i
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami menyatakan, menerima, dan menyetujui skripsi yang disusun oleh Brian
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui Mengetahui
Dekan Ketua Program Studi
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
terbukti tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi
iii
ABSTRAK
Pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan, takut terhadap anestasi,
nyeri atau kematian, dan takut ketidaktahuan. Selain ketakutan-ketakutan tersebut
pasien juga mengalami kekhawatiran lain seperti masalah finansial,
tanggungjawab terhadap keluarga dan kewajiban pekerjaan atau ketakutan akan
prognosis buruk atau kemungkinan kecacatan di masa akan datang sehingga
tindakan pembedahan akan memberikan dampak terhadap perubahan dalam
kehidupan seseorang. Keadaan atau peristiwa tersebut, menuntut individu tersebut
harus menyesuaikan diri untuk mengatasinya, maka perlu adanya adaptasi, tetapi
kemampuan adaptasi seseoarang berbeda-beda, sehingga bisa muncul kondisi
stres atau kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien pra operasi
dengan pendekatan studi literatur. Desain penelitian ini menggunakan jenis
systematic review. Systematic review ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan pada pasien pra operasi. Metode yang digunakan
menggunakan review artikel dan jurnal keperawatan. Hasil berbagai artikel dan
jurnal yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya hubungan pengetahuan,
dukungan keluarga dan komunikasi teraupetik perawat dengan kecemasan pada
pasien pra operasi. Semakin pengetahuan yang dimiliki seseorang baik dari
Pendidikan akademik, pengalaman maupun informasi-informasi maka semakin
baik perilaku dalam menghadapi tindakan operasi dengan kurangnya kecemasan.
Dukungan keluarga yang baik dalam memberikan perhatian dapat mengurangi
kecemasan pasien pra operasi. Kecemasan pasien pra operasi juga tidak akan
berlebihan jika adanya komunikasi teraupetik yang baik dari perawat dalam
memberikan informasi terkait tindakan operasi yang akan dilakukan. Dari hasil
literature review yang dibuat, disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan,
dukungan keluarga dan komunikasi teraupetik perawat dengan kecemasan pada
pasien pra operasi. Sehingga disarankan dapat menjadi informasi dan barmanfaat
sebagai pengetahuan baru bagi tenaga kesehatan dalam melakukan intervensi bagi
pasien pre operasi.
iv
ABSTRAC
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis Panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus,
karena atas kasih dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
kepada:
Maluku.
terselesaikan
vi
6. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Keperawatan, Universitas Kristen
Indonesia Maluku.
dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna
perbaikan lebih lanjut sehingga skripsi ini dapat berguna serta bermanfaat bagi
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................iii
ABSTRAK .......................................................................................................iv
ABSTRAC ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................vi
DAFTAR ISI .....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kecemasan.....................................9
B. Tinjauan Umum Tentang Pre Operasi....................................16
C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan...................................18
D. Tinjauan Umum Tentang Dukungan Keluarga.......................21
E. Tinjauan Umum Tentang Komunikasi teraupetik..................29
F. Kerangka Konsep……………………………………………33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................34
B. Tahapan Systematic Review....................................................34
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.................................38
D. Variabel Penelitian..................................................................40
viii
E. Analissa Data..........................................................................41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................42
B. Pembahasan............................................................................48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................59
B. Saran.......................................................................................59
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri dengan penutupan
paling sering adalah komplikasi mayor dengan jumlah 7 juta pasien dan satu
juta orang yang meninggal dua per tahunnya (Darmawan dan Rihiantoro,
yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat ditahun 2015 terdapat
140 juta pasien di seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2016
Indonesia pada tahun 2016 mencapai 1,2 juta jiwa. Berdasarkan Data
1
penyakit di rumah sakit se-Indonesia yang diperkirakan 32% diantaranya
lebih dari satu abad, perawatan bedah telah menjadi komponen penting dari
perawatan kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta
yang ditangani. Pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan, takut
2
seseoarang berbeda-beda, sehingga bisa muncul kondisi stres atau kecemasan
(Budikasi, 2017).
merupakan reaksi yang pertama timbul pada sistem saraf otonom, meliputi
peningkatan frekuensi nadi dan respirasi, pergeseran tekanan darah dan suhu,
relaksasi otot polos pada kandung kemih dan usus, kulit dingin dan lembab
(Asmadi, 2016).
operasi terkait dengan respon fisiologis jalan seperti hipertensi dan disritmia
takikardi (detak jantung diatas normal), hipertensi, suhu tinggi atau demam,
prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap
3
perioperatif. Hal ini disebabkan fase ini merupakan awal yang menjadi
integral dari fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan psikologis sangat
berpengaruh dalam memberikan respon terhadap suatu yang akan datang baik
dari dalam maupun luar. Orang yang mempunyai pengetahuan baik akan
(27,7%). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai pvalue < 0,05 yaitu
4
pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor.
memberikan informasi kepada pasien tentang jenis operasi yang akan dijalani
menjalani operasi baik mental maupun fisik dan penanganan setelah operasi.
ketenangan dan kenyamanan pada saat ada anggota keluarganya yang sedang
Keluarga berperan dalam mengatasi setiap masalah yang dihadapi pasien saat
(Ulfah, 2017).
5
value 0,027, artinya ada hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat
pasien kurang merasa tenang dan nyaman pada saat menjalani pengobatan di
6
Hal ini sejalan dengan penelitian Andi (2018) dengan hasil penelitian
sebanyak 5 orang (22,7%). Hasil uji statistik menunjukkan dari hasil uji Chi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
bedah.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Keluarga
melakukan penelitian sejenis dan lebih lanjut dalam bidang yang sama.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kecemasan
dipicu oleh hal yang tidak diketahui dan menyertai semua pengalaman
(Sundeen, 2016).
9
yang menggoncang karena adanya ancaman terhadap kesehatan (Grebb
(2016).
2. Teori-Teori Kecemasan
a. Teori Genatik
Sejak kanak – kanak mereka merasa risau, takut dan merasa tidak pasti
gangguan kecemasan.
b. Teori Katekolamin
c. Teori James-Lange
10
Kecemasan adalah jawaban terhadap rangsangan fisik perifer, seperti
d. Teori Psikoanalisa
suatu respon yang terkondisi atau respon yang diperoleh melalui proses
belajar.
maladaptif.
kanak-kanak.
h. Teori Sosial
i. Teori Eksistensi
11
Kecemasan sebagai suatu ketakutan terhadap ketidakberdayaan dirinya
3. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
kreativitas.
b. Kecemasan Sedang
c. Kecemasan Berat
sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal
12
memberikan berbagai respon yang dapat dimanifestasikan pada respon
a. Faktor Intrinsik
1) Usia pasien
pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita. Sebagian besar
terhadap kecemasan.
anestesi.
13
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
b. Faktor Ekstrinsik
kecemasan.
2) Tingkat pendidikan
terhadap stimulus.
3) Akses informasi
14
Informasi adalah segala penjelasan yang didapatkan pasien
4) Proses adaptasi
psikiatrik.
7) Komunikasi teraupetik
15
Komunikasi sangat dibutuhkan baik bagi perawat maupun pasien.
bedah dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi. Tindakan
16
petugas, mati saat di operasi/ tidak sadar lagi, dan operasi gagal. Beberapa
lingkungan yang asing, masalah biaya, ancaman akan penyakit yang lebih
Wartonah, 2015).
persiapan pasien pre operasi meliputi persiapan fisik dan persiapan mental,
a. Persiapan Fisik
b. Persiapan Mental
17
C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Mengingat
18
b. Memahami
mencontohkan.
c. Menerapkan
sebenarnya.
d. Menganalisis
lainnya.
e. Mengevaluasi
nilai atau ide atau mampu melakukan penilaian berdasarkan kriteria dan
standar.
f. Menciptakan
19
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Pengalaman
seseorang.
b. Umur
tahun. Selain itu, daya ingat seseorang dipengaruhi oleh umur. Dari
c. Tingkat Pendidikan
d. Sumber Informasi
20
Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia
e. Penghasilan
informasi.
f. Sosial Budaya
sesuatu.
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-
internal, seperti dukungan dari suami, istri, atau dukungan dari saudara
21
dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini
sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap
umum, sumber ini terdiri atas jaringan informal yang spontan: dukungan
oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan
untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota
dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
keluarga eksternal.
22
Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam lingkungan
langsung, dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam
masa stress bagi keluarga (Friedman, 2013). Dukungan sosial juga dapat
tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga.
a. Dukungan Emosional
23
atau jenis dukungan yang diberikan keluarga berupa memberikan
hal ini dapat mempengaruhi status psikososial dan mental yang akan
b. Dukungan Informasi
24
perawatan kesehatan yang tidak tersedia agar dapat termotivasi
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Penilaian
25
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
26
Keyakinan seseorang terhadap adanya dukungan terbentuk oleh
kesehatan dirinya.
3) Faktor Emosi
4) Spiritual
b. Faktor Eksternal
27
1) Praktek di Keluarga
2) Faktor Sosio-Ekonomi
28
E. Tinjauan Umum Tentang Komunikasi Teraupetik
pertukaran ide dalam suatu proses komunikasi akan ada pembicara yang
2015).
(Priyanto, 2013).
29
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan segala yang
ada dalam fikiran dan diri pasien ke arah yang lebih positif yang nantinya
diri;
a. Komunikasi Verbal
30
Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan
kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non
verbal yang disampaikan klien mulai dari saat saat pengkajian sampai
(Arwani, 2013):
31
Menurut Lalongkoe (2013), prinsip-prinsip komunikasi terapeutik
32
belum mengerti tentang pertanyaan yang disampaikan perawat, jangan
F. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Hubungan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
metode Systematic Review yakni sebuah sintesis dari studi literature yang
mengevaluasi melalui pengumpulan data – data yang sudah ada dengan metode
pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses telaah kritis dalam pemilihan
studi.
2. Menyusun Protokol
34
Menyusun protokol review kita menggunakan metode PRISMA (Preferred
a. Pencarian Data
Pencarian data mengacu pada sumber data base Google Scholar yang
penelitian.
b. Skrining Data
penelitian) denga teks lengkap (full text) dengan memenuhi criteria yang
35
Jurnal yang dapat diakses keseluruhan Jurnal full teks yang dapat
teks diakses:
(n=25) Google Scholar (n=25)
Strategi pencarian dilakukan mengacu pada protokol yang telah dibuat dan
menentukan lokasi atau sumber database untuk pencarian data serta dapat
4. Ekstrasi Data
secara manual dengan membuat formulir yang berisi tentang; tipe artikel,
nama jurnal atau konferensi, tahun, judul, kata kunci, metode penelitian dan
36
Pra Appendiktomi
2 Hubungan 2017 Pengetahuan survey Rumah
Pengetahuan dan analitik Sakit Mitra
Pasien Tentang Kecemasan dengan Husada
Informasi Pre pendekatan Pringsewu
Operasi Dengan cross Lampung
Kecemasan Pasien sectional
Pre Operasi
3 Hubungan 2016 Pengetahuan, survey Balai
Pengetahuan Tingkat analitik Kesehatan
Dengan Tingkat Kecemasan dengan Mata
Kecemasan Pada dan Pre menggunak Masyarakat
Klien Pre Operasi operasi an (BKMM)
Katarak Di Balai Katarak pendekatan Manado
Kesehatan Mata Cross-
Masyarakat Sectional
(BKMM) Manado
4 Hubungan 2018 Dukungan kuantitatif Rumah
Dukungan Keluarga, melalui Sakit
Keluarga Dengan Ansietas Pre- pendekatan Kendal
Tingkat Ansietas operasi cross
Pasien Pre Operasi sectional
Mayor
5 Hubungan 2017 Dukungan cross Ruang
Dukungan keluarga, sectional Perawatan
Keluarga Dengan kecemasan, Bedah Baji
Tingkat pre operasi Kamase 1
Kecemasan Pasien Dan 2
Pre Operasi Di Rumah
Ruang Perawatan Sakit
Bedah Baji Labuang
Kamase 1 Dan 2 Baji
Rumah Sakit Makassar
Labuang Baji
Makassar
6 Hubungan 2017 Dukungan Observasion RSUD
Dukungan keluarga, al analitik Sleman
Keluarga Dengan kecemasan, dengan
Tingkat pra anestesi pendekatan
Kecemasan cross
Preanestesi sectional
Dengan Tindakan
Spinal Anestesi di
RSUD Sleman
7 Hubungan 2019 Katarak, deskriptif RSUD Sele
Komunikasi Komunikasi korelasi Be Solu
37
Terapeutik Teraupeutik, dengan Kota
Dengan Kecemasan desain Sorong
Kecemasan Pasien Cross
Pre Operasi Sectional
Katarak
8 Hubungan 2017 hubungan Cross IRNA C
Terapeutik terapeutik, sectional RSUP
Perawat-Pasien kecemasan, Sanglah
Terhadap Tingkat pre operasi Denpasar
Kecemasan Pasien
Pre Operasi
9 Hubungan 2017 Komunikasi deskriptif RSUD
Komunikasi Terapeutik, analitik dan Nene
Terapeutik Tingkat pendekatan Mallomo
Perawat Dengan Kecemasan, cross Kab. Sidrap
Tingkat Pasien Pre sectional
Kecemasan Pasien Operasi study
Pre Operasi
10 Faktor-Faktor 2018 Jenis operasi, deskriptif Rumah
Yang Dukungan analitik sakit
Berhubungan keluarga, dengan Massenrem
Dengan Tingkat Komunikasi pendekatan pullu
Kecemasan Pasien terapeutik, Cross Kabupaten
Pre Operasi Kecemasan Sectional Enrekang
Study
1. Populasi
teks sebanyak 25 Jurnal dan disaring jurnal yang berkaitan dengan variabel
2. Sampel
38
Sampel dalam penelitian ini yaitu jurnal yang dapat dianalisis dan
operasi.
3. Teknik Sampling
karakteristik populasi yang telah diketahui, maka dibuat kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam sebuah
penelitian yang akan kita review dan kirteria eksklusi adalah faktor – faktor
a. Kriteria Inklusi
operasi.
39
b. Kriteria Eksklusi
pra-operasi.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau yang
dependen dalam penelitian ini adalah kecemasan pada pasien pra operasi.
40
E. Analisa Data
Setelah melewati tahap protokol sampai pada ekstraksi data, maka analisis data
41
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Hasil Studi Literatur Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kecemasan Pasien Pra Operasi
No Judul/Peneliti Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Intervensi Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisa
1 Hubungan 2018 Eka mengetahui dan deskriptif 60 Kuesioner uji - ada
Karakteristik Hospital mengidentifikasi korelasi responden korelasi hubungan
Dan Tangerang tingkat kecemasan dengan Kendal secara
Pengetahuan pasien pra pendekatan Tau signifikan
appendiktomi. antara
Pasien cross
pengetahuan
Tentang sectional dengan
Informasi Pra kecemasan
Operasi (p=0,0000.
Dengan
Tingkat
Kecemasan
Pasien Pra
Appendiktomi
2 Hubungan 2017 Rumah diketahui survey 74 Kuesioner Chi square - adanya
42
Pengetahuan Sakit hubungan analitik responden hubungan
Pasien Mitra pengetahuan dengan pengetahuan
Tentang Husada pasien tentang pendekatan pasien
Informasi Pre Pringsewu informasi pre cross tentang
operasi dengan informasi
Operasi Lampung sectional
kecemasan pasien pre operasi
Dengan pre operasi di dengan
Kecemasan Rumah Sakit kecemasan
Pasien Pre Mitra Husada pasien pre
Operasi Pringsewu operasi di
Lampung Rumah
Sakit Mitra
Husada
Pringsewu
(p= 0,023).
3 Hubungan 2016 Balai mengetahui survey 42 Kuesioner Chi square - terdapat
Pengetahuan Kesehatan hubungan analitik responden hubungan
Mata pengetahuan dengan yang
Dengan dengan tingkat
Masyaraka menggunakan bermakna
Tingkat kecemasan pada
t (BKMM) pendekatan antara
Kecemasan klien pre operasi
Manado katarak.
Cross- pengetahuan
Pada Klien Sectional dengan
Pre Operasi tingkat
Katarak Di kecemasan
Balai klien pre
Kesehatan operasi
Mata katarak
Masyarakat (p=0,001).
(BKMM)
43
Manado
4 Hubungan 2018 Rumah mengetahui kuantitatif 167 Kuesioner Chi square - ada
Dukungan Sakit hubungan melalui responden hubungan
Keluarga Kendal karakateristik dan pendekatan yang
Dengan dukungan cross signifikan
keluarga dengan antara
Tingkat sectional
tingkat ansietas karakteristik
Ansietas pasien pre operasi dukungan
Pasien Pre mayor. keluarga
Operasi dengan
Mayor tingkat
ansietas
pasien pre
operasi
mayor
(p=0,000).
44
Labuang Baji dan 2 RSUD
Makassar Labuang
Baji
Makassar
(p=0,000).
6 Hubungan 2017 RSUD mengetahui Observasional 38 Kuesioner Spearman - terdapat
Dukungan Sleman hubungan analitik responden rank hubungan
Keluarga dukungan dengan yang
Dengan keluarga dengan pendekatan signifikan
tingkat kecemasan antara
Tingkat cross
preanestesi dukungan
Kecemasan dengan tindakan
sectional keluarga
Preanestesi spinal anestesi di dengan
Dengan RSUD Sleman tingkat
Tindakan kecemasan
Spinal preanestesi
Anestesi di dengan
RSUD Sleman tindakan
spinal
anestesi di
RSUD
Sleman
(p=0,001).
7 Hubungan 2019 RSUD mengetahuai deskriptif 37 Kuesioner Spearman - ada
Komunikasi Sele Be hubungan korelasi responden rank hubungan
Terapeutik Solu Kota komunikasi dengan desain yang
Dengan Sorong terapeutik Cross signifikan
antara
Kecemasan dengan Sectional
komunikasi
Pasien Pre kecemasan teraupeutik
Operasi pasien pre dengan
45
Katarak operasi katarak kecemasan
pasien pre
operasi
katarak
(p=0,003).
8 Hubungan 2017 IRNA C mengetahui Cross 45 Kuesioner Spearman - ada
Terapeutik RSUP hubungan sectional responden rank hubungan
Perawat- Sanglah terapeutik yang
Pasien Denpasar perawat-pasien signifikan
terhadap tingkat antara
Terhadap
kecemasan pasien komunikasi
Tingkat pre operasi. perawat
Kecemasan dengan
Pasien Pre tingkat
Operasi kecemasan
pasien pre
operasi
(p=0,000).
9 Hubungan 2017 RSUD mengetahui deskriptif 30 Kuesioner Chi square - ada
Komunikasi Nene hubungan analitik dan responden hubungan
Mallomo komunikasi pendekatan komunikasi
Terapeutik terapeutik perawat terapeutik
Kab. cross
Perawat dengan tingkat perawat
Sidrap sectional
Dengan kecemasan pasien dengan
study
Tingkat pre operasi tingkat
kecemasan
Kecemasan pasien pre
Pasien Pre operasi
Operasi (p=0,031).
10 Faktor-Faktor 2018 Rumah deskriptif 22 Kuesioner Chi square - ada
46
Yang sakit analitik responden hubungan
Berhubungan Massenre dengan dukungan
Dengan mpullu pendekatan keluarga
Tingkat Kabupaten Cross (p=0,030)
dan
Kecemasan Enrekang Sectional
komunikasi
Pasien Pre Study terapeutik
Operasi (p=0,035)
dengan
kecemasan
pasien pre
operasi.
47
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil review dari jurnal atau artikel yang di dapatkan oleh
review artikel atau jurnal diatas, terdapat hubungan yang signifikan antara
pasien pra operasi yang dibuktikan dengan uji statistik p-value<0,05. Hasil
48
Kecemasan seringkali muncul disebabkan oleh pemahaman yang
kejadian yang akan dialami pasien baik saat, sebelum, selama bahkan
yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
bentuk media massa seperti televis, radio, surat kabar, majalah dan lain-
49
pasien dapat menimbulkan kecemasan, respon pasien ditunjukkan melalui
mayoritas pasien merasa cemas dan khawatir dengan tindakan dan resiko
operasi yang dapat menyebabkan pasien berada pada cemas ringan sampai
dengan cemas berat sekali, sehingga sampai ada pasien yang rencana
dijalani apakah akan berjalan dengan baik atau tidak, sehingga pasien terus
operasi karena dari hasil riset ditemukan pada tingkat cemas ringan sampai
50
konflik, bersifat subyektif, dan timbul karena individu merasa dirinya
untuk pesan baik verbal dan nonverbal sangat penting untuk membangun
informasi pra operasi adalah suatu hal yang penting untuk dapat
51
yang salah tentang operasi sehingga akan menjadi pemicu meningkatnya
Operasi
pada pasien pra operasi yang dibuktikan dengan uji statistik p-value<0,05.
satu peran dan fungsi keluarga yaitu memberikan fungsi afektif untuk
52
tidak dianggap oleh keluarga, sehingga seseorang akan mudah mengalami
sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Disamping itu, pengaruh
Selain itu perlu adanya informasi dari para petugas kesehatan terhadap
tersebut tidak adekuat maka merasa diasingkan atau tidak dianggap oleh
53
menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan
diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi tertentu agar dapat
kecemasan pada pasien pra operasi yang dibuktikan dengan uji statistik p-
54
terapeutik perawat-pasien adalah hubungan kerja sama yang ditandai
diri perawat sendiri. Jadi analisa diri sendiri merupakan dasar utama untuk
tidak dapat diterima secara sadar, tidak mau memikirkan hal- hal yang
meningkatkan kepekaan diri diri kita akan perasaan orang lain, khususnya
klien. Selain itu dalam komunikasi terapeutik, diri kita akan terlatih
55
karakter yang berbeda, tidak ada klien yang sama. Oleh karena itu,
perilaku, perasaan, pikiran dan nilai agar asuhan yang diberikan tetap
56
klien. Pada fase kerja perawat-pasien memiliki waktu bertatap muka lebih
mulai profil tubuh atau wajah terutama senyum yang tulus dari perawat,
dalam berbagai situasi yang dialami pasien. Hal ini dikarenakan pasien
tindakan membuat pasien merasa takut akan sesuatu lain yang akan terjadi,
terutama pasien yang akan menjalani operasi memiliki tingkat stress dan
57
cemas yang tinggi. Ketika komunikasi antara perawat-pasien kurang
diterapkan maka masalah pasien tidak akan teratasi. Oleh karena itu, dalam
baik perawat dengan pasien menentukan tingkat stress, rasa percaya diri
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berhubungan dengan kecemasan pada pasien pra operasi, maka dapat diambil
operasi.
B. Saran
berikut:
operasi.
59
3. Dapat dijadikan bahan referensi untuk melakukan penelitian sejenis dan
60
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2014. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Friedman, M. 2013. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-6. Jakarta: EGC.
Grebb, J. A. 2016. Masa Remaja. Perilaku Psikiatri Klinis Jilid Satu. Tangerang:
Binarupa Aksara.
Ina & Wahyu. 2014. Komunikasi Interpersonal Antara Perawat Dan Pasien.
61
Nigussie S. 2018. Predictors Of Preoperative Anxiety Among Surgical Patients In
Jimma University Specialized Teaching Hospital, South Western Ethiopia.
BMC Surg. 14(1):67.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Dalam Kesehatan. Jakarta PT. Rineka Cipta.
Sjamsuhidajat, Prasetyono & Riwanto. 2017. Buku Ajar Kedokteran Ilmu Bedah.
Jakarta: EGC
Suryani. 2015. Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
WHO. 2017. The World Health Report: Servise For Mental Health.
62
Lampiran:
63
64