Dalam ayat ini berisikan permohonan yang berbeda, yaitu Daud

memohonkan hati nuraninya agar diperbahurui. Dalam ayat 12 : Daud

meminta kepada Tuhan untuk mentahirkan hatinya, dengan tujuan agar

Tuhan membersihkan, serta menjaga hatinya dari niat, dan tujuan yang

salah agar dia hanya bisa melakukan apa yang baik dan berkenan di

hadapan Tuhan atas bimbingan-Nya. Daud juga meminta agar Tuhan

memperbaharui batinya dengan Roh-Nya yang mulia yang artinya,

barangkali Daud sadar kalau memori dosa Daud akan terus membayang

dipikirannya yang pada nantinya akan membuat Daud, mendefinisikan

dirinya atas dosa yang telah ia perbuat sebagai contoh mungkin dosa

tersebut akan terus menuding dia dengan perasaan bersalah, perasaan

tidak berharga dan lain sebagainya maka itu Daud meminta kepada Tuhan

untuk memperbaharui batinnya dengan Roh Tuhan, supaya batinya juga

pun diteguhkan oleh Tuhan dan juga ia punya keyakinan bahwa Tuhan

tetap mengasihinya apa adanya. Ayat 13 : Dalam ayat ini Daud memohon

kepada Tuhan untuk mengasihaninya dengan tidak melemparkannya dari

hadapan Tuhan, serta meminta kepada Tuhan untuk jangan mengambil roh

Tuhan yang ada dalam diri Daud. Daud tahu kejahatan yang ia lakukan

dapat saja membuat roh Tuhan menjauh dari dirinya. Ayat 14 : Dalam ayat

ini Daud berharap ia mendapat perasaan damai kembali berkat

pertolongan, dan keselamatan yang dari pada Tuhan, dan ia juga meminta
55

kepada Tuhan untuk memperlengkapinya dengan roh yang rela, yang

artinya ia meminta kepada Tuhan untuk memberikan hati yang mau taat

agar dapat melakukan kehendak-Nya, serta percaya kepada-Nya.

Matthew Henry menekankan hal yang sama, dalam ayat 12

pemazmur memohonkan agar hatinya di tahirkan dan diberikan roh yang

baru, pemazmur meyakini bahwa hanya Tuhan yang bisa mentahirkan hati

manusia, dalam ayat 14 juga pemazmur memohon kepada Allah agar

melengkapinya dengan roh yang rela yang memiliki arti siap sedia

melakukan kehendak-Nya. Dalam ayat 13 pemazmur juga bermohon

kepada Allah agar tidak memisahkan dia dari hadirat-Nya, dengan kata lain

ia berharap kiranya Allah selalu mau beserta dengannya kembali dan ia

juga memohon agar jangan mengambil roh-Nya yang suci dari padanya, ia

menyadari bahwa ia adalah manusia berdosa, ia berpikir roh Tuhan tidak

mau tinggal lagi dalamnya, maka dengan itu ia bermohon agar tidak

mengambil roh-Nya yang suci dari padanya.13

Pokok Pikiran 6 : Kerinduan hati pemazmur (ayat 15-19)

Ayat 15-19 : aku akan mengajarkan jalan-jalanMu kepada orang


yang berdosa, dan mereka akan berbalik kepadaMu. Allah lepaskanlah aku
dari darah kekerasan, Allah yang menyelamatkanku, maka lidahku akan
bersorak-sorak karena keadilan-Mu. Tuhan, Engkau akan membuka bibirku
agar mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu. Karena Engkau tidak
senang kepada korban sembelihan, dan Engkau tidak senang kalau aku

13
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Kitab Mazmur 51-100, (Surabaya:
Momentum, 2012), h. 750.
56

mempersembahkan korban bakaran. Korban sembelihan kepada Allah


adalah jiwa yang hancur, hati yang tertindih dan remuk Engkau tidak
pandang hina.

Dalam ayat ini berisi tentang kerinduan hati pemazmur, dalam ayat

15 Daud ingin mengajarkan pengalaman masalah lalunya yang kelam

kepada orang yang melakukan pelanggaran supaya mereka kembali

kepada Tuhan dan meninggalkan perbuatan mereka yang jahat. Ayat 16 :

Darah kekerasan yang dimaksudkan disini kemungkinan Daud meminta

kepada Tuhan agar memaafkannya, dan membebaskannya dari

kesalahannya terhadap Uria (perencanaan pembunuhan Daud terhadap

Uria). “Bersorak-sorak meberitakan pujia-pujian kepada-Mu” (ayat 16-17)

kalimat ini disampaikan Daud kepada Tuhan yang memiliki arti ia

mempunyai keyakinan yang besar bahwa sukacita, kedamaian, dan

kegembiraan akan datang kepada seseorang yang hidupnya jujur, terbuka

di hadapan Tuhan, dan berbalik dari jalan yang jahat kepada Tuhan.

Matthew Henry menafsirkan ayat 16b-17 Daud bermohon kepada Tuhan

untuk membuka bibirnya agar bisa bersukacita kembali, karena ia

mengalami tawar hati, dan diliputi oleh rasa bersalah yang mendalam.14

Ayat 18-19 : memiliki arti, upacara keagamaan seperti yang ada

dalam kitab Imamat yang pada saaat itu sering mempersembahkan korban

bakaran sebagai tanda korban pengahapus dosa kepada Allah namun

dalam hal ini itu menjadi hal yang kedua bagi Daud, karena ia sadar dan

14
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Kitab Mazmur 51-100, (Surabaya:
Momentum, 2012), h. 754-755.
57

tahu bahwa yang paling penting kondisi hati yang remuk diutarakan kepada

Tuhan karena Tuhan yang menilai hati. Hati yang jujur dihadapan Tuhan

dikenan oleh Allah ialah serta kondisi hati, hati yang patah, dan remuk tidak

pernah dipandang hina oleh Allah, Barth juga menekankan hal yang sama

dalam ayat 18-19, Daud berkeyakinan kepada Allah bahwa korban yang

berkenan di hadapan Allah ialah hati yang patah dan remuk tidak akan

dipandang hina oleh Allah, dengan kata kurban pertobatan hati.15

Pokok Pikiran 7 : Doa bagi Sion (ayat 20-21)

Ayat 20-21 : Lakukanlah kebaikan bagi Sion, sesuai dengan


kerelaan-Mu, Engkau akan membangun tembok-tembok Yerusalem. Maka
Engkau akan senang pada korban yang benar, dan korban bakaran
seluruhnya. Maka mereka akan naik dan mempersembahkan lembu-lembu
jantan di atas altar.

Dalam ayat ini Daud sedang meminta pertolongan sekaligus

mendoakan umatnya kepada Tuhan secara ia adalah seorang raja yang

memerintah bangsa Israel, dan ia menyadari dia sebagai pemimpin telah

melakukan hal yang jahat di mata Tuhan, dan bahkan umatnya. Barangkali

Daud menyadari kesalahannya itu bisa membawa dampak yang buruk bagi

masyarakat, dan bahkan bagi semua pekerjaannya sebagai pemimpin.

Maka itu Daud mendoakan masyarakatnya agar selalu ada dalam

lindungannya.

15
Marie Claire Barth dan B.A. Pareira, Kitab Mazmur 1-72: Pembimbing dan
Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h.551.
58

Dalam ayat 20 Henry menafsirkan bahwa Daud berdoa kepada Allah

agar menjaga mereka yang takut akan nama Tuhan dan yang mengasihi-

Nya agar tidak jatuh ke dalam dosa seperti yang ia lakukan. Sembari ia juga

memohon kepada Allah untuk penyertaan-Nya dalam membangun tembok

Yerusalem agar dapat diselesaikan dengan baik. Ayat 21 Kesadaran akan

kebaikan serta anugerah Allah membuat hati semakin lapang untuk

mengucap syukur dan memliki hati yang taat.16

4. Pesan Teologis Mazmur 51:1-21

Semua manusia di dunia ini tidak terkecuali setiap harinya melakukan

kesalahan, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja dan tidak ada

yang namanya dosa besar ataupun dosa kecil di mata Tuhan. Perbuatan

dosa atau niat jahat sering menggoda siapa saja dan kapan saja bahkan di

situasi yang tidak disangka-sangka. Ketika godaan menjumpai kehidupan

seseorang, pasti beriringan dengan sebuah pilihan. Pilihan untuk terlena

dengan godaan tersebut atau mengubah fokus agar tidak menurutinya.

Ketika godaan datang, ia tidak memilih kepada orang yang imannya lemah,

atau kuat, orang yang rajin beribadah atau orang yang malas beribadah,

orang yang mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan atu tidak, orang

yang miskin atau orang yang kaya, orang berpendidikan atau yang tidak

berpendidikan pada intinya godaan selalu ada dimana saja, tidak mengenal

16
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Kitab Mazmur 51-100, (Surabaya:
Momentum, 2012), h. 759.
59

waktu, orang dan bahkan tempat. Tujuan dari godaan atau rencana sih

jahat tidak lain dan tidak bukan ialah membinasakan, dan menghancurkan.

Setiap manusia mempunyai pilihan dan bahkan kehendak bebas di dalam

dirinya. Belajar dari raja Daud, meskipun dia seorang yang taat, setia, dan

memiliki hubungan pribadi dengan Allah ia tak luput dari godaan, dan dari

kisah 2 Sam. 11 ia jatuh, ia memilih untuk fokus pada godaan tersebut

sampai pada akhirnya godaan tersebut menjatuhkannya. Daud saja yang

terbilang sebagai raja yang diurapi, taat, dan bahkan setia kepada Tuhan,

bisa digoda apalagi dengan orang yang suam-suam kuku. Namun tak kalah

pentingnya, dengan respon hati Daud ketika ia ditegur langsung oleh Tuhan

melalui nabi Natan, dalam 2 Sam 11 menceritakan ketika nabi Natan

menegurrnya atas perbuatan dosa yang telah dia lakukan, tanpa bertele-

tele atau berusaha membenarkan dirinya ia mengatakan “aku sudah

berdosa kepada Tuhan” 2 Sam 11:13, tak sampai disitu Daud mengakui

dosanya dan memohon pengampunan kepada Tuhan setelah didakwa

bersalah ungkapan tersebut ditulis dalam Mazmur 51:1-21. Belajar dari

respon hati Daud ketika dia ditegur, ia memberikan bentuk respon hati yang

luar biasa ia merendahkan dirinya dihadapan Tuhan dan mengaku

bersalah. Memang semua manusia di dunia ini telah berbuat dosa, namun

yang menjadi refleksi adalah memilih untuk mengakui kesalahan kepada

Tuhan secara jujur atau tidak, dan memilih untuk hidup dalam pertobatan.

Sikap pertobatan yang dimiliki oleh Daud amat mendalam, bukan hanya

sekedar pengakuan semata, melainkan bentuk penyesalannya dan


60

kerinduan hati yang mau berubah. Maka itu ia mempersembahkan hatinya

yang patah dan remuk sebagai korban persembahan di hadapan Tuhan,

agar Roh-Nya yang kudus memampukannya untuk berubah.

B. Hasil Penelitian Lapangan

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Amurang merupakan lembaga

pembinaan yang ditetapkan sebagai Pilot Project Minimum Security

berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pemasyarakatan Kementeriam

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: PAS-15.PR.01.01 Tahun 2019

tentang Penetapan Lembaga Pemasyaraktan Pilot Project Maximum

Security, Medium Security, dan Minimum Security.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Amurang berdiri sejak tahun

2011 dan diresmikan pada tanggal 14 April 2015 oleh Bupati Minahasa

Selatan. Dengan luas tanah yaitu 21.350 M2 dan luas bangunan 3.320 M2

yang terdiri dari kantor/pintu utama, 2 pintu gerbang besar, dapur, ruang

keterampilan, bengkel, pos lingkungan, poliklinik, gereja, masjid, blok

wanita, kamar mapenaling, dua blok pria, aula/wale, lapangan olah raga,

serta lahan pertanian dan lahan peternakan. Lembaga Pemasyarakatan

Kelas III Amurang dihuni oleh mayoritas narapidana dari masyarakat

kabupaten Minahasa Selatan.

1. Jumlah narapidana :

a. Laki-laki : 216 orang

b. Perempuan : 5 orang
61

c. Anak :1

d. Jenis pelanggaran :kasus perlindungan anak, penganiayaan,


pembunuhan, senjata tajam, human trafficking,
kehutanan, penjualan obat tanpa izin,
pengancaman, pembakaran rumah, pencucian
uang, dan perjudian.
e. Suku : minahasa
f. Agama : Kristen protestan, islam, katolik

2. Struktur Pegawai

KEPALA
FENTJE MAMIRAHI, S.Pd
NIP. 19680528 199203 1 001

KEPALA
URUSAN TATA
USAHA
MARTHA M.M. JOSEPHUS
NIP.196809121990072001

KEPALA KEPALA
SUBSEKSI ADMISI SUBSEKSI K EPALA SUBSEKSI
DAN ORIENTASI PEMBINAAN KEAMANAN
ODI SANTI MALENSANG,SH MARSEL J. RUMONDOR, SH ODY PIAY, SH
NIP.198011222005012001 NIP.198203092008011007 NIP.197610202003121001

1. Biodata lengkap Pejabat Struktural :

 Nama : Fentje Mamirahi S.Pd


 Ttl : Manado, 28 Mei 1968
 Umur : 53 tahun
 Agama : Kristen protestan
 Jabatan : Kepala Lapas
 Pendidikan terakhir : S1
 Hp :-
 Email :-
62

 Instagram :-
 Fb : Fentje Mamirahi
 Wa :-

Biodata :
 Nama : Martha M.M. Josephus
 Ttl : Amurang, 12 September 1968
 Umur : 51 tahun
 Agama : Kristen Protestan
 Jabatan : Kepala urusan tata usaha
 Pendidikan terakhir : SMA
 No hp :-
 Email : Marthajosephus6@gmail.com
 Instagram :-
 Fb : Martha maria m josephus
 Wa :-

Biodata
 Nama : Marsel Johan Rumondor, S.H
 Ttl : Manado, 09 Maret 1982
 Umur : 37 tahun
 Agama : Katolik
 Jabatan : Kepala sub seksi pembinaan
 Pendidikan terakhir : S1 hukum
 Hp :-
 Email : marsel.rumondor@gmail.com
 Instagram : achell313
 Fb : hallo marsel jr
 Wa :-
63

Biodata
 Nama : Odi Santi Malensang,sh
 Ttl : Talaud, 22 November 1980
 Umur : 39 tahun
 Agama : Kristen protestan
 Jabatan : Kepala sub seksi admisi &
orientasi
 Pendidikan terakhir : S1
 No hp :-
 Email :santimalensang12@gmail.com
 Instagram :-
 Fb : santi malensang new
 Wa :-

Biodata
 Nama : Ody Piay, S.H
 Ttl : Bitung, 20-10-1976
 Umur : 43 tahun
 Agama : Kristen protestan
 Jabatan : Kepala sub seksi keamanan
 Pendidikan terakhir : S1 hukum
 Hp :-
 Email : oddypiay20@gmail.com
 Instagram : odypiay
 Fb : oddy piay
 Wa :-
64

2. Prosedur Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Amurang

hasil dari pengamatan peneliti para warga binaan disana melakukan

berbagai aktivitas. Yang sejauh peneliti amati mereka disana ada yang

diberikan tanggung jawab oleh pegawai untuk bisa ikut serta dalam

penjagaan pos, ada yang bertanggung jawab di bagian dapur, kantin,

koperasi, diperbengkelan, dibagian kreativitas seperti membuat bingkai

foto, pot bunga, dan rak bunga. Dan di Lapas juga ada di waktu-waktu

tertentu seperti siang hari dan malam hari ada pengecekan kehadiran

dengan tujuan untuk mengetahui bahwa semua warga binaan lengkap. Di

sore hari mereka juga sering melakukan kegiatan olahraga. Dan bahkan

seperti hari jumat atau ada acara khusus di lapas biasanya para warga

binaan sering diberikan kesempatan untuk memutar musik, bernyanyi dan

bahkan kegiatan menghibur diri lainnya.

b. Wawancara

Wawancara dengan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III

Amurang.

1. Bagaimana menurut Bapak proses pembinaan yang ada di

Lapas Kelas III Amurang ?

Sesuai dengan undang-undang pemasyarakatan tahun 1945

memang semua sudah terjawab disana tapi yang jelas keterlibatan semua

unsur itu ada dibawah Undang-undang pemasyarakatan dan pembinaan itu


65

tidak bisa jalan tanpa ada dukungan dari pihak-pihak lain, dalam undang-

undang pemasyarakatan itu mengatakan bahwa setiap proses pembinaan

itu melibatkan diantaranya agama, pemerintah daerah, daperteman sosial,

dapertemen kesehatan, itu semua harus dibangun bersama sampai

kegiatan pembinaan dapat berjalan dengan baik. Kegiatan pembinaan

dibagi menjadi dua pembinaan kemandirian dan kepribadian. pembinaan

kepribadian itu seperti pembangunan rohani dan lain sebagainya,

sedangkan pembinaan kepribadian seperti kerja dan sebagainya. Jadi,

pembinaan masyarakat itu mencakup semua unsur. Disini saya sudah

kurang lebih 6 bulan, memperhatikan perkembangan rohani dari tiap-tiap

agama yang ada di tempat ini, teristimewa karena saya beragama kristen

saya perhatikan mereka sudah jelas dan cukup berkembang dalam hal

beribadah. Pelayanan ibadah di greja tiap hari minggu ada, di pimpin

langsung oleh pelayan yang telah dijadwalkan untuk melayani disini hari

minggu. Begitu juga dengan umat muslim ada ibadah tiap sholat jum’at.

2. Apakah terdapat kendala selama melakukan pembinaan bagi

warga binaan di tempat ini ?

Kendala pasti ada ya, ada yang melanggar aturan yang telah

ditetapkan diakibatkan karena faktor bosan dan lain sebagainya. Namun

dalam hal ini kami selalu mengingatkan para warga binaan untuk mengikuti

pembinaan dengan baik. Karena untuk memperoleh remisi masa tahanan

yaitu dengan melakukan pembinaan rohani salah satunya.


66

3. Ada kegiatan apa saja yang bisa dilakukan oleh warga binaan di

Lapas kelas III Amurang ?

Diantaranya kegiatan ketrampilan, pembuatan pot bunga, bingkai foto,

bunga sabun, rak bunga, ada yang diperbengkelan, ada juga aktivitas sore

seperti olahraga sepak bola, dan takraw. Bahkan disini ada perayaan hari

khusus untuk hari-hari besar seperti paskah warga binaan membuat

kegiatan drama, lomba CCA dan lain sebagainya.

4. Menurut Bapak apakah tingkat kejahatan di Lapas Kelas III

Amurang semakin meningkat atau menurun ?

Jumlah warga binaan yang ada disini sudah semakin hari semakin

meningkat dari kapasitas 184 sudah diisi dengan 222 orang berarti

peningkatannya cukup signifikan. Tapi juga untuk tingkat kesadarannya

disini sudah tinggi, memang mereka melakukan pelanggaran tetapi setelah

dibina mereka sudah menunjukan sifat-sifat yang baik terhadap sesama

penghuni maupun terhadap pegawai.

5. Bagaimana pendekatan antara pegawai dengan para warga

binaan ?

Pendekatan kekeluargaan paling penting, agar terciptanya

keharmonisan antara pegawai dan juga warga binaan dibanding

membangun sekat antara pegawai dan warga binaan.Tapi, dalam hal ini

harus dilihat sebagai hal yang positif bukan malah ke hal yang negatif

kurang lebih tidak melakukan persekongkolan antara pegawai dan juga

warga binaan.
67

Wawancara dengan Narapidana di Lapas Kelas III Amurang.

1. Apa yang mengakibatkan Bapak masuk ke Lembaga

Pemasyarakatan ?

Seingat saya bulan Maret, waktu itu hari ulan tahun isteri saya. Sebenarnya

beberapa waktu lalu ada tetangga yang bilang ke saya, pak kalau boleh

kerjanya jangan sampai lembur terus agar bisa lihat kelakuan isteri. Sampai

pada suatu waktu, saya berencana untuk pulang lebih awal tanpa

sepengetahuan isteri saya, waktu itu saya pulang jam 6:30 malam. Saya

lihat langsung isteri saya dengan selingkuhannya yang sedang minum

minuman keras. Saya pukul dua-duanya, awalnya saya mau pukul

selingkuhannya tapi yang malah kena isteri saya karena isteri saya

mencoba untuk melindungi selingkuhannya karena dia juga sudah minum

minuman alkohol kena bagian kepalanya dia jatuh, saya pukul lagi

selingkuhannya sampai selingkuhannya lari.

2. Kenapa bapak melakukan tindakan tersebut ?

saya emosi saya, sakit hati karena melihat tindakan isteri saya yang seperti

itu.

3. Bagaimana perasaan Bapak saat pertama kali mengetahui bahwa

isteri bapak berselingkuh sekaligus bapak dilaporkan dengan kasus

KDRT ?

Jujur saya sakit hati, terpukul, tidak sangka karena orang yang saya

cintai bermain belakang ke saya. Saya bekerja di salah satu perusahaan

yang ada di tempat tingal saya, saya kerja sambil saya tabung uang untuk
68

bangun rumah, setelah rumahnya jadi saya panggil isteri saya untuk tinggal

dirumah dengan anak-anak, tapi isteri saya tidak mau ternyata pikirannya

sudah diganggu oleh orang lain. Saya merasa sedih karena isteri tidak

bersyukur sudah bisa punya rumah sendiri, dan menghargai kerja keras

saya, tapi dia lebih suka untuk tinggal di kos-kosan saja, kalau begitu saya

pikir akan habis uangnya karena tiap bulan harus bayar kosan. Jujur waktu

itu saya juga punya perasaan balas dendam yang kuat terhadap isteri saya

ketika saya sudah di tahan di polres, saya punya niat untuk melaporkan dia,

sampai pernah saya mau di bantu oleh pihak yang berwajib untuk memata-

matai isteri saya supaya boleh ditangkap dengan kasus perzinahan, namun

saya memilih untuk mengurungkan niat saya karena yang ada dipikiran

saya hanya tentang anak bungsu saya, karena anak itu paling dekat dengan

mamanya, nanti siapa yang akan urus anak itu.

4. Bagaimana perasaan Bapak terhadap isteri bapak sekarang, setelah

menjalani masa tahanan 10 bulan di tempat ini ?

Jujur atas nama Tuhan Yesus sudah tidak lagi menyimpan dendam. Pernah

saya dikunjungi oleh isteri saya itu waktu bulan Desember tahun 2020, dia

datang ke saya sambil menangis dan minta maaf, saya bilang ke dia saya

sudah maafkan kamu, sekarang saya sudah anggap kamu sebagai adik

saya sendiri, dan sekaligus tetap menganggap kamu sebagai mama dari

anak-anak saya. Singkat cerita pada saat dia sudah mau pulang ujung-

ujungnya dia mau minta uang ke saya dengan niat membujuk saya supaya

motor saya dijual. Padahal rencana saya setelah bebas dari sini saya mau
69

kerja sebagai tukang ojek agar bisa menafkahi mama saya dan anak-anak

saya. Saya memilih Untuk memaafkan isteri saya, karena setelah saya

pikir-pikir saya mau simpan dendam ke dia sia-sia saja, hanya akan

memperumit masalah.

5. Siapa yang rajin datang mengunjungi bapak di tempat ini ?

Yang rajin mengunjungi saya disini, mama saya dan juga anak pertama

saya. Dan juga sering ada kunjungan dari pelayan khusus saya dari

kampung.

6. Apa yang sering diperbincangkan ketika ada kunjungan dari

orangtua serta anak pertama bapak ?

Tentunya selain menanyakan kabar saya bagaimana, mama saya selalu

ingatkan ke saya untuk sudah tidak usah lagi menyimpan dendam terhadap

isteri selalu buat yang bagus-bagus saja selama disini, dan juga rajin

beribadah. Ada suatu hari penatua dan syamas di kampung saya datang

berkunjung ke sini, mereka mendoakan saya sambil memberikan beberapa

nasihat untuk terus bersabar, menjalani masa tahanan dengan baik, dan

berusaha menyembuhkan luka hati, supaya tidak menyimpan dendam

lama-lama, di situasi itu juga anak pertama saya billang ke saya kalau dia

besar nanti ingin menjadi polisi wanita terus saya tanya kenapa mau jadi

polwan ? dia bilang dia ingin balas dendam sama mamanya, saya dengar

itu saya terkejut terus saya bilang ke anak saya, nak tidak boleh bilang

begitu disini ada mama ani, ibu penatua dan bapak syamas tidak bagus

balas dendam Tuhan marah nanti. Jadi ada cerita juga anak pertama saya
70

ini pernah lari dari kos-kosan yang kami tinggali, dia pergi ke lokasi kerja

saya sambil menangis saya tanya kenapa, dia bilang mama siksa saya.

Saya priksa badannya, badannya lebam semua karena dipukul sama

mamanya, terus kuku jari tengah biru dia bilang mama injak hanya karena

tidak sengaja tumpah make up mama. Saat itu saya menangis. Saya punya

niat besar sebenarnya untuk lapor isteri saya tapi saya tidak sampai hati

dengan anak bungsu saya karena anak bungsu saya dekat sekali dengan

mamanya, saya takut kalau terpisah nanti anak bungsu saya bisa sakit.

Tapi, saya iklhas jalani ini.

7. Apakah ada semacam motivasi baik yang bapak dapatkan semenjak

disini ? dan dari siapa saja ?

Kalau disini selain dari mama, dan juga penatua dan syamas saya. Saya

dapatkan dari penatua Gereja yang ada di Lapas sini, beliau memberikan

saya motifasi untuk menjalani dengan sukacita. Tetapi ada juga motifasi

yang dari teman-teman lain disini ketika mereka tahu kasus saya mereka

malah mencoba memancing saya untuk melakukan tindakan balas dendam

kepada isteri saya maupun selingkuhannya itu.

8. Bagaimana respon orangtua bapak (mama) terhadap situasi yang

bapak alami sekarang dan juga respon orangtua bapak kepada isteri

bapak ?

Sekarang mama saya selalu memberikan nasihat dan juga semangat

bagi saya, kalau untuk sikap mama saya ke isteri saya itu, dia memaafkan
71

isteri saya dan belajar menerima biar begitu karena dia pikir isteri saya

merupakan anak dari cucu-cunya.

9. Menurut bapak kenapa isteri bapak bisa berselingkuh ?

Kalau pengalaman dari saya sendiri, karena isteri saya lebih muda dari

saya, jadi pada saat dia kawin muda dia mungkin belum puas dengan

kebebasannya. Itu menurut pribadi saya. Jadi pada waktu itu saya belikan

dia hendphone, saya ajarkan dia cara menggunakan hendphone, dan

media sosial akhirnya setelah dia tahu semua itu, dia menggunakannya

dengan cara yang salah.

10. Apa pendapat bapak mengenai makna Permohonan Penghapusan

dosa yang ada dalam teks Mazmur 51:1-21 ?

Bagi saya pribadi baru namanya sajakan bermohon, berarti kita

menginginkan sesuatu yang kita inginkan itu terjadi, atau apa yang kita

minta terkabulkan. Daud bermohon kepada Tuhan agar Tuhan memaafkan

kesalahan yang dia lakukan, mengakui, dan rasa menyesal akan kesalahan

itu karena ia tahu, apa yang ia lakukan adalah salah di mata Tuhan. Bagi

saya juga bentuk permohonannya begitu mandalam dilihat dari kata-

katanya, ia terima teguran dari Tuhan melalui nabi Natan, ia menyadari,

mengakui, dan menyesali akan kesalahannya tersebut. Raja Daud juga kan

manusia biasa, ia jatuh dalam dosa. Jadi, bagi saya meminta maaf dan

mengakui kesalahan di hadapan Tuhan dengan jujur.

11. Bagaimana tindakan bapak untuk mengimplementasikan teks

Mazmur 51:1-21 ?
72

Berdasarkan peristiwa yang saya alami sekarang, saya melakukannya

dengan tindakan saya selalu bahkan sampai sekarang saya mendoakan dia

supaya Tuhan menjaga dia, dan membawa dia kembali ke jalan yang benar,

dan juga meminta supaya Tuhan memaafkan dia karena Tuhan juga pun

sudah memaafkan saya. Dan juga sudah sempat cerita tadi kalau saya

sudah bilang dengan langsung ke dia kalau saya memaafkannya pada

waktu dia berkunjung di Lapas bulan Desember 2020.

Wawancara dengan Penatua Gereja yang ada di Lapas Kelas III

Amurang.

1. Kegiatan keagamaan apa saja yang ada di Gereja Lapas kelas III

Amurang ?

Kegiatan keagamaan sampai saat ini ada dua ibadah selain hari

minggu, ada ibadah blok 2 hari dalam seminggu dilakukan setiap hari

selasa dan kamis, diluar kunjungan pelayanan dari luar namun untuk

sekarang lagi dibatasi karena pandemi covid.

2. Apa saja manfaat yang diperoleh dari kegiatan keagamaan tersebut ?

Dalam hal ini perlu ditekankan juga mengenai pengkalimatan mungkin

akan lebih bagus disebut kami sebagai warga binaan, karena biarpun kami

disini dengan kasus kejahatan yang bermacam-macam tetapi kami disini

dibina yaitu dengan binaan spiritual, agar supaya walaupun kami ada dalam

Lapas kami tetap dibina dari segi keagamaan supaya kami dapat berbuah

dengan kata lain setelah keluar dari sini kami bisa jadi lebih baik (walaupun

itu tergantung pribadi-pribadi).


73

3. Materi apa saja yang disampaikan oleh para pengurus gereja saat

ibadah ?

Materi yang kami gunakan biasanya kami mengambil dalam renungan

seperti renungan harian keluarga, sahabat kita biasanya kita ambil dari situ

dan kaji sesaui dengan friman Tuhan

4. Materi apa yang paling dibutuhkan bagi warga binaan di Lapas Kelas

III Amurang ?

Kalau disini yang kami paling tekankan yaitu kebaharuan diri untuk

bisa hidup dalam pertobatan, dan juga hidup dalam kasih untuk bisa saling

peduli terhadap orang lain, memberikan bantuan kepada orang yang

membutuhkan seperti contoh kecil, memberikan obat kalau ada yang sakit,

berbagi makanan disaat ada kelebihan dan hal-hal kecil lainnya

5. Bagaimana kehadiran para warga binaan saat dilangsungkan ibadah

di Lapas ?

Saya sebagai penatua melihat angka kehadiran kini semakin

meningkat, baik di gereja maupun ibadah di blok-blok. Mereka begitu

antusias untuk datang beribadah, dan juga saya melihat untuk ibadah di

blok-blok ada kebanyakan yang memberi diri untuk melayani (memimpin

ibadah).

6. Apa peran penatua sendiri dalam melakukan pembinaan spiritual bagi

warga binaan di Lapas Kelas III Amurang ?

Dalam hal ini bagi saya pribadi sebagai warga binaan sendiir pun yang

perlu dibina sekaligus diberikan kepercayaan untuk menjadi penatua di


74

gereja lapas ini, saya maksimal harus belajar membei contoh, menghidupi

serta melakukan apa yang juga saya ajarkan ke teman-teman yang lain.

Supaya saya bisa juga menjadi teladan yang baik bagi mereka.

7. Apa harapan penatua bagi warga binaan yang ada di Lapas Kelas III

Amurang ?

Harapan saya mau mengajak ke teman-teman yang lain dan sekaligus

juga saya bahwa walaupun kita dahulu melakukan kejahatan dan saat ini

kita akan berubah dan bertobat, seperti ada kalimat mengatakan tidak ada

kata terlambat.

B. Pembahasan dan Interpretasi

Permohonan penghapusan dosa menurut teks Mazmur 51:1-21

. ; (KaBBüsëºnî) yang artinya basuhlah aku. Dalam


diambil dalam kata ynIsEåBK

teks tersebut terdapat banyak sekali kata permohonan diantaranya,

kasihanilah, basuhlah, bersihkanlah, tahirkanlah, dan hapuskanlah, semua

kata itu diutarakan raja Daud kepada Allah karena ia telah menyadari

kesalahannya, mengakui, serta berkeinginan untuk tidak hidup lagi dalam

dosa. Bentuk kata permohon tersebut dipakai Daud yang memiliki

hubungan dengan ritual ibadah umat Israel pada saat itu, yang dijelaskan

dalam kitab Imamat dalam hal ini Daud meminta kepada Tuhan sekaligus

Imam baginya untuk memaafkan kesalahan yang telah ia lakukan, agar dia

beroleh pengampunan. Permohonan penghapusan dosa dalam teks ini

merupakan sebuah bentuk respon hati Daud atas dosa-dosa yang ia telah

lakukan yang peristiwanya ditulis dalam kitab 2 Samuel pasal 11. Daud
75

mengakui bahwa ia telah berdosa dihadapan Tuhan ia mengungkapkan

penyesalan, merendahkan diri dan bermohon pengasihan dari Allah secara

tidak langsung permohonan tersebut mengidikasikan bahwa Daud

berkeinginan untuk berubah dari hal yang jahat kepada hal yang baik. Raja

Daud dalam hal ini mengalami keterpurukan yang begitu amat mendalam

yang diakibatkan dosanya sendiri, ia mengakui bahwa dosa yang ia lakukan

membuat ia merasa tidak bersukacita, dan ia mempunyai keyakinan bahwa

hanya Tuhan yang dapat memperbaharui kehidupannya agar dapat

bersukacita kembali. Respon hati Daud ketika mendengar teguran dari Nabi

Natan akan dosa yang ia lakukan, patut diteladani ketika mendengar

teguran tersebut Daud tidak mencoba untuk membenarkan diri atau

berusaha berdusta, tetapi ia berespon dengan penuh kerendahan hati,

mengakui kesalahannya, dan menyampaikan suasana hatinya mengenai

dosa yang ia gumuli, ia bermohon agar Allah mengasihaninya menurut

kasih dan setia-Nya.

Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan, ditemukan adanya

kasus KDRT yang diakibatkan oleh perselingkuhan. Dalam hal ini yang

menjadi pelaku KDRT adalah seorang suami dan yang berselingkuh ialah

isterinya sendiri (KDRT terjadi disebabkan karena perselingkuhan

isterinya). RB memberikan pemahamannya mengenai makna dari

permohonan penghapusan dosa dalam teks Mazmur 51:1-21, menurut RB

permohonan penghapusan dosa berarti sebuah permohonan yang sangat

mendalam akan dosanya, karena ia telah sadar, mengakui, dan menyesali


76

akan kejahatan yang telah ia lakukan maka itu dia bermohon kepada Allah

agar memaafkan dirinya atas dosa-dosanya. RB juga mengemukakan

pendapatnya bahwa perselingkuhan itu terjadi karena berdasarkan

pengalamannya jadi saat itu RB membelikan hendphone baru untuk

isterinya, dan mengajarkan cara pakai media sosial berupa faceboook, dan

instagram dari situ isterinya salah mempergunakan hendphone tersebut,

dan juga menurut RB faktor lainnya usia karena pada saat menikah

isterinya masih terbilang sangat muda. Dan juga dalam hasil wawancara

RB juga mengungkapkan kesalahannya dia mengakui bahwa ia memukuli

isterinya pada saat kejadian tersebut, dan juga ia mengatakan ia berniat

untuk bertekad hidup lebih baik dengan tidak menyimpan dendam terhadap

isterinya tersebut karena hal itu juga sering diingatkan oleh orangtuanya

sendiri, maupun orang-orang terdekatnya dan dia juga pun menyadari hal

itu menyimpan dendam ternyata sia-sia saja, hanya akan memperumit

keadaan. RB juga mengungkapka bahwa tindakannya dalam memberi

pengampunan kepada isterinya adalah dengan cara mendoakan dia selalu

supaya Tuhan menjaga dia, membawa dia ke jalan yang benar, dan RB

meminta agar Tuhan memaafkan isterinya, karena ia yakin Tuhan sendiri

juga telah memaafkan kesalahannya, dan juga RB mengatakan bahwa ia

telah memberikan maaf secara langsung kepada isterinya ketika isterinya

datang berkunjung ke Lapas pada bulan Desember 2020.

Berdasarkan juga hasil wawancara dengan AL yang berprofesi

sebagai penatua Gereja di Lapas Kelas III Amurang AL mengemukakan


77

bahwa pembinaan keagamaan merupakan hal yang sangat penting bagi

warga binaan. Maka itu di Lapas mereka mengadakan ibadah kurang lebih

3 hari dalam seminggu di luar kunjungan pelayanan dari berbagai

denominasi gereja. AL mengatakan bahwa khotbah yang sangat sering

ditekankan dalam persekutuan warga binaan disini adalah tentang hidup

dalam pertobatan. Dengan pembinaan rohani tersebut mempersiapkan

para warga binaan agar setelah bebas masa tahanan mereka bisa

menunjukan perubahan yang lebih baik ketika ada dalam lingkup

masyarakat. AL juga sebagai penatua ia melihat adanya peningkatan dalam

kahadiran di peribadatan di gereja, terlebih lagi dalam ibadah di blok-blok

setiap hari Selasa dan Kamis, AL mengatakan seringkali ibadah di blok-blok

banyak yang mau memberi diri dengan sukarela untuk memimpin ibadah,

ia juga mengemukakan harapannya selaku penatua gereja di Lapas, agar

ia dan juga para warga binaan yang lain dapat berubah yang dahulunya

melakukan kejahatan tetapi sekarang mau hidup dalam pertobatan.

C. Relevansi Bagi Gereja Masa Kini

Sebagai umat kristen yang tak pernah luput dari yang namanya

kesalahan sudah sepantasnya sebagai jemaat dari hari ke hari mengakui

dosa yang telah diperbuat baik itu secara sengaja ataupun tidak sengaja.

Dosa bisa membuat hubungan antara manusia dengan Allah terganggu.

Dengan kesadaran, pengakuan serta penyesalan akan dosalah dapat

membuat seseorang memiliki kehidupan yang baru dan terus hidup dalam

pertobatan. Dalam perikop Mazmur 51:1-21 menggambarkan perasaan


78

suasana hati yang sedih, dan bahkan menyesal akan perbuatan dosanya

setelah ia ditegur oleh Nabi Natan. Nabi Natan melakukan sesuai perannya

sebagaimana dia adalah seorang nabi yang menyampaikan sesuatu

berdasarkan perintah Tuhan, dalam hal ini nabi Natan diberikan tanggung

jawab untuk menyampaikan firman-Nya kepada Daud yang berisi akibat

dari dosa yang telah ia perbuat. Daud pada saat itu merupakan seorang

raja yang memerintah bangsa Israel, ketika Daud ditegur oleh Nabi Natan,

Daud langsung merendahkan dirinya dengan mengakui kesalahannya.

Disini bisa dilihat seorang pemimpin saja bisa memberi dirinya untuk ditegur

dan dinasihati atas kesalahan yang telah ia lakukan, serta mengakui

kesalahannya di hadapan Tuhan. Dia merendah dihadapan Tuhan meminta

pengasihan dari Allah, bermohon agar Allah menghapuskan dosanya dan

kesalahannya, ia mengakui bahwa kepada Tuhan sajalah ia telah berdosa,

ia mengungkapkan bahwa dirinya bergumul dengan dosa yang ia perbuat,

ia meminta juga agar Allah memperbaharui hati, pikiran, dan jiwanya dari

hal-hal yang membuat dia berdosa, ia bermohon agar Allah tidak

membuangnya dari hadapan-Nya, ia bermohon agar Allah membuat dia

bersukacita kembali dengan menaikkan puji-pujian karena dia sadar betul

dosanya yang telah membelitnya membuat dia merasa bersalah, dan susah

untuk bersukacita, serta ia bermohon juga agar Allah membasuh dirinya

dari dosa dan kesalahannya. Daud berkeyakinan bahwa hanya Tuhanlah

yang bisa membersihkan diri setiap orang yang berdosa.


79

Belajar dari sosok Daud, ketika dia ditegur dan dinasihati atas

kesalahan yang telah ia lakukan, ia menerimanya dengan baik, ia sadar

akan dosanya dan mengakui kesalahannya dihadapan Tuhan. Sebagai

orang kristen tentunya tidak ada manusia yang sempurna, hidup diwarnai

dengan kegagalan dan keberhasilan, kejahatan dan kebaikan, respon

manusia bisa berbeda-beda akan hal ini. Dari persitiwa Daud dapat diambil

pelajaran sebesar atau sekecil apapun kejahatan yang manusia lakukan

pasti diketahui oleh Tuhan, tidak ada hal yang tersembunyi dihadapannya.

Namun respon hati yang menentukan apakah ada bentuk kesadaran, serta

penyesalan akan dosa terlepas dari siapapun dan apapun itu salah satunya

pekerjaan atau jabatan. Kejahatan bisa menggoda siapa saja, dan kapan

saja namun ketika jatuh dalam hal tersebut merupakan pilihan setiap orang

apakah harus menyadari, mengakui dan menyesali kesalahan tersebut atau

malah sebaliknya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Makna Teologis Permohonan Penghapusan dosa merupakan

bentuk ungkapan keberadaan diri seseorang atau

sekelompok orang yang menyadari, mengakui, serta

menyesali akan dosanya-dosanya dan permohonan tersebut

ditujukan kepada Tuhan. Permohonan bentuk ini

menggambarkan diri seseorang yang sangat bermohon

kepada Allah agar berkerelaan untuk mengampuni dosanya

dan mengasihaninya menurut kasih dan setia Tuhan, serta

membasuh dirinya dari setiap kesalahan yang telah

dilakukan. Dan juga meminta kepada Tuhan agar

memperbaharui hati, pikiran, serta jiwa dari hal yang jahat

kepada hal yang baik.

2. Implikasi dari teks Mazmur 51:1-21, bagi para Narapidana

membawa mereka dalam dalam pengakuan, kesadaran, serta

penyesalan akan dosa yang telah dilakukan. Dengan

merendahkan diri dihadapan Allah serta mengakui dosa

80
81

dengan jujur dan terbuka dan senantiasa hidup dalam

pertobatan.

B. Saran

1. Bagi Narapidana

Dengan adanya teks Mazmur 51:1-21 berharap ini bisa dapat

digunakan bagi warga binaan untuk menaikan permohonan

penghapusan dosa, atau bentuk pengakuan dosa kepada Allah.

2. Bagi Lembaga Pemasyarakatan

Berharap dengan adanya teks Mazmur 51:1-21, teks ini bisa

dapat dibawakan dalam peribadatan di Lapas agar bisa

dibacakan secara bersama-sama ataupun dibawakan dalam

bentuk nyanyian mazmur ketika ibadah sedang berlangsung.

3. Bagi Lembaga Pendidikan (IAKN Manado)

Berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

manfaat yang baik untuk pengembangan lembaga pendidikan

Institut Agama Kristen Negeri Manado dalam melakukan

pelayanan kepada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.


82

DAFTAR PUSTAKA
Blommendal, J, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, terjemahan P .S.

Naipospos, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2008), h. 147-148.

Barth, Marie dan Pareira B, Tafsiran Alkitab: Kitab Mazmur 1-72:

Pembimbing dan Tafsirannya, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008). h.

510.

Fitrah dan Luthfiyah, Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi

Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 203-204.

Gertz, Jan Christian dkk, Purwa Pustaka: Eksplorasi ke dalam Kitab-Kitab

Perjanjian Lama dan Deutrokanonika, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

2017). h. 646.

Kok Sin, Sia, “Mengalami Allah melalui kitab Mazmur”, Jurnal Theologi

Aletheia, Vol. 18 No. 1 (Maret, 2016) hh. 96.

Longman III, Tremper, Memahami Perjanjian Lama: Tiga Pertanyaan

Penting, Malang: Literatur SAAT, 2001 , h. 14.

Longman III, Tremper, Bagaimana Menganalisa Kitab Mazmur, (Malang:

Literatur SAAT, 2012), h 89,90-96.

Marbun, Pardomuan.”Konsep Dosa dalam Perjanjian Lama dan

Hubungan dengan konsep Perjanjian”, Jurnal Teologi Biblika dan

Praktika, Vol. 1 Nomor 1 (Mei, 2020) hh. 7-8.


83

Martus A. Maleachi, “Karakteristik dan Berbagai Genre dalam Kitab

Mazmur”, Veritas, Jurnal Teologi dan Pleayanan, Vol. 13 Nomor 1

(April, 2012) hh. 131-134.

Mamik, Metodologi Kualitatif, (Pondok Jati: Zifatama Publisher, 2014), h.76.

Nugraha, Indra, Motivasi kejahatan Repetitif di Lembaga Pemasyarakatan

Pati, Jurnal Empati, Vol. 2 Nomor 3 (Fakultas Psikologi, 2013) hh. 9-

10.

Pendidikan Elketronik Studi Teologia Awam https://pesta.org/ (Diakses 2I

Maret 2021).

Pratama Rommy, “Sistem Pembinaan Para Narapidana Untuk

Pencegahan Residivisme”, Vol. 15 Nomor 1 (Januari, 2019) hh. 72.

Rowley H.H , Ibadat Israel Kuno, (Jakarta: Gunung Mulia, 2004, h.147.

Setaiawan, Johan & Anggito, Albi, Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Sukabumi: CV Jejak, 2018), h. 8-10.

Santinem, Apresiasi Prosa Fiksi: Teori, Metode dan Penerapannya,

(Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2019), h.158.

Salinit, M, Upaya Mewujudkan Semangat Tobat: Bersumber pada Mazmur

51 bagi Peningkatan Kualitas Hidup beriman Umat Kristiani Zaman

Sekarang, Skripsi diterbitkan, (Yogyakarta: Program Studi Ilmu

Pendidikan, USD, 2004), h. 12-17.


84

Sukender, Y, “Lima Perempuan dalam Silsilah Yesus Menurut Injil Matius

(Mat 1:1-17)”, Jurnal Kateketik dan Pastoral, Vol. 1 No. 21 (2017),

hh.27-29.

Suwendra Wayan, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial,

Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagmaan, (Bandung: Nilacakra, CV,

2018), h. 8-9.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R dan D, (Bandung:

Alfabeta CV, 2015), h.244.

Situs Internet :

eprints.umm.ac.id. (Diakses 29 Maret 2021)

http://e-jornal.uajy.ac.id-pdf h. 29 (Diakses 21 Maret 2021).

http://e-jornal.uajy.ac.id-pdf h. 82-83 (Diakses 21 Maret 2021).

https://sejarah.co/Pengantar_Full_Life/Mazmur (Diakses 18 Maret 2021).

http://www.scribd.com-respon pembaca (Diakses 21 Maret 2021).

https://mercubuana.ac.id/files/MetodeLogiPenelitian/pdf, (Diakases 9 Juni

2021), h. 13.

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/679/jbptunikompp-gdl-triskanurf-33925-

3-unikom_t-i.pdf, h.31-33. (Diakses 9 Juni 2021).

id.m.wikipedia.org. (Diakses 29 Maret 2021).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, https://kbbi.web.id. (Diakses 29 Maret

2021).

Pendidikan Elketronik Studi Teologia Awam https://pesta.org/ (Diakses 2I

Maret 2021).
85

Pendidikan Elketronik Studi Teologia Awam https://pesta.org/ (Diakses 2I

Maret 2021).

Raden Fatah, Lapas, http://www.repository.radenfatah.ac.id-pdf (Diakses

21 Maret 2021).

sdp.ditjenpas.go.id. (Diakses 29 Maret 2021)


86

Lampiran 1. Pedoman Obeservasi

PEDOMAN OBSERVASI

Dalam hal ini Peneliti melakukan proses observasi terhadap para warga
binaan yang ada di Lapas Kelas III Amurang, mengenai kegiatan serta
aktivitas mereka selama ada di Lapas dan juga terlebih mengenai
pemahaman seseorang terhadap permohonan penghapusan dosa.
A. Tujuan:
Unutuk memperoleh data dan infromasi yang baik mengenai
pemaknaan permohonan penghapusan dosa.
B. Aspek yang diamati:
1. Lokasi Lapas Kelas III Amurang
2. Lingkungan Lapas Kelas III Amurang
3. Aktivitas sehari-hari warga binaan selama berada di Lapas
4. Proses peribadatan warga binaan di Lapas

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Amurang

A. Tujuan:
Untuk mengetahui proses pembinaan yang ada di Lapas Kelas III
Amurang.
B. Pertanyaan panduan:
Kepala Lapas Kelas III Amurang
a. Idetitas Diri
1. Nama : Fentje Mamirahi S.Pd
2. Jabatan : Kepala Lapas Kelas III Amurang
3. Agama : Kristen Protestan
4. Pendidikan Terakhir : S1

b. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana menurut Bapak proses pembinaan yang
ada di Lapas Kelas III Amurang ?
2. Apakah terdapat kendala selama melakukan
pembinaan bagi warga binaan di tempat ini ?
3. Ada kegiatan apa saja yang bisa dilakukan oleh warga
binaan di Lapas Kelas III Amurang ?
4. Menurut Bapak apakah tingkat kejahatan di Lapas
Kelas III Amurang semakin meningkat atau menurun ?
5. Bagaimana pendekatan antara pegawai dengan para
warga binaan ?
87

PEDOMAN WAWANCARA

Salah satu Narapidana di Lapas Kelas III Amurang

A. Tujuan:
Untuk mengetahui sebab akibat apa yang menyebabkan ia ada di
Lapas.
B. Pertanyaan panduan:
Narapidana di Lapas Kelas III Amurang
a. Idetitas Diri
1. Nama : Bimbo (Nama Samaran)
2. Kasus : KDRT
3. Agama : Kristen Protestan
4. Pendidikan Terakhir : SMA

b. Pertanyaan Penelitian
1. Apa yang mengakibatkan Bapak masuk di Lapas ?
2. Kenapa Bapak melakukan tindakan tersebut ?
3. Bagaimana perasaan Bapak saat pertama kali
mengetahui bahwa isteri Bapak berselingkuh ?
4. Bagaimana perasaan Bapak terhadap isteri bapak
sekarang, setelah menjalani masa tahanan 10 bulan di
tempat ini ?
5. Siapa yang rajin datang mengunjungi Bapak di tempat
ini ?
6. Apa yang sering diperbincangkan ketika ada
kunjungan dari orangtua serta anak bapak ?
7. Apakah ada semacam motivasi baik yang bapak
dapatkan semenjak berada di sini ? dan dari siapa saja
?
8. Bagaimana respon orangtua Bapak (mama) terhadap
situasi bapak alami sekarang dan juga respon
orangtua bapak kepada isteri bapak ?
9. Menurut Bapak kenapa isteri bapak berselingkuh ?
10. Apa pendapat bapak mengenai permohonan
penghapusan dosa yang ada dalam teks Mazmur 51:1-
21 ?
11. Bagaimana tindakan bapak untuk memaafkan isteri
bapak sendiri ?
88

PEDOMAN WAWANCARA

Penatua Gereja di Lapas Kelas III Amurang

A. Tujuan:
Untuk mengetahui proses peribadatan yang ada ada di Lapas.
B. Pertanyaan panduan:
Narapidana di Lapas Kelas III Amurang
a. Idetitas Diri
1. Nama : Rangga (Nama Samaran)
2. Agama : Kristen Protestan
3. Pendidikan Terakhir : S1
4. Kasus : Korupsi

b. Pertanyaan Penelitian
1. Kegiataan keagamaan apa saja yang ada di Gereja
Lapas Kelas III Amurang ?
2. Apa saja manfaat yang diperoleh dari kegiatan
keagamaan tersebut ?
3. Materi apa saja yang disampaikan oleh para pengurus
gereja saat ibadah ?
4. Materi apa yang paling dibutuhkan bagi warga binaan
di Lapas kelas III Amurang ?
5. Bagimana kehadiran para warga binaan saat
dilangsungkan ibadah di Lapas ?
6. Apa peran penatua dalam melakukan pembinaan
spiritual bagi warga binaan di Lapas ?
7. Apa harapan penatua bagi warga binaan yang ada di
Lapas ?

Lampiran 3. Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama Informan : Fentje Mamirahi S.Pd


Jabatan : Kepalas Lapas Kelas III Amurang
Tanggal : 5 Juni 2021
Jam : 17:06
Materi Wawancara
Peneliti Bagaimana menurut Bapak proses
pembinaan yang ada di Lapas Kelas III
Amurang ?
Informan Sesuai dengan undang-undang
pemasyarakatan tahun 1945 memang
semua sudah terjawab disana tapi yang
jelas keterlibatan semua unsur itu ada
dibawah Undang-undang pemasyarakatan
89

dan pembinaan itu tidak bisa jalan tanpa


ada dukungan dari pihak-pihak lain, dalam
undang-undang pemasyarakatan itu
mengatakan bahwa setiap proses
pembinaan itu melibatkan diantaranya
agama, pemerintah daerah, daperteman
sosial, dapertemen kesehatan, itu semua
harus dibangun bersama sampai kegiatan
pembinaan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan pembinaan dibagi menjadi dua
pembinaan kemandirian dan kepribadian.
Pembinaan kepribadian itu seperti
pembangunan rohani dan lain
sebagainya,sedangkan pembinaan
kepribadian seperti kerja dan sebagainya.
Jadi,pembinaan masyarakat itu mencakup
semua unsur. Disini saya sudah kurang
lebih 6 bulan, memperhatikan
perkembangan rohani dari tiap-tiap agama
yang ada di tempat ini, teristimewa karena
saya beragama kristen saya perhatikan
mereka sudah jelas dan cukup
berkembang dalam hal beribadah.
Pelayanan ibadah di greja tiap hari minggu
ada, di pimpin langsung oleh pelayan yang
telah dijadwalkan untuk melayani disini
hari minggu. Begitu juga dengan umat
muslim ada ibadah tiap sholat jum’at.
Peneliti Apakah terdapat kendala selama
melakukan pembinaan bagi warga binaan
di tempat ini ?
Informan Kendala pasti ada ya, ada yang melanggar
aturan yang telah ditetapkan diakibatkan
karena faktor bosan dan lain sebagainya.
Namun dalam hal ini kami selalu
mengingatkan para warga binaan untuk
mengikuti pembinaan dengan baik. Karena
untuk memperoleh remisi masa tahanan
yaitu dengan melakukan pembinaan
rohani salah satunya.
Peneliti Ada kegiatan apa saja yang bisa dilakukan
oleh warga binaan di Lapas kelas III
Amurang ?
Informan Diantaranya kegiatan ketrampilan,
pembuatan pot bunga, bingkai foto, bunga
sabun, rak bunga, ada yang
diperbengkelan, ada juga aktivitas sore
seperti olahraga sepak bola, dan takraw.
Bahkan disini ada perayaan hari khusus
untuk hari-hari besar seperti paskah warga
binaan membuat kegiatan drama, lomba
CCA dan lain sebagainya.
Peneliti Menurut Bapak apakah tingkat kejahatan
di Lapas Kelas III Amurang semakin
meningkat atau menurun ?
90

Informan Jumlah warga binaan yang ada disini


sudah semakin hari semakin meningkat
dari kapasitas 184 sudah diisi dengan 222
orang berarti peningkatannya cukup
signifikan. Tapi juga untuk tingkat
kesadarannya disini sudah tinggi, memang
mereka melakukan pelanggaran tetapi
setelah dibina mereka sudah menunjukan
sifat-sifat yang baik terhadap sesama
penghuni maupun terhadap pegawai.
Peneliti Bagaimana pendekatan antara pegawai
dengan para warga binaan ?
Informan Pendekatan kekeluargaan paling penting,
agar terciptanya keharmonisan antara
pegawai dan juga warga binaan dibanding
membangun sekat antara pegawai dan
warga binaan.Tapi, dalam hal ini harus
dilihat sebagai hal yang positif bukan
malah ke hal yang negatif kurang lebih
tidak melakukan persekongkolan antara
pegawai dan juga warga binaan.

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama Informan : Bimbo (Nama Samaran)


Kasus : KDRT
Tanggal : 5 Juni 2021
Jam : 14:41
Materi Wawancara
Peneliti Apa yang mengakibatkan Bapak masuk ke
Lembaga Pemasyarakatan ?
Informan Seingat saya bulan Maret, waktu itu hari
ulan tahun isteri saya. Sebenarnya
beberapa waktu lalu ada tetangga yang
bilang ke saya, pak kalau boleh kerjanya
jangan sampai lembur terus agar bisa lihat
kelakuan isteri. Sampai pada suatu waktu,
saya berencana untuk pulang lebih awal
tanpa sepengetahuan isteri saya, waktu itu
saya pulang jam 6:30 malam. Saya lihat
langsung isteri saya dengan
selingkuhannya yang sedang minum
minuman keras. Saya pukul dua-duanya,
awalnya saya mau pukul selingkuhannya
tapi yang malah kena isteri saya karena
isteri saya mencoba untuk melindungi
selingkuhannya karena dia juga sudah
minum minuman alkohol kena bagian
kepalanya dia jatuh, saya pukul lagi
selingkuhannya sampai selingkuhannya
lari.
91

Peneliti Kenapa bapak melakukan tindakan


tersebut ?
Informan saya emosi saya, sakit hati karena melihat
tindakan isteri saya yang seperti itu.
Peneliti Bagaimana perasaan Bapak saat pertama
kali mengetahui bahwa isteri bapak
berselingkuh ?
Informan Jujur saya sakit hati, terpukul, tidak sangka
karena orang yang saya cintai bermain
belakang ke saya. Saya bekerja di salah
satu perusahaan yang ada di tempat tingal
saya, saya kerja sambil saya tabung uang
untuk bangun rumah, setelah rumahnya
jadi saya panggil isteri saya untuk tinggal
dirumah dengan anak-anak, tapi isteri
saya tidak mau ternyata pikirannya sudah
diganggu oleh orang lain. Saya merasa
sedih karena isteri tidak bersyukur sudah
bisa punya rumah sendiri, dan menghargai
kerja keras saya, tapi dia lebih suka untuk
tinggal di kos-kosan saja, kalau begitu
saya pikir akan habis uangnya karena tiap
bulan harus bayar kosan. Jujur waktu itu
saya juga punya perasaan balas dendam
yang kuat terhadap isteri saya ketika saya
sudah di tahan di polres, saya punya niat
untuk melaporkan dia, sampai pernah
saya mau di bantu oleh pihak yang
berwajib untuk memata-matai isteri saya
supaya boleh ditangkap dengan kasus
perzinahan, namun saya memilih untuk
mengurungkan niat saya karena yang ada
dipikiran saya hanya tentang anak bungsu
saya, karena anak itu paling dekat dengan
mamanya, nanti siapa yang akan urus
anak itu.
Peneliti Bagaimana perasaan Bapak terhadap
isteri bapak sekarang, setelah menjalani
masa tahanan 10 bulan di tempat ini ?
Informan Jujur atas nama Tuhan Yesus sudah tidak
lagi menyimpan dendam. Pernah saya
dikunjungi oleh isteri saya itu waktu bulan
Desember tahun 2020, dia datang ke saya
sambil menangis dan minta maaf, saya
bilang ke dia saya sudah maafkan kamu,
sekarang saya sudah anggap kamu
sebagai adik saya sendiri, dan sekaligus
tetap menganggap kamu sebagai mama
dari anak-anak saya. Singkat cerita pada
saat dia sudah mau pulang ujung-
ujungnya dia mau minta uang ke saya
dengan niat membujuk saya supaya motor
saya dijual. Padahal rencana saya setelah
bebas dari sini saya mau kerja sebagai
tukang ojek agar bisa menafkahi mama
92

saya dan anak-anak saya. Saya memilih


Untuk memaafkan isteri saya, karena
setelah saya pikir-pikir saya mau simpan
dendam ke dia sia-sia saja, hanya akan
memperumit masalah.
Peneliti Siapa yang rajin datang mengunjungi
bapak di tempat ini ?
Informan Yang rajin mengunjungi saya disini, mama
saya dan juga anak pertama saya. Dan
juga sering ada kunjungan dari pelayan
khusus saya dari kampung.
Peneliti Apa yang sering diperbincangkan ketika
ada kunjungan dari orangtua serta anak
pertama bapak ?
Informan Tentunya selain menanyakan kabar saya
bagaimana, mama saya selalu ingatkan ke
saya untuk sudah tidak usah lagi
menyimpan dendam terhadap isteri selalu
buat yang bagus-bagus saja selama disini,
dan juga rajin beribadah. Ada suatu hari
penatua dan syamas di kampung saya
datang berkunjung ke sini, mereka
mendoakan saya sambil memberikan
beberapa nasihat untuk terus bersabar,
menjalani masa tahanan dengan baik, dan
berusaha menyembuhkan luka hati,
supaya tidak menyimpan dendam lama-
lama, di situasi itu juga anak pertama saya
billang ke saya kalau dia besar nanti ingin
menjadi polisi wanita terus saya tanya
kenapa mau jadi polwan ? dia bilang dia
ingin balas dendam sama mamanya, saya
dengar itu saya terkejut terus saya bilang
ke anak saya, nak tidak boleh bilang
begitu disini ada mama ani, ibu penatua
dan bapak syamas tidak bagus balas
dendam Tuhan marah nanti. Jadi ada
cerita juga anak pertama saya ini pernah
lari dari kos-kosan yang kami tinggali, dia
pergi ke lokasi kerja saya sambil menangis
saya tanya kenapa, dia bilang mama siksa
saya. Saya priksa badannya, badannya
lebam semua karena dipukul sama
mamanya, terus kuku jari tengah biru dia
bilang mama injak hanya karena tidak
sengaja tumpah make up mama. Saat itu
saya menangis. Saya punya niat besar
sebenarnya untuk lapor isteri saya tapi
saya tidak sampai hati dengan anak
bungsu saya karena anak bungsu saya
dekat sekali dengan mamanya, saya takut
kalau terpisah nanti anak bungsu saya
bisa sakit. Tapi, saya iklhas jalani ini.
93

Peneliti Apakah ada semacam motivasi baik yang


bapak dapatkan semenjak disini ? dan dari
siapa saja ?
Informan Kalau disini selain dari mama, dan juga
penatua dan syamas saya. Saya dapatkan
dari penatua Gereja yang ada di Lapas
sini, beliau memberikan saya motifasi
untuk menjalani dengan sukacita. Tetapi
ada juga motifasi yang dari teman-teman
lain disini ketika mereka tahu kasus saya
mereka malah mencoba memancing saya
untuk melakukan tindakan balas dendam
kepada isteri saya maupun
selingkuhannya itu.
Peneliti Bagaimana respon orangtua bapak
(mama) terhadap situasi yang bapak alami
sekarang dan juga respon orangtua bapak
kepada isteri bapak ?
Infroman Sekarang mama saya selalu memberikan
nasihat dan juga semangat bagi saya,
kalau untuk sikap mama saya ke isteri
saya itu, dia memaafkan isteri saya dan
belajar menerima biar begitu karena dia
pikir isteri saya merupakan anak dari cucu-
cunya.
Peneliti Menurut bapak kenapa isteri bapak bisa
berselingkuh ?
Informan Kalau pengalaman dari saya sendiri,
karena isteri saya lebih muda dari
saya, jadi pada saat dia kawin muda dia
mungkin belum puas dengan
kebebasannya. Itu menurut pribadi saya.
Jadi pada waktu itu saya belikan dia
hendphone, saya ajarkan dia cara
menggunakan hendphone, dan media
sosial akhirnya setelah dia tahu semua itu,
dia menggunakannya dengan cara yang
salah.
Peneliti Apa pendapat bapak mengenai
Permohonan Penghapusan dosa yang ada
dalam teks Mazmur 51:1-21 ?
Informan Bagi saya pribadi baru namanya sajakan
bermohon, berarti kita menginginkan
sesuatu yang kita inginkan itu terjadi, atau
apa yang kita minta terkabulkan. Daud
bermohon kepada Tuhan agar Tuhan
memaafkan kesalahan yang dia lakukan,
mengakui, dan rasa menyesal akan
kesalahan itu karena ia tahu, apa yang ia
lakukan adalah salah di mata Tuhan. Bagi
saya juga bentuk permohonannya begitu
mandalam dilihat dari kata-katanya, ia
terima teguran dari Tuhan melalui nabi
Natan, ia menyadari, mengakui, dan
menyesali akan kesalahannya tersebut.
94

Raja Daud juga kan manusia biasa, ia


jatuh dalam dosa. Jadi, bagi saya meminta
maaf dan mengakui kesalahan di hadapan
Tuhan dengan jujur.
Peneliti Bagaimana tindakan bapak untuk
mengimplementasikan teks Mazmur 51:1-
21 ?
Informan Berdasarkan peristiwa yang saya alami
sekarang, saya melakukannya dengan
tindakan saya selalu bahkan sampai
sekarang saya mendoakan dia supaya
Tuhan menjaga dia, dan membawa dia
kembali ke jalan yang benar, dan juga
meminta supaya Tuhan memaafkan dia
karena Tuhan juga pun sudah memaafkan
saya. Dan juga sudah sempat cerita tadi
kalau saya sudah bilang dengan langsung
ke dia kalau saya memaafkannya pada
waktu dia berkunjung di Lapas bulan
Desember 2020.

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama Informan : Rangga (Nama Samaran)


Kasus : KDRT
Tanggal : 8 Juni 2021
Jam : 11:42

Materi Wawancara
Peneliti Kegiatan keagamaan apa saja yang ada di
Gereja Lapas kelas III Amurang ?
Informan Kegiatan keagamaan sampai saat ini ada
dua ibadah selain hari minggu, ada ibadah
blok 2 hari dalam seminggu dilakukan
setiap hari selasa dan kamis, diluar
kunjungan pelayanan dari luar namun
untuk sekarang lagi dibatasi karena
pandemi covid.
Peneliti Apa saja manfaat yang diperoleh dari
kegiatan keagamaan tersebut ?

Informan Dalam hal ini perlu ditekankan juga


mengenai pengkalimatan mungkin akan
lebih bagus disebut kami sebagai warga
binaan, karena biarpun kami disini dengan
kasus kejahatan yang bermacam-macam
tetapi kami disini dibina yaitu dengan
binaan spiritual, agar supaya walaupun
kami ada dalam Lapas kami tetap dibina
dari segi keagamaan supaya kami dapat
berbuah dengan kata lain setelah keluar
dari sini kami bisa jadi lebih baik (walaupun
95

itu tergantung pribadi-pribadi).


Peneliti Materi apa saja yang disampaikan oleh
para pengurus gereja saat ibadah ?
Informan Materi yang kami gunakan biasanya kami
mengambil dalam renungan seperti
renungan harian keluarga, sahabat kita
biasanya kita ambil dari situ dan kaji sesuai
dengan friman Tuhan.
Peneliti Materi apa yang paling dibutuhkan bagi
warga binaan di Lapas Kelas III Amurang
?
Informan Kalau disini yang kami paling tekankan
yaitu kebaharuan diri untuk bisa hidup
dalam pertobatan, dan juga hidup dalam
kasih untuk bisa saling peduli terhadap
orang lain, memberikan bantuan kepada
orang yang membutuhkan seperti contoh
kecil, memberikan obat kalau ada yang
sakit, berbagi makanan disaat ada
kelebihan dan hal-hal kecil lainnya.
Peneliti Bagaimana kehadiran para warga binaan
saat dilangsungkan ibadah di Lapas ?
Infroman Saya sebagai penatua melihat angka
kehadiran kini semakin meningkat, baik di
gereja maupun ibadah di blok-blok.
Mereka begitu antusias untuk datang
beribadah, dan juga saya melihat untuk
ibadah di blok-blok ada kebanyakan yang
memberi diri untuk melayani (memimpin
ibadah).
Peneliti Apa peran penatua sendiri dalam
melakukan pembinaan spiritual bagi warga
binaan di Lapas Kelas III Amurang ?
Informan Dalam hal ini bagi saya pribadi sebagai
warga binaan sendiir pun yang perlu dibina
sekaligus diberikan kepercayaan untuk
menjadi penatua di gereja lapas ini, saya
maksimal harus belajar membei contoh,
menghidupi serta melakukan apa yang
juga saya ajarkan ke teman-teman yang
lain. Supaya saya bisa juga menjadi
teladan yang baik bagi mereka.
Peneliti Apa harapan penatua bagi warga binaan
yang ada di Lapas Kelas III Amurang ?
Informan Harapan saya mau mengajak ke teman-
teman yang lain dan sekaligus juga saya
bahwa walaupun kita dahulu melakukan
kejahatan dan saat ini kita akan berubah
dan bertobat, seperti ada kalimat
mengatakan tidak ada kata terlambat.
96

Lampiran 4. Catatan Lapangan hasil Observasi

CATATAN LAPANGAN

Observasi 1
Hari : Jumat
Tanggal : 9 April 2021

Siang sekitar jam 13:00 saya berkunjung di Lapas Kelas III Amurang,
saya disambut baik oleh para pegawai yang ada disana. Di hari pertama
tersebut saya hendak memberikan surat penelitian sebagai tanda meminta
izin untuk melakukan proses penelitian, namun hari itu Kepala Lapas
sedang melakukan tugas luar. Surat izin itu diberikan kepada Kepala Tata
Usaha dan kemudian dilanjutkan kepada kepala Lapas dalam bentuk foto
dan dikirm lewat Whatsapp. Di hari tersebut saya langsung diberikan
kesempatan oleh kepala Tata usaha untuk berbincang-bincang dengan
para Narapidana yang ada disana dan juga saya menyampaikan kepada
mereka tujuan saya ada disana. Lingkungan Lapas terbilang sangat besar,
karena di dalam tersebut ada apotik, ada masjid, ada lapangan takraw,
lapangan sepak bola, ada gereja oikumene, ada dapur, ada kantin, ada
tempat gunting rambut, tempat jahit baju, dan lain sebagainya.

Observasi 2
Hari : Sabtu
Tanggal : 10 April 2021

Siang sekitar jam 13:00 saya berkunjung lagi di Lapas, hari itu saya
masih mengamati berbagai aktivitas yang dilakukan oleh para Narpidana.
Sebagian dari mereka ada yang bekerja di kantin membuat makanan untuk
dijual seperti, ikan, sayur, pisang goreng, dan lain sebagainya. Ada juga
yang membuat kue untuk di jual kepawa warga binaan di Lapas, ada yang
berolahraga di sore hari, dan juga ada yang bekerja di bengkel
(memperbaiki barang-barang rusak).

Observasi 3
Hari : Minggu
Tanggal : 11 April 2021

Pagi jam 09:00 saya beribadah bersama para warga binaan di gereja
yang ada di Lapas, kehadiran para warga binaan pada saat itu terbilang
sangat banyak, dan bahkan ada yang sampai duduk diluar. Ibadah pada
saat itu dipimpin oleh ketua jemaat dari Gereja GMIM Exodus Teep Trans.
Sebelum ibadah dimulai ada beberapa dari warga binaan secara bergantian
membawakan puji-pujian. Pada keesokan harinya tanggal 12 April 2021
saya mulai melakukan wawancara.
97

Lampiran 5. Analisis Leksikal dan Sintaksis

URAIAN GRAMATIKAL

Mazmur 51:1-21
`dwI)d"l. rAmðz>mi x:Ceªn:ml. ; WTT
Psalm 51:1

`[b;v'-( tB;-la, aB'©-÷ rv,a]K;( aybi_N"h; !t"ån" wyl'aeâ-aAbB.( 2


`y['(v'p. hxeäm. ^ym,ªx]r:÷ broïK. ^D<+s.x;K. ~yhiäl{a/ ynINåxE ' 3
`ynIrE)h]j; ytiîaJ'x;meW* ynI+wO[]me ynIsEåBK. ; Îbr<h,âÐ ¿hBer>h;À 4
`dymi(t' yDIäg>n< ytiÞaJ'x;w> [d"_ae ynIåa] y[;v'pâ. -yKi( 5
qD:îcT. i ![;m;l.â ytiyfiî['ñ ^yn<©y[eB. [r:îh'w> éytiaj'x' Ÿ^’D>b;l. ^Ül. 6
`^j<)p.v'b. hK,îz>Ti ^r<ªb.d"B.
`yMi(ai ynItm. ;îxy/ <) aj.xeªb.W÷ yTil.l'_Ax !Awð['B.-!he 7
`ynI[yE) dIAt hm'îkx. ' ~tuªs'b.W÷ tAx+Jub; T'c.päx; ' tm,aâ/ -!he 8
`!yBi(l.a; gl,V,îmWi ynIseªB.k;T.÷ rh"+ja. w, > bAzæaeb. ynIaEåJ.x;T. 9
`t'yKi(DI tAmïc[' ] hn"l.gTE© '÷ hx'_m.fiw> !Afåf' ynI[eymiv.T;â 10
`hxe(m. yt;änOwOà[-] lk'w>) ya'_j'x]me ^yn<Pâ' rTEås.h; 11
`yBi(r>qiB. vDEîx; !Akªn"÷ x:Wrïw> ~yhi_l{a/ yliä-ar"B. rAhj'â bleä 12
`yNIM<)mi xQ:ïTi-la; ^ªv.d>q'÷ x:Wrïw> ^yn<p+ 'L.mi ynIkyEï liv.T;-la; 13
`ynIkE)m.s.ti hb'äydIn> x:Wrßw> ^[<+vy. I !Afåf. yLiâ hb'yviäh' 14
`WbWv)y" ^yl,îae ~yaiªJ'x;w>÷ ^yk,_r"D> ~y[iäv.po hd"äM.l;a] 15
ynI©Avl. !NEïr:T. yti_['WvT. yheîl{a/ ~yhiªl{a/ Ÿ~ymi’D"mi ynIlEÜyCi«h; 16
`^t<)q'd>ci
`^t<)L'hiT. dyGIïy: ypiªW÷ xT'_p.Ti yt;äp'f. yn"doaâ] 17
`hc,(r>ti al{å hl'ªA[÷ hn"T+Eaw, > xb;z<å #Poåx.t;-al{ ŸyKiÛ 18
al{å ~yhiªl{a/÷ hK,_d>nIw> rB"ïv.nI-ble hr"îBñv' .nI x:Wrá é~yhil{a/ yxeäbz. I) 19
98

`hz<)b.ti
`~Øil'(v'Wry> tAmïAx hn<©b.Ti÷ !AY=ci-ta, ^n>Acr>biâ hb'yjiäyhe 20
^åx]B;z>m-i l[; Wlß[y] : za'Û lylik_ 'w> hl'äA[ qd<c,â-yxeb.zI #PoåxT. ; za'Û 21
`~yrI)p'

Ayat 1:

x:Ceªn:m.l = Kata depan + kata sandang + kata kerja piel partisip maskulin
tunggal dari kata xcn = Untuk yang memimpin itu

rAmðz>mi = kata benda maskulin tunggal dari kata rAmz>mi= Mazmur

`dwI)d"l. = kata depan + nama diri = Untuk Daud.

Terjemahan: Kepada yang memimpin, mazmur dari Daud.

Ayat 2:

wyl'aeâ-aAbB = Kata depan + kata kerja qal infinitif dari kata awb+ kata depan
+ akhiran ganti orang ketiga maskulin tunggal = datang kepadanya

!t"nå = Nama diri = Natan

aybi_N"h = kata sandang + kata benda maskulin dari kata aybin" = nabi itu

aB'-©÷ rv,a]K = kata depan + kata ganti relativ + kata kerja qal perfek orang
ketiga maskulin tunggal dari kata awb = ketika ia menghampiri / datang

`[b;v'(-tB;-la, = kata depan + Nama diri = kepada Batsyeba

Terjemahan: Ketika nabi Natan itu datang kepadanya, setelah ia


menghampiri Batsyeba.
99

Ayat 3:

ynINxEå = kata kerja qal imperative maskulin tunggal dari kata !nx + akhiran
ganti orang pertama tunggal = Kasihanilahku

~yhiäl{a = nama diri = Allah

^D<+s.xK; = kata depan + kata benda maskulin tunggal + akhiran ganti orang
ke dua maskulin tunggal dari kata ds,x, = sesuai dengan kebaikan-Mu

broïK. = kata depan + kata benda maskulin tunggal dari kata bro = sesuai
dengan banyaknya/berlimpah-limpah

^ym,ªx]r = kata benda maskulin jamak dari kata ~ymix]r; + akhiran ganti orang
kedua maskulin tunggal = belas kasihanmu-Mu

hxeäm. = kata kerja qal imperative maskulin tunggal dari kata hxm= hapuslah,
usaplah, bersihkanlah

`y['(v'p. = kata benda maskulin jamak dari kata [v;P, + akhiran ganti orang
pertama tunggal = pendurhakaanku

Terjemahan: Kasihanilah aku Allah sesuai dengan belas kasihan-Mu dan


hapuslah keduharkaanku sesuai dengan kebaikan-Mu yang berlimpah-
limpah.

Ayat 4:

¿hBer>h;À = kata kerja hifil infinitif dari kata hbr = banyaknya

Îbr<h,âÐ = kata kerja hifil imperatif dari kata hbr = banyaknyalah

ynIsEåB.K = kata kerja piel imperatif maskulin tunggal dari kata sbk + akhiran
ganti orang pertama tunggal = basuhlahku

ynI+w[O ]m = kata depan + kata benda dari kata !wO[' + akhiran ganti orang
pertama tunggal = kejahatanku

ytiîaJ'x;meW* = kata penghubung + kata depan + kata benda feminin tunggal


dari kata taJ'x; + akhiran ganti orang pertama tunggal = dan dari dosaku
100

`ynIrE)h]j; = kata kerja piel imperative maskulin tunggal dari kata rhj +
akhiran ganti orang pertama tunggal = bersihkanlahku

Terjemahan: basuhlaku dari banyaknya kejahatanku, dan bersihkanlahku


dari dosaku.

Ayat 5:

y[;v'p.â-yKi = kata penghubung + kata benda maskulin jamak dari kata [v;P,
+ akhiran ganti orang pertama tunggal = karena pelanggaran-pelanggaran
/ dosa-dosaku

ynIåa = kata ganti orang pertama tunggal = saya, aku

[d"_a = kata kerja qal imperfek orang pertama tunggal dari kata [dy = aku
akan mengetahui, sadar

ytiÞaJ'x;w = kata penghubung + kata benda feminin tunggal dari kata taJ'x+
;
akhiran ganti orang pertama tunggal = dan dosaku

yDIgä >n = kata depan + akhiran ganti orang pertama tunggal = di depanku

`dymi(t' = kata keterangan dari kata dymiT' = terus-menerus, tak henti-


hentinya

Terjemahan: Karena aku sadar akan pelanggaran-pelanggaranku dan


dosa-dosaku yang tak henti-hentinya dihadapanku.

Ayat 6 :

^Ül = kata depan + akhiran ganti orang kedua maskulin tunggal (Mu) =
kepada-Mu
Ÿ^’D>b;l = kata depan + kata benda maskulin tunggal dari kata dB; + akhiran
ganti orang kedua maskulin tunggal = terpisah padaMu
ytiaj'x = kata kerja qal perfek orang pertama tunggal dari kata ajx= aku
telah berdosa
[r:îh'w = kata penghubung + kata sandang + kata sifat maskulin tunggal dari
kata [r; = dan jahat itu
101

^yn<y© [eB = kata depan + kata benda dari kata !yI[; + akhiran ganti orang kedua
maskulin tunggal = dalam pandangan-Mu
ytiyfiî[ = kata kerja qal perfek orang pertama tunggal dari kata hf[ = aku
telah berbuat
![;m;l = kata penghubung = agar, supaya, buat
qD:îcT. i = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
qdc = Engkau akan membenarkan
^r<ªb.dB" = kata depan + kata kerja qal infinitf dari kata rbd + akhiran ganti
orang kedua maskulin tunggal = dalam perkataan
hK,îz>Ti = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata hkz
= Engkau akan dibersihkan
`^j<)pv. 'b =. kata depan + kata kerja qal infinitf dari kata jpv + akhiran ganti
orang kedua maskulin tunggal = dalam mengadilimu
Terjemahan: aku telah terpisah dari-Mu dan telah berbuat jahat. Dalam
perkataan-Mu, Engkau akan mengadiliku agar supaya aku dibersihkan
menurut pandangan-Mu.

Ayat 7:

!Awð['B-. !he = kalimat seruan + kata depan + kata benda dari kata !wO[' = dalam
kesalahan
yTil.l'_Ax = kata kerja pual perfek orang pertama tunggal dari kata lyx = aku
telah dilahirkan
aj.xeªb.W÷ = kata penghubung + kata depan + kata benda maskulin tunggal
dari kata aj.xe = dan dalam dosa
ynIt.m;îxy/ = kata kerja piel perfek orang ketiga feminin tungal dari kata ~xy +
akhiran ganti orang pertama tunggal = ia telah mengandungku

`yMi(ai = kata benda feminin tunggal dari kata ~ae + akhiran ganti orang
pertama tunggal = Ibuku

Terjemahan: lihatlah! Dalam kesalahan aku telah dilahirkan, dan dalam


dosa aku dikandung ibuku.
102

Ayat 8:

tm,a/â-!h = kalimat seruan + kata benda feminin tunggal dari kata tm,a/ =
kesetiaan, kebenaran

T'cp. x;ä ' = kata kerja qal perfek orang kedua maskulin tunggal dari kata #px
= Engkau telah bersudikan, senang, ingin

tAx+Jub = kata depan + kata sandang + kata benda feminin jamak dari kata
tAxju = dengan diam-diam
~tuªs'b.W = kata penghubung + kata depan + kata kerja qal partisip pasif
maskulin tunggal dari kata ~ts = dan dalam batin

hm'îkx. = kata benda feminin tunggal dari kata hm'k.x' = kebijaksanaan/


hikmat

`ynI[yE) dIAt = kata kerja hifil imperfek orang ke dua maskulin tunggal dari kata
[dy + akhiran ganti orang pertama tunggal = Engkau akan
memberitahukanku

Terjemahan: Engkau senang akan kebenaran dalam batin, dan dengan


diam-diam Engkau telah memberitahukan hikmat kepadaku.

Ayat 9:

ynIaåJE .x;T = kata kerja piel imperfek orang ke dua maskulin tunggal dari kata
ajx + akhiran ganti orang pertama umum tunggal = Engkau akan
membersihkanku

bAzæaeb = kata depan (dalam, dengan) + kata benda maskulin tunggal dari
kata bAzae = dengan hisop

rh"j+ .aw, = kata penghubung + kata kerja qal imperfek orang pertama tunggal
dari kata rhj = aku akan membersihkan, menyucikan, memandikan,
mentahirkan

ynIseªB.k;T = kata kerja piel imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
sbk + akhiran ganti orang pertama tunggal = Engkau akan tahirkanku
103

gl,V,îmiW = kata penghubung + kata depan + kata benda maskulin tunggal


dari kata gl,v, = dan dari salju

`!yBi(l.a; = kata kerja hifil imperfek orang pertama umum tunggal dari kata
!bl = Aku akan membuat putih
Terjemahan : Engkau akan membersihkanku dengan hisop maka aku tahir,
Engkau akan membersihkanku maka aku menjadi lebih putih dari salju.

Ayat 10:

ynI[eymiv.T = kata kerja hifil imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
[mv + akhiran ganti orang pertama tunggal = engkau akan mendengarku
!Afåf = kata benda maskulin tunggal dari kata !Aff' = kegembiraan,
sukacita, keriangan, kegembiraan yang meluap-luap

hx'_mf. iw = kata penghubung + kata benda feminin tunggal dari kata hx'm.fi
= dan keriangan

hn"l.gE©T' = kata kerja qal imperfek orang ketiga feminin jamak dari kata lyg=
mereka akan bersukacita, bergembira, menggirangkan

tAmïc'[ = kata benda feminin jamak dari kata ~c,[, = tulang-tulang

`t'yKi(DI = kata kerja piel perfek orang kedua maskulin tunggal dari kata hkd
= Kamu/engkau telah menghancurkan

Terjemahan: Engkau akan mendengar kegembiraan dan kerianganku yang


meluap-luap. Tulang-tulang yang telah Kau hancurkan bersukacita dan
bergembira.

Ayat 11:

rTEås.h = kata kerja hifil imperatif maskulin tunggal dari kata rts = Kamu
sembunyikanlah

^yn<P = kata benda dari kata hn<P' + akhiran ganti orang kedua maskulin
tunggal = wajahMu
104

ya'_j'x]m = kata depan + kata benda maskulin jamak dari kata aj.xe+ akhiran
ganti orang pertama umum tunggal = dari dosa-dosaku

yt;änOwOà[-] lk'w = kata penghubung + kata benda maskulin tunggal dari kata lKo
+ kata benda dari kata !wO[' + akhiran ganti orang pertama umum tunggal =
dan semua kesalahanku

`hxe(m. = kata kerja qal imperatif maskulin tunggal dari kata hxm =
hapuskanlah

Terjemahan: Sembunyikanlah wajah-Mu dari dosa-dosaku, dan


hapuskanlah semua kesalahanku.

Ayat 12:

bleä = kata benda maskulin tunggal dari kata ble = hati, pikiran, manusia
batiniah, batin

rAhj'â = kata sifat maskulin tunggal dari kata rAhj' = bersih, tahir

yli-ä ar"B = kata kerja qal imperatif maskulin tunggal dari kata arb+ kata
depan + akhiran ganti orang pertama umum tunggal = buatlah padaku

~yhi_l{a = nama diri = Allah

x:Wrïw = kata penghubung + kata benda dari kata x;Wr = dan roh

!Akªn = kata kerja nifal partisip maskulin tunggal dari kata !wk= sedang
memperbaharui, membetulkan, memperbaiki, mendirikan, tetapkan,
meneguhkan

vDEîx = kata kerja piel imperatif maskulin tunggal dari kata vdx =
perbaharuilah, perbaikilah, betulkanlah

`yBi(r>qiB = kata depan + kata benda maskulin tunggal dari kata br,q, +
akhiran ganti orang pertama umum tunggal = dalam batinku

Terjemahan: Buatlah hatiku tahir Allah, dan perbaharuilah batinku, dan


teguhkanlahku dengan Roh-Mu.
105

Ayat 13:

ynIkEïyliv.T;-la = kata keterangan + kata kerja hifil imperfek orang kedua


maskulin tunggal dari kata $lv + akhiran ganti orang pertama umum
tunggal = Tidaklah Engkau akan melemparkanku

^yn<p+ 'L.m = kata depan + kata depan + kata benda dari kata hn<P' + akhiran
ganti orang kedua maskulin tunggal = dari hadapanmu

x:Wrïw = kata penghubung + kata benda dari kata x;Wr = dan roh

^ªv.d>q' = kata benda maskulin tunggal dari kata vd,qo + akhiran ganti orang
kedua maskuli tunggal = kesucianMu

xQ:ïT-i la; = kata keterangan (tidak, bukan) + kata kerja qal imperfek orang
kedua maskulin tunggal dari kata xql =Tidaklah Engkau akan mengambil

`yNIM<)mi = kata depan + akhiran ganti orang pertama tunggal = dariku

Terjemahan: Tidaklah engkau akan melemparkanku dari hadapan-mu, dan


tidaklah Engkau mengambil roh-Mu yang suci dariku

Ayat 14:

hb'yviäh = kata kerja hifil imperatif maskulin tunggal dari kata bwv =
hidupkanlah kembali

yL = kata depan + akhiran ganti orang pertama umum tunggal = padaku

!Afåf = kata benda maskulin tunggal dari kata !Aff' = kegembiraan,


sukacita, keriangan, kegembiraan yang meluap-luap

^[<+vy. = kata benda maskulin tunggal dari kata [v;yE + akhiran ganti orang
kedua maskulin tunggal = keselamatan-Mu

x:Wrßw = kata penghubung + kata benda dari kata x;Wr = dan roh

hb'äydIn = kata benda feminin tunggal dari kata hb'ydIn> = keluhuran, budi
luhur, budi mulia
106

`ynIkE)m.s.ti = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
$ms = Engkau akan membantuku
Terjemahan: Hidupkanlan kembali kerianganku karena keselamatan dari
Mu, dan Engkau akan membantuku dengan roh-Mu yang mulia.

Ayat 15:

hd"äM.l;a = kata kerja piel imperfek orang pertama umum tunggal dari kata
dml = aku akan mengajarkan
~y[iävp. o = kata kerja qal partisip maskulin jamak dari kata [vp = sedang
memberontak-memberontak, durhaka-durhaka, berdosa

^yk,_r"D = kata benda jamak dari kata %r,D, + akhiran ganti orang kedua
maskulin jamak = jalan-jalanMu

~yaiªJ'xw; = kata penghubung + kata sifat maskulin jamak dari kata aJ'x; =
dan orang yang berdosa

^yl,îa = kata depan + akhiran ganti orang kedua maskulin tunggal = kepada-
Mu

`WbWv)y" = kata kerja qal imperfek orang ketiga maskulin jamak dari kata bwv
= mereka akan berbalik

Terjemahan: Aku akan mengajarkan jalan-jalanMu kepada orang yang


berdosa, dan mereka akan berbalik kepadaMu.

Ayat 16:

ynIlEÜyCi«h = kata kerja hifil imperatif maskulin tunggal dari kata lcn + akhiran
ganti orang pertama umum tunggal = bebaskanlah, lepaskanlahku

Ÿ~ymi’D"mi = kata depan + kata benda maskulin jamak dari kata ~D' = dari
darah-darah (darah tertumpah oleh kekerasan)

~yhiªl{a = nama diri = Allah

yhelî {a = nama diri = Allah


107

yti_['WvT = kata benda feminin tunggal dari kata h['WvT. + akhiran ganti
orang pertama tunggal = pembebasan, pelepasan, keselamatan,
menyelamatkanku

!NEïr:T = kata kerja piel imperfek orang ketiga feminin tunggal dari kata !nr =
ia akan bersorak

ynI©Avlv = kata benda dari kata !Avl' + akhiran ganti orang pertama tunggal
= lidahku

`^t<)q'd>ci = kata benda feminin tunggal dari kata hq'd'c. + akhiran ganti orang
kedua maskulin tunggal = keadilan-Mu

Terjamahan: Allah lepaskanlah aku dari dari darah kekerasan, Allah yang
menyelamatkanku. Maka lidahku akan bersorak-sorak karena keadilan-Mu

Ayat 17:

yn"doa = Nama diri Tuhan

yt;äp'f = kata benda feminine dari kata hp'f' + akhiran ganti orang pertama
tunggal = bibirku

xT'_p.T = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
xtp = Kamu/engkau akan membuka
ypiªW÷ = kata penghubung + kata benda maskulin tunggal dari kata hP, +
akhiran ganti orang pertama tunggal = dan mulutku

dyGIïy = kata kerja hifil imperfek orang ketiga maskulin tunggal dari kata dgn
= Ia akan memberitakan

`^t<)L'hiT. = kata benda feminin tunggal dari kata hL'hTi . + akhiran ganti
orang kedua maskulin tunggal = puji-pujianMu
Terjemahan: Tuhan Engkau akan membuka bibirku agar mulutku
memberitakan puji-pujian kepada Mu.
108

Ayat 18:

ŸyK = kata penghubung = seperti, sesuai, dengan, karena

#Poåx.t-; al = partikel negatif + kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin
tunggal dari kata #px = Engkau tidak akan senang

xb;z = kata benda maskulin tunggal dari kata xb;z< = pengorbanan/ korban
sembelihan

hn"TE+a,w = kata penghubung + kata kerja qal imperfek orang pertama tunggal
dari kata !tn = dan aku akan memberikan / mempersembahkan

hl'ªA[ = kata benda feminin tunggal dari kata hl'[o = korban bakaran

al{å = partikel negatif = tidak

`hc,(r>ti = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
hcr = Kamu/engkau akan senang
Terjemahan: Karena Engkau tidak senang kepada korban sembelihan, dan
Engkau tidak senang kalau aku mempersembahkan korban bakaran.

Ayat 19:

yxeäb.zI = kata benda maskulin jamak dari kata xb;z< = korban sembelihan

~yhil{a = nama diri = Allah

x:Wr = kata benda dari kata x;Wr = nafas, angin, roh

hr"Bî 'ñv.n = kata kerja nifal partisip feminin tunggal dari kata rbv = sedang
dihancurkan

rB"ïv.n-I bl = kata benda maskulin tunggal dari kata ble + kata kerja nifal
partisip maskulin tunggal dari kata rbv = batin, pikiran, jiwa, hati yang
sedang hancur

hK,_dn> Iw = kata penghubung + kata kerja nifal partisip maskulin tunggal dari
kata hkd = dan yang sedang ditindas, ditindih, diremukan
109

~yhiªl{a = nama diri = Allah

al = partikel negative = tidak

`hz<)b.t = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
hzb = Engkau akan pandang hina
Terjemahan: Korban sembelihan kepada Allah adalah jiwa yang hancur.
Hati yang tertindih dan remuk Engkau tidak pandang hina.

Ayat 20:

hb'yjiäyh = kata kerja hifil imperatif maskulin tunggal dari kata bjy=
lakukanlah

^n>Acr>b = kata depan + kata benda maskulin tunggal dari kata !Acr' +
akhiran ganti orang kedua maskulin tunggal = dengan perbuatan baik-Mu

!AY=ci-ta = objek langsung + nama tempat = Sion

hn<©bT. i = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata hnb
= Engkau akan membangun

tAmïAx = kata benda feminin jamak dari kata hm'Ax = tembok-tembok

`~Øil'(v'Wry> = nama tempat = Yerusalem

Terjemahan: Lakukanlah kebaikan bagi Sion, sesuai dengan kerelaan-Mu.


Engkau akan membangun tembok-tembok Yerusalem.

Ayat 21:

za = kata keterangan = maka

#Poåx.T = kata kerja qal imperfek orang kedua maskulin tunggal dari kata
#px = Engkau akan senang
qd<c,â-yxeb.zI = kata benda maskulin jamak dari kata xb;z< + kata benda
maskulin tunggal dari kata qd,c, = korban-korban yang benar
110

hl'Aä [ = kata benda feminin tunggal dari kata hl'[=o korban bakaran
seluruhnya

lyli_kw' = kata penghubung + kata sifat maskulin tunggal dari kata lyliK' =
dan seluruh

za = kata keterangan = maka

Wlß[y] = kata kerja hifil imperfek orang ketiga maskulin jamak dari kata hl[
= mereka akan naik/ membawa

^åx]B;z>m-i l[; = kata depan + kata benda maskulin tunggal dari kata x;Bez>mi =
di atas altar

`~yrI)p' = kata benda maskulin jamak dari kata rP; = lembu-lembu jantan

Terjemahan: Maka Engkau akan senang pada korban yang benar, dan
korban bakaran seluruhnya. Maka mereka akan naik dan
mempersembahkan lembu-lembu jantan di atas altar.
111

Lampiran 6. Dokumen Pendukung (Foto dan Dokumen)

Dokumentasi Wawancara :

Wawancara dengan RB
(Narapidana di Lapas
Kelas III Amurang)

Wawancara dengan
Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas
III Amurang

Wawancara dengan
Penatua Gereja di Lapas
Kelas III Amurang
112

Wawancara dengan
bagian administrasi di
Lapas Kelas III Amurang

Ibada di Gereja Emaus di


Lapas Kelas III Amurang

Surat
Surat
Perintah
Penelitian
Penahan
113

RIWAYAT HIDUP

Nama Ester Ribka Johana


Manginsihi, lahir di Manado
tanggal 5 November 1999.
Orang tua ibu Martha Josephus
dan ayah Nolvie Manginsihi.
Peneliti merupakan anak kedua
dari satu bersaudara, kakak laki-
laki Imanuel Manginsihi, S.M.
Peneliti memulai pendidikan di
Taman Kanak-kanak GMIM
Solafide Radey dan selesai
pada tahun 2005. Peneliti
melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar GMIM Ranoiapo dan selesai
pada tahun 2012. Tahun 2013 Peneliti melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Amurang dan selesai pada tahun 2015,
kemudian Peneliti melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas
Kat.Aquino Amurang dan selesai pada tahun 2017. Peneliti melanjutkan
pendidikan di IAKN Manado pada tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai